Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK

Wijayanti, Maria Anita. 2013.Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Kanisius Kintelan Yogpakarta dengan
Menggunakan Pendekatan PMRI.Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru
SekolahDasarUniversitasSanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan penggunaan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dapat meningkatkan
kedisiplinan dan prestasi belajarsiswa kelas V SD Kanisius Kintelan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2
siklus dan setiap siklusnya ada 3 pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan dalam waktu 3 x 40
menit. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kintelan
Yogyakarta dengan jumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 15 siswa lakilaki. Objek penelitian ini adalah peningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar Matematika
dengan menggunakan pendekatan PMRI. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
kedisiplinan belajar dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan wawancara. Sedangkan

instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar adalah soal evaluasi.
Hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus ini menunjukkan adanya peningkatan
kedisiplinan dan peningkatan prestasi belajar siswa. Kedisiplinan siswa dengan kondisi awal
56,66% meningkat pada siklus II dengan banyaknya siswa yang disiplin yaitu 76,67%.
Persentase pencapaian KKM siswa pada kondisi awal 30% meningkat pada siklus II dengan
persentase pencapaian KKM siswa sebesar 86,66%. Sedangkan kondisi awal rata-rata kelas
yaitu 52,2 meningkat pada siklus II menjadi 72,96.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini maka dapat
disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa pada mata pelajaran Matematika dapat meningkat
dengan menggunakan pendekatan PMRI. Begitu pula dengan prestasi belajar Matematika
siswa kelas V SD Kanisius KintelanYogyakarta juga dapat meningkat dengan menggunakan
pendekatan PMRI.

Kata Kunci: Peningkatan, Kedisiplinan, Prestasi Belajar Siswa, Matematika, dan Pendekatan
PMRI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Wijayanti, Maria Anita. 2013. The Enhancementof Discipline and Mathematic Learning
Achievement of students class V SD Kanisius Kintelan Yogpakarta with PMRI Approachment.
Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Program Sanata Dharma
University.
This aim of this study is to determine how the application uses Indonesian Realistic
Mathematics Education approach (PMRI) can improve discipline and student achievement
fifth grade elementary Kanisius Kintelan.
This research is Classroom Action Research (CAR), which was conducted in two
cycles, and each cycle there are 3 meeting. Each meeting made within 3 x 40 minutes. The
subjects in this study were fifth grade students of elementary Kanisius Kintelan Yogyakarta
the number of 30 students consisting of 15 female students and 15 male students. Object of
this research is enhancing the discipline and achievement of learning Mathematics using
PMRI approach. The instrument used to measure the discipline learned in this study is a
questionnaire and interviews. While the instruments used to measure learning achievement is
a matter of evaluation.
Results of research conducted in two cycles showed an increase in discipline and
improvement of student achievement. Discipline of students with initial conditions increased

56.66% in the second cycle to the number of students that discipline is 76.67%. The
percentage of KKM student achievement on the initial conditions 30 % increase in cycle II,
the percentage of KKM student achievement by 86.66 % . While the initial condition that the
average grade of 52.2 increased in the second cycle becomes 72.96.
Based on the results obtained in this study it can be concluded that the discipline of
students in the subjects of Mathematics can be increased by using PMRI approach. Similarly,
the learning achievement of fifth grade students of elementary mathematics Kanisius
Kintelan Yogyakarta can also be increased by using PMRI approach.
Keywords : Improvement, Discipline, Student Achievement, Mathematics, and Approaches

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD KANISIUS
KINTELAN YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN

PMRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
Nama : Maria Anita Wijayanti
NIM

:

091134045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD KANISIUS
KINTELAN YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN
PMRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
Nama : Maria Anita Wijayanti
NIM


:

091134045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN


Karya ini ku persembahkan untuk :
 Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberikan
kemuliaanNya
 Bapak Alexius Yaslan dan Ibu Christina Sri Murwani, kedua orang tuaku
yang selalu memberikan dorongan dan mendoakan tanpa mengenal waktu
 Kakakku Yuliana Nuri Kurnianingsih yang selalu memberikan motivasi
 Teman-teman Kost, Rezo, Umel, Kecol yang selalu memberi penghiburan,
keceriaan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
 Rekan-rekan PGSD USD kelas C angkatan d009
 Teman-teman Payung PMRI
 Almamaterku Tercinta

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

MOTTO

“Dan apa saja yang kamu minta dalam Doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya”
(Matius, 21:22)

“Keyakinan dan kesungguhan dalam berupaya dan berusaha
adalah sebuah gerbang untuk menapaki tangga keberhasilan”
(Anonim)

“Jadikan kepandaian sebagai kebahagiaan bersama, sehingga
mampu meningkatkan rasa ikhlas untuk bersyukur atas
kesuksesan”
(Mario Teguh)

“Never give up on what you really want to do. The person with
big dreams is more powerful than one with all the facts”
(Anita)


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Wijayanti, Maria Anita. 2013.Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Kanisius Kintelan
Yogpakarta dengan Menggunakan Pendekatan PMRI.Skripsi. Yogyakarta:
Program StudiPendidikan Guru SekolahDasarUniversitasSanata Dharma.
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan penggunaan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dapat
meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajarsiswa kelas V SD Kanisius
Kintelan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam d siklus dan setiap siklusnya ada 3 pertemuan. Setiap
pertemuan dilakukan dalam waktu 3 x 40 menit. Adapun subyek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan jumlah 30
siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Objek
penelitian ini adalah peningkatkan kedisiplinandan prestasi belajar Matematika
dengan menggunakan pendekatan PMRI. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur kedisiplinan belajar dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan
wawancara. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi
belajar adalah soal evaluasi.
Hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus ini menunjukkan adanya
peningkatan kedisiplinan dan peningkatan prestasi belajar siswa. Kedisiplinan
siswa dengan kondisi awal 56,66% meningkat pada siklus II dengan banyaknya
siswa yang disiplin yaitu 76,67%. Persentase pencapaian KKM siswa pada
kondisi awal 30% meningkat pada siklus II dengan persentase pencapaian KKM
siswa sebesar 86,66%. Sedangkan kondisi awal rata-rata kelas yaitu 5d,d
meningkat pada siklus II menjadi 7d,96.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini maka
dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa pada mata pelajaran Matematika
dapat meningkat dengan menggunakan pendekatan PMRI. Begitu pula dengan
prestasi belajar Matematika siswa kelas V SD Kanisius KintelanYogyakarta juga
dapat meningkat dengan menggunakan pendekatan PMRI.

Kata Kunci: Peningkatan, Kedisiplinan, Prestasi Belajar Siswa, Matematika, dan
Pendekatan PMRI

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Wijayanti, Maria Anita. 2013. The Enhancementof Discipline and Mathematic
Learning Achievement of students class V SD Kanisius Kintelan Yogpakarta with
PMRI Approachment. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education
Program Sanata Dharma University.
This aim of this study is to determine how the application uses Indonesian
Realistic Mathematics Education approach (PMRI) can improve discipline and
student achievement fifth grade elementary Kanisius Kintelan.
This research is Classroom Action Research (CAR), which was conducted
in two cycles, and each cycle there are 3 meeting. Each meeting made within 3 x
40 minutes. The subjects in this study were fifth grade students of elementary
Kanisius Kintelan Yogyakarta the number of 30 students consisting of 15 female
students and 15 male students. Object of this research is enhancing the discipline
and achievement of learning Mathematics using PMRI approach. The instrument
used to measure the discipline learned in this study is a questionnaire and
interviews. While the instruments used to measure learning achievement is a
matter of evaluation.
Results of research conducted in two cycles showed an increase in
discipline and improvement of student achievement. Discipline of students with
initial conditions increased 56.66% in the second cycle to the number of students
that discipline is 76.67%. The percentage of KKM student achievement on the
initial conditions 30 % increase in cycle II, the percentage of KKM student
achievement by 86.66 % . While the initial condition that the average grade of
5d.d increased in the second cycle becomes 7d.96.
Based on the results obtained in this study it can be concluded that the
discipline of students in the subjects of Mathematics can be increased by using
PMRI approach. Similarly, the learning achievement of fifth grade students of
elementary mathematics Kanisius Kintelan Yogyakarta can also be increased by
using PMRI approach.
Keywords : Improvement, Discipline, Student Achievement, Mathematics, and
Approaches

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ku panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan bimbingan, kesempatan serta kekuatan dalam meyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Kanisius Kintelan
Yogyakarta dengan Menggunakan Pendekatan PMRI”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
sesuai dengan program studi yang dtempuh.
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
d. Romo Gregorius Ari Nugrahanta SJ.,SS.,BST,.MA selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd, selaku dosen pembimbing I, yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Andri Anugrahana, S.Pd, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan dukungan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
5. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari yang telah bersedia membantu dalam
menyusun kuesioner kedisiplinan untuk penelitian.
6. Ibu Marciana Sarwi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kintelan
Yogyakarata yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di kelas V SD Kanisius Kintelan.
7. Ibu Veronika Very Kurniawati, S.Si selaku guru kelas V SD Kanisius
Kintelan yang telah memberikan waktu dan bantuan yang bermanfaat bagi
penulis.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8. Siswa kelas V SD Kanisius Kintelan yang bersedia menjadi subjek dalam
penelitian ini.
9. Bapak, Ibu, dan Kakakku tersayangyang telah memberikan dukungan,
semangat, doa dan kasih sayang kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
10. Sahabat dan teman seperjuanganku Prima dan Melan yang selalu
memberikan motivasidalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman kost, Kecol, Umel, dan Rezo yang selalu memberikan
semangat.
1d. Teman-teman seperjuangan payung PMRI dan semua kelas C angkatan
d009 yang selalu membantu dalam doa.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan dalam meyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini
dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, d7 November d013
Penulis

Maria Anita Wijayanti

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Pembatasan Masalah ................................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian............................................................................... ...... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
F. Definisi Operasional .................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................... 8
A. Kajian Pustaka .......................................................................................... 8
1. Kedisiplinan ........................................................................................ 8
d. Prestasi ............................................................................................. 1d
3. Matematika ...................... ................................................................ 14
4. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ....................... 17
5. Geometri.................................................................................... ...... d4
B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... d4
C.Teori Yang Relevan.................................................................................. d6
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. d7
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................ d8
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ d9
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... d9
B. Setting Penelitian .................................................................................... 30
C. Rencana Penelitian .................................................................................. 3d
D.Teknik Pengumpulan Data................................................................... .... 35

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

D. Instrumen Penelitian .............................................................................. 37
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 49
G. Kriteria Keberhasilan ............................................................................. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................................. 53
A. Pra Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... ….53
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................... 55
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II............................................................ .. 64
D. Hasil Penelitian ....................................................................... ............... 74
1. Siklus I ................................................................................................ 74
d. Siklus II .............................................................................................. 75
E. Pembahasan ............................................................................................ 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 83
A. Kesimpulan ....................................................................................... ….83
B. Saran ........................................................................... ............................ 85
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................. 86

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel3.1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 31
Tabel3.d Kisi-kisi Penyusunan Soal Evaluasi Siklus I ............................................. 37
Tabel 3.3 Kisi-kisiKuesioner Kedisiplinan ................................................................ 38
Tabel 3.4 Pedoman Penskoring Kuesioner Siswa ...................................................... 39
Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Skor PAP Tipe 1 ........................................................ 40
Tabel 3.6 Variabel Penelitian dan Instrumen Pengumpulan Data ............................. 41
Tabel 3.7 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran .................................................... 43
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kualitas Produk ............................................................... 44
Tabel 3.9 Hasil Validasi dan Kriteria ......................................................................... 44
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas dan Soal Evaluasi I.................................................... 46
Tabel 3.11 Kriteria Validitas dan Soal Evaluasi II .................................................... 46
Tabel 3.1d Hasil Validasi Kuesioner ........................................................................ 49
Tabel 3.13 Kriteria Kedisiplinan PAP Tipe 1 ............................................................ 50
Tabel 3.14 Indikator Keberhasilan ............................................................................. 5d
Tabel 4.1 Hasil Penelitian Akhir Siklus............................................................ ........ 79

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Model Dasar PTK Kemmis dan Pobin Mc Taggart .................. 30
Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Soal Secara Berkelompok ..................................... 61
Gambar 4.d Siswa Menggambar Jaring-jaring Bangun ............................................. 6d
Gambar 4.3 Guru Menjelaskan Kepada Siswa .......................................................... 70
Gambar 4.4 Siswa Mengerjakan LKS Secara Berkelompok .................................... 70
Gambar 4.5 Siswa Sedang Melakukan Aktivitas yang Mereka Kerjakan ................. 71
Gambar 4.6 Grafik Peningkatan Hasil Kedisiplinan Siswa ....................................... 80
Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Siswa yang Mencapai KKM ............................... ..81
Gambar 4.8 Grafik Peningkatan rata-rata.................................................................. 8d

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 89
Lampiran dSurat Keterangan Selesai Penelitian ........................................................ 90
Lampiran 3 Instrumen Penelitian (Kuesioner) ........................................................... 91
Lampiran 4 Validasi Kuesioner ................................................................................. 94
Lampiran 5 Perangkat Pembelajaran ....................................................................... 105
Lampiran 6 Validasi Perangkat Pembelajran ........................................................... 185
Lampiran 7 Data Awal Kedisiplinan Siswa ............................................................. 194
Lampiran 8 Data Kedisiplinan Siklus I .................................................................... 196
Lampiran 9 Data Kedisiplinan Siklus II .................................................................. 198
Lampiran 10 Daftar Nilai Siswa Evaluasi I dan II ................................................... d00
Lampiran 11 Hasil Validitas dan Reliabilitas .......................................................... d01
Lampiran 1d Pedoman Wawancara ......................................................................... d16
Lampiran 13 Foto-foto Kegiatan.............................................................................. d17

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BABBIB
PENDAHULUANB
B
Dalam bab I akan dibahas tentang hal yang melatarbelakangi diadakannya
penelitian ini serta rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
definisi operasional.

A. LatarBBelakangBMasalahB
Pembelajaran Matematika merupakan mata pelajaran pokok di
Sekolah Dasar. Sampai jenjang kelas V Sekolah Dasar, siswa telah
memiliki pengalaman yang bermacam-macam tentang matematika. Ada
pengalaman yang menyenangkan dan ada pengalaman yang kurang
menyenangkan. Menurut pendapat Gt siswa kelas V SD Kanisius
Kintelan,

pengalaman

yang

menyenangkan

akan

membantu

siswamengembangkan kemampuannya, sedangkan pengalaman yang tidak
menyenangkan akan membuat siswa malas untuk mengembangkan
kemampuannya.
Pembelajaran matematika yang kurang menyenangkan dapat
terlihat dari pendapat siswa bahwa matematika itu pelajaran yang sulit dan
menakutkan. Pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika yang
sedikit membuat pembelajaran matematika kurang menarik. Guru biasanya

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

kurang menggunakan metode baru dan masih terpusat ceramah dalam
pembelajaran matematika, sehingga pembelajaran jadi membosankan,
kurang menarik dan hasilnya tidak memuaskan.
Sebagai contoh siswa terkadang kurang mempunyai antusias guna
mengikuti kegiatan belajar mengajar terkadang, ada juga beberapa siswa
yang ketika diberi materi cenderung kurang memperhatikan danramai
dengan temannya, bahkan ada juga yang datang terlambat.Kegiatan
pembelajaran di kelas seperti ini kurang mendukung siswa untuk
mengembangkan kemampuannya.Hal ini berhubungan pula dengan
rendahnya kedisiplinan belajar.
Berdasarkan observasidi SD Kanisius Kintelan Yogyakartayang
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 3 Maret 2013, guru kurang mampu
dalam mengolah pembelajaran yang dapat membangkitkan kedisiplinan
belajar siswa. Sehingga mengakibatkan kedisiplinan dan prestasi belajar
siswa kurang optimal. Kedisiplinan dalam proses kegiatan belajar
mengajar ini sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi
suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga
menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa.
Berdasarkan hasil wawancarapeneliti dengan guru kelas V SD
Kanisius Kintelan diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan
dalam mempelajari mata pelajaran Matematika. Hal ini diperkuat dengan
data nilai siswa SD Kanisius Kintelan Yogyakarta satu tahun yang lalu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Hasil nilai rata-rata siswa sebagai kondisi awal yaitu 52,2. Peneliti
mendapatkan data bahwa 36,67% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan
nilai KKM pada mata pelajaran matematika yang sudah ditentukan adalah
65. Peneliti menyimpulkan bahwa terjadi masalah dalam pembelajaran
matematika di kelas V SD Kanisius Kintelan. Dengan begitu, juga
mempengaruhi prestasi belajar siswa rendah. Adanya masalah dalam
pembelajaran

matematika

di

kelas

juga

dikarenakan

kurangnya

kedisiplinan siswa saat belajar di kelas. Pernyataan ini didukung dengan
hasil kuesioner yang disebarkan kepada siswa. Dari analisis data sebagai
kondisi awal terdapat 17 siswa atau 56,66% siswa dari 30 siswa disiplin,
dan 13 siswa atau 43,33% siswa dari 30 siswa tidak disiplin.
Berdasarkan masalah yang ditemukan, peneliti mencoba mencari
solusi untuk menjadikan pembelajaran matematika di kelas V dengan
menggunakan pendekatan PMRI.Pendekatan matematika realistik adalah
salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan perubahan
tersebut. Dengan pendekatan PMRI, bahan pembelajaran akan lebih jelas
maksud dan maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan
memungkinkan menguasai pembelajaran. Siswa akan lebih banyak
melakukan

aktivitas

dalam

pembelajaran,

sebab

tidak

hanya

mendengarkan penjelasan

guru, tetapi melakukan suatu aktivitas lain

seperti

melakukan,

mengamati,

mendemonstrasikan

dan

memerankan.PMRI juga menekankan untuk membawa matematika pada
pengajaran bermakna dengan mengkaitkannya dalam kehidupan nyata

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

sehari-hari yang bersifat realistik. Kata realistik disini dimaksudkan
sebagai suatu situasi yang dapat dibayangkan oleh siswa atau
menggambarkan situasi dalam dunia nyata (Zulkarnain, 2002). Maka
melalui penelitian dengan judul “Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi
Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Kanisius
Kintelan

Yogyakarta

dengan

menggunakan

Pendekatan

PMRI”,

diharapkan kedisiplinan dan prestasi belajar siswa dapat tercapai.

B. PembatasanBMasalahB
Dalam

penelitian

ini

dibatasi

pada

upaya

meningkatkan

kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika siswa
kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta pada materi geometri
Kompetensi Dasar: “6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang dan 6.4
Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri”, dengan menggunakan
pendekatan PMRI.
B
B
B
B
B

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

C. RumusanBMasalahB
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis memaparkan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan
kedisiplinan dalam pelajaran Matematika materi geometri bagi
siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta?
2. Bagaimana penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan
prestasi belajar Matematika pada materi geometri bagi siswa kelas
V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta?

D. TujuanBPenelitianB
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan PMRI dapat
meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V SD Kanisius Kintelan
Yogyakarta dalam pelajaran matematika pada materi Geometri.B
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan PMRI dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kintelan
Yogyakarta dalam pelajaran matematika pada materi Geometri.B
B
B

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

E. ManfaatBPenelitianB
Ada beberapa manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan suasana yang tidak
membosankan dan menyenangkan.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru
diantaranya dapat memberikan inspirasi kegiatan yang menyenangkan
yang dapat dilakukan dalam pembelajaran matematika melalui
pendekatan PMRI untuk meningkatkan kedisiplinan dan prestasi
belajar siswa kelas V SD Kanisius Kintelan.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
sekolah agar dalam pembelajaran matematika dapat digunakan sebagai
acuan dalam menerapkan dan menyusun program pembelajaran.
4. Bagi penulis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk melatih
mengembangkan keterampilan membaca yang efektif, mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan, memperoleh kepuasan intelektual,
memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, dan sebagai bahan
acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

F. DefinisiBOperasionalB
1. Kedisiplinan adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan
dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapa
pun.
2. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.
3. Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan
siswa setelah melakukan aktivitas belajar.
4. Matematika adalah ilmu yang universal yang mengacu kepada
perkembangan teknologi, sehingga mata pelajaran matematika
mempunyai peranan penting untuk menunjang sumber daya
manusia.
5. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah
permasalahan realistik yang digunakan sebagai fondasi dalam
membangun konsep matematika atau disebut juga sebagai sumber
untuk pembelajaran.
6. Geometri adalah salah satu cabang matematika yang mempelajari
tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifatsifatnya, ukuran-ukurannya, dan hubungannya antara yang satu
dengan yang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BABBIIB
LANDASANBTEORIB
B
Bab II Landasan Teori berisi kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Kajian pustaka membahas teori-teori
yang relevan. Hasil penelitian sebelumnya yang berisi penelitian yang pernah ada.
Selanjutnya hasil penelitian dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis
tindakan yang berisi jawaban sementara dari rumusan masalah.
A. KajianBPustakaB
1.

KedisiplinanB
a. PengertianBKedisiplinanB
Kedisiplinan berasal dari kata sifat yaitu disiplin yang diberi imbuan
ke-an. Menurut Prijadaminto (2004 : 5-6) “Disiplin adalah suatu kondisi
yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan pada Tuhan, keteraturan, dan ketertiban
dalam memperoleh ilmu”. Sedangkan menurut Arikunto (2001: 114)
“Disiplin belajar adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan
atau tata tertib kesadaran yang ada pada kata hatinya”. Dari kedua
pengetian diatas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah
suatu bentuk kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib atau
peraturan karena didorong oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya,
kesadaran ini diperoleh karena melalui latihan-latihan.Hurlock (1999:93)

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

mengemukakan bahwa terdapat beberapa cara menanamkan disiplin
kepada anak, yaitu :B
a. Cara disiplin yang otoriter
Disiplin otoriter berarti mengendalikan kekuatan eksternal dalam
bentuk hukuman terutama hukuman badan sehingga anak kehilangan
kesempatan untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri.
b. Cara disiplin yang permisif
Biasanya disiplin yang permisif ini tidak membimbing anak untuk
berperilaku yang disetujui secara sosial dan tidak menggunakan
hukuman.
c. Cara disiplin yang demokratis
Dalam hal ini metode demokratis menggunakan penjelasan, diskusi
dan penalaran sehingga dapat membantu anak dalam memahami
alasan-alasan perilaku tersebut diharapkan.

Sikap disiplin ini akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan,
pendidikan atau penanaman kebiasaan dalam keteladanan-keteladanan
tertentu yang harus dimulai sejak ada dalam lingkungan kekuarga, mulai
pada masa kanak-kanak dan terus berkembang sehingga menjadi bentuk
disiplin yang semakin kuat. Menurut Schaefer (1986) cara yang efektif
untuk mendisiplinkan anak adalah dengan penggunaan pendekatan yang
positif, dengan contoh dorongan dan pujian dibandingkan dengan cara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

negatif, seperti hukuman dan omelan, maka cara yang positif inilah yang
lebih efektif.

b. Indikator-IndikatorBKedisiplinanB
Indikator-indikator menurut Mulyasa (2011:27-28) adalah :
1) Melaksanakan tata tertib dengan baik, baik guru maupun siswa, karena
tata tertib yang berlaku merupakan aturan dan ketentuan yang harus
ditaati oleh siapapun demi kelancaran proses pendidikan itu, yang
meliputi:
a. Konsep diri (self-concept), konsep diri masing-masing individu
merupakan faktor penting dari setiap perilaku.
b. Patuh terhadap aturan sekolah atau lembaga pendidikan.
c. Mengindahkan petunjuk-petunjuk yang berlaku di sekolah atau
suatu lembaga pendidikan tertentu. Contohnya menggunakan
kurikulum yang berlaku atau membuat satuan pelajaran.
d. Tidak membangkang pada peraturan yang berlaku, baik bagi para
pendidik maupun peserta didik, contohnya membuat satuan
pelajaran bagi guru dan mengerjakan PR bagi peserta didik.
e. Tidak suka berbohong.
f. Tingkah laku yang menyenangkan.
g. Rajin dalam belajar mengajar.
h. Tidak suka malas dalam belajar mengajar.
i. Tidak menyuruh orang untuk bekerja demi dirinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

j. Tepat waktu dalam belajar mengajar
k. Tidak pernah membolos dalam belajar mengajar.
l. Tidak pernah keluar dalam belajar mengajar.
2) Taat terhadap kebijakan dan kebijaksanaan yang berlaku
a. Menerima, menganalisis dan mengkaji berbagai pembaharuan
pendidikan.
b. Berusaha menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi pendidikan
yang ada.
c. Tidak membuat keributan di dalam kelas
d. Mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
e. Membantu kelancaran proses belajar mengajar.
3) Menguasai diri dan instrospeksi. Menguasai diri berarti guru maupun
peserta didik memiliki rasa tanggung jawab (sense of responsibility)
yang tinggi terhadap keberlangsungan belajar mengajar. Sedangkan
introspeksi

berarti

mempertahankan

guru

indikator

maupun

peserta

kedisiplinan

didik

melalui

senantiasa

upaya

seperti

melakukan evaluasi secara rutin terhadap kegiatan belajar mengajar.

B
B
B
B
B

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.

12

PrestasiB
a. PengertianBPrestasiB
B

Arifin (1990:3) mengungkapkan prestasi adalah “kemampuan,

ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”.
Menurut KBBI (2008:1101), secara umum prestasi adalah “hasil yang
telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan)”.
Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
prestasi adalah hasil yang dicapai dengan menggunakan kemampuan,
ketrampilan,

dan

sikap

seseorang

dalam

menyelesaikan

suatu

pembelajaran.
B
b. PrestasiBbelajarB
B

Menurut Ahmadi, dan Widodo (1991:130), prestasi belajar adalah

“hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari
dalam diri (faktorinternal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu”.
Menurut KBBI (2008:1101) prestasi belajar adalah “penguasaan
pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang telah diberikan oleh
guru”. Nilai tes yang memuaskan atau mampu mendapatkan nilai yang
tinggi pada mata pelajaran tertentu merupakan salah satu faktor
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil interaksi yang diperoleh dari pengetahuan dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

ketrampilan baik dalam diri sendiri maupun dari luar melalui mata
pelajaran, yang ditunjukkan dengan nilai yang telah diberikan guru.

c. Faktor-faktorByangBMempengaruhiBPrestasiBBelajar
B

Mulyasa (2006:191), menjelaskan “prestasi belajar bukanlah

sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil berbagai faktor
yang melatar belakanginya”. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya :
1) PengaruhBfaktorBinternal
Contoh pengaruh faktor internal adalah intelegensi, keberhasilan
individu dapat diukur dengan intelegensinya, semakin tinggi tingkat
intelegensi maka kemungkinan tingkat hasil yang dicapai semakin
tinggi. Namun belum tentu dengan intelegensi yang rendah maka
siswa mendapatkan hasil belajar yang rendah, hal ini dikarenakan
masih ada faktor-faktor lain, yaitu minat, sikap, waktu, dan
kesempatan.
2) PengaruhBfaktorBeksternal
Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial dan faktor non-sosial.
Faktor sosial meliputi hubungan manusia dengan berbagai situasi
sosial. Contoh, sekolah, masyarakat, teman, lingkungan keluarga,
dan lain-lain. Faktor non-sosial bukan menyangkut seperti keadaan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

fisik atau lingkungan alam, melainkan lebih ke keadaan rumah,
fasilitas belajar, ruang belajar, dan lain-lain.

