Apakah sakit kepala migren itu

Apakah sakit kepala migren itu?
Sakit kepala migren merupakan salah satu bentuk sakit kepala yang disebabkan oleh
gangguan pembuluh darah. Sakit kepala migren disebabkan oleh terjadinya suatu kombinasi
antara vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan dilepaskannya suatu zat kimia dari serat
– serat saraf yang menyelimuti pembuluh darah tersebut. Saat migren menyerang, arteri
temporal (arteri yang berjalan disekitar pelipis) akan melebar. Pelebaran ini akan
menyebabkan terjadinya peregangan pada serat saraf disekitar arteri sehingga merangsang
serat saraf ini melepaskan zat kimia. Zat ini akan menyebabkan terjadinya peradangan, dan
rasa sakit yang luar biasa.
Serangan migren umumnya akan mengaktifkan saraf simpatis. Yang dimaksud dengan saraf
simpatis adalah saraf yang menjadi bagian dari sistem saraf manusia yang bertugas untuk
mengendalikan respon tubuh terhadap stress dan nyeri. Peningkatan aktifitas saraf simpatis
pada usus akan menyebabkan rasa mual, muntah dan diare. Aktifitas simpatis juga akan
menyebabkan lambatnya pengosongan lambung yang mengakibatkan penyaluran obat ke
usus halus untuk diserap juga akan terhambat. Hambatan penyerapan obat inilah yang
menjadi masalah bagi penderita migren bila diberikan obat secara oral. Peningkatan aktifitas
simpatis juga akan menurunkan aliran darah sehingga kulit akan tampak pucat dan dingin.
Peningkatan aktifitas saraf ini juga akan menyebabkan terjadinya peningkatan sensitifitas
terhadap cahaya dan suara.
Apa saja gejala migren?
Migren merupakan suatu kondisi yang khronis dan kumat kumatan. Sebagian besar serangan

migren juga disertai dengan sakit kepala yang lain. Sakit kepala migren sering digambarkan
sebagai sebuah sakit kepala yang hebat, berdenyut dan menyerang kepala pada satu sisi.
Kadang kadang sakit dirasakan di dahi, sekitar mata dan dibelakang kepala sehingga
mengaburkan gejala dengan sakit kepala yang lain. Walau sebagian besar migren menyerang
pada satu sisi kepala, namun sering juga dijumpai gejala migren pada kedua sisi kepala. Sisi
kepala yang terserang migren pun sering bergantian pada setiap kali serangan. Hati hati bila
sisi kepala yang terserang selalu sama, kemungkinan lain adalah terjadinya suatu tumor otak.
Penderita migren sering tersiksa dalam melakukan aktifitas sehari hari terutama saat
serangan terjadi. Gejala lain yang menyertai migren antara lain, mual, muntah, diare, wajah
pucat, kaki tangan dingin, serta penderita akan sensitif terhadap cahaya dan suara. Akibat
terjadinya peningkatan sensitifitas terhadap cahaya dan suara maka penderita migren harus
berbaring di ruangan yang sepi dan gelap. Serangan migren biasanya akan mereda dalam 4
sampai 72 jam.
Sekitar 40%-60% dari serangan migren akan diawali oleh apa yang dinamakan gejala
pendahuluan. Gejala ini antara lain berupa gangguan tidur, gelisah, kelelahan, depresi,
keinginan untuk menyantap makanan manis dan asin. Gejala awal ini biasanya sudah bisa
dipahami oleh keluarga penderita sebagai suatu gejala pendahuluan sebelum terjadinya
serangan migren.
Sekitar 20% dari serangan migren akan disertai dengan aura. Biasanya aura ini akan muncul
mendahului sakit kepala, namun tidak sedikit pula yang munculnya bersamaan dengan sakit

kepala. Aura yang paling sering muncul adalah 1) Munculnya cahaya berwarna yang berkedip
membentuk pola zigzag yang muncul mulai dari tengah tengah lapang pandang yang
selanjutnya mengarah ke bagian luar. 2) Sebuah lubang (scotoma) pada lapang pandang,
yang sering juga disebut bintik buta. Beberapa orang yang sudah sangat sering terserang
migren, hanya akan merasakan munculnya aura tanpa terserang sakit kepala. Aura – aura

