SUASANA KEBERAGAMAAN KELUARGADAN MOTIVASI BELAJAR AGAMA ISLAM (Studi Korelasi Pada siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa)tahun 2008/2009 - Test Repository

  

SUASANA KEBERAGAMAAN KELUARGADAN

MOTIVASI BELAJAR AGAMA ISLAM

(Studi Korelasi Pada siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa)

Tahun 2008/2009

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana

  Dalam Ilmu Tarbiyah

  

NUR FARIDAH ‘AZIIZAH

N IM : 111 04 015

  JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (ST 4IN ) SALATIGA

  JL.Stadion 03 Telp. (0298) 323706. 323433 Fax. 323433 Salatiga 50721

  

DEKLARASI

Bimillahirrahmanirrahim

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan.

  D mikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran - pikiran orang lain, kecuali nformasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran - pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan siding munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi Salatiga, 15 Agustus 2008

  Peneliti

  s M L

  NUR FARIDAH 4AZIIZAH N IM : 111 04 015

  Siti Rukhayati, M.Ag Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING Salatiga, Agustus, 2008 Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

  

Nur Faridah ‘ Aziizah Ketua STAIN Salatiga

di - SALATIGA Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi sau d ari: Nama : Nur Faridah ‘Aziizah NIM : 111 04 015 Jurusan Tarbiyah Progdi Pendidikan Ag.ima Islam (PAI) Judul Suasana Keberagamaan Keluarga Dan Motivasi Belajar Agama

  Islam (Studi Korelasi Pada Siswa Kel; _> XI SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun 2008/2009) Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosyah.

  Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  W assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Pembimbing

  Siti Rukhavati, M.Ag

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  JL.Stadion 03 Telp. (0298) 323706. 323433 Fax. 323433 Salatiga 5072

  

PENGESAHAN

  SKRIPSI S au d ari: Nur Faridah ‘Aziizah dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 04 015 yang beijudul SUASANA KEBERAGAMAAN KELUARGA DAN MOTIVASI

  

BELAJAR AGAMA ISLAM ( Studi Korelasi Pada Siswa Kelas XI SMA Islam

Sudirman Ambarawa Tahun 2008/2009) telah dirr unaqosahkan dalam Sidang Panitia

  Ujian, Jurusan Terbiyah Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri Salatiga, pada hari Kamis,

  28 Agustus 2008 yang bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban 1429 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat - syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam ilmu Tarbyah.

  Salatiga, 28 Agustus 2008 M •

  26 Sya’ban 1429 H Panitia Ujian

  Pembimbing

  

MOTTO

J__^ juo L o

1 I (J lJjVj cl*-*3

  C>* Artinya :Barang siapa salah jalan / cara maka tidak akan sampai tujuan PERSEM BAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk

  

1. A bi (M.Munawir) dan U mi (Rohmiyati) tercinta, tersayang dan paling aku

banggakan. Trin.akasih atas bimbingan, dukungan dan nasehat - nasehatnya.

  2. Untuk Mae can Pae yang selalu mendoakan saya.

  3. Maseku tersayang Fatih K. N yang selalu memberi dorongan dan dukungan.

  

4. Kakak kakakku tersayang (Mbak Hid, Mas Anip, Mbak Naflk, Mas Mad, Mbak

Isna, Mas Wahyu)

  5. Adikku tersayang (dik Ana, dik Nurul)

  6. Keponakan - keponakanku terlucu (Jihan, Asif, Indana, N isa', Irfan)

  7. Sahabatku Gank Yayank (mbak Yoh, Mbak Pik, Tinul, Cekitir dan

  pasangan2nya,)

  

8. Teman temanku PAI angkatan 2004 (bejo, rosi, irma, taqin, gus rodok dll) yang

tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

  9. Teman - temankukelompok PPL, KKN. yang 5 elalu kompak.

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah yang M aha pemurah lagi maha penyayang. Segala puji bagi allah yang melimpahkan keni’matan kepada kita sekalian. Semoga rahmat dan kesejahteraanNya senantiasa dilimpahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad saw.

  Teriring rase syukur kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah dan ridhonya penulis dapat menye esaikan skripsi ini dengan lancar guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar saijana dalam Ilmu Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam.

