PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK: Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN
PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
(Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh Novi Yulistian
0901159
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
(2)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN
PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
(Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh Novi Yulistian
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Novi Yulistian 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NOVI YULISTIAN
PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
(Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Juntika Nurihsan, M. Pd. NIP. 196606011991031005
Pembimbing II
Dr. Yusi Riksa Yustiana, M. Pd. NIP. 196611151991022001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,
Dr. H. Nandang Rusmana, M. Pd. NIP. 196005011986031004
(4)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Novi Yulistian. (2013). Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).
Motivasi berprestasi sangat diperlukan dalam proses belajar. Peserta didik yang tidak memiliki motivasi berprestasi akan berakibat buruk terhadap prestasi belajarnya. Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting yang diperlukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Fenomena yang terjadi adalah ditemukan peserta yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) atau dinyatakan belum tuntas pada beberapa mata pelajaran di akhir semester, tidak naik kelas, bahkan ketidaklulusan saat menghadapi Ujian Nasional. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi berprestasi, prestasi belajar, dan korelasi antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar yang dijadikan landasan dalam pengembangan program bimbingan belajar. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 181 peserta didik dari 302 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan: 1) secara umum motivasi berprestasi peserta didik berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 84,53% dari jumlah sampel. 2) Prestasi belajar peserta didik secara umum berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 99,45% dari jumlah sampel. 3) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar peserta didik (r = 0,592). Rekomendasi penelitian ditujukan bagi: 1) guru BK berupa program hipotetik bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar, 2) peneliti selanjutnya, 65% faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dijadikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
(5)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Novi Yulistian. (2013). Guidance Academic Program for Improving Achievement Motivation and Academic Achievement of Students (Studies Towards Development Guidance Program for Class XI Students at MA Negeri 1 Bandung School Year 2013/2014).
The achievement motivation is very necessary in the learning process. Students
who don’t have the achievement motivation will negative impact to the academic
achievement. The academic achievement is a very important thing that is needed to determine the extent of the success of students in participating in learning activities. The phenomenon, students score below KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) or unfinish in some subjects at the end of semester, still stay at the same class, and not even pass the national examination. The purpose of research is to describe the students achievement motivation, students academic achievement, correlation between achievement motivation and academic achievement, and than develop academic guidance program from these research. The model of sample that used is random sampling. The sample of the research is 181 from 302 of XI grade students at MAN 1 Bandung school year 2013/2014. The result showed: 1) The students achievement motivation generally in the middle category, that is 84,53% of the total sample. 2) The students academic achievement generally in the low category, that is 99,45% of the total sample. 3) There is a significant positive relationship between achievement motivation and the academic achievement of students (r = 0,592). The research recommendation is directed to: 1) Counselor could use this hypothetical program to develop achievemnt motivation and academic achievement of students. 2) Further research, 65% of the other factors affect student academic achievement could be recommended for further research.
Keywords: Achievement Motivation, Academic Achievement, Guidance
(6)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….... i
KATA PENGANTAR……….. iii
UCAPAN TERIMA KASIH……….... v
DAFTAR ISI ……….... vii
DAFTAR TABEL………... ix
DAFTAR GRAFIK... x
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR BAGAN... xii
DAFTAR LAMPIRAN... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ………... 1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah………... 6
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian... 9
E. Metode Penelitian ... 10
F. Sistematika Penulisan... 10
BAB II BIMBINGAN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR A. Bimbingan dan Konseling ... 11
1. Definisi Bimbingan dan Konseling... 11
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling... 13
3. Fungsi Bimbingan dan Konseling... 14
4. Bidang Bimbingan dan Konseling... 14
5. Strategi Bimbingan dan Konseling... 15
B. Bimbingan Belajar... 19
1. Definisi Bimbingan Belajar... 19
2. Tujuan Bimbingan Belajar... 19
3. Lingkup Bimbingan Belajar... 20
4. Strategi Bimbingan Belajar... 21
C. Motivasi Berprestasi………... 22
1. Motif dan Motivasi... 22
2. Definisi Motivasi Berprestasi... 25
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Berprestasi... 27
4. Perkembangan Motivasi Berprestasi... 29
5. Indikator Motivasi Berprestasi... 31
6. Karakteristik Peserta Didik dengan Motivasi Berprestasi Tinggi... 32
7. Upaya Peningkatan Motivasi Berprestasi... 34
(7)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Definisi Prestasi Belajar... 34
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 36
E. Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik... 37
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 41
G. Kerangka Pemikiran... 43
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian... 44
B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 44
C. Definisi Operasional Variabel ... 45
D. Insrumen Penelitian ... 48
E. Pengembangan Instrumen Penelitian... 51
F. Teknik Analisis Data... 55
G. Prosedur Penelitian ... 60
H. Pengembangan Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik... 61
BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 63
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
C. Rancangan Program Hipotetik Bimbingan dan Konseling Pribadi untuk Meningkatkan Stabilitas Emosi Peserta Didik... 86
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 105
B. Rekomendasi ... 106
DAFTAR PUSTAKA ... 107
(8)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik
(Sebelum Validasi)... 48
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara... 49
Tabel 3.3 Pedoman Observasi... 50
Tabel 3.4 Hasil Judgement Instrumen Motivasi Berprestasi... 51
Tabel 3.5 Tabel Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Setelah Validitas)... 51
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 53
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 54
Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Setelah Uji Coba)... 55
Tabel 3.9 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban... 56
Tabel 3.10 Pengkategorian Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 57
Tabel 3.11 Pengkategorian Prestasi Belajar Peserta Didik... 58
Tabel 3.12 Interpretasi Skor Kategori Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 58
Tabel 3.13 Interpretasi Koefisien Korelasi... 59
Tabel 4.1 Profil Motivasi Berprestasi Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung... 63
Tabel 4.2 Gambaran Umum Prestasi Belajar Peserta Didik... 73
Tabel 4.3 Hasil Korelasi Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Peserta Didik... 75
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling MAN 1 Bandung... 77
Tabel 4.5 Gambaran Umum Motivasi Berprestasi Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung TahunAjaran 2013/2014... 87
(9)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.6 Gambaran Umum Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 87 Tabel 4.7 Kebutuhan Layanan Bimbingan dan Konseling untuk
Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun AJARAN 2013/2014... 89 Tabel 4.8 Rencana Operasional Program Hipotetik Bimbingan
Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 93 Tabel 4.9 Pengembangan Tema Program Bimbingan Belajar untuk
Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 99 Tabel 4.10 Format Evaluasi Proses... 103 Tabel 4.11 Format Evaluasi Hasil... 104
(10)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Gambaran Umum Motivasi Berprestasi Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 64 Grafik 4.2 Gambaran Pencapaian Aspek Motivasi Berprestasi Peserta
Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 66 Grafik 4.3 Gambaran Kategorisasi per-Aspek Motivasi Berprestasi
Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 67 Grafik 4.4 Persentase Pencapaian Motivasi Berprestasi pada Indikator... 69 Grafik 4.5 Gambaran Umum Indikator pada Aspek Menetapkan
Standar Keunggulan... 70 Grafik 4.6 Gambaran Umum Indikator pada Aspek Kebutuhan (Motif).. 71 Grafik 4.7 Gambaran Umum Indikator Aspek Probabilitas
(Pengharapan) Keberhasilan... 72 Grafik 4.8 Gambaran Umum Indikator Aspek Nilai Insentif... 73 Grafik 4.9 Gambaran Umum Prestasi Belajar Peserta Didik... 74
(11)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
(12)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
(13)
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Administrasi Penenlitian... 113
Lampiran 2 Instrumen Penelitian... 116
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas... 135
Lampiran 4 Hasil Pengolahan Data... 150
Lampiran 5 Kartu Bimbingan... 167
Lampiran 6 Uji Korelasi... 170
Lampiran 7 Program Sebelum Validasi... 172
Lampiran 8 SKLBK (Satuan Kegiatan Bimbingan dan Konseling)... 200
(14)
1
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian
Pendidikan diperlukan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidup, mewujudkan diri sesuai dengan tahapan tugas perkembangan secara optimal sehingga mencapai taraf kedewasaan tertentu, serta memiliki kemampuan dalam keilmuan, dan ketakwaan. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 3, disebutkan:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Pendidikan memiliki peranan yang penting bagi perkembangan dan pembangunan bangsa dan negara. Aktivitas yang menjadi fokus utama dari proses pendidikan adalah kegiatan belajar.
Menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Surya (Yusuf, 2003: 36) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dari perubahan keseluruhan tingkah laku, sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Perubahan keseluruhan tingkah laku akan nampak dalam penguasaan pola-pola sambutan (respon) yang baru terhadap lingkungan, yang berupa skill (keterampilan), habit (kebiasaan), attitude (sikap), ability (kecakapan), knowledge (pengetahuan), understanding (pemahaman), dan appreciation (penghargaan). Hakikat atau esensi dari perubahan hasil belajar menurut Makmun (2003: 159) dapat bersifat
(15)
2
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fungsional atau struktural, material, dan behavioral serta keseluruhan pribadi (sekurang-kurangnya multidimensional). Pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ditampilkan dalam prestasi belajar merupakan indikator dari perubahan hasil belajar peserta didik.
Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting yang diperlukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar peserta didik disajikan dalam bentuk simbol berupa angka, huruf, maupun kalimat yang menceritakan hasil belajar yang sudah dicapai oleh peserta didik. Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap peserta didik meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Prestasi belajar yang memuaskan adalah harapan dari semua peserta didik dan orang tua. Pada kenyataanya tidak semua peserta didik dapat memperoleh prestasi yang memuaskan. Fenomena yang terjadi adalah ditemukan peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) ketika ulangan harian atau dinyatakan belum tuntas pada beberapa mata pelajaran di akhir semester, tidak naik kelas, bahkan ketidaklulusan saat menghadapi Ujian Nasional. Tingkat kelulusan peserta didik sekolah baik SMA/SMK/MA dan SMP sederajat dari tahun ke tahun belum juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Terbukti masih adanya peserta didik yang belum mencapai tingkat kelulusan yang disyaratkan meskipun sudah ada beberapa upaya yang dilakukan untuk belajar menghadapi Ujian Nasional. Menurut Sugiyanto (2006: 4) salah satu indikator yang patut diduga sebagai kurang maksimalnya tingkat kelulusan peserta didik adalah daya juang dan motivasinya.
Motivasi berprestasi mengacu pada motivasi dalam situasi ketika kompetensi individu yang menjadi masalah (Nicholls, 1984; Wigfield & Eccles, 2002: 1). Keinginan atau dorongan untuk mencapai keberhasilan bergantung pada kompetensi atau kemampuan pribadi peserta didik.
Djiwandono (2002: 351) menyatakan motivasi yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah motivasi berprestasi dimana peserta didik mengelola dirinya sendiri dengan perilaku yang bertanggung jawab dengan tujuan yang ingin dicapai. Motivasi berprestasi dapat dipandang sebagai kondisi internal dan
(16)
3
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksternal yang mempengaruhi bangkitnya, arahnya, serta tetap berlangsungnya suatu kegiatan atau prilaku (Martin dan Briggs, 1986; Nugraha, 2011: 4). Dengan demikian, peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi akan senantiasa menampilkan perilaku yang bertanggung jawab dalam upaya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi berprestasi sangat diperlukan dalam proses belajar. Peserta didik yang tidak memiliki motivasi berprestasi akan berakibat buruk terhadap prestasi akademiknya (Agustin, 2011: 19). Idealnya seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan selalu berusaha sehingga memiliki prestasi belajar yang tinggi.
Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar. Prestasi belajar peserta didik akan tercapai secara maksimal apabila disertai dengan usaha keras. Usaha keras merupakan bagian dari motivasi berprestasi (Iswanti, 2001: 2). Motivasi berprestasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan usaha yang dapat menyebabkan seseorang memperoleh prestasi belajar maupun karir yang lebih baik dari hari ke hari (Habsari, 2005: 20). Menurut Richard de Charms (Iswanti, 2001: 5) motivasi berprestasi berkaitan erat dengan usaha mencapai prestasi, tujuan motivasi berprestasi adalah sukses dalam setiap kompetisi. Orang yang memiliki motivasi berprestasi bekerja secara mandiri, cepat, dan senang berkompetisi (Klein, 1983; Iswanti, 2001: 5). Motivasi berprestasi perlu dimiliki oleh peserta didik agar memiliki usaha keras sehingga mampu mencapai prestasi belajar yang maksimal serta sukses dalam setiap kompetisi terutama dalam kompetisi akademik.
Motivasi berprestasi merupakan daya penggerak untuk mencapai taraf prestasi belajar yang setinggi mungkin demi pengharapan kepada dirinya sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi cenderung untuk selalu berusaha mencapai apa yang diinginkan meskipun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya. Motivasi berprestasi diperlukan agar ketika peserta didik dihadapkan pada suatu tugas yang sulit, peserta didik akan berusaha untuk melakukan tugas dengan cara yang baik dan secepat mungkin untuk mencapai prestasi belajar.
(17)
4
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian di SMA Kutoharjo 5 Rembang Surakarta yang dilakukan oleh Rizkiani (Ramdani, 2012: 5) menunjukkan peserta didik memiliki motivasi berprestasi rendah dengan indikator tidak melaksanakan tugas sekolah atau bertanggung jawab terhadap pekerjaannya (55%), peserta didik memiliki sikap yang pesimis dan tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki (59%), peserta didik kurang menumbuhkan rasa persaingan di dalam kelas (29%), dan kurang memiliki sikap belajar aktif di kelas dan tidak berusaha keras untuk melakukan kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya dalam mencapai prestasi (37%).
Penelitian Sugiyanto (2006: 17) pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 10 Semarang, ditemukan motivasi berprestasi memiliki kontribusi terhadap prestasi akademik (kognitif, afektif, dan psikomotor) yaitu s e b e s a r 0 , 7 3 9 6 p a d a a s p e k k o g n i t i f , 0 , 4 2 2 5 p a d a a s p e k a f e k t i f , d a n s e b e s a r 0 , 4 0 9 6 p a d a a s p e k p s i k o m o t o r . Dari penelitian dapat dilihat motivasi berprestasi memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi akademik (kognitif, afektif, dan psikomotor) peserta didik.
