Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.

(1)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN YOGYAKARTA

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Lucia Merrina Ekaristi Universitas Sanata Dharma

2012

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis deskriptif tingkat korelasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana minat belajar siswa, (2) bagaimana prestasi belajar siswa, (3) apakah ada hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa, dan (4) mengetahui besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Minat belajar sebagai variabel bebas dan variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran Yogyakarta.Subjek penelitian adalah siswa kelas V sebanyak 61 siswa.Alat pengumpulan data berupa angket dan dokumentasi.Angket digunakan untuk mengukur minat belajar siswa, sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.Dokumentasi diperoleh dengan melihat data nilai rapor siswa.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi serial.

Hasil penelitian sebagai berikut: (1) siswa dengan minat belajar rendah sebesar 10% (6 siswa), siswa dengan minat belajar sedang sebesar 16,7% (10 siswa), dan siswa dengan minat belajar tinggi sebesar 73,3% (44 siswa); (2) siswa dengan prestasi belajar rendah sebesar 23,3% (14 siswa), siswa dengan prestasi belajar sedang sebesar 60% (36 siswa), dan siswa dengan minat belajar tinggi sebesar 16,7% (10 siswa) ; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai rser = 0,703 dan termasuk dalam kategori kuat.

Signifikan pada taraf 1% dengan t hitung = 7,528 ≥ ttabel = 2,660; (4) minat belajar

memberikan sumbangan sebesar 49,4% dengan prestasi belajar siswa.


(2)

ix

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION AND ACADEMIC ACHIEVEMENT OF FIFTH GRADE STUDENTS OF KANISISUS

PUGERAN YOGYAKARTA ELEMENTARY SCHOOL IN FIRST SEMESTER, LESSON YEAR 2011/2012

Lucia Merrina Ekaristi Sanata Dharma University

2012

This descriptive research used quantitative correlational method. The purpose of this research was to find out: (1) students’ learning motivation, (2) students’ academic achievement, (3) possible correlation between students’ learning motivation and their academic achievement, and (4) the effects of students’ learning motivation on academic achievement. There were two variables involved in this research. Those were learning motivation as independent variable and academic achievement as independent variable.

This research was undertaken at Kanisius Pugeran Yogyakarta Elementary School, involving sixty-six fifth grade students. Data were collected using questionnaire measuring students learning motivation and documentation of students’ academic achievement. Documentation was provided by students’ academic report. Statistical technique used in this research was serial correlation technique.

The results of this research were: (1) students with low learning motivation constituted 10% of total students (6 student), while students with medium learning motivation constituted 16.7% of total students (10 student), and students with high learning motivation were at 73.3 percentage (44 student) ; (2) 23.3% of students had low academic achievement (14 student), while 60% of them had medium achievement (36 student), and 16.7% of students had high academic achievement (10 student) ; (3) there isa positiveand significantrelationshipbetweeninterest in learningwithstudent achievement, withrvalues0.703andincluded in thestrongcategory. Significanceat1% levelbyt count=7.528 ≥ t table =2,660; (4) learning motivation signified 49.4% of students academic achievement.


(3)

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN YOGYAKARTA

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DisusunOleh :

Lucia Merrina Ekaristi

NIM. 081134066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012


(4)

i

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN YOGYAKARTA

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh : Lucia Merrina Ekaristi

NIM. 081134066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012


(5)

(6)

iii


(7)

iv

Persembahan

Karyaku ini kupersembahkan kepada yang terkasih:

Yesus Kristus dan Bunda Maria

Kedua orangtua ku Bapak Yeheskiel Haryanto dan Ibu Caecilia Maria Ambarwati

Adik-adikku Andreas Armando Septyanto dan Jeanne Erika Agustin

Sahabat-sahabat ku


(8)

v

Motto

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan

bertekunlah dalam doa”. (Roma 12: 12)

“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar.Tunjukkanlah

kasihmu dalam hal saling membantu”.

(Efesus 4: 2)

“Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya”.

(Pengkotbah 3: 11)

“Dalam hidup, selalu berikan yg terbaik yg kamu bisa.Tak perlu jadi

sempurna, karena apa yang buatmu berbeda, membuatmu istimewa”.


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Juli 2012 Peneliti,


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tanggan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Lucia Merrina Ekaristi

Nomor Mahasiswa : 081134066

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN YOGYAKARTA SEMESTER 1 TAHUN”.Dengan demikian saya memberikanhak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 20 Juli 2012 Yang menyatakan,


(11)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN YOGYAKARTA

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Lucia Merrina Ekaristi Universitas Sanata Dharma

2012

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis deskriptif tingkat korelasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana minat belajar siswa, (2) bagaimana prestasi belajar siswa, (3) apakah ada hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa, dan (4) mengetahui besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Minat belajar sebagai variabel bebas dan variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran Yogyakarta.Subjek penelitian adalah siswa kelas V sebanyak 61 siswa.Alat pengumpulan data berupa angket dan dokumentasi.Angket digunakan untuk mengukur minat belajar siswa, sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.Dokumentasi diperoleh dengan melihat data nilai rapor siswa.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi serial.

Hasil penelitian sebagai berikut: (1) siswa dengan minat belajar rendah sebesar 10% (6 siswa), siswa dengan minat belajar sedang sebesar 16,7% (10 siswa), dan siswa dengan minat belajar tinggi sebesar 73,3% (44 siswa); (2) siswa dengan prestasi belajar rendah sebesar 23,3% (14 siswa), siswa dengan prestasi belajar sedang sebesar 60% (36 siswa), dan siswa dengan minat belajar tinggi sebesar 16,7% (10 siswa) ; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai rser = 0,703 dan termasuk dalam kategori kuat.

Signifikan pada taraf 1% dengan t hitung = 7,528 ≥ ttabel = 2,660; (4) minat belajar

memberikan sumbangan sebesar 49,4% dengan prestasi belajar siswa.


(12)

ix

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION AND ACADEMIC ACHIEVEMENT OF FIFTH GRADE STUDENTS OF KANISISUS

PUGERAN YOGYAKARTA ELEMENTARY SCHOOL IN FIRST SEMESTER, LESSON YEAR 2011/2012

Lucia Merrina Ekaristi Sanata Dharma University

2012

This descriptive research used quantitative correlational method. The purpose

of this research was to find out: (1) students’ learning motivation, (2) students’ academic achievement, (3) possible correlation between students’ learning motivation and their academic achievement, and (4) the effects of students’ learning motivation

on academic achievement. There were two variables involved in this research. Those were learning motivation as independent variable and academic achievement as independent variable.

This research was undertaken at Kanisius Pugeran Yogyakarta Elementary School, involving sixty-six fifth grade students. Data were collected using questionnaire measuring students learning motivation and documentation of students’

academic achievement. Documentation was provided by students’ academic report.

Statistical technique used in this research was serial correlation technique.

The results of this research were: (1) students with low learning motivation constituted 10% of total students (6 student), while students with medium learning motivation constituted 16.7% of total students (10 student), and students with high learning motivation were at 73.3 percentage (44 student) ; (2) 23.3% of students had low academic achievement (14 student), while 60% of them had medium achievement (36 student), and 16.7% of students had high academic achievement (10 student) ; (3) there isa positiveand significantrelationshipbetweeninterest in learningwithstudent achievement, withrvalues0.703andincluded in thestrongcategory. Significanceat1% levelbyt count=7.528 ≥ t table =2,660; (4) learning motivation signified 49.4% of students academic achievement.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dengan lancar dan tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rohandi.,Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Elga Andriana, S.Psi., M. Ed. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Drs. J. Sumedi. Selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan, motivasi, kritik dan saran hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Segenap dosen Program Studi PGSD yang telah memberikan banyak

pengalaman dan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan skripsi ini.