  Dengen penuh rasa hormat, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Fatchurrahman M .Pd selaku ketua Program Studi PAI

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku pembimbing yang dengan ikhlas dan tulus hati memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak dan ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan wawasan dan pengetahuan selama penulis belajar di STAIN Salatiga

  5. Abi wa Umi yang tak henti hentinya memberi nasehat.

  6. Maseku vang selalu menyayangiku dan sabar membimbingku.

  7. Teman - temanku semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  Semoga amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dterima oleh Allah SWT dan mendapat imbalan yang setimpal. Amin

  Salatiga, 15 Agustus 2008

  D A FTA R ISI

  

  BAB I PENDAHULUAN

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  

  

  

  B. Kajian Tentang Motivasi Belajar Agama Islsm

  

  

  

  

  

  C. Hubungan Suasana Keberagamaan Keluarga Dengan Motivasi

  BAB III LAPORAN HASH PENELITIAN

  BAB IV ANALISIS DATA A. Variabel Suasana Keberagamaan Keluarga Pada Siswa Kelas XI Tahun

  B. Variabel Motivasi Belajar Agama Islam Pada Siswa Kelas XI di SMA

  C. Hubungan Antara Suasana Keberagamaan Keluarga Dengan Motivasi Belajar Gama ISlam Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Tuntang Tahun

  BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

  l a m p i r a n

  D A FTA R TA B EL

  

   t

  

  2 jelek dan ditelantarkan, maka anak itu akan menjadi orang yang celaka sengsara, dan durhaka. Jika demikian, maka ayah - ibu dan orang yang mengasuhnya, ikut menanggung kesalahan anak tersebut.

  Untuk itu Orang Ua sebagai pemimpin anak-anak merska hendaknya dapat memberikan pendidikan yang baik dan juga menjadi suritauladcm. Yaitu menjalankan beberapa amalan agama seperti melaksanakan solat wajib beijamaah, puasa dibulan Romadhon, menunaikan zakat mulai dari penopang keluarga dan diikuti oleh beberapa anggota keluarga akan merciptakan suasana keluarga yang dinamis dan religius.

  Pendidikan agama akan sukses apabila selu.-uh lingkungan hidup sama

  • sama mengarahkan dalam pembinaan agama pada anak. Dan lingkungan yang pertama ditemui oleh anak adalah eeluarga dan orang tua merupakan pendidik utama di dalam keluarga. Bila dalam keluarga sudah diberi pengetahuan agama dan juga diajarkan berakhlak, berperilaku se>uai ajaran agama maka anak - anak akan terbiasa untuk berikhlak yang baik dimanapun dia berada ( di keluarga, sekolah dan masyarakat).

  Orang tua yang sungguh - sungguh menghayati kepercayaannya kepada Tuhan, akan mempengaruhi sikap dan tindakan mereka sehari - hari.

  Hal ini akan berpengaruh pula terhadap cara - cara orang tua mengasuh, memelihara, mengajar dan mendidik anak - anaknya. Anak yang banyak dibekali dengan ajaran - ajaran agama, hidup dalam kepercayaan dan setia

  3 kepada Tuhan. Semua itu dapat menjadi dasar yang kuat untuk perkembangan moral anak serta keseluruhan kehidupannya dikemudian hari.2

  Dengan keadaan keluarga yang selalu menjalankan amalan agama tersebut maka anak akan merasa butuh untuk lebih memahami ajaran agama Islam sehingga termotivasi untuk terus belajar agama Islam terutama dilingkungan sekolah. Karena 1/4 dari setiap harinya tinggal disekolah.

  Sehingga disanalah anak dapat memperluas pengetahuan keagamaan mereka diantaranya dengan mengikuti kegiatan keagamaan disekolah dan selalu aktif mengikuti pelajarar» agama Islam. Akan tetapi ada juga anak yang tetap berusaha mempelajari agama Islam dengan tekun walaupun dia hidup pada lingkungan keluarga yang tidak terlalu agamis dalam segi ritual yang dijalankan dalam kesehariannya,ataupun yang sebaliknya.

  Menyadari arti pentingnya suasana keberagamaan yang tidak hanya berupa pengetahuan tetapi juga amaliahnya maka orang tua dituntut untuk menciptakan nuansa yang religi dalam keluarga dengan melatih anak didik dengan beberapa ritualitas amaliah yang sesuai dengan ajaran agama.

  Sehingga dari uraian dan permasalahan tersebut, penulis terdorong untuk meneliti seberapa jauh kebenaran konsep dimuka dengan melakukan penelitian di SMA Islam Sudirman Ambarawa, dengan mengambil judul

SUASANA KEBERAGAMAAN KELUARGA DAN MOTIVASI

  BELAJAR AGAMA ISLAM ( Studi Korelasi Pada Siswa Kelas XI SMA

  4 B. PENEGASAN ISTILAH Istilah - istilah yang perlu penulis jelaskan dalam judul diata.; sebagai berikut:

  1. Korelasi Korelasi adalah hubungan timbal balik sebab akibat.3 Yang dimaksud dengan korelasi disini adalah hubungan timbal balik dari suasana kebeiagamaan keluarga dengan motivasi belajar agama Islam siswa di sekolah.

