Contoh Jurnal Ilmiah Biologi SMA Kelas XII IPA, Keterampilan Proses Sains | Makalah Dan Jurnal Gratis JURNAL ILMIAH Nurul

Analisis Isi Buku.....(Nurul Fajar Istiqomah) 1

ANALISIS ISI BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI NON-BSE KTSP DITINJAU
DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS

ANALYSIS OF NON-BSE BIOLOGY TEXTBOOK BASED ON KTSP VIEWED FROM SCIENCE
PROCESS SKILLS
Nurul Fajar Istiqomah1, Paidi2, Bambang Subali 3
nurulfajaristiqomah@gmail.com
Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi macam aspek proses sains yang muncul
dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA, 2) mengetahui kecukupan kandungan
keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran Biologi, dan 3) mengetahui kesesuaian
keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran Biologi dengan Kompetensi Dasar. Buku yang
dianalisis adalah buku teks pelajaran Biologi Non-BSE yang digunakan oleh guru dan siswa di
SMA Negeri kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan tiga orang panelis. Data dianalisis secara
deskriptif menggunakan frekuensi dan persen, serta menggunakan uji Kanonik untuk mengetahui ragam,
keocokan, dan kecukupan KPS. Hasil menunjukkan bahwa kecukupan KPS dalam buku teks pelajaran
Biologi Non-BSE Kelas XII IPA dalam kategori baik. KPS yang terkandung dalam KD dengan buku

teks pelajaran Biologi secara keseluruhan dalam kategori baik. Ragam KPS dalam buku teks pelajaran
Biologi Non-BSE yang sesuai melputi enam keterampilan proses sains dasar dan delapan keterampilan
proses sains terpadu.
Kata kunci: BSE biologi SMA kelas XII IPA, Keterampilan Proses Sains
Abstract
Aims of this study is (1) to know the kinds of science process skills had involved in Non-BSE
Biology textbook the 12nd grade, (2) to know adequacy of the science process skills that contained in the
Biology textbook, and (3) corelation between the involvement of the science process skills in biology
textbooks with basic competencies. The textbooks that will be analyzed is a book that most used the
teachers and students. The data obtained from the analysis by three panelist. The data analyse to know
the kinds of SPS data were analyzed using canonical test and to know adequacy and corelation of SPS
data were analyzed using descriptive analysis (frequency and percent). The results of the study indicate
that the adequacy of science process skills in Non-BSE Biology textbooks the 12nd grade categorized well.
The Compliance of science process skills contained overall in categorized well. There are two integrated
science process skills that contained in the Basic Competence but not prosecuted in biology textbooks,
they are the relationship between variables and assign operational variables.
Key words: biology BSE the 12nd grade of senior high school, science process skills

1
2

3

Mahasiswa FMIPA UNY
Dosen Pembimbing
Dosen Penguji

Analisis Isi Buku.....(Nurul Fajar Istiqomah) 2

PENDAHULUAN
Kegiatan pembelajaran di kelas sangat
memerlukan dukungan dari buku teks pelajaran.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 11 Tahun 2005 Pasal 2 poin pertama,
buku teks pelajaran digunakan sebagai acuan
wajib oleh guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Dengan adanya Peraturan
Menteri No 11 ini, menandakan perlunya buku
teks yang digunakan sebagai acuan untuk setiap
mata pelajaran.
Buku teks pelajaran Non-BSE ini dapat

dijumpai di toko buku atau perpustakaan
sekolah. Buku teks pelajaran Biologi Non-BSE
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan
buku teks pelajaran Biologi Non-BSE dapat
dilihat dari segi isi materi, bentuk kegiatan, soal,
jenjang pendidikan, pengarang, penerbit,
ataupun edisi terbit, sehingga buku yang terpilih
benar-benar sesuai.
Yogyakarta merupakan kota pelajar,
karena di kota ini terdapat siswa yang berasal
dari berbagai daerah, baik dari dalam maupun
luar kota Yogyakarta. Di kota ini terdapat siswa
dengan berbagai karakter dan kemampuan
berpikir yang berbeda-beda, akan tetapi semua
siswa tersebut berada dalam posisi yang sama,
yaitu sebagai pelajar, sehingga kebutuhan buku
teks pelajaran yang digunakan sebagai acuan
pembelajaran cukup banyak.

