KOMPETENSI GURU DALAM PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG.

(1)

No. DAFTAR FPIPS : 1506/UN.40.2.4/PL/2013

KOMPETENSI GURU DALAM PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh:

M Aditia Permanadikusumah

0808396

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

KOMPETENSI GURU DALAM PEMANFAATAN SUMBER

BELAJAR GEOGRAFI DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Oleh

M Aditia Permanadikusumah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidika Ilmu Pengetahuan Sosial

© M Aditia Permanadikusumah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

KOMPETENSI GURU DALAM PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

M ADITIA PERMANADIKUSUMAH 0808396

DISAHKAN DAN DISETUJUI OLEH :

Pembimbing I

Dr. Epon Ningrum, M. Pd NIP.19620304 198704 2 001

Pembimbing II

Dr. Ahmad Yani, M.Si NIP. 19670812 199702 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Dr. Epon Ningrum, M. Pd


(4)

KOMPETENSI GURU DALAM PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Oleh : M Aditia Permanadikusumah

ABSTRAK

Sumber belajar merupakan komponen dalam kegiatan pembelajaran. Banyak sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa, baik dalam bentuk benda, karya ilmiah, manusia, maupun lingkungan. Peran guru adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Di samping memanfaatkan sumber belajar yang ada, guru dituntut untuk mencari dan merencanakan sumber belajar lainnya baik hasil rancangan sendiri ataupun sumber yang sudah ada di lingkungan sekolah. Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa batasan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana ketersediaan sumber belajar mata pelajaran geografi di SMA Negeri Kota Bandung. 2) Bagaimana pengetahuan guru geografi SMA Negeri Kota Bandung tentang sumber belajar. 3) Bagaimana pemanfaatan sumber belajar oleh guru dalam pembelajaran geografi di SMA Negeri Kota Bandung. 4) Bagaimana guru geografi mengembangkan kompetensi dalam pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Variabel penelitian meliputi variabel bebas yaitu sumber belajar, pengetahuan tentang sumber belajar, pemanfaatan sumber belajar, pengembangan kompetensi. Variabel terikatnya adalah kompetensi guru. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket, dokumentasi dan observasi. Sampel penelitiannya menggunakan sampel penuh, yaitu seluruh guru SMA Negeri Kota Bandung yaitu sebanyak 54 orang. Analisis data yang digunakan adalah prosentase. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan : 1) ketersediaan sumber belajar di SMA Negeri Kota Bandung khususnya yang meliputi benda, karya ilmiah, manusia dan lingkungan menunjang bagi kegiatan pembelajaran, hanya saja sedikit kurang tersedianya jurnal, koran dan hasil penelitian. 2) Pengetahuan guru geografi terhadap sumber belajar meliputi jenis, fungsi, manfaat dan cara penggunaan sumber belajar. Berdasarkan hasil penelitian, lebih dari setengah guru (69%) atau 37 guru mengetahui tentang jenis, fungsi, manfaat dan cara penggunaan sumber belajar. Sisanya tidak mengetahui keseluruhan tetapi sebagian. 3) Kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar sebagian besar guru (80%) atau 43 guru menggunakan media kecuali maket. 4) Upaya pengembangan kompetensi guru untuk memanfaatkan sumber belajar diperoleh angka lebih dari setengah guru (60%) atau 32 guru sering mengembangkan keprofesionalan. Berdasarkan penelitian ini penulis merekomendasikan agar guru geografi dan sekolah bekerjasama untuk meningkatkan ketersediaan jurnal, hasil penelitian dan koran. Meningkatkan kemampuannya dalam hal mendayagunakan lingkungan, langkah awalnya seperti mengakrabkan siswa dengan lingkungan sekitar yaitu lingkungan sekolah dan mengakrabkan siswa dengan lingkungan di luar sekolah. Melakukan identifikasi terhadap lingkungan, mengadakan klasifikasi, melakukan seleksi terhadap hasil klasifikasi, serta memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Dalam hal pengembangan kompetensi guru, sebagian besar guru jarang melakukan penelitian secara mandiri. Disarankan untuk lebih giat lagi untuk bisa melakukan penelitian secara mandiri untuk menunjang kemampuan dalam pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar geografi.


