Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus pada Rumah Sakit Secanti Gisting, Lampung.

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN
Studi Kasus Pada Rumah Sakit Panti Secanti Gisting, Lampung
Tri Utami Marginingsih (Sr.M.Klarensia FSGM)
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi
karyawan pada lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan. Dalam
penelitian ini, lingkungan kerja yang dimaksud oleh penulis dibedakan menjadi
dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja psikis. Setelah diketahui
pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan psikis, maka data ini

akan secara simultan dibandingkan dengan semangat kerja karyawan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh perawat dan bidan
yang sudah bekerja di Rumah Sakit Panti Secanti Gisting, Lampung minimal 1
tahun pada saat penelitian ini dilakukan yang berjumlah 60 orang, dengan sampel
sebanyak 52 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental
Sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa metode
pengumpulan data yaitu kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis
data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan psikis terhadap
semangat kerja karyawan.

Kata kunci: Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan kerja Psikis, Semangat Kerja.

xvi

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

ABSTRACT
THE EFFECT OF EMPLOYEES’ PERCEPTION OF THE WORK-SITE
ENVIRONMENT ON THE MORALE OF THE EMPLOYEES
Case Study In Panti Secanti Hospital of Gisting, Lampung
Tri Utami Marginingsih (Sr.M.Klarensia FSGM)
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This study aims to determine how the employee’s perceptions on the worksite environment may influence employee’s morale. In this study, the work-site
environment is defined into two categories, namely: the physical work
environment and psychological work environment. After distinguishing the
influence of employee’s perceptions on physical and psychological work-site
environment, the data then would simultaneously be compared to the morale of
the employees.
The population in the research include all nurses and midwives who have
worked at the Hospital Panti Secanti Gisting, Lampung at least for 1 year at the

time of this research, which was 60 in terms of numbers, with a sample of 52
respondents. This research used the Accidental Sampling-method. The data in this
study were obtained through multiple methods of data collection, i.e.
questionnaires and documentation-method. Meanwhile, the data analysis
technique used is multiple linear regression.
The results indicated that there is a positive and significant effect in the
perception of employees on the physical and psychological working-site
environment to the employee’s morale.

Keywords: Physical Work Environment, Psychological work Environment,
Morale.

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Secanti Gisting, Lampung
SKRIPSI
Diajukan dalam Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh :
Tri Utami Marginingsih (Sr.M.Klarensia FSGM)
NIM: 092214002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Secanti Gisting, Lampung
SKRIPSI
Diajukan dalam Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh :
Tri Utami Marginingsih (Sr.M.Klarensia FSGM)
NIM: 092214002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
“ Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa.”
( Yohanes 15:5)

Cinta akan kemiskinan,
Gembira dalam karya,
Setia dalam doa.
( Muder M. Anselma, pendiri Tarekat FSGM)

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya”
(Pengkhotbah 3:11)


Skripsi ini dipersembahkan kepada:
 Sr.M.Julia Juliarti FSGM, Pemimpin Provinsi Indonesia beserta staf
Dewan Penasehat Provinsi.
 Para suster FSGM Provinsi St.Yusuf Indonesia.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih kepada Allah atas karunia dan rahmatNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi
Karyawan pada Lingkungan Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan: Studi
Kasus pada Rumah Sakit Panti Secanti Gisting, Lampung”. Skripsi ini ditulis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Prawoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku dosen Pembimbing I, yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesabaran dan
kesungguhan hati
4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku dosen Pembimbing II, yang
juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini
menjadi lebih sempurna.
5. Ibu M.T Ernawati, S.E., M.A. selaku anggota tim penguji yang telah memberi
masukan yang sangat berguna.

vii

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

6. Bapak dr.T.Welly Stefanus, selaku Direktur Rumah Sakit Panti Secanti
Gisting, Tanggamus Lampung yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian
7. Sr.M.Julia Juliarti, FSGM beserta Dewan Provinsi St.Yusuf yang telah
memberikan doa, kepercayaan dan kesempatan kepada penulis untuk
mengembangkan diri dan menimba pengetahuan di Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
8. Suster-suster Provinsi St. Yusuf Indonesia yang telah mendoakan,
mendukung dan memberikan kasih selama penulis melaksanakan tugas studi.
9. Sr.M.Marcella dan Para Suster Komunitas St Maria Fatima Gisting yang telah
membantu penulis dalam menyediakan dan memberikan data-data yang
dibutuhkan selama penelitian.
10. Sr.M.Anita dan Para Suster Komunitas St.Maria Yogyakarta atas doa,
persaudaraan, dukungan, evaluasi dan penerimaan dalam segala situasi yang
penulis alami dalam hidup bersama di komunitas.
11. Teman-teman Program Studi Manajemen angkatan 2009 atas persahabatan,
kerjasama, dukungan, dan kebersamaan selama penulis melaksanakan tugas
studi.
12. Sahabat-sahabat dan semua yang telah mendukung penulis khususnya selama
tugas studi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS.........................

v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................

vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................

vii

HALAMAN DAFTAR ISI ..............................................................................

x

HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................

xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................

xiv

HALAMAN LAMPIRAN ...............................................................................

xv

HALAMAN ABSTRAK..................................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

1

B. Rumusan Masalah ................................................................................

3

C. Pembatasan Masalah ............................................................................

3

D. Tujuan Penelitian .................................................................................

4

x

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

E. Manfaat Penelitian ...............................................................................

4

BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................