7. Segenap karyawan di sekretariat PGSDatas segala pelayanan dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma.

8. Ibu C. Novi Suratri P.,S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Pugeran Yogyakarta.


(14)

xi

9. Bapak Florianus Wisnu dan Ibu Elisabeth Listriyani, S.Pd. selaku guru kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta.

10. Seluruh siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta.

11. Kedua orangtuaku, Bapak Yeheskiel Haryanto dan Ibu Caecilia Maria Ambarwati yang terkasih, yang selalu menyertaiku dengan doa, kasih sayang, dan dukungan baik moril maupun material. Tuhan selalu memberkati kalian. 12. Kedua adikku, Andreas Armando Septyanto dan Jeanne Erika Agustin yang

sudah mendukungku dan berbagi tawa dan canda. Belajar yang rajin dan sukses. 13. Kedua sahabatku terkasih, Maria Aprita Kusuma dan Iryun Trianawati

terimakasih atas kebersamaan, canda tawa dan supportnya selama ini.

14. Arief Setyo Widodo, yangmemberikan dukungan, semangat, dan doa serta segala bantuan selama penyelesaian skripsi ini. Sukses selalu. God Bless You.

15. Teman-teman PGSD S1 angkatan 2008 khususnya teman-teman kelas C yang aku kasihi dan banggakan, terimakasih atas persaudaraan yang terjalin selama ini. Sukses selalu untuk kita semua. Semoga persaudaraan ini akan terus terjalin. 16. Teman-teman kos pak RT: Nawang, Septi “nDut” dan Devi “Butet” makasih

buat candaan dan keusilannya selama di kos.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa apapun.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukkan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini.Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 20 Juli 2012 Penulis


(15)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Istilah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar ... 8

1. Pengertian Minat ... 8

2. Faktor Pendorong Minat ... 10


(16)

xiii

4. Metode Pengukuran Minat ... 15

5. Cara Membangkitkan Minat Siswa ... 20

6. Indikator Minat Belajar ... 20

7. Pengertian Belajar ... 24

8. Prinsip-Prinsip Belajar ... 27

9. Pengertian Minat Belajar... 28

B. Prestasi Belajar ... 29

C. Hubungan antara Minat Belajar dan Prestasi Belajar ... 32

D. Penelitian yang Relevan ... 33

E. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 36

B. Variabel Penelitian ... 37

C. Populasi Penelitian ... 38

D. Tempat Penelitian... 39

E. Jadwal Penelitian ... 39

F. Instrument Penelitian/ Alat Ukur ... 40

1. Teknik Pengumpulan Data ... 40

a. Kuisioner/ Angket ... 40

b. Dokumentasi ... 49

2. Uji Coba Instrumen ... 50

a. Uji Validitas ... 50

b. Uji Reliabilitas ... 54

G. Teknik Analisis Data ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 62

1. Minat Belajar Siswa Kelas V SDK Pugeran Yogyakarta ... 62

2. Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDK Pugeran Yogyakarta ... 66


(17)

xiv

a. Hipotesis ... 72

b. Hasil Pengujian Hipotesis ... 72

4. Besar Sumbangan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 83

B. Pembahasan ... 84

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Subjek Penelitian ... 38

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 39

Tabel 3.3 Indikator Kuisioner Minat Belajar Siswa ... 43

Tabel 3.4 Sebaran Item Uji Coba Kuisioner Minat Belajar Siswa... 48

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal untuk Mencari Validitas Item ... 53

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 55

Tabel 3.7 Koefisien Reliabilitas Uji Coba Penelitian ... 57

Tabel 3.8 Jarak Skor Minat Tiap Kelompok ... 58

Tabel 3.9 Pedoman Pemberian Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi ... 61

Tabel 4.1 Jarak Skor Minat Tiap Kelompok ... 62

Tabel 4.2 Kriteria Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ... 68

Tabel 4.3 Skor Minat Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa ... 73

Tabel 4.4 Proporsi Individu dalam Tiap Kelompok ... 76

Tabel 4.5 Jumlah Subjek Tiap Kelompok ... 76

Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata (mean) setiap Kelompok Minat Belajar ... 77

Tabel 4.7 Nilai Ordinat... 77


(19)

xvi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Klasifikasi Minat Belajar Siswa Kelas V SD Kanisus

Pugeran Yogyakarta ... 63 Diagram 4.2 Persentase Minat Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius

Pugeran Yogyakarta ... 66 Diagram 4.3Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDK Pugeran

Yogyakarta Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/ 2012 ... 69 Diagram 4.4 Persentase Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDK Pugeran


(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Uji Coba Penelitian Minat Belajar Siswa ... 95

Lampiran 2 Tabel Skoring (4,3,2,1) Hasil Uji Coba Kuisioner Minat Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Gayam... 101

Lampiran 3 Tabel Persiapan Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Soal Uji Coba Kuisioner Minat Belajar Siswa ... 111

Lampiran 4 Tabel Hasil Analisis Uji Validitas Kuisioner Minat Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Gayam ... 123

Lampiran 5 Tabel Validitas Tiap Indikator dan Sebaran Item Kuisioner Minat Belajar Siswa ... 125

Lampiran 6 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Uji Coba Kuisioner Minat Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Gayam ... 128

Lampiran 7 Tabel Revisi Kisi-Kisi Kuisioner Penelitian Minat Belajar ... 130

Lampiran 8 Tabel Revisi Sebaran Item Kuisioner Penelitian Minat Belajar ... 134

Lampiran 9 Kuisioner Penelitian Minat Belajar ... 136

Lampiran 10 Skor Hasil Penelitian Kuisioner Minat Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta ... 141

Lampiran 11 Tabel Klasifikasi Minat Belajar Siswa Kelas V SDK Pugeran... 149

Lampiran 12 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDK Pugeran ... 152

Lampiran 13 Daftar Nilai Rapor Kelas V Semester 1 SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012 ... 155

Lampiran 14 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment ... 157

Lampiran 15 Nilai-Nilai dalam Distribusi t ... 158

Lampiran 16 Tabel Ordinat pada Kurva Normal ... 160

Lampiran 17 Tabel Hubungan Antar Kelompok Minat Belajar dengan Kelompok Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDK Pugeran Yogyakarta ... 162

Lampiran 18 Surat Ijin Penelitian ... 165


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pendidikan, seseorang yang belajar itu berusaha mengembangkan dirinya agar mampu berdiri sendiri dan mandiri dalam berbagai pengalaman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Permasalahan yang sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran mengakibatkan rendahnya pencapaian prestasi belajar siswa. Padahal semakin ke depan tuntutan pencapaian prestasi belajar siswa akan semakin tinggi. Guru yang bertindak sebagai fasilitator yang mendidik siswanya merupakan salah satu kunci kesuksesan pencapaian prestasi belajar siswa. Maka dari itu, hubungan yang baik antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas merupakan hal yang sangat penting. Dengan adanya hubungan yang baik antara guru dan siswa, diharapkan siswa dapat memberikan respon yang positif saat pelajaran seperti memiliki semangat, gembira dan penuh gairah sehingga akan tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien.


(22)

Masalah tersebut menjadi tantangan bagi guru, orangtua dan siswa untuk selalu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar siswa tentu saja tidak hanya ditentukan dari faktor pendidik saja. Prestasi belajar siswa ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang penting adalah minat belajar. Minat belajar adalah rasa ketertarikan seseorang terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap kegiatan pembelajaran dibandingkan siswa yang tidak berminat terhadap kegiatan pembelajaran, akan menunjukkan respon yang berbeda. Bagi siswa yang berminat terhadap kegiatan pembelajaran akan tampak terdorong untuk tekun dalam belajar dan memiliki semangat untuk belajar. Berbeda dengan siswa yang tidak berminat terhadap kegiatan belajar mereka cenderung akan memberikan reaksi sikap yang negatif seperti tidak semangat mengikuti kegiatan pembelajaran, tidak memperhatikan pelajaran dan sering membolos. Mereka tidak terdorong untuk tekun belajar. Oleh sebab itu, untuk memperoleh hasil yang baik atau prestasi belajar yang baik, seorang siswa harus memiliki minat terhadap pelajaran sehingga siswa akan terdorong untuk terus belajar dan meningkatkan prestasinya.

