MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI MELALUI METODE DISCOVERY : Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Bukanagara Lembang Kelas IV semester II Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI

MELALUI METODE DISCOVERY

(Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Bukanagara Lembang Kelas IV semester II Tahun Ajaran 2012/2013 )

SKRIPSI

(Diajukan untuk memenuhi sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

Oleh

EVA WIDIA SEPTIANI 0902914

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI

ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI

MELALUI METODE DISCOVERY

Oleh Eva Widia Septiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Eva Widia Septiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery


(4)

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI

MELALUI METODE DISCOVERY

(Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Bukanagara Lembang Kelas IV semester II Tahun Ajaran 2012/2013 )

Oleh

Eva Widia Septiani 0902914

PTK ini dilaksanakan di SD Negeri Bukanagara Lembang di kelas IV pada pembelajaran IPA. Dalam pembelajaran ini, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran IPA materi energi panas dan energi bunyi, dan nilai IPA pada materi energi panas dan energi bunyi masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Nilai KKM yang telah ditentukan di sekolah yaitu 65. Hal yang menyebabkan masih banyak siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran IPA dan mendapatkan nilai kurang dari KKM diantaranya yaitu dalam penyampaian materi pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya dijejali dengan informasi tanpa memberi kesempatan untuk mendapatkan informasi dengan sendiri. Sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV yaitu dengan menerapkan metode discovery. Dengan menerapkan metode ini siswa diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang ditemukan sehingga siswa aktif dalam pembelajaran dan meningkatan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggukana metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Tiap siklusnya terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yang menjadi acuan perencanaan selanjutnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang dibuat oleh guru, lembar observasi yang terdiri dari kegiatan guru dan kegiatan siswa, catatan anekdot, wawancara dan dokumentasi. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan menggunakan metode discovery aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas IV meningkat. Terlihat pada siklus I rata-rata kelas mencapai 69,76 dan siswa yang mencapai KKM 65,11%. Pada siklus II rata-rata kelas mencapai 75,34 dan siswa yang mencapai KKM 83,72%. Pada siklus III rata-rata kelas mencapai 81,62 dan siswa yang mencapai KKM 100%.


(5)

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IN SCIENCE LEARNING OF HEAT ENERGY AND SOUND ENERGY MATERIALS

THROUGH DISCOVERY METHODE

( Classroom Action Research is implemented in the Bukanagara Lembang Elementary in the fourth class in second semester of Academic Year 2012/2013 )

By

Eva Widia Septiani 0902914

PTK is implemented in the Bukanagara Lembang Elementary in the fourth class in science education. In this study, students are less active in the process of learning science heat energy and sound energy materials, and the value of the learning science of heat energy and sound energy materials is still a lot of students who scored below of KKM. KKM value specified in the school at 65, It causes many students who are less active in learning science and get less value from KKM among which in the delivery of learning materials teachers still use the lecture method, where students just a overwhelmed by the information without giving an opportunity to get information with its own, So that students are less active in the learning process. Based on these efforts to improve and enhance the student learning outcomes in science learning in class IV that is by applying the discovery method. By applying this method students are given the opportunity to find their own concepts found so that students actively in learning and improve learning outcomes of students. In this study researchers used classroom action research method that consists of three cycles, Each of cycle consists of action planning, action, observation, and reflection which is used to plan the next. The instrument used in this study is a test that is made by the teacher, observation sheet which consists of the activities of teachers and students' activities, anecdotal records, interviews and documentation. The findings obtained from this research is to use the discovery method. Actively and student learning outcomes in science teaching fourth class increased. Seen in the first cycle reaches an average of 69.76 and a class of students who achieved 65.11% KKM. In the second cycle reaches an average of 75.34 and a class of students who achieved 83.72% KKM. The third cycle reaches an average grade 81.62 and students who achieve 100% of KKM.