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...viii

DAPTAR GAMBAR ...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Manfaat Penelitian ...4

E. Definisi Operasional...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Geografi ...7

B. Sumber Belajar Geografi...9

1. Jenis-jenis Sumber Belajar ...11

2. Fungsi Sumber Belajar ...16

C. Strategi Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi ...17

1. Memilih Sumber Belajar...17

2. Manfaat Sumber Belajar ...18

3. Memanfaatkan Sumber Belajar ...18

4. Ciri-ciri Sumber Belajar ...19


(6)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian...21

B. Variabel Penelitian ...22

C. Populasi dan Sampel ...22

D. Teknik Pengumpulan Data ...25

E. Teknik Analisis Data ...26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...30

1. Karakteristik Responden ...30

2. Ketersediaan Sumber Belajar Geografi di SMA Negeri Kota Bandung .33 3. Pengetahuan Guru Terhadap Sumber Belajar ...40

4. Pemanfaatan Sumber Belajar...43

5. Pengembangan Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Sumber Belajar .50 B. Pembahasan ...55

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ...61

B. Rekomendasi ...62

DAFTAR PUSTAKA ...63

LAMPIRAN


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber belajar merupakan komponen dalam kegiatan pembelajaran. Pengertian sumber belajar dikemukakan oleh Ile Edgar Dale (1954 : 85) bahwa sumber belajar itu begitu luasnya, karena pada dasarnya pengalaman itu sendiri cukup luas, yaitu segala sesuatu yang dapat dialami dan dapat dianggap sebagai sumber belajar selama membawa kita pada pengalaman dan menimbulkan belajar. Sedangkan yang

dinyatakan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1989 : 79), bahwa : “sumber belajar

itu begitu luasnya, bisa meliputi segala sesuatu yang dipergunakan untuk kepentingan pembelajaran, yaitu segala sesuatu apa yang ada di sekolah pada masa lalu, sekarang,

dan pada saat yang akan datang.”

Berdasarkan pernyataan di atas, sumber belajar tidak hanya terdapat pada proses belajar mengajar di sekolah saja tetapi sumber belajar dapat di peroleh dari pengalaman yang kita alami selama membawa kita pada pengalaman dan menimbulkan belajar dan menuju kearah yang lebih baik. Definisi tersebut menunjukkan bahwa sumber belajar adalah sumber daya yang memberikan kemudahan siswa untuk belajar, sumber belajar tersebut perlu dikelola dan dimanfaatkan se-efektif mungkin agar dapat menunjang keberhasilan belajar.

Jenis-jenis sumber belajar menurut Assosiation For Education Communication and Technology (AECT) dalam Samsuri (2012 : 3) dapat dikategorikan menjadi enam yaitu tempat atau lingkungan, benda, manusia, bahan, buku dan peristiwa. Pendapat

lain dikemukakan oleh Ningrum (2009 : 109) bahwa “sumber belajar terdiri atas empat

kategori yaitu berupa benda, karya ilmiah, manusia dan lingkungan.”

Dalam pelaksaanaan kegiatan pembelajaran, diperlukan berbagai sumber belajar. Peranan guru dalam memilih sumber belajar sangat berpengaruh kepada proses pembelajaran, baik yang dilakukan di dalam kelas (in door) maupun di luar kelas (out door). Sumber belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran sudah tercantum dalam perencanaan atau program pembelajaran. Artinya, guru harus melakukan analisis


(8)

2

kebutuhan sumber belajar berdasarkan tujuan, materi dan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, guru harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis sumber belajar, memilih dan menentukan sumber belajar yang sesuai serta menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran. Walaupun penting, tetapi ketersediaan sumber belajar masih banyak memiliki kendala.

Menurut Depdiknas (2004), dari hasil studi kebutuhan (need assessment)

dilaporkan bahwa:

1. Keberadaan sumber belajar di sekolah masih memprihatinkan dan masih memerlukan pengembangan, baik jenis /ragam maupun dan kuantitasnya. Sumber belajar dipahami oleh kepala sekolah, guru, dan siswa sebatas buku-buku mata pelajaran, narasumber dan media pembelajaran. Dimana narasumber juga terbatas pada guru, tidak banyak bahkan hampir tidak pernah sumber lainnya yang dilibatkan dalam pembelajaran di sekolah. Sementara itu para siswa sangat mengharapkan adanya beragam sumber belajar bagi kepentingan kegiatan belajarnya.

2. Sumber belajar dalam kategori lingkungan baru dipahami sebatas laboratorium dan perpustakaan, para kepala sekolah, guru dan siswa belum mengoptimalkan lingkungan-lingkungan lain yang ada di sekitarnya sebagai sumber belajar.