  2. Suasana keberagamaan Dalam Kamus Umum Banasa Indonesia, suasana : 1. Hawa: udara; mis: suasana yang meliputi bumi; 2. Keadaan sekitar sesuatu atau dilingkungan sesuatu; mis: suasana pendidikan hendaknya disesuaikan dengan anak - anak; suasana pedusunan berlainan dengan kota.3. Kedaan sesuatu peristiwa ; keadaan perasaan yang ada dalam sesuatu peristiwa. Mis: suasana politik semakin tegang; politik luar negeri disesuaikan dengan suasana internasional masa ini.4 Sementara yang dimaksud dengan

  “keberaganutan”, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yaitu kata keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat: sesuatu mengenai agama.5 Dengan demikian maksud konkrit dari suasana keberagamaan keluarga adalah keadaan keluarga siswa SMA Islam Sudirm m dalam menjalankan ritual keagamaan yang berupa ibadah baik malidoh dan ghoiru mahdoh.

  5 Untuk mengukur suasana keberagamaan keluarga ditentukan indikator sebagai berikut in i: 1) Menjalankan shalat wajib 5 waktu

  2) Menjalankan puasa di bulan Romadhon 3) Menunaikan zakat fitrah.

  4) Menjalankan shalat sunah. 5) Menjalankan puasa sunah. 6) Membaca Al - Qur’an. 7) Memberikan sodaqoh 8) Menyebarkan salam 9) Menghormati tamu

  10) Menanamkan kejujuran

  3. Motivasi belajar Motivasi adalah kekuatan tersenbunyi di dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara - cara yang khas.6 Sedangkan belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luasan) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan.7

  Yang dimaksud penulis dengan motivasi belajar adalah suatu hal yang mendorong siswa untuk memahami agama Islam dengan cara bertanya dan membaca serta mengikuti kegiatan keagamaan.

  6 Untuk mengukur motivasi belajar agama Islam ditentukan indikator sebagai berikut in i: 1) Aktif dikelas dalam pelajaran PAI 2) Membaca buku keagamaan.

  3) Mengikuti shalat disekolah 4) Mengikuti kajian - kajian keagamaan di sekolah 5) Mengikuti kegiatan organisasi intra sekolah.

C. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang masalah maka sebagai basic cA uestion atau pokok pertanyaan dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana suasana keberagamaan dalam keluarga siswa ke lis XI SM A Islam Sudirman Ambarawaa ?

  2. Bagaimana motivasi belajar agama Islam siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa ?

  3. Adakah hubungan antara suasana keberagamaan keluarga dengan motivasi belajar agama Islam ?

D. TUJUAN DAN SIGNIFIKANSI PENELITIAN

  Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui suasana keberagamaan keluarga siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa.

  2. Untuk mengetahui variasi motivasi belajar agama Islam siswa kelas XI

  7

  3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara suasana keberagamaan keluarg i dengan motivasi belajar agama Islam.

E. PENELITIAN KEGUNAAN

  Hasil penelitan ini diharapkan memiliki manfaat baik secara teoritis, maupun secara praktis:

  1. Secara teoritis Secara teori, hasil penalitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan pengetahuan dan teori dalam bidang psikologi pendidikan.

  2. Secara praktis

  a. Bagi penulis, dengan meneliti suasana keberagamaan dan motivasi belajar agama Islama, maka akan dapat menambah wawasan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan keduanya, dan sebagai pengetahua serta pembekalan penulis yang akan menjadi guru dimasa yang akan datang.

  b. Bagi guru agama Islam, diharapkan dapat membantr untuk lebih meningkatkan profesionalitas kepribadian dalam mengajar guna mencapai tujuan yrng diharapkan.

  c. Bagi orangtua diharapkan lebih memperhatikan, memb'inbing dan mengarahkan anak dalam beragama terutama dibidang ibidah.

  d. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan di fakultas tarbiyah pada umumnya dan jurusan

  9 dipilih dari kelompok yang lebih besar dimana pemahaman dari hasil penelitian akan diberlakukan. Kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama ini disebut p o p u la s i.'0

  Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjek besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% _ 25 % atau lebih.1

  11 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa tahun ajaran 2008/2009 yang jumlahnya 246 .siswa. Sedang samplenya 50 siswa atau 20 % dari populasi.

