BAB 7 PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN - DOCRPIJM 5428410001 BAB VIIBAB 7 PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG PU/CIPTA KARYA 2016 - 2021

VII. 1

BAB 7
PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

7.1

Petunjuk Umum Pengelolaan Air Limbah

7.1.1

Umum

Bidang Persampahan memiliki program dan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kondisi
masyarakat hidup sehatdan sejahtera dalam lingkungan yang bebas dari pencemaran air limbah
permukiman. Air limbah yang dimaksud adalah air limbah permukiman (municipal wastetare) yang
terdiri dari limbah domestic (rumah tangga) yang berasal dari sisa mandi, cucidapur, dan tinja
manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah dari industry rumah tangga yang tidak

mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air limbah permukiman ini perludi kelola agar
tidak menimbulkan dampak seperti mencemari air permukaan

dan air tanah, disamping sangat

beresiko menimbulkan penyakit seperti diare, thypus, kolera dan lain- lain.

7.1.2

Kebijakan, Program Dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah

Guna menunjang pelayanan

air limbah di Kab. Kutai Barat dilakukan

upaya-upaya

pengembangan dengan rencana kegiatan sebagai berikut:
-


Pembangunan sanitasi komunal bagi masyarakat yang kurang mampu

-

Pengembangan sanitasi berbasis masyarakat

-

Sistem pemantauan lingkungan

-

Pelaksanaan studi-studi pendukung

-

Pembentukan kelembagaan pengelolaan IPAL terpusat

-


Pembangunan sanitasi setempat secara individu

7.2

Profil Rinci Pengelolaan Air Limbah

7.2.1 Gambaran Umum Pengelolaan Air Limbah Saat Ini
Belum tersedianya jaringan utama air limbah dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di
wilayah Kabupaten Kutai Barat sampai dengan saat ini bisa menjadi program buat pemerintah untuk
membangun jaringan air limbah dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Untuk kebutuhan
sanitasi kurang-lebih 50% dari masyarakat telah memiliki fasilitas sanitasi setempat. Sisanya
menggunakan MCK atau langsung dibuang ke sungai. Pelayanan pengurasan tanki septik atau cubluk
tidak pernah dilakukan baik oleh swasta maupun oleh Dinas PU dengan truk tinja. Biasanya lumpur
dari tangki septik/cubluk rumah tangga (RT)
Baru disedot kalau fasilitasnya sudah buntu. Kesadaran dan kesediaan masyarakat untuk
terhadap fasilitas sanitasi yang memadai masih rendah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur


RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG PU/CIPTA KARYA 2016 - 2021

VII. 2

Tabel 7.1
Kapasitas Pelayanan Air Limbah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016
No

Prasarana/Sarana

1

Truk Tinja

2

IPLT*

3


IPAL (komunal)

Kapasitas

Sistem

(m )

Pengelolaan

3

Tabel 7.2
Tabel Parameter Teknis Wilayah Air Limbah
URAIAN
BESARAN

No
A.


Jumlah

Pengelola

KETERANGAN

Karakteristik Fisik Kabupaten
Jumlah Penduduk

1.

JumlahPenduduk

49,961Orang

Jumlah kejadian penyakit ditularkan

Kali Kejadian


Melalui air

Kota Sendawar
meliputi 4
kecamatan: Melak,
Sekolaq Darat,
Barong Tongkok dan
Linggang Bigung

(diare/kolera/muntaber)

Tingkat Kepadatan

2.

Sangat Tinggi(>500jiwa/ha)

Ha

Tinggi (300–500jiwa/ha)


Ha

Sedang (150–300jiwa/ha)

Ha

Rendah (500jiwa/ha)

Ha

*Tinggi (300-500jiwa/ha)

Ha

*Sedang (150-300jiwa/ha)

Ha

*Rendah (300


orang/ha) dan daerah pengembangan

baru harus dilayani dengan system terpusat, yang dibiayai developer dengan
pengembalian oleh pengguna.
-

Daerah kepadatan sedang (>100 – 300 orang/ha) harus dilayani dengan interceptor
dan fasilitas pengolahan lumpur tinja ukuran kecil atau komunal.

-

Daerah kepadatan rendah (50 - 100 orang/ha) dengan lingkungan berkualitas
tinggiharus

dilayani dengan interceptor berkaitan dengan program Prokasih

(Program Kali Bersih).
-


Daerah kepadatan sedang dengan kecepatan perkolasi tinggi (>3 cm / menit) atau
muka air tanah tinggi (