yang lain, rasa seperti tertusuk ujung jarum pada tangan dan sekitar mulut, halusinasi suara,
dan rasa kecap/bau yang berkurang.
Komplikasi migren biasanya disertai oleh gangguan saraf. Bagian tubuh yang terkena
gangguan saraf akan menggambarkan bagian otak yang bertanggung jawab terhadap
munculnya migren. Sekitar 24 jam setelah serangan migren, pasien akan merasakan
kehabisan tenaga dan masih merasakan sakit kepala dalam derajat ringan.
Bagaimana mendiagnosa migren?
Sakit kepala migren biasanya didiagnosa berdasarkan atas gejala seperti yang telah dibahas
sebelumnya. Gejala migren sudah mulai dirasakan pasien sejak masa kanak kanak berlanjut
hingga dewasa. Migren yang baru muncul pada usia diatas 50 tahun, dapat dipikirkan sebagai
suatu kelainan lain sehingga memerlukan pemeriksaan lebih seksama. Pada beberapa kasus
ditemukan ada hubungan antara migren dengan faktor keturunan.
Pasien dengan keluhan sakit kepala yang luar biasa untuk pertama kalinya, disertai dengan
gangguan saraf seperti gangguan pendengaran dan penglihatan, maka pada pasien tersebut

perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap, CT Scan dan
analisa cairan spinal.
Bagaimana mengobati migren?
Pengobatan migren dilakukan dengan dua cara yaitu tanpa obat dan dengan obat.
Pengobatan migren tanpa obat.
Pengobatan tanpa obat biasanya dilakukan untuk meringankan gejala migren dan untuk
pencegahan. Relaksasi dipercaya mampu mencegah timbulnya serangan migren bila dilakukan
saat gejala pendahuluan. Jika memungkinkan, tidur merupakan obat yang paling mujarab.
Untuk mencegah timbulnya migren, pasien dapat dimotivasi untuk mengubah pola hidup yang
selama ini dicurigai dapat mencetuskan timbulnya migren. Hal ini termasuk menghentikan
kebiasaan merokok, menghindari makanan yang banyak mengandung tiramin seperti keju,
hindari pula makanan yang mengandung nitrat tinggi seperti kacang kacangan. Selain itu
harus segera melakukan apa yang disebut pola hidup sehat seperti makan makanan yang
bergizi, minum yang cukup, tidur yang cukup, dan olah raga yang teratur.
Pengobatan migren dengan obat.
Penderita migren yang ketika serangan terjadi tidak terlalu mempengaruhi aktifitasnya sehari
hari cukup diberikan obat penghilang nyeri (analgetik) yang banyak dijual di warung warung.
Walaupun demikian, penggunaan obat ini harus selalu memperhatikan aturan pakai yang
tertera di bungkus obat tersebut guna mencegah hal hal yang tidak diingini.
Terdapat dua golongan obat analgetik yang umum digunakan yaitu Acetaminophen

(Paracetamol) dan NSAID atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs. Obat NSAID dibagi
lagi menjadi dua jenis yaitu aspirin dan non-aspirin. Yang termasuk ke dalam golongan NSAID
non-aspirin antara lain ibuprofen dan naproxen. Beberapa jenis dari obat NSAID ini dapat
diperoleh dengan menggunakan resep dokter. Selain untuk migren, obat NSAID juga
digunakan untuk mengobati radang sendi, radang tendon dan lain lain.
Acetaminophen atau paracetamol bekerja di pusat nyeri otak untuk mengurangi rasa nyeri
dan demam. Acetaminophen mempunyai efek samping yang sangat minim terutama pada
lambung bila dibandingkan dengan obat NSAID. Meskipun demikian, bila digunakan secara

serampangan dan melebihi dosis yang dianjurkan, acetaminophen dapat menyebabkan
kerusakan hati yang lumayan berat. Pada pasien yang suka minum alkohol, acetaminophen
dapat menyebabkan kerusakan hati walau diberikan pada dosis yang rendah. Kesimpulannya,
selalulah membaca aturan pakai obat yang tertera di label obat untuk mencegah keracunan
atau kelebihan dosis.
Obat NSAID mengurangi nyeri dengan cara mengobati reaksi inflamasi yang menyebabkan
terjadinya nyeri. Obat ini disebut non steroid karena memang berbeda dari obat steroid
walaupun sama sama mempunyai efek mencegah terjadinya reaksi inflamasi. Obat obat yang
termasuk ke dalam golongan steroid (kortikosteroid) tidak dipergunakan karena mempunyai
efek samping yang kurang bagus bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Efek
samping ini tidak ditemukan pada obat NSAID.