  2. Teknik 3engumpulan data

  a. Teknik angket Teknik angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal - hal yang ia ketahui.12

  Teknik ini juga sering disebut dengan interview tak langsung. Karena tidak mengharuskan peneliti berhadapan langsung dengan responden.

  Teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data suasana keberagamaan keluarga dan motivasi belajar agama Islam dengan

  10 responden anak / siswa SMA Islam Sudirman kelasa XI tahun ajaran 2008/2009.

  b. Teknik dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata document, yang artinya barang- barang tertulis. Didalam melaksanakan dokumentasi, penulis meneliti benda-benda tertulis. Seperti buku-buku, dokumentasi, majalah, dan sebagainya.13 Teknik ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data

  • data yang dibutuhkan untuk melengkapi laporan penelitian seperti mengumpulkan data tentang profil sekolah SMA Islam Sudirman, dari sejarah berdiri, sarana prasarana dan absensi siwa.

  3. Teknik analisis data Untuk menganilisis data, penulis gunakan taknik analisa deskkriptif, yakni data yang dikumpulkan mula - mula disusun, dijlaskan dan kemudian dianalisa dengan teknik prosentase untuk n engukur frekuensi gejala yang muncul dari masing - masing variabel.

  Rumus prosentase: F

  P = ------- X 100% N

  II P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah Obyek / Sample

  Dan pada analisis lanjut, penulis gunakan teknik statistik untuk mencari adakah hubungan antara suasan keberagaman keluarga dengan motivasi belajar agama Islam siswa di sekolah. Dengan menggunakan rumus Product moment angka kasar yang dikemukakan Oieh

  Person yaitu :

  V O.X)<ZY) U 2 _ ( i r 2) ] i N l n

  Keterangan: r xy : Korelasi Variabel X dan Y

  XY : Produc dari Variabel X dan Y X : Suasan keberagamaan keluarga Y : Motivasi belajar agama Islam N : Jumlah Sampel

  12 H. SISTEMATIKA PENULISAN

  BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, penegasan istilah, Rumusan masalah, tujuan penelitian dan signifikansi penelitian, hipotesis, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang suasana keberagamaan keluarga

  1. Pengertian suasana keberagamaan

  2. Pengertian keluarga

  3. Peran keluarga dalam pendidikan agama Islam

  B. Kajian tentang motivasi belajar agama Islam

  1. Pengertian motivasi

  2. Macam - macam motivasi

  3. Makna belajar

  4. Pengertian motivasi belajar agama Islam

  5. Fungsi motivasi dalam belajar agama Islam

  C. Hubungan suasana keberagamaan keluarga dengan motivasi belajar.

  13 BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

  A. Keadaan Umum SM A Islam Sudirman Ambarawa

  1. Sejarah berdiri SM A Islam Sudirman Ambarawa

  2. Lokasi SMA Islam Sudirman Ambarawa

  3. Fasilitas SMA Islam Sudirman Ambarawa

  4. Struktur organisasi SMA Islam Sudirman Amabarawa

  B. Penyajian Data

  1. Data mengenai Suasana Keberagamaan Keluarga Siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa

  2. Data mengenai Motivasi Belajar Agama Islam Siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa

  BAB IV : ANALISIS DATA A. Analisis pendahuluan B. Analisis lanjut C. Analisis hasil BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

  14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

  A. Keberagamaan Keluarga Keluarga merupakan sebagai persekutuan hidup terkecil dari masyarakat

  Negara yang luas. Pangkal ketentraman dan kedamaian hidup adalah terletak dalam keluarga. Akan tetapi Islam memandang bahwa keluarga bukan hanya sebuah persekutuan terkecil tetapi lebih dari itu yakni sebagai lembaga yang diharapkan memberikan kasih sayang, perlindungan, bimbingan akhlaq dan pendidikan agama.

  Nabi Muhammad diutus Allah untuk menyampaikan ajaran Islam pertama kalinya mulai dari lingkungan keluarga sebelum berdakwah di masyarakat luas.

  Untuk itu keluarga lebih diutamakan dahulu seperti firman Allah:

  i

  viij A rtinya: Berilah peringatan terlebih dahulu keluargamu yang dekat dekat.

  (As Syuara ’ : 214)'4

  Allah menegaskan bahwa yang pertama diberi nasehat, bimbingan adalah keluarga. Orang tua sebagai pemimpin keluarga bertanggung jaw ab atas anaknya

  15 Pendidikan Islam sering diartikan secara sempit sebagai upaya Tielalui kegiatan belajar agar ajaran agama Islam dapat dijadikan pedoman bagi hidupnya.