Uguroglv dan Walberg (Iswanti, 2001: 2) melakukan analisis terhadap 232 koefisien-koefeisien korelasi antara hasil pengukuran motivasi berprestasi dan prestasi akademik, melibatkan 627.000 peserta didik dari Taman Kanak-Kanak sampai dengan Sekolah Menengah Tingkat Atas. Dari sekian banyak koefisien korelasi yang dianalisis, ternyata 98% memiliki korelasi positif. Artinya motivasi berprestasi dan prestasi belajar memiliki hubungan yang sangat erat. Motivasi berprestasi harus dimiliki oleh peserta didik apabila ingin mencapai prestasi belajar yang baik.
Penelitian Mulyani (2006: 56) menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,88548 pada taraf signifikansi 1%. Penelitian Averoes (Nugraha, 2011: 6) mengungkap motivasi berprestasi dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik, ditunjukkan dengan nilai korelasi 0,931 pada taraf signifikansi 1%. Penelitian menunjukkan tingkat korelasi yang sangat tinggi
(18)
5
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar peserta didik. Peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Penelitian Mahyuddin, Elias & Noordin (Abesha, 2012: 33) di Malaysia, Tanaka & Yamauchi (Abesha, 2012: 33) di Jepang, Vansteenkiste, Zhou, Lens, & Soenens (Abesha, 2012: 33) di Cina mengemukakan motivasi berprestasi memainkan peranan penting dalam mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2013 di kelas XI IPS 4 MAN 1 Bandung dengan menggunakan angket motivasi berprestasi Widia Ramdani tahun 2012 dengan reliabilitas sebesar 0,877 dan validitas 63 item valid dan 8 item tidak valid diperoleh hasil 25% peserta didik memiliki kategori motivasi berprestasi rendah, 41,7% peserta didik memiliki motivasi berprestasi sedang, dan 33,3% peserta didik berada pada kategori motivasi berprestasi tinggi. Senada dengan penuturan guru bimbingan dan konseling, ada 3 peserta didik kelas XI yang tidak naik kelas, terdapat peserta didik yang naik kelas bersyarat dikarenakan nilainya kurang, peserta didik di kelas XI kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Penelitian pendahuluan menunjukkan permasalahan motivasi berprestasi rendah terjadi juga di Madrasah Aliyah (MA).
Motivasi berprestasi rendah merupakan salah satu masalah belajar/akademik yang ditemui di sekolah termasuk di madrasah. Peserta didik yang kurang memiliki motivasi berprestasi akan mengalami hambatan dalam proses belajar dan sikap persaingan dalam mencapai prestasi di sekolah. Diperlukan sebuah upaya bantuan bagi peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi rendah dan prestasi belajar rendah. Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dalam pendidikan memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik mengatasi berbagai permasalahan belajar/akademik. Upaya bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam permasalahan belajar adalah bimbingan belajar/akademik yang bertujuan untuk mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan belajar khususnya motivasi berprestasi rendah dan prestasi belajar rendah. Konselor perlu merancang program
(19)
6
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
layanan bimbingan dan konseling belajar/akademik bagi peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi rendah dan prestasi belajar rendah.
Program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik disusun secara sistematis dan terarah sebagai upaya untuk membantu peserta didik meningkatkan motivasi berprestasi serta membantu peserta didik agar dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Pada penelitian, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.
B.Identifikasi dan Rumusan Masalah
Menurut Santrock (2003: 473) motivasi merupakan proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Peserta didik yang termotivasi cenderung terus berjuang dan mengatasi rintangan untuk menyelesaikan tugas sekolah, serta melibatkan diri dalam berbagai aktivitas yang diyakini akan meningkatkan prestasi belajar, sedangkan peserta didik yang tidak termotivasi akan menghadapi kebosanan dalam menyelesaikan tugas sekolahnya.
Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktvitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Yusuf dan Nurihsan, 2008: 159).
Menurut Longman (Uno, 2009: 4), motivasi mencakup konsep-konsep seperti: kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan keingintahuan individu. Kebutuhan berprestasi atau need for achievement (N-Ach) merupakan istilah dari motivasi beprestasi yang pertama kali dipopulerkan oleh McClelland (Haditono, 1979: 7). Menurut McClelland (Surya, 2003: 102) motivasi berprestasi merupakan motivasi melalui pendekatan proses. Sebagai sebuah proses, motivasi berprestasi tidak dapat diobservasi secara langsung,
(20)
7
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melainkan melalui berbagai verbalisasi dan tindakan seperti pilihan tugas, usaha, dan kegigihan (Schunk, Pitrich, dan Meece, 2012: 6).
Menurut teori motivasi berprestasi (McClelland et al., 1975: 90), kekuatan motif untuk mencapai keberhasilan relatif terhadap motif untuk menghindari kegagalan menentukan motivasi berprestasi yang dihasilkan. Motivasi berprestasi dihasilkan dari usaha keras, ketekunan dan aktivitas terkait yang dilakukan oleh seseorang.
Motivasi berprestasi berperan penting dalam setiap pencapaian tujuan peserta didik, karena akan menggerakkan dan mengarahkan peserta didik untuk melakukan suatu usaha dalam upaya mencapai prestasi belajar di sekolah (Agustin, 2011: 22). Prestasi belajar merupakan penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang diberikan. Untuk mengetahui seberapa jauh pengalaman belajar telah dipahami peserta didik, dilakukan evaluasi hasil belajar dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan, memberikan pekerjaan rumah, memberikan tes tertulis, dan juga penampilan aktual dari tugas keterampilan (Hawadi, 2001: 89).
Kemampuan intelektual, minat, bakat, sikap, konsep diri, dan motivasi berprestasi merupakan faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik (Hawadi, 2001: 89). Motivasi berprestasi merupakan faktor internal yang penting dalam mempengaruhi prestasi belajar, dengan adanya motivasi berprestasi peserta didik akan belajar lebih keras, ulet, tekun, dan memiliki konsentrasi dalam proses belajar sehingga mencapai prestasi belajar yang tinggi di sekolah. Winkel (1997: 78) mengemukakan prestasi belajar merupakan suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya. Prestasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam kesuksesan peserta didik di masa depannya. Menurut Olivia (2011: 73) prestasi belajar merupakan puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan hasil keberhasilan belajar peserta didik terhadap tujuan belajar yang telah ditetapkan. Hasil belajar peserta didik dapat meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku). Prestasi belajar
(21)
8
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditunjukkan oleh nilai di sekolah yang dilambangkan dalam bentuk angka ataupun huruf.
Motivasi berprestasi dan prestasi belajar merupakan permasalahan belajar yang memerlukan bantuan bimbingan dan konseling dalam upaya peningkatannya. Guru BK memiliki tugas untuk meningkatkan motivasi berprestasi peserta didik di sekolah agar peserta didik dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan. Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu peserta didik dalam menghadapi dan memecahkan permasalahan akademik seperti pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas, pencarian dan penggunaan sumber belajar, serta perencanaan pendidikan lanjutan (Yusuf dan Nurihsan, 2008: 10). Upaya guru BK dalam meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik di sekolah adalah dengan mengembangkan program bimbingan belajar.
Program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar dirumuskan dengan strategi layanan bimbingan kelompok dan layanan bimbingan individual. Layanan bimbingan individual dan layanan bimbingan kelompok yang diberikan kepada peserta didik dapat bersifat informatif (memberikan informasi) serta dapat bersifat pengembangan.
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, rumusan masalah penelitian adalah bagaimana program hipotetik untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014?
Adapun pertanyaan penelitian adalah:
1. Bagaimana gambaran umum motivasi berprestasi peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung?
2. Bagaimana gambaran umum prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung?
3. Bagaimana gambaran hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung?
(22)
9
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bagaimana gambaran program bimbingan dan konseling belajar di MAN 1 Bandung?
5. Bagaimana program bimbingan belajar hipotetik untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian adalah untuk merumuskan program bimbingan belajar hipotetik untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Tujuan khusus yang ingin dicapai yaitu memperoleh:
1. Gambaran umum motivasi berprestasi peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung.
2. Gambaran umum prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung.
3. Gambaran pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung.
4. Gambaran program bimbingan dan konseling belajar di MAN 1 Bandung. 5. Program bimbingan belajar hipotetik untuk meningkatkan motivasi berprestasi
dan prestasi belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung.
D.Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian adalah: 1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Program hipotetik bimbingan belajar yang dirancang oleh peneliti dapat dijadikan rujukan bagi guru BK untuk diaplikasikan dalam membantu meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat dijadikan penelitian lanjutan untuk menguji efektivitas program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.
(23)
10
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E.Metode Penelitian
1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang menggunakan analisis statistik untuk memperoleh data mengenai tingkat motivasi berprestasi peserta didik dan prestasi belajar peserta didik.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh motivasi berprestasi peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik.
3. Populasi penelitian adalah peserta didik yang secara administratif terdaftar dan aktif dalam pembelajaran di kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel penelitian dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) dimana semua subjek di dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian.
4. Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah menggunakan instrumen motivasi berprestasi dan rata-rata nilai ulangan mata pelajaran khas jurusan IPA, IPS dan Agama yang merupakan data prestasi belajar peserta didik.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian terdiri dari lima BAB, yaitu: BAB I Pendahuluan, yang berisi Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II Landasan Teoritis yang berisi kajian teori sebagai kerangka berpikir dalam pembahasan. BAB III Metode Penelitian, yang berisi Populasi dan Sampel, Pendekatan dan Metode Penelitian, Definisi Operasional Variabel, Instruemen Penelitian, Pengembangan Instrumen Penelitian, Teknik Analisis Data, Prosedur Penelitian, dan Pengembangan Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi pengolahan atau analisis data serta pembahasan hasil penelitian. BAB V Kesimpulan dan Saran.
(24)
44
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandung yang beralamat di Jalan H. Alpi Cijerah No.40 Kota Bandung. Populasi penelitian adalah peserta didik yang secara administratif terdaftar sebagai peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 302 orang peserta didik.
Sampel penelitian diambil secara random sampling, artinya semua subjek dalam populasi berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian (Arikunto, 2010: 177). Sampel dalam penelitian adalah 60% dari populasi. Jumlah peserta didik yang menjadi sampel penelitian yaitu sebanyak 181 orang sampel.
Pertimbangan mengambil subjek sampel penelitian peserta didik kelas XI adalah:
1. Hasil wawancara dengan guru BK MAN 1 Bandung yang menyatakan peserta didik kelas XI tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan diantaranya ada peserta didik yang kabur dari sekolah untuk menghindari kegiatan belajar. 2. Saat peneliti sedang melaksanakan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan)
terdapat peserta didik kelas XI yang tidak memiliki semangat dan dorongan untuk belajar dan untuk berprestasi yang diketahui melalui hasil penyebaran DCM di kelas XI IPA 4.
3. Terdapat beberapa orang peserta didik kelas XI yang naik kelas bersyarat dikarenakan nilai mata pelajaran yang tidak mencapai KKM.
B.Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah strategi penelitian yang menekankan kuantifikasi dalam pengumpulan dan analisis data dengan pendekatan deduktif untuk hubungan antara teori dan penelitian dengan menempatkan pengujian teori (resting of theory). Penelitian kuantitatif merupakan sebuah penyelidikan tentang
(25)
45
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori benar (Creswell, 2012: 1-2). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi berprestasi, data prestasi belajar peserta didik dan korelasi antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar peserta didik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan profil motivasi berprestasi dan profil prestasi belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014 dan kemudian mendeskripsikan program hipotetik bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.
C.Definisi Operasional Variabel 1. Program Bimbingan Belajar
Program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik dalam penelitian adalah serangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang teroganisir, terencana dan terpadu dengan melibatkan kerjasama antara personil BK dan personil sekolah lainnya dalam upaya meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik. Struktur pengembangan program bimbingan dan konseling berbasis tugas perkembangan meliputi: a) rasional; b) visi dan misi; c) deskripsi kebutuhan; d) tujuan; e) komponen program; f) rencana operasional; g) pengembangan tema/topik; h) pengembangan satuan layanan; i) evaluasi (Depdiknas, 2008: 221-224).
Struktur pengembangan program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprsetasi dan prestasi belajar peserta didik meliputi: a) rasional; b) tujuan; c) deskripsi kebutuhan; d) sasaran program; e) struktur isi program; f) pengembangan tema/topik; g) kriteria konselor; h) kriteria keberhasilan; i) evaluasi.
(26)
46
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki individu (Sukmadinata, 2003: 102). Menurut Tardif (Syah, 2010: 139) evaluasi merupakan penilaian untuk menggambarkan prestasi belajar yang dicapai peserta didik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan asesmen kata lain yang memiliki pengertian yang sama dan lebih dikenal dalam dunia pendidikan adalah tes, ujian, dan ulangan. Ulangan dan ulangan umum adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses mengajar-belajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran. (Syah, 2010: 139-140).
Hasil belajar dapat dimanifestasikan dalam wujud pertambahan materi pengetahuan, penguasaan pola-pola perilaku kognitif, proses berpikir, mengingat, perilaku apektif (sikap), perilaku motorik, dan perubahan dalam sifat-sifat kepribadian (Makmun, 2005, 160-161).
Prestasi belajar secara operasional dalam penelitian dimaknai sebagai nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik pada semua bidang studi khas (sesuai program studi) di kelas XI yang diperoleh dari hasil ulangan.
AGAMA : Bahasa Arab, Fiqih, Qur’an Hadist, dan Akidah IPA : Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi
IPS : Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi
3. Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi menurut McClelland, et. al. (1975: 110-111) adalah dorongan untuk mencapai keberhasilan dalam kompetisi dengan beberapa standar keunggulan yang memungkinkan individu untuk mengidentifikasi tujuan yang dicari sebagai pencapaian sasaran sebaik mungkin. Menurut Atkinson (Schunk, Pintrich, dan Meece, 2012: 70) motivasi berprestasi merupakan pencapaian perilaku individu yang berorientasi pada kebutuhan (motif), probabilitas (pengharapan) keberhasilan dan nilai insentif. McClelland dan Atkinson (Slavin,
(27)
47
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2011: 111) mengartikan motivasi berprestasi sebagai kecenderungan umum untuk berjuang demi keberhasilan dan memilih kegiatan keberhasilan atau kegagalan yang berorientasi sasaran. Secara konseptual, motivasi berprestasi merupakan dorongan atau kecenderungan individu dalam keinginan dan berjuang melakukan usaha untuk mencapai keberhasilan dalam meraih tujuan atau sasaran dengan menetapkan ukuran keunggulan.
