PENGARUH PERMAINAN KONSTRUKTIF TERHADAP KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SANTA LUSIA MEDAN T.A 2012-2013.

PENGARUH PERMAINAN KONSTRUKTIF TERHADAP
KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN
DI TK SANTA LUSIA MEDAN
T.A 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH :
RUMIDA SARAGIH
108314021

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “ Pengaruh Permainan Konstruktif Terhadap Kreativitas
Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Santa Lusia Medan T.A 2012/2013”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIMED.
Dalam menyusun skripsi ini penulis mengalami banyak kesulitan, namun
berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu yang direncanakan. Oleh karena itu melalui kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.

Drs. Edward Purba , M. A sebagai dosen pembimbing skripsi yang bersedia
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada saya sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

2.


Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd, Bapak Drs. Aman Simaremare, MS, dan Ibu
Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku penyelaras skripsi yang telah memberikan
masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.

3. Sr Adriani Simatupang KSFL selaku kepala sekolah TK Santa Lusia Medan
dan Bu Maria, Bu Helen dll, selaku guru TK yang telah memberikan izin
penelitian dan membantu penulis selama penelitian.

4. Ibu Nasriah,M.Pd, selaku ketua prodi PG-PAUD
5. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak
disebutkan namanya dalam tulisan ini.
6. Ayahanda Kamesdin Saragih dan Ibunda Sinta Sihaloho yang setia
mengasuh, mendidik serta yang telah memberikan dana, motivasi dan doa
kepada penulis. Demikian juga buat saudara saya yaitu abang saya
(B’Jenson,B’Herno,B’Raijon), adekku tersayang Rina wati, dan Eda saya
(Romesti, Elis) terimaksih buat semua motivasi dan doa yang telah diberikan
di setiap keadaan.
7. Exaudy Small Group (K’Uli, B’Kimura, B’Nasib, Santy, Devi, Haposan dan
Abraham). Dan adik kelompok (Rina, Sinda, Sarah). Penulis senang bisa

bertumbuh di dalam-Nya bersama-sama dengan mereka.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan yang tidak akan terlupakan PAUD’08 yang
diwakili oleh: (Roulinta,Elen,Kristin,Ida,Sri feb, Desi, Sely,dll) yang masingmasing mempunyai kesan yang tidak terlupakan. Dan Teman-teman satu kost
(mual nauli 1c,1b,1a diwakili oleh: K’Pita, B’Abri, K’Erna, Sius, Tahando,
K’Manti, K’Esra, B’Simon, Paulina, B’Martin,dll),
9. Koordinasi UKMKP UP-FIP Periode (Juli , Lestari, Merina, Nova, Valentine,
Lastri) terimakasih untuk semangat dan doanya.
10. Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dekan FIP UNIMED
(Bapak Drs. Nasrun,M.S), pembantu dekan FIP UNIMED (Prof. Dr.
Yusnadi,M.S dan Bapak Drs. Aman Simaremare,M.S)
11. Semua sahabat dan saudara/I yang Tuhan hadirkan dalam kehidupan saya
yang telah mendoakan dan mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sadar bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan agar setiap dosen, guru, mahasiswa, maupun para pembaca
lainnya dapat memberi masukan yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Medan,


Agustus 2012

Penulis

Rumida Saragih
NIM.108314021

ABSTRAK

RUMIDA SARAGIH, Nim: 108314021, Pengaruh Permainan Konstruktif
Terhadap Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Santa
Lusia Medan T.A 2012-2013

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh permainan konstruktif terhadap kreativitas anak usia
5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen yang di beri pengajaran
dengan kegiatan permainan konstruktif dan satu kelas dengan pengajaran tanpa
kegiatan permainan konstruktif. Penentuan sampel dilakukan secara acak(random)
dengan jumlah sampel tiap kelas sebanyak 20 anak.

