Meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPA tentang `energi bunyi` menggunakan metode penemuan terbimbing siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati Sleman tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR

  “ ENERGI BUNYI MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1 MLATI SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh :

  Nama : Sara Widanti NIM : 081134109

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan “ ( Amsal 1:7 )

  “Dalam perjalanan hidup ini pasti akan banyak masalah yang kita temui, tetapi kita jangan menyerah tetaplah berusaha, pasti ada jalan”

  “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu” ( 1 Petrus 5:7 )

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1.

  Tuhan Yesus yang selalu menuntun dan menyertai hidupku.

  2. Ayah dan ibu, serta keluarga tercinta yang selalu mendoakanku.

  3. Sahabat dan teman-temanku.

  4. Kakakku yang selalu memberikan dukungan setiap saat.

  

ABSTRAK

Widanti, Sara 2012. Meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPA

tentang energi bunyi menggunakan metode penemuan terbimbing siswa kelas IV SDN Plaosan 1 Mlati Sleman tahun ajaran 2011/2012. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Unversitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan prestasi belajar dalam pembelajaran materi energi bunyi pada siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati melalui metode penemuan terbimbing.

  Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan menggunakan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan masing-masing selama 2jp. Pada siklus I dan II pembelajaran dilakukan dengan cara berkelompok dengan menerapkan metode penemuan terbimbing. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan kreativitas yaitu dengan lembar pengamatan siswa dan untuk prestasi belajar menggunakan rubrik penilaian produk dan tes evaluasi, dimana pada masing-masing siklus terdiri dari 10 soal pilihan ganda, 10 soal isian singkat, dan 5 soal uraian

  Metode Penemuan Terbimbing digunakan dalam upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Plaosan 1 Mlati Sleman semester genap tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian tentang kreativitas juga menunjukkan kondisi siswa sebelum dikenai tindakan dengan Metode Penemuan Terbimbing adalah masih rendahnya kreativitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata kreativitas meningkat yaitu siklus I 66,06%. Kemudian tindakan pada siklus II terjadi peningkatann menjadi 70,83%. Sedangkan hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa, data kondisi sebelum penelitian menunjukkan nilai pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 dari 21 siswa terdapat 11 siswa (52,4%) mendapat nilai ≥ 60 dan 10 siswa (47,6%) mendapat nilai < 60. Setelah dilakukan tindakan menggunakan metode penemuan terbimbing hasil prestasi belajar pada siklus I menunjukkan peningkatan yaitu (95,23%) tuntas mencapai KKM dan dilanjutkan pada siklus II hasilnya meningkat atau 21 siswa (100%) tuntas mencapai KKM bahkan terdapat peningkatan rata-rata kelas yaitu pada siklus I sebesar 73,69 meningkat pada siklus II menjadi 79,83.

  Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian yang telah dilakukan telah berhasil, karena dapat mencapai target bahkan melebihi target yang diharapkan.

  Kata kunci : kreativitas, prestasi belajar, metode penemuan terbimbing.

  ABSTRACT

  

Widanti, Sara 2012. The Improvement of Creativity and Science Learning

Achievement on Sound Energy Through The Method Of Guided Discovery in

th

  4 Grade Student’s, Plaosan State Primary School Nr. 1 , Mlati, Sleman, Year

of Study 2011/2012, Primary School Teacher Education, Sanata Dharma

University.

  The purpose of this research is to know the improvement of creativity and

  th

  learning achievement of 4 grade students in Plaosan State Primary School Nr.1, Mlati, Sleman, in Year of Study 2011/2012 on the subject material of sound energy through the method of guided discovery.

  This is a class action research with two cycle’s implementation. Each cycle consists of 2 sessions and each session had duration of 2 learning hours. In cycle I and II, the process of learning was conducted in groupings and followed with the application of guided discovery method. Instruments which was used to identify the improvement of creativity were observation sheets and product assessment columns while learning achievement was identified through evaluation tests in which for each cycle there were 10 multiple choice items, 10 short answer items, and 5 explanation items.

  The Guided Discovery Methods were applied to improve creativity and

  th

  learning achievement of 4 grade students in Plaosan State Primary School Nr.1, in second semester, year of study 2011/2012. The results from creativity variable also included the conditions of students before treatment with Guided Discovery Method stating that the student creativity in learning process was still low. After treatment, there were improvements in cycle I as many as 66,06%. After the treatment in cycle II, improvements amounted to70,83%. While the results on students learning achievements concerning condition data before research showed the scores of 21 students in first semester, year of study 2011/2012 and 11 students among them (52,4%) got score

  ≥ 60 and 10 students (47,6%) got score < 60. After the implementation of treatment with with guided discovery method, the results of learning achievements in cycle I showed an improvement of learning that was 95,23% (20 students) reached KKM completely and was continued to cycle II where the results increased that was 100% ( 21 students) completely reached KKM even there were an increase in the score of class averages those were 73,69% in cycle I and 79,83% in cycle II.

  Based on the above results, the drawn conclusion was that the research conducted was a success because it reached beyond target that had been expected.

  Keywords: creativity, learning achievement, guided discovery method.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kasih atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan, pada Program Studi PGSD Sanata Dharma yang dilaksanakan di SD Negeri Plaosan 1, kecamatan Mlati Kabupaten Sleman.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terwujud atas bimbingan, bantuan, dan peran serta dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah berkenan memberikan ijin melakukan penelitian.

  2. G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, petunjuk, dan tak henti-hentinya memberikan nasehat yang sangat berarti sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

  4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membagi ilmunya dan membantu penulis.

  5. Ibu Dwi Hastutiningsih, A.Ma.Pd. selaku Kepala SD Negeri Plaosan 1 yang telah memberikan ruang gerak dan kepercayaan untuk melakukan penelitian.

  6. Bapak Juwadi, BA selaku guru kelas IV yang telah bekerjasama dengan baik.

  7. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri Plaosan 1 yang telah membantu selama penelitian.

  

xi

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL. ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................... v PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................................................. vi ABSTRAK............................................................................................................ vii

  

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

  KATA PENGANTAR.......................................................................................... ix DAFTAR ISI........................................................................................................ xi DAFTAR TABEL................................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK.................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Pembatasan Masalah ..................................................................... 3 C. Perumusan Masalah ....................................................................... 4 D. Batasan Pengertian......................................................................... 4 E. Tujuan Penelitian............................................................................ 5 F. Manfaat Penelitian.......................................................................... 5

  BAB II KAJIAN TEORI A. Kreativitas....................................................................................... 7 B. Prestasi Belajar ............................................................................... 13 C. Pembelajaran IPA............................................................................ 15 D. Metodologi Pembelajaran................................................................ 20 E. Metode Penemuan Terbimbing........................................................ 23 F. Penelitian yang Relevan................................................................... 26 G. Kerangka Berpikir............................................................................ 28 H. Hipotesis Tindakan........................................................................... 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian................................................................................. 30 B. Setting dan Karakteristik Penelitian.................................................. 30 1. Subyek penelitian........................................................................ 30 2. Obyek penelitian......................................................................... 31 3. Tempat dan waktu penelitian...................................................... 31 4. Desain penelitian ........................................................................ 31 C. Rencana Tindakan.............................................................................. 35 1. Persiapan ..................................................................................... 35 2. Rencana tindakan tiap siklus ...................................................... 36 D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ..............................................48 E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 52

  

xii

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  55 Deskripsi Penelitian ...................................................................

  1.

  55 Siklus 1 ................................................................................

  2.

  62 Siklus 2 ................................................................................

  B.

  68 Hasil Penelitian dan Pembahasan ..............................................

  1.

  68 Siklus 1 ................................................................................

  2.

  73 Siklus 2 ................................................................................

  BAB V PENUTUP A.

  80 Kesimpulan ................................................................................

  B.

  81 Saran .......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

  82 LAMPIRAN ..................................................................................................

  84 …

  

xiii

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian ...................................................................

  31 Tabel 3.2 Pengumpulan data dan instrumennya ...................................................

  49 Tabel 3.3Kriteria keberhasilan .............................................................................

  50 Tabel 3.4 Kisi-kisi soal siklus I ............................................................................

  50 Tabel 3.5 Kisi-kisi soal siklus II ............................................................................ 51

Tabel 4.1 Data nilai kondisi awal siswa ................................................................ 68 Tabel 4.2 Nilai akhir siklus I ................................................................................

  69 Tabel 4.3 Data perbandingan nilai kondisi awal dengan siklus I ......................... 70 Tabel 4.4 Data kreativitas siklus I ......................................................................

  71 Tabel 4.5 Data persentase KKM siklus I ............................................................

  72 Tabel 4.6 Nilai hasil siklus II...............................................................................

  73 Tabel 4.7 Data nilai rata-rata siklus I dan II........................................................

  74 Tabel 4.8 Data kreativitas siklus II.......................................................................

  76 Tabel 4.9 Data pengamatan kreativitas siswa siklus I dan II ..............................

  76 Tabel 4.10 Rekapitulasi hasil rubrik penilaian telepon sederhana ........................ 78

Tabel 4.11 Rekapitulasi hasil rubrik penilaian terompet musik ........................... 79 Tabel 4.12 Perbandingan nilai rata-rata kreativitas produk siklus I dan II ..........

  79 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Bagan model PTK menurut Kurt Lewin .....................................

  32 Gambar 4.1 Diagram perbandingan kondisi awal dan nilai siklus I ...............

  70 Gambar 4.2 Diagram nilai rata-rata pada kondisi awal, siklus I dan siklus II

  74

  

xiv

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Silabus ...................................................................................... 84 Lampiran 2 RPP siklus I pertemuan I ......................................................... 86 Lampiran 3 RPP siklus I pertemuan II ......................................................... 89 Lampiran 4 RPP siklus II pertemuan I ........................................................ 90 Lampiran 5 RPP siklus II pertemuan II ...................................................... 95 Lampiran 6 LKS siklus I pertemuan I ......................................................... 98 Lampiran 7 LKS siklus I pertemuan II ....................................................... 101 Lampiran 8 LKS siklus II pertemuan I ........................................................ 103 Lampiran 9 LKS siklus II pertemuan II ...................................................... 106 Lampiran 10 Materi Ajar “Energi Bunyi”..................................................... 109 Lampiran 11 Lembar soal siklus I ............................................................... 122 Lampiran 12 Lembar soal siklus II ............................................................... 126 Lampiran 13 Kunci jawaban siklus I........................................................... 129 Lampiran 14 Kunci jawaban siklus II .......................................................... 132 Lampiran 15 Kondisi awal siswa .................................................................. 136 Lampiran 16 Nilai tes evaluasi siswa siklus I............................................... 137 Lampiran 17 Nilai evaluasi siswa siklus II ................................................. 138 Lampiran 18 Perbandingan hasil siklus I&II ............................................... 139 Lampiran 19 Penilaian kreativitas siklus I ................................................. 140 Penilaian kreativitas siklus II ................................................. 144

  Penilaian produk siklus I .................................................... 148 Penilaian produk siklus II ...................................................... 149

  Lampiran 20 Contoh lembar soal siswa siklus I ………………………… 150

  Contoh lembar soal siswa siklus

  II ………………………… 154 Contoh LKS siswa siklus I

  …………………………………. 157 Contoh LKS siswa siklus

  II…………………………………. 161

  

xv

  Lampiran 21 Surat permohonan ijin penelitian ………………………....... 172

  Surat keterangan telah melakukan penelitian ………………. 173

  Dokumentasi/foto ………………………………………….. 175

  xvi

  1

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks dan berubah sangat cepat. Sekolah yang berperan sebagai lembaga pendidikan semestinya proaktif

  terhadap perubahan tersebut. Berbagai cara telah ditempuh pemerintah guna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Salah satu dari semua proses mental manusia yang telah menjadi sasaran utama dalam pendidikan ialah kreativitas.

  Pendidikan khususnya di sekolah harus memiliki sistem pembelajaran yang menekankan pada proses perubahan subyek belajar yang dinamis yang didasarkan pada upaya peningkatan keingintahuan siswa tentang ilmu pengetahuan. Untuk mewujudkan suatu tujuan pembelajaran, diperlukan metode pembelajaran yang tepat. Ada banyak metode atau strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha untuk mengembangkan kemampuan kreativitas dan prestasi belajar siswa. Cara pemilihan metode yang tepat akan berpengaruh terhadap proses perkembangan belajar siswa. Macam-macam metode tersebut adalah, metode simulasi, diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab dan metode penemuan. Macam-macam metode tersebut dapat diterapkan di dalam proses pembelajaran di SD.

  Pada proses pembelajaran di SD masih kita jumpai guru yang menggunakan metode pembelajaran dengan ceramah. Ini ditujukan agar

  1

  2

  pesan yang disampaikan guru lebih efektif masuk ke dalam ingatan siswa, namun pada kenyataannya pembelajaran menggunakan metode ceramah justru membuat siswa menjadi pasif dan tidak dapat berkembang untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Padahal bakat kreatif sesungguhnya dimiliki oleh setiap anak, tetapi bakat itu memerlukan kesempatan untuk berkembang dalam lingkungan yang menghargai, memupuk dan menunjang kreativitas.

  Melalui IPA siswa diharapkan mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Sehingga siswa sendiri yang mampu menemukan fakta-fakta, membangun konsep, teori dan sikap siswa yang akhirnya berpengaruh positif pada proses maupun hasil pembelajarannya. Salah satu metode yang cocok untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan metode penemuan terbimbing. Metode penemuan terbimbing pada dasarnya menggunakan cara berpikir yang konstruktivistik, di mana setiap siswa sebagai subyek belajar, dibebaskan untuk menciptakan makna dan pengertian baru berdasarkan interaksi antara apa yang telah dimiliki, diketahui, dipercayai, dengan fenomena, ide, atau informasi baru yang dipelajari.

  Di SDN Plaosan 1 Mlati Sleman, pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang, khususnya pada materi pelajaran IPA, , prestasi belajar pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 menunjukkan 10 siswa masih dibawah KKM. Nilai rata-rata ulangan harian 56,7, sehingga belum tuntas atau belum mencukupi KKM dengan standar yang

  3

  telah ditentukan yaitu 60. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan 47 % dari jumlah siswa keseluruhan di kelas IV mengalami kesulitan belajar dan belum mencapai KKM sesuai dengan yang diharapkan.

  Hasil pengamatan dan wawancara awal dengan guru kelas pada proses pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD N Plaosan 1 Mlati Sleman diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran belum menuju ke arah pembelajaran yang merangsang kreativitas siswa. Peneliti tertarik untuk mengambil metode penemuan terbimbing karena metode penemuan terbimbing menawarkan kebebasan siswa untuk mengekspresikan ide-ide kreatifnya , mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dan tugas guru hanyalah sebagai pembimbing dan fasilitator saja.

  Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Meningkatkan

  kreativitas dan prestasi belajar IPA tentang “Energi Bunyi” menggunakan metode Penemuan Terbimbing pada siswa kelas IV SD Plaosan 1 Mlati Sleman tahun ajaran 2011/2012 .

B. Pembatasan Masalah

  Supaya dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat fokus pada inti penelitian, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini penulis hanya akan membatasi masalah pada : 1.

  Kreativitas siswa yang diperlihatkan dalam pembelajaran akan terlihat dari aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran.

  4

  2. Prestasi belajar dibatasi pada nilai tes evaluasi siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing yang diadakan pada setiap akhir siklus.

  3. Penelitian ini hanya pada mata pelajaran IPA khususnya pada kompetensi dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya 4. Materi yang disampaikan adalah mata pelajaran IPA tentang energi bunyi dan perubahannya.

C. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah, peneliti menentukan dua macam rumusan masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah itu adalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimanakah penggunaan metode penemuan terbimbing pada pembelajaran IPA dalam upaya peningkatan kreativitas belajar siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati Sleman ? 2. Bagaimanakah penggunaan metode penemuan terbimbing pada pembelajaran IPA dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa kelas

  IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati Sleman ? D.

   Batasan Pengertian.

  1. Kreativitas dapat diartikan sebagai pola berpikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang mencirikan hasil-hasil artistik,

  5

  penemuan-penemuan ilmiah, dan penciptaan-penciptaan secara mekanik. (Amien, 1987: 165).

  2. Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.(Winkel, 1996: 162) 3. Metode penemuan terbimbing adalah cara belajar dimana siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang ada dengan bimbingan guru. (Manalu, 1980: 1).

E. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui peningkatan kreativitas belajar siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati melalui metode penemuan terbimbing.

  2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati melalui metode penemuan terbimbing.

F. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti

  Mengembangkan kemampuan peneliti terhadap rancangan kegiatan pembelajaran yang PAIKEM dengan mempertimbangkan kebutuhan dan materi pelajaran agar dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa.

  6

  2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar, khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

  3. Bagi Pendidik secara Umum Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi guru tentang manfaat teknik pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing khususnya dalam memecahkan masalah tentang kreativitas dan prestasi belajar siswa.

  4. Bagi Siswa Memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga diharapkan mengurangi kejenuhan dan kebosanan dalam belajar serta kreativitas dan prestasi belajar siswa meningkat.

BAB II KAJIAN TEORI A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas Perkembangan kreativitas anak sangat erat kaitannya dengan

  perkembangan kognitif karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Kreativitas dapat diartikan sebagai pola berpikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang mencirikan hasil-hasil artistik, penemuan-penemuan ilmiah, dan penciptaan-penciptaan secara mekanik. (Amien, 1987: 165).

  Menurut Guilford (Utami, 1985: 45) menerangkan bahwa kreativitas atau berpikir kreatif adalah kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan terhadap penyelesaian suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal.

  Menurut Maslow (Utami, 1985: 45) kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinilitas serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan.

  Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh individu

  7 untuk menciptakan hal-hal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan dan kemampuan formasi yang diperoleh dari guru dalam proses belajar mengajar yang berupa pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya untuk menghadapi permasalahan dan mencari alternatif pemecahannya dengan cara berpikir secara divergen.

2. Ciri-ciri Kreativitas

  Menurut Sund (Amien, 1987: 170) menyatakan bahwa individu dengan proses kreatif dapat dikenal secara mudah melalui pengamatan ciri-ciri berikut : a.

  Hasrat ingin tahu.

  b.

  Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru.

  c.

  Panjang akal.

  d.

  Keinginan untuk menemukan dan meneliti.

  e.

  Cenderung lebih suka untuk melakukan tugas-tugas yang berat dan sulit.

  f.

  Mencari jawaban-jawaban yang memuaskan dan komperenhensif.

  g.

  Bergairah, aktif, dan dedikasi dalam melakukan tugas-tugasnya.

  h.

  Berpikir fleksibel. i.

  Menanggapi pertanyaan-pertanyaan dan kebiasaan untuk memberikan jawaban yang lebih banyak. j.

  Kemampuan membuat analisis dan sintesis. k.

  Kemampuan membentuk abstraksi. l.

  Memiliki semangad inkuiri. m.

  Keluasan dalam latar belakang kemampuan membaca.

  Berdasarkan ciri-ciri kreativitas, peneliti menyimpulkan untuk mengembangkan bakat-bakat kreatif siswa di Sekolah Dasar dapat menggunakan indikator dengan kalimat yang lebih mudah untuk dipahami oleh siswa Sekolah Dasar. Beberapa diantaranya adalah (1) mengajukan pertanyaan (2) mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain (3) daya imajinasi kuat (4) mempunyai rasa keindahan (5) senang meneliti/mencoba hal-hal baru (6) dapat bekerja sendiri (7) keaslian orisinilitas tinggi (8) memiliki semangat kerja yang produktif untuk menghasilkan sesuatu pemikiran.

3. Mengembangkan kreativitas

  Menurut Zulfiandri (Halimah, 2008: 18) dalam melakukan proses kreatif, ada beberapa metode yang dapat dilakukan. Beliau menyarankan proses kreatif dengan konsep ATM dan I (Amati, Tambah-tambahi, Modifikasi dan Inovasi. Proses kreatif bisa dilakukan dengan cara mengamati orang lain. Proses peniruan merupakan proses awal dalam pembelajaran.

  Menurut Olson (Alfonsus, 1989: 21) kreativitas memiliki manfaat , antara lain: a.

  Manusia menjadi lebih kreatif menjadi lebih terbuka pikirannya tentang gagasan sendiri (kepercayaan terhadap diri sendiri lebih besar).

  b.

  Mempelajari bagaimana menunda keputusan.

  c.

  Inisiatif dan sumber daya manusia meningkat.

  d.

  Kreasi membantu meningkatkan sumber daya mental 4.

   Hambatan dalam kreativitas

  Alfonsus (1989: 25) , mengemukakan hambatan-hambatan untuk menjadi lebih kreatif dalam proses belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut: a.

  Kebiasaan Kebiasaan adalah reaksi dan respon yang telah kita pelajari untuk bertindak secara otomatis tanpa berpikir atau mengambil keputusan terlebih dahulu. Sangat sulit untuk mengubah suatu kebiasaan, hambatan dalam masalah ini adalah kebanyakan orang terlalu gampang menyerah, sehingga kebiasaan tersebut membuat gambaran 2 dimensi yang tidak mendalam dalam khayalan.

  b.

  Waktu dan energi yang terbatas Kesibukan merupakan alasan untuk tidak menjadi kreatif.

  Kita sering sedemikian sibuknya sehingga tidak punya waktu sama sekali untuk menjadi kreatif. c.

  Dibanjiri masalah Orang mudah dibanjiri suatu permasalahan terutama jika menyadari masalah yang didefinisikan dalam arti luas sekali. Dari definisi diatas, jika orang kreatif dan mau menjadi kreatif , maka orang tersebut menghadapi suatu permasalahan. Ketika menentukan prioritas , orang dapat memandang semua masalah sebagai tantangan kreatif. Meskipun demikian, jika melakukannya, ada bahaya, menjadi terlalu banyak dibebani masalah. Pikiran orang dapat berhadapan dengan begitu banyak masalah sehingga otak tidak berfungsi dengan baik untuk menuju proses yang kreatif.

  d.

  Takut gagal Kegagalan dapat berbentuk pengasingan, kritik, kehilangan waktu, atau kecelakaan. Akan tetapi lebih baik gagal daripada tidak pernah mencoba sama sekali. Orang dapat menghindari kegagalan dan kreativitas dengan berbagai cara; dengan menyesuaikan diri, tidak pernah mencoba sesuatu yang berbeda, meyakinkan diri bahwa kita hanya menggunakan gagasan yang telah terbukti berhasil. Dengan demikian akan menghindari kegagalan- kegagalan kecil, akan tetapi orang akan menjadi tidak mampu tumbuh secara kreatif melebihi kebiasaan-kebiasaan lama dan naluri. e.

  Takut bersenang-senang Orang dapat lebih kreatif sambil bersenang-senang. Akan tetapi kadang-kadang orang merasa bersalah bila mereka bersenang-senang atau , sebagai seorang profesional mempunyai perasaan “bagaimana saya bisa bersenang-senang bila saya sedang memikul seluruh dunia ini “. Manusia sering tidak sadar bahwa rileks, bergembira, dan bersenang-senang merupakan aspek yang penting dari proses pemecahan masalah secara kreatif.

  f.

  Pendirian yang tidak tetap Orang yang mempunyai pendirian tidak tetap akan merasa kesulitan dalam mengemukakan ide/pikiran kreatif. Hal ini karena jiwa yang masih labil, sehingga ketika ada opini dari orang lain yang belum tentu kuat argumennya, orang mudah saja terpengaruh oleh opini tersebut.

  g.

  Mengenali cara-cara pemecahan yang baik Cara pemecahan masalah yang baik bagi seseorang, khususnya masalah pribadi, belum tentu baik atau cocok bagi orang lain. Oleh karena itu, karena pikiran merupakan organ keadaan darurat, pada umumnya organ tersebut membutuhkan imbalan yang besar dan segera berupa tindakan nyata, walaupun hasilnya tidak pasti dan tidak meyakinkan. Apabila orang tidak dapat menemukan nilai-nilai yang lebih besar secara jelas dan objektif dalam pemecahan masalah menurut kebiasaan, maka orang pada kenyataannya tidak cukup termotivasi untuk memikirkan gagasan segar yang kreatif.

  h.

  Ketidakmampuan mengenal masalah Apabila orang tidak dapat menemukan nilai-nilai yang lebih besar dan jelas obyektif didalam pemecahan masalah yang kreatif jika dibandingkan dengan pemecahan masalah menurut kebiasaan, maka mereka nyatanya tidak cukup termotivasi untuk memikirkan gagasan segar yang baru. i.

  Kritik orang lain Secara tidak langsung kreativitas dapat terhambat oleh kritik orang lain. Bila suatu gagasan baru diperkenalkan, gagasan tersebut sering dipatahkan dan diobrak-abrik. Seseorang yang telah berani mengungkapkan gagasannya akan ditertawakan dengan ungkapan komentar yang negatif. Orang mungkin ketika berkata pada diri sendiri, kebanyakan gagasan yang kreatif wajar menerima komentar seperti itu dan hal itu penting untuk membantu orang supaya tetap berpijak pada kenyataan.

B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

  Secara umum belajar adalah proses mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang ini dikenal dengan guru.

  Para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Menurut Imron (1996: 2) definisi belajar adalah sebagai berikut : a.

  Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.

  b.

  Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau pencapai usahanya.

  Belajar menurut Oemar (2001: 28) adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

  Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Tujuan dari belajar yakni perubahan tingkah laku.

2. Pengertian Prestasi

  Prestasi menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.

  Menurut Winkel (1984: 64) prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai. Hasil dari usaha pembelajaran perlu diukur secara langsung dengan menggunakan tes atau evaluasi, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

3. Pengertian Prestasi belajar

  Winkel, (1996: 162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sehubungan dengan prestasi belajar para ahli mengemukakan pendapatnya sesuai pandangan yang mereka anut.

  Prestasi belajar seorang peserta didik dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek yaitu : aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

  Jadi, dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan belajar yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

C. Pembelajaran IPA 1. Pengertian IPA

  Menurut Carin dalam Amien (1987: 4) mengatakan bahwa

  IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Fisher juga mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode- metode berdasarkan observasi.

  IPA merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran. IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hakikat IPA adalah suatu ilmu pengetahuan alam yang diperoleh lewat proses ilmiah dan didasari sikap ilmiah. Hakikat IPA dibagi menjadi 3 macam yaitu hakikat IPA sebagai suatu produk, hakikat IPA sebagai suatu ketrampilan proses, dan hakikat IPA sebagai suatu sikap. (Maria, 2011: 1).

2. IPA di Sekolah Dasar.

  Pembelajaran IPA di SD merupakan wahana untuk membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan dan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di sekelilingnya. (Tri, 2011: 6).

  Dalam KTSP ditegaskan pengertian Sains (IPA) sebagai cara mencari tahu tentang alam secara sistematis dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya. (Tri, 2011: 12).

  Menurut Hendro (1993: 6), dalam bukunya Pendidikan IPA 2, IPA memiliki peranan penting, karena dengan diajarkannya IPA di Sekolah Dasar diharapkan siswa dapat : a.

  Memahami alam sekitar mereka, baik berupa benda-benda alam dan buatan manusia maupun peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

  b.

  Mempunyai ketrampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA dengan kegiatan-kegiatan untuk mengolah bahan pelajaran.

  c.

  Mengakui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

  d.

  Mempunyai bekal pengetahuan dasar yang berguna untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya.

3. Pembelajaran IPA yang efektif

  Dalam buku Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif pembelajaran yang efektif secara umum diartikan sebagai Kegiatan Belajar Mengajar yang memberdayakan potensi siswa (peserta didik) serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik.

  Ciri-ciri pembelajaran yang efektif menurut Depdiknas (Tri, 2011: 22) : a.

  Pertama, berpijak pada prinsip konstruktivisme. Pembelajaran beranjak dari paradigma guru yang memandang bahwa belajar bukanlah proses siswa menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru, melainkan sebagai proses siswa membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman.

  Proses tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain.

  b.

  Kedua, berpusat pada siswa. Siswa memiliki perbedaan satu sama lain. Siswa berbeda dalam minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, dan cara belajar. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi pembelajaran, waktu belajar, alat belajar, dan cara penilaian perlu beragam sesuai karakteristik siswa.

  c.

  Ketiga, belajar dengan mengalami. pembelajaran perlu menyediakan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dan atau dunia kerja yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan prinsip ilmu yang dipelajari.

  d.

  Keempat, mengembangkan keterampilan sosial, kognitif, dan

  emosional. Siswa akan lebih mudah membangun pemahaman

  apabila dapat mengkomunikasikan gagasannya kepada siswa lain atau guru.Dengan demikian, pembelajaran memungkinkan siswa bersosialisasi dengan menghargai perbedaan (pendapat, sikap, kemampuan, prestasi) dan berlatih untuk bekerjasama.

  e.

  Kelima, mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah ber-

  Tuhan. Siswa dilahirkan dengan memiliki rasa ingin tahu,

  imajinasi, dan fitrah ber-Tuhan. Rasa ingin tahu dan imajinasi merupakan modal dasar untuk peka, kritis, mandiri, dan kreatif. Sementara, rasa fitrah ber-Tuhan merupakan embrio atau cikal bakal untuk bertaqwa kepada Tuhan.

  f.

  Keenam, belajar sepanjang hayat. Siswa memerlukan kemampuan belajar sepanjang hayat untuk bisa bertahan (survive) dan berhasil (sukses) dalam menghadapi setiap masalah sambil menjalani proses kehidupan sehari-hari. Demikian pula pembelajaran perlu membekali siswa dengan keterampilan belajar, yang meliputi pengembangan rasa percaya diri, keingintahuan, kemampuan memahami orang lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama supaya mendorong dirinya untuk senantiasa belajar, baik secara formal di sekolah maupun secara informal di luar kelas.

  g.

  Ketujuh, perpaduan kemandirian dan kerjasama. Siswa perlu berkom-petisi, bekerjasama, dan mengembangkan solidaritasnya.

  Pembelajaran perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk memperoleh penghargaan, bekerjasama, dan solidaritas. Pembelajaran perlu menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri.

D. Metodologi Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran

  Menurut Amien (1987: 98), metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan satuan atau unit materi pelajaran dengan memusatkan pada keseluruhan proses atau situasi belajar untuk mencapai tujuan. Ini berarti metode pembelajaran digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan yang sangat penting.

  Macam-macam metode pembelajaran menurut Wina (2006: 145) adalah sebagai berikut : a.

  Metode ceramah Metode ceramah adalah metode yang cara penyajian pembelajarannya melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung pada sekelompok siswa. Metode pembelajaran hanya berpusat pada guru, siswa pasif dalam pembelajaran.

  b.

  Metode demonstrasi Metode demontrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan memepertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. c.

  Metode penemuan/inkuiri Metode penemuan adalah cara belajar dimana siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban atau permasalahan yang ada.

  d.

  Metode diskusi Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.

  e.

  Metode simulasi Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura- pura atau berbuat seakan-akan. Metode simulasi adalah dalam pembelajaran siswa melakukan simulasi terhadap situasi kenyataan kehidupan yang sebenarnya.

Dokumen yang terkait

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi sumber bunyi siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 133

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing.

0 0 331

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan pembelajaran kontekstual.

0 0 327

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Plaosan 1 menggunakan pendekatan kontekstual.

0 0 253

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 melalui metode inkuiri terbimbing.

0 3 187

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing

0 1 329

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan pembelajaran kontekstual

0 0 325

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi sumber bunyi siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang semester genap tahun pelajaran 2011 2012

0 0 131

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode discovery-inquiry terbimbing pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cancangan Sleman semester 2 tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 191

Peningkatan prestasi belajar IPA materi wujud benda dan sifat-sifatnya menggunakan metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas IV SD Karitas Ngaglik semester 1 tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 128