Minat mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar. Pada umumnya, seseorang merasa senang untuk melakukan sesuatu apabila dia merasa tertarik terhadap suatu hal. Perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif. Minat merupakan kecenderungan yang agak menetap dalam diri subyek sehingga subyek merasa


(23)

tertarik pada bidang/ hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1984: 30). Oleh karena itu, saat orang memiliki minat terhadap sesuatu, maka orang tersebut akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan demikian diharapkan hasil yang diperoleh akan menjadi lebih baik begitu pula dengan prestasi belajar.

Dari uraian diatas, peneliti akan meneliti mengenai minat belajar siswa yang akan dilihat hubungannya dengan prestasi belajar siswa selama satu semester. Peneliti melakukan penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh dari minat siswa terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Sehingga dapat menjadi bekal pembelajaran juga bagi peneliti saat kelak menjadi seorang guru.

Penelitian ini akan membahas mengenai minat belajar, prestasi belajar, hubungan antara minat belajar dan prestasi belajar, serta untuk mengetahui besar sumbangan minat terhadap prestasi belajar siswa. Subjek penelitian tersebut adalah siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta. Maka peneliti mengangkat judul “Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/ 2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, ada beberapa rumusan masalah yang dapat peneliti ajukan, rumusannya sebagai berikut.


(24)

1. Bagaimana minat belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Tahun pelajaran 2011/ 2012?

3. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012?

4. Seberapa besar sumbangan minat terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012?

C. Batasan Istilah

Supaya tidak menimbulkan suatu pertanyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah yang dikemukakan, maka perlu adanya pembatasan istilah. Adapun istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Minat

Minat merupakan suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu objek yang cenderung bersifat menetap yang di dalamnya ada unsur rasa senang. b. Minat belajar

Minat belajar merupakan ketertarikan siswa pada pelajaran dan perasaan senang terhadap kegiatan yang berkaitan dengan belajar dan pelajaran guna mencapai hasil belajar/ prestasi belajar yang optimal.


(25)

c. Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah hasil belajar akademik yang dicapai siswa dalam suatu pelajaran yang menunjukan tingkat penguasaan siswa terhadap mata pelajaran inti Sekolah Dasar (Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Ilmu Pengetahuan Alam) setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana minat belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

3. Mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

4. Mengetahui seberapa besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012.


(26)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa bagi beberapa pihak di bawah ini. 1. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memberikan informasi dalam meningkatkan dan menentukan program pendidikan di sekolah untuk kedepannya.

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru tentang pentingnya menumbuhkan minat belajar pada diri siswa dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih metode pengajaran bagi siswa sehingga siswa mau terlibat dalam pembelajaran dan terdorong untuk tekun dalam belajar.

3. Bagi Orangtua

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi orangtua untuk mendorong dan menumbuhkan minat belajar anak supaya prestasi belajar anak dapat berkembang dengan optimal.

4. Bagi Penulis

Sebagai calon guru, penulis diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat belajar dalam diri siswa terhadap pelajaran.


(27)

5. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan sebagai acuan penelitian-penelitian yang relevan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang hubungan minat dan prestasi belajar.


(28)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat

Minat merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses pembelajaran karena mempengaruhi hasil belajar siswa. Ada beberapa definisi tentang minat yang dikemukakan oleh para ahli.

a. Hurlock (1995: 114) menjelaskan bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar.

b. Winkel (1984: 30) mendefinisikan minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/ hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

c. Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka minat akan semakin kuat.


(29)

d. Moh. Surya (2003: 67) minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya. e. Jersild dan Tasch (dalam Nurkancana, 1983: 224) menekankan bahwa

minat atau intrest menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu.

f. Sardiman A. M (1986: 76) berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.

g. Fuad Hasan (1989: 59) mengartikan minat sebagai hal yang menunjuk pada adanya intensitas dari seseorang terhadap suatu hal, peristiwa, orang, atau benda.

h. Doyles Fryer (dalam Nurkancana, 1983: 224) minat atau intrest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu.

Minat sangat berhubungan dengan perasaan seorang siswa, dimana perasaan itu sangat berpengaruh terhadap semangat dan gairah siswa untuk belajar. Dengan perasaan, siswa dapat menerima dengan baik pengalaman-pengalaman belajar yang diperolehnya. Perasaan senang akan menimbulkan


(30)

minat yang positif dan sebaliknya, jika perasaan tidak senang maka akan menimbulkan minat yang negatif. Berdasarkan dari beberapa pengertian minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu ketertarikan atau perhatian yang muncul dari dalam diri seseorang pada suatu hal/ aktivitas yang disenanginya. Ketertarikan pada suatu hal tersebut cenderung bersifat menetap dan disertai dengan rasa senang.

2. Faktor Pendorong Minat

Minat dan motivasi memiliki hubungan yang sangat erat, dimana minat sebagai alat motivasi yang utama. Esti (2002: 365) salah satu cara untuk menarik minat selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa. Jika seorang guru tahu apa yang diminati siswa, banyak tugas mengajar di kelas yang dapat dihubungkan dengan minat siswa.

Soewardi (1987: 183) Minat didorong oleh motivasi. Motivasi merupakan suatu tenaga yang mendorong setiap individu bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu. Motivasi inilah yang mendorong mengapa mereka itu melakukan suatu kegiatan/ pekerjaan. Minat dimanifestasikan berdasarkan komponen dorongan yang mendorongnya. Menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendorong minat adalah motivasi.


(31)

3. Ciri-Ciri Siswa Berminat Dalam Belajar

Hurlock (1995:115) menjelaskan bahwa ciri-ciri minat antara lain sebagai berikut:

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental

Pada dasarnya minat di semua bidang tetap berubah. Perubahan minat terjadi selama perubahan fisik dan mental siswa berkembang. Dengan demikian perkembangan fisik dan mental seorang siswa akan tumbuh bersamaan dengan minat siswa.

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar

Siswa tidak akan mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental untuk belajar. Misalnya, siswa tidak akan mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk belajar IPA, sampai siswa tersebut memiliki pengetahuan dan keinginan untuk belajar IPA sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

c. Minat bergantung pada kesempatan belajar

Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa. Minat berasal dari lingkungan dimana mereka tinggal. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah. Minat mereka tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka tertarik pada minat orang yang berada di luar rumah yang mulai mereka kenal. Jadi minat bergantung pada seseorang untuk mencari situasi baru untuk belajar.


(32)

d. Perkembangan minat mungkin terbatas

Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas akan membatasi minat anak. Misalnya pada anak yang memiliki cacat fisik, anak tersebut tidak mungkin mempunyai minat yang sama seperti dengan teman sebayanya yang memiliki perkembangan fisik normal.

e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya

Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok budaya mereka yang dianggap benar atau sesuai. Dengan demikian mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang mereka anggap tidak sesuai. Minat anak tergantung pada lingkup budayanya yang mereka tekuni dengan baik.

f. Minat berbobot emosional

Bobot emosional merupakan aspek afektif dari minat yang menetukan kekuatanya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan akan melemahkan minat seorang siswa. Dan sebaliknya, jika bobot emosional seorang siswa menyenangkan maka akan memperkuat minat seorang siswa tersebut.

g. Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak, bahwa minat itu bersifat egosentris. Minat akan menuntun mereka ke arah tujuannya. Misalnya, minat anak


(33)

pada mata pelajaran tertentu, kepandaian mereka di bidang tersebut di sekolah menjadi langkah penting untuk menuju kedudukan yang baik dan menguntungkan di bidang yang diminati anak.