Soetopo (2005 : 143) menyatakan bahwa “komponen pendidikan meliputi siswa, guru, tujuan, materi, metode, sarana/alat/media, evaluasi dan lingkungan.” Masing-masing komponen tersebut sebagai bagian yang berdiri sendiri, namun dalam berproses di kesatuan sistem komponen tersebut saling bergantung dan bersama-sama untuk mencapai tujuan. Kedelapan komponen tersebut tidak dapat terpisahkan karena dapat mengakibatkan tersendatnya proses belajar mengajar. Peran guru adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi peserta didik agar mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Di samping memanfaatkan sumber belajar yang ada, guru dituntut untuk mencari dan merencanakan sumber belajar lainnya baik hasil rancangan sendiri maupun sumber belajar yang sudah ada di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Menurut Purwanto (1 : 2010) dalam pidato pengukuhan guru besarnya menyampaikan sekilas tentang problematika pembelajaran geografi yaitu rendahnya kualitas pembelajaran yang berdampak pada rendahnya hasil belajar geografi.


(9)

3

Komponen-komponen tersebut diantaranya adalah : kompetensi guru, bahan ajar, media dan hasil evaluasi hasil/proses pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas, perlu dikaji lebih lanjut mengenai kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar. Sumber belajar merupakan sumber daya yang memberikan kemudahan siswa untuk belajar, sumber belajar tersebut perlu dikelola dan dimanfaatkan se-efektif mungkin agar dapat menunjang keberhasilan belajar. Jadi sumber belajar itu merupakan alat atau benda yang memungkinkan orang untuk lebih cepat memahami materi pelajaran. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi di SMA Negeri Kota Bandung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengangkat suatu masalah penelitian sebagai berikut : “Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi di SMA Negeri Kota Bandung”, untuk mempermudah maka diuraikan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana ketersediaan sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota Bandung? 2. Bagaimana pengetahuan guru tentang sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota

Bandung?

3. Bagaimana kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota Bandung?

4. Bagaimana upaya guru geografi dalam meningkatkan kompetensinya untuk memanfaatan sumber belajar?


(10)

4

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui ketersediaan sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota Bandung

2. Mengetahui pengetahuan guru tentang sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota Bandung

3. Mengetahui kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota Bandung

4. Mengetahui upaya guru geografi dalam meningkatkan kompetensinya untuk memanfaatan sumber belajar

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, data, menambah wawasan dan pengetahuan serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian mengenai kompetensi guru dalam pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota Bandung yang selanjutnya diharapkan dapat berguna bagi pemerintah dan peneliti selanjutnya.

2. Secara praktis

Mengetahui pentingnya kompetensi guru dalam pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar geografi, sehingga dapat memaksimalkan segala daya dan upaya serta menjadi bahan pertimbangan untuk pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota Bandung.


(11)

5

E. Definisi Operasional

Penulis menguraikan definisi operasional mengenai variabel yang terdapat pada judul penelitian ini, yaitu :

1. Kompetensi guru

Pengertian kompetensi dalam Undang-undang No 14 tahun 2005 pasal 1

butir 10 adalah “seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang

harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan”.

Dalam penelitian ini, kompetensi tersebut adalah kompetensi guru dalam pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota Bandung.

2. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna memberikan kemudahan kepada siswa dalam kegiatan belajar. Sumber belajar dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran geografi. Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar. Dalam penelitian ini, sumber belajar tersebut yaitu berupa benda, manusia, karya ilmiah dan lingkungan yang ada di SMA Negeri Kota Bandung.

3. Pemanfaatan Sumber Belajar

Pemanfaatan sumber belajar adalah pemanfaatan sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak di desain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Adapun dalam penelitian ini adalah pemanfaatan sumber belajar melalui metode karyawisata, penggunaan media, maupun pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.


(12)

6

4. Pengembangan Kompetensi Guru Geografi

Menurut Ningrum (2009:97), untuk menjadi guru geografi yang ideal dan mengembangkan kompetensinya dapat dilakukan dengan cara membaca, diskusi guru, mengikuti kegiatan MGMP Geografi, mengikuti seminar, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, melakukan penelitian secara mandiri. Adapun menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2005) menyebutkan beberapa alternatif Program Pengembangan Kompetensi Guru, sebagai berikut :

a. Program peningkatan kualifikasi guru b. Program penyetaraan dan sertifikasi

c. Program pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi d. Program supervise pendidikan

e. Program pemberdayaan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) f. Symposium guru

g. Program pelatihan tradisional lainnya h. Membaca dan menulis jurnal karya ilmiah i. Berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah

j. Melakukan penelitian (khususnya Penelitian Tindakan Kelas) k. Magang

l. Mengikuti berita aktual dan media pemberitaan m. Berpartisipasi dan aktif dalam Organisasi Profesi n. Menggalang kerjasama dengan teman sejawat.

Pengembangan kompetensi guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah membaca, diskusi guru, mengikuti kegiatan MGMP Geografi, mengikuti seminar, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, melakukan penelitian secara mandiri.


(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan dalam penelitian, sehingga menghasilkan pemecahan masalah yang akurat. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Surakhmad (1994:131) bahwa ”metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk mengkaji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”.

Fokus utama dalam penelitian ini adalah Kompetensi guru terhadap pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota Bandung. Mengacu dalam permasalahannya, penilitian ini merupakan penelitian deskriptif terhadap permasalahan yang diajukan.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa-peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Surakhmad (1982:139)

”Metode deskriptif adalah metode yang bersifat menggambarkan keadaan daerah penelitian secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, serta menganalisis hasil penelitian yang diperoleh. Sedangkan metode survey yaitu penelitian yang menggunakan sampel dari populasi dan menggunakan pedoman wawancara sebagai alat pengambilan data yang pokok”.

Berdasarkan pendapat di atas, dalam penelitian ini penyusun berusaha mencari data yang akurat tentang kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar geografi di SMA Kota Bandung. Berdasarkan rumusan masalah yang ingin dijawab dan fokus utama dalam penelitian ini, penyusun melakukan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.


(14)

22

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam judul penelitian hanya terdapat satu variabel. Variabel ini ditentukan berdasarkan masalah yang dibahas dalam penelitian. Menurut Arikunto (1998: 99), Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedang menurut Rafi’I (1996: 46), variabel penelitian mengandung pengertian ukuran, sifat, ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok atau suatu yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain.

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian sedang sampel merupakan bagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 1998: 102). Sedang menurut Sumaatmadja (1988: 112) menyatakan populasi adalah keseluruhan gejala, individu, kasus dan masalah yang akan kita teliti, yang ada di daerah penelitian menjadi objek penelitian geografi. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru mata pelajaran geografi SMA Negeri di Kota Bandung yang berjumlah 27 SMA NEGERI.

Variabel X Sumber Belajar

a. Pengetahuan tentang sumber belajar

b. Intensitas Pemanfaatan sumber belajar

c. Kegiatan Pengembangan kompetensi yang diikuti guru geografi

Variabel Y Kompetensi Guru dalam pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar geografi


(15)

23

Sampel menurut Sumaatmadja (1988: 112) adalah bagian dari populasi (cuplikan, contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan penelitian dengan menggunakan sampel penelitian, dilakukan karena pada riset/penelitian umumnya tidak lebih langsung memilih sebuah populasi.

Sampel menurut Moh Pabundu Tika (2005:24) adalah Sebagian atau objek individu yang mewakili suatu populasi. Arikunto (1998:113) menyatakan bahwa banyaknya sampel tergantung pada :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya.

b. Sempit dan luasnya pengamatan setiap sampel, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka sampel dalam penelitian ini merupakan sampel jenuh karena diambil dari semua guru Geografi SMA Negeri di Kota Bandung yang terdiri dari 27 SMA Negeri, yaitu sebanyak 54 orang guru geografi.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

Nama Sekolah Alamat Nama Guru

Geografi

Jumlah 1 SMA NEGERI 1

BANDUNG

Jl Ir H Djuanda Drs Wahria Erni Widianti S.Pd

2 2 SMA NEGERI 2

BANDUNG

Jl Cihampelas Drs Rohandi Dra Intan Tati K

2

3 SMA NEGERI 3 BANDUNG

Jl Belitung Drs Supriyadi 1

4 SMA NEGERI 4 BANDUNG

Jl Gardujati Drs Kusno Utomo Drs Abdurahman Dra Julaiha

3

5 SMA NEGERI 5 BANDUNG

Jl Belitung Dra Dede Rukayah Drs Mudjiono

2 6 SMA NEGERI 6

BANDUNG

Jl Pasirkaliki Drs Rahmat K Rudi Hartono S.Pd Dra Elly Sunaely

3

7 SMA NEGERI 7 BANDUNG

Jl Lengkong Kecil

Dra Tuti Herawati Drs Muhadjar

2 8 SMA NEGERI 8

BANDUNG

Jl Selontongan Dra Hj Nolis Guniarti


(16)

24

Drs Abdulatif 9 SMA NEGERI 9

BANDUNG

Jl LMU Suparmin

Drs H Endang Sulaeman Dra Enok Komariah

2

10 SMA NEGERI 10 BANDUNG

Jl Cikutra Drs Akmal Drs Syarifudin

2 11 SMA NEGERI

11 BANDUNG

Jl H Akhsan Drs H Abdul Kodir Drs Agus Kusriono Upi Supriatna S.Pd

3

12 SMA NEGERI 12 BANDUNG

Jl Sekejati Kiaracondong

Dra Ida Farida Dra Fransisca

2 13 SMA NEGERI

13 BANDUNG Jl Raya Cibeureum Drs Asseffulanwas Dra Dede Murhayati 2

14 SMA NEGERI 14 BANDUNG

Jl Yudha Wastu Pramuka

Dra Nurmahmudah Drs Kustoyo

2 15 SMA NEGERI

15 BANDUNG

Jl Sarimanis Dra Iis Laswati Dra Tati Sulastri

2 16 SMA NEGERI

16 BANDUNG

Jl Mekarsari Drs Hartono Susanto Zaenal S.Pd

2

17 SMA NEGERI 17 BANDUNG

Jl Caringin Bbk Ciparay

Drs Rosdiana Subagyo

Dra Hj Eli Marliana Drs Asikin

3

18 SMA NEGERI 18 BANDUNG Jl Madhesa Situgunting Dedeh Suharyati S.Pd Drs Wika Muslihadi 2

19 SMA NEGERI 19 BANDUNG

Jl Dago Pojok Dra Imas Komalasari

1 20 SMA NEGERI

20 BANDUNG

Jl Citarum Dra Hafni Faujiah Dra Marry Siti Wisnandari

2

21 SMA NEGERI 21 BANDUNG Jl Rancasawo Ciwastra Dra Maria Magdalena Wida Widyanti S.Pd 2

22 SMA NEGERI 22 BANDUNG

Jl Rajamantri Kulon

Dra Iis Tuniasih Dra Hj Cucu Nuryani

2

23 SMA NEGERI 23 BANDUNG

Jl Malangbong Raya

Dra Mamay Dra Lina K

Drs Deden Hafidin


(17)

25

24 SMA NEGERI 24 BANDUNG

Jl A H Nasution Drs H W Aris P 1 25 SMA NEGERI

25 BANDUNG

Jl Baturaden Drs Mansyur Drs Mustar

2 26 SMA NEGERI

26 BANDUNG

Jl Sukaluyu Drs Chairudin 1

27 SMA NEGERI 27 BANDUNG

Jl Cihampelas Yana S.Pd 1

Jumlah 54

Guru

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung (2012)

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengkaji dan menganalisis mengenai “Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi di SMA Negeri Kota Bandung” peneliti menjadi instrument utama untuk menjaring dan menganalisis data yang diperlukan dari sumber informasi dalam hal ini guru geografi SMA Negeri.

Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan kajian akan fenomena tersebut di atas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis guna memperoleh pendapat para ahli dan teorinya, selain itu juga menambah informasi dari buku, referensi, surat kabar, buletin, jurnal dan sebagainya yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, sebagai bahan dasar dalam memperkuat penjelasan terhadap masalah yang diajukan. Melalui studi pustaka diharapkan bisa memperluas wawasan dan landasan berfikir bagi peneliti dalam melakukan suatu penelitian sehingga semakin memperkuat landasar teoritis penelitian yang dikaji dan diteliti.

2. Angket/Kuesioner

Kuesioner menurut Nawawi dalam Pabundu (1997), kuesioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden.

Berdasarkan penjelasan mengenai kuesioner diatas, dapat disimpulkan bahwa kuesioner merupakan alat pengumpul data dengan cara memberikan daftar


(18)

26

pertanyaan secara tertulis yang diberikan kepada responden mengenai sumber belajar. Dalam hal ini angket/kuesioner diberikan kepada guru geografi SMA Negeri di Kota Bandung, yaitu untuk mendapatkan data tentang pemanfaatan sumber belajar mata pelajaran geografi yang berada di Kota Bandung.

3. Studi dokumentasi

Melalui studi dokumentasi akan diperoleh peta, gambar, dan dokumen-dokumen mengenai penelitian yang dikaji untuk mengetahui data-data terkait. Ini diperlukan untuk memperkuat hasil penelitian. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data kepemilikan sumber belajar yang berada di sekolah maupun luar sekolah.

4. Lembar Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke lapangan atau lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran yang jelas menyangkut objek penelitian. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai ketersediaan, jumlah dan jenis sumber belajar di SMA Negeri Kota Bandung.

E. Teknik Analisis Data

Secara garis besar analisis data ini meliputi : 1. Tahap persiapan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan ini adalah : a) Memeriksa dan mengecek kelengkapan identitas pengisi

b) Memeriksa dan mengecek kelengkapan data, memeriksa isi instrument pengumpulan data

c) Mengecek macam-macam isian data 2. Coding data

Menurut Tika (2005:64) “Coding adalah usaha pengklasifikasian jawaban dari para responden menurut macamnya”. Coding data harus dilakukan secara konsisten karena hal tersebut sangat menentukan reliabilitas. Dalam melakukan


(19)

27

coding, jawaban responden diklasifikasikan dengan memberikan kode tertentu berupa angka.

3. Tabulasi Data

Langkah selanjutnya dalam tahap pengolahan data setelah proses entry

data adalah melakukan tabulasi. Menurut Tika (2005:66), “Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel”. Setelah data terkumpul dan diberikan kode maka data tersebut dibuat tabel maupun diagram agar peneliti leih mudah dalam menganalisis.

4. Teknik analisis data

Analisis data menurut Sugiyono (2008:335) adalah :

“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan observasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Perhitungan prosentase

Analisis presentase data digunakan untuk memperoleh presentase data, yaitu untuk menghitung ke dalam tabel kemudian mendeskripsikan dalam bentuk tulisan.

Presentase data dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : P% =

Keterangan:

F = frekuensi munculnya data (frekuensi jawaban) N = Jumlah data keseluruhan (Jumlah Responden) P = besarnya prosentase


(20)

28

Jika perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam menafsirkan dan pengumpulan data sementara. Penulis memilih parameter yang digunakan oleh Effendi dan Manning (1991: 263). Adapun kriteria persentase yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.3:

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Persentase

Persentase Kriteria

100 Seluruh Guru

75-99 Sebagian besar Guru

51-74 > setengah Guru

50 Setengah Guru

25-49 < setengah Guru

1-24 Sebagian kecil Guru

0 Tidak ada


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :

1. Ketersediaan sumber belajar di SMA Negeri Kota Bandung meliputi benda, karya ilmiah, manusia dan lingkungan. Berdasarkan data hasil penelitian, ketersediaan sumber belajar di SMA Negeri Kota Bandung khususnya yang meliputi benda, karya ilmiah, manusia dan lingkungan menunjang bagi kegiatan pembelajaran, hanya saja sedikit kurang tersedianya jurnal, koran dan hasil penelitian.

2. Pengetahuan guru geografi terhadap sumber belajar meliputi jenis, fungsi, manfaat dan cara penggunaan sumber belajar. Berdasarkan hasil penelitian, dari 54 guru lebih dari setengah guru (69%) atau 37 guru mengetahui tentang jenis, fungsi, manfaat dan cara penggunaan sumber belajar. Sisanya tidak mengetahui keseluruhan tetapi sebagian. 3. Kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota

Bandung meliputi intensitas penggunaan sumber belajar dengan cara karyawisata, intensitas penggunaan media dalam hal ini adalah intensitas penggunaan peta, globe, atlas, foto, gambar, animasi, film, multimedia, dan maket ; intensitas pendayaagunaan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan sumber belajar dengan karyawisata lebih dari setengah guru (70%) atau 38 guru jarang menggunakan. Intensitas penggunaan media sebagian besar guru (80%) atau 43 guru menggunakan media kecuali maket. Intensitas mendayagunakan lingkungan leih dari setengah guru (63%) atau 34 guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru-guru SMA Negeri Kota Bandung memanfaatkan media sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, guru-guru geografi di SMA Negeri Kota Bandung melaksanakan perannya sebagai mediator karena sebagian besar menyertakan media pembelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaran dan sebagai fasilitator karena mendatangkan dan mendatangi sumber belajar bagi siswa.


(22)

62

4. Upaya guru dalam meningkatkan kompetensinya untuk memanfaatkan sumber belajar meliputi aktifitas membaca, diskusi, mengikuti kegiatan MGMP Geografi, mengikuti seminar atau pelatihan, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan melakukan penelitian secara mandiri. Berdasarkan hasil penelitian upaya guru dalam meningkatkan kompetensinya untuk memanfaatkan sumber belajar, dirata-ratakan dapat diperoleh angka lebih dari setengah guru (60%) atau 32 guru. Jumlah prosentase tersebut termasuk kedalam kategori sering mengembangkan keprofesionalan.

B. Rekomendasi

1. Untuk Para Guru Geografi SMA Negeri di Kota Bandung.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, ditemukan bahwa ketersediaan sumber belajar berupa jurnal, hasil penelitian dan koran masih kurang ketersediannya. Disarankan dalam hal ini guru geografi dan sekolah bekerjasama untuk meningkatkan ketersediaan jurnal, hasil penelitian dan koran. Dalam hal pemanfaatan sumber belajar, guru-guru cenderung masih terfokus pada intensitas penggunaan media dibandingkan mendayagunakan lingkungan. Disarankan untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam hal mendayagunakan lingkungan, langkah awalnya seperti mengakrabkan siswa dengan lingkungan sekitar yaitu lingkungan sekolah dan mengakrabkan siswa dengan lingkungan di luar sekolah. Melakukan identifikasi terhadap lingkungan, mengadakan klasifikasi, melakukan seleksi terhadap hasil klasifikasi, serta memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Dalam hal pengembangan kompetensi guru, sebagian besar guru jarang melakukan penelitian secara mandiri. Disarankan lebih giat lagi untuk bisa melakukan penelitian secara mandiri untuk menunjang kemampuan dalam pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar geografi.

2. Bagi Pengembang atau Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi acuan oleh peneliti lain untuk melakukan penelitian mengenai kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar geografi, atau dikembangkan untuk melakukan penelitian mengenai kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar geografi berhubungan dengan hasil belajar siswa.


(23)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Daldjoeni, N. (1982). Pengantar Geografi Untuk Mahasiswa dan Guru Sekolah. Bandung. ALUMNI

Hasan, I (2008). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Bumi Aksara. Jakarta

Hendriani, Y. (2005). Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar. Bandung. Ilmu Pengetahuan Alam Bandung

Joko, Yunanto, Sri. (2004). Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: Grasindo

Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung. Remaja Rosdakarya Ningrum, E. (2009). Kompetensi Profesional Guru dalam Konteks Strategi Pembelajaran.

Bandung : Buana Nusantara.

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineke Cipta.

Samsuri, O. (2012). Pemanfaatan Objek Geografi Di Kawasan Bandung Utara Oleh Guru Sebagai Sumber Belajar Geografi di SMA. Skripsi FPIPS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Sanjaya, W. (2002). Strategi Pembelajaran Berorientasi Strandar Proses Pendidikan.

Kencana.

Sudjana, N. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru

Algesindo.

Sudjana, N. (2001). Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sugiono. (1999). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta

Sumaatmadja (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis Keruangan. Bandung : Alumni.


(24)

64

Surakhmad (1982). Metode Penelitian. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Susilana, R. (2006) Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kutekpen FIP UPI Tika, M.P (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara.

Undang –Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press


(1)

27

coding, jawaban responden diklasifikasikan dengan memberikan kode tertentu berupa angka.

3. Tabulasi Data

Langkah selanjutnya dalam tahap pengolahan data setelah proses entry data adalah melakukan tabulasi. Menurut Tika (2005:66), “Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel”. Setelah data terkumpul dan diberikan kode maka data tersebut dibuat tabel maupun diagram agar peneliti leih mudah dalam menganalisis.

4. Teknik analisis data

Analisis data menurut Sugiyono (2008:335) adalah :

“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan observasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Perhitungan prosentase

Analisis presentase data digunakan untuk memperoleh presentase data, yaitu untuk menghitung ke dalam tabel kemudian mendeskripsikan dalam bentuk tulisan.

Presentase data dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : P% =

Keterangan:

F = frekuensi munculnya data (frekuensi jawaban) N = Jumlah data keseluruhan (Jumlah Responden) P = besarnya prosentase


(2)

M Aditia Permanadikusumah, 2013

Kompetensi Guru Dalam Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi Di Sma Negeri Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jika perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam menafsirkan dan pengumpulan data sementara. Penulis memilih parameter yang digunakan oleh Effendi dan Manning (1991: 263). Adapun kriteria persentase yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.3:

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Persentase

Persentase Kriteria

100 Seluruh Guru

75-99 Sebagian besar Guru

51-74 > setengah Guru

50 Setengah Guru

25-49 < setengah Guru

1-24 Sebagian kecil Guru

0 Tidak ada


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :

1. Ketersediaan sumber belajar di SMA Negeri Kota Bandung meliputi benda, karya ilmiah, manusia dan lingkungan. Berdasarkan data hasil penelitian, ketersediaan sumber belajar di SMA Negeri Kota Bandung khususnya yang meliputi benda, karya ilmiah, manusia dan lingkungan menunjang bagi kegiatan pembelajaran, hanya saja sedikit kurang tersedianya jurnal, koran dan hasil penelitian.