  Pada sisi lain secara luas perlu diartikan sebagai usaha sadar mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dengan segala potensi yang dianugerahkan Allah kepadanya agar mampu mengemban amanat dan tanggung jaw ab sebagai kholifah Allah dibumi dalam pengabdiannya kepada Allah SW T.15

  Berdasarkan hal diatas maka diperlukannya motivasi baik dari diri siswa atau dari luar untuk mencapai tujuan belajar agama Islam baik disadari atau tidak.

  Kondisi keluarga yang menyenangkan dengan suasana keagamaan yang kental, orang tua sebagai suri tauladan akan menjadi motivasi bagi anak untuk belajar agama Islam dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama Islam.

  1. Pengertian Suasana Keberagamaan Suasana adalah segala sesuatu yang berada dalam lirgkungan kita.16

  Dalam kamus Bahasa Indonesia suasana adalah kondisi atau keadaan yang ada pada suatu tempat. Keberagamaan berasal dari kata agama yaitu kebutuhan jiw a manusia yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup, kelakuan dan cara - cara menghadapi tiap - tiap m asalah.17

  Jadi suasana keberagamaan atau biasa dengan disebut suasana religius yang dimaksud penulis adalah suatu kondisi atau keedaan yeag mana jiwa

  16 seseorang timbul rasa yakin kepada Alalh SWT, yang, dinarudkan dengan menjalankan ajaran - ajaran Islam dalam dimensi ritualitas.

  Misalnya suatu keadaan dimana ada sebuah kelompok makhluk hidup terbiasa menjalankan shalat beijamaah, terlatih membaca Al Qur’an dengan tartil, mengikuti kegiatan pengajian, bershodaqoh, jujur dan semua hal yang berupa ritual keagaamaan.

  2. Pengertian Keluarga Seperti diakui oleh para ahli bahwa keluarga adalah sebagai lingkungan pertama bagi hidup anak sejak dilahirkannya.

  Pendapat saijana pendidikan / ilmu jiw a ciri - ciri khas dari keluarga dapat dilihat dari tiga aspek ; a. Keluarga adalah persekutuan hidup yang pasti dari orang tua sebagai suami istri adalah atas dasar persetujuan yang teijadi diantara mereka sendiri, karena itu mereka mempunyai pertanggungjawaban atas terjadinya persekutuan tersebut. Dengan demikian keluarga adalah persekutuan hidup definitief yang mempunyai ikatan erai antara anggota anggotanya.

  b. Keluarga adalah persekutuan kodrati bagi anak, artinya anak tak dapat memilih keluarga yang manakah yang akan menjadi persekutuan

  17 hidupnya Disinilah keluarga mempunyai tugas mendidil anak tersebut, dan tugas ini berakhir pada batas umur tertentu yakni umur Jewasa.

  c. Keluarga adalah persekutuan kodrati yang abadi bagi anak dewasa dan orang tua. Maksudnya walaupun setelah dewasa anak hams berdiri sendiri

  (se lf standing) dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri yang didalam

  pelaksanaan tugas hidupnya sudah tidak perlu lagi menguntungkan diri pada keluarganya, tetapi orang dewasa toh masih tetap mempunyai hubungan yang erat dengan keluarga disepanjang hidupnya.18

  Akan tetapi keluarga bukan hanya sebuah persekutuan saja; tetapi keluarga merupakan tempat dimana kita hams saling menyayangi dan mengasihi antara sesama anggota keluarga.

  Rumah adalah tempat tinggal keluarga dan juga sebagi j tempat belajar yang pertama yang mendidik anak tetang kerumahtanggaan atau membiasakannya akan suatu kebiasaan serta anak mengenal banyak cita - cita dan iktikad keluarga, maka bila rumah tangga keluarga itu baik - baik mulia, anak akan mendapat pengamh kebaikannya dan bila ;:dak demikia i maka anak akan tenggelam dalam kesukaran.19

  Bagaimana orang tua menciptakan kondisi yang nyaman dalam rumah tangganya dengan memperlakukan anak dengan adil, memberi support,

  18 memberi hadiah jika melakukan kebaikan dan memberi hukuman jik a mereka melakukan kesalahan.

  Keluarga menurut para pendidik merupakan lapangan pendidikan yang pertama. Orang tua adalah sebagai pendidik kodrati. Mereka pendidik bagi anak - anaknya karena secara kodrat ibu dan bapak diberikan anugrah oleh Tuhan pencipta berupa naluri orang tua. Karena naluri ini timbul rasa kasih sayