PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY-INQUIRY TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS SENGKAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20122013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN

METODE DISCOVERY-INQUIRY TERBIMBING PADA MATA

PELAJARAN IPA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS SENGKAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Irene Widiastuti NIM : 091134182 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Tuhan menjadikan segala sesuatu indah,

tepat pada waktuNya

  Skripsi ini saya persembahan kepada: 1.

  Bapak Sukamto Lexy Wibowo Yohanes Berchmans dan Ibu Srini Maria Margaretha 2. Mas Antonius Dony Cahyadi, Mbak Eva Laura Tungga Devi, Dek Viviana

  Desiani 3. Stephan Gilang Adiwan Prayudha 4.

  Keluarga Besar TK/SD Kanisius Sengkan 5. Keluarga Kontrakan Narada 12 A : Nia, Ida, Efin, Risma, Davis 6. Sedes Bedono 2003

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Widiastuti, Irene. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Menggunakan

  Discovery Inquiry Terbimbing Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Metode Kelas IVA SD Kanisius Sengkan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. PGSD. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.

  

Irene Widiastuti (091134182)

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode discovery inquiry terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan pada bulan Mei 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan.

  Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Peningkatan prestasi belajar diukur menggunakan hasil dari peningkatan rata-rata pada masing-masing siklus. Instrumen penilaian pada penelitian ini lembar soal tes tertulis yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan tes tertulis yang dilakukan setiap akhir siklus.

  Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery inquiry terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas

  IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Peningkatan prestasi belajar ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata kelas pada kondisi awal sebesar 59,83 meningkat menjadi 71,38 pada siklus I. Pada siklus

  II, penelitian ini berhasil meningkatkan rata-rata kelas menjadi 75,75, atau di atas nilai KKM yaitu 65,00.

  Kata Kunci : prestasi belajar, perubahan lingkungan fisik, discovery inquiry terbimbing, IPA kelas IV SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Widiastuti, Irene.2014. The Increase of Study Achievement using Guided Discovery

  Inquiry Method in Science Class of Class Fifth Grade Student Of Kanisius Sengkan Elementary School the Even Semester 2012/2013. A Thesis . Elementary School Teacher Training Study Program. The Faculty

of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University.

  

Irene Widiastuti (091134182)

Sanata Dharma University Yogyakarta 2014

The objective of the study was to see whether guided discovery inquiry method could increase students’ study achievement. The type of this research is classroom

action research, which is an action research whose objection is to increase students’

study achievement. This research was done in SD Kanisius Sengkan in May 2013.

The subject of the study was the students of fourth grade in class IV A of SD Kanisius

Sengkan.

  This research was done in two action cycles. The increase of study

achievement was measured using the calculation result of increase rate in each cycle.

The research instrument in the research was test sheets containing 20 check point

questions. Data collecting was done using written test which was done in the end of

every cycle.

  The research showed that learning using guided discovery inquiry method can

increase study achievement to the students of IV A class in SD Sengkan, Yogyakarta

during the even semester of 2012/2013. The increase of this study result was shown

with the increase of class average grades. In the earlier state, when the experiment

was not yet applied, the class average grade was 59,83. After the experiment was

applied, it was increased to 71,38 in the first cycle. In the second cycle the research

succeeded in increasing the class average grade into 75,75, which was above the

standard which was 65,00.

  

Keywords: learning achievement, physical environment change, guided discovery

inquiry, Science calss for the fourth grade.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan tugas akhir yang berupa skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: a.

  Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Dharma.

  b.

  Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. , selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma c. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing, terima kasih atas bimbingan, nasihat dan waktu yang telah diberikan dari awal hingga tugas akhir ini selesai.

  d.

  Bapak Rusmawan, S.Pd., M.Pd dan Ibu Eny Winarti, S.Pd., M.Hum, Ph.D selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  e.

  Ibu M. Sri Wartini selaku kepala sekolah SD Kanisius Sengkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  f.

  Ibu Maria Karma Tresnamurti. selaku guru mata pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan serta selaku mitra penulis dalam penelitian.

  g.

  Seluruh siswa kelas IVA angkatan 2012/2013.

  h.

  Segenap staf guru dan karyawan SD Kanisius Sengkan. i.

  Kedua orang tua saya, Sukamto Lexy Wibowo Yohanes Berchmans dan Srini Maria Margaretha serta kedua kakak dan adik saya, Antonius Dony Cahyadi, Eva Laura Tungga Devi dan Viviana Desiani, serta saudara-saudaraku atas dorongan spiritual maupun material. j.

  Stephan Gilang Adiwan Prayudha, terima kasih atas dorongan secara spiritual maupun materialnya. k.

  Mbak Kensi, Mbak Putri, Bang Roni, Lia Pratiwi, Yosefin, Antonia, Risma, Ida, Berta, Gisela, Agnetta dan teman-teman lainnya yang telah membantu spirit maupun pemikiran dalam tulisan saya ini. l.

  Keluarga Alumni Sedes Sapientiae Bedono 2006, terimakasih untuk motivasinya. m.

  Teman-teman PGSD angkatan 2006 dan 2009 n. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis secara spitiritual maupun material dari awal hingga tugas akhir ini selesai.

  Penulis mengucapkan terima kasih.

  Penulis menyadari bahwa laporan penelitian tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala masukan, kritik, saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan penyusunan laporan tugas akhir masa-masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang akan datang. Akhir kata, semoga laporan penelitian tugas akhir ini berguna bagi semua pihak.

  Penulis Irene Widiastuti

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... v MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................... vi ABSTRAK ............................................................................................... vii

  

ABSTRACT ............................................................................................... viii

  KATA PENGANTAR ............................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................ xi DAFTAR BAGAN, TABEL dan GRAFIK ............................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................

  1 B. Pembatasan Masalah .........................................................................

  3 C. Perumusan Masalah ..........................................................................

  3 D. Batasan Pengertian ............................................................................

  4 E. Pemecahan Masalah ..........................................................................

  4 F. Tujuan Penelitian ..............................................................................

  5 G. Manfaat Penelitian ............................................................................

  5 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................

  7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  A.

  7 Prestasi Belajar..................................................................................

  1.

  7 Pengertian Prestasi ......................................................................

  2.

  7 Pengertian Belajar ......................................................................

  3.

  9 Pengertian Prestasi Belajar .........................................................

  B.

  10 Metode Discovery-Inquiry Terbimbing ............................................

  1.

  10 Pengertian Metode.......................................................................

  2.

  10 Pengertian Metode Discovery –Inquiry Terbimbing ..................

  3. Ciri-ciri Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Discovery-Inquiry Terbimbing ...................................................

  11 4. Langkah-langkah dalam Metode Discovery-Inquiry Terbimbing ..................................................................................

  12 5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Discvery Inquiry Terbimbing ..................................................................................

  14 a.

  14 Kelebihan metode discovery-inquiry terbimbing ..............

  b.

  16 Kekurangan metode discovery-inquiry terbimbing ...........

  C.

  18 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ............................................

  1.

  18 IPA sebagai Produk .....................................................................

  2.

  19 IPA sebagai Proses ......................................................................

  3.

  20 IPA untuk Sekolah Dasar ............................................................

  D.

  Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk Materi Perubahan Lingkungan Fisik ..............................................................................

  20 1.

  20 Standar Kompetensi ....................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2.

  21 Kompetensi Dasar .......................................................................

  3.

  21 Ulasan Materi Perubahan Lingkungan Fisik ...............................

  E.

  Keterkaitan Metode-Discovery-Inquiry Terbimbing dengan Peningkatan Prestasi Belajar Mengenai Perubahan Lingkungan Fisik Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Siswa Kelas IVA SD Kanisius Sengkan .....................................................

  26 F.

  27 Hipotesis Tindakan ...........................................................................

  BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

  28 A.

  28 Jenis Penelitian..................................................................................

  B.

  29 Setting Penelitian ..............................................................................

  C.

  30 Pelaksanaan Penelitian ......................................................................

  D.

  34 Teknik Pengumpulan Data ................................................................

  E.

  36 Analisis Data .....................................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................

  39 A.

  39 Hasil Penelitian .................................................................................

  B.

  46 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................

  BAB V PENUTUP ...................................................................................

  53 A.

  53 Kesimpulan ......................................................................................

  B.

  54 Saran ................................................................................................

  C.

  54 Keterbatasan ..................................................................................... DAFTAR REFERENSI ...........................................................................

  55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

Bagan 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK).............................

  28 Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Tindakan Kelas

  34 Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan...........................................................

  38 Tabel 4.1 Nilai Ulangan IPA Siswa Kelas IVA Siklus I

  40 Tabel 4.2 Nilai Ulangan IPA Siswa Kelas IVA Siklus II

  43 Tabel 4.3 Perbandingan Nilai Siswa Kelas IVA pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ...........................................................

  47 Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Penelitian .....................................................

  52 Grafik 4.1 Persentase Jumlah Siswa Yang Mencapai KKM

  50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ........................................................................................

  57 Lampiran 2 Siklus 1 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Kisi- kisi, Soal siklus 1 dan Kunci Jawaban) .............................

  63 Lampiran 3 Siklus 2 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Kisi- kisi, Soal siklus 2 dan Kunci Jawaban) .............................

  78 Lampiran 4 Contoh Lembar Pekerjaan Siswa ...............................................

  93 Lampiran 5 Daftar Nilai Ulangan Harian Tahun Ajaran 2010/2011 dan Tahun Ajaran 2011/2012 .............................................................................. 100

  Lampiran 6 Foto Kegiatan.......................................................................... ... 103 Lampiran 7 Surat Keterangan ........................................................................ 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam

  masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi sangat penting. Cara yang tepat untuk mengajar IPA sebenarnya adalah memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan keterampilan proses IPA, karena dengan hal ini diharapkan siswa dapat berfikir dan memiliki sikap ilmiah ( Iskandar, 2001:16). Pada mata pelajaran IPA dalam materi perubahan lingkungan, siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan seringkali merasa kesulitan untuk memahami penyebab perubahan lingkungan.

  Perubahan lingkungan merupakan suatu pengetahuan yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Namun demikian, menurut observasi yang telah dilakukan, kebanyakan siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan kesulitan dalam memahami perubahn lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil ulangan dua tahun berturut-turut yaitu tahun ajaran 2010/2011 dan tahun ajaran 2011/2012. Persentase siswa yang tidak lulus KKM tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 71, 43 % atau sebanyak 15 orang dari 21 siswa yang ada dengan rata-rata 59,52. Sedangkan pada tahun ajaran 2011/2012, persentase siswa yang tidak lulus KKM sebnayak 70% atau sebanyak 21 orang dari 30 siswa yang ada dengan rata-rata 61, 50. Hasil tersebut cukup memprihatinkan mengingat bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal di SD Kanisius Sengkan dalam mata pelajaran IPA adalah 65.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kemungkinan rendahnya prestasi belajar pada siswa disebabkan oleh kurangnya guru melibatkan siswa untuk melakukan keterampilan proses dan kurangnya kemampuan guru untuk memilih, menggunakan, dan mengembangkan metode yang tepat, sehingga membuat siswa kurang mampu memahami penjelasan yang diberikan guru. Siswa hanya menghafalkan pengertian tanpa adanya pemahaman mengenai penyebab perubahan lingkungan. Selain itu, siswa tidak memiliki gambaran mengenai penyebab dari perubahan lingkungan yang dimaksud sehingga pengetahuan yang dimiliki siswa semata-mata hanya bersifat hafalan dan akan mudah dilupakan oleh siswa.

  Dengan keadaan yang demikian, maka guru diharapkan mampu memilih metode yang tepat untuk mengatasi metode pembelajaran yang tepat, sehingga siswa menjadi lebih memahami materi yang diberikan. Kebanyakan guru lebih suka menggunakan metode ceramah, padahal sebenarnya metode tersebut membuat siswa cenderung bosan.

  Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa cenderung lebih aktif. Peneliti memilih metode pembelajaran discovery-inquiry terbimbing,sebagai alternatif guru untuk kegiatan pembelajaran, supaya siswa diharapkan untuk belajar secara aktif melakukan penyelidikan dengan bantuan guru melalui percobaan untuk menemukan konsep, hukum,atau prinsip sehingga ini akan memudahkan siswa untuk memahami apa yang seharusnya mereka peroleh sesudah mempelajari materi perubahan lingkungan ini. Oleh sebab itu, peneliti mengambil judul Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  metode Discovery Inquiry Terbimbing pada mata pelajaran IPA Siswa Kelas IVA SD Kanisius Sengkan Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.

  B. Pembatasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis akan memfokuskan penggunaan metode discovery-inquiry terbimbing untuk meningkatkan prestasi belajar untuk materi penyebab perubahan lingkungan. Sedangkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD, penulis hanya akan membahas tentang materi perubahan lingkungan fisik yang diajarkan pada kelas IV semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 dengan Standar Kompetensi (SK) 10. Memahami perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap daratan, dan Kompetensi Dasar (KD) 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut).

  C. Perumusan Masalah

  Dilandasi oleh latar belakang masalah, masalah dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut :

  1. Apakah pembelajaran menggunakan metode discovery-inquiry terbimbing dapat meningkatkan kemampuan dalam mendeskripsikan faktor perubahan lingkungan pada siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan?

  2. Bila dapat, seberapa tinggi peningkatannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Batasan Pengertian

  Agar tidak menimbulkan pertanyaan tentang suatu istilah yang dipakai, kiranya perlu diberi batasan pengertian :

1. Belajar adalah proses dalam terbentuknya tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan.

  2. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang dilakukan. Hasil dari prestasi belajar ini akan tergambar dengan skor atau nilai yang diperoleh siswa.

  3. Metode Discovery-Inquiry Terbimbing adalah metode yang menghendaki siswa untuk belajar secara aktif untuk melakukan penyelidikan dengan bantuan dari guru melalui percobaan untuk menemukan konsep, hukum, atau prinsip.

  E. Pemecahan Masalah

  Sesuai dengan uraian latar belakang masalah dan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini akan diatasi dengan metode discovery-

  inquiry terbimbing.

  F. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah metode discovery-inquiry terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA khususnya tentang penyebab perubahan lingkungan pada siswa kelas IVA semester 2 SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2012/2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Manfaat Penelitian

  Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak. Manfaat-manfaat penelitian ini diantaranya adalah :

  1. Secara Akademis Hasil penelitian ini dapat membuka wawasan pembaca tentang penggunaan metode discovery-inquiry terbimbing dalam pembelajaran IPA di SD khususnya tentang penyebab perubahan lingkungan.

  2. Secara Praktis a.

  Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan pengajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran.

  b.

  Bagi guru, merupakan salah satu referensi menggunakan metode pembelajaran discovery-inquiry terbimbing dalam penelitian tindakan kelas.

  c.

  Bagi perpustakaan, laporan penelitian ini dapat menambah koleksi bacaan yang bermanfaat untuk teman-teman guru sebagai contoh penelitian tindakan kelas.

  d.

  Bagi sekolah, laporan penelitian ini mampu dijadikan pedoman metode pembelajaran bagi guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar

  1. Pengertian Prestasi

  Dalam proses pembelajaran, seseorang tentu ingin mendapatkan sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa pengetahuan, pengalaman, maupun kemampuan. Bagi siswa, proses pembelajaran tersebut merupakan sarana untuk mengetahui seberapa besar perolehan prestasi yang mereka peroleh ketika mengerjakan sesuatu, terutama yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh, maka diperlukan adanya pengukuran yang berupa tes atau evaluasi. Hal ini diperlukan apakah proses pembelajaran sudah memenuhi tujuan pembelajaran.

  Menurut Winkel, prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai. Untuk mengetahui hasil dari usaha dalam pembelajaran perlu diukur secara langsung dengan menggunakan tes atau evaluasi, untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. (dalam Tanlain, 2007:10)

  2. Pengertian Belajar

  Belajar sering diartikan sebagai kegiatan mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari orang yang lebih tahu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebagai orang yang banyak belajar, sedangkan orang yang sedikit pengetahuannya dianggap sebagai orang yang kurang belajar. Berikut ini akan dijabarkan pengertian belajar menurut beberapa ahli dalam modul mata kuliah “ Strategi Belajar Mengajar” karangan Wens Tanlain (2007:11).

  a.

  Menurut Kingsley and Garry, belajar adalah proses dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan.

  b.

  Menurut Heider, belajar adalah siswa meniru dan mengidentifikasi diri dengan tingkah laku orang dewasa(guru, orang tua) yang menjadi modelnya atau panutannya.

  c.

  Menurut Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan- pengetahuan, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas

  Dalam pandangan psikologis, ada empat pandangan mengenai belajar.

  a.

  Menurut pandangan yang berasal dari aliran psikologi behavioristik, belajar dilaksanakan dengan kontrol instrumental dari lingkungan.

  Guru mengkondisikan sedemikian sehingga pembelajar atau siswa mau belajar. Mengajar dalam pendangan ini merupakan kegiatan mengkondisikan, pembiasaan dan peniruan. Kedaulatan guru dalam belajar relatif tinggi, sementara kedaulatan siswa relatif rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b.

  Menurut pandangan psikologi humanistik, belajar dapat dilakukan sendiri oleh siswa. Dalam hal ini, siswa senantiasa menemukan sendiri mengenai sesuatu tanpa banyak campur tangan dari guru c. Menurut pandangan psikologi kognitif, belajar merupakan perpaduan dari usaha pribadi dengan kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan. Oleh karena itu, eksperimen merupakan sarana yang cocok dalam pandangan belajar ini.

  d.

  Menurut pandangan psikologi gestalt, belajar adalah usaha yang bersifat totalitas dari individu, oleh karena itu totalitas lebih bermakna dibandingkan dengan sebagian-sebagian. (Imron:1996:3- 5)

  Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan disengaja oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku pada diri sesorang baik yang bersifat fisik maupun psikis.

3. Pengertian Prestasi Belajar

  Menurut Winkel, prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik- baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan.(dalam Tanlain, 2007:12)

  Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar uang tidak dimilki dan ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Metode Discovery-Inquiry Terbimbing 1. Pengertian Metode

  Metode adalah cara penyampaian bahan untuk mencapai tahapan - tahapan tujuan dalam usaha mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan sebelumnya (Purwadi, 1980). Maka dalam satu strategi pembelajaran bisa terdapat beberapa metode yang digunakan. Ada berbagai jenis metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, misalnya ; metode ceramah, metode diskusi, metode discovery-inquiry terbimbing, dan lain-lain. Setiap metode ini memiliki karakteristik masing-masing yang dapat digunakan guru sebagai pedoman dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran. Tentunya guru harus dapat memilih metode yang dapat menumbuhkan antusias siswa dan rasa keingintahuan yang besar sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

2. Pengertian Metode Discovery-Inquiry Terbimbing

  Metode discovery-inquiry terbimbing adalah metode yang menghendaki keterlibatan siswa untuk belajar secara aktif untuk melakukan penyelidikan dengan bantuan dari guru melalui percobaan untuk menemukan konsep, hukum, atau prinsip.