(6)

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……… i

ABSTRAK ……… ii

KATA PENGANTAR ... .. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ………. iv

DAFTAR ISI ... .. v

DAFTAR GAMBAR ……… vi

DAFTAR TABEL ……… vii

DAFTAR GRAFIK ……… viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan Penelitian ……….. 4

D. Manfaat Penelitian ……… 4

E. Definisi Operasional ………. 5

F. Hipotesis ………... 6

BAB II METODE DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN IPA DAN HASIL BELAJAR A. Hasil Belajar ………. 7

1. Pengertian Hasil Belajar ………. 7

2. Klasifikasi Kemampuan Hasil Belajar ………... 7

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ………. 8

B. Pendidikan IPA ………. 9

1. Pengertian Pendidikan IPA ……… 9

2. Tujuan Pembelajaran IPA ……….. 9


(7)

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Metode Discovery ……… 12

1. Pengertian Metode Discovery ……… 12

2. Karakteristik Metode Discovery ……… 14

3. Prinsip Metode Discovery ………. 14

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Discovery ……… 15

5. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Discovery ……….. 16

6. Analisis Tahap Pelaksanaan Pembelajaran IPA melalui Metode Discovery……… 17

D. Materi Energi Panas dan Energi Bunyi ………... 19

1. Energi Panas ……….. 19

2. Energi Bunyi ……….. 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ……… 24

1. Pengertian PTK ………. 24

2. Ciri-Ciri PTK ……… 25

3. Tujuan PTK ……….. 25

B. Model PTK yang Dikembangkan ………... 26

C. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ……… 27

1. Lokasi Penelitian ………. 27

2. Subjek Penelitian ………. 28

D. Prosedur Penelitian ………. 28

E. Instrumen Penelitian ………... 30

F. Metode dan Analisis Data ………... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………... 35


(8)

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ……….. 35

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ……… 36

4. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ……….. 55

5. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ………. 72

B. Pembahasan ………. 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ………. 93

B. Saran ………... 93

DAFTAR PUSTAKA ………... 95

LAMPIRAN ………. A. Perangkat Pembelajaran ………. 96

B. Instrumen Penelitian ………... 137

C. Data Penelitian ……….. 168

D. Surat Izin Penelitian ……….. 208

E. Dokumentasi ………. 214 RIWAYAT HIDUP


(9)

1

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini menuntut setiap manusia agar dapat bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, berbagai masalah dan tantangan dalam segala aspek kehidupan terus muncul yang kemudian membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan memiliki kemampuan berpikir kreatif, kritis, sistematis dan logis untuk menghadapi dan memecahkannya.

Salah satu cara untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik adalah melalui pendidikan. Dimana pendidikan ini akan sangat membantu dalam mempersiapkan dan mengembangkan potensi diri seseorang sehingga menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dalam berbagai bidang. Oleh karena itu perlu dilakukan penataan sistem pendidikan secara serasi dan terpadu sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan, hal ini sejalan dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono (2009: 7) bahwa “Pendidikan adalah proses interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh”.

Pendidikan yang diharapkan adalah pendidikan yang bermakna dan berkualitas. Dimana pendidikan yang berkualitas itu mampu mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah memberi pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi peserta didik. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2009), mengemukakan bahwa,

Tujuan pendidikan nasional (Indonesia) adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,


(10)

2

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luruh, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Sistem pendidikan yang senantiasa berorientasi jangka panjang perlu melakukan langkah inovasi dan langkah antisipatif terhadap kemajuan pengetahuan yang semakin cepat dengan tetap berpijak pada tuntutan kebutuhan pada jaman sekarang. Dimana pembelajaran IPA di sekolah dasar harus mampu mengembangkan pengetahuan dan penguasaan konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu meningkatkan kesadaran siswa untuk memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitarnya, juga memiliki pengetahuan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hal tersebut merupakan beberapa tujuan pembelajaran IPA di SD/MI sebagaimana yang tercantum dalam Permen No.22 Tahun 2006 lampiran 1 mengenai Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

Memberikan pemahaman pada siswa saat belajar terutama saat belajar IPA adalah sangat penting. Guru tidak hanya cukup memberikan fakta dan pernyataan tanpa membuat anak mengalami sendiri masalah yang sedang dipelajarinya. Dapat dipahami bahwa tidak mungkin anak dapat mengerti tentang suatu materi dalam pembelajaran IPA, apabila guru hanya menjelaskan saja tanpa menunjukan fenomena fisisnya.

Dalam materi pembelajaran IPA banyak berhubungan dengan fenomena alam yang dapat diamati dan dibuktikan secara langsung. Sebagai contoh materi dalam IPA yaitu eneri panas dan energi bunyi, apabila guru hanya memberikan informasi dan pernyataan saja tanpa menunjukan fenomena fisisnya tentang pengaruh energi panas dan energi bunyi, maka hal itu tidaklah


(11)

3

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bermakna bagi siswa. Dengan demikian dalam pembelajaran IPA, seorang guru perlu menggunakan metode yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.

Dari hasil studi pendahuluan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar khususnya di SDN Bukanagara, permasalahan yang ditemukan dikelas yaitu (1) siswa kurang aktif dalam pembelajaran IPA pada materi energi panas dan energi bunyi, (2) siswa kurang merespon keberlangsungan pembelajaran, (3) banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 65.

Pencapaian hasil belajar yang tidak maksimal tersebut, salah satunya diakibatkan oleh ketidaktepatan dalam penggunaan pendekatan pembelajaran yang dipilih oleh guru, proses belajar mengajar yang diselenggarakan lebih bersifat teacher centered (berpusat pada guru) dimana siswa hanya dijejali dengan materi pelajaran yang sangat abstrak dan guru masih terpacu dengan buku paket IPA. Untuk menghindari agar pembelajaran IPA tidak bersifat

teacher centered maka dengan metode Discovery bisa jadi alternatif.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraian tersebut, penulis mencoba menerapkan salah satu metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran

Discovery yang mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan, mencari, mendiskusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari latar belakang tersebut maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Melalui Metode Discovery”.


(12)

4

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah diatas, peneliti memandang perlu merumuskan masalah yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV pada materi energi panas dan energi bunyi melalui metode discovery ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV pada materi energi panas dan energi bunyi melalui metode discovery ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi energi panas dan energi bunyi. Sehingga dapat memenuhi standar kurikulum yang telah ditentukan. Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan khusus dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV pada materi energi panas dan energi bunyi melalui metode discovery.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV pada materi energi panas dan energi bunyi melalui metode discovery.

D. Manfaat Hasil Penelitian Bagi Siswa


(13)

5

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.

3. Meningkatkan daya ingat tentang konsep yang ditemukan sendiri oleh siswa.

Bagi Guru

1. Meningkatkan kreatifitas guru dalam memanfaatkan media.

2. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi guru dalam meningkatkan profesional guru.

3. Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator pembelajaran siswa. Bagi Sekolah

1. Mengoptimalkan lingkungan belajar yang aktif .

2. Menggunakan fasilitas atau media yang memadai untuk meningkatkan proses pembelajaran.

Bagi Peneliti

1. Memahami secara langsung kegiatan pembelajaran di sekolah dan hasil belajar siswa melalui metode discovery.

2. Memberikan alternatif pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang menyatakan data yang akan dikumpulkan dan teknik yang terlibat dalam pengumpulan data. Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif.

1. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa dan guru dengan menerapkan metode discovery. Pengamatan dilakukan dengan


(14)

6

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dari segi aktivitas siswa dan guru. Aktivitas siswa meliputi aktivitas seluruh siswa terhadap pembelajaran energi panas dan energi bunyi melalui metode

discovery dan aktivitas empat orang siswa yang diamati rasa ingin tahunya terhadap pembelajaran energi panas dan energi bunyi melalui metode discovery meliputi kegiatan siswa dalam bertanya kepada guru ataupun siswa lain dan mencatat hal-hal yang dianggap penting yang relevan dengan materi.. Selain itu dilakukan pula wawancara terhadap beberapa sampel siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menerapkan metode discovery. Data hasil observasi dan wawancara tersebut diolah untuk dijadikan refleksi dan diuraikan secara deskriptif kualitatif.

2. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami pengalaman belajar yang dapat dilihat pada aspek kognitif. Hasil belajar yang diperoleh pada aspek kognitif diukur melalui tes yang dibuat oleh guru dengan menggunakan soal pre-test dan post-test yang disajikan secara kuantitatif.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “ Melalui metode discovery pada pembelajaran IPA materi energi panas dan energi bunyi aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat”.


(15)

24

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Menurut Furchan (dalam Hatimah, 2008:18), “Metode Penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang

diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi”.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di kelas tempat ia mengajar dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas.

Penelitian ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan proses pembelajaran sesungguhnya. Peneliti berperan sebagai guru yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery.

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki peranan yang penting dan strategi dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan apabila pengimplementasiannya dilakukan dengan baik dan benar.

Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiaki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas. (Kunandar, 2008:44)


(16)

25

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas

Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas yang diungkapkan oleh Cahen dan Manoin dalam Kunandar (2008:56-57) adalah sebagai berikut :

a. Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi, dan secara langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja.

b. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah praktis.

c. Fleksibel dan adaptif sehingga memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan dan pengabaian kontrol karena lebih menekankan sikap tanggap dan pengujicobaan serta pembaharuan di tempat kejadian atau pelaksanaan PTK.

d. Partisipatori karena peneliti dan/atau anggota tim peneliti sendiri ambil bagian secara langsung atau tidak langsung dalam melakukan PTK.

e. Self-evaluation yaitu memodifikasi secara kontinu yang dievaluasi dalam situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan cara tertentu.

f. Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan.

g. Secara ilmiah kurang ketat karena kesahihan internal dan eksternalnya lemah meskipun diupayakan untuk dilakukan secara sistematis dan ilmiah.

3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan penelitian tindakan kelas yang menurut Kunandar (2012:63), yaitu: a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang

dialami langsung oleh guru dan siswa dalam KBM.

b. Meningkatkan kualitas praktis pembelajaran secara terus menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat.


(17)

26

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Meningkatkan relevansi pendidikan.

d. Mebagai alat traing in-service yang melengkapi guru dengan skill dan metode yang baru.

e. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan.

f. Menumbuhkembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah. g. Peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran.

B. Model PTK yang Dikembangkan

Pada penelitian ini, model PTK yang digunakan yaitu model yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart (1982). Penulis menggunakan model ini karena model ini terkenal dengan proses siklus putaran spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar ancang-ancang pemecahan masalah. Adapun alur PTK menurut Kemmis dan McTaggart dapat digambarkan sebagai berikut:

Alur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah tiga siklus, di mana dalam setiap siklus terdiri dari satu tindakan yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan langkah-langkah sesuai prosedur dalam PTK. Prosedur pertama, sebelum peneliti melakukan tindakan pertama, langkah awalnya adalah membuat rencana kegiatan pembelajaran. Kedua, setelah rencana disusun secara matang barulah tindakan itu dilakukan. Namun, pada penelitian ini, alur PTK tersebut mengalami sedikit perkembangan, di mana tahap tindakan (acting) dan pengamatan (observing) dilakukan secara bersamaan.


(18)

27

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1

Diagram Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart (Sukajati, 2008:19)

C. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanan di SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat.


(19)

28

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Subjek Penelitian

Subyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 43 siswa yang terdiri dari 21 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah dengan menggunakan model siklus berulang dan berkelanjutan yang berpatokan oleh Kemmis dan MC. Taggart seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Pelaksanaan PTK ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun kegiatan pada setiap tahapnya yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Bukanagara

2) Peneliti melakukan observasi di sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian, yaitu SDN Bukanagara kota Lembang

3) Peneliti menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran IPA.

4) Peneliti membuat media pembelajaran dan menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.