3. MatematikaB
a. PengertianBMatematikaB
Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat
pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis,
yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalisasi
dan individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika,
aljabar, geometri, dan analisis. Hakikat belajar matematika didasarkan pada
pandangan konstruktivisme, yakni anak belajar matematika dihadapkan
pada masalah tertentu berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya ketika
belajar dan berusaha memecahkannya (Uno, 2007). Bagi para siswa di
sekolah, matematika sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya nalar dan
melatih diri agar mampu berpikir logis, kritis, sistematis, dan kreatif (Polla,
2000).

b. KarakteristikBMatematikaB
Matematika tersusun atas beberapa karakteristik menurut Soedjadi
(2000: 50) adalah sebagai berikut :
B

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

1) MemilikiBobjekBkajianBabstrakBB
Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak,
sering juga disebut objek mental. Objek-objek itu merupakan objek
pikiran. Objek dasar meliputi: fakta, konsep, operasi ataupun relasi dan
prinsip. Dari objek dasar itulah dapat disusun suatu pola dan struktur
matematika.
2) BertumpuBpadaBkesepakatanBB
Kesepakatan merupakan tumpuan yang amat penting dalam
matematika. Kesepakatan yang amat mendasar adalah aksioma dan
konsep primitif. Aksioma disebut sebagai postulat (sekarang) ataupun
pernyataan-pangkal (yang sering dinyatakan tidak perlu dibuktikan).
Sedangkan konsep primitif yang juga disebut sebagai undefined term
ataupun pengertian pangkal tidak perlu didefinisikan. Beberapa aksioma
dapat membentuk suatu sistem aksioma, yang selanjutnya dapat
menurunkan berbagai teorema. Dalam aksioma tentu 10 terdapat konsep
primitif dapat dibentuk konsep baru melalui pendefinisian.
3) BerpolaBberpikirBdeduktifBB
Matematika sebagai “ilmu” hanya diterima pola pikir deduktif.
Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran “yang
berpangkal dari yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada
hal yang bersifat khusus”. Pola pikir yang deduktif ini dapat terwujud
dalam bentuk yang amat sederhana tetapi juga dapat terwujud dalam
bentuk yang tidak sederhana.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

4) MemilikiBsimbolByangBkosongBdariBartiBB
Simbol yang digunakan, baik berupa huruf ataupun bukan huruf.
Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu
model matematika. Model matematika dapat berupa persamaan,
pertidaksamaan, bangun geometrik tertentu, dan sebagainya.

B
c. PembelajaranBMatematikaB
Pembelajaran menurut Surya (2004: 62) adalah suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.Matematika menurut Soedjadi
(2000: 24) adalah cabang ilmu eksak dan terorganisir secara sistematik
yang mencakup tentang bilangan dan kalkulasi, penalaran logik, tentang
fakta kuantitatif, masalah tentang ruangan, bentuk, mengenai struktur yang
logik serta memiliki aturan yang ketat.B
BB

Pola tingkah laku manusia yang tersusun menjadi suatu model

sebagai prinsip-prinsip belajar yang diaplikasikan ke dalam mata pelajaran
matematika. Prinsip belajar inilah yang harus dipilih sehingga cocok untuk
mempelajari matematika. Matematika yang berkenaan dengan ide-ide
abstrak yang diberi simbol-simbol tersusun secara hirarkis dan
penalarannya deduktif. Sangat jelas dalam belajar matematika itu
merupakan kegiatan mental yang tinggi. Seseorang akan lebih mudah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah
diketahui orang tersebut. Karena itu untuk mempelajari suatu materi
matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang itu
akan mempengaruhi terjadinya proses belajar materi matematika tersebut.
Dalam belajar matematika terjadi juga proses berpikir, sebab seseorang
dikatakan berpikir bila orang itu melakukan kegiatan mental dan orang
yang belajar matematika mesti melakukan kegiatan mental. Karena dengan
kita berpikir, orang menyusun hubungan-hubungan antara bagian-bagian
informasi yang telah direkam di dalam pikiran sebagai pengertianpengertian. Dari pengertian tersebut dapat terbentuk pendapat yang pada
akhirnya bisa ditarik kesimpulan. Tentunya kemampuan berpikir
seseorang itu dipengaruhi inteligensinya. Dengan demikian terlihat adanya
kaitan antara inteligensi dengan proses belajar matematika.
B

4. PendidikanBMatematikaBRealistikBIndonesiaB(PMRI)B
a.

SejarahBPMRIB
Pendidikan Matematika Realistik merupakan suatu pendekatan
dalam pembelajaran matematika di Belanda. Pendidikan Matematika
Realistik dikembangkan oleh Hans Freudenthal sejak tahun 1970an. Hans
Frudenthal (Wijaya, 2012) menyatakan bahwa matematika merupakan
suatu bentuk aktivitas manusia yang melandasi pengembangan Pendidikan
Matematika Realistik (Realistic Mathematics Educations). Freudenthal

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

mengenalkan istilah “guided reinvention” sebagai proses yang dilakukan
siswa secara aktif untuk menemukan kembali suatu konsep matematika
dengan bimbingan guru. Selain itu, (Freudenthal,1991) tidak menempatkan
matematika sekolah sebagai suatu sistem tertutup (closed system)
melainkan sebagai suatu aktivitas yang disebut matematisasi.
Kebermaknaan konsep matematika merupakan konsep utama dari
Pendidikan Matematika Realistik. Proses belajar siswa hanya akan terjadi
jika pengetahuan (knowledge) yang dipelajari bermakna bagi siswa
(Freudenthal, 1991). Suatu masalah disebut “realistik” jika masalah
tersebut hanya dapat dibayangkan atau nyata (real) dalam pikiran siswa.
Dalam

Pendidikan

Matematika

Realistik,

permasalahan

realistik

digunakan sebagai fondasi dalam membangun konsep matematika atau
disebut juga sebagai sumber untuk pembelajaran. Sedangkan dalam
pendekatan mekanistik, permasalahan realistik ditempatkan sebagai bentuk
aplikasi suatu konsep matematika sehingga sering juga disebut sebagai
kesimpulan atau penutup dari proses pembelajaran.
Pendidikan Matematika Realistik mulai diterapkan di Indonesia
dengan nama Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sejak
tahun 2001. PMRI dikembangkan oleh Institut Pengembangan PMRI
dengan melibatkan empat universitas di Indonesia, yaitu Universitas
Pendidikan

Indonesia–Bandung,

Universitas

Negeri

Yogyakarta,

Universitas Sanata Dharma–Yogyakarta, dan Universitas Negeri Surabaya
(Wijaya, 2012).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

b. PengertianBPMRIB
Wijaya (2012: 20) Pendidikan Matematika Realistik adalah suatu
pendekatan

dalam

pembelajaran

matematika

yang

harus

selalu

menggunakan masalah sehari-hari. Penggunaan kata “realistik” sebenarnya
berasal dari bahasa Belanda “zich realiseren” yang berarti “untuk
dibayangkan” atau “to imagine”. Van Den Heuvel Panhuizen (Wijaya,
2012), penggunaan kata “realistik” tersebut tidak sekedar menunjukkan
adanya suatu koneksi dengan dunia nyata, tetapi lebih mengacu pada fokus
Pendidikan Matematika Realistik dalam menempatkan penekanan
penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan (imagineable) oleh siswa.
Soedjadi (2001:2) mengemukakan bahwa pembelajaran matematika
dengan pendekatan realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan realita dan
lingkungan
pembelajaran

yang

dipahami

matematika

peserta
sehingga

untuk

memperlancar

mencapai

tujuan

proses

pendidikan

matematika yang lebih baik. Selain itu Soedjadi juga menjelaskan bahwa
realita adalah hal-hal nyata yang kongkrit yang dapat diamati dan
dipahami siswa dengan cara membayangkan. Sedangkan lingkungan
adalah tempat di mana peserta didik berada baik dilingkungan sekolah
maupun lingkungan masyarakat.
Terkait dengan pendekatan pembelajaran matematika, pendekatan
matematika realistik saat ini sedang dikembangkan di Indonesia, maka
selanjutnya dikenal dengan sebutan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI). Pendekatan ini merupakan adaptasi dari pendekatan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

matematika realistik yang dikembangkan di Belanda oleh Freudenthal.
PMRI merupakan pembelajaran yang menekankan aktivitas insan, dalam
pembelajarannya digunakan konteks yang sesuai dengan keadaan di
Indonesia.
Dasar

filosofi

yang

digunakan

dalam

PMRI

ini

adalah

kontrukstivisme yaitu dalam memahami suatu konsep matematika siswa
diharapkan

membangun

dan

menemukan

sendiri

pemahamnnya.

Karakteristik dari pendekatan ini adalah memberikan kesempatan seluasluasnya kepada siswa untuk membangun pemahaman tentang konsep yang
baru dipelajarinya.
Perhatian pada pengetahuan informal (informal knowledge) dan
pengetahuan awal (pre knowledge) yang dimiliki siswa menjadi hal yang
sangat mendasar dalam mengembangkan permasalahan yang realistik.
Pengetahuan informal siswa dapat berkembang menjadi suatu pengetahuan
formal (matematika) melalui proses pemodelan.
Secara umum, dalam Pendidikan Matematika Realistik di kenal dua
macam model yaitu model “of” dan model “for”. Ketika bekerja dalam
permasalahan realistik, siswa akan mengembangkan alat dan pemahaman
matematis yang masih memiliki keterkaitan dengan konteks masalah. Alat
matematis tersebut bisa berupa strategi atau prosedur penyelesaian.
Pemahaman matematis terbentuk ketika suatu strategi bersifat general dan
tidak terkait pada konteks situasi masalah realistik (Wijaya, 2012).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

Dalam Pendidikan Matematika Realistik, konteks yang digunakan di
awal pembelajaran ditujukan untuk titik awal pembangunan konsep
matematika dan untuk memberikan