  Proses penemuan ini melalui berbagai tahapan, seperti : mengamati, menggolongkan, membuat dugaan (hipotesis), menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Ciri-ciri Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Discovery- Inquiry Terbimbing (Moh.Amien, 1987)

  Berikut adalah ciri-ciri metode pembelajaran dengan menggunakan metode discovery-inquiry terbimbing: a.

  Menekankan pada keterlibatan siswa secara optimal dalam mencari dan menemukan sehingga siswa berperan aktif sebagai subjek dalam pelaksanaan pembelajaran.

  b.

   Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari

  dan menemukan jawaban sendiri dari suatu konsep yang dipertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap tanggung-jawab dan percaya diri.

  c.

   Tujuan penggunaan metode ini adalah mengembangkan

  kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis. Siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

  4. Langkah-Langkah Metode Discovery-Inquiry Terbimbing ( Moh.Amien, 1987)

  Ada beberapa langkah dalam melaksanakan metode Discovery- Inquiry Terbimbing yaitu.

  a.

  Orientasi Orientasi merupakan langkah untuk menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang responsive yang dapat menarik keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tahap ini, guru menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan, menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang dilakukan siswa dan menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar tersebut.

  b.

  Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah mengajar siswa untuk menghadapi persoalan yang mengandung teka-teki dan siswa didorong untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari teka- teki tersebut. Dalam merumuskan masalah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu masalah harus dirumuskan sendiri oleh siswa, masalah yang dikaji merupakan masalah yang mengandung teka-teki dan harus dipecahkan.

  c.

  Mengajukan hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Potensi berfikir dimulai dari kemampuan individu untuk menebak (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Salah satu cara yang dilakuan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada anak adalah dengan mengjaukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara dari masalah yang dikaji.

  d.

  Merancang percobaan dan melakukan percobaan Dalam kegiatan ini, siswa dengan bantuan guru merancang suatu percobaan untuk membuktikan kebenaran suatu objek, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kemudian disepakati bersama untuk dapat segera dilakukan percobaan.

  e.

  Mengumpulkan data Mengumpulkan data merupakan aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

  Pengumpulan data membutuhkan ktekunan dan kemampuan dalam berfikir. Dalam tahap ini guru berperan dalam mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berfikir mencari informasi yang dibutuhkan.

  f.

  Menguji hipotesis Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Pada tahap ini kebenaran jawaban akan di uji melalui data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

  g.

  Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan merupakan puncak dari proses belajar.

  Untuk mencapai kesimpulan yang akurat, guru harus mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan.

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Discovery-Inquiry Terbimbing (Purwadi, 1980)

  a. Kelebihan metode discovery-inquiry terbimbing Beberapa kelebihan mengajar dengan menggunakan metode

  discovery-inquiry terbimbing yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1) Siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

  2) Metode ini membantu siswa dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang baru.

  3) Metode ini mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.

  4) Metode ini mendorong siswa untuk berinisiatif dan merumuskan hipotesisnya sendiri, karena di dalam proses belajar melalui discovery, tugas kegiatannya dibuat open-

  ended sehingga siswa menjadi bebas untuk mengembangkan hipotesis-hipotesisnya sendiri.

  5) Metode ini memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik. 6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang. 7)

  Pengajaran menjadi student-centered karena proses belajar mengajak siswa untuk ikut terlibat dalam kegiatan belajar.

  8) Tingkat pengharapan untuk menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri semakin bertambah.

  9) Dapat mengembangkan bakat kemampuan individu seperti komunikasi sosial, kreativitas, dan perencanaan.

  10) Dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar tradisional (menghafal).

  11) Melatih keterampilan siswa mengamati sesuatu, memecahkan masalah, dan melatih siswa secara teratur terlibat dalam bimbingan discovery-inquiry terbimbing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12) Dalam proses discovery-inqury terbimbing, siswa dengan segala aktivitasnya sendiri dapat belajar menemukan sesuatu yang dipelajari.

  13) Pengetahuan yang diperoleh dengan metode ini akan lebih dipahami secara lebih mendalam.

  14) Metode ini melatih siswa lebih banyak belajar sendiri, jadi mereka melibatkan dirinya dan memotivasi sendiri untuk belajar.

  15) Metode ini memberikan pandangan ilmu yang lebih luas kepada siswa (misalnya mereka dapat mengumpulkan data, mengeluarkan pendapat, menggali ilmu sendiri) menuju keberhasilan.

  16) Memberi kesempatan kepada anak yang pandai untuk bekerja sendiri dan dapat menyelesaikan pelajarannya lebih dahulu.

  17) Metode ini mengembangkan kepribadian siswa menuju akhir kebenaran ilmu tersebut.

  b. Kekurangan metode discovery-inquiry terbimbing Kekurangan yang dimiliki metode discover-inquiry terbimbing antara lain :

  1) Siswa yang lemah akan kesulitan dalam berpikir secara terpencar dan secara abstrak, menemukan korelasi antara konsep-konsep atau menyusun segala apa yang telah ditentukan secara lisan maupun tulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Metode ini tidak efisien untuk kelas yang jumlah siswanya besar.

  3) Strategi ini sukar diterapkan pada siswa-siswa dengan guru yang biasa dengan metode dan perencanaan pelajaran yang tradisional. 4) Dalam beberapa disiplin ilmu, misalnya kimia, fisika, beberapa fasilitas tidak dapat diadakan untuk menguji beberapa ide.

  5) Strategi ini mungkin tidak menghasilkan sikap berpikir kreatif, karena konsep-konsep yang harus ditemukan dan proses yang harus ditempuh sudah ”diberikan” oleh guru. 6) Siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugasnya akan frustasi, khususnya siswa yang tidak lancar membaca dan lancar mengartikan kalimat. 7) Kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan memberatkan guru dalam memberikan bimbingan penemuan dan pengawasannya. 8) Tidak semua mata pelajaran dapat diberikan dengan metode ini.

  9) Tidak semua guru atau murid dapat menggunakan metode ini tanpa bimbingan dan fasilitas yang memadai.

  Upaya untuk mengatasi kekurangan metode discovery : 1) Kelas yang jumlah siswa yang besar dapat diatasi dengan menerapkan sistem kerja kelompok atau dibagi perkelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Sosialisasi kepada guru yang terbiasa dengan metode dan perencanaan tradisonal agar dapat menggunakan metode ini.

  3) Guru menerapkan bimbingan yang lebih intensif kepada siswa yang yang lemah dalam berpikir terpencar.

  4) Pemberian bimbingan pada tiap kelompok agar memudahkan guru dalam memberikan pengawasan bimbingan penemuannya.

  Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode discovery-inquiry terbimbing membuat materi yang telah disampaikan akan tertanam lebih lama serta dapat mengaktifkan siswa untuk berproses dalam pembelajaran. Oleh karena itu metode Discovery-Inquiry Terbimbing pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sangat diperlukan untuk membantu peningkatan prestasi belajar siswa.

C. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1.

  IPA sebagai Produk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Bentuk IPA sebagai produk adalah fakta- fakta, konsep-konsep prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA.

  Yang disebut fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sedangkan konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta- fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta yang ada dan hubungannya.

  Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan antara konsep- konsep IPA. Prinsip IPA bersifat analitik sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh. Menurut para ilmuwan, prinsip merupakan deskripsi yang paling tepat tentang objek atau kejadian. Prinsip dapat berubah bila observasi baru dilakukan, karena prinsip bersifat tentatif.(Iskandar, 2001:3)

2. IPA sebagai Proses

  Pada prateknya apa yang dikenal sebagai IPA tidak dapat dipisahkan dari metode penelitian. Memahami IPA lebih dari hanya mengetahui fakta dalam IPA. Memahami IPA berarti juga memahami proses IPA, yaitu memahami bagaimana mengumpulkan fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta untuk menginterprestasikannya.

  Ketrampilan proses IPA adalah ketrampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan, diantaranya adalah : mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksperimen.(Iskandar, 2001:5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. IPA untuk Sekolah Dasar

  IPA untuk anak-anak didefinisikan Paolo dan Marten (dalam Carin 1993:5) sebagai berikut : a. mengamati apa yang terjadi b. mencoba memehami apa yang diamati c. mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan yang akan terjadi.

  d. menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.

  Selanjutnya Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup juga coba-coba dan melakukan kesalahan, gagal, dan mencoba lagi. IPA tidak menyediakan semua jawaban untuk semua masalah yang kita ajukan. Dalam IPA, kita harus tetap bersikap skeptis, sehingga selalu siap memodifikasi model-model yang kita punyai tentang alam ini sejalan dengan penemuan-penemuan yang kita dapatkan. Selain itu, materti IPA harus dimodifikasi, ketrampilan proses IPA juga dilatihkan sesuai dengan perkembangan anak. (Iskandar, 2001:16)

  

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk Materi Perubahan

Lingkungan Fisik

1. Standar Kompetensi

  Standar Kompetensi adalah tujuan umum yang harus dicapau dalam kegiatan belajar mengajar. Standar kompetensi pada penelitian tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kelas ini adalah memahami perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap daratan.

  2. Kompetensi Dasar

  Kompetensi dasar adalah kemampuan dasar yang harus diperoleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kompetensi dasar pada penelitian tindakan kelas ini adalah mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut).

  3. Ulasan materi Perubahan Lingkungan Fisik

  Lingkungan fisik adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi dan mendukung kehidupan. Lingkungan fisik meliputi tanah, air, dan udara.

  Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan. Pada dasarnya, faktor penyebab perubahan itu dibedakan menjadi dua, yaitu : a.

  Faktor alamiah yaitu faktor alam seperti angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut.

  b.

  Faktor kegiatan manusia, misalnya pembukaan lahan untuk pemukiman dan pertanian, pembuatan jalan, penebangan hutan, dan pencemaran lingkungan.

  1) Pengaruh angin

  Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.

  Angin mempunyai banyak manfaat bagi manusia, misalnya mengeringkan pakaian yang basah atau membantu penyerbukan pada bunga. Selain itu angin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mencari ikan.

  Angin tidak hanya bermanfaat bagi manusia. Angin juga bisa merugikan bagi manusia. Pengaruh angin yang merugikan antara lain : angin tornado dan angin puting beliung.

  2) Pengaruh hujan

  Hujan berasal dari air yang ada di permukaan bumi mengalami penguapan. Penguapan air terjadi karena air terkena panas matahari.uap air naik ke twempat tinggi dan dingin. Akibatnya, uap air mengembun hingga membentuk butiran air. Butiran-butiran air yang jumlahnya sangat banyak ini membentuk awan. Di tempat yang amat tinggi dan dingin, butiran air dapat membeku. Jika butiran air atau es di awan cukup besar, butiran dapat jatuh ke tananh sebagai hujan. Air hujan mengisi permukaan bumi, sungai, dan laut.

  Hujan memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :

  a) hujan dapat membersihkan udara sehingga menjadi segar, karena hujan dapat melarutkan kotoran di udara.

  b) hujan juga dapat menyirami tanaman pertanian yang membutuhkan banyak air dan menguntungkan sawah tadah hujan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c) hujan dapat menambah simpanan air dalam tanah.

  d) hujan dimanfaatkan petani untuk memelihara ikan.

  e) hujan dapat digunakan sebagai sarana bermain.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG KONSEP GAYA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI SOMONGARI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 56

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD KANISIUS KLEPU SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20102011 SKRIPSI

0 1 129

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SLEMAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 227

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20102011

0 1 169

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20102011

0 2 95

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011 2012

0 0 164

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V SDN PASURUHAN I MERTOYUDAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 0 124

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD KANISIUS MANDING, BANTUL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

0 3 182

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD PERMITAN 1 BONDOWOSO, MERTOYUDAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 115

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154