Variabel bebas adalah permainan konstruktif sedangkan variabel terikat
adalah kreativitas. Instrumen pengumpul data yaitu pedoman observasi. Analisa
data menggunakan uji-t. Dan observasi dilakukan oleh dua pengobserver dengan
pedoman observasi yang telah disediakan peneliti.
Hasil analisa data diperoleh bahwa terdapat peningkatan kreativitas anak
yang signifikan pada kegiatan belajar dengan menggunakan permainan
konstruktif. Adapun hasil uji-t pada taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria
pengujian uji pihak kanan dimana harga t hitung > ttabel atau 20,48 >1,7074 dengan
dk=(n1+n2-2) dan ttabel diperoleh dari hasil interpolasi. maka dapat dinyatakan H0
ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh
signifikan yang diperoleh terhadap kreativitas anak dengan menggunakan
kegiatan permainan konstruktif.

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..............................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ...........................................................................


iii

DAFTAR ISI ...........................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ...................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ........................................................................................

1

Identifikasi Masalah ...............................................................................

7

Batasan Masalah .....................................................................................

8

Rumusan Masalah ...................................................................................

8

Tujuan Penelitian ....................................................................................

8


Manfaat Penelitian ..................................................................................

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA
Kerangka Teoretis ............................................................................

10

2.1.1 Kreativitas ...........................................................................

10

Pengertian Kreativitas ..........................................................

10

Ciri-Ciri Kreativitas Anak usia 5-6 tahun .............................

12


Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas .................

14

iii

Permainan Konstruktif ...............................................................

17

Pengertian Permainan Konstruktif ........................................

17

Tahapan Permainan Konstruktif ..........................................

21

Ciri-Ciri Permainan Konstruktif ...........................................


22

Manfaat Permainan Konstruktif ............................................

23

Kerangka Konseptual ........................................................................

25

Hipotesis ...........................................................................................

26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Dan Waktu Penelitian ..........................................................

27


Populasi Dan Sampel .......................................................................

27

Variabel Penelitian ...........................................................................

28

Defenisi Operasional ........................................................................

28

Rancangan dan Prosedur Penelitian .................................................

29

Instrumen Penelitian .........................................................................

31

Teknik Pengumpulan Data ................................................................

34

Teknik Analisis Data ........................................................................

35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Hasil Penelitian ......................................................

39

Data Hasil Observasi Awal anak .............................................

39

Data Hasil Observasi Akhir Anak ............................................

42

Analisa Data Hasil Penelitian ...................................................

45

4.2.1 Uji Normalitas Data

45

iv

Uji Homogenitas ................................................................

46

Pengujian Hipotesis ..........................................................

47

Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................

47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .......................................................................................

48

Saran .................................................................................................

48

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

49

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Rancangan Penelitian .............................................................

29

Tabel 4.1: Data Nilai Observasi Awal Kelas Eksperimen .....................

39

Tabel 4.2: Data Nilai Observasi Awal Kelas Kontrol ............................

41

Tabel 4.3:. Data Nilai Observasi Akhir Kelas Eksperimen ....................

42

Tabel 4.4: Data Nilai Observasi Akhir Kelas Kontrol ............................

43

Tabel 4.5: Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors ..........

45

Tabel 4.6:Ringkasan Uji Homogenitas Varians .....................................

46

Tabel 4.7: Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis ...................................

47

v

Uji Homogenitas ................................................................

46

Pengujian Hipotesis ..........................................................

47

Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................

47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .......................................................................................

48

Saran .................................................................................................

48

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

49

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Rancangan Penelitian .............................................................

29

Tabel 4.1: Data Nilai Observasi Awal Kelas Eksperimen .....................

39

Tabel 4.2: Data Nilai Observasi Awal Kelas Kontrol ............................

41

Tabel 4.3:. Data Nilai Observasi Akhir Kelas Eksperimen ....................

42

Tabel 4.4: Data Nilai Observasi Akhir Kelas Kontrol ............................

43

Tabel 4.5: Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors ..........

45

Tabel 4.6:Ringkasan Uji Homogenitas Varians .....................................

46

Tabel 4.7: Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis ...................................

47

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Diagram Akhir Desain Penelitian .....................................

30

Gambar 4.1: Diagram Batang Nilai Observasi Awal Kelas Eksperimen

40

Gambar 4.2: Diagram Batang Nilai Observasi Awal Kelas Kontrol ......

