Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Manajemen Konflik Terhadap Teknik Pengambilan Keputusan Pada Guru Smp Negeri 4 Ambarawa Kabupaten Semarang T2 942012077 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dalam bab IV dapat
disimpulkan bahwa tingkat manajemen konflik adalah
tinggi, demikian pula dengan teknik pengambilan
keputusan. Korelasi antara manajemen konflik dengan
teknik pengambilan keputusan diperoleh hasil nilai
p = 0,001 (p < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara manajemen konflik dengan teknik pengambilan keputusan pada guru SMP Negeri 4 Ambarawa
Kabupaten Semarang.
Modul pelatihan manajemen konflik yang penulis hasilkan efektif diterapkan dalam dunia pendidikan
dalam rangka ketepatan pengambilan keputusan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis ingin
memberikan saran kepada:
1. Pengawas Sekolah
Pengawas sekolah dapat lebih meningkatkan
pembinaan sekolah dengan memberikan perhatian
terhadap manajemen konflik di sekolah sehubungan
57
dengan ketepatan pengambilan keputusan sehingga
tercipta suasana sekolah yang kondusif. Selain itu
pengawas melalui dinas pendidikan dapat memberikan
pelatihan manajemen konflik bagi para pendidik.
2. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah dapat meningkatkan kualitas
kepemimpinannya dengan menerapkan manajemen
konflik sehingga akan terwujud ketepatan dalam
pengambilan keputusan dalam setiap menyelesaikan
persoalan yang terjadi di sekolah.
3. Guru
Guru dapat memberi suatu informasi pribadi
tentang pengaruh manajemen konflik dalam kaitannya
terhadap peningkatan keterampilan dalam mengambil
keputusan.
4. Peneliti Selanjutnya
Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian
pengembangan tentang modul pelatihan manajemen
konflik.
58
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dalam bab IV dapat
disimpulkan bahwa tingkat manajemen konflik adalah
tinggi, demikian pula dengan teknik pengambilan
keputusan. Korelasi antara manajemen konflik dengan
teknik pengambilan keputusan diperoleh hasil nilai
p = 0,001 (p < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara manajemen konflik dengan teknik pengambilan keputusan pada guru SMP Negeri 4 Ambarawa
Kabupaten Semarang.
Modul pelatihan manajemen konflik yang penulis hasilkan efektif diterapkan dalam dunia pendidikan
dalam rangka ketepatan pengambilan keputusan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis ingin
memberikan saran kepada:
1. Pengawas Sekolah
Pengawas sekolah dapat lebih meningkatkan
pembinaan sekolah dengan memberikan perhatian
terhadap manajemen konflik di sekolah sehubungan
57
dengan ketepatan pengambilan keputusan sehingga
tercipta suasana sekolah yang kondusif. Selain itu
pengawas melalui dinas pendidikan dapat memberikan
pelatihan manajemen konflik bagi para pendidik.
2. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah dapat meningkatkan kualitas
kepemimpinannya dengan menerapkan manajemen
konflik sehingga akan terwujud ketepatan dalam
pengambilan keputusan dalam setiap menyelesaikan
persoalan yang terjadi di sekolah.
3. Guru
Guru dapat memberi suatu informasi pribadi
tentang pengaruh manajemen konflik dalam kaitannya
terhadap peningkatan keterampilan dalam mengambil
keputusan.
4. Peneliti Selanjutnya
Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian
pengembangan tentang modul pelatihan manajemen
konflik.
58