Motivasi berprestasi secara operasional dalam penelitian adalah dorongan siswa kelas XI MAN 1 Bandung untuk mencapai nilai akademik setinggi mungkin dan berhasil dalam bidang akademik di sekolah dengan berorientasi pada standar keunggulan, kebutuhan (motif), probabilitas keberhasilan, dan nilai insentif. 1) Menetapkan standar keunggulan, kemampuan peserta didik menetapkan nilai
atau tujuan yang akan dicapai.
a) Standar keunggulan yang terkait dengan tugas yang mengacu pada perbandingan siswa dalam pemenuhan tugas.
b) Standar keunggulan yang terkait dengan diri sendiri yang mengacu pada perbandingan prestasi yang sebelumnya pernah diraih oleh siswa.
c) Standar keunggulan yang terkait dengan orang lain yang mengacu pada perbandingan prestasi dalam sebuah kompetisi, prestasi siswa menetapkan prestasi yang lebih tinggi dengan prestasi orang lain.
2) Kebutuhan (Motif), menggambarkan perbedaan atau disposisi/kecenderungan individual yang dipelajari, namun stabil dan tahan lama untuk lahirnya perilaku siswa seperti terlibat dan bekerja keras dalam melakukan tugas yang menyebabkan siswa bertanggung jawab secara pribadi. Motif terdiri dari: a) Motif pendekatan keberhasilan, menggambarkan pengharapan atau
antisipasi keberhasilan siswa yang mencerminkan kapasitas peserta didik mengalami kebangaan atas pencapaian, sehingga siswa cenderung melibatkan diri dan bekerja keras dalam tugas berprestasi.
b) Motif penghindaran kegagalan, menggambarkan perasaan khawatir siswa tidak akan dapat berhasil dalam tugas, sehingga membuat siswa tidak mencoba tugas atau menghindari keterlibatan dalam berprestasi untuk menghindar dari kegagalan.
(28)
48
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Probabilitas (pengharapan) keberhasilan, mencerminkan keyakinan siswa dalam melakukan usaha, serta mencerminkan pilihan level kesulitan tugas. 4) Nilai insentif, merupakan kebanggaan siswa atas pencapaian nilai yang
diperoleh.
D.Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian a. Angket
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai motivasi berprestasi dalam penelitian yaitu menggunakan kuisioner atau angket untuk mendapatkan data tentang motivasi berprestasi peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung. Instrumen untuk mengungkap motivasi berprestasi peserta didik yang disusun adalah dengan menggunakan model Likert dengan lima alternatif pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
Data mengenai prestasi belajar diperoleh dengan menyebar angket yang berisi daftar nilai hasil ulangan mata pelajaran khas jurusan yang harus diisi oleh responden.
Kisi-kisi instrumen untuk mengungkap data motivasi berprestasi peserta didik tersaji pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Sebelum Validasi)
Aspek Indikator Pernyataan ∑
(+) (-)
1. Menetapkan standar keunggulan
a. Menetapkan nilai yang akan dicapai dalam pemenuhan tugas
1,2 3,4 4
b. Menetapkan nilai yang lebih tinggi daripada nilai yang sebelumnya pernah diraih
5,6 7,8 4
c. Menetapkan prestasi yang lebih tinggi daripada prestasi orang lain
(29)
49
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek Indikator Pernyataan ∑
(+) (-)
2. Kebutuhan (Motif) a. Keterlibatan dalam melakukan tugas
13,14,15, 16,17,18 6 b. Gigih atau bekerja keras
dalam mencapai keberhasilan
19,20,21, 22
23,24 6 c. Memiliki tanggung jawab
pribadi
25,26 27,28,29, 30
6 3. Probabilitas
(pengharapan) keberhasilan
a. Keyakinan dalam melakukan usaha mencapai keberhasilan
31,32,33 34,35 5 b. Pilihan level kesulitan tugas
menengah
36,37 38,39 4 4. Nilai insentif a. Kebanggaan atas pencapaian
nilai tugas
40,41,42 43,44 5
Jumlah 44
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dan kondisi objektif mengenai program bimbingan belajar di MAN 1 Bandung serta bagaimana pelaksanaan program bimbingan belajar di MAN 1 Bandung. Kisi-kisi pedoman wawancara adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Pedoman Wawancara
Aspek Indikator
Program BK Penyusunan program
a. Landasan penyusunan program b. Identifikasi
Perencanaan program Promosi program
Proses pemberian layanan a. Jenis layanan
b. Pelaksanaan layanan c. Wujud partisipasi Evaluasi dan tindak lanjut Program bimbingan belajar
untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik
Tanggapan terhadap pengadaan program Harapan dari pengadaan program
Gambaran program bimbingan
(30)
50
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
Tabel 3.3 Pedoman Observasi
Aspek Sarana dan Prasarana
Kualifikasi Ada
Tidak ada
Digunakan Tidak
digunakan
Ruang BK
Ruang BK kelompok Ruang konseling individual Ruang kerja
Ruang administrasi/data Ruang tamu
Ketersediaan jam masuk ke kelas bagi BK Alat pengumpul data Angket ITP Sosiometri DCM Pedoman wawancara Pedoman observasi
Daftar kemajuan belajar peserta didik
Daftar presensi kelas Alat pengumpul data lain
Alat penyimpan
data
Buku pribadi konseli
Buku catatan konseling individual Buku catatan konseling kelompok Dokumen sosiometri
Agenda harian guru BK Laporan evaluasi BK Buku catatan home visit Buku tamu
Buku pedoman
Kurikulum BK
Buku-buku sumber layanan
Kelengkapan administrasi
Blanko surat panggilan peserta didik
Agenda surat Papan informasi
Papam program bimbingan Struktur organigram BK
(31)
51
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E.Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Uji Kelayakan Instrumen
Uji kelayakan instrumen motivasi berprestasi dilakukan melalui penimbangan (judgement) dari ahli untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen dari segi bahasa, konstruk dan isi. Penimbangan instrumen dilakukan oleh tiga orang ahli dari jurusan bimbingan dan konseling, yaitu: Nandang Budiman, S.Pd. M. Si., Dra. Tati Kustiawati, dan Eka Sakti Yudha, M. Pd. penilaian oleh tiga dosen ahli dilakukan dengan memberikan penilaian pada setiap item dengan kualifikasi Memadai (M) dan Tidak Memadai (TM). Item yang diberi nilai M menyatakan item tersebut dapat digunakan dan item yang diberi nilai TM dapat memiliki dua kemungkinan yaitu item tersebut tidak dapat digunakan atau diperlukan revisi pada item tersebut. Hasil penimbangan dari tiga dosen ahli, ditampilkan pada tabel 3.4, sebagai berikut:
Tabel 3.4
Hasil Judgement Instrumen Motivasi Berprestasi Hasil
Penimbangan Pakar
No Item Jumlah
Memadai 1,3,4,5,7,8,10,11,12,31,32,34,35,36,37,38,39,40,4 1,42,43,44
22 Revisi 2,6,9,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,2
7,28,29,30,33
22 Dibuang
Tambahan 1
Total 45
Kisi-kisi instrumen setelah uji kelayakan instrumen dapat dilihat pada tabel 3.5, sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Setelah Validitas)
Aspek Indikator Pernyataan ∑
(+) (-)
(32)
52
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek Indikator Pernyataan ∑
(+) (-)
standar keunggulan dicapai dalam pemenuhan tugas
b. Menetapkan nilai yang lebih tinggi daripada nilai yang sebelumnya pernah diraih
5,6 7,8 4
c. Menetapkan prestasi yang lebih tinggi daripada prestasi orang lain
9,10 11,12 4
2. Kebutuhan (Motif) a. Keterlibatan dalam melakukan tugas
13,14,15, 16
17,18 6 b. Gigih atau bekerja keras
dalam mencapai keberhasilan
19,20,21, 24
22,23 6 c. Memiliki tanggung jawab
pribadi
25,26 27,28,29, 30
6 3. Probabilitas
(pengharapan) keberhasilan
a. Keyakinan dalam melakukan usaha mencapai keberhasilan
31,32,33 34,35 5 b. Memilih tugas dengan tingkat
kesulitan menengah/sedang
36,37 38,39,40 5 4. Nilai insentif a. Kebanggaan atas pencapaian
nilai tugas
41,42,43 44,45 5
Jumlah 45
2. Uji Keterbacaan
Uji keterbacaan instrumen dilakukan pada tiga orang sampel setara yaitu peserta didik kelas XI dari SMAN 1 Baleendah, SMAN 2 Cimalaka, dan SMKN Buahdua. Uji keterbacaan bertujuan untuk mengukur sejauh mana keterbacaan instrumen oleh responden. Berdasarkan hasil uji keterbacaan, responden dapat memahami dengan baik seluruh item pernyataan. Dengan demikian instrumen dapat digunakan dan mudah dimengerti oleh peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Instrumen yang valid menunjukkan instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Riduwan, 2011: 97). Uji validitas
(33)
53
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan untuk mengetahui kevalidan instrumen motivasi berprestasi dalam mengukur tingkat motivasi berprsetasi peserta didik. Uji validitas instrumen dilakukan terhadap 60% dari populasi atau sebanyak 181 orang peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung.
Pengolahan data dalam penelitian menggunakan bantuan SPSS 20 for
windows. Validitas dilakukan dengan prosedur pengujian Spearman’s rho atau
rank difference correlation, dengan rumus sebagai berikut:
Rhoxy =1 - (Arikunto, 2010: 321) Keterangan:
Rhoxy : Koefisien korelasi tata jenjang
D : Difference (beda antara jarak jenjang setiap subjek) N : Banyaknya subjek
Hasil uji validitas instrumen motivasi berprestasi yang terdiri dari 45 item pernyataan, menunjukkan 44 item valid dan 1 item tidak valid.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik
Kesimpulan Item Jumlah Jumlah Awal 45 Dipakai 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,17,18,19,20
21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35 36,37,38,39,40,41,42,43,44,45
44
Dibuang 16 1
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada kepercayaan atau konsistensi alat ukur, yang mengandung seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Instrumen yang berkualitas baik adalah reliabel (reliable), yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran kecil (Azwar, 2012: 111). Instrumen yang memiliki reliabilitas tinggi memiliki konsistensi dari waktu ke waktu, data yang diperoleh akan tetap sama meskipun beberapa kali diambil dalam waktu yang berbeda.
(34)
54
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows dengan metode Alpha, dengan rumus sebagai berikut:
[ ] [ ] (Riduwan, 2011: 116)
Keterangan:
= Nilai reliabilitas
= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total
k = Jumlah item
Klasifikasi koefisien reliabilitas yang digunakan sebagai tolak ukur adalah sebagai berikut:
0,00-0,199 : derajat keterandalan sangat rendah 0,20-0,399 : derajat keterandalan rendah 0,40-0,599 : derajat keterandalan sedang 0,60-0,799 : derajat keterandalan tinggi
0,80-1,00 : derajat keterandalan sangat tinggi
Hasil pengolahan uji reliabilitas instrumen motivasi berprestasi dapat dilihat pada tabel 3.5, sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik
Cronbach's Alpha
N of Items ,831 44
Pengujian reliabilitas instrumen motivasi berprestasi diperoleh hasil sebesar 0,831, artinya tingkat korelasi atau derajat keterandalannya sangat tinggi. Instrumen motivasi berprsetasi yang digunakan sudah baik dan dapat dipercaya untuk dijadikan alat pengumpul data.
(35)
55
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Setelah Uji Coba)
Aspek Indikator Pernyataan ∑
(+) (-)
1. Menetapkan
standar keunggulan
a. Menetapkan nilai yang akan dicapai dalam pemenuhan tugas
1,2 3,4 4
b. Menetapkan nilai yang lebih tinggi daripada nilai yang sebelumnya pernah diraih
5,6 7,8 4
c. Menetapkan prestasi yang lebih tinggi daripada prestasi orang lain
9,10 11,12 4
2. Kebutuhan (Motif) a. Keterlibatan dalam melakukan tugas
13,14,15 16,17 5 b. Gigih atau bekerja keras
dalam mencapai keberhasilan
18,19,20, 23
21,22 6 c. Memiliki tanggung jawab
pribadi
24,25 26,27,28, 29
6 3. Probabilitas
(pengharapan) keberhasilan
a. Keyakinan dalam melakukan usaha mencapai keberhasilan
30,31,32 33,34 5 b. Memilih tugas dengan tingkat
kesulitan menengah/sedang
35,36 37,38,39 5 4. Nilai insentif a. Kebanggaan atas pencapaian
nilai tugas
40,41,42 43,44 5
Jumlah 44
F. Teknik Analisis Data 1. Verifikasi Data
Verifikasi data dilakukan untuk pemeriksaan terhadap data yang sudah diperoleh, verifikasi data bertujuan untuk menyeleksi data yang layak untuk diolah dan data yang tidak layak untuk diolah. Tahapan verifikasi data yang dilakukan, sebagai berikut:
a. Mengecek jumlah instrumen yang akan disebar, jumlah instrumen yang terkumpul harus sesuai dengan instrumen yang disebar kepada sampel penelitian.
(36)
56
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Tabulasi atau merekap data yang diperoleh dari hasil responden dengan memberikan penyekoran data sesuai dengan tahapan penyekoran yang telah ditentukan.
