PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL (POWER POINT DAN VIDEO) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR PERIKANAN TANGKAP.

(1)

HALAMAN COVER ...i

HALAMAN JUDUL ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN PERNYATAAN ...iv

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR ...vi

UCAPAN TERIMA KASIH ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I. PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Identifikasi Masalah ...3

1.3. Batasan Masalah ...4

1.4. Rumusan Masalah ...4

1.5. Tujuan Penelitian ...4

1.6. Definisi Operasional ...5

1.7. Manfaat Penelitian ...6

1.8. Penjelasan Judul ...7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...8

2.1.Konsep Kompetensi Dasar ...8

2.1.1. Pengertian Kompetensi ...8

2.1.2. Tujuan Kompetensi ...9

2.1.3. Pengertian Standar Kompetensi ...11

2.2. Konsep Media Pembelajaran, Audio visual, Power Point, Video dan Hasil Belajar ...13

2.2.1. Pengertian Media Pembelajaran...13

2.2.1.1. Manfaat Media Pembelajaran ...15

2.2.1.2. Klasifikasi Media Pembe;ajaran ...17


(2)

2.2.2.2. Fungsi dan Manfaat Audio Visual ...32

2.2.2.3. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual ...34

2.2.3. Pengertian Mikrosoft Office Power Point ...36

2.2.4. Pengertian Video ...37

2.2.5. Pengertian Hasil Belajar ...40

BAB III. METODE PENELITIAN ...42

3.1 Metode Pendekatan Penelitian ...42

3.2 Desain Penelitian ...44

3.3 Instrumen Penelitian ...46

3.4 Tenik Pengumpulan Data ...46

3.5 Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian ...47

3.5.1. Subjek Penelitian ...47

3.5.2. Lokasi Penelitian ...48

3.6. Prosedur Penelitian...49

3.6.1. Tahap Perencanaan (Plan) ...49

3.6.2. Tahap Tindakan (Act)...50

3.6.3. Tahap Pengamatan (Observe) ...50

3.6.4. Tahap Refleksi (Reflect)...51

3.6.5. Pelaksanaan Penelitian dan Pengumpulan Data ...51

3.7. Populasi dan Sampel ...51

3.8. Teknik Analisa Data ...52

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...54

4.1. Hasil Pengamatan Observasi dan Hasil Pembelajaran Pre Tes dan Pos Tes. ...54

4.1.1. Hasil Pengamatan Observasi Tertututp Kegiatan Belajar Mengajar .54 4.1.2. Hasil Pembelajaran Pre Tes dan Pos Tes ...60

4.2. Pembahasan ...66

4.2.1. Aktifitas Belajar Mengajar ...66


(3)

4.2.2. Hasil Pengujian Pre Tes dan Pos Tes ...77

4.2.2.1. Siklus ke 1 ...77

4.2.2.2. Siklus ke 2 ...79

4.2.2.3. Siklus ke 3 ...81

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...88

5.1. Kesimpulan ...88

5.2. Saran ...88

DAFTAR PUSTAKA ...89

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...93 RIWAYAT HIDUP


(4)

Tabel

1.1. Tingkat Kelulusan Mata Pelajaran Ilmu Perikanan ...3

2.2. Pengelompokan Media Pembelajaran ...20

4.3. Hasil Pengamatan Gejala Yang Timbul Dari Belajar Siswa ...55

4.4. Hasil Pengamatan Gejala Yang Timbul Dari Mengajar Guru ...57

4 . 5 . H a s i l P r e T e s d a n P o s T e s S i k l u s P e r t a m a ... 6

0 4.6. Hasil Pre Tes dan Pos Tes Siklus Kedua ...62

4.7. Hasil Pre Tes dan Pos Tes Siklus Ketiga ...63

4.8. Nilai rata-rata pre tes dan pos tes siklus 1, 2, dan 3 ...65


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Daler ...19

3.2. Desain Siklus Penenlitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Taggart ...44

4.3. Rata-Rata Peningkatan Gejala Yang Timbul Dari Belajar Siswa ...75

4.4. Rata-Rata Peningkatan Gejala Yang Timbul Dari Mengajar Guru ...76

4.5. Rata-Rata Peningkatan Pre Tes Siklus 1, 2, dan 3 ...84

4.6. Rata-Rata Peningkatan Hasil Pos Tes Siklus 1, 2, dan 3 ...85


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Story Board Pembelajaran Audio Visual (Power Point dan Video) Lampiran 2. Rencana Proses Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3. Materi Pembelajaran Power Point Lampiran 4. Soal Pre Tes dan Pos Tes

Lampiran 5. Lembar jawaban Pre Tes dan Pos Tes Lampiran 6. Kunci jawaban Pre Tes dan Pos Tes Lampiran 7. Kisi-Kisi Soal

Lampiran 8. Expert judgment alat penilaian soal Lampiran 9. Silabus Ilmu Perikanan

Lampiran 10. Hasil Pre Tes dan Pos Tes

Lampiran 11. Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian. Lampiran 12. Surat Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 13. SK Pembimbing I Lampiran 14. SK Pembimbing II

Lampiran 15. Kartu Bimbingan Pembimbing I Lampiran 16. Kartu Bimbingan Pembimbing II Lampiran 17. Rekomendasi Sidang Yudicium Skripsi


(7)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses pembelajaran ilmu perikanan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Namun kenyataan dilapangan sering kali hasil proses pembelajaran tidak sesuai dengan harapan. Proses pembelajaran masih banyak menghadapi kendala, pada mata pelajaran ilmu perikanan masih dijumpai proses pembelajaran yang belum optimal. Banyak siswa yang mengeluh terhadap materi pembelajaran ilmu perikanan, sebagian siswa menganggap materi sulit, sebagian menganggap ilmu perikanan bukan pembelajaran yang menyenangkan dan sebagian siswa merasa kesulitan dalam memahami materinya.

Dengan adanya kondisi di lapangan yang terdapat kendala pada proses pembelajaran ilmu perikanan. Pemahaman siswa tentang pelajaran ilmu perikanan terkadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga penyampaian dan pengusaan materi tidak berjalan dengan baik dan memenuhi standar pembelajaran. Hal ini juga dikarenakan selama ini guru yang mengajar ilmu perikanan ini mengajar hanya dengan cara konvensional atau dengan ceramah saja, sehingga mengakibatkan siswa kurang mengerti tentang pelajaran ilmu perikanan khusunya kompetensi dasar perikanan tangkap dan berimbas pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Kondisi ini yang mendorong untuk dilakukannya terobosan guna meningkatkan antusiasme siswa dengan harapan akan dapat meningatan hasil belajar siswa tentang pelajaran ilmu perikanan ini khususnya kompetensi dasar perikanan tangkap, salah satunya dengan menggunakan media audio visual


(8)

(power point dan video) untuk lebih mempermudah siswa untuk memahami dan mempelajari pelajaran ilmu perikanan.

Proses pembelajaran menggunakan media audio visual (power point dan video) merupakan salah satu cara untuk mempermudah siswa dalam memahami suatu pelajaran dengan menampilkan lebih banyak gambar dan contoh-contoh nyata yang ada pada keadaan yang sebenarnya, video rekaman yang bisa mempermudah siswa untuk melihat dan memperhatikan secara langsung, tampilan animasi-animasi yang diselipkan didalam slide power point yang di persentasikan sehingga mudah bagi siswa untuk lebih memaknai suatu pelajaran tersebut.

Dari observasi yang telah dilakuan sebelumnya ditemukan bahwa sebagian besar siswa siswa bukan berasal dari kalangan nelayan atau petani ikan yang mengakibatkan siswa awalnya tidak banyak mengetahui tentang ilmu perikanan, ditambah lagi dengan sebagian materi yang tertuang pada kompetensi dasar di dalam silabus peralajaran ilmu perikanan ini yang berorientasi di laut yaitu penangkapan ikan. Penangkapan ikan sebagian besar langsung dan berada dilaut, sedangkan latar belakang siswa SMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari adalah sebagian besar petani dan beroientasi di daratan, ini juga menjadi kendala. Hasil belajar siswa yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir memang tergolong rendah sesuai data yang di diperoleh bersumber dari sekolah SMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari ditemukan bahwa tingkat kelulusan untuk mata pelajaran ilmu perikanan ini hanya 50% hingga 60% saja.


(9)

Tabel. 1.1 Tingat Kelulusan Mata Pelajaran Ilmu Perikanan Tahun Jumlah Siswa Siswa yang lulus Persentase

2009 2010 2011 35 32 29 18 16 17 51% 50% 58% Sumber. SMKPPN Tanjungsari

Dengan menggunakan media pembelajaran audio visual (power point dan video) tersebut diharapkan siswa dapat lebih memahami pelajaran ilmu perikanan sehingga siswa menjadi termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa menjadi lebih baik. Untuk itu peneliti akan mencoba untuk menguji apakah benar penggunaan media audio visual (power point dan video) dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran ilmu perikanan ini.

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah yang sering muncul dalam pembelajaran ilmu perikanan adalah rendahnya hasil belajar dan kurangnya mengerti siswa terhadap apa yang dijelaskan. Kesulitan kesulitan yang sering muncul dalam pembelajaran ini adalah kurangnya pemahaman yang mendalam oleh para siswa terhadap pembelajaran ilmu perikanan ini. Selain itu, dengan kurangnya pemahaman yang mendalam tersebut mengakibatkan kondisi belajar yang kurang kondusif dan menurunkan antusiasme siswa untuk mempelajari pelajaran ilmu perikanan ini, sehingga pembelajaran terkesan membosankan dan jenuh. Dengan penelitian ini natinya


(10)

diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran ilmu perikanan setelah menggunakan media audio visual (power point dan video).

1.3. Batasan Masalah

Untuk memperjelas tentang ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

- Penggunaan media pembelajaran audio visual (Power Point dan Video) pada kompetensi dasar perikanan tangkap.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian tindakan kelas tentang penggunaan media pembelajaran audio visual (Power Point dan Video) pada kompetensi dasar perikanan tangkap ini dapat dirumuskan sebagai berikut : apakah penggunaan media pembelajaran audio visual (Power Point dan Video) dapat meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar perikanan tangkap.

1.5. Tujuan Penelitian

Memperhatikan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian tindakan kelasa tentang penggunaan media pembelajaran audio visual (power point dan video) pada ompetensi dasar perikanan tangkap ini secara umum bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas dan


(11)

memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Sedangkan penelitian tindakan kelas tentang penggunaan media pembelajaran audio visual (Power Point dan Video) pada kompetensi dasar perikanan tangkap secara khusus adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam mempelajari ilmu perikanan kompetensi dasar perikanan tangap dengan media audio visual (Power Point dan Video).

1.6. Definisi Operasional

- Media pembelajaran audio visual adalah media yang menampilkan suara gambar seperti: video bangkai suara, video rangkai suara, dan cetak suara. Audio visual cetak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan unsur gambar yang bergerak seperti: video suara dan video cassette. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaian (2002:141)

- Menurut Sudjana (2006: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurutHamalik (2006: 30) yaitu “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan atau kemampuan yang akan dimiliki oleh seseorang setelah menerima pengalaman belajarnya.


(12)

1.7. Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa, dapat meningkatkan minat dalam mempelajari ilmu perikanan, sehingga ilmu perikanan menjadi mata pelajaran yang menarik dan akhirnya ilmu perikanan akan semakin berkembang.

b. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai pengalaman penelitian hasil belajar dan menambah pengalaman dalam proses belajar mengajar, menambah pengetahuan serta untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukannya.

c. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung. Juga merupakan upaya pengembangan kurikulum di tingkat kelas, serta untuk mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran.

d. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efesien.


(13)

1.8. Penjelasan Judul

Untuk memperjelas dan menghindari kesalahan penafsiran tentang judul di atas maka yang dimaksudkan dengan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran kompetensi dasar perikanan tangkap adalah peningkatan yang dicapai selama proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran audio visual (power point dan video) selama tiga kali pertemuan atau tiga siklus.


(14)

BAB II I

METODOLOGI PENEL IT IAN

3.1.Metode Pendekatan Penelitian

Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, penelitian ini menggunakan pendekatan pendidikan dengan metode yang digunakan ialah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2002: 124) penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas mengajarnya atau kualitas mengajar teman sejawatnya atau untuk menguji asumsi- asumsi dari teori-teori pendidikan dalam prakteknya di kelas atau juga untuk mengimplementasikan atau mengevaluasi kebijakan-kebijakan sekolah.

Pemilihan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa:

a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.

b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya.

c. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian terhadap apa yang terjadi di kelasnya.


(15)

d. Pelaksanaan PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya.

e. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

f. Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional; mengembangkan keterampilan guru; meningkatkan relevansi; meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru.

Alasan lain ialah karena penelitian tindakan kelas tidak membebani guru dalam kesehariannya karena dilakukan secara kolaboratif yang bertujuan memperbaiki proses pembelajaran sehingga tidak akan mengganggu proses pembelajaran.


(16)

3.2.Desain Penelitian

Sementara itu, desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah model Kemmis dan Taggart dengan gambaran siklus sebagai berikut.

Gambar 3.2. Desain Siklus Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Taggart

Berdasarkan pada gambar di atas terdapat empat langkah dalam penelitian tindakan kelas, yaitu rencana (plan), tindakan (act), pengamatan (observ), dan refleksi (reflect). Dalam Wiriaatmadja (2008:66) menjelaskan langkah-langkah penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart ialah sebagai berikut.

a. Rencana (Plan)

Keputusan fokus permasalahan penelitian timbul pada saat pengamatan tahap awal. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku siswa ketika mengikuti pelajaran ilmu perikanan kurang begitu aktif. Dari pengamatan tersebut peneliti mengambil keputusan untuk menyusun

(Adopsi Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart) (Wiriaatmadja, 2006:66)


(17)

ilmu perikanan. Kegiatan seperti ini sudah masuk pada tahap perencanaan (plan).

b. Tindakan (Act)

Pada tahap ini sebelum melakukan pembeljaran, guru terlebih dahulu melakukan pre tes untuk melihat persepsi dan pengetahuan awal siswa tentang pembelajaran ilmu perikanan khususnya kompetensi perikanan tangkap. Setelah dilaksanakan pre tes barulah guru mulai melakukan pembelajaran ilmu perikanan menggunakan media pembelajaran audio visual power point dan video dalam pembelajaran. Guru menjelaskan dan menerangkan pembelajaran yang telah disiapkan kepada siswa dengan menggunakan media audio visual power point dan video. Setelah pembelajaran selesai guru kembali memebrikan pos tes untuk melihat hasil dari pembelajaran yang dilakukan .

c. Pengamatan (Observ)

Pelaksanaan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini kolaborator mengumpulkan berbagai informasi di kelas dari mulai aktivitas siswa sampai pada aktivitas guru pada saat pelaksanaan tindakan.

d. Refleksi (Reflect)

Pada tahap ini terjadi proses perbaikan terhadap tindakan yang sudah dilaksanakan. Sejumlah kekurangan yang ditemukan selama proses pengamatan berlangsung akan menjadi bahan evaluasi pada tindakan selanjutnya.


(18)

3.3.Instrumen Penelitian

Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh informasi mengenai aktifitas belajar siswa pada saat tindakan berlangsung. Untuk dapat memperoleh informasi tersebut, peneliti memerlukan instrumen. Beberapa instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

a. Catatan Lapangan (Field Note)

Catatan lapangan ialah salah satu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mencatat setiap aktifitas yang terjadi ketika penelitian berlangsung di kelas yang bersangkutan.

b. Lembar Observasi Tertutup

Lembar observasi tertutup dipergunakan untuk memperoleh data mengenai aktifitas belajar siswa pada penelitian menggunakan media pembelajaran audio visual (power point dan video) dalam pembelajaran ilmu perikanan. Lembar observasi tertutup terdiri dari aktifitas memperhatika dan mengamati kegiatan yang dilakukan dalam pemebelajaran untuk memperoleh data peningkatan aktifitas belajar siswa baik sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.

3.4. Tenik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung di lapangan selama tindakan berlangsung di kelas. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran


(19)

ilmu perikanan.

Pengumpulan data dengan observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, yang meliputi aktivitas guru dan siswa ketika tindakan dilakukan. Aktivitas guru diamati oleh peneliti dan peneliti mitra , sedangkan aktivitas siswa diamati oleh peneliti dan juga peneliti mitra seperti halnya pada pengamatan aktifitas siswa. Dengan demikian, dapat diketahui dengan jelas kekurangan dan kelebihan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan informasi yang digunakan dalam penelitian, sebagai sumber data yang berkaitan dengan suasana yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran pada saat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan.

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah dokumentasi dokumen-dokumen resmi, seperti: silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, nilai hasil belajar siswa berupa tes yang diadakan setelah pembelajaran ilmu perikanan.

3.5.Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.5.1. Subjek Penelitian

Alasan memilih kelas X D Jurusan Penyuluhan Pertanian SMK Negeri Pertanian Pembangunan Tanjungsari untuk dijadikan subjek penelitian, karena berdasarkan hasil observasi peneliti selama menjadi


(20)

pengajar mendapatkan gambaran bahwa kondisi siswa/i kelas kelas X D Jurusan Penyuluhan Pertanian SMK Negeri Pertanian Pembangunan Tanjungsari dirasakan kurang mendukung suasana pembelajaran terutama pada mata pelajaran ilmu perikanan. Hal ini berkaitan pula dengan kurangnya variasi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran ilmu perikanan.

Selain itu proses pembelajaran di dalam kelas menurut beberapa siswa kurang menarik dan terasa monoton. Beberapa siswa juga menyatakan bahwa hasil belajar mereka yang rendah mungkin disebabkan oleh tidak fokusnya mereka terhadap proses belajar. Tidak fokus terhadap proses belajar dikarenakan suasana pembelajarannya kurang menarik.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mencoba menerapkan penggunaan media pembelajaran audio visual (power point dan video) dengan harapan agar pembelajaran ilmu perikanan di sekolah yang bersangkutan menjadi lebih menarik dan dapat membantu menambah pemahaman siswa tentang pembelajaran ilmu perikanan khususnya kompetensi dasar menjelaskan perikanan tangkap

.

3.5.2. Lokasi Penelitian

Penelitian hasil belajar ini dilaksanakan di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Sumedang. Alamat sekolah di Jalan Raya Bandung - Sumedang Km. 29 Tanjungsari 45362. Lokasi sekolah tepatnya di dusun Bojong Sengit desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten


(21)

Sumedang. Penelitian ini dilaksanakan sebelum dan Sesudah semua materi pembelajaran yang tertuang dalam kompetensi dasar prinsip dasar ilmu perikanan terlaksana. Subyek penelitian yang di ambil adalah kelas X (sepuluh) Penyuluhan Pertanian. Kelas X Penyuluhan Pertanian berjumlah 29 siswa terdiri dari 9 laki-laki dan 20 orang perempuan. Waktu pelaksanaan semester 1 tahun pelajaran 2012 / 2013.

3.6.Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dibagi ke dalam empat tahapan sesuai dengan tahapan desain penelitian tindakan kelas, yaitu tahap perencanaan (plan), tahap pelaksanaan (act), tahap pengamatan (observe) dan tahap refleksi (reflect). Tahapan-tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut.

3.6.1. Tahap Perencanaan (Plan)

a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian

b. Melakukan observasi pra penelitian terhadap kelas yang akan digunakan untuk penelitian.

c. Meminta kesediaan guru untuk menjadi kolaborator peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan.

d. Menyusun kesepakatan dengan kolaborator mengenai waktu penelitian. e. Mendiskusikan dan menentukan slide power point dan video yang

akan diterapkan dalam penelitian tindakan kelas.


(22)

g. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian untuk melihat aktifitas belajar siswa.

h. Merencanakan diskusi balikan yang akan dilakukan dengan kolaborator peneliti.

i. Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut dari diskusi balikan yang telah dilakukan dengan mitra peneliti.

j. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian

3.6.2. Tahap Tindakan (Act)

a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan, yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.

b. Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran audio visual Slide power point dan video dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Menggunakan instrument penelitian yang telah disusun. d. Melakukan diskusi balikan dengan mitra penelitian.

e. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi balikan. f. Melaksanakan pengolahan data

3.6.3. Tahap Pengamatan (Observe)

a. Pengamatan terhadap keadaan kelas yang diteliti.

b. Pengamatan mengenai kesesuaian penggunaan media audio visual power poin dan video dengan dengan pokok bahasan yang berlangsung.


(23)

c. Pengamati kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual power poin dan video .

d. Pengamatan terhadap penggunaan media audo visual power poin dan video dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa.

3.6.4. Tahap Refleksi (Reflect)

a. Kegiatan diskusi balikan dengan kolaborator maupun mitra dan siswa setelah tindakan dilakukan.

b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya.

3.6.5. Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data

Pelaksanaan penelitian dan pengambilan data dilaukan pada jam pelajaran ilmu perikanan di kelas X D Penyuluhan pertanian yang sebelumnya sudah melakukan instruksi terlebih dahulu dengan guru pengajar agar dapat dilakukan pengamatan . Penelitian ini memiliki tiga siklus dengan melakukan pre tes. Setelah didapatkan hasil barulah kemudian dilakukan uji coba dengan memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Setelah pembelajaran selesai maka kembali dilakukan pos tes untuk melihat hasil yang dicapai setelah pembelajaran berlangsung.

3.7. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sumber data yang memungkinkan memberikan informasi yang berguna bagi masalah dalam penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian


(24)

dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi ( Nana Sudjana, Ibrahim : 2001)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X (sepuluh) Jurusan Penyuluhan Pertanian berjumlah 29 orang di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Sumedang, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada di kelas jurusan Penyuluhan Pertanian .

3.8. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data yang dikumpulkan. Data yang diperoleh melalui pengamatan atau observasi tertutup sebelumnya serta tes yang telah diberikan akan diuraikan secara deskriptif kualitatif dan persentase.

a. Analisa Hasil Pengamatan kegiatan belajar mengajar.

Setelah Semua data terkumpul, untuk melihat peningkatan gejala yang timbul dari pembelajaran siswa dan guru menggunakan rumus untuk menghitung persentase. Perhitungan ini menggunakan rumus persentase yang mengacu kepada sudjana 2005 dan dimodifikasi kembali untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung persentase sebagai berikut :

Persentase =

(Sumber. Sudjana 2005) Dengan ketentuan :


(25)

55-64 % = Kurang 65-74 % = Cukup 75-89 % = Baik 90-100 % = Sangat Baik

b. Analisa N-Gain

Untuk mengetahui signifikasi peningkatan hasil belajar siswa (pre test dan pos tes) diolah secara kuantitaf dengan menggunakan rumus Normal-Gain. N-gain adalah selisih antara nilai pretest dan pos test. Menjadi acuan dari Sudjana 2002 Uji N-gain digunakan untuk menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumusan

Sumber :

(Sudjana 2002) dengan katagorisasi :

g – tinggi : nilai G≥ 0,70

g - sedang : nilai 0,30 ≤ G < 0,70 g - rendah : nilai G<0,30


(26)

BAB V

K ESIMPUL AN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti membuat kesimpulan berdasarkan tujuan dan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media audio visual (power point dan video). Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Hasil belajar siswa kompetensi dasar perikanan tangkap dapat meningkat setelah dilakukan tindakan kelas melalui penerapan media pembelajaran audio visual (power point dan video). Bukti yang menunjukkan terjadinya peningkataan hasil belajar siswa adalah dengan meningkatnya nilai rata-rata N-Gain mulai siklus 1 dikategorikan sedang, siklus 2 dikategorikan tinggi, dan siklus 3 dikategorikan tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi tersebut maka saran yang dapat peneliti berikan sebagai berikut.

1. Bagi lingkungan pendidikan bekali para guru tentang PTK yang lengkap dan jelas sehingga mereka berani dan mampu melakukan PTK ini untuk pengembangan profesinya.


(27)

2. Bagi guru itu sendiri harus mau dan mampu memperbaiki setiap pembelajaran yang dilakukannya. Kelemahan yang dialami merupakan bekal perbaikan untuk kualitas yang lebih baik di masa yang akan datang. 3. Bagi sekolah, sebagai masukan di dalam merencanakan, melaksanakan

dan mengembangkan serta mengambil kebijakan terutama mengenai strategi, metode dan pendekatan yang tepat serta penggunaan media pembelajaran yang telah disediakan agar lebih dimaksimalkan penggunaannya. Selain itu juga penelitian yang dilakukan ini juga perlu dicoba terhadap pelajaran-pelajaran lainnya yang mungkin nantinya akan bisa lebih memperbaiki hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti sebagai sarana introspeksi diri menambah pengalaman dalam rangka mencapai pembelajaran yang optimal. Ini juga sebagai bekal untuk nantinya apabila mulai mengajar di lembaga pendidikan khususnya SMK untuk lebih dapat mengembangkan PTK ini. Semoga peneliti dapat memberi semangat bagi pendidik lainnya dan guru ilmu perikanan pada khususnya untuk lebih memperdalam dan memperluas penggunaan media pembelajaran audio visual (power point dan video) dalam setiap pembelajarannya.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Ali. (2008). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Algesindo.

Anonim (2004). Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Anonim (2012). Panduan Penyususnan Proposal Skripsi. Bandung: Agroindustri

Universitas Pendidikan Indonesia

Anonim (2012), Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Arif, S, dkk. (2005). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Persada. Arsyad. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

---. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Bahri, Zaian. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2004. UU RI No. 20 Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah dan Zaian. (2002). Evaluasi Pengajaran Bahasa. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik ,(2006),Proses Belajar Mengajar ,Jakarta Bumi Aksara.

Hamzah. (1981), Media Audio Visual. Jakarta : Gramedia.

IvonK, D. (1991). Pengembangan Belajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Kusuma. (2007). Media Pembelajaran [Online]. Tersedia :

http//wijayalabs.blogspot.com/2007/11/media pembelajaran.html (19 November 2012).

Muhaimin, dkk (1996). Strategi Dalam Belajar Mengajar Penerapannya Dalam Agama. Surabaya: Citra Media Karya Anak Bangsa.


(29)

Munadi. (2008). Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta: Gaung

Persada Press.

Nasution. (2005). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Rohani (2007). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sanjaya. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakart: Kencana

Sadiman dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sudarwan. (1994). Mdia Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Sudjana (2002), Metode Satistik, Bandung: Tarsito.

---. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

---. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Edisi kedua. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

---. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana dan Rivai. (1991). Media Pembelajaran Penggunaan dan Pembuatan. Bandung : Sinar Baru.

---. (2005) Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparlan. (2005). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Susilana, Riyana. (2008). Media Pembelajaran Hakikat, Pengambangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung. Jurusan Kurtekpend FIP UPI: tidak diterbitkan.


(30)

Syaodih. (2004). Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Penerbit Remaja Rosdakarya.

Tri Nugrahaeini, P. (2008). Pemahaman Siswa Dengan Menggunaan Media Audio Visual dan Metode Pembelajaaran Snowball Throwing Untuk Memperbaiki Proses Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UNS: tidak diterbitkan.

Usman. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.

Uswatun, H. (2008). Penerapan Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pelajaran Agama Islam Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Malang. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam FKIP UIN Malang: tidak diterbitkan.

Wiriaatmadja (2006.) Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan

Kinerja Guru Dan Dosen. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Wiriaatmadja. (2008). Penelitian Tindaan Kelas. Bandung. Remaja Rosdakarya


(1)

55-64 % = Kurang 65-74 % = Cukup 75-89 % = Baik 90-100 % = Sangat Baik

b. Analisa N-Gain

Untuk mengetahui signifikasi peningkatan hasil belajar siswa (pre test dan pos tes) diolah secara kuantitaf dengan menggunakan rumus Normal-Gain. N-gain adalah selisih antara nilai pretest dan pos test. Menjadi acuan dari Sudjana 2002 Uji N-gain digunakan untuk menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumusan

Sumber :

(Sudjana 2002) dengan katagorisasi :

g – tinggi : nilai G≥ 0,70

g - sedang : nilai 0,30 ≤ G < 0,70 g - rendah : nilai G<0,30


(2)

BAB V

K ESIMPUL AN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti membuat kesimpulan berdasarkan tujuan dan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media audio visual (power point dan video). Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Hasil belajar siswa kompetensi dasar perikanan tangkap dapat meningkat setelah dilakukan tindakan kelas melalui penerapan media pembelajaran audio visual (power point dan video). Bukti yang menunjukkan terjadinya peningkataan hasil belajar siswa adalah dengan meningkatnya nilai rata-rata N-Gain mulai siklus 1 dikategorikan sedang, siklus 2 dikategorikan tinggi, dan siklus 3 dikategorikan tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi tersebut maka saran yang dapat peneliti berikan sebagai berikut.

1. Bagi lingkungan pendidikan bekali para guru tentang PTK yang lengkap dan jelas sehingga mereka berani dan mampu melakukan PTK ini untuk pengembangan profesinya.


(3)

2. Bagi guru itu sendiri harus mau dan mampu memperbaiki setiap pembelajaran yang dilakukannya. Kelemahan yang dialami merupakan bekal perbaikan untuk kualitas yang lebih baik di masa yang akan datang. 3. Bagi sekolah, sebagai masukan di dalam merencanakan, melaksanakan

dan mengembangkan serta mengambil kebijakan terutama mengenai strategi, metode dan pendekatan yang tepat serta penggunaan media pembelajaran yang telah disediakan agar lebih dimaksimalkan penggunaannya. Selain itu juga penelitian yang dilakukan ini juga perlu dicoba terhadap pelajaran-pelajaran lainnya yang mungkin nantinya akan bisa lebih memperbaiki hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti sebagai sarana introspeksi diri menambah pengalaman dalam rangka mencapai pembelajaran yang optimal. Ini juga sebagai bekal untuk nantinya apabila mulai mengajar di lembaga pendidikan khususnya SMK untuk lebih dapat mengembangkan PTK ini. Semoga peneliti dapat memberi semangat bagi pendidik lainnya dan guru ilmu perikanan pada khususnya untuk lebih memperdalam dan memperluas penggunaan media pembelajaran audio visual (power point dan video) dalam setiap pembelajarannya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ali. (2008). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Algesindo.

Anonim (2004). Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Anonim (2012). Panduan Penyususnan Proposal Skripsi. Bandung: Agroindustri

Universitas Pendidikan Indonesia

Anonim (2012), Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Arif, S, dkk. (2005). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Persada. Arsyad. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

---. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Bahri, Zaian. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2004. UU RI No. 20 Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah dan Zaian. (2002). Evaluasi Pengajaran Bahasa. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik ,(2006),Proses Belajar Mengajar ,Jakarta Bumi Aksara.

Hamzah. (1981), Media Audio Visual. Jakarta : Gramedia.

IvonK, D. (1991). Pengembangan Belajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Kusuma. (2007). Media Pembelajaran [Online]. Tersedia : http//wijayalabs.blogspot.com/2007/11/media pembelajaran.html (19 November 2012).

Muhaimin, dkk (1996). Strategi Dalam Belajar Mengajar Penerapannya Dalam


(5)

Munadi. (2008). Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta: Gaung Persada Press.

Nasution. (2005). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Rohani (2007). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sanjaya. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakart: Kencana

Sadiman dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sudarwan. (1994). Mdia Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Sudjana (2002), Metode Satistik, Bandung: Tarsito.

---. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

---. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Edisi kedua. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

---. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana dan Rivai. (1991). Media Pembelajaran Penggunaan dan Pembuatan. Bandung : Sinar Baru.

---. (2005) Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparlan. (2005). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Susilana, Riyana. (2008). Media Pembelajaran Hakikat, Pengambangan,

Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung. Jurusan Kurtekpend FIP UPI:


(6)

Syaodih. (2004). Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Penerbit Remaja Rosdakarya.

Tri Nugrahaeini, P. (2008). Pemahaman Siswa Dengan Menggunaan Media

Audio Visual dan Metode Pembelajaaran Snowball Throwing Untuk Memperbaiki Proses Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UNS:

tidak diterbitkan.

Usman. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.

Uswatun, H. (2008). Penerapan Penggunaan Media Audio Visual Dalam

Pelajaran Agama Islam Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Malang. Skripsi

Jurusan Pendidikan Agama Islam FKIP UIN Malang: tidak diterbitkan.

Wiriaatmadja (2006.) Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan

Kinerja Guru Dan Dosen. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Wiriaatmadja. (2008). Penelitian Tindaan Kelas. Bandung. Remaja Rosdakarya