6

A. Landasan Teori .....................................................................................

6

B. Penelitian Sebelumnya .........................................................................

25

C. Desain Penelitian..................................................................................

26

D. Rumusan Hipotesis ..............................................................................

27

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

28

A. Jenis Penelitian .....................................................................................

28

B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................

28

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ...............................................................

29

D. Variabel Penelitian ...............................................................................

29

E. Definisi Operasional ............................................................................

31

F. Populasi dan Sampel ............................................................................

32

G. Teknik Pengambilan Sampel................................................................

33

H. Sumber Data .........................................................................................

34

I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................

34

J. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................

35

K. Teknik Analisis Data ............................................................................

39

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ..........................

46

A. Sejarah Singkat Berdirnya Rumah Sakit Panti secanti ........................

46

B. Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Filosofi Rumah Sakit Panti Secanti.....

49

xi

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

C. Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Secanti ...................................

50

D. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit Panti Secanti ...................................

56

E. Personalia Rumah Sakit Panti Secanti .................................................

58

F. Pemasaran Rumah Sakit Panti secanti .................................................

60

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......................................

61

A. Deskripsi Subyek Penelitian ................................................................

61

B. Pengujian Instrumen.............................................................................

61

C. Analisis Data ........................................................................................

68

D. Pembahasan ..........................................................................................

76

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ..................

78

A. Kesimpulan ..........................................................................................

78

B. Saran.....................................................................................................

79

C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................

80

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

81

LAMPIRAN .....................................................................................................

84

xii

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

DAFTAR TABEL
III.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian........................................................

31

V.1 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja Fisik ..............................................

62

V.2 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja Psikis ...........................................

62

V.3 Hasil Uji Validitas Semangat Kerja ..........................................................

63

V.4 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................

63

V.5 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................................

65

V.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................................

66

V.7 Hasil Uji Autokorelasi...............................................................................

67

V.8 Hasil Uji Normalitas .................................................................................

68

V.9 Hasil Uji Regresi koefisien .......................................................................

71

V.10 Hasil Uji R2 .............................................................................................

72

xiii

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

DAFTAR GAMBAR
II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ...............................................................

26

IV.1 Struktur Organisasi ..................................................................................

55

xiv

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Print out hasil olah data Kuesioner Penelitian .............................. 84
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 105
Lampiran 3 Surat izin penelitian Rumah Sakit Panti Secanti ......................... 108
Lampiran 4 Tabel R ......................................................................................... 109
Lampiran 5 Tabel F .......................................................................................... 110
Lampiran 6 Tabel Durbin Watson.................................................................... 111
Lampiran 7 Tabel Uji t ..................................................................................... 112

xv

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN
Studi Kasus Pada Rumah Sakit Panti Secanti Gisting, Lampung
Tri Utami Marginingsih (Sr.M.Klarensia FSGM)
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi
karyawan pada lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan. Dalam
penelitian ini, lingkungan kerja yang dimaksud oleh penulis dibedakan menjadi
dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja psikis. Setelah diketahui
pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan psikis, maka data ini
akan secara simultan dibandingkan dengan semangat kerja karyawan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh perawat dan bidan
yang sudah bekerja di Rumah Sakit Panti Secanti Gisting, Lampung minimal 1
tahun pada saat penelitian ini dilakukan yang berjumlah 60 orang, dengan sampel
sebanyak 52 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental
Sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa metode
pengumpulan data yaitu kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis
data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan psikis terhadap
semangat kerja karyawan.

Kata kunci: Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan kerja Psikis, Semangat Kerja.

xvi

PLAGIAT
 PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

ABSTRACT
THE EFFECT OF EMPLOYEES’ PERCEPTION OF THE WORK-SITE
ENVIRONMENT ON THE MORALE OF THE EMPLOYEES
Case Study In Panti Secanti Hospital of Gisting, Lampung
Tri Utami Marginingsih (Sr.M.Klarensia FSGM)
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This study aims to determine how the employee’s perceptions on the worksite environment may influence employee’s morale. In this study, the work-site
environment is defined into two categories, namely: the physical work
environment and psychological work environment. After distinguishing the
influence of employee’s perceptions on physical and psychological work-site
environment, the data then would simultaneously be compared to the morale of
the employees.
The population in the research include all nurses and midwives who have
worked at the Hospital Panti Secanti Gisting, Lampung at least for 1 year at the
time of this research, which was 60 in terms of numbers, with a sample of 52
respondents. This research used the Accidental Sampling-method. The data in this
study were obtained through multiple methods of data collection, i.e.
questionnaires and documentation-method. Meanwhile, the data analysis
technique used is multiple linear regression.
The results indicated that there is a positive and significant effect in the
perception of employees on the physical and psychological working-site
environment to the employee’s morale.

Keywords: Physical Work Environment, Psychological work Environment,
Morale.

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan suatu perusahaan baik perusahaan besar maupun
perusahaan kecil sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang ada
di dalam perusahaan tersebut. Perusahaan-perusahaan yang ingin
berkembang dalam usaha dan memperoleh laba yang optimal memerlukan
sumber daya-sumber daya yang dapat dikelola dengan sebaik-baiknya agar
dapat mencapai hasil dan tujuan dari perusahaan. Sumber daya-sumber
daya tersebut antara lain modal, tenaga kerja, keahlian, teknologi, tanah,
dan bahan baku lainnya. Salah satu sumber daya yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan adalah tenaga kerja yang ada di dalam
perusahaan.
Unsur manusia dalam hal ini tenaga kerja memiliki peranan
penting dalam menjalankan roda kehidupan dari perusahaan. Oleh karena
itu, agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka
perusahaan harus menyediakan lingkungan kerja yang dapat mendukung
pekerjaan dari para pekerja. Perusahaan harus mampu memotivasi para
pekerja dengan memperhatikan kebutuhan mereka agar semangat kerja
dari para karyawan dapat ditingkatkan. Di dalam perusahaan, lingkungan
kerja juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan usaha
suatu perusahaan.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Suatu lingkungan kerja yang nyaman, aman, tidak ada risiko,
melindungi para karyawan, serta adanya penghormatan terhadap hak asasi
manusia akan mendorong semangat para karyawan dalam bekerja. Yang
dimaksud dengan lingkungan kerja adalah suatu lingkungan dimana
karyawan tersebut bekerja dan melaksanakan tugas sehari-hari yang
meliputi pelayanan perusahaan terhadap karyawan, kondisi kerja
karyawan, dan hubungan antar karyawan di dalam perusahaan yang
bersangkutan (Agus Ahyari, 1994; 124-125). Lingkungan kerja erat
kaitannya dengan semangat kerja karyawan karena apabila perusahaan
tidak mampu menyediakan lingkungan kerja yang baik atau yang
mendukung situasi dan kondisi kerja, maka akan menyebabkan turunnya
semangat kerja karyawan. Hal ini akan menimbulkan berbagai dampak
negatif seperti stress kerja yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja
sehingga biaya pengobatan meningkat, absensi meningkat yang akan
mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja para karyawan dan
perusahaan akan mengalami kerugian dalam jumlah yang banyak.
Lingkungan kerja yang menyenangkan bagi karyawan melalui
adanya hubungan yang harmonis dengan atasan, rekan kerja, maupun
bawahan, serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang
ada di tempat kerja akan membawa dampak yang positif bagi karyawan.
Lingkungan yang diciptakan oleh perusahaan akan sangat bermanfaat bagi
kelangsungan hidup dari perusahaan karena tidak jarang terjadi suatu
perusahaan gulung tikar karena adanya lingkungan kerja yang tidak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

kondusif. Lingkungan kerja yang kondusif yang diciptakan oleh karyawan
dan perusahaan akan mendorong efektivitas dari perusahaan tersebut di
dalam menjalankan roda organisasinya, serta akan menimbulkan semangat
dan gairah kerja yang tinggi karena adanya lingkungan kerja yang baik dan
menyenangkan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian

dengan

judul

“Pengaruh

Persepsi

Karyawan

Pada

Lingkungan Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan”: Studi
kasus pada Rumah Sakit Panti Secanti Gisting, Lampung.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang sudah dijelaskan maka
penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan
psikis terhadap semangat kerja karyawan?

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada :
1. Persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja fisik adalah persepsi
pada kebersihan, penerangan, keamanan, pertukaran udara
(ventilasi), kebisingan, serta sarana dan prasarana .

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

2. Persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja psikis adalah
persepsi pada hubungan dengan atasan dan hubungan dengan rekan
kerja
3. Semangat kerja karyawan adalah sikap kejiwaan dan perasaan
individu maupun kelompok terhadap lingkungan kerjanya yang
meliputi disiplin kerja, kegairahan kerja, ketelitian kerja, dan
kerajinan kerja.

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian mengenai “Pengaruh
Persepsi Karyawan Pada Lingkungan Kerja terhadap Semangat Kerja
Karyawan”, adalah:
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi karyawan pada
lingkungan kerja fisik dan psikis terhadap semangat kerja karyawan.

E. Manfaat penelitian
1. Bagi perusahaan.
Hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan atau masukan
bagi perusahaan, khususnya dalam menciptakan lingkungan kerja
yang dapat mendukung semangat kerja karyawan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

2. Bagi Universitas.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi tambahan untuk penelitian lebih lanjut dan sumbangan
kepustakaan Universitas Sanata Dharma
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan serta penerapan dari ilmu pengetahuan yang telah
diperoleh selama kuliah ke dalam pratek nyata dalam perusahaan
sehubungan dengan penciptaan semangat kerja karyawan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
1) Menurut A. James Stoner :
Manajemen

adalah

proses

perencanaan,

pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
serta penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko,
1995:8)
2) Menurut Henry Simamora :
Manajemen adalah suatu proses bekerja dengan dan melalui orang
lain secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas di dalam
lingkungan yang berubah (Simamora, 1995:6)
3) Menurut M. Manullang:
Manajemen adalah proses dengan mana pelaksanaan dari suatu
tujuan

tertentu

diselenggarakan

dan

diawasi

(Manullang,

1981:10)
Dari definisi-definisi tersebut penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

anggota organisasi secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan organisasi.
b. Manajemen Sumber Daya Manusia
1) Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
a) Menurut Wendel French:
Manajemen

personalia

sebagai

penarikan,

seleksi,

pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya
manusia oleh organisasi (Handoko, 1985:3)
b) Menurut T. Hani Handoko:
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatankegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya
manusia agar tercapai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat (Handoko, 1992:3)
c) Menurut Gary Dessler:
Manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh,
melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada
karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan,
keamanan dan masalah keadilan (Dessler, 2006:5)
Dari

beberapa

pendapat

ahli-ahli

tersebut

dapat

disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah
suatu cabang manajemen yang melakukan perencanaan,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

pengorganisasian,

pengarahan

dan

pengawasan

8

atas

pengadaan, pemberian balas jasa, dan penilaian untuk
meningkatkan, mengembangkan dan menjaga efektivitas
tenaga kerja dan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi, individu dan masyarakat.
2) Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Berdasarkan definisi manajemen sumber daya manusia yang telah
dikemukakan, dapat diketahui bahwa manajemen sumber daya
manusia memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut (Suad Husnan,
1990:6-7):
a) Fungsi-fungsi Manajerial
(1) Perencanaan (Planning)
Para manajer menyadari arti pentingnya perencanaan.
Perencanaan berarti menentukan lebih dahulu program
personalia

yang

akan

membantu

mencapai

tujuan

perusahaan yang telah ditetapkan. Penetapan tujuan ini
memerlukan partisipasi aktif dari manajer personalia,
sesuai dengan kemampuannya dalam bidang sumber daya
manusia.
(2) Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Jika
telah ditentukan bahwa fungsi-fungsi personalia tertentu
akan membantu ke arah tercapainya sasaran perusahaan,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

maka manajer personalia harus menyusun suatu organisasi
dengan merancang stuktur hubungan antara jabatan,
personalia dan faktor-faktor fisik.
(3) Pengarahan (Directing)
Perencanaan

dan

dilaksanakan

pengorganisasian

maka

fungsi

sudah

selanjutnya

dapat
adalah

melaksanakan pekerjaan tersebut, fungsi ini berarti
mengusahakan agar karyawan mau bekerjasama secara
efektif.
(4) Pengawasan (Controlling)
Pengawasan

adalah

membandingkan

suatu

pelaksanaan

proses

mengamati

dengan

rencana

dan
dan

mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan, atau kalau
perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah dibuat.
b) Fungsi-fungsi Operasional
(1) Pengadaan Tenaga Kerja (Procurement)
Pengadaan tenaga kerja merupakan fungsi operasional
pertama dari manajemen personalia yaitu berupa usaha
untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari
personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran
organisasi. Hal-hal yang dilakukan adalah penentuan
sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutan,
seleksi dan penempatan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

(2) Pengembangan (Development)
Pengembangan merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan

ketrampilan

lewat

latihan,

yang

diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik.
Kegiatan

ini

menjadi

amat

penting

karena

berkembangnya teknologi, dan tugas manajer semakin
kompleks.
(3) Kompensasi (Compensation)
Kompensasi adalah pemberian penghargaan yang adil
dan layak terhadap para karyawan sesuai dengan
sumbangan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
(4) Integrasi (Integration)
Integrasi
keinginan

merupakan
dari

para

usaha

untuk

individu

menyesuaikan

dengan

keinginan

organisasi dan masyarakat. Dengan demikian organisasi
perlu memahami perasaan dan sikap dari para
karyawan untuk dipertimbangkan dalam pembuatan
berbagai kebijaksanaan organisasi.
(5) Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan merupakan suatu cara untuk menjaga
angkatan kerja yang telah dimiliki oleh perusahaan
yang memiliki kemampuan untuk bekerja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