41

Gambar 4.3: Diagram Batang Nilai Observasi Awal Kelas Eksperimen
Dan Kelas ..........................................................................

42

Gambar 4.4: Diagram Batang Nilai Observasi Akhir Kelas Eksperimen

43

Gambar 4.5: Diagram Batang Nilai Observasi Akhir Kelas Kontrol......

44

Gambar 4.6: Diagram Batang Nilai Observasi Akhir Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol..............................................................

vi

.45

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia
0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan
antara lain pendidikan informal yaitu pendidikan keluarga, pendidikan nonformal
yaitu TPA, Playgroup dan Paud sejenis (posyandu). Pendidikan formal yaitu
taman kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA). Usia dini merupakan
masa yang sering disebut dengan Golden Age, masa setiap aspek pengembangan
seperti sosial emosional, kognitif, bahasa, motorik halus, motorik kasar, dan
kreativitas yang ada dalam diri anak dapat berkembang dengan pesat. Seperti
yang diungkapkan oleh Money dalam Rita Eka (2008:13) mengatakan bahwa
masa usia prasekolah merupakan saat yang paling penting dalam rentang
kehidupan manusia, karena pada usia ini perkembangan kecerdasan anak
mengalami peningkatan yang pesat dan anak mulai sensitive menerima berbagai
upaya untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri anak termasuk
kreativitas itu sendiri.
Pada dasarnya kreativitas sudah ada sejak anak lahir. Namun perlu
distimulus kembali lewat lingkungannya sehingga perkembangan kreativitas dapat
meningkat. Hal ini sejalan dengan riset yang dilakukan oleh Torrance dalam
(Freeman & Munandar,2001), pada anak-anak di Amerika yang menunjukkan
bahwa kreativitas mencapai puncaknya antara usia 4 sampai 4,5 tahun. Dalam
riset Torrance selanjutnya ditemukan bahwa pada anak-anak di Amerika terlihat
1

2

kemampuan kreativitasnya menurun satu tingkat skor saat ia berusia 5 tahun.
Berdasarkan penelitian tersebut, didalam penurunan satu tingkat skor kreativitas
pada anak usia 5-6 tahun, perlu orangtua, pendidik dan lingkungan merangsang
kreativitas agar semakin meningkat.
Anak usia 5-6 tahun, berada pada tahap perkembangan awal masa kanakkanak, yang memiliki karakteristik berpikir konkrit, realisme, sederhana,
animisme, sentrasi, dan memiliki daya imajinasi yang kaya. Oleh karena
karakteristik anak usia dini tersebut perlu diketahui bahwa anak juga cenderung
menunjukkan kreativitasnya lewat bermain kreatif. Harlock edisi kelima
(1980:109) mengatakan bahwa usia 5-6 tahun ini sering juga disebut dengan usia
kreatif. Dari bermain kreatif ini anak usia 5-6 tahun akan terlihat kekreatifannya
yaitu lewat Senang bertanya, eksploratif, mempunyai rasa ingin tahu yang besar,
imajinatif, percaya pada diri sendiri, terbuka, mencoba sesuatu yang baru, suka
bereksperimen, senang bermain sendiri.
Dalam UUD No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 mengatakan
bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Hal tersebut menyatakan bahwa pendidikan nasional juga terlibat atau
berperan serta dalam mengembangkan kreativitas (daya cipta) yang hendaknya
dimulai pada usia dini. Kreativitas perlu dipupuk, dikembangkan dan