5) Peneliti membuat RPP yang dilengkapi dengan LKS dan instrumen-instrumen yang dibutuhkan pada setiap siklus.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksnaan proses penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan penelitian terdiri dari proses pembelajaran,


(20)

29

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

evaluasi, observasi dan refleksi pada setiap siklus. Penelitian terdiri dari tiga siklus. Adapun penjabaran rencana setiap siklus yaitu:

Siklus I

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Materi yang disampaikan pada siklus I adalah sumber energi panas dan manfaat sumber energi panas.

b. Guru dan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I. Analisis ini dilakukan dengan kegiatan melihat hasil lembar observasi dan catatan lapangan. Hasil analisis dan refleksi siklus 1 menjadi bahan rekomendasi dan revisi rencana tindakan siklus II.

c. Melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah pembelajaran.

Siklus II

a. Melakukan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Materi yang disampaikan pada siklus II adalah sifat perpindahan energi panas.

b. Guru dan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I. Analisis ini dilakukan dengan kegiatan melihat hasil lembar observasi dan catatan lapangan. Hasil analisis dan refleksi siklus II menjadi bahan rekomendasi dan revisi rencana tindakan siklus III.

c. Melakukan evaluasi setelah melaksanakan pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah pembelajaran


(21)

30

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Melakukan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Materi yang disampaikan pada siklus III adalah sumber bunyi dan sifat perpindahan energi bunyi.

b. Guru dan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus III. Analisis ini dilakukan dengan kegiatan melihat hasil lembar observasi dan catatan lapangan.

c. Melakukan evaluasi setelah melaksanakan pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah pembelajaran.

c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung dan dilakukan oleh 2 orang observer. Observasi ini bertujuan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi dilaksanakan dengan cara melihat hasil analisis pelaksanaan pembelajaran yang tercatat pada lembar observasi. Refleksi dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil dari refleksi ini sebagai bahan perbaikan dalam merencanakan siklus selanjutnya. Apabila dalam siklus kedua dan ketiga terjadi peningkatan, maka pelaksanaa penelitian tersebut dihentikan sampai siklus III saja.

E. Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data yang dilakukan selama penelitian ini berpedoman pada beberapa instrumen. Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen pembelajaran merupakan perangkat yang menjadi penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran, sedangkan instrumen


(22)

31

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengumpul data adalah perangkat yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran berlangsung. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS).

a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)

RPP merupakan pedoman metode dan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam setiap kali pertemuan dikelas. RPP merupakan persiapan mengajar yang didalamnya mengandung program yang terperinci sehingga tujuan yang diinginkan untuk menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran sudah terumuskan dengan jelas. Peneliti melakukan berdaur siklus dengan merencanakan tiga siklus.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS diberikan kepada siswa sebagai tugas kelompok. LKS yang dibuat berdasarkan materi mengenai energi panas dan energi bunyi.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung serta untuk memperoleh data sikap siswa dalam penerapan metode discovery yang berkaitan dengan rasa ingin tahu. Jenis lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi terstruktur (lembar observasi terlampir).

b. Wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang pendapat siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan sebagai pelengkap lembar observasi.


(23)

32

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wawancara ditujukan kepada tiga orang siswa dari setiap kategori kemampuan akademik (pedoman wawancara terlampir).

c. Catatan anekdot digunakan untuk mengumpulkan data-data impresif sikap siswa dalam penggunaan metode discovery secara keseluruhan. Catatan ini kemudian digunakan untuk melengkapi lembar observasi.

d. Tes pemahaman digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman siswa melalui hasil belajar dalam penggunaan metode discovery untuk meningkatkan pemahaman siswa yang diadakan setiap akhir siklus (soal tes terlampir).

e. Dokumentasi digunakan untuk menghimpun dokumen selama penelitian.

F. Metode Analisis Data

Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data-data tersebut dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis berdasarkan jenisnya agar mendapatkan kesimpulan yang utuh dan menyeluruh. Berikut ini gambaran analisis data secara kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi, wawancara dan catatan anekdot dengan triangulasi. Triangulasi berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan (Kunandar, 2008: 108). Sudut pandang guru sebagai peneliti melalui catatan anekdot, sudut pandang siswa melalui wawancara dan sudut pandang mitra peneliti melalui lembar observasi.