2. Persepsi Karyawan Pada Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan
Kerja Psikis
a. Pengertian Persepsi karyawan Pada Lingkungan Kerja Fisik
dan Lingkungan Kerja Psikis.
Persepsi mempunyai suatu dampak yang kuat atas pemaparanpemaparan, diagnosis-diagnosis mengenai peristiwa-peristiwa, dan
tingkahlaku. Apa yang menjadi persepsi seseorang terhadap sesuatu
dapat berbeda dengan kenyataan yang objektif.
1) Pengertian persepsi menurut Boston College:
Persepsi adalah pemahanan atau pandangan orang tentang hal-hal
di dunia sekitarnya
2) Pengertian persepsi menurut Robbinson & Judge:
Persepsi

adalah

proses

menginterpretasikan

dimana

kesan-kesan

individu

mengatur

sensoris

mereka

dan
guna

memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi
adalah tanggapan dari suatu proses terhadap rangsangan yang
disadari dan dimengerti memberikan arti bagi lingkungan mereka
dimana masing-masing individu mengatur dan menginterpretasikan
kesan-kesan sensoris mereka.
Persepsi dalam hal ini terkait dengan lingkungan kerja. Dalam
meningkatkan semangat kerja karyawan, lingkungan kerja turut
menentukan, artinya jika lingkungan kerja baik, teratur sesuai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dengan

ketentuan

yang

berlaku,

maka

diharapkan

12

dapat

meningkatkan semangat kerja karyawan.
Setiap individu memiliki perasaan, kemampuan berpikir, dan
pengalaman yang tidak sama antara individu satu dengan individu
lainnya. Oleh sebab itu, dalam mempersepsi suatu stimulus, hasil
persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan
individu lainnya. Hal inilah yang menyebabkan persepsi bersifat
individual (Davidoff, 1981; Rogers, 1965 dalam walgito, 2010:100)
Proses perpsepsi berlangsung melalui dua tahap:
a) Pemilihan (Selection)
Proses pemilihan berguna untuk menhindari penangganan
informasi yang tampak relevan bagi individu serta untuk
menghindari overload informasi dengan memusatkan informasi
yang paling relevan dalam situasi-situasi tertentu.
b) Organisasi (Organization)
Individu mengatur stimuli dengan dua cara yaitu dengan
menangkap stimuli sebagai bentuk-bentuk yang berada di depan
suatu latar belakang dan mengelompokkan stimuli yang diskret ke
dalam suatu pola. Pengelompokkan stimuli terjadi ketika stimuli
serupa, dekat dengan stimuli yang lain membentuk suatu pola
yang kontiyus dan lengkap. Pengelompokkan stimuli melandasi
penafsiran stimuli dan memberi sumbangan terhadap terjadinya
distorsi-distorsi atas persepsi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Adapun pengertian lingkungan kerja adalah sebagai berikut:
1) Lingkungan kerja adalah suatu lingkungan dimana karyawan
tersebut bekerja dan melaksanakan tugas sehari-hari yang
meliputi pelayanan perusahaan terhadap karyawan, kondisi kerja
karyawan, dan hubungan antar karyawan di dalam perusahaan
yang bersangkutan (Agus ahyari, 1994:124-125)
2) Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para
pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melakukan
tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito, 1982:183)
3) Lingkungan kerja adalah semua faktor fisik, psikologis, sosial,
dan jaringan hubungan yang berlaku dalam organisasi dan
berpengaruh

terhadap

karyawan

(Kamus

Besar

Bahasa

Indonesia, 1994:103)
Dari definisi-definisi tersebut penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa lingkungan kerja adalah semua faktor fisik maupun psikologis,
sosial dan jaringan hubungan yang berlaku dalam organisasi yang
dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari
di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Lingkungan kerja akan digolongkan menjadi lingkungan kerja fisik
dan lingkungan kerja psikis (Anoraga, 1995:57)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

Menurut Sedarmayanti, lingkungan kerja dibagi menjadi dua yaitu :
a) Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi
karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung
b) Lingkungan kerja psikis adalah semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan
maupun sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.
(Sedarmayanti, 2001:21-31)
Dari beberapa pengertian diatas mengenai persepsi karyawan dan
lingkungan kerja dapat disimpulkan bahwa persepsi karyawan pada
lingkungan kerja fisik adalah pemahaman/penilaian karyawan
terhadap kondisi tempat kerja melalui penginterprestasian terhadap
penangkapan stimulus yang berupa keadaan atau kondisi fisik tempat
kerja dan akan mempengaruhi tingkah laku karyawan dalam bekerja.
Sedangkan persepsi karyawan pada lingkungan kerja psikis adalah
pemahaman/penilaian karyawan terhadap kondisi tempat kerja melalui
penginterprestasian terhadap penangkapan stimulus yang berkaitan
dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun sesama
rekan kerja.
b. Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan kerja
Faktor yang termasuk dalam lingkungan kerja psikis, antara lain
terdiri dari :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

1) Hubungan dengan atasan.
Dalam mewujudkan tercapainya tujuan organisasi diperlukan
adanya kerjasama yang baik antara karyawan dengan atasan,
dengan demikian berarti sebuah organisasi atau perusahaan harus
mampu menciptakan suasana sinkron dan kondusif, dimana
pimpinan organisasi mampu bekerjasama dengan karyawan serta
mengarahkan tujuan organisasi secara efektif sehingga para
karyawan merasakan bahwa tujuan tersebut adalah tujuan mereka
atau tujuan bersama serta memiliki semangat kerja yang tinggi.
2) Hubungan dengan rekan sekerja.
Kerjasama dengan rekan sekerja merupakan interaksi antara
seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja atau dalam
organisasi. Kerjasama dalam organisasi terbina dengan baik
membantu

kelancaran

dalam

melaksanakan

tugas

dan

menghasilkan pekerjaan yang memuaskan.
Faktor yang tercakup dalam lingkungan fisik, antara lain terdiri dari
(Nitisemito, 1982:184-197):
1) Kebersihan
Lingkungan kerja yang bersih pasti akan menimbulkan rasa senang.
Dan dengan demikian mempengaruhi seseorang untuk lebih
bersemangat dalam bekerja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

2) Penerangan
Dalam hal penerangan disini bukanlah terbatas pada penerangan
listrik, tetapi termasuk juga disini penerangan matahari. Dalam
melaksanakan

tugas

seringkali

karyawan

membutuhkan

penerangan yang cukup, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan
tersebut menuntut ketelitian.
3) Keamanan Fisik
Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan mendorong
karyawan untuk semangat dalam bekerja. Keamanan dalam hal ini
meliputi rasa aman akan masa depan, rasa aman akan lingkungan
kerja khususnya ruangan kerja yang akan menjadikan karyawan
konsentrasi, semangat dan juga produktif dalam bekerja
4) Pertukaran Udara
Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat
diperlukan apalagi bila dalam ruangan tersebut penuh karyawan.
Pertukaran udara ini akan menyebabkan kesegaran fisik dari para
karyawan. Sebaliknya pertukaran udara yang kurang akan dapat
menimbulkan kelelahan dari para karyawan, untuk menimbulkan
pertukaran udara diperlukan ventilasi.
5) Kebisingan
Kebisingan akan mengganggu konsentrasi, dengan terganggunya
konsentrasi maka pekerjaan yang dilakukan akan banyak timbul
kesalahan ataupun kerusakan. Kebisingan yang terjadi terus

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

menerus harus dapat disikapi oleh perusahaan agar suasana kerja
menjadi kondusif.
6) Sarana dan prasarana
Manfaat dari sarana dan prasarana sangat berguna untuk menambah
kinerja yang optimal bagi pekerja. Sarana dan prasarana dapat juga
mendukung peningkatan produktivitas, serta diutamakan dapat
memberikan nilai tambah pemanfaatan produk, khususnya dalam
hal pelaksanaan proses produksi bagi perusahaan.
3. Semangat Kerja
a. Pengertian Semangat Kerja.
Keberhasilan dalam proses kerja untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sangat dipengaruhi oleh suasana diantara
orang-orang yang melakukan pekerjaan itu.
Apabila terdapat semangat kerja di antara karyawan, dapat
diharapkan tugas pekerjaan yang diberikan pada mereka akan
dilakukan lebih cepat dan baik. Dalam kaitan dengan hal diatas,
maka pengertian semangat kerja menurut Alex S. Nitisemito
adalah: melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan
demikian pekerjaan dapat selesai lebih cepat dan lebih baik.
(Nitisemito, 1982:160).
Dari pendapat yang dikemukakan di atas, pengertian
semangat kerja lebih ditekankan sebagai sesuatu yang positif, suatu
yang baik, sehingga mampu memberikan sumbangan terhadap

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

pekerjaan dalam arti lebih cepat dan lebih baik. Sedangkan
pengertian semangat kerja menurut buku Municipal personal
Administration yang dikutip oleh Mukijat, yaitu bahwa: “
Semangat kerja adalah sikap perorangan atau sikap kelompok
orang-orang terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerjaan”.
(Anoraga, 1995:73)
Sedangkan para dosen BPA-UGM memberikan pengertian
semangat kerja sebagai berikut: Semangat kerja adalah sikap
kejiwaan dan peranan yang menimbulkan kesediaan pada
kelompok orang untuk bersatu padu secara giat dalam usahanya
mencapai tujuan bersama. (Anoraga, 1995:73)
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa semangat kerja adalah sikap kejiwaan dan
perasaan individu-individu maupun kelompok terhadap lingkungan
kerjanya yang sikap kejiwaannya dan peranan individu tercermin
dengan adanya minat, gairah dan bekerja secara lebih giat terhadap
pekerjaan yang dilakukan. Sedangkan sikap kelompok dicerminkan
dengan adanya hubungan-hubungan kerja diantara mereka dalam
setiap kerjasama.
b. Faktor-faktor Semangat Kerja
Hal-hal yang menjadi faktor semangat kerja adalah :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

1) Kedisiplinan kerja
Kedisiplinan kerja adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan
yang sesuai dengan peraturan di perusahaan baik secara tertulis
maupun tidak tertulis (Nitisemito, 1982:199)
2) Kegairahan kerja
Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap
pekerjaan yang dilakukan. Kegairahan kerja mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap semangat kerja (Nitisemito,
1982:160)
3) Ketelitian kerja
Ketelitian kerja adalah keseksamaam atau kecermatan.
Ketelitian kerja merupakan sikap dan tindakan karyawan
dalam melaksanakan pekerjaan (Anoraga, 1990:920).
4) Kerajinan kerja
Kerajinan kerja adalah suka atau giat atau sungguh-sungguh
atau selalu berusaha bekerja (Kamus besar Bahasa Indonesia,
1989 :721)
b. Indikasi Turunnya/Rendahnya Semangat Kerja
Ada 4 (empat) indikasi turunnya/rendahnya semangat kerja para
karyawan yaitu (Nitisemito, 1982:160-165)
1) Turun/Rendahnya Produktivitas Kerja
Turunnya semangat kerja dapat dilihat dari turunnya
produktivitas kerja. Produktivitas kerja yang turun ini terjadi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

karena kemalasan, penundaan pekerjaan dan sebagainya.
Produktifitas kerja yang menurun menjadi indikasi bahwa
dalam perusahaan tersebut terjadi penurunan semangat kerja.
2) Tingkat Absensi yang Naik/Tinggi
Pada umumnya bila semangat kerja turun, maka mereka akan
malas untuk setiap hari datang bekerja. Untuk melihat
naiknya absensi sebagai indikasi turunnya semangat kerja
kita harus melihat absensi karyawan secara rata-rata bukan
secara perorangan.
3) Labour Turnover (Tingkat perpindahan karyawan) yang
Tinggi
Keluar masuknya karyawan yang meningkat disebabkan
karena ketidaksenangan karyawan bekerja dalam perusahaan
tersebut, sehingga untuk itu mereka berusaha mencari
pekerjaan lain yang dianggap lebih sesuai.
4) Tingkat Kerusakan yang Naik/Tinggi
Naiknya tingkat kerusakan tersebut sebetulnya menunjukkan
bahwa

perhatian

dalam

pekerjaan

berkurang,

terjadi

kecerobohan dalam pekerjaan dan sebagainya. Meskipun
naiknya tingkat kerusakan belum tentu karena turunnya
semangat kerja tapi naiknya tingkat kerusakan merupakan
indikasi yang cukup kuat yang menunjukkan turunnya
semangat kerja karyawan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja
Menurut Nawawi (2003:97) faktor-faktor yang mempengaruhi
semangat kerja adalah :
1) Faktor minat/perhatian terhadap pekerjaan
Karyawan yang memiliki perhatian atau berminat terhadap
pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan memiliki moral
dan semangat kerja yang positifatau tinggi.
2) Faktor upah atau gaji
Upah atau gaji yang diperoleh sangat besar pengaruhnya
terhadap semangat kerja, upah yang cukup besar dengan
pekerjaan yang sesuai, dipandang sebagai salah satu
penyebab meningkatnya semangat kerja karyawan.
3) Faktor status sosial berdasarkan jabatan.
Jenis jabatan dan pekerjaan yang dipangku oleh karyawan
pada umumnya mempengaruhi status sosial, baik di
lingkungan kerjanya maupun di lingkungan masyarakat.
Pekerjaan atau jabatan yang diemban memberikan posisi
yang tinggi dan terhormat, maka cenderung mempertinggi
semangat kerja karyawan.
4) Faktor tujuan yang mulia dan pengabdian
Karyawan yang bekerja dengan cita-cita mewujudkan tujuan
yang mulia menunjukkan sikap bersedia dalam pekerjaan
meskipun tidak memperoleh penghasilan yang memadai.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

5) Faktor suasana lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang menyenangkan karena bersih, teratur,
rapi, sejuk, sirkulasi udara lancar, cukup luas dan tidak
menghambat gerakan dalam bekerja dapat meningkatkan
semangat kerja karyawan.
6) Hubungan manusiawi yang dikembangkan.
Kondisi hubungan sosial yang bersumber dari hubungan
manusiawi, yang dikembangkan antara pekerja dalam suatu
organisasi merupakan faktor yang mempunyai pengaruh
terhadap semangat kerja.
d. Beberapa cara untuk Meningkatkan Semangat Kerja
Menurut Nitisemito (1982:168-177) ada beberapa cara untuk
meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu :
1) Gaji yang Cukup
Setiap perusahaan seharusnya dapat memberikan gaji yang
cukup

kepada

karyawan/pegawainya.

Cukup

disini

sebenarnya sangat relatif sifatnya. Oleh karena itu cukup
disini adalah jumlah yang mampu dibayarkan tanpa
menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Semakin besar gaji
yang diberikan berarti semakin tercukupi kebutuhan mereka
dengan demikian mereka akan mendapatkan ketenangan
dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta semangat dalam
bekerja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

2) Harga Diri Perlu Mendapat Perhatian
Perusahaan yang baik biasanya mempunyai karyawan ahli
yang hasil kerjanya dapat diandalkan. Dengan keadaan
seperti itu perusahaan akan cepat maju karena cara kerja para
karyawan cukup baik. Menjaga harga diri karyawan
bertujuan untuk membuat mereka menyenangi lapangan
pekerjaannya,

jangan

sampai

dengan

jabatan

yang

dipangkunya mereka enggan bekerja.
3) Tempatkan Para Karyawan/Pegawai Pada Posisi Yang Tepat.
Perusahaan harus mampu menempatkan para karyawan pada
posisi yang tepat artinya menempatkan mereka pada posisi
yang

sesuai

dengan

ketrampilan

masing-masing.