Untuk mengobati sakit kepala, beberapa dokter menggunakan kombinasi antara aspirin,
acetaminophen, dan kafein. Ketiga obat ini mempunyai efek sinergis untuk meringankan
gejala sakit kepala.
Guna mendapatkan obat yang pas, terkadang dokter melakukan proses apa yang
dinamakan trial and error. Hal ini disebabkan oleh karena sangat bervariasinya respon individu
terhadap jenis obat yang diberikan. Banyak faktor yang mempengaruhi respon ini, nanti akan
saya bahas di artikel yang lain.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan analgetik :







Untuk mengobati sakit kepala pada anak anak dan remaja, hindari pemberian aspirin sebab
ditakutkan bisa terjadi Sindroma Reye, suatu kelainan neurologis berupa kesadaran menurun yang
dapat menyebabkan kematian.
Hindari pemberian aspirin pada pasien dengan gangguan keseimbangan dan gangguan lain
pada telinga, karena aspirin dapat memperburuk keadaan.

Pasien yang sedang menjalani pengobatan dengan obat pengencer darah seperti warfarin,
tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi NSAID tanpa pengawasan dokter sebab pasien ini
mempunyai resiko perdarahan.
Obat NSAID juga tidak boleh diberikan pada pasien dengan gejala maag atau gangguan
lambung sebab NSAID akan memperparah keadaanya.
Hindari pemberian obat NSAID pada pasien dengan penyakit hati sebab obat NSAID akan
menganggu pula fungsi ginjalnya. Bila fungsi ginjal terganggu maka akan menambah kerusakan
hati yang terjadi.

Apa obat untuk migren yang berat?
Bila pengobatan dengan obat obat analgetik diatas gagal maka dapat disimpulkan pasien
menderita suatu migren yang berat. Pengobatan migren berat tidak bisa hanya mengandalkan
penggunaan analgetik, perlu dilakukan pengobatan terhadap hal hal yang menjadi penyebab
terjadinya migren seperti memperbaiki fungsi dari arteri temporal. Beberapa obat yang
termasuk golongan ini yaitu tripans dan ergotamine.
Adakah obat lain untuk mengobati migren?
Beberapa dokter ada yang menggunakan narkotika dan obat obatan psikotropika untuk
mengobati migren, namun pengobatan ini tidak dianjurkan untuk dilakukan secara rutin
karena menimbulkan efek samping berupa ketergantungan. Pengobatan ini digunakan bila
penggunaan obat-obatan anti migren seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya

tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Penggunaan obat ini dilarang keras pada

penderita yang sedang hamil serta pasien yang mempunyai resiko penyakit jantung dan
stroke.
Bagaimana mencegah terjadinya migren?
Ada dua cara untuk mencegah timbulnya migren : 1. Hindari faktor pencetus timbulnya
migren. 2. Memberikan obat pencegahan sebelum timbulnya sakit kepala. Tidak ada satupun
dari cara ini yang benar benar 100% efektif, tetapi sedikit banyak akan mampu untuk
mengurangi frekuensi timbulnya migren.
Apa saja pencetus migren?
Pencetus migren adalah faktor faktor yang secara individual dapat mencetuskan terjadinya
migren. Sayangnya hanya beberapa saja dari penderita migren yang dapat mengidentifikasi
faktor pencetus terjadinya migren. Beberapa contoh faktor pencetus migren adalah, stress,
gangguan tidur, puasa, hormonal, cahaya berkedip dan sangat terang, wangi wangian,
merokok, alkohol, keju basi, cokelat, penyedap masakan, asam asaman, pemanis buatan, dan
kafein. Pada wanita, penurunan kadar hormon estrogen dalam darah saat menstruasi juga
bisa sebagai faktor pencetus migren. Rentang waktu antara masuknya faktor pencetus sampai
timbulnya gejala migren yaitu antara sejaman sampai dua harian.
Tidur dan migren
Gangguan mekanisme tidur seperti tidur terlalu lama, kurang tidur, sering terjaga tengah