2. Analisis Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari tes pemahaman siswa mengenai pembelajaran energi panas dan energi bunyi dengan menggunakan metode discovery yang dilakukan pada setiap siklus. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(24)

33

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skala poin pada tes setiap siklus berbeda-beda karena tingkat kesukaran materi dan jumlah butir soal pada setiap tes siklus berbeda-beda.

Siklus 1

Setiap jawaban benar mendapat skor 20

Skor maksimal = 100

Nilai=

X 100

Siklus 2

- Untuk soal nomor 1 sampai 3, setiap jawaban benar mendapat skor 20 - Untuk soal nomor 4 dan 5, setiap jawaban benar mendapat skor 15 - Untuk soal nomor 6 , setiap jawaban benar mendapat skor 10

Skor maksimal = 100

Nilai=

X 100

Siklus 3

- Setiap jawaban benar mendapat skor 20

Skor maksimal = 100

Nilai=

X 100

a. Mengitung rata-rata

Dalam menghitung rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus: X = ∑


(25)

34

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan : X = rata-rata

x = jumlah skor siswa N= banyaknya siswa

b. Pengolahan Data Ketuntasan Belajar Siswa

Ketuntasan belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan presentase dengan rumus:

% Siswa yang mencapai KKM = ∑

∑ x 100%

c. Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus, dengan mengadaptasi rumus menurut Hake (dalam Nurlela, 2011:43)

<g> =

Tingkat perolehan skor gain ternormalisasi dikategorikan kedalam tiga kategori yang ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Kategori Perolehan Skor Gain Ternormalisasi

Skor Gain Ternormalisasi Interpretasi

(<g>) > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ (<g>) ≤ 0,7 Sedang


(26)

93

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di SDN Bukanagara Lembang dan dari hasil analisis data diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPA pada materi energi panas dan energi bunyi dengan menerapkan metode discovery dapat meningkatkan aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Peningkatan aktivitas siswa tersebut dapat terlihat dari siswa memperhatikan penyajian yang diberikan oleh guru dengan baik, siswa dapat membuat hipotesis dengan baik, siswa melakukan percobaan dengan baik dan benar, siswa berdiskusi dan menyampaikan hasil diskusi dengan baik, dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan baik.

2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi energi panas dan energi bunyi dengan menerapkan metode discovery mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Terlihat pada siklus I rata-rata kelas mencapai 69,76 dan siswa yang mencapai KKM 65,11%. Pada siklus II rata-rata kelas mencapai 75,34 dan siswa yang mencapai KKM 83,72%. Pada siklus III rata-rata kelas mencapai 81,62 dan siswa yang mencapai KKM 100%.

B. Saran

Berdasarkan simpulan dan pembahasan hasil temuan, peneliti mengemukakan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Guru SD

 Penerapan metode discovery dalam pembelajaran IPA khususnya dalam materi energi panas dan energi bunyi dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(27)

94

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Agar penerapan metode discovery dapat terlaksana dengan baik dalam proses pembelajaran, guru hendaknya membimbing dan memotivasi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran.

2. Bagi peneliti berikutnya

Penerapan metode discovery dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi energi panas dan energi bunyi. Pada penelitian selanjutnya, hendaknya guru menguasai metode pembelajaran lain, supaya dalam menerapkan metode discovery guru mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan.


(28)

95

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Cahyo, Agus. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta: DIVA Press

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Haryanto. 2002. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: ERLANGGA Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani

Kesuma, Dharma dan Moh Salimi. 2011. “perencanaan pembelajaran”. Bandung: Tidak diterbitkan

Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press

Sudjana, H. D. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production

Mutiarani, Yuliana. 2008. Penerapan Pendekatan Discovery Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan Pokok Bahasan Gaya.