2. Penyekoran Data Hasil Penelitian
Instrumen motivasi berprestasi peserta didik menggunakan skala Likert yang menyediakan lima alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sesuai, Sesuai, Kurang Sesuai, Tidak Sesuai, dan Sangat Tidak Sesuai. Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor tertentu, sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Pernyataan Skor Alternatif Respon
SS S R TS STS
Positif (+) 5 4 3 2 1 Negatif (-) 1 2 3 4 5
Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1 - 5 dengan bobot tertentu. Bobotnya sebagai berikut.
a. Untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS) memiliki skor 1 pada pernyataan positif dan skor 5 pada pernyataan negatif.
b. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan positif atau 4 pada pernyataan negatif.
c. Untuk pilihan jawaban ragu-ragu (R) memiliki skor 3 untuk pernyataan positif dan negatif
d. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 4 pada pernyataan positif atau skor 2 pada pernyataan negatif.
e. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan positif atau skor 1 pada pernyataan negatif.
(37)
57
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pengolahan Data
Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan pengolahan data adalah untuk mengukur apakah terdapat korelasi atau hubungan antara motivasi berprsetasi dengan prestasi belajar peserta didik di Madrasah Aliyah yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi program hipotetik bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar.
Prestasi belajar peserta didik dibedakan menjadi lima kategori, yaitu: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Motivasi berprestasi peserta didik dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Pengelompokkan motivasi berprestasi dilakukan dengan menggunakan skor ideal.
Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menghitung nilai rata-rata ideal (Xi)
b. Menghitung simpangan baku ideal (SDi) c. Menentukan batas kelompok
Rumus skor ideal:
Xi + SDi (Arikunto, 2006: 263-264) Keterangan:
Xi = rata-rata ideal, yaitu
SDi = standar deviasi ideal, yaitu
d. Mengelompokkan data menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.10
Pengkategorian Motivasi Berprestasi Peserta Didik
Skala Skor Kategori
X > (μ - 1,0 σ) Rendah (μ - 1,0 σ) ≤ X ≤ (μ + 1,0 σ) Sedang
(38)
58
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11
Pengkategorian Prestasi Belajar Peserta Didik
No Skor Angka Kriteria
1. X > KKM Tinggi 2. X = KKM Sedang 3. X < KKM Rendah
Interpretasi dari setiap kategori motivasi berprestasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 12
Interpretasi Skor Kategori Motivasi Berprestasi Peserta Didik Kategori Motivasi
Berprestasi Skor Interpretasi
Tinggi >176 Peserta didik memiliki motivasi berprestasi yang tinggi ditunjukkan dengan mampu menetapkan standar keunggulan dengan tegas atas dasar pertimbangan, memiliki kebutuhan (motif) yang tinggi untuk berhasil, memiliki probabilitas (pengharapan) keberhasilan yang tinggi, dan memiliki nilai insentif yang tinggi.
Sedang 89 – 175 Peserta didik memiliki motivasi berprestasi sedang yang ditunjukkan dengan mampu menetapkan standar keunggulan berdasarkan tuntutan/harapan lingkungan, memiliki kebutuhan (motif), memiliki probabilitas keberhasilan, dan memiliki nilai insentif.
Rendah < 88 Peserta didik memiliki motivasi berprestasi yang rendah ditunjukkan dengan tidak dapat menetapkan standar keunggulan, tidak dapat memenuhi kebutuhan (motif), tidak memiliki probabilitas keberhasilan, dan tidak memiliki nilai insentif
(39)
59
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Menganalisis koefisien korelasi
Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel bebas (motivasi berprsetasi) dengan variabel terikat Y (prestasi belajar). Uji korelasi sederhana dilakukan dengan menggunakan metode korelasi Spearman Rank dengan rumus sebagai berikut:
= 1
–
(Riduwan, 2011: 134) Keterangan:
= nilai korelasi Spearman Rank = selisih setiap pasangan rank
n = jumlah pasangan rank untuk Spearman (5 < n < 30)
Perhitungan koefisien korelasi pada penelitian menggunakan program SPSS 20 for windows. Hubungan antara kedua variabel dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.13
Interpretasi Koefisien Korelasi (Riduwan & Sunarto, 2009: 81)
Interval Koefisien Kategori
0,80 – 1,000 Sangat kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah f. Uji Signifikansi
Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah ada signifikansi antara variabel X dengan variabel Y. Untuk menguji tingkat signifikansi korelasi digunakan rumus:
=
√ √(Riduwan, 2011: 139)
Apabila > , maka ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y. Apabila < , maka tidak ada hubungan signifikan antara variabel X dengan variabel Y.
(40)
60
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Uji Determinasi, adalah untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel X (motivasi berprsetasi) terhadap Y (prestasi belajar), dengan rumus sebagai berikut:
KP = x 100% (Riduwan & Sunarto, 2009: 83)
G.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari tiga langkah, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan, sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Studi pendahauluan di MAN 1 Bandung yang dilaksanakan saat pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL).
b. Membuat proposal penelitian dan mengkonsultasikannya dengan dosen pengampu mata kuliah metode riset bimbingan dan konseling.
c. Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing pada tingkat fakultas.
d. Mengajukan permohonan izin penelitian dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang selanjutnya memberikan rekomendasi untuk melanjutkan ke tingkap fakultas dan tingkat universitas. Selanjutnya surat izin penelitian disampaikan kepada pihak MAN 1 Bandung.
e. Membuat instrumen penelitian motivasi berprestasi peserta didik berikut penimbangannya kepada tiga dosen ahli dari jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan.
2. Pelaksanaan
a. Mengumpulkan data motivasi berprestasi dengan menyebarkan instrumen dan mengumpulkan data nilai prestasi belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
b. Mengolah data untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas instrumen motivasi berprestasi.
c. Mengolah dan menganalisis data dari hasil instrumen yang telah disebarkan untuk mendapatkan gambaran umum motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.
(41)
61
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Membuat program bimbingan hipotetik berdasarkan hasil analisis data motivasi berprestasi dan prestasi belajar.
e. Mendiskusikan dengan pakar dan praktisi bimbingan dan konseling mengenai kelayakan program bimbingan hipotetik.
f. Penyempurnaan program berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan. 3. Pelaporan
Tahapan pelaporan meliputi analisis data secara keseluruhan dari hasil kegiatan, hasil pengolahan data, serta pembahasan kemudian dilaporkan dalam bentuk karya tulis ilmiah (skipsi).
H.Pengembangan Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik
Proses pengembangan program bimbingan belajar dalam penelitian terdiri dari tiga langkah, sebagai berikut:
1. PenyusunanProgram
Pengembangan program bimbingan belajar dimulai dengan melakukan need
assesment berdasarkan analisis data mengenai gambaran motivasi berprestasi,
gambaran prestasi belajar, korelasi motivasi berprsetasi dengan prestasi belajar peserta didik analisa terhadap program BK MAN 1 Bandung.
2. Validasi Program
Validasi program dilakukan kepada pakar bimbingan dan konseling serta guru bimbingan dan konseling MAN 1 Bandung. Hasil validasi program merupakan pedoman untuk melakukan perbaikan dan revisi program hipotetik bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.
3. Program Hipotetik
Tersusun program bimbingan belajar hipotetik untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik sebagai program baru dalam keseluruhan program bimbingan dan konseling di MAN 1 Bandung, secara khusus program belajar hipotetik bertujuan untuk membantu peserta didik
(1)
107
DAFTAR PUSTAKA
Abesha, A. G. (2012). Effects of Parenting Styles, Academic Self-Efficacy, and Achievement Motivation on the Academic Achievement of University Students in Ethiopia. Disertasi Doktor pada School of Psychology and Social Science, Faculty of Computing, Health, and Science, Edith Cowan University: tidak diterbitkan.