Djemari Mardapi (2008: 112) menyebutkan beberapa indikator siswa yang berminat antara lain: manfaat belajar, usaha dalam memahami pelajaran, membaca buku yang berkaitan dengan bidang studi, bertanya di kelas, bertanya kepada teman, bertanya kepada orang lain, mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh.

Menurut Slameto (2003: 58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.

d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang lainnya.


(34)

Dari uraian di atas yang menjelaskan tentang indikator dan ciri siswa yang berminat, peneliti dapat menyimpulkan bahwa indikator siswa yang berminat antara lain:

a. Ekspresi perasaan hati selama belajar, meliputi : siswa merasa senang mengikuti pelajaran, siswa mengikuti pelajaran dengan antusias, siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru, siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai, siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai, dan siswa duduk dengan tenang siap untuk belajar. b. Perhatian dalam belajar, meliputi: siswa aktif bertanya di dalam kelas,

siswa aktif menjawab pertanyaan, siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama, siswa tidak melamun di dalam kelas, dan siswa tidak mengobrol atau tidak mengganggu teman lain ketika belajar.

c. Ketertarikan pada materi dan guru, meliputi : siswa giat membaca buku pelajaran, siswa menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru, siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru, siswa mengerjakan tugas dari guru, dan siswa membawa buku atau sumber lain dalam belajar.

d. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran, meliputi: siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi, siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan dalam belajar, siswa bekerjasama dengan kelompok, siswa maju ke depan mengerjakan tugas, dan siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru.


(35)

e. Tekun menghadapi tugas-tugas, meliputi: siswa membentuk kelompok belajar dengan teman-teman, siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru, dan siswa selalu ingin mengerjakan soal-soal latihan walaupun tidak disuruh.

f. Ulet menghadapi kesulitan dalam belajar, meliputi: siswa berusaha meminta bantuan pada guru ataupun orang tua jika mengalami kesulitan belajar, dan siswa akan tetap berusaha mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh walaupun dia kesulitan dalam mengerjakannya.

Indikator-indikator tersebut juga digunakan oleh peneliti untuk menyusun instrument penelitian tentang minat belajar. Indikator minat tersebut digunakan dalam membuat kuisioner sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian.

4. Metode Pengukuran Minat

Nurkancana (1983: 227) menyatakan ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk mengadakan pengukuran minat. Di bawah ini akan diuraikan metode-metode pengukuran tersebut.

a. Observasi

Pengukuran minat dengan metode observasi mempunyai suatu keuntungan karena dapat mengamati minat anak-anak dalam kondisi yang wajar. Jadi tidak dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam


(36)

setiap situasi, baik dalam kelas maupun di luar kelas. Pencatatan hasil-hasil observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung.

Tetapi guru juga harus menyadari bahwa observasi ini mempunyai kelemahan. Observasi ini tidak dapat dilakukan terhadap beberapa situasi atau beberapa anak dalam waktu yang sama. Apabila kita hendak mengukur minat semua anak yang kita didik, maka kita akan memerlukan waktu yang sangat panjang. Jadi seorang guru tidak mungkin akan berhasil mengukur minat anak-anak hanya dengan mempergunakan observasi. Biasanya observasi dilakukan terhadap beberapa orang anak berdasarkan data yang telah terkumpulkan sebelumnya.

Kelemahan yang lain dari pada observasi ialah bahwa penafsiran terhadap hasil-hasil observasi sering bersifat subyektif. Sikap dari pada guru-guru, jarak waktu yang panjang antara situasi-situasi tingkah laku yang diobservasi, serta obyektifitas dari pada pencatatan sangat mempengaruhi validitas dari pada observasi.

b. Interview (wawancara)

Interview baik digunakan untuk mengukur minat anak-anak. Sebab biasanya anak-anak memperbincangkan hobinya dan aktivitas yang menarik hatinya. Pelaksanaan interview ini biasanya lebih baik dilakukan dalam situasi yang tidak formal (informal approach),


(37)

sehingga percakapan akan dapat belangsung dengan lebih jelas. Misalnya dalam percakapan sehari-hari diluar jam pelajaran, dengan mengadakan kunjungan rumah dan sebagainya. Guru dapat memperoleh informasi tentang minat anak-anak dengan menanyakan kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan oleh anak setelah pulang sekolah, permainan apa yang disenangi, apa hobinya, perjalanan-perjalanan atau tamasya yang berkesan dihatinya, pengalaman apa yang paling mengesankan, buku-buku apa yang digemari dan sebagainya.

c. Kuesioner

Dengan mempergunakan kuesioner guru dapat melakukan pengukuran terhadap sejumlah anak sekaligus. Dengan demikian apabila dibandingkan dengan interview dan observasi, kuesioner ini jauh lebih baik dan efisien dalam penggunaan waktu. Isi pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner pada prinsipnya tidak berbeda dengan isi pertanyaan dalam interview. Jadi dalam kuisioner guru dapat menanyakan tentang kegiatan yang dilakukan anak-anak diluar sekolah, permainan yang disenangi, bacaan yang menarik, dan sabagainya. Perbedaannya dengan interview ialah bahwa interview dilakukan secara lisan, dan guru hanya menghadapi seorang anak. Sedangkan kuisioner dilakukan secara tertulis dan guru menghadapi beberapa orang anak sekaligus.


(38)

d. Inventori

Inventori adalah suatu metode untuk mengadakan pengukuran atau penilaian yang sejenis dengan kuisioner, yaitu sama-sama merupakan daftar pertanyaan secara tertulis. Perbedaanya ialah dalam kuesioner responden menulis jawaban-jawaban yang relatif panjang terhadap sejumlah pertanyaan, sedangkan pada inventori responden memberi jawaban dengan memberi lingkaran, tanda chek, mengisi nomor atau tanda-tanda lain yang berupa jawaban-jawaban yang singkat terhadap sejumlah pertanyaan yang lengkap.

Minat siswa diukur menggunakan penilaian non tes. Masidjo (1995:59) mengemukakan bahwa non tes merupakan rangkaian pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang kurang distandarisasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan atau hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan (observasi), catatan anekdot, daftar cek, skala nilai, angket, dan wawancara. Sejalan dengan pendapat di atas, Mustaqim (2008: 170) mengemukakan bahwa alat evaluasi non tes dapat digunakan untuk menilai beberapa aspek dari individu, sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga untuk aspek afektif dan psikomotorik. Macam-macam alat evaluasi non tes adalah skala bertingkat (rating scale), kuisioner (angket), daftar cocok (cek


(39)

list), wawancara (Interview), obsevasi, riwayat hidup, studi kasus, dan sosiometri.

Dalam penelitian ini, minat siswa diukur dengan menggunakan kuisioner (angket). Pengertian kuisioner menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 609) adalah alat riset atau survey yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis. Mustaqim (2008: 171) menyatakan kuisioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan alat ini orang dapat diketahui tentang keadaan/ data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapat dan lain-lain. Pendapat ini sejalan dengan Masidjo (1995: 70) yang mengemukakan angket atau kuisioner adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Dalam penelitian ini, kuisioner dilakukan secara langsung dan menurut cara menjawabnya termasuk kuisioner tertutup. Masidjo (1995: 71) menyatakan bahwa angket langsung adalah angket yang dikirim kepada responden dan langsung diisinya. Mustaqim (2008: 171) dikatakan langsung karena kuisioner tersebut dikirim dan diisi langsung oleh orang yang akan diminta jawaban tentang dirinya. Mustaqim (2008: 172) menurut cara menjawabnya termasuk kuisioner tertutup (berstruktur) yaitu kuisioner yang disusun dengan menggunakan pilihan jawaban, sehingga responden tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.