Buku teks pelajaran Non-BSE merupakan
buku teks yang dibuat dalam bentuk cetak atau
hard file yang diterbitkan oleh pemerintah atau
swasta. Karena buku teks pelajaran Non-BSE ini
disediakan dalam bentuk cetak, maka
penggunaan buku ini tidak dibatasi oleh tempat
dan waktu, serta tidak tergantung pada
ketersediaan komputer.
Proses sains merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh siswa didik dalam penyelidikan
suatu fenomena alam melalui kegiatan
pengamatan, eksperimen, dan kegiatan rasional
lainnya. Melalui proses sains siswa dapat
menemukan cara untuk mengetahui suatu

permasalahan, seperti membuat hipotesis,
merancang dan melaksanakan percobaan,
mengevaluasi data, melakukan pengukuran, dan
lain-lain (Carin & Sund, 1989: 5). Sains
menurut Khun (Mohammad Ali, 2007: 191-192)

menyatakan bahwa sains berkembang dari satu
paradigma lain melalui tahapan tertentu,
sehingga pada perkembangan sains tahap lanjut,
menunjukkan bahwa sains mencakup ranah
proses, produk, sikap, nilai, dan moral. Biologi
merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA,
oleh karena itu Biologi memiliki karakteristik
sama dengan IPA. Biologi sebagai salah satu
ilmu dasar, selalu mengalami perkembangan
sehingga untuk membuat siswa dapat mengikuti
perkembangan tersebut diperlukan media yang
dapat memberikan informasi tersebut, salah
satunya dengan buku teks pelajaran. Semua
mata pelajaran termasuk mata pelajaran Biologi,
buku teks pelajaran dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa
melalui keterampilan proses sains yang terdapat
dalam buku saat siswa melakukan belajar secara
mandiri di rumah. Tetapi macam buku teks
pelajaran Biologi Non-BSE yang banyak dapat

memungkinkan terjadinya perbedaan jumlah
keterampilan proses sains yang dimunculkan.
Fakta tentang penyalahgunaan jam efektif
oleh sebagian guru kelas XII, termasuk guru
matapelajaran Biologi di kota Yogyakarta untuk
pesiapan Ujian Nasional tidak dapat dipungkiri.
Hal yang menjadi permasalahan apabila
kurikulum dan buku teks pelajran SMA kelas
XII IPA tidak hanya menuntut pengembangan
konsep esensial, tetapi juga menuntut
penembangan keterampilan proses sains dan
sikap, yang seharusnya dipelajari di kelas XII
IPA. Penggunaan jam efektif untuk persiapan
Ujian Nasional dapat berakibat pada hilangnya
sebagian jam pelajaran yang seharusnya
digunakan untuk pengembangan keterampilan
proses sains dan sikap, sehingga jam pelajaran
yang digunakan hanya untuk menguasai konsep
esensial saja. aktivitas guru ini secara tidak
langsung lebih mengutamakan penguasaan

konsep
esensial
dan
mengesampingkan

Analisis Isi Buku.....(Nurul Fajar Istiqomah) 3

pengembangan keterampilan proses sains serta
pengembangan sikap, sehingga pengembangan
keterampilan proses sains dan sikap terlupakan.
Sejauh ini belum ada informasi mengenai
kandungan materi keterampilan proses sains
dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE
kelas XII IPA. Sebagai bahan untuk merespon
praktek yang kurang tepat yang dilakukan oleh
guru matapelajaran Biologi, terkait dengan
penggunaan jam efektif untuk persiapan Ujuan
Nasional, maka perlu dilakukan analisis pada
pengembangan keterampilan proses sains dalam
buku teks pelajaran Biologi Non-BSE kelas XII

IPA.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif-observatif, berupa analisis isi.
Tempat dan Waktu Penelitian
Observasi pendahuluan dilaksanakan di
Kota Yogyakarta dengan mengambil lokasi
observasi pendahuluan di 11 SMA Negeri di
Kota Yogyakarta, kemudian dilanjutkan analisis
isi terhadap objek penelitian yang dilaksanakan
di Sleman. Observasi pendahuluan dan analisis
isi dilaksanakan mulai bulan April.
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh buku teks pelajaran Biologi Non-BSE
yang digunakan di SMA Negeri Kota
Yogyakarta.
Sampel dalam penelitian ini adalah satu
buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII

IPA.
Teknik sampling dilakukan dengan teknik
purposive sampling, ditentukan dengan kriteria
yang paling banyak digunakan di SMA Negeri
Kota Yogyakarta. Untuk mengetahui buku teks
pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII yang
paling banyak, dilakukan observasi perpustakaan
sekolah dan wawancara dengan guru mata

pelajaran Biologi Kelas XII dan petugas
perpustakaan sekolah.
Langkah Penelitian
Desain analisis konten secara rinci terdiri
dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengadaan data awal dilakukan untuk
menentukan sampel dalam penelitian.
Penentuan sampel ini dilakukan dengan
melakukan observasi di sebelas SMA Negeri
Kota Yogyakarta untuk mengetahui buku
teks pelajaran Biologi Non-BSE yang paling

banyak digunakan.
2. Melakukan penentuan unit dalam penelitian.
Unit dalam penelitian ini berupa buku teks
pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA
yang ditulis berdasar KTSP dan paling
banyak digunakan di SMA Negeri Kota
Yogyakarta.
3. Mengumpulkan panelis untuk menentukan
kriteria untuk menganalisis buku teks
pelajaran Biologi dan Kompetensi Dasar.
4. Mengumpulkan panelis kembali untuk
menyamakan persepsi berkaitan dengan isi
atau kegiatan dalam penelitian.
5. Mengumpulkan data dari panelis.
6. Menentukan kecocokan data dari tiap-tiap
panelis dengan uji kanonik.
7. Menentukan kecukupan proses sains yang
terdapat dalam buku teks pelajaran dengan
Kompetensi Dasar.
Instrumen

Penelitian
pengumpulan data

dan

teknik

Instrumen penelitian yang digunakan pada
penelitian ini ialah instrumen penelitian untu
mengetahui keterampilan proses sains dalam
kompetensi dasar dan instrumen penelitian untuk
mengetahui keterampilan proses sains dalam
buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII
IPA.
Keterampilan proses
sains yang
dikembangkan pada penelitian ini ialah
keterampilan proses sains menurut Rezba (2006).
Semua instrumen telah divalidasi dengan dengan

Analisis Isi Buku.....(Nurul Fajar Istiqomah) 4

meminta pertimbangan ahli, dalam hal ini
ialah Dosen Ahli (expert Judgement).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini melalui analisis isi terhadap
keterampilan proses sains yang terdapat dalam
kompetensi dasar dan analisis isi terhadap
keterampilan proses sains yang terdapat dalam
buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII
IPA. Pengumpulan data dilakukan oleh tiga
panelis yang masing-masing mempunyai dengan
kriteria memiliki IPK diatas 3,3, maahasiswa
pendidikan biologi, dan memiliki ketertarikan
dengan penelitian ini. Ketiga panelis diberi kode
dengan panelis A, panelis B, dan panelis C.
Hasil analisis isi keterampilan proses sains
terhadap kompetensi dasar dan buku teks
pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA oleh
ketiga panelis dianalisis dengan uji kanonik
untuk mengetahui tingkat kecocokan antar
panelis.
Kemudian,
Aspek
kemunculan
keterampilan proses sains ditentukan dengan
menghitung persentase keterampilan proses sains
yang teridentifikasi pada seluruh kompetensi
dasar atau bab. Kecukupan keterampilan proses
sains ditentukan dengan menghitung persentase
keterampilan proses sains dalam buku yang
sesuai dengan tuntutan KTSP.
Teknik Analisis Data
Penelitian
anaisis
isi,
merupakan
penelitian deskriptif sehingga data yang
dimunculkan dan dianalisis merupakan data hasil
observasi
dari
objek
penelitian,
yaitu
keterampilan proses sains yang terdapat dalam
buku teks pelajaran Biologi Non-BSE kelas XII
IPA.
Data
dianalisis
secara
deskriptif
menggunakan frekuensi dan persen, serta
menggunakan uji Kanonik untuk mengetahui
ragam, keocokan, dan kecukupan keterampilan
proses sains. Persen kemunculan untuk
mengetahui ragam keterampilan proses sains
dalam Kompetensi Dasar dan buku teks
pelajaran Biologi menggunakan rumus:
%