Adhiputra, A. A. N. (2013). Bimbingan dan Konseling Aplikasi di Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Affandy, A. (2009). Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Suasana Kehidupan Sekolah dengan Moitivasi Berprestasi. Skripsi Sarjana pada Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Agustin, M. (2011). Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.
Anggraeni, P. (2011). Kontribusi Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Sekolah dan Implikasinya pada Bimbingan dan Konseling (Studi Deskriptif Terhadap Siswa kelas X SMK 45 Lembang Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Ariyanto, C. A. (2007). Peran Dukungan Sosial dan Self Efficacy terhadap Motivasi Berprestasi pada Atlit Pencak Silat Pelajar Tingkat SMA/K di Kota Yogyakarta. Jurnal HUMANITAS, Vol. 4 No. 2 Agustus 2007.
Awan, R., Noureen, G., and Naz, A. (2011). A Study of Relationship between Achievement Motivation, Self Concept and Achievement in English and Mathematics at Secondary Level. Journal International Education Studies. Vol. 4, No. 3; August 2011.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cresswell, J. W. (2012). Educational Research: Planning, Conducting, and
Evaluating Quantitative and Qualitative Research: Fourth Edition. Linclon: Person.
Depdiknas. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
(2)
108
Djiwandono, S. E. W. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramdeia Widiasarana Indonesia.
Elias, H. dan Rahman, W.R.A. (1995). Achievement Motivation of University Students. Pertanika J. Soc. Sci. & Hum. 3(1): 1-10 (1995).
Fitriani, E. W. (2009). Perbedaan Motivasi Berprestasi Siswa dilihat dari Pola Asuh Orang Tuanya: Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri I Baleendah Kab. Bandung Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Gunarsa, S. (1996). Psikologis Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Habsari, S. (2005). Bimbingan dan Konseling SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Grasindo.
Haditono. S. R. (1979). Achievement Motivation, Parents Educational Level and Child Rearing Practice in Four Occupational Groups. Disertasi Doktor pada Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Hawadi, R. A. (2007). Akselerasi. Jakarta: Grasindo.
___________. (2001). Psikologi Perkembangan Anak Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak. Jakarta: Grasindo.
Heckausen J., & Heckhausen, H. (2008). Motivation and Action. New York: Cambridge University Press.
Henderson, C. and Jones, K. (2001). Konsep Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hofer, Jan et al. (2010). Arousal of Achievement Motivation Among Student Sample in Three Different Cultural Contexts: Self and Social Standards of Evaluation. Journal of Cross-Cultural Psychology 41(5-6) 758 –775.
http://kbbi.web.id/. [online]. 3 Juli 2013.
Iswanti, Y. W. (2001). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Peran Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Tarakanita I. Jakarta: LPK Tarakanita. Kovacova, E, & Sarmany-Schuller, I. (2006). Self Efficacy and its Relation to
(3)
109
Kusumaningsih, Y. (2009). Faktor-faktor Utama yang Berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pascasarjana. Tesis Magister pada FE UI: tidak diterbitkan.
Lestari, B. A. P. (2012). Layanan Responsif Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan motivasi berprestasi Siswa. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Makmun, A. S. (2003). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mansour, M. and Martin. A.J. (2010). Home, Parents, and Achievement Motivation: A Study of Key Home and Parental Factors that Predict Student Motivation and Engagement. Faculty of Education and Social Work, University of Sydney, Australia.
McClelland, D. C., et al. (1975). Achievement Motive. New York: Irvington Publisher, INC.
Moore, L. L., Grabsch, D.K., Rotter, C. (2010). Using Achievement Motivation Theory to Explain Student Participation in a Residential Leadership Learning Community. Journal of Leadership Education Volume 9, Issue 2 – Summer 2010.
Mulyani. (2006). Hubungan antara Tingkat Kecerdasan, Motivasi Berprestasi, dan Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Semester 1 Kelas XI IPA A SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Skripsi Sarjana pada FKIP Universitas Bengkulu: tidak diterbitkan.
Mussen, Paul Henry, et. al. (1994). Child Development and Personality. Harper & Row, Inc. Jakarta : Arcan.
NN. Achievement Motivation. [online]. Tersedia di: http://psychology.wikia.com /wiki/David_McClelland. (5 Maret 2013).
Nugraha, R. A. 2011. Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Adversitas terhadap Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta. Skripsi Sarjana pada Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Iniversitas Sebelas Maret Surakarta: tidak diterbitkan.
Nurihsan, A. J. (2005). Strategi Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.
(4)
110
__________. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.
Olivia, F. (2011). Tools for Study Skills Teknik Ujian Efektif. Jakarta: Gramedia. Prayitno, dan Amti, E. (2008). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
PT Asdi Mahasatya.
Pujadi, A. (2007). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa: Studi Kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia. Business & Management Journal Bunda Mulia, Volume 3, No. 2 September 2007.
Ramdani, W. (2012). Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Siswa. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penenlitian untuk Guru-Karyawan dan Penenliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan & Sunarto. (2009). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Rola, F. (2006). Hubungan Konsep Diri Remaja Penghuni Panti Asuhan. SKRIPSI pda Fakultas Psikologi USU Medan: tidak diterbitkan.
Rumiani. (2006). Prokrastinasi Akademik ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol. 3 No. 2 Desember 2006.
Rusmana, N. (2009). Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah (Metode, Teknik, dan Aplikasi). Bandung: Rizqi Press.
Santrock, J. W. (2003). Adolesence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. ____________. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Schunk, D. H., Pintrich, P. R., dan Meece. J. L. (2012). Motivasi dalam Pendidikan. Jakarta: PT Indeks.
Shabatat, Al, dkk. (2010). The Direct and Indirect Effects of the Achievement Motivation on Nurturing Intellectual Giftedness. International Journal of Human and Social Sciences 5:9 2010.
(5)
111
Siswa Kelas VII SMPN 14 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R. E. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Indeks.
Sugiyanto. (2006). Pentingnya Motivasi Berprestasi dalam Mencapai Keberhasilan Akademik Siswa. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, D. K., dan Kusmawati, D. P. E. N. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Surya, M. (2003). Psikologi Konseling. Bandung: Pustaka Bany Quraisy. Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tabrani, A. R. dkk. (1998). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remadja Karya.
Tohirin. (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Press.
Ulfa, N. (2011). Efektivitas Bimbingan Akademik melalui Symbolic Modeling untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Uno, H. B. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Widiastuti, I. (2012). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan
Menggunakan Modul Trigonometri di SMA Virgo Fidelis Bawen. Skripsi Sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga: tidak diterbitkan.
Wigfield, A. & Eccles, J. S. (2002). Development of Achievement Motivation. United Statet of America: Academic Press.
(6)
112
__________. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gresindo.
Yusuf, S. (2003). Pengantar Psikologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
__________. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi Press.
Yusuf, S dan Nurihsan, J. (2008). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Zenzen, T. G. (2002). Achievement Motivation. A Research Paper for the Master of Science Degree at University of Wisconsin Stout.