Skripsi pada Jurusan PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Wiati, Winny. 2012. Penerapan Pendekatan Discovery Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pada Konsep Cahaya di SDN Pasirangin 01 Kecamatan Cileungsi kabupaten Bogor. Skripsi pada Jurusan PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan


(29)

95

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(1)

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skala poin pada tes setiap siklus berbeda-beda karena tingkat kesukaran materi dan jumlah butir soal pada setiap tes siklus berbeda-beda.

Siklus 1

Setiap jawaban benar mendapat skor 20

Skor maksimal = 100 Nilai=

X 100

Siklus 2

- Untuk soal nomor 1 sampai 3, setiap jawaban benar mendapat skor 20 - Untuk soal nomor 4 dan 5, setiap jawaban benar mendapat skor 15 - Untuk soal nomor 6 , setiap jawaban benar mendapat skor 10

Skor maksimal = 100 Nilai=

X 100 Siklus 3

- Setiap jawaban benar mendapat skor 20

Skor maksimal = 100 Nilai=

X 100

a. Mengitung rata-rata

Dalam menghitung rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus: X = ∑


(2)

34

Keterangan : X = rata-rata

x = jumlah skor siswa N= banyaknya siswa

b. Pengolahan Data Ketuntasan Belajar Siswa

Ketuntasan belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan presentase dengan rumus:

% Siswa yang mencapai KKM = ∑

∑ x 100%

c. Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus, dengan mengadaptasi rumus menurut Hake (dalam Nurlela, 2011:43)

<g> =

Tingkat perolehan skor gain ternormalisasi dikategorikan kedalam tiga kategori yang ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Kategori Perolehan Skor Gain Ternormalisasi Skor Gain Ternormalisasi Interpretasi

(<g>) > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ (<g>) ≤ 0,7 Sedang


(3)

93

Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di SDN Bukanagara Lembang dan dari hasil analisis data diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPA pada materi energi panas dan energi bunyi dengan menerapkan metode discovery dapat meningkatkan aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Peningkatan aktivitas siswa tersebut dapat terlihat dari siswa memperhatikan penyajian yang diberikan oleh guru dengan baik, siswa dapat membuat hipotesis dengan baik, siswa melakukan percobaan dengan baik dan benar, siswa berdiskusi dan menyampaikan hasil diskusi dengan baik, dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan baik.

2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi energi panas dan energi bunyi dengan menerapkan metode discovery mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Terlihat pada siklus I rata-rata kelas mencapai 69,76 dan siswa yang mencapai KKM 65,11%. Pada siklus II rata-rata kelas mencapai 75,34 dan siswa yang mencapai KKM 83,72%. Pada siklus III rata-rata kelas mencapai 81,62 dan siswa yang mencapai KKM 100%.

B. Saran

Berdasarkan simpulan dan pembahasan hasil temuan, peneliti mengemukakan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Guru SD

 Penerapan metode discovery dalam pembelajaran IPA khususnya dalam materi energi panas dan energi bunyi dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(4)

94

 Agar penerapan metode discovery dapat terlaksana dengan baik dalam proses pembelajaran, guru hendaknya membimbing dan memotivasi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran.

2. Bagi peneliti berikutnya

Penerapan metode discovery dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi energi panas dan energi bunyi. Pada penelitian selanjutnya, hendaknya guru menguasai metode pembelajaran lain, supaya dalam menerapkan metode discovery guru mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan.


(5)

95 Eva Widia Septiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Cahyo, Agus. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta: DIVA Press

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Haryanto. 2002. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: ERLANGGA Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani

Kesuma, Dharma dan Moh Salimi. 2011. “perencanaan pembelajaran”. Bandung: Tidak diterbitkan

Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press

Sudjana, H. D. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production

Mutiarani, Yuliana. 2008. Penerapan Pendekatan Discovery Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan Pokok Bahasan Gaya. Skripsi pada Jurusan PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Wiati, Winny. 2012. Penerapan Pendekatan Discovery Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pada Konsep Cahaya di SDN Pasirangin 01 Kecamatan Cileungsi kabupaten Bogor. Skripsi pada Jurusan PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan


(6)

95