=















100%

Kecocokan dalam kanonik disimbolkan
dengan lambang α. Dengan mempertimbangkan
panelis lebih dari dua dan data dikotomis,
koefisien kecocokan data dalam bentuk kanonik
dapat ditentukan rumus:
=1−

. ( − 1) ∑ ∑ ∑
.
∑ ∑
( − 1)

.

,

Keterangan :
α = derajad kecocokan
r = jumlah data
m = banyaknya panelis
n1i = nilai yang sesuai dengan keterampilan
proses sains data ke-i
n0i = nilai yang tidak sesuai dengan keterampilan
prises sains data ke-i
∑ ∑ ∑
, = jumlah nilai yang tidak
sesuai pada n1 data ke-i dan
n0 data ke-i antar 3 panelis
∑ ∑

.

= jumlah n1 kali jumlah n0

(Krippendorf, 1991: 220)

Kecocokan dalam analisis isi dengan
mempertimbangkan variabel yang terkait bernilai
antara 0,667 sampai 0,8 untuk pengambilan
keputusan yang sangat berhati-hati. Nilai
kecocokan antar panelis 0,8 ≥ berarti keputusan
yang diambil benar-benar valid. Jika nilai
kecocokan kurang dari 0,667, berarti keputusan
yang diambil diragukan (Krippendorf, 2004:
231-232).
Persen kecukupan antara keterampilan
proses yang dilibatkan dalam buku teks pelajaran
dengan Kompetensi Dasar menggunakan rumus:
=

100%

Keterangan :
K = Kecocokan
Nks = Jumlah keterampilan proses sains yang
sesuai
Ns = Jumlah keterampilan proses sains yang
dituntut

Analisis Isi Buku.....(Nurul Fajar Istiqomah) 5

Standar yang digunakan untuk mengetahui
kecukupan keterampilan proses sains diadopsi
dari Sukarjo (2006: 53) sebagai berikut:
100% - 76% : Baik
75% - 56% : Cukup Baik
55% - 40% : Kurang Baik
0% - 40%
: Tidak Baik
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Jumlah Buku Teks Pelajaran
Biologi Non-BSE yang Digunakan di
SMA Negeri di Kota Yogyakarta.
No

Judul Buku

Jumlah

1
2
3
4
5
6
7

Buku A
Buku B
Buku C
Buku D
Buku E
Buku F
Buku G

8
6
2
2
2
1
1

Tabel 1 menunjukkan bahwa Buku A
adalah buku yang dijadikan sebagai sampel
penelitian karena Buku A merupakan buku teks
pelajaran Biologi Non-BSE yang paling banyak
digunakan di SMA Negeri di Kota Yogyakarta.
Analisis dilakukan untuk menentukan
aspek keterampilan proses sains dalam
kurikulum dan buku teks pelajaran Biologi. Dari
hasil analisis Kompetensi Dasar dan buku teks
pelajaran Biologi dapat ditentukan kecukupan
keterampilan proses sains yang terdapat dalam
buku teks pelajaran Biologi dengan cara
membandingkan setiap bab yang terdapat dalam
buku dengan Kompetensi Dasar yang sesuai.
1. Aspek Keterampilan Proses Sains dalam
Kurikulum (Kompetensi Dasar)
Tabel 2. Keterampilan proses sains yang
dikandung dalam Kompetensi Dasar

