PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA.

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA

Oleh : SYARIYAH NIM 071244320048

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2013


(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan baik. Shalawat dan Salam kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarga.

Skripsi berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom di SMA” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Nurfajriani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Eddyanto, Ph.D, Bapak Drs.Marudut Sinaga, M.Si, dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si,M.Sc selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Jamlum Purba, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah memberikan banyak ilmu kepada penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA PGRI 12 Medan, Bapak Drs. Hasbi Mansyur, M.MPd beserta para pegawai yang telah banyak membantu penulis selama penelitian ini.

Teristimewa rasa terima kasih dan cinta kepada Papa dan Uma, orangtua penulis yang telah mengasuh, membimbing, memberi kasih sayang, mendukung secara moril dan materil dan selalu mendoakan penulis. Semoga Allah memberi kebaikan dunia dan akhirat pada Papa dan Uma. Amin. Terima kasih juga kepada adik-adik penulis (Herawati Siregar, Firman Syah Putra Siregar, dan Arpan Apandi Siregar) yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis.


(3)

Terima kasih juga kepada sahabat-sahabat tercinta (Hamela Sari Sitompul, Ema Hariaty Dalimunthe, Nuraini, Anita Debora Simangunsong, Fauziah Agustifa, Evrinawati, Azwar Hamdani, Anwar Arap, Rusmila, Uli Zenahara) yang selalu mendukung penulis atas motivasi, doa dan kerjasama yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Masih banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isis maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah pendidikan.

Medan, Pebruari 2013 Penulis

Syariyah 071244320048


(4)

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Pokok Bahasan Struktur Atom di SMA Syariyah (NIM 071244320048)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter memberikan pengaruh lebih tinggi terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa dibandingkan model pembelajaran konvensional terintegrasi pendidikan karakter. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA PGRI 12 Medan yang terdiri dari 2 kelas. Pengambilan sampel sebanyak 2 kelas yang dipilih secara purposive sampling yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter dan pada kelas kontrol diberi pembelajaran konvensional terintegrasi pendidikan karakter. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa baik data hasil belajar siswa eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki varians yang seragam (homogen). Berdasarkan data gainternormalisasi, besar peningkatan hasil belajar yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter adalah 77% dan peningkatan hasil belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional terintegrasi pendidikan karakter adalah 59%. Besarnya peningkatan hasil belajar kimia siswa adalah selisih antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni 77% - 59% = 18%. Hasil pengujian hipotesis, diperoleh thitung > ttabeldengan menggunakan uji t pihak kanan yaitu 9,2>1,6671 pada taraf signifikansiα = 0,05. Hal ini berarti H0ditolak Haditerima, dimana Ha = Hasil belajar siswa dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari pada pengajaran konvensional terintegrasi pendidikan karakter. Hubungan nilai hasil belajar siswa dengan nilai karakter siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter ada korelasi positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhit> rtabel pada α = 0,05dan juga dapat dilihat dari nilai karakter siswa yang tinggi dan nilai hasil belajar siswa juga tinggi. Berbeda dengan pembelajaran konvensional terintegrasi pendidikan karakter yang nilai belajar dan nilai karakter siswa rendah.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Rumusan Masalah 5

1.4 Batasan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Hasil Belajar 8

2.1.3. Pembelajaran Konvensional 12

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement 13 Division (STAD)

2.1.5. Pendidikan Karakter 20

2.1.6 Penilaian Hasil Belajar 26

2.2 Materi Kimia 26

2.3. Kerangka Berfikir 32

2.4. Hipotesis Penelitian 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.2 Populasi dan Sampel 34

3.3 Variabel Penelitian 34

3.4 Rancangan Penelitian 35

3.5 Prosedur Kegiatan Penelitian 35

3.6 Instrumen Penelitian 38

3.7 Teknik Pengumpulan Data 40

3.8 Teknik Analisis Data 42

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 46

4.2. Analisis Data hasil Penelitian 47


(6)

dan Kelas Eksperimen

4.2.2 Uji Normalitas Data 48

4.2.3 Uji Homogenitas 48

4.2.4 Uji Hipotesis 48

4.2.5 Uji Korelasi (R)Hasil Belajar dengan Nilai Karakter Siswa 49

4.2.6 Uji Gain 50

4.3 Pembahasan 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 53

5.2 Saran 53


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Karakteristik Pembelajaran Konvensional 17

dan Pembelajaran Konstruktivisme

Tabel 2.2 Perbedaan Kelompok Pembelajaran Kelompok Kooperatif 18 dan Kelompok Konvensional

Tabel 2.3 Tahap-tahap pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 19 Tabel 2.4 Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter 22 Tabel 2.5 Nilai Bilangan Kuantum Utama dan Nomor Kulit 27 Tabel 2.6 Nilai Bilangan Kuantum Azimut dan Subkulit 28 Tabel 2.7 Hubungan nilai l, m dan jumlah orbital dari subkulit 28 Tabel 2.8 Jumlah Elektron Maksimum dalam Subkulit 28

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 34

Tabel 3.2 KisiKisi Observasi Untuk Mengukur Karakter Siswa 38 Selama Proses Pembelajaran

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Kimia Siswa 39

Tabel 3.4 Makna Koefisien Korelasi 45

Tabel 4.1 Rata-rata dan Standar Deviasi Pada Kelas Eksperimen 47 dan Kelas Kontrol

Tabel 4.2 Uji homogenitas 48


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Urutan tingkat energi berdasarkan aturan Aufbau 30


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 57

Lampiran 2. RPP 58

Lampiran 3. LKS 79

Lampiran 4. Tabel Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 86

Lampiran 5. Instrumen Pra Validitas 88

Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Pra Validitas 95 Lampiran 7. Tabel Data Validasi Instrumen Test 96 Lampiran 8. Perhitungan Validasi Instrumen Test 97 Lampiran 9. Tabel Reliabilitas Instrumen Test 100 Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Test 101

Lampiran 11. Tabel Tingkat Kesukaran Test 104

Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 105

Lampiran 13. Tabel Daya Beda Soal 107

Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Soal 108

Lampiran 15. Kisi-kisi Instrumen Test (Sesudah divalidasi) 110 Lampiran 16. Instrumen Test (Sesudah divalidasi) 111

Lampiran 17. Kunci Jawaban 115

Lampiran 18. Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian 116

Lampiran 19. Deskripsi Data Penelitian 117

Lampiran 20. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 125

Lampiran 21. Uji Normalitas 131

Lampiran 22. Uji Homogenitas 134

Lampiran 23. Perhitungan Hipotesis 136

Lampiran 24. Tabel Observasi Karakter 138

Lampiran 25. Uji Korelasi (R) 150

Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian 158

Lampiran 27. Tabel Nilai r Product Moment 163

Lampiran 28. Tabel of Chi Kuadrat 164

Lampiran 29. Tabel Nilai-nilai Distribusi t 165 Lampiran 30. Tabel Nilai kritis Distribusi F 170


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan perpaduan yang harmonis antara kegiatan pengajaran yang dilakukan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi antara guru dan siswa, maupun interaksi antara siswa dengan sumber belajar. Diharapkan dengan adanya interaksi tersebut, siswa dapat membangun pengetahuan secara aktif, pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, serta dapat memotivasi peserta didik sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan.

Dalam dunia pendidikan sampai saat ini masih banyak guru yang menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru mendominasi pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik jenuh.

Menurut Prayitno (2010), fenomena merosotnya karakter bangsa di tanah air ini dapat disebabkan lemahnya pendidikan karakter dalam meneruskan nilai– nilai kebangsaan pada saat alih generasi. Kehidupan yang lurus mengikuti

kaidahkaidah nilai dan norma tersebut terarah kepada kondisi kesejahteraan dan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat adalah kehidupan yang berkarakter. Dalam kenyataannya, kehidupan yang seharusnya lurus berkarakter itu sering kali diwarnai oleh suasana yang justru menimbulkan pertanyaan tentang implementasi perilaku yang berkarakter. Dalam kehidupan individu, keluarga dan masyarakat, di sekolah dan di masyarakat; korupsi dianggap menjadi budaya; pelanggaran dan kenakalan remaja merajalela; menyontek dalam ujian dianggap wajar dan bahkan perlu dilakukan; dan lain – lain yang semuanya itu tidak sesuai dengan tuntutan

kehidupan berkarakter sebagaimana dikehendaki. Memperlihatkan kenyataan yang terjadi itu, perilaku berkarakter agaknya tidak cukup diwakili dengan istilah pintar, sopan atau bermoral saja. Pembangunan karakter-cerdas itu dilakukan


(11)

melalui pendidikan dengan proses pembelajaran yang menanamkan dan menempatkan kaidah kaidah atau nilai nilai karakter dan kecerdasan sebagai satu kesatuan dalam kadar yang tinggi dan konsisten. Proses pembelajaran sebagai wujud upaya pendidikan, yang diselenggarakan oleh para pendidik pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan, dikehendaki mengoptimalisasikan upaya pendidikan karakter.

Kondisi siswa juga merupakan faktor penyebab dimana siswa merasa sulit untuk memahami pelajaran dikarenakan konsep-konsepnya yang abstrak khususnya kimia. Pelajaran kimia dianggap sebagian besar siswa menjadi pelajaran yang sulit dipahami dan dimengerti. Ini menyebabkan pelajaran kimia tidak disukai, bahkan sebagian siswa bersikap antipati. Mengapa itu bisa terjadi? Pertama model pembelajaran kimia yang diterapkan guru bersifat monoton dan kurang variasi. Ini menjadikan belajar kimia kurang bermakna dan tidak menarik bagi siswa. Kedua sebagian besar siswa terbawa opini yang terbentuk di tengah-tengah masyarakat bahwa pelajaran kimia itu sulit. Hal itu semakin memperkuat anggapan siswa terhadap pelajaran kimia sebagai cabang ilmu yang sulit dipelajari dan dipahami. Permasalahan ini mendorong pengajar membuat model pembelajaran kimia yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan.

Menurut Wibowo (2012) Secara ringkas ajaran-ajaran mulia pembentuk karakter dari berbagai suku bangsa di negeri ini, diantaranya; reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menpati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berfikir positif, disiplin, antisipatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib, memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut, melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia


(12)

internacional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya.

Menurut Kemendiknas (dalam Wibowo, 2012) nilai-nilai luhur sebagai pondasi karakter bangsa yang dimiliki oleh setiap suku di Indonesia ini, jika diringkas diantaranya sebagai berikut; religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Namun dalam penelitian ini karakter yang diteliti akan dibatasi dalam eman karakter saja yakni disiplin, tanggung jawab, kepedulian, kerjasama, kejujuran, dan keaktifan.

Model pembelajaran memegang peranan penting dalam interaksi belajar mengajar. Salah satu pendekatan yang efektif untuk mengikuti kurikulum yang berlangsung saat ini adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif ini membuat siswa terlibat lebih aktif dalam kegiatan yang bermakna diharapkan dapat membuat siswa mampu menghubungkan pengetahuan yang diperoleh dengan konteks dunia nyata. Dalam penelitian ini, kajian utama difokuskan kepada model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).

Struktur atom adalah salah satu pokok bahasan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran karena pada pokok bahasan ini berkaitan dengan kehidupan sehari - hari. Untuk itu pokok bahasan struktur atom diharapkan sesuai bila menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sehingga siswa lebih tertarik mempelajari materi ini dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.

Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ini telah dilakukan oleh Ricardo (2011) tentang Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Atom, Ion Dan Molekul diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran konvensional 0,698 > 0,514. Juga oleh Wahyuni (2011) mengenai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Penemuan Terbimbing


(13)

Dengan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD diperoleh hasil belajar siswa melalui metode penemuan terbimbing dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 73,53%. Sementara Marpaung (2007) melakukan penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa. Hasil yang didapatkan adalah menunjukkan thitung > ttabel yaitu 28.0325 >1.664, yang berarti ada pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Untuk pendidikan karakter sendiri, telah dilakukan oleh Puspita (2012) tentang Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer (Windows Movie Maker) Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA diperoleh perubahan rata-rata karakter sikap siswa yang diajar dengan media pembelajaran berbasis komputer (WMM) terintegrasi pendidikan karakter sebesar 14% dan perubahan rata-rata karakter siswa yang diajar tanpa media tersebut sebesar 11%. Juga oleh Toyibah (2012) tentang Penerapan Pendidikan Karakter Menggunakan Windows Movie Maker Untuk Mengingkatkan Kualitas Karakter Dan Hasil Belajar Kimia Siswa Di SMA diperoleh hasil peningkatan kualitas karakter secara keseluruhan diambil dari angket pada pre-test dan post-test pada kelas eksperimen 6,10% dan kelas kontrol 3,82%.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan melaksanakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom di SMA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berfokus pada latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah meliputi :

1. Perbedaan latar belakang siswa sehingga menyebabkan perbedaan karakter masing-masing siswa.


(14)

2. Model pembelajaran yang kurang menarik sehingga rendahnya minat belajar siswa.

3. Rendahnya hasil belajar kimia siswa khususnya pada materi struktur atom.

1.3. Rumusan Masalah

Untuk memperjelaskan permasalahan sebagai dasar penelitian ini, maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari pada hasil belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD (konvensional) terintegrasi pendidikan karakter pada pokok bahasan struktur atom?

2. Berapa persen peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter pada pokok bahasan struktur atom?

3. Apakah ada hubungan (korelasi positif) antara nilai hasil belajar dengan nilai karakter siswa?

1.4. Batasan Masalah

Disebabkan untuk menjaga agar peneliti lebih terarah dan terfokus maka penelitian ini membatasi masalah hanya dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom kimia di SMA. Dan karakter yang diharapkan terbentuk yaitu disiplin, tanggung jawab, kepedulian, kerjasama, kejujuran, dan keaktifan.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter lebih baik


(15)

daripada hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional terintegrasi pendidikan karakter pada pokok bahasan struktur atom.

2. Untuk mengetahui persen peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter pada pokok bahasan struktur atom.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan (korelasi positif) antara nilai hasil belajar dengan nilai karakter siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Peneliti ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran kimia SMA. Selain itu hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi Siswa

Siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa pada pokok bahasan struktur atom.

3. Bagi Guru

Sebagai alternatif dalam mengelola pembelajaran dan dapat menumbuhkan kreatifitas guru dalam pembelajaran.

4. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk mengurangi perbedaan atau kekurangjelasan makna, maka defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembalajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai


(16)

tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancang aktivitas belajar.

2. Kooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang lebih baik.

3. Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang sebagai hasil interaksi berbagai faktor baik internal maupun eksternal.

4. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional terintegrasi pendidikan karakter pada pokok bahasan struktur atom di kelas XI SMA. 2. Besarnya pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terintegrasi

pendidikan karakter dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Struktu di kelas XI SMA PGRI 12 Medan adalah 18%.

3. Hubungan nilai hasil belajar siswa dengan nilai karakter siswa pada model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter ada korelasi positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat dari rhit> rtabelpadaα = 0,05

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti menyarankan beberapa saran :

1. Diharapkan bagi calon guru sebelum proses mengajar dilakukan, harus mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat menentukan keberhasilan siswa memahami materi baru yang akan diajarkan. 2. Bagi guru-guru kimia hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran pada pokok bahasan kimia lainnya untuk lebih meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat melanjutkan penelitian ini pada sekolah dan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan studi


(18)

perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa demi kemajuan kualitas pendidikan bagi setiap siswa terutama pelajaran kimia.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), DasarDasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumu Aksara, Jakarta.

Arsyad, (2010), Media Pengajaran, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Budiningsih, Asri, (2005), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Dalyono, M., (2009), Psikologi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana, (2009), Konsep Strategi Pembelajaran, Penerbit Refika aditama, Bandung

Hasan, Muhamad, (2008), Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Energi Gerak Di Kelas Iii Sd Negeri I Cilengkranggirang Kecamatan Pasaleman Kabupaten Cirebon

Jihad, A. dan Haris, A., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo, Yokyakarta.

Karuru, P (2001); Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Seting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar IPA Siswa SLTP,

(http//www.depdiknas.go.id/jurnal/45/perdikaruru.htm) (23 Maret 2006)

Marpaung, Dewi Sartika, (2007); Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa, Skripsi FMIPA

UNIMED, Medan

Prayitno, dan Manullang Belferik, (2010), Pendidikan Karakter Dalam Membangun Bangsa, Penerbit Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Purba,Michael, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester 2, Erlangga, Jakarta.

Puspita, Andriani (2012), Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer (Windows Movie Maker) Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA, Skripsi FMIPA UNIMED

Ricardo, (2011); Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Atom, Ion Dan Molekul Di Kelas VIII SMP Swasta Katolik


(20)

Budi Murni 2 Medan Tahun Ajarn 2010/2011, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan

Sadiman, (2009), Media Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha Ilmu, Yokyakarta.

Sudjana, (2005), Metode Satistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Suprijono, Agus, (2009), Cooperative Learning: teoti dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Suyanti, Retno., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Graha Ilmu, Yokyakarta.

Syah, Muhibin, (2003), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Toyyibah, Raden Rara Siti (2012), Penerapan Pendidikan Karakter

Menggunakan Windows Movie Maker Untuk Mengingkatkan Kualitas Karakter Dan Hasil Belajar Kimia Siswa Di SMA, Skripsi FMIPA UNIMED

Wahyuni, Siska Sri, (2011); Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Penemuan Terbimbing Dengan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan

Wibowo, Agus, (2012), Pendidikan Karakter Srategi Membangun Bangsa Berperadapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajaran-konvensional/


(21)

RIWAYAT HIDUP

Syariyah dilahirkan di Gunungtua pada tanggal 15 Juni 1989. Ayah bernama Amril Hasyim Siregar dan ibu bernama Sinar Dewi Harahap, dan merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1995, Penulis masuk SDN 142747 Gunungtua, dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2001, Penulis melanjutkan sekolah di Pondok Pesantren Purba Ganal Sosopan dan lulus pada tahun 2004. Penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Gunungtua, dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, Penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(1)

tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancang aktivitas belajar.

2. Kooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang lebih baik.

3. Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang sebagai hasil interaksi berbagai faktor baik internal maupun eksternal.

4. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional terintegrasi pendidikan karakter pada pokok bahasan struktur atom di kelas XI SMA. 2. Besarnya pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terintegrasi

pendidikan karakter dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Struktu di kelas XI SMA PGRI 12 Medan adalah 18%.

3. Hubungan nilai hasil belajar siswa dengan nilai karakter siswa pada model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter ada korelasi positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat dari rhit> rtabelpadaα = 0,05

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti menyarankan beberapa saran :

1. Diharapkan bagi calon guru sebelum proses mengajar dilakukan, harus mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat menentukan keberhasilan siswa memahami materi baru yang akan diajarkan. 2. Bagi guru-guru kimia hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD terintegrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran pada pokok bahasan kimia lainnya untuk lebih meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat melanjutkan penelitian ini pada sekolah dan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan studi


(3)

perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa demi kemajuan kualitas pendidikan bagi setiap siswa terutama pelajaran kimia.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), DasarDasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumu Aksara,

Jakarta.

Arsyad, (2010), Media Pengajaran, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Budiningsih, Asri, (2005), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Dalyono, M., (2009), Psikologi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana, (2009), Konsep Strategi Pembelajaran,

Penerbit Refika aditama, Bandung

Hasan, Muhamad, (2008), Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Energi Gerak Di Kelas Iii Sd Negeri I Cilengkranggirang Kecamatan Pasaleman Kabupaten Cirebon Jihad, A. dan Haris, A., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo,

Yokyakarta.

Karuru, P (2001); Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Seting

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar IPA Siswa SLTP,

(http//www.depdiknas.go.id/jurnal/45/perdikaruru.htm) (23 Maret 2006) Marpaung, Dewi Sartika, (2007); Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa, Skripsi FMIPA

UNIMED, Medan

Prayitno, dan Manullang Belferik, (2010), Pendidikan Karakter Dalam

Membangun Bangsa, Penerbit Pascasarjana Universitas Negeri Medan,

Medan.

Purba,Michael, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester 2, Erlangga, Jakarta.

Puspita, Andriani (2012), Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis

Komputer (Windows Movie Maker) Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA, Skripsi

FMIPA UNIMED

Ricardo, (2011); Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada


(5)

Budi Murni 2 Medan Tahun Ajarn 2010/2011, Skripsi FMIPA UNIMED,

Medan

Sadiman, (2009), Media Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha Ilmu, Yokyakarta.

Sudjana, (2005), Metode Satistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Suprijono, Agus, (2009), Cooperative Learning: teoti dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Suyanti, Retno., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Graha Ilmu, Yokyakarta.

Syah, Muhibin, (2003), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung Toyyibah, Raden Rara Siti (2012), Penerapan Pendidikan Karakter

Menggunakan Windows Movie Maker Untuk Mengingkatkan Kualitas Karakter Dan Hasil Belajar Kimia Siswa Di SMA, Skripsi FMIPA

UNIMED

Wahyuni, Siska Sri, (2011); Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui

Metode Penemuan Terbimbing Dengan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan

Wibowo, Agus, (2012), Pendidikan Karakter Srategi Membangun Bangsa

Berperadapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajaran-konvensional/


(6)

RIWAYAT HIDUP

Syariyah dilahirkan di Gunungtua pada tanggal 15 Juni 1989. Ayah bernama Amril Hasyim Siregar dan ibu bernama Sinar Dewi Harahap, dan merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1995, Penulis masuk SDN 142747 Gunungtua, dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2001, Penulis melanjutkan sekolah di Pondok Pesantren Purba Ganal Sosopan dan lulus pada tahun 2004. Penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Gunungtua, dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, Penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA N 1 LUMBAN JULU.

0 3 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN KIMIA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 16

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPETEAM GAMES TOURNAMENT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

1 16 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 12 23

PERBEDAAAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STAD TERINTEGRASI PENDIDIDKAN KARAKTER.

1 3 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 1 23

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA.

0 1 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS XI SMA.

0 1 16

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA DI SMA.

0 1 20