3

ditingkatkan, disamping mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain yang
menunjang pembangunan.
Sesungguhnya orang-orang kreatiflah yang banyak memberikan sumbangsih
bagi dunia dan kemajuan peradaban dengan penemuan karya mereka, dan ilmu
pengetahuan. Karena

dengan terciptanya orang-orang kreatif yang mampu

menciptakaan sesuatu yang baru atau yang berani mencoba sesuatu yang baru
maka akan bermanfaat besar dalam kehidupan seperti

kehidupan yang lebih

maju, lebih mudah, lebih indah, lebih nyaman, lebih cepat dan sebagainya. Namun
pada kenyataannya perkembangan kreativitas di Indonesia tidak dianggap penting
dalam kelangsungan hidup manusia. Hal itu di sebabkan kurangnya kesadaran
keluarga maupun lingkungan terhadap pentingnya nilai-nilai kreativitas.
Dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas
yaitu diri anak itu sendiri, pola asuh, lingkungan, sistem pendidikan dan latar
belakang sejarah dan budaya ternyata dapat menghambat untuk mengungkapkan
kriativitas anak. Misalnya pada diri anak, bahwa gen yang diwarisi anak berperan
dalam menentukan batas-batas kreativitas anak. Dan jika seseorang menyandang
kelainan fisik maka otomatis dapat menghambat anak untuk mengungkapkan
kreativitasnya. Demikian juga dengan pola asuh yang diberikan kepada anak, jika
seorang anak dibesarkan dengan pola asuh yang tepat maka anak akan mampu
mengungkapkan kreativitasnya dengan baik dan sebaliknya. Dilihat dari sistem
pendidikan saat ini seperti yang dinyatakan oleh Supriadi dalam Rachmawati dan
Kurniati (2005:9) mengatakan bahwa sistem pendidikan lebih berorientasi pada
pendidikan akademik dan industri tenaga kerja. Artinya sistem persekolahan lebih

4

mengutamakan upaya pembentukan manusia untuk menjadi pintar di sekolah saja
dan menjadi pekerja bukan menjadi manusia yang kreatif.
Dalam sebuah penelitian Munandar dalam Rachmawati dan Kurniati
(2005:9) menemukan bahwa menurut guru dan orang tua, Anak ideal adalah
murid yang sehat, sopan, rajin, punya daya ingat yang baik, dan mengerjakan
tugas secara tepat waktu. Hal ini jauh dari karakteristik anak kreatif, yang
memiliki ide sendiri untuk mengerjakan dan memperkaya tugas-tugasnya. Sejalan
dengan penelitian Munandar bahwa kebanyakan guru lebih menekankan
pembelajaran yang mendominasi akademik. Padahal pembelajaran di usia dini
seharusnya dilaksanakan dengan sistem bermain sambil belajar. Dan yang sering
terjadi di sekolah, guru memberikan tugas menulis dan anak menyelesaikan sesuai
contoh, menghitung angka, dan membaca. Sehingga tanpa disadari pembelajaran
yang dilakukan dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas anak bahkan dapat
memperlambat perkembangan kreativitas anak.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk memikirkan atau membuat
sesuatu, baik berupa tindakan, gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda
dengan apa yang telah ada. Dilihat dari tindakan manusia, seseorang akan mampu
menciptakan produk berdasarkan proses. Dan produk itu sendiri sangat beragam,
mulai dari penemuan mekanis, proses kimia baru, solusi baru atau pernyataan baru
mengenai sesuatu masalah dalam matematika dan ilmu pengetahuan, komposisi
musik yang segar, puisi, cerita pendek, atau novel yang menggugah yang belum
pernah ditulis sebelumnya, lukisan dengan sudut pandang yang baru, seni patung

5

atau fotografi yang belum ada sebelumnya, sampai dengan terobosan dalam aturan
hukum, agama, pandangan filsafat atau pola perilaku baru.
Dalam era globalisasi ini, orangtua harus banyak melihat dan mengetahui
bagaimana perkembangan anak, seperti perkembangan kreativitas anak. Semua
orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang berbakat dan kreatif. Akan
tetapi mereka tidak tahu bagaimana sebenarnya merangsang kreativitas anak itu
sendiri. Bahkan orangtua tidak mengetahui dan tidak mau tahu seperti apa ciri-ciri
anak kreatif. Untuk itu perlu diketahui bahwa ciri-ciri anak kreatif ialah memiliki
rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang tinggi, minat yang
luas, tidak takut salah, berani menghadapi resiko, bebas dalam berpikir, senang
akan hal-hal yang baru.
Dalam mengembangkan kreativitas anak perlu digunakan cara-cara tertentu
agar kreativitas tersebut dapat berkembang dalam diri anak. Salah satunya yaitu
dengan

menerapkan

permainan.

Permainan

adalah

salah

satu

metode

pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas, meningkatkan motivasi dan
dapat mengurangi rasa bosan dan jenuh pada saat belajar.
Pada prinsipnya bermain tidak dapat dilepas begitu saja dari kehidupan
anak-anak karena bermain merupakan proses yang sangat mendasar dalam
pertumbuhan fisik, perkembangan mental, perkembangan kreativitas serta
perkembangan

sosial seorang anak. Banyak jenis permainan yang dapat

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kreativitas anak salah satunya
permainan konstruktif. Seperti yang dinyatakan oleh Santrock (2002:275) bahwa
permainan konstruktif yaitu permainan yang mengkombinasikan kegiatan

6

sensorimotor/ praktis yang berulang dengan representasi gagasan-gagasan
simbolis. Permainan konstruktif terjadi ketika anak-anak melibatkan diri dalam
suatu kreasi atau konstruksi suatu produk atau suatu pemecahan masalah ciptaan
sendiri. Permainan konstruktif dapat juga digunakan untuk meningkatkan
pembelajaran keterampilan akademik, keterampilan berpikir, dan pemecahan
masalah. Bahkan menurut Bergin dalam Santrock (2002:275) bahwa banyak pakar
pendidikan merencanakan kegiatan-kegiatan kelas yang mencakup humor,
mendorong permainan dengan gagasan, dan meningkatkan kreativitas. Dilihat dari
pernyataan Bergin tersebut bahwa permainan konstruktif merupakan salah satu
permainan yang umum untuk digunakan dalam kegiatan bermain anak prasekolah.
Yang memiliki banyak manfaat bagi anak misalnya dapat mengembangkan
kemampuan untuk berdaya cipta (kreativitas), melatih keterampilan motorik
halus, melatih konsentrasi, ketekunan, dan daya tahan.
Hal itu merupakan motivasi penulis untuk meneliti seperti apa pengaruh
permainan konstruktif terhadap kreativitas anak. Dilihat juga dari kondisi
pendidikan di lapangan bahwa permainan konstruktif masih jarang digunakan
untuk mengembangkan kreativitas anak. Sejalan dengan tuntutan orangtua yang
mengutamakan keberhasilan akademik pada anak. Keberhasilan akademik yang
dimaksud adalah orang tua hanya menginginkan anaknya tahu baca, tulis, dan
hitung sementara perkembangan kreativitas dianggap kurang penting.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Horn dalam Yulianti (2010:28),
menunjukkan bahwa bermain memiliki peran yang sangat penting dalam
mengembangkan kemampuan berpikir logis, kreatif, dan imajinatif. Melalui

7

bermain atau permainan konstruktif, tuntutan akan kebutuhan perkembangan
dimensi motorik, kognisi, kreativitas, bahasa, emosi, interaksi sosial, nilai-nilai
dan sikap hidup dapat terpenuhi. Oleh karena itu perlu dilihat apakah permainan
konstruktif benar-benar berpengaruh terhadap kreativitas anak.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti apakah ada
pengaruh permainan konstruktif terhadap peningkatan kreativitas anak atau tidak.
Dan penelitian yang akan dilakukan ini berjudul “Pengaruh Permainan
Konstruktif Terhadap Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Santa Lusia”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di identifikasi masalahmasalah pada suatu penelitian. Agar dengan masalah yang jelas akan menjadikan
penelitian semakin terarah. Ada beberapa masalah yang dapat di identifikasi,
masalah tersebut ialah:
1. Kesadaran orangtua akan pentingnya mengembangkan kreativitas
anak.
2. Orangtua yang tidak memperhatikan perkembangan kreativitas anak.
3. Tuntutan orangtua yang mengutamakan keberhasilan akademik yaitu
mampu baca, tulis dan hitung.
4. Kurangnya kretivitas anak.
5. Guru kurang melibatkan permainan atau kegiatan bermain sebagai
metode belajar bagi anak untuk meningkatkan kreativitas anak.

8

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka perlu ada pembatasan
masalah. Sebab dilihat dari kemampuan, dana dan waktu penelitian yang tidak
memungkinkan untuk meneliti semua permasalahan di atas maka penulis
membatasi masalah pada kurangnya guru melibatkan permainan atau kegiatan
bermain konstruktif sebagai metode belajar bagi anak untuk meningkatkan
kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh permainan konstruktif
terhadap kreativitas anak ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
permainan konstruktif terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Melalui penelitian ini penulis mengetahui pengaruh permainan konstruktif
terhadap kreativitas anak.

9

2. Bahan masukan bagi guru-guru dalam rangka meningkatkan kreativitas
anak.
3. Menambah wawasan bagi peneliti, guru maupun calon guru tentang
kegiatan belajar mengajar khususnya dengan menggunakan permainan
konstruktif untuk meningkatkan kreativitas anak.
4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya
yang melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu:
Penggunaan pembelajaran dengan permainan konstruktif

mampu

memberikan peningkatan kreativitas anak yang lebih baik daripada pembelajaran
tanpa permainan konstruktif. Hal tersebut sesuai dengan hasil uji hipotesis yang
diperoleh thitung > ttabel yaitu 20,48 > 1,7074 pada taraf nyata

dengan

dk=(n1+n2-2) dan ttabel diperoleh dari hasil interpolasi. Sehingga dapat dikatakan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dinyatakan bahwa permainan konstruktif
sangat berpengaruh terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun.
1.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat memanfaatkan permainan
konstukti upaya meningkatkan kreativitas anak.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pembelajaran dengan permainan konstruktif agar lebih memperhatikan
kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran sehingga dapatdiperoleh hasil
yang lebih baik pada penelitian selanjutnnya.

50

51

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu. Sholeh, Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ekowarni, Ending.dkk.2003. Perilaku Anak
Pemecahannya). Yogyakarta: Kanisius.

Usia

Dini

(Kasus

Dan

Hurlock,Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak (edisi 6 jilid 1). Jakarta :
Erlangga.
---------------------------- 1978. Perkembangan Anak (edisi 6 jilid 2). Jakarta:
Erlangga.
----------------------------1980. Psikologi Perkembangan (edisi 5). Jakarta :
Erlangga.
Montolalu, B.E.F, dkk. 2007. Bermain Dan Permainan Anak. Jakarta :
Universitas Terbuka
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta :
Rineka Cipta.
Patmonodewo,Soemiarti.2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Rachmawati, Yeni. Kurniati, Euis. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas
Pada Anak. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Santrock, John W. 2002. Life-span Development Perkembangan Masa hidup.
Jakarta: Erlangga.
Soefandi, Indra. Pramudya, Ahmad. 2009. Strategi Mengembangkan Potensi
Kecerdasan Anak. Jakarta : Bee Media Indonesia.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Suwito, Umar, dkk.2008. Tinjauan Berbagai Aspek Character Building,
Bagaimana Mendidika Anak Berkarakter. Yogyakarta : Tiara Wacana.
Syamsu H, Yusuf LN. 2002. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja.
Bandung : Remaja Rosdakarya

52

Tedjasaputra, Mayke S. 2001. Bermain, Mainan, Dan Permainan Untuk
Pendidikan Usia Dini. Jakarta : Gramedia.
Tim

Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (2008),
Indonesia.Edisi II, Balai Pustaka, Jakarta.

Kamus

Besar

Bahasa

Uno,Hamzah.Kuadrat,Masri.2009.Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Wofgang H, Charles, Mackender, Bea and Wolfgang, Mary E.1981. Growing &
Learning Through Play. United States of America: Judy/Instructo.
Yulianti, Dwi. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains Di Taman Kanak- Kanak.
Jakarta : Indeks
Yusuf, Tayibnapis,Farida. 2008. Evaluasi program dan instrument evaluasi untuk
program pendidikan dan penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.