KD
1.1
1.2
1.3
2.1
2.2
2.3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
4.1
4.2
4.3
5.1
5.2

KPS
Dasar
2
4
3
2
1
1
1
1
1
3
3
1
6
2
3
4

Kecocokan
(α)
Terpadu
6
2
4
0
0
0
0
0
0
7
2
0
4
1
0
4

0,9
0,8
0,8
0,8
1
0,6
0,6
0,6
0,7
0,9
0,9
0,6
1
1
0,6
0,8

Standar kompetensi dan kompetensi dasar
merupakan
arah
dan
landasan
untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran,
dan
indikator
pencapaian
kompetensi untuk penilaian (E. Mulyasa, 2006:
109). Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui
kata kerja operasional yang digunakan dalam SK
dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi
dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan,
tingkat proses, dan tingkat penerapan. Ragam
keterampilan proses sains yang terdapat dalam
buku diketahui dari hasil kerja panelis, yang
kemudian diuji kecocokannya menggunakan uji
kanonik.
Setelah dilakukan pengujian terhadap
keputusan yang diambil oleh panelis dan peneliti
dalam penentuan keterampilan proses yang
dikandung dalam kompetensi dasar secara
keseluruhan, nilai kecocokan yang didapat
sebesar 0,787, berarti kecocokan antar panelis
telah memenuhi syarat kecocokan dan keputusan
yang diambil oleh para panelis sangat berhatihati atau diragukan dalam pengambilan
keputusan. Untuk memperkuat keputusan yang
diambil, dilakukan diskusi dengan panelis
kembali.

Analisis Isi Buku.....(Nurul Fajar Istiqomah) 6

2. Aspek Keterampilan Proses Sains dalam
Buku Teks Pelajaran Biologi Non-BSE
Tabel 3. Keterampilan proses sains yang
dikandung dalam buku teks pelajaran
Biologi Non-BSE
BAB
1
2
3
4
5
6
7
8

KPS
Dasar
5
5
2
4
3
2
6
3

Kecocokan
(α)
Terpadu
7
5
1
1
5
1
4
2

0,8
0,9
0,8
0,8
0,8
0,7
0,7
0,7

Media belajar yang sering digunakan pada
kegiatan belajar di sekolah salah satunya adalah
buku teks pelajaran, sehingga membuat buku
teks pelajaran memiliki peranan penting dalam
kegiatan belajar. Menurut Arif Sadiman (2011:
14) media belajar dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan sehingga
membantu
mengatasi hambatan dalam penafsiran pesan.
Ragam keterampilan proses sains yang terdapat
dalam buku diketahui dari hasil kerja panelis,
yang
kemudian
diuji
kecocokannya
menggunakan uji kanonik.
Setelah dilakukan pengujian terhadap
panelis dalam penentuan keterampilan proses
sains yang dituntut secara keseluruhan dalam
buku teks pelajaran Biologi adalah 0,7375,
berarti hasil analisis yang dilakukan oleh tiga
orang panelis telah memenuhi syarat kecocokan
dan keputusan yang diambil oleh para panelis
sangat berhati-hati atau memungkinkan terjadi
kesalahan dalam pengambilan keputusan. Untuk
memperkuat keputusan yang diambil, dilakukan
diskusi dengan panelis kembali.
3. Kemunculan Keterampilan Proses Sains
dalam Kompetensi Dasar
Tabel 4. Frekuensi Kemunculan KPS dalam
KD