malam, sangat erat hubungannya dengan migren dan sakit kepala tegang, sehingga perbaikan
dari mekanisme tidur ini akan sangat membantu untuk mengurangi frekuensi timbulnya
migren. Tidur yang baik juga dilaporkan dapat memperpendek durasi serangan migren.
Puasa dan migren
Puasa dapat mencetuskan terjadinya migren oleh karena saat puasa terjadi pelepasan hormon
yang berhubungan dengan stress dan penurunan kadar gula darah. Hal ini menyebabkan
penderita migren tidak dianjurkan untuk berpuasa dalam jangka waktu yang lama.
Cahaya terang dan migren
Cahaya yang terlalu terang dan intensitas perangsangan visual yang terlalu tinggi akan
menyebabkan sakit kepala pada manusia normal. Mekanisme ini juga berlaku untuk penderita
migren yang memiliki kepekaan cahaya yang lebih tinggi daripada manusia normal. Sinar
matahari, televisi dan lampu disko dilaporkan sebagai sumber cahaya yang menjadi faktor
pencetus migren.
Kafein dan migren
Kafein terkandung dalam banyak produk makanan seperti minuman ringan, teh, cokelat, dan
kopi. Kafein dalam jumlah sedikit akan meningkatkan kewaspadaan dan tenaga, namun bila
diminum dalam dosis yang tinggi akan menyebabkan gangguan tidur, lekas marah, cemas dan
sakit kepala.
Cokelat, anggur, tiramin, MSG, aspartam dan migren
Cokelat dilaporkan sebagai salah satu penyebab terjadinya migren, namun hal ini dibantah

oleh beberapa studi lainnya yang mengatakan tidak ada hubungan antara cokelat dan sakit
kepala migren. Anggur merah dipercaya sebagai pencetus terjadinya migren, namun belum
ada cukup bukti yang mengatakan bahwa anggur putih juga bisa menyebabkan migren.
Tiramin (bahan kimia yang terdapat dalam keju, anggur, bir, sosis, dan acar) dapat
mencetuskan terjadinya migren, tetapi tidak terdapat bukti jika mengkonsumsi tiramin dalam

jumlah kecil akan menurunkan frekuensi serangan migren. Penyedap masakan atau MSG
dilaporkan dapat menyebabkan sakit kepala, kemerahan pada wajah, berkeringat dan
berdebar debar jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar pada saat perut kosong. Fenomena
ini biasa disebut Chinese restaurant syndrome. Aspartam atau pemanis buatan yang banyak
dijumpai pada minuman diet dan makanan ringan, dapat menjadi pencetus migren bila
dimakan dalam jumlah besar dan jangka waktu yang lama.
Hormon kewanitaan dan migren
Beberapa wanita yang menderita migren merasakan frekuensi serangan akan meningkat saat
masa menstruasi. Bahkan ada diantaranya yang hanya merasakan serangan migren pada saat
menstruasi. Istilah ‘menstrual migraine’ sering digunakan untuk menyebut migren yang terjadi
pada wanita saat dua hari sebelum menstruasi dan sehari setelahnya. Penurunan kadar
estrogen dalam darah menjadi biang keladi terjadinya migren.
Apa yang harus dilakukan penderita migren?
Individu yang menderita migren ringan dan jarang kambuh cukup meminum obat analgetik

biasa. Sedangkan individu yang sering mengalami migren berat dan respon terhadap obat
obatan juga rendah maka individu tersebut harus menghindari faktor pencetus dari migrennya
dan memantapkan diri untuk mengubah gaya hidup.
Perubahan gaya hidup untuk penderita migren antara lain :









Berangkat tidur dan bangun pagi pada waktu yang sama tiap hari.
Olah raga teratur. Buatlah komitmen untuk selalu berolah raga baik saat santai maupun
saat sibuk bekerja di kantor. Olah raga dapat memperbaiki kualitas tidur dan menurunkan frekuensi
migren. Lakukan peningkatan olah raga secara bertahap. Olah raga yang terlalu keras sehingga
tubuh kelelahan justru akan memicu terjadinya sakit kepala migren.
Jangan menunda makan dan hindari puasa yang lama.
Kurangi stress dengan teknik relaksasi.

Batasi konsumsi kafein.
Hindari cahaya terang dan berkedip. Gunakan kacamata hitam saat berada dibawah sinar
matahari.