PENGARUH PERMAINAN MENCARI PASANGAN KARTU SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN TAKTIL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SANTA LUSIA TAHUN AJARAN 2016 / 2017.

(1)

PENGARUH PERMAINAN MENCARI PASANGAN KARTU SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN TAKTIL ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI TK SANTA LUSIA TAHUN AJARAN 2016 / 2017

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

ARTHA ANGGREINY BR. NAINGGOLAN NIM. 1123113003

PENDIDIKAN GURU – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

ARTHA ANGGREINY BR. NAINGGOLAN, NIM: 1123113003, “Pengaruh Permainan Mencari Pasangan Kartu Sensori Terhadap Kemampuan Taktil Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Santa Lusia Tahun Ajaran 2016 / 2017”

Permasalahan dalam penelitian ini adalah aktivitas kognitif yang tidak holistik. Aktivitas yang tidak holistik ini diantaranya membenamkan kognitif taktil. Oleh karena itu, perlu dilakukan bentuk kegiatan yang tepat yakni permainan mencari pasangan kartu sensori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan mencari pasangan kartu sensori terhadap kemampuan taktil anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia T.A 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu pre - post test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelompok B yang berjumlah 145 orang, pada semester I tahun ajaran 2016/2017 di TK Santa Lusia. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling, yakni memilih sampel secara acak dengan undian. Pengambilan pertama yakni memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan mengundi 2 dari 4 kelas. Pengambilan sampel juga dilakukan dengan mengundi sehingga diperoleh pada kelas eksperiman 30 orang dengan kegiatan permainan mencari pasangan kartu sensori dan kelas kontrol 30 orang dengan kegiatan permainan menebak gambar.

Berdasarkan data, hasil uji normalitas data dikategorikan normal dan uji homogenitas, ditemukan populasi terdiri dari bagian yang homogen.untuk menguji hipotesis penelitian sebagai tujuan akhir, hasil uji hipotesis dari posttest kontrol dan eksperimen dengan menggunakan uji-t pada taraf nyata � = 0,05 diperoleh thitung =10,582 lebih besar dari ttabel = 1,695, maka disimpulkan ada pengaruh yang signifikan dari permainan mencari pasangan kartu sensori terhadap kemampuan taktil anak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa permainan mencari pasangan kartu sensori dapat memengaruhi kemampuan taktil anak. Oleh karena itu, permainan mencari pasangan kartu sensori dapat dijadikan salah satu alternative dalam aktivitas mengembangkan kemampuan kognitif taktil pada anak 5-6 tahun.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan penulis ucapkan kehadirat Allah YME atas berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Permainan Mencari Pasangan Kartu Sensori Terhadap Kemampuan Taktil Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Santa Lusia Tahun Ajaran 2016 / 2017”.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang di hadapi penulis, namun semuanya teratasi berkat dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini dengan tulus dan rendah hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi PG-PAUD.

5. Bapak Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan ilmu, bimbingan, pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.


(6)

iii

6. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Penguji sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa memotivasi penulis mengikuti perkuliahan membimbing penulis.

7. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

8. Sr. Adriani Simatupang, KSFL selaku Kepala TK Santa Lusia yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di TK tersebut dan kepada guru kelas di TK Santa Lusia yakni Ibu Bettiaida Aritonang dan Ibu Hotmaria Helena Sinaga yang menjadi tempat penulis melakukan penelitian.

9. Terima kasih kepada orangtua ku tercinta Bapak A. Nainggolan dan Mamak G.E Simanjuntak yang mendoakan, memberikan motivasi dan dukungannya kepada penulis

10. Terima kasih kepada saudariku Cae cilia Nainggolan, Happy Nainggolan, Gebri Nainggolan yang mendoakan, memberikan motivasi dan dukungannya kepada penulis

11. Teman-teman seperjuangan kelas PG-PAUD Reguler A 2012 yang menjadi rekan belajar penulis. Melalui proses perkuliahan bersama teman-teman, saya berkesempatan berbagi dan mengasah diri untuk disiplin ilmu PG-PAUD. 12. Kepada keluarga besar UKMKP UP FIP yang telah membina dan menjadi


(7)

iv

13. Terima kasih kepada kakanda rohani ku yakni Juliana Panjaitan dan Masnita Sitepu serta KTB ku (Charity, Hikari, Letare, AW) yang telah mengalami pertumbuhan rohani bersama penulis.

14. Terimakasih kepada teman-teman yang berkenan berbagi kehidupan selama di perantauan untuk mengasah diri demi disiplin ilmu yakni kepada 4 orang teman se-kost dan Warga Sekretariat UKMKP UP FIP.

15. Terima kasih kepada adik-adik kelompok Elzira (Lasra, Mely, Merry, Soyan, Nova) yang telah mengalami pertumbuhan rohani bersama penulis dan mendukung melalui doa dan motivasi.

16. Terima kasih kepada pengurus UKMKP UP FIP (Wiwik, Nuriati, Lasni, Jelita, Ester, Winda, Jeny, Johansen) yang telah mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi. Terima kasih buat motivasi dan kasih sayangnya. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan. Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih.. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, September 2016 Penulis

Artha Anggreiny br. Nainggolan NIM. 1123113003


(8)

i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 7

1.3Batasan Masalah ... 7

1.4Rumusan Masalah ... 7

1.5Tujuan Penelitan... 7

1.6Manfaat Penelitian ... 8

1.6.1 Manfaat Teoritis ... 8

1.6.2 Manfaat Praktis ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Kemampuan Taktil ... 9

2.1.1.1Pengertian Kemampuan Taktil ... 9

2.1.1.2Karakteristik Kemampuan Taktil ... 10


(9)

ii

2.1.3 Hakikat Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.1.4 Hakikat Bermain dan Permainan ... 15

2.1.5 Permainan Mencari Pasangan Kartu Sensori ... 16

2.1.5.1Pengertian Permainan Mencari Pasangan Kartu Sensori ... 16

2.1.5.2Langkah-langkah Permainan Mencari Pasangan Kartu Sensori ... 17

2.1.5.3Manfaat Permainan Mencari Pasangan Kartu Sensori ... 19

2.1.6 Permainan Menebak Gambar ... 19

2.1.6.1Pengertian Permainan Menebak Gambar ... 21

2.1.6.2Langkah-langkah Permainan Menebak Gambar ... 21

2.2Kerangka Berpikir ... 22

2.3Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ... 25

3.2Populasi dan Sampel ... 25

3.2.1 Populasi ... 25

3.2.2 Sampel ... 25

3.3Operasionalisasi Variabel Penelitian... 26

3.3.1 Variabel Penelitian ... 26

3.3.2 Defenisi Operasional ... 26


(10)

iii

3.4.1 Rancangan Penelitian ... 27

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 28

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.6Instrumen Penelitian... 31

3.7Teknik Analisis Data ... 32

3.7.1 Uji Normalitas ... 32

3.7.2 Uji Homogenitas ... 33

3.7.3 Uji Hipotesis ... 34

3.7.4 Tempat dan Jadwal Penelitian ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 36

4.1.1 Deskripsi Hasil Observasi Kemampuan Taktil Anak ... 36

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 43

4.2.1 Perhitungan Uji Normalitas ... 43

4.2.2 Perhitungan Uji Homogenitas ... 44

4.2.3 Perhitungan Uji Hipotesis ... 45

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 47

5.2Saran ... 48


(11)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Permainan Mencari Pasangan ... 20

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 28

Tabel 3.2 Kisi- Kisi Pedoman Observasi Kemampuan Taktil ... 30

Tabel 3.3 Jadwal Rencana Penelitian ... 35

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Awal Kelas Eksperimen ... 36

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Awal Kelas Kontrol ... 37

Tabel 4.3 Hasil Awal Analisis Statistik Deskriptif Nilai Kemampuan Taktil ... 38

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Akhir Kelas Eksperimen ... 39

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Akhir Kelas Kontrol ... 40

Tabel 4.3 Hasil Akhir Analisis Statistik Deskriptif Nilai Kemampuan Taktil ... 41

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Eksperimen dan Kontrol ... 43

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ... 44


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Grafik Histogram Nilai Awal Kemampuan Taktil Kelas Ekperimen ... 37 Gambar 4.2. Grafik Histogram Nilai Awal Kemampuan Taktil Kelas Kontrol ... 38 Gambar 4.3. Grafik Histogram Frekuensi Awal Kemampuan Taktil ... 39 Gambar 4.4. Grafik Histogram Nilai Akhir Kemampuan Taktil Kelas Eksperimen .... 40 Gambar 4.5. Grafik Histogram Nilai Akhir Kemampuan Taktil Kelas Kontrol ... 41 Gambar 4.6. Grafik Histogram Frekuensi Akhir Kemampuan Taktil ... 42


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian.

Lampiran 2. Pedoman Observasi Kemampuan Taktil Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.

Lampiran 3. Data Mentah Hasil Observasi Awal dan Akhir Kemampuan Taktil Anak Usia 5-6 Tahun di Kelas Eksperimen

Lampiran 4. Data Mentah Hasil Observasi Awal dan Akhir Kemampuan Taktil Anak Usia 5-6 Tahun Kelas Kontrol

Lampiran 5. Hasil Observasi Awal dan Akhir Kemampuan Taktil Anak Usia 5-6 Tahun Kelas Kontrol

Lampiran 6. Hasil Observasi Awal dan Akhir Kemampuan Taktil Anak Usia 5-6 Tahun Kelas Kontrol

Lampiran 7. Menghitung Mean (Rata-rata), Standar Deviasi dan Varians Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 8. Perhitungan dan hasil uji normalitas. Lampiran 9. Perhitungan dan hasil uji Homogenitas Lampiran 10. Perhitungan dan hasil uji Hipotesis . Lampiran 11. Tabel Nilai Kritis Uji Lilliefors

Lampiran 12. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z Lampiran 13. Tabel Distribusi F

Lampiran 14. Tabel Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t Lampiran 15. Surat Izin Penelitian dari Fakultas.

Lampiran 16. Surat Mulai Penelitian dan Selesai Penelitian Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak (TK)/ Raudatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Layanan tersebut menyelenggarakan pengembangan secara holistik untuk membina anak usia 0-6 tahun. Adanya layanan satuan pendidikan anak usia dini tersebut menjadi harapan agar anak menerima stimulasi yang tepat untuk tumbuh-kembang. Pembelajaran pada pendidikan anak usia dini yang menganut prinsip belajar seraya bermain merupakan cara pemberian stimulasi tersebut. Prinsip tersebut meninjau atas kondisi psikologis anak yang memiliki kebutuhan bermain.

Keberadaan pendidikan anak usia dini sebagai layanan untuk sejak lahir hingga usia enam tahun, memiliki peran penting karena masa tersebut ialah masa emas (golden age) sehingga tepat untuk memberikan stimulasi tumbuh-kembang bagi anak. Salah satu bagian formal pendidikan anak usia dini yakni Taman Kanak-kanak (TK) ialah bagian yang paling diminati orangtua untuk mengikutsertakan anaknya. Alasannya antara lain ialah agar anak memiliki persiapan matang untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan dasar. Berdasarkan manfaat dan fungsi dari Taman Kanak-kanak tersebut mendorong pemerintah mulai mengkaji ulang beberapa bagian.

Salah satu bagian yang mengalami perubahan yaitu kurikulum. Fokus pengembangan secara holistik telah beralih pada Peraturan Menteri Pendidikan


(15)

2

dan Kebudayaan No. 146 Tahun 2014 yang mencakup 6 aspek perkembangan. Aspek tersebut diantaranya NAM, Kognitif, Sosial Emosional, Bahasa, Fisik, dan menambahkan aspek Seni. Dari seluruh aspek, kemampuan kognitif menjadi sasaran yang paling diperhatikan oleh setiap kalangan (baik orangtua, guru, dan masyarakat). Kemampuan kognitif yang menjadi harapan ialah sudah matang membaca, menulis, dan menghitung (calistung).

Sementara kemampuan kognitif, bukan hanya mengenai calistung tetapi pengembangan kognitif secara keseluruhan yakni dapat melalui taktil (indra peraba) untuk menyadari berbagai jenis tekstur. Seharusnya anak telah menerima materi yang berkaitan tentang tekstur pada tema panca indra namun fokus penjelasannya ialah tentang guna dan manfaat indra. Keterkaitan antara kemampuan taktil, materi sains, dan indra sentuhan memang berhubungan erat sebab pengetahuan tentang tekstur tergolong dari materi sains. Pengetahuan tersebut akan dimiliki oleh anak melalui indra sentuhan. Proses menerjemahkan setiap yang disentuh oleh anak disebut kemampuan taktil.

Selain terabaikan dari fokus penjelasan saat tema pembelajaran, stimulasi untuk kemampuan kognitif melalui pengalaman taktil untuk mengenalkan tekstur dilakukan secara abstrak (dilakukan dengan tidak langsung menyentuh jenis tekstur). Keadaan dari tidak terpenuhinya pengalaman secara konkret mengenai tekstur juga terjadi dengan tidak adanya media mendukung untuk pembelajaran. Oleh karena itu, media dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang matang seharusnya dipersiapkan oleh guru sehingga dapat memberi pembelajaran untuk membentuk konsep secara tepat mengenai tekstur untuk anak.


(16)

3

Berbagai keadaan di lapangan yang ditemukan peneliti melalui Praktek Pengalaman Terpadu (PPLT) di TK B Santa Lusia diantaranya menekankan pembelajaran yang sarat untuk pengembangan kognitif khususnya Calistung sehingga anak kurang menerima stimulus untuk pengembangan kemampuan kognitif lainnya (salah satunya, kemampuan taktil). Pembelajaran yang menekankan pada kognitif ini menjadi sebuah tindak lanjut dari harapan orangtua bahwa anak harus belajar dengan mengerjakan LKA agar mampu calistung sementara stimulus untuk kemampuan tersebut dapat melalui bermain seraya belajar. Selain itu, kurangnya pemanfaatan media yang bervariasi menjadi salah satu penyebab anak menerima pembelajaran dengan penugasan dan berfokus pada calistung namun kurang pada pengembangan lain salah satunya, kemampuan taktil.

Kondisi yang tidak berbeda dengan keadaan dari PPLT Peneliti dapat ditemukan dari penelitian sebelumnya dari Sri Rahayu (2014) berjudul peningkatan kemampuan taktil melalui penggunaan metode eksperimen pada anak kelompok A TK Al-Huda Kerten juga memaparkan bahwa anak belum mampu membedakan, mengelompokkan, dan melaporkan jenis tekstur sedangkan mengenai pembelajaran terdapat proses yang konseptual melalui ceramah dan pemberian tugas LKA sehingga tidak memberi pengalaman konkret. Selain tekstur, suhu dan setiap hal yang berkaitan dengan indra peraba untuk membentuk pengetahuan seharusnya menjadi proses nyata bagi anak untuk menerimanya. Proses pengenalan yang menggunakan media abstrak tanpa adanya pengalaman secara langsung bagi anak untuk mengetahui konsep tekstur dan lainnya.


(17)

4

Prinsip pembelajaran anak yakni belajar seraya bermain masih sesuai dengan keadaan anak usia dini yang secara psikologisnya masih taraf aktivitas bermain. Prinsip tersebut masih berstatus pro – kontra dari sebagian pihak seperti orangtua yang menganggap prinsip belajar seraya bermain kurang efektif karena tidak yakin bahwa prinsip tersebut dapat mempersiapkan anak mengikuti pendidikan dasar. Pro – kontra dari sebagian pihak atas prinsip tersebut menimbulkan beberapa pihak pendidikan anak usia dini mengubah nilai dari prinsip belajar seraya bermain sehingga muncul pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi anak.

Hal ini menggugah peneliti untuk menekankan kegiatan dengan prinsip belajar seraya bermain tersebut dengan berinisiatif untuk menggunakan permainan mencari pasangan kartu sensori. Permainan ini ialah turunan dari model pembelajaran kooperatif yang menggunakan teknik mencari pasangan (make a match). Teknik tersebut melandasi peneliti menerapkan kegiatan permainan mencari pasangan kartu sensori sebagai tindak lanjut atas stimulasi pengembangan indra peraba anak. Teknik pembelajaran mencari pasangan kartu sensori tersebut, menjadi sebuah turunan kegiatan menarik yang dikemas dalam bentuk permainan. Sebagaimana pernyataan Huda (2011) bahwa model pembelajaran kooperatif dapat dilaksanakan dalam setiap tingkatan usia pendidikan formal maka Taman Kanak-kanak ialah salah satunya. Namun adanya keunikan pada pendidikan anak usia dini yakni belajar seraya bermaian sehingga teknik dari pembelajaran kooperatif dikemas dalam permainan bermakna. Penjelasan dari pernyataan tersebut terkandung dalam hasil penelitian tindakan kelas oleh R. Dewi (2012) yang dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari sebelum tindakan


(18)

5

sampai pada siklus III yakni pada saat sebelum tindakan 34,7%, siklus I mencapai 51,44 %, siklus II mencapai 64,5 %, dan pada siklus III mencapai 83,4%. serta dari hasil seluruh pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan, dengan permainan mencari pasangan pada anak TK ABA Troketon 2 Pedan Klaten dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Strategi mencari pasangan dapat meningkatkan kemampuan kognitif karena anak akan mendapatkan pengetahuan dan informasi, baik dari guru, teman, ataupun dari sumber-sumber lain. Anak mendapatkan pengetahuan dari guru misalnya saat ditunjukkan dengan media kartu yang berupa konsep sejumlah benda maupun angka atau lambang bilangan. Anak mendapatkan informasi dari teman-teman saat teman yang membawa kartu angka (lambang bilangan) harus mencari pasangan dengan teman.yang membawa kartu bergambarkan sejumlah konsep benda.

Penelitian lainnnya yang juga mendukung bahwa teori dari permainan mencari pasangan dapat mengasah kemampuan kognitif diantaranya. teknik mencari pasangan lambang bilangan maka kemampuan mengenal angka 1-10 pada anak kelompok A TK Kihajar Dewantoro 14 Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo meningkat Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan analisis deskripsi kuantitatif. Peningkatan hasil belajar juga dialami anak dengan penerapan metode make a match dan kartu huruf yang dilakukan oleh Desak dkk (2012/2013) dalam penelitian penerapan model pembelajaran make a match berbatukan media kartu huruf untuk meningkatkan kognitif anak kelompok B. Secara keseluruhan hasil penelitian memberi sebuah pernyataan


(19)

6

bahwa permainan mencari pasangan dan sejenisnya dapat memberi pengaruh pada kemampuan kognitif anak.

Secara sederhananya bahwa pengetahuan/ kognitif anak terasah melalui berbagai pengalaman yang melibatkan panca indra, salah satunya ialah indra peraba maka peneliti akan menguji teori dari permainan mencari pasangan. Permainan mencari pasangan ini memiliki perbedaan, yakni anak akan mencari pasangan kartu sensori. Kartu sensori tersebut memiliki materil sebagai media untuk memperoleh pengalaman konkret untuk kemampuan taktil dalam eksplorasi mengenai tekstur.

Adanya prinsip belajar seraya bermain menimbulkan insiatif terhadap peneliti untuk menguji pengaruh permainan mencari pasangan kartu sensori untuk kemampuan taktil dengan mengemas pengalaman konkret bagi anak untuk mengetahui jenis tekstur. Sebagaimana Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan No. 146 tahun 2014 menegaskan setiap anak memiliki kesanggupan untuk mengenal berbagai jenis tekstur yang terdapat dalam bagian Kompetensi dasar 3.6 dan 4.6 yang mencakup kompetensi inti yang harus dicapai pada bidang pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PERMAINAN MENCARI PASANGAN KARTU SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN TAKTIL PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SANTA LUSIA TAHUN AJARAN 2016 / 2017


(20)

7

1.2Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang ditemukan ialah sebagai berikut :

1. Fokus orangtua menekankan pada kemampuan kognitif membaca, menulis, dan menghitung

2. Pro – Kontra terhadap prinsip belajar seraya bermain

3. Muatan pembelajaran menekankan pada stimulasi penugasan 4. Kurangnya variasi media pembelajaran

5. Pemberian stimulasi kemampuan taktil yang terbatas

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan rincian dari masalah yang dikemukakan, peneliti membatasi penelitian ini pada pengaruh permainan mencari pasangan kartu sensori untuk kemampuan taktil anak usia 5-6 tahun.

1.4Rumusan Masalah

Atas dasar yang dikemukakan tersebut, peneliti merumuskan masalah yakni apakah ada pengaruh bermain mencari pasangan kartu sensori terhadap kemampuan taktil anak usia 5-6 tahun.

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh bermain mencari pasangan kartu sensori terhadap kemampuan taktil pada anak usia 5-6 tahun.


(21)

8

1.6Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan melalui penelitian ini dapat bermanfaat bagi sumbangsih keilmuan dan praktik langsung di lapangan. Beberapa manfaat yang diharapkan tersebut ditinjau dari:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Sebagai sumbangsih pemikiran teoritis untuk pengembangan keilmuan pada bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara praktisnya.

1.6.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktisnya diklasifikasi sebagai berikut: 1. Bagi anak

Stimulus bagi anak untuk kemampuan kognitif anak melalui indra peraba 2. Bagi guru

Sebagai bentuk pertimbangan kegiatan pembelajaran yang dimiliki oleh guru dari yang sebelumnya untuk pembelajaran bermakna melalui indra peraba 3. Bagi Taman Kanak-kanak

Sebagai bahan literatur kepala TK untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran pada bidang pengembangan kognitif melalui indra peraba

4. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu syarat melengkapi pendidikan peneliti demi terasahnya sikap mengembangkan diri untuk meneliti konteks disiplin ilmu pendidikan guru untuk anak usia dini


(22)

47 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Permainan mencari pasangan kartu sensori berpengaruh untuk kemampuan taktil anak. Hal ini tampak dari rata-rata observasi akhir kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol yaitu 10,767 > 7,633

2. Uji persyaratan analisis untuk normalitas dengan Liliefors untuk kelas eksperimen diketahui L0 = 0,146 adalah lebih kecil dari Ltabel 0,161. Uji homogenitas varians data kemampuan taktil anak dengan menggunakan permainan mencari pasangan kartu sensori dari kedua kelas hasil penelitian berasal dari populasi homogeny dengan nilai Fhitung = 1,065< Ftabel =2,09.

3. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dengan kegiatan permainan mencari pasangan kartu sensori sehingga Ha diterima dengan hasil thitung> ttabel yakni 10,582>1,695 (dengan ttabeldiperoleh dari interpolasi.


(23)

48

5.2Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, saran yang dapat diberikan peneliti diantaranya :

1. Bagi guru; dapat memulai pembelajaran yang bersifat menyenangkan dan mencakup aspek kognitif selain dari membaca, menulis, menghitung diantaranya kemampuan taktil.

2. Bagi orangtua; menambah wawasan stimulus kognisi anak mengenai tekstur dengan benda disekitar anak dan pentingnya mengembangkan bagian kognitif selain dari Calistung.

3. Bagi Taman Kanak-kanak, penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak TK memaksimalkan pembelajaran dengan mempertimbangkan teori dari hasil penelitian ini

4. Bagi peneliti selanjutnya,, sebagai referensi untuk penelitian dengan variable yang sama dan dapat mengembangkan penelitian ini pada arah yang baik.


(24)

49

DAFTAR PUSTAKA

Caulfield, Rick. 2000. Benefical Effect of Tactile Stimulation on Early Development: Early Childhood Education Journal. Online. Akses pada Pebruari,

Charner, Kathy dkk. 2005. Brain Power Permainan Berbasis Sentra Pembelajaran. Edisi Indonesia: Penerbit Erlangga

Christianti, Martha. 2007. Anak dan Bermain. Makalah : disampaikan dalam kegiatan Jurnal Club Prodi PGTK UNY dan majalah EduTOT PGTK: UNY

Davich, Jessica A. 2005. A Comparison Of Interventions For Children With Tactile Defensiveness: A Research Paper. Stout: University Of Wisconsin

Gandasetiawan, Z Ratih. 2009. Mengoptimalkan IQ & EQ Anak Melalui Metode Sensorimotorik. Jakarta: Penerbit Libri

Hainstock, Elizabeh G. 2002. Teaching Montessori In The Home Pre-School Years. Edisi Indonesia: Delapratasa Publishing

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning : Metode, Teknik, Struktur, dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Husrizal, D Syah dan Nasriah. 2013. Konsep Dasar PAUD. Medan : Unimed Press. Universitas Negeri Medan

Maryatun, Ika Budi dan Hayati, Nur. 2010. Modul Pengembangan Program Pendidikan Anak Usia Dini. Kementerian Pendidikan Nasional: Universitas Negeri Yogyakarta

Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional (Pijakan Mahasiswa, Guru, dan Pengelola TK/RA/KB/TPA). Jakarta: PT Elex Komputindo Kelompok Gramedia


(25)

50

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Nicholas, Jude. . From Active Touch to Tactile Communication: What’s tactile

cognition got to do with it?.

http://static.trogu.com/documents/articles/palgrave/references/nicholasFro mActiveTouchtoTactileCommunication.pdf.diakses pada Maret 21, 2016

Parks Louise. 2014. Sensorimotor development: Hands-on activities for infants and toddlers. Feature Texas Child Care quarterly: Volume 37, No. 4

Saputra, Yudha dan Rudiyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Ketrampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sujiono, Yuliani Nuraini, dkk. 2007. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka

Sujiomo, YN. 2009. Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks

Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group


(1)

1.2Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang ditemukan ialah sebagai berikut :

1. Fokus orangtua menekankan pada kemampuan kognitif membaca, menulis, dan menghitung

2. Pro – Kontra terhadap prinsip belajar seraya bermain

3. Muatan pembelajaran menekankan pada stimulasi penugasan 4. Kurangnya variasi media pembelajaran

5. Pemberian stimulasi kemampuan taktil yang terbatas

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan rincian dari masalah yang dikemukakan, peneliti membatasi penelitian ini pada pengaruh permainan mencari pasangan kartu sensori untuk kemampuan taktil anak usia 5-6 tahun.

1.4Rumusan Masalah

Atas dasar yang dikemukakan tersebut, peneliti merumuskan masalah yakni apakah ada pengaruh bermain mencari pasangan kartu sensori terhadap kemampuan taktil anak usia 5-6 tahun.

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh bermain mencari pasangan kartu sensori terhadap kemampuan taktil pada anak usia 5-6 tahun.


(2)

8

1.6Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan melalui penelitian ini dapat bermanfaat bagi sumbangsih keilmuan dan praktik langsung di lapangan. Beberapa manfaat yang diharapkan tersebut ditinjau dari:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Sebagai sumbangsih pemikiran teoritis untuk pengembangan keilmuan pada bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara praktisnya.

1.6.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktisnya diklasifikasi sebagai berikut: 1. Bagi anak

Stimulus bagi anak untuk kemampuan kognitif anak melalui indra peraba 2. Bagi guru

Sebagai bentuk pertimbangan kegiatan pembelajaran yang dimiliki oleh guru dari yang sebelumnya untuk pembelajaran bermakna melalui indra peraba 3. Bagi Taman Kanak-kanak

Sebagai bahan literatur kepala TK untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran pada bidang pengembangan kognitif melalui indra peraba

4. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu syarat melengkapi pendidikan peneliti demi terasahnya sikap mengembangkan diri untuk meneliti konteks disiplin ilmu pendidikan guru untuk anak usia dini


(3)

47 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Permainan mencari pasangan kartu sensori berpengaruh untuk kemampuan taktil anak. Hal ini tampak dari rata-rata observasi akhir kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol yaitu 10,767 > 7,633

2. Uji persyaratan analisis untuk normalitas dengan Liliefors untuk kelas eksperimen diketahui L0 = 0,146 adalah lebih kecil dari Ltabel 0,161. Uji homogenitas varians data kemampuan taktil anak dengan menggunakan permainan mencari pasangan kartu sensori dari kedua kelas hasil penelitian berasal dari populasi homogeny dengan nilai Fhitung = 1,065< Ftabel =2,09.

3. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dengan kegiatan permainan mencari pasangan kartu sensori sehingga Ha diterima dengan hasil thitung> ttabel yakni 10,582>1,695 (dengan ttabeldiperoleh dari interpolasi.


(4)

48

5.2Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, saran yang dapat diberikan peneliti diantaranya :

1. Bagi guru; dapat memulai pembelajaran yang bersifat menyenangkan dan mencakup aspek kognitif selain dari membaca, menulis, menghitung diantaranya kemampuan taktil.

2. Bagi orangtua; menambah wawasan stimulus kognisi anak mengenai tekstur dengan benda disekitar anak dan pentingnya mengembangkan bagian kognitif selain dari Calistung.

3. Bagi Taman Kanak-kanak, penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak TK memaksimalkan pembelajaran dengan mempertimbangkan teori dari hasil penelitian ini

4. Bagi peneliti selanjutnya,, sebagai referensi untuk penelitian dengan variable yang sama dan dapat mengembangkan penelitian ini pada arah yang baik.


(5)

49

Caulfield, Rick. 2000. Benefical Effect of Tactile Stimulation on Early Development: Early Childhood Education Journal. Online. Akses pada Pebruari,

Charner, Kathy dkk. 2005. Brain Power Permainan Berbasis Sentra Pembelajaran. Edisi Indonesia: Penerbit Erlangga

Christianti, Martha. 2007. Anak dan Bermain. Makalah : disampaikan dalam kegiatan Jurnal Club Prodi PGTK UNY dan majalah EduTOT PGTK: UNY

Davich, Jessica A. 2005. A Comparison Of Interventions For Children With Tactile Defensiveness: A Research Paper. Stout: University Of Wisconsin

Gandasetiawan, Z Ratih. 2009. Mengoptimalkan IQ & EQ Anak Melalui Metode Sensorimotorik. Jakarta: Penerbit Libri

Hainstock, Elizabeh G. 2002. Teaching Montessori In The Home Pre-School Years. Edisi Indonesia: Delapratasa Publishing

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning : Metode, Teknik, Struktur, dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Husrizal, D Syah dan Nasriah. 2013. Konsep Dasar PAUD. Medan : Unimed Press. Universitas Negeri Medan

Maryatun, Ika Budi dan Hayati, Nur. 2010. Modul Pengembangan Program Pendidikan Anak Usia Dini. Kementerian Pendidikan Nasional: Universitas Negeri Yogyakarta

Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional (Pijakan Mahasiswa, Guru, dan Pengelola TK/RA/KB/TPA). Jakarta: PT Elex Komputindo Kelompok Gramedia


(6)

50

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Nicholas, Jude. . From Active Touch to Tactile Communication: What’s tactile

cognition got to do with it?.

http://static.trogu.com/documents/articles/palgrave/references/nicholasFro mActiveTouchtoTactileCommunication.pdf.diakses pada Maret 21, 2016

Parks Louise. 2014. Sensorimotor development: Hands-on activities for infants and toddlers. Feature Texas Child Care quarterly: Volume 37, No. 4

Saputra, Yudha dan Rudiyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Ketrampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sujiono, Yuliani Nuraini, dkk. 2007. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka

Sujiomo, YN. 2009. Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks

Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group