Ragam
Frekuensi
Persen
Keterampilan
Kemunculan
Kemunculan
Proses Sains
dari 16 KD
Keterampilan Proses Sains Dasar
1
Mengamati
5
31,25%
2
Komunikasi
13
81,25%
3
Mengklasifikasi
6
37,50%
4
Melakukan
2
12,50%
Pengukuran
5
Menyimpulkan
5
31,25%
6
Memprediksi
7
43,75%
Keterampilan Proses Sains Terpadu
7
Mengidentifikasi
1
6,25%
Variabel
8
Membuat Tabel
4
25,00%
Data
9
Membuat Grafik
5
31,25%
atau Diagram
10 Mendeskripsikan
Hubungan antar
2
12,50%
Variabel
11 Mengumpulkan
dan Mengolah
7
43,75%
Data
12 Menganalisis
4
25,00%
Hasil Penelitian
13 Menyusun
2
12,50%
Hipotesis
14 Menetapkan
Variabel
1
6,25%
Operasional
15 Menyusun
2
12,50%
Percobaan
16 Melakukan
2
12,50%
Percobaan
No

Persen
keterampilan
proses
sains
digunakan untuk mengetahui seberapa banyak
suatu keterampilan proses sains dilibatkan atau
dituntut dalam Kompetensi dasar atau buku teks
pelajaran. Hasil persen ini digunakan sebagai
langkah awal dalam menentukan kecukupan
keterampilan proses sains dalam buku teks
pelajaran.
Keterampilan
proses
sains
yang
terkandung dalam kompetensi dasar 1.1 sampai
5.2 meliputi 6 keterampilan proses sains dasar
dan 10 keterampilan proses sains terpadu.
Keterampilan komunikasi merupakan KPS
Dasar dan mengumpulkan dan mengolah data
merupakan KPS Terpadu yang paling banyak
dikandung mulai dari KD 1.1 sampai 5.2.
Berarti kedua keterampilan ini merupakan

Analisis Isi Buku.....(Nurul Fajar Istiqomah) 7

keterampilan proses sains yang diutamakan dari
seluruh kompetensi dasar yang dianalisis
4. Kemunculan Keterampilan Proses Sains
dalam Buku Teks Pelajaran Biologi NonBSE
Tabel 5. Frekuensi Kemunculan KPS dalam
Buku
Ragam
Frekuensi
Keterampilan
Kemunculan
Proses Sains
dari 8 Bab
Keterampilan Proses Sains Dasar
1
Mengamati
6
2
Komunikasi
8
3
Mengklasifikasi
2
4
Melakukan
5
Pengukuran
5
Menyimpulkan
3
6
Memprediksi
6
Keterampilan Proses Sains Terpadu
7
Mengidentifikas
1
i Variabel
8
Membuat Tabel
2
Data
9
Membuat Grafik
4
atau Diagram
10
Mendeskripsika
n Hubungan
0
antar Variabel
11
Mengumpulkan
dan Mengolah
5
Data
12
Menganalisis
2
Hasil Penelitian
13
Menyusun
3
Hipotesis
14
Menetapkan
Variabel
0
Operasional
15
Menyusun
2
Percobaan
16
Melakukan
7
Percobaan
No

Persen
Kemunculan
75,00%
100%
25,00%
62,50%
37,50%
75,00%
12,50%
25,00%
50,00%
0%
62,50%
25,00%
37,50%
0%
25,00%
87,50%

Keterampilan proses sains yang dituntut
dalam buku teks pelajaran ini meliputi 6
keterampilan proses sains dasar dan 8
keterampilan proses sains terpadu.
Keterampilan komunikasi merupakan KPS
Dasar dan keterampilan mengumpulkan dan
mengolah data merupakan KPS Terpadu yang
paling banyak dituntut dalam buku teks

pelajaran. Berarti kedua keterampilan ini
merupakan keterampilan proses sains yang
diutamakan dari seluruh bab dalam buku teks
pelajaran yang dianalisis.
5. Kecukupan dan Kecocokan Keterampilan
Proses Sains
Tabel 6. Persen Kecukupan KPS
KD yang sesuai

Bab

1.1, 1.2, 1.3
2.1, 2.2, 2.3
3.1 dan 3.2
3.3
3.4
3.5
4.1, 4.2, dan 4.3
5.1 dan 5.2

1
2
3
4
5
6
7
8

Persen
Kecukupan
75%
100%
100%
100%
70%
60%
80%
22,22%

Kecukupan keterampilan proses sains
yang dilibatkan dalam buku teks pelajaran
Biologi dapat diketahui dengan membandingkan
keterampilan proses sains pada setiap bab dalam
buku teks pelajaran Biologi dengan Kompetensi
Dasar yang sesuai.
Persentase kecukupan keterampilan proses
sains yang dituntut dalam Kompetensi Dasar
dengan keterampilan proses sains yang terdapat
dalam buku teks pelajaran Biologi secara
keseluruhan adalah 75,9025% dibulatkan
menjadi 76%. Kecukupan keterampilan proses
sains dalam buku teks pelajaran Biologi yang
dianalisis termasuk dalam kategori baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari penelitian tentang analis isi buku
yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
kecukupan keterampilan proses sains dalam
buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII
IPA dengan Kompetensi Dasar sebagai patokan,
dari sudut pandang panelis dalam kategori baik.
Kesesuaian keterampilan proses sains yang
dikandung dalam Kompetensi Dasar dengan

Analisis Isi Buku.....(Nurul Fajar Istiqomah) 8

buku teks pelajaran Biologi secara keseluruhan,
dari sudut pandang panelis dalam kategori baik.
Keterampilan proses sains yang dilibatkan
dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE
Kelas XII IPA meliputi 6 keterampilan proses
sains dasar dan 8 keterampilan proses sains
terpadu. Data hasil analisis panelis menyatakan
terdapat dua keterampilan proses sains terpadu
yang dikandung dalam Kompetensi Dasar namun
tidak dituntut dalam buku teks pelajaran Biologi,
yaitu mendeskripsikan hubungan antar variabel
dan menetapkan variabel operasiona.
Saran

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian
tentang analisis isi buku yang ditinjau dari
keterampilan proses sains dapat dilakukan
dengan menggunakan lebih dari tiga panelis dan
panelis yang dipilih adalah pakar dalam
kurikulum dan analisis.
Bagi guru mata pelajaran Biologi, analisis
keterampilan proses sains dalam buku teks
pelajaran Biologi dapat digunakan saat
pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), sehingga guru dapat melengkapi
keterampilan proses sains yang tidak dikandung
dalam buku teks pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono,
& Rahardjito. (2011). Media Pendidikan.
Pengertian,
Pengembangan,
dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Carin, A.A & R.B. Sund. (1989). Teaching
Science Through Discovery. Sixth
edition. USA: Merrill Publishing
Company.
E.

Mulyasa.
(2006).
Kurikulum
yang
Disempurnakan Pengembangan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Bandung: Rosdakarya.

Krippendorff, K. (1991). Content Analysis An
Introduction to Its Metodology (Analisis
Isi PengantarTeori dan Metodologi).

(Alih bahasa: Farid Wajidi) Jakarta:
Rajawali Press.
_____________. (2004). Content Analysis an
Introduction to Its Metodology.
Second Edition. London: Sage
Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik
Indonesia. (2005). Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Buku
Teks Pelajaran. Jakarta: Permendiknas.
Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik
Indonesia. (2007). Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Permendiknas.
Mohammad Ali. (2007). I//lmu dan Aplikasi
Pendidikan. Bandung: FIP-UPI.
Rezba, R.J., C.R. Sprangue, J.T. McDonnourgh,
& J.J. Matkin. (2006). Learning and
Assessing Science Process Skills.Fifth
edition.USA: Kendall/Hunt Publishing
Company.
Sukarjo. (2006). Kumpulan Materi Evaluasi
Pembelajaran. Yogyakarta: Program
Pasca Sarjana UNY.