(40)

5. Cara Membangkitkan Minat Siswa

Sardiman (1986: 93-94) Proses belajar akan berjalan lancar apabila disertai minat. Minat dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut. a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan

b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar

6. Indikator Minat Belajar

Dalam penelitian ini peneliti merumuskan sepuluh indikator yang digunakan dalam membuat kuisioner sebagai alat untuk mengukur minat belajar siswa. Indikator-indikator tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Ekspresi dan perasaan hati selama belajar.

Ketika seorang siswa memiliki minat terhadap suatu hal, tanda awal yang nampak dan dapat langsung kita ketahui adalah melalui ekspresi siswa tersebut. Siswa yang memiliki minat akan menunjukkan ekspresi gembira dan senang hati selama mengikuti proses pembelajaran. Jadi salah satu indikator siswa berminat terhadap suatu pelajaran adalah adanya ekspresi dan perasaan senang selama siswa mengikuti pelajaran, antara lain siswa tidak mengeluh selama mengikuti pelajaran, siswa tidak merasa bosan belajar di sekolah juga siswa senang bila diberi tugas atau PR oleh guru. Jika siswa tidak berminat terhadap pelajaran maka ia akan


(41)

cepat merasa bosan dan tampak tidak senang serta tidak menikmati proses pembelajaran.

b. Menunjukkan perhatian dalam belajar.

Siswa yang berminat terhadap pelajaran akan menunjukkan perhatian yang lebih dalam belajar, juga pada saat ia mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Misalnya, siswa sudah siap di kelas sebelum pelajaran di mulai, setiap hari siswa membawa buku-buku pelajaran yang dijadwalkan, siswa membaca dan mempelajari berbagai macam buku yang dapat menunjang pelajaran serta menambah pengetahuan siswa. Jika siswa tidak berminat, ia kurang menunjukkan perhatian dalam belajar, misalnya siswa lebih senang membaca buku cerita yang tidak menambah pengetahuan dari pada membaca buku-buku yang mendukung pelajaran.

c. Ketertarikan pada materi dan guru.

Metode mengajar guru dan pengolahan materi pelajaran yang menarik bagi siswa merupakan hal yang sangat penting. Karena salah satu indikator siswa memiliki minat belajar adalah ketertarikan siswa pada materi dan guru. Jika guru mampu mengolah materi pelajaran menjadi suatu hal yang menarik dan menyenangkan, dapat membuat siswa berminat terhadap pelajaran. Misalnya, siswa selalu mendengarkan jika guru sedang menyampaikan materi, serta siswa akan bersemangat mengikuti setiap pelajaran. Namun jika materi yang diajarkan serta


(42)

penyampaian guru kurang menarik siswa tentu tidak berminat dalam pelajaran, siswa menjadi kurang semangat dan mengantuk saat diajarkan materi pelajaran oleh guru.

d. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Ketika siswa berminat pada pelajaran, siswa akan cenderung aktif dan mau ikut terlibat dalam pembelajaran. Misalnya, saat diskusi kelompok siswa ikut memberikan pendapat dan aktif dalam diskusi kelompok, selain itu siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru serta sering maju ke depan mengerjakan soal-soal dari guru. Namun jika siswa tidak memiliki minat, ia jarang terlibat dalam proses pembelajaran bahkan sering sibuk sendiri pada saat pembelajaran berlangsung.

e. Kesenangan mempelajari kembali dan selalu mengingat pelajaran.

Siswa yang memiliki minat dalam belajar akan senang mempelajari kembali palajaran yang diajarkan dan selalu mengingatnya, seperti siswa akan mengulang kembali hal-hal yang penting dalam pelajaran saat di rumah, serta siswa setiap hari akan meluangkan waktu untuk belajar baik ada ulangan ataupun tidak ada ulangan. Jika siswa tidak memiliki minat, sesudah menerima pelajaran ia tidak mengulang dan mempelajari kembali apa yang sudah ia pelajari.

f. Tekun menghadapi tugas.

Salah satu indikator siswa memiliki minat belajar adalah tekun menghadapi tugas. Contohnya, siswa selalu mengerjakan PR yang


(43)

diberikan guru, siswa sering mengerjakan sosl-soal latihan, serta siswa membentuk kelompok belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas pelajaran. Jika siswa tidak memiliki minat, ia cenderung kurang tekun menghadapi tugas, seperti sering melupakan dan tidak mengerjakan tugas sekolah.

g. Ulet menghadapi kesulitan belajar.

Siswa yang ulet menghadapi kesulitan belajar antara lain siswa tidak mudah menyerah mengerjakan soal-soal pelajaran yang sulit diselesaikan, siswa berusaha meminta bantuan pada guru atau orangtua jika mengalami kesulitan belajar, dan siswa mau mengikuti pelajaran tambahan untuk mengatasi kesulitan belajar. Siswa yang kurang ulet menghadapi kesulitan belajar, ia cenderung malas dan mudah putus asa ketika mengahdapi kesuliatan belajar.

h. Mempunyai konsentrasi dan antusias yang tinggi dalam belajar di kelas. Ketika siswa berminat terhadap pelajaran, ia memiliki konsentrasi dan antusian yang tinggi dalam belajar di kelas. Contohnya, siswa selalu mengumpulkan tugas tepat waktu, ketika guru mengajukkan pertanyaan siswa dengan antusias menjawab pertanyaan tersebut, dan siswa selalu bertanya jika ada materi yang belum jelas dalam palajaran.

i. Keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan.

Seorang siswa yang memiliki minat pada pelajaran, salah satu indikatornya adalah ia memiliki keinginan yang kuat untuk maju dan


(44)

mencapai keberhasilan. Contohnya, siswa selalu ingin memperoleh nilai yang baik pada setiap mata pelajaran, siswa membuat catatan khusus untuk hal-hal yang penting dalam pelajaran untuk memudahkan dalam belajar, ketika ada ulangan ia akan berusaha mengerjakan sendiri bukan hasil dari mencontek, dan siswa memiliki keinginan menjadi juara kelas. j. Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju

cita-cita.

Kesadaran akan pentingnya belajar sebagai jalan menuju cita-cita akan memacu minat siswa untuk terus dan lebih giat belajar. Dengan kata lain, siswa yang memilki cita-cita, ia memiliki minat belajar yang kuat sehingga ia akan berusaha meraih cita-citanya dengan belajar.

7. Pengertian Belajar

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 17) belajar memiliki arti berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Hakim (2005: 1) mendefinisikan belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut


(45)

ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.

Muhibbin Syah (2008: 63) Belajar merupakan suatu kegiatan berproses dan merupakan unsur fundamental dalam penyelenggaran setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berati, berhasil atau tidaknya suatu pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa. Proses belajar yang dialami siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, baik ketika ia berada di sekolah, di lingkungan rumah, maupun di keluarganya sendiri.

Suryono dan Hariyanto (2011:9) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks ini, belajar dari tidak tahu menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan.

Hilgard dan Bower dalam Ngalim Purwanto (1996: 84) mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Sedangkan menurut Gagne dalam Ngalim Purwanto (1996: 84) menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi


(46)

ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.

Ngalim Purwanto (1996: 84-85) mengemukakan adanya beberapa elemen penting tentang belajar.

a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman. Dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.

c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantab, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlagsung sulit di tentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus mengesampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara.


(47)

d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.

Dari beberapa definisi belajar di atas, secara umum belajar dapat dipahami sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami individu dimana perubahan itu berbeda antara sebelum belajar dan sesudah belajar yang merupakan hasil dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan. Hasil dari kegiatan belajar itu melalui suatu proses, oleh karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integrative dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

8. Prinsip-Prinsip Belajar

Mustaqim (2008: 69) Dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli bisa dirangkum prinsip-prinsip belajar antara lain sebagai berikut. a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu. b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan. c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.

d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya.

e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami, bukan sekedar menghafal fakta.


(48)

f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar. h. Ulangan dan latihan perlu, akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.

9. Pengertian Minat Belajar

Gie (1994: 28) menurut pengertiannya yang paling dasar, minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian minat belajar, adalah keterlibatan sepenuhnya seseorang dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang berbagai bidang ilmu pengetahuan yang dituntutnya melalui pendidikan di sekolah. Minat merupakan salah satu faktor utama untuk meraih keberhasilan dalam belajar. Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari kegagalan belajar para siswa menunjukkan bahwa sebabnya adalah kurangnya minat.

Secara lebih terinci arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan belajar ialah sebagai berikut:

a. Minat melahirkan perhatian

b. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi c. Minat mencegah gangguan perhatian dari luar

d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan e. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri


(49)

Perlu ditegaskan bahwa kebalikan minat adalah kebosanan, kekosongan perhatian, atau bahkan penolakan keterlibatan diri terhadap sesuatu hal. Melakukan sesuatu hal juga lebih banyak berasal dari dalam diri seseorang dari pada bersumber pada hal-hal di luar dirinya. Oleh karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan cara pertama-tama menumbuhkan minat belajar dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar-besarnya.

Dari uraian pengertian-pengertian yang telah diuraikan pada poin-poin sebelumnya, secara singkat yang dimaksud dengan minat belajar adalah kecenderungan, perhatian, rasa tertarik dan kesenangan terhadap aktivitas belajar yang bersifat menetap, sehingga timbul dorongan untuk terlibat dalam aktivitas belajar karena menyadari pentingnya hal yang ia pelajari.

Minat belajar merupakan faktor penting yang mendorong siswa melakukan aktivitas belajar. Tanpa adanya minat dalam diri siswa untuk mempelajari suatu hal, maka ia akan setengah-setengah dalam belajar sehingga tidak mendapatkan hasil belajar yang optimal, begitu juga sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat dalam belajar sangatlah penting bagi pendidikan, sebab minat merupakan sumber dari usaha.

B. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar dan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar menjadi


(50)

salah satu unsur penting dalam proses belajar mengajar karena dengan prestasi belajar dapat diketahui sejauh mana pendidik dapat mengelola proses pembelajaran dengan efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, biasanya dilakukan evaluasi terhadap materi belajar yang telah diberikan. Berdasarkan hasil evaluasi ini dapat diketahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap metode, pola pengajaran, sarana dan prasarana maupun bahan atau materi yang disampaikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 895) Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Winkel (1996: 162) berpendapat bahwa prestasi adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai individu mengenai bahan pelajaran yang diberikan guru setelah siswa mempelajari bahan tersebut dalam periode waktu tertentu. Prestasi belajar siswa diukur melalui evaluasi berupa tes terhadap materi yang telah diajarkan. Pada penelitian ini, prestasi belajar siswa dikhususkan pada lima mata pelajaran inti SD dalam rapor, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).


(51)

Prestasi belajar siswa sangat tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Muhibbin Syah (2001:132), mengemukakan secara global faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Adanya faktor internal ini yang membuat prestasi belajar siswa menjadi tinggi. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar anatara lain: 1) Bakat, merupakan kemampuan untuk belajar.

2) Kecerdasan, yaitu potensi dasar yang dimiliki oleh setiap siswa.

3) Minat, yaitu suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu obyek yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang. 4) Motivasi, yaitu suatu tenaga yang mendorong setiap individu bertindak

atau berbuat untuk tujuan tertentu. b. Faktor eksternal

Pengertian prestasi belajar menurut para ahli tidak mengesampingkan peranan faktor eksternal dalam meningkatkan prestasi belajar. Faktor eksternal memiliki pengaruh yang tidak sebesar faktor internal. Faktor eksternal prestasi belajar antara lain:

1) Kualitas guru dalam penguasaan materi 2) Metode yang digunakan dalam mengajar


(52)

4) Lingkungan yang mendukung, dan sebagainya c. Faktor pendekatan belajar

Aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan suatu upaya belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar yang digunakan siswa. Strategi dan metode belajar digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dengan demikian, semakin mendalam cara belajar siswa dengan menggunakan suatu strategi dan metode belajar maka prestasi yang diperoleh siswa semakin baik.

C. Hubungan antara Minat dan Prestasi Belajar

Minat belajar memiliki pengaruh yang besar pada prestasi belajar siswa. Ketika siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran, ia akan memberikan perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut. Siswa akan merasa tertarik dan sangat antusias dalam mencari pengalaman-pengalaman baru melalui kegiatan pembelajaran. Dengan begitu hasil belajarnya juga lebih optimal dan prestasi belajar siswa akan meningkat. Dalam pencapaian prestasi belajar yang baik selain dipengaruhi dari faktor kecerdasan seorang siswa, faktor lain yang juga penting adalah adanya minat dari diri siswa itu sendiri. Tanpa adanya minat, semua aktivitas belajar tidak akan berjalan secara efektif dan efisien. Kurangnya minat siswa untuk belajar dapat berdampak pada


(53)

kurangnya rasa tertarik pada suatu bidang tertentu sehingga menimbulkan sikap yang negatif pada diri siswa.

Minat belajar tinggi yang dimiliki seorang siswa akan memberikan respon yang positif dengan demikian materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik sehingga hasil belajarnya juga meningkat. Hal itu bertolak belakang dengan siswa yang memilki minat belajar rendah, ia akan memberikan respon yang negatif dengan demikian materi yang disampaikan guru tidak dapat diterima dengan baik sehingga hasil belajarnya juga kurang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam hal ini prestasi belajar diambil dari nilai rapor lima mata pelajaran inti SD, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelima mata pelajaran ini dapat mewakili prestasi belajar siswa.

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Peneliti menemukan dua penelitian yang sejenis dan berkaitan dengan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Penelitian tersebut dilakukan oleh Nindya Ayu Wulandari dan Anisa Septi Kirana.

1. Penelitian Nindya Ayu Wulandari

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Nindya Ayu Wulandari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2011 (skripsi tidak diterbitkan) berjudul Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V


(54)

SD Negeri 4 Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Hasil penelitiannya sebagai berikut: (a) siswa dengan minat belajar rendah sebesar 13,3%, siswa dengan minat belajar sedang sebesar 6,7% serta siswa dengan minat belajar tinggi sebesar 80%; (b) siswa dengan prestasi belajar rendah sebesar 10%, siswa dengan prestasi belajar sedang sebesar 58,33% serta siswa dengan prestasi belajar tinggi sebesar 31,67%; (c) minat belajar memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa, denga nilai r = 0,834 dan signifikan pada taraf 1%; (4) minat belajar memberikan sumbangan sebesar 83,4% dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa. Dengan demikian berarti minat berpengaruh terhadap prestasi belajar dan memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap prestasi belajar. Minat belajar anak perlu ditumbuhkan dan dikembangkan agar prestasi belajar yang diperoleh dapat maksimal.

2. Penelitian Anisa Septi Kirana

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Anisa Septi Kirana program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2011 (skripsi tidak diterbitkan) berjudul Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Para Siswa Kelas V SD Negeri I Bareng Klaten Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa (1) adanya minat belajar siswa kelas V dibagi tiga kategori yaitu rendah sebesar 2,22%, sedang sebesar 6,67% dan tinggi sebesar 91,11%, (2) adanya hubungan minat belajar yang mempengaruhi prestasi


(55)

belajar siswa yaitu, kategori rendah sebesar 8,89%, sedang sebesar 57,78% dan tinggi sebesar 33,33%. Dari penjabaran minat belajar dan prestasi belajar di atas, (3) ada hubungan antara minat dan prestasi belajar seperti yang ditunjukkan koefisien korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa yaitu 0,704 termasuk dalam tingkat kuat, taraf signifikasi untuk N = 45 maka koefisien korelasinya sebesar 0,380. (4) Serta ada sumbangan minat terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar 70,4%.

Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Peneliti merasa tertarik melakukan penelitian yang sejenis namun di sekolah yang berbeda untuk mengetahui seberapa besar minat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa khususnya siswa kelas V SD Kanisius Pugeran.

E. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka dan permasalahan yang disajikan dalam penelitian ini maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

“Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta semester 1 tahun


(56)

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta semester 1 Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Oleh karena itu jenis penelitian yang dipakai peneliti yaitu menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis deskriprif tingkat korelasi. Penelitian kuantitaif (Quantitative Research) adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif (Zainal Arifin, 2011: 29) Menurut Furchan (2007: 447) penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan. Menurut Sukardi (2011: 157) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif memberikan gambaran tentang kualitas minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa


(57)

dengan sejelas mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap terhadap objek yang diteliti.

Menurut Furchan (2007: 470) menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara dua variabel merupakan persoalan yang pantas diselidiki dalam penelitian pendidikan, karena di banyak situasi, informasi semacam itu berguna untuk pengambilan keputusan. Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (Sukardi, 2003: 166). Menurut Furchan (2007: 447), studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang sering digunakan yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antara variabel-variabel. Penelitian korelasi digunakan untuk mengukur minat belajar terhadap prestasi belajar siswa.

B. Variabel Penelitian

Arikunto (2002: 185) Variabel sangat penting dalam penelitian karena menjadi objek penelitian dan memiliki peran tersendiri dalam menyelidiki suatu peristiwa atau fenomena yang akan diteliti. Margono (2010: 133) variabel diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut.


(58)

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas yaitu variabel yang mendahului atau yang mempengaruhi variabel terikat (Furchan, 2007: 45). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu minat belajar siswa.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Siregar, 2010: 110). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar siswa.

C. Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan satu sekolah sebagai tempat penelitian. Jadi peneliti menggunakan seluruh populasi sebagai subjek penelitian. Menurut Riduwan (2008: 8) Populasi adalah subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkait dengan masalah penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta dengan rincian seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1. Subjek Penelitian

Kelas Putra Putri Jumlah siswa

V A 12 17 29

V B 13 19 32


(59)

D. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran Yogyakarta yang beralamat di jalan Suryodiningratan 71 Yogyakarta.

E. Jadwal Penelitian

Proses penyusunan skripsi ini, melalui beberapa tahapan yang akhirnya skripsi ini disahkan oleh dosen pembimbing. Adapun jadwal penyusunan skripsi ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.2. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agust. 1 Penyusunan proposal √ √

2 Pengajuan proposal √

3 Uji coba angket

penelitian √

4 Analisis hasil uji coba angket penelitian

√ 5 Pengumpulan data

penelitian √

6 Analisis data

penelitian √ √

7 Penyusunan skripsi √ √

8 Ujian skripsi √


(60)

F. Instrument Penelitian/ Alat Ukur

1. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian, di samping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif (Margono, 2010: 158). Dalam mengumpulkan data penelitian, perlu menggunakan alat yang sesuai untuk mengungkap masalah minat belajar siswa. Karena adanya berbagai keterbatasan dari penelitian ini, instrument/ alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada angket dan dokumentasi saja. Namun peneliti juga pernah melakukan pengamatan sebelum diadakan penelitian.

a. Kuisioner/ Angket

Kuisioner/ angket digunakan peneliti untuk mengukur minat belajar siswa. Menurut Margono (2010: 167) menjelaskan bahwa kuisioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden. Kuisioner dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang diri responden atau informasi tentang orang lain. Tidak jauh berbeda dengan Margono, Zainal Arifin (2011: 228) mengatakan bahwa angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.


(61)

Kuisioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangannya. Dilihat dari cara menjawabnya, kuisioner yang digunakan peneliti merupakan kuisioner tertutup. Masidjo (1995: 71) menjelaskan yang dimaksud dengan angket tertutup adalah angket yang disusun sedemikian rupa, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan. Jika dilihat dari jawaban yang diberikan, kuisioner yang digunakan oleh peneliti termasuk kuisioner langsung. Yang dimaksud dengan kuisioner langsung adalah kuisioner yang diisi secara langsung oleh responden dari suatu penelitian. Pada penelitian ini, bentuk dari kuisioner adalah check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.

Kisi-kisi kuisioner minat belajar dalam penelitian ini mengacu pada kisi-kisi kuisioner yang ada dalam penelitian Nindya Ayu Wulandari yang meneliti tentang Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dan penelitian yang dilakukan oleh Anisa Septi Kirana yang meneliti tentang Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Para Siswa Kelas V SD Negeri I Bareng Klaten Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

Peneliti menggunakan kuisioner Nindya Ayu Wulandari dan Anisa Septi Kirana sebagai referensi karena kuisioner mereka sejalan dengan kajian pustaka yang diuraikan oleh peneliti. Indikator-indikator


(62)

yang digunakan dalam kuisioner sudah lengkap dan jelas, sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Meskipun peneliti menggunakan kisi-kisi tersebut dalam penelitian namun peneliti telah menyederhanakan kata-katanya agar lebih mudah dipahami oleh siswa SD. Peneliti juga memberi beberapa tambahan kisi-kisi yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Kuisioner minat belajar ini terdiri dari 10 indikator yang dijabarkan menjadi item-item berjumlah 60 pernyataan. Item tersebut berupa item positif dan item negatif dan memuat pernyataan-pernyataan mengenai minat belajar siswa. Setiap pernyataan memiliki empat alternatif jawaban, dimana siswa harus memilih salah satu alternatif jawaban sesuai dengan kondisi siswa.

Dalam penelitian ini kuisioner disusun berdasarkan skala Likkert. Sukardi (2011: 146) menerangkan skala Likkert menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban atau respon dalam skala ukur yang telah disediakan, misalnya sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Sejalan dengan pernyataan yang ditulis oleh Sukardi, peneliti menyediakan empat alternatif jawaban pada kuisioner penelitian yaitu “Sangat setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Kurang setuju (KS)” dan “Tidak setuju (TS)”. Berikut ini skor untuk item positif dan item negatif.


(63)

1) Item positif, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu : a) Sangat setuju (SS) : skor 4

b) Setuju (S) : skor 3 c) Kurang setuju (KS) : skor 2 d) Tidak setuju (TS) : skor 1

2) Item negatif, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu : a) Sangat setuju (SS) : skor 1

b) Setuju (S) : skor 2 c) Kurang setuju (KS) : skor 3 d) Tidak setuju (TS) : skor 4

Tabel 3.3.Indikator Kuisioner Minat Belajar Siswa

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

1 Ekspresi dan perasaan hati selama belajar

Saya merasa senang selama mengikuti pelajaran di sekolah

Saya senang bila guru memberikan PR

Saya tidak pernah mengeluh selama mengikuti pelajaran di sekolah

 Bagi saya, mengikuti pelajaran di sekolah itu membosankan

 Saya merasa terpaksa mengikuti setiap mata pelajaran di sekolah

2 Menunjukkan perhatian dalam belajar

Saya sudah siap di kelas sebelum pelajaran dimulai

Setiap hari saya

membawa semua buku-buku pelajaran yang dijadwalkan

 Saya masih bermain di luar kelas saat bel masuk kelas sudah berbunyi

 Saya malas membawa buku-buku pelajaran karena berat


(64)

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

Ketika saya mempelajari berbagai materi

pelajaran, saya mempergunakan berbagai buku penunjang

Saya senang membaca buku-buku yang mendukung mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS

Saya tidak pernah membolos sekolah kecuali karena sakit atau ada keperluan lain

 Saya lebih suka membaca cerpen dari pada belajar

3 Ketertarikan pada materi dan guru

Saya senang dengan materi pelajaran yang diajarkan di sekolah

Saya selalu

mendengarkan jika guru sedang menyampaikan materi

Saya akan tetap

bersemangat mengikuti pelajaran yang tidak saya sukai

Saya merasa tertarik terhadap media dan alat peraga yang digunakan guru saat pelajaran

 Saya akan mengikuti pelajaran jika

diajarkan oleh guru favorit saya

 Saya sering mengantuk saat diajarkan materi pelajaran oleh guru

 Saya akan semangat mengikuti pelajaran pada mata pelajaran yang saya sukai saja

4 Keterlibatan siswa dalam pembelajaran

Saya ikut memberikan pendapat saat diskusi kelompok

Saya selalu mengerjakan

 Saya tidak pernah memberikan pendapat saat berdiskusi


(65)

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

tugas yang diberikan oleh guru

Saya sering maju ke depan mengerjakan soal-soal yang diberikan guru

sibuk sendiri pada saat pembelajaran berlangsung

5 Kesenangan mempelajari kembali dan selalu mengingat pelajaran

Setiap sampai rumah, saya akan mengulang kembali hal-hal yang penting dalam pelajaran

Setiap hari saya meluangkan waktu di rumah untuk belajar

Setiap akan ada ulangan, maka malam hari

sebelumnya saya selalu berusaha untuk belajar

 Saya belajar hanya jika akan ada ulangan saja

 Sesudah menerima pelajaran, saya tidak pernah mengingat materi yang diajarkan apalagi mempelajari kembali

6 Tekun menghadapi tugas Jika guru memberikan PR, saya langsung mengerjakan setelah pulang sekolah agar tidak lupa

Saya selalu ingin mengerjakan soal-soal latihan

Saya membentuk kelompok belajar dengan teman sekelas untuk menyelesaikan tugas-tugas palajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS

 Saya sering

melupakan dan tidak mengerjakan tugas sekolah

7 Ulet menghadapi kesulitan belajar

Jika ada soal-soal dalam pelajaran yang tidak dapat diselesaikan, saya tetap berusaha

 Saya mudah putus asa jika menghadapi kesulitan saat mengerjakan


(66)

soal-No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

menyelesaikannya

Saya berusaha meminta bantuan pada guru atau orang tua jika

mengalami kesulitan belajar

Saya mengikuti les untuk mengatasi kesulitan belajar pada mata pelajaran PKn, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS

soal

 Saya menjadi malas belajar jika saya memperoleh nilai yang buruk dalam ulangan

 Saya lebih senang mengerjakan soal yang mudah dari pada soal yang sulit

 PKn, Bahasa Indonesia,

Matematika, IPA, dan IPS adalah pelajaran yang menakutkan bagi saya

8 Mempunyai konsentrasi dan antusias yang tinggi dalam belajar di kelas

Saya selalu

mengumpulkan tugas tepat waktu

Saya selalu dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

Saya selalu bertanya pada guru jika ada materi yang belum jelas dalam pelajaran

 Jika guru memberi tugas mengerjakan soal-soal latihan, saya lebih senang

berbicara tentang hal-hal lain dengan teman sebangku

 Saya lebih senang diam dari pada mengajukan

pertanyaan pada guru jika ada materi pelajaran yang belum jelas

 Ketika pelajaran berlangsung saya berjalan-jalan dan keluar kelas hanya untuk melihat-lihat


(67)

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

keadaan sekitar sekolah

 Apabila pada jam pelajaran gurunya tidak hadir, maka saya merasa sangat senang

 Saya tidak bisa berkonsentrasi/ memusatkan pikiran dengan pelajaran jika diajarkan pada jam terakhir

9 Keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan

Saya selalu ingin memperoleh nilai yang baik pada setiap mata pelajaran

Saya selalu membuat catatan khusus untuk hal-hal yang penting dalam pelajaran PKn, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS untuk memudahkan saya belajar

Saat ada ulangan, saya mengerjakan sendiri bukan hasil dari menyontek jawaban teman

Menjadi juara kelas adalah keinginan terbesar saya

 Saya tidak pernah mengulangi pelajaran jika di rumah

 Saat ada ulangan, saya mencontek jawaban teman

 Saya tidak pernah membuat ringkasan materi tentang hal-hal yang penting dari setiap mata pelajaran PKn, Bahasa

Indonesia,

Matematika, IPA, IPS

10 Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan

Saya merasa bahwa banyak materi pelajaran

 Bagi saya


(1)

Tabel Hubungan Antar Kelompok Minat Belajar dengan Kelompok Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta

Tahun Pelajaran 2011/ 2012

No Kelompok Minat Belajar Skor Minat Belajar Kode Siswa Prestasi Belajar

Rendah Sedang Tinggi 1

Rendah

72 A3 58.2 - -

2 74 A6 65.2 - -

3 74 A2 59.2 - -

4 76 A17 64 - -

5 78 A23 61.4 - -

6 78 B22 - 71 -

Jumlah 5 siswa 1 siswa -

7

Sedang

81 B30 - 72.2 -

8 84 A20 - 74.2 -

9 90 B19 - 69.8 -

10 95 A4 - - 81.8

11 97 A14 68.4 - -

12 98 A5 - 69.6 -

13 101 B26 - 74.4 -

14 106 B5 - 71.6 -

15 110 A21 63 - -

16 117 A1 68.2 - -

Jumlah 3 siswa 6 siswa 1 siswa

17

Tinggi

120 A10 - 76 -

18 120 A12 - 79.8 -

19 120 B28 - 73 -

20 120 A19 - 69.4 -

21 121 B23 - - 82.8

22 121 A24 - 73.8 -

23 121 B13 64.2 - -

24 122 B25 68.2 - -


(2)

No Kelompok Minat Belajar Skor Minat Belajar Kode Siswa Prestasi Belajar

Rendah Sedang Tinggi 25

Tinggi

122 B11 67.2 - -

26 124 B9 - 77.8 -

27 124 B21 - 72.6 -

28 125 A22 - 80.6 -

29 125 B16 - 74.6 -

30 125 B29 - 78.6 -

31 126 B2 66.6 - -

32 127 A15 - 73.8 -

33 127 B12 68.4 - -

34 128 A16 - - 87.8

35 128 A25 - - 84.4

36 128 B1 - 73.2 -

37 129 A13 - 72.2 -

38 129 B14 - 70.4 -

39 129 B32 67.6 - -

40 130 A26 - 69.6 -

41 130 B15 - 76.2 -

42 130 B17 - 71.6 -

43 132 A11 - 76.2 -

44 132 B6 - 74.8 -

45 133 B4 - 80 -

46 136 A7 - - 81.6

47 137 B31 - 78.4 -

48 138 B10 - - 82.4

49 139 A9 - 80.6 -

50 140 B27 - 77.6 -

51 142 B7 - 77.6 -

52 143 A27 - - 82.4

53 144 A8 - 78.6 -

54 144 A18 - 70 -

55 145 B3 - 70.8 -

56 145 A28 - - 83.2


(3)

No Kelompok Minat Belajar

Skor Minat Belajar

Kode Siswa

Prestasi Belajar

Rendah Sedang Tinggi 58

Tinggi

150 B8 - - 83.8

59 150 B20 - 70.8 -

60 154 B24 - - 92.6

Jumlah 6 siswa 29 siswa 9 siswa


(4)

Surat Ijin Penelitian Lampiran 18


(5)

Foto-Foto Kegiatan

Salam pembuka dan doa sebelum penelitian

Peneliti memberi pengarahan pengisian kuisioner Lampiran 19


(6)

Peneliti saat membacakan setiap pernyataan kuisioner