Ketidaktepatan menempatkan posisi para karyawan akan
menyebabkan jalannya pekerjaan menjadi kurang lancar dan
tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal serta semangat
kerja menurun.
4) Berikan Kesempatan Untuk Maju
Semangat

kerja

karyawan

akan

timbul

jika

mereka

mempunyai harapan untuk dapat maju. Sebaliknya jika
mereka tak dapat mempunyai harapan untuk maju dalam
perusahaan, maka semangat kerja akan menurun. Jadi
hendaknya setiap perusahaan memberikan kesempatan
kepada para karyawannya untuk berkembang. Berikanlah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

penghargaan kepada para karyawan yang berprestasi.
Penghargaan itu dapat berupa pengakuan yang kemudian
disertai hadiah, kenaikan gaji, kenaikan pangkat, pemindahan
ke posisi yang lebih sesuai dan sebagainya.
e. Sebab-sebab Turunnya Semangat Kerja Karyawan
Perusahaan yang menemukan adanya indikasi dari turunnya
semangat kerja karyawan hendaknya segera mencari dan
mengambil tindakan yang sesuai untuk meneliti apa yang
menjadi penyebabnya. (Nitisemito, 1982:167-168)
1) Upah yang Terlalu Rendah
Pemberian upah yang kurang layak akan mengakibatkan
turunnya semangat kerja karyawan yang menyebabkan
karyawan malas bekerja atau karyawan akan mencari
pekerjaan yang dianggap layak untuk memenuhi kebutuhan
kehidupan mereka.
2) Lingkungan kerja yang buruk.
Lingkungan kerja yang dimaksud disini bukan hanya
lingkungan kerja dalam arti fisik tapi juga lingkungan kerja
dalam arti psikis yang kadang kurang dipertimbangkan oleh
perusahaan

sehingga

merugikan

karyawan

dan

mengakibatkan semangat kerja karyawan menjadi menurun.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

B. Penelitian Terdahulu
Erminioldo Bernadetha DN.Djuang, 2005. Analisis Pengaruh
Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan. Studi kasus pada
PT Telkom-Distrik Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
faktor-faktor lingkungan kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang
bermakna terhadap semangat kerja karyawan pada PT.Telkom.
Kesamaan penelitian ini dengan penelitian sekarang adalah salah
satu variabel yang digunakan yaitu semangat kerja dan teknik analisisnya
sedangkan perbedaannya adalah dari segi batasan masalah. Peneliti
menambahkan batasan masalah dari segi lingkungan fisik yaitu keamanan
fisik, kebisingan, dan sarana dan prasarana, sedangkan faktor pewarnaan
dihilangkan. Selain itu tempat penelitian, dimensi waktu dan jumlah
responden yang digunakan juga berbeda dengan penelitian sebelumnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

26

C. Desain Penelitian
Untuk

memudahkan

pemahaman

akan

penelitian

ini

penulis

mengemukakan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

Persepsi karyawan pada
Lingkungan kerja fisik

Kebersihan
Penerangan
Keamanan fisik

Semangat kerja

Pertukaran udara

karyawan

Kebisingan
Sarana dan Prasarana

Disiplin kerja
Kegairahan kerja

Persepsi Karyawan pada
Lingkungan kerja Psikis
Hubungan dengan
atasan.
Hubungan dengan
rekan kerja.

Gambar II.1. Kerangka Konseptual

Ketelitian kerja
Kerajinan kerja

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

27

D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 1991:62)
Adapun hipotesis yang dapat dirumuskan, sebagai berikut:
Persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan psikis berpengaruh
terhadap semangat kerja karyawan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab ketiga ini penulis akan menjelaskan mengenai metode yang
dipakai penulis dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu, dalam bab ini akan
dijelaskan mengenai jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, waktu dan
lokasi penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel,
teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
pengujian instrumen dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan berupa studi kasus yaitu penelitian yang
memusatkan pada suatu obyek tertentu, selama kurun waktu tertentu,
termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan
menyeluruh, secara langsung pada perusahaan sehingga kesimpulan yang
diperoleh hanya untuk perusahaan tersebut.

B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang menjadi responden yang akan
ditanyai untuk memperoleh informasi bagi penulis. Dalam penelitian ini
yang me

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

0 5 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

0 2 14

PENGARUH STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BRI Pengaruh Stres Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan Bri Cabang Bekasi.

0 4 15

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJATERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KAPAS PUTIH DI KLATEN.

0 2 14

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja (studi kasus pada karyawan restoran Washoku Sato, Cabang M.O.I. Jakarta).

2 6 127

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap semangat kerja studi kasus pada karyawan SP Aluminium Yogyakarta.

0 0 137

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja

0 4 125

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan studi kasus pada Rumah Sakit Secanti Gisting, Lampung

0 0 130

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

0 1 120

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT PANTI SECANTI GISTING

0 1 36