2. Pengetahuan guru geografi terhadap sumber belajar meliputi jenis, fungsi, manfaat dan cara penggunaan sumber belajar. Berdasarkan hasil penelitian, dari 54 guru lebih dari setengah guru (69%) atau 37 guru mengetahui tentang jenis, fungsi, manfaat dan cara penggunaan sumber belajar. Sisanya tidak mengetahui keseluruhan tetapi sebagian. 3. Kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar geografi di SMA Negeri Kota

Bandung meliputi intensitas penggunaan sumber belajar dengan cara karyawisata, intensitas penggunaan media dalam hal ini adalah intensitas penggunaan peta, globe, atlas, foto, gambar, animasi, film, multimedia, dan maket ; intensitas pendayaagunaan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan sumber belajar dengan karyawisata lebih dari setengah guru (70%) atau 38 guru jarang menggunakan. Intensitas penggunaan media sebagian besar guru (80%) atau 43 guru menggunakan media kecuali maket. Intensitas mendayagunakan lingkungan leih dari setengah guru (63%) atau 34 guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru-guru SMA Negeri Kota Bandung memanfaatkan media sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, guru-guru geografi di SMA Negeri Kota Bandung melaksanakan perannya sebagai mediator karena sebagian besar menyertakan media pembelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaran dan sebagai fasilitator karena mendatangkan dan mendatangi


(4)

M Aditia Permanadikusumah, 2013

Kompetensi Guru Dalam Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi Di Sma Negeri Kota Bandung

4. Upaya guru dalam meningkatkan kompetensinya untuk memanfaatkan sumber belajar meliputi aktifitas membaca, diskusi, mengikuti kegiatan MGMP Geografi, mengikuti seminar atau pelatihan, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan melakukan penelitian secara mandiri. Berdasarkan hasil penelitian upaya guru dalam meningkatkan kompetensinya untuk memanfaatkan sumber belajar, dirata-ratakan dapat diperoleh angka lebih dari setengah guru (60%) atau 32 guru. Jumlah prosentase tersebut termasuk kedalam kategori sering mengembangkan keprofesionalan.

B. Rekomendasi

1. Untuk Para Guru Geografi SMA Negeri di Kota Bandung.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, ditemukan bahwa ketersediaan sumber belajar berupa jurnal, hasil penelitian dan koran masih kurang ketersediannya. Disarankan dalam hal ini guru geografi dan sekolah bekerjasama untuk meningkatkan ketersediaan jurnal, hasil penelitian dan koran. Dalam hal pemanfaatan sumber belajar, guru-guru cenderung masih terfokus pada intensitas penggunaan media dibandingkan mendayagunakan lingkungan. Disarankan untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam hal mendayagunakan lingkungan, langkah awalnya seperti mengakrabkan siswa dengan lingkungan sekitar yaitu lingkungan sekolah dan mengakrabkan siswa dengan lingkungan di luar sekolah. Melakukan identifikasi terhadap lingkungan, mengadakan klasifikasi, melakukan seleksi terhadap hasil klasifikasi, serta memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Dalam hal pengembangan kompetensi guru, sebagian besar guru jarang melakukan penelitian secara mandiri. Disarankan lebih giat lagi untuk bisa melakukan penelitian secara mandiri untuk menunjang kemampuan dalam pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar geografi.

2. Bagi Pengembang atau Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi acuan oleh peneliti lain untuk melakukan penelitian mengenai kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar geografi, atau dikembangkan untuk melakukan penelitian mengenai kompetensi guru dalam pemanfaatan sumber belajar geografi berhubungan dengan hasil belajar siswa.


(5)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Daldjoeni, N. (1982). Pengantar Geografi Untuk Mahasiswa dan Guru Sekolah. Bandung. ALUMNI

Hasan, I (2008). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Bumi Aksara. Jakarta

Hendriani, Y. (2005). Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar. Bandung. Ilmu Pengetahuan Alam Bandung

Joko, Yunanto, Sri. (2004). Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: Grasindo

Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung. Remaja Rosdakarya Ningrum, E. (2009). Kompetensi Profesional Guru dalam Konteks Strategi Pembelajaran.

Bandung : Buana Nusantara.

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineke Cipta.

Samsuri, O. (2012). Pemanfaatan Objek Geografi Di Kawasan Bandung Utara Oleh Guru Sebagai Sumber Belajar Geografi di SMA. Skripsi FPIPS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Sanjaya, W. (2002). Strategi Pembelajaran Berorientasi Strandar Proses Pendidikan. Kencana.

Sudjana, N. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, N. (2001). Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo.


(6)

M Aditia Permanadikusumah, 2013

Kompetensi Guru Dalam Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi Di Sma Negeri Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Surakhmad (1982). Metode Penelitian. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Susilana, R. (2006) Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kutekpen FIP UPI

Tika, M.P (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara.

Undang –Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press