UPAYA RANG TUA MEMOTIVASI ANAK DALAM MELAKSANAKAN AKTIVITAS BELAJAR PAKET C DI PKBM MADYA INSANI MEDAN.

UPAYA ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA
UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
PAKET C DI PKBM MADYA INSANI
MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti
Ujian Mempertahankan Skripsi

Oleh :

MARSINTA SIHOTANG
081211310005

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
Marsinta Sihotang


: Upaya Orang Tua Memotivasi Anak Dalam
Melaksanakan Aktivitas Belajar Paket C Di PKBM
Madya Insani Medan. Skripsi Fakultas Ilmu
Pendidikan UNIMED 2012.

Latar belakang masalah dalam penelitian ini: upaya orang tua memotivasi
anaknya dalam mengikuti aktivitas belajar di Paket C di PKBM Madya Insani
Medan. Kurangnya partisipasi warga belajar untuk mengikuti pembelajaran di
PKBM, Kurangnya motivasi dari orang tua yang diterima warga belajar dari orang
tuanya untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan anak di PKBM Madya
Insani Medan. Sehingga kerap menimbulkan perasaan malas dan jenuh dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran di PKBM Madya Insani. Sebagian dari warga
belajar kesetaraan paket C mengikuti program ini karena unsur kepentingankepentingan strategis. Dan bahkan yang menyedihkan lagi, hanya menghendaki caracara instan untuk memperoleh ijazah setara SMA.
Teori yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah yang dikemukakan oleh
Mc.Donald dalam Sukmadinata (2003) mengenai Memotivasi adalah perubahaan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di
dahului dengan tanggapan terhadap tujuan”. serta Menurut Hilgard dalam
Sukmadinata (2003) mengenai teori belajar adalah “Belajar adalah suatu proses
dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu
situasi”.

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah Warga belajar dan sudah termaksud orang tua
dari warga belajar berjumlah 35 orang, sampel diambil dengan menggunakan teknik
srtatifikasi proporsional yang dikemukakan Sugiyono. Sampel penelitian ini
berjumlah 32 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu

Dari perhitungan tentang upaya orang tua menciptakan suasana yang nyaman
untuk proses belajar secara fisik dan psikologis pada anak diperoleh hasil 56,25%.
Selanjutnya, upaya orang tua menyediakan waktu untuk dapat membantu pelajaran
yang diterima oleh anak diperoleh hasil 53,13%. Upaya orang tua dalam memberikan
motivasi pada anaknya diperoleh data 56,00%. Upaya orang tua untuk menyediakan
fasilitas belajar anak diperoleh hasil sebanyak 53,00%. Dan upaya orang tua untuk
menciptakan komunikasi yang baik dengan anaknya diperoleh data sebanyak 57,34%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang tua belum sepenuhnya berupaya
memberikan kenyamanan secara fisik dan psikologis, menyediakan waktu,
memberikan motivasi dan dorongan, menyediakan fasilitas dalam belajar serta
menciptakan komunikasi yang terarah atau yang lebih baik pada warga belajar.

i


DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR TABLE ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ........................................................... 6
D. Rumusan Masalah ................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 7

BAB II


KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teori ...................................................................... 8
1.

Teori Motivasi ................................................................. 8

1.1 Pengertian Motivasi ........................................................ 8
1.2 Jenis-Jenis Motivasi ........................................................ 11
1.3 Sifat Motivasi…………………………………………...12

ii

1.4 Fungsi Motivasi............................................................... … 13
1.5 Kategori Motivasi ........................................................... … 14
1.6 Proses Motivasi ............................................................... … 15
2.

Teori Belajar……………………………………………… 15

2.1 Pengertian Belajar……………………………………….... 15

2.2 Ciri-ciri Belajar………………………………………….... 17
2.3 Tujuan Belajar…………………………………………….. 19
3.

Upaya Orangtua Terhadap Aktivitas Belajar Anak ........ … 26

B. Kerangka Konseptual ............................................................. … 27

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................... … 28
B. Populasi dan Sampel .............................................................. … 28
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ....................... … 29
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... … 31
E. Teknik Analisis Data ………………………………………….. 33
F. Lokasi dan Waktu penelitian………………………………....... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pembahasan……………………………………………… 35
B. Pembahasan……………………………………………………. 54


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………….. 58
B. Saran…………………………………………………………… 59

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... … 60
Lampiran-lampiran…………………………………………………………… 62

iii

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern
dewasa ini, maka banyak terjadi perubahan diberbagi aspek kehidupan. Demikian
pula dengan pesatnya laju pertumbuhan penduduk yang akan banyak mempengaruhi

perkembangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, juga persoalanpersoalan yang dihadapi masyarakat.
Penghidupan bangsa sangat erat hubungannya dengan tingkat pendidikan.
Pendidikan bukan hanya sekedar melestarikan dan meneruskan dari generasi ke
generasi, akan tetapi juga diharapkan dapat mengubah dan mengembangkannya.
Untuk itu perlu adanya peningkatan mutu dibidang pendidikan, sebab hanya dengan
pendidikan suatu masyarakat dapat mengikuti perkembangan zaman dalam segala
bidang kehidupan. Adapun usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan, disamping
melalui jalur lembaga pendidikan formal, pendidikan non formal dan informal juga
diperlukan adanya motivasi orang tua.
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 26 ayat 1 bahwa “Pendidikan
nonformal, termasuk pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidikan nonformal dalam rangka Life Long Education. Lebih
jauh disebutkan bahwa lulusan pendidikan nonformal diakui setara dengan
pendidikan formal”.

1

2

Selanjutnya menurut acuan pelaksanaan pendidikan kesetaraan, Direktoral

Jenderal Pendidikan Luar Sekolah (2006):
Peserta pendidikan kesetaraan adalah penduduk dengan karakteristik sebagai
berikut, (1) penduduk yang memiliki potensi khusus, (2) penduduk yang
terkendala waktu untuk sekolah, seperti pengrajin, buruh dan pekerja lainya,
(3) penduduk terkendala geografi, mereka adalah etnis minoritas, suku
terasing dan terisolir, (4) penduduk yang terkendala ekonomi seperti
penduduk miskin dari kalangan nelayan, petani, penduduk kumuh dan miskin,
perkotaan, pekerjaan rumah tangga, dan tenaga kerja wanita, (5) penduduk
terkendala faktor keyakinan seperti warga pondok pesantren yang tidak
menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah), dan (6) penduduk yang
bermasalah sosial/hukum seperti anak jalanan, anak lapas, dan korban napza.
Dari semua karakteristik tersebut sasaran difokuskan pada penduduk dengan
rentang usia tiga tahun diatas sekolah yang setara sampai usia empat puluh
empat tahun. (Online)
http://www.sekolahmaya.net/data/Acuan%20Pelaksanaaan.pdf (Diakses 29
April 2012)
Program pendidikan kesetaraan salah satunya adalah kelompok belajar paket
C yang diselenggarakan oleh pemerintahan untuk menanggulangi keterbatasan, daya
tampung, jangkauan, waktu, biaya dan lainnya dari warga belajar, sehingga warga
belajar diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar di paket c untuk

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan seperti teman sebaya mereka yang
mengikuti kegiatan belajar di pendidikan formal. Untuk itu warga belajar akan
dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau mencari pekerjaan dengan
ijazah yang dimiliki oleh warga belajar, setelah selesai mengikuti aktivitas belajar di
paket c.
Namun, kenyataannya melaksanakan program kesetaraan di masyarakat
merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah. Sangat jarang didengar keberhasilan

3

penyelenggaraan program ini secara sempurna. Bila dicermati memang ada masalah
motivasi pada diri warga masyarakat untuk secara suka rela mengikuti program ini
karena masyarakat kita masih berpikir pragmatis, untuk apa ikut program kesetaraan
jika tidak ada hasil yang segera dinikmati. Selain itu, banyak juga peserta program
Paket C mengikuti program ini karena kepentingan-kepentingan stategis. Atau
bahkan yang lebih menyedihkan lagi, hanya menghendaki cara-cara instan untuk
memperoleh ijazah setara SMA. Belum lagi masih kurangnya motivasi yang
diberikan oleh orang tua sebagai orang terdekat bagi warga belajar sehingga warga
belajar kerap kali malas mengikuti proses pembelajaran Paket C yang diikuti.
Permasalahan


yang paling sering muncul dalam pelaksanaan pendidikan

kesetaraan di paket C ini, yakni kurangnya partisipasi warga belajar untuk mengikuti
kegiatan belajar yang dikarenakan oleh pemikiran warga belajar yang masih
pragmatis terhadap kelompok belajar paket c, hal ini juga dapat dilihat dari kehadiran
warga belajar untuk mengikuti pembelajaran di paket c tersebut. Rendahnya prestasi
yang didapat dari diri warga belajar, karena ketidak pedulian warga belajar untuk
mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh tutor saat proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung di dalam kelas dan juga tidak jarang warga belajar tidak
mengerjakan tugas yang diberikan tutor. Tidak jarang juga warga belajar sering
datang terlambat dan malas untuk mengikuti proses belajar mengajar, dikarenakan
kegiatan untuk membantu orangtua untuk kelangsungan hidupnya. warga belajar
akan datang ketika hendak mengikuti ujian akhir untuk mendapatkan ijazah resmi
saja, agar dapat bersaing di dunia industri untuk membantu perekonomiannya

4

Berdasarkan fenomena di atas, itulah yang menjadi kesimpulan dari masalah
proses pembelajaran yang terdapat di Paket C, sehingga apa yang menjadi tujuan

yang ingin dicapai tidak sepenuhnya didapat. Untuk mengantisipasi hal-hal di atas,
perlu diperhatikan lagi seberapa besar upaya orang tua dalam memotivasi anaknya
mengikuti proses belajar di Paket C.
PKBM Madya Insani merupakan salah satu lembaga pelaksana kegiatan
belajar mengajar pendidikan masyarakat yang disebut Pendidikan Luar Sekolah.
Salah satu program yang dijalankan oleh PKBM Madya Insani adalah program Paket
C yang mendidik 35 orang siswa Paket C. Namun dari 35 orang tersebut, masih ada
beberapa orang yang tidak mau tahu atau acuh tak acuh terhadap pendidikan yang
diterimanya disebabkan oleh beberapa hal, misalnya pekerjaan, kemalasan atau
ketidakmauan oleh kurangnya motivasi belajar warga belajar baik dari internal dan
eksternal untuk mengikuti proses pembelajaran PKBM tersebut dan lain sebagainya.
Hal ini diperkuat dengan data absensi warga belajar yang mengikuti proses
pembelajaran di PKBM tersebut dan hasilnya rata-rata warga belajar yang hadir per
harinya sekitar 40%. Jika demikian tampaklah jelas bahwa 60% warga belajar tidak
hadir. Hal ini disebabkan berbagai hal, dan salah satu yang paling pokok adalah
kurangnya upaya orang tua memotivasi warga belajar mengikuti proses pembelajaran
di PKBM tersebut, data ini diperoleh dari hasil wawacara pengelolah PKBM.
Melihat hal-hal di atas, peneliti sangat tertarik melihat bagaimana sebenarnya
dukungan orang tua memotivasi anaknya agar lebih giat mengikuti kegiatan belajar
mengajar Paket C di PKBM Madya Insani Medan.

5

B.

Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapatlah diidentifikasikan beberapa masalah

dalam dunia pendidikan sebagai berikut:
a. Kurangnya partisipasi warga belajar untuk mengikuti kegiatan belajar yang
dikarenakan oleh pemikiran warga belajar yang masih pragmatis terhadap
kelompok belajar paket c, hal ini juga dapat dilihat dari kehadiran warga
belajar untuk mengikuti pembelajaran di paket c tersebut.
b. Rendahnya prestasi yang didapat dari diri warga belajar, karena ketidak
pedulian warga belajar untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh
tutor saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas dan
juga tidak jarang warga belajar tidak mengerjakan tugas yang diberikan
tutor.
c. Tidak jarang juga warga belajar sering datang terlambat dan malas untuk
mengikuti proses belajar mengajar, dikarenakan kegiatan untuk membantu
orangtua untuk kelangsungan hidupnya.
d.

Warga belajar akan datang ketika hendak mengikuti ujian akhir untuk
mendapatkan ijazah resmi saja, agar dapat bersaing di dunia industri untuk
membantu perekonomiannya

e. Program Paket C yang masih berjalan kurang baik, tidak seperti yang
diharapkan atau kurang mencapai tujuan yang seharusnya dicapai.

6

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas, maka
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya orang tua
memotivasi anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar Paket C di PKBM
Madya Insani Medan.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah upaya orang tua dalam memotivasi anaknya untuk

mengikuti

kegiatan belajar mengajar Paket C di PKBM Madya Insani Medan?

E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui upaya
orang tua memotivasi anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar Paket C
di PKBM Madya Insani Medan.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan untuk melakukan pengembangan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Adapun manfaat yang diharapkan adalah :
1. Manfaat Praktis
a. Dapat memberi masukan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil kebijaksanaan, untuk mempererat hubungan kerjasama
yang baik antara pihak PKBM dengan orang tua warga belajar.

7

b. Sebagai bahan pertimbangan orang tua dalam membimbing,
memotivasi dan membantu memecahkan masalah-masalah pendidikan
anak dalam belajar.
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan
wawasan berpikir kritis guna melatih kemampuan memahami dan
menganalisis masalah-masalah pendidikan dengan sistematis.

58

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan

dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada upaya

orangtua memotivasi anak dalam mengikuti aktivitas belajar Paket C di PKBM
Madya Insani Medan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.

Dari penelitian yang dilakukan, sebanyak 56,25% orang tua di PKBM Madya
Insani Medan sudah menciptakan suasana yang nyaman untuk proses belajar
secara fisik dan psikologis, meskipun masih ada orang tua warga belajar yang
belum mampu menciptakan suasana yang nyaman untuk proses belajar secara
fisik dan psikologis.

2.

Menurut hasil penelitian, orang tua Paket C di PKBM Madya Insani Medan
dapat menyediakan waktu untuk dapat membantu pelajaran yang diterima oleh
anak sebanyak 53,13%.

3.

Hanya 56,00% orang tua yang memperhatikan anaknya dengan memberikan
motivasi kepada anaknya/ warga belajar sehingga hal inilah yang menjadi
penyebab terjadinya permasalahan aktivitas belajar yang dialami warga belajar
Paket C di PKBM Madya Insani Medan

4.

Jumlah orang tua yang menyediakan fasilitas belajar anak adalah 53,00% yang
menyatakan bahwa hampir setengah orang tua tidak mampu menyediakan
kebutuhan belajar yang diperlukan anaknya.

58

59

5.

Menurut hasil penelitian, orang tua Paket C di PKBM Madya Insani Medan
masih kurang berupaya menciptakan komunikasi yang baik pada warga belajar
sebanyak 53,13%.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran penulis untuk
disampaikan yang berhubungan dengan penelitian, yaitu:
1.

Diharapkan orang tua lebih memahami anak dan mengerti apa kebutuhan anak
dalam mengikuti proses belajar dengan menciptakan suasana yang nyaman
baik secara fisik maupun psikologis.

2.

Orang tua lebih menyediakan waktu kepada anak, misalnya dengan
menggunakan waktu senggang untuk berkomunikasi dengan anak.

3.

Diharapkan orang tua sebagai motivator dalam upaya memotivasi warga
belajar dalam mengikuti aktvitas belajar paket C di PKBM Madya Insani
Medan.

60

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.
Batubara, cosmas. 1990. Tenaga Kerja Siap Pakai Menuju Era Tinggal Landas,
Harian Tempo.
Djamarah, S.B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta:Rineka Cipta
Depdiknas. 1993. Pengembangan Generasi Muda/Pemuda. Jakarta.
F, Patty. 1982. Dasar-Dasar Psikologi. Jakarta:Erlangga.
Gulo, dali. 1982. Psikologi Umum. Jakarta:Erlangga.
Iver.J.S. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rineka Cipta.
Irwanto, dkk. 1997. Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
J, Vrendem. 1981. Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga
Linhan. 2000. Sosiologi Pedesaan. Jakarta:Rineka Cipta.
Simanjuntak. B. Dan Pasaribu, I.L. 1980. Membina dan Mengembangkan Generasi
Muda. Bandung Tarsito.
Simanjuntak. B. 1997. Membina dan Mengembangkan Generasi Muda. Bandung
Tarsito.
Soebroto, fien. 1983. Dasar-Dasar Pendidikan, Pembinaan dan Pengembangan
Generasi Muda. Jakarta:Alfabeta.
Kartono, K. 1985. Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta:Rajawali.
Kerlinger, F.N. 1990. Asas-asas Penelitian Behaviorral (Terjemahan oleh
Simatupang) Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada Univercity press.
Maslow, A.H. Motivasi dan Kepribadian I.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Mussen, P.H. 1994. Perkembangan dan Kepribadian Anak (Terjemahan Budiyanto,
F.X.,dkk). Jakarta: Archan.
Prayitno. 1989. Metode Belajar. Jakarta: Depdikbud.

61

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :Raja
Grafindo Persada.
Satiadarma, M.P. 2001. Persepsi Orangtua Membentuk Perilaku Anak, Jakarta:
Pustaka Populer.
Slameto. 1991. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta:Visimedia.
Universitas Negeri Medan. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu
Pendidikan.
Uno, B, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta:Bumi Aksara.
Rakhmat, J. 2001. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Winkel, WS. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta:Gramedia.

Sumber Internet :
Gagne. http://www.depdiknas.go.id/jurnal/31/hasil_belajar_fisika_htm. (Diakses 02
Mei 2012).
Huitt,

W.

2008.

http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/

(diakses 02 Mei 2012).
Sunarto. http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/ (diakses 02
Mei 2012).
Turmudji, T. 2003. Pola Asuh Orang Tua dengan Agresivitas Remaja. Jurnal
Penelitian. http//www.depdiknas.go.id (diakses 29 April 2012).
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional
Non-Formal
http://talpeg.files.wordpress.com/2009/10/nomor_3_2008.pdf (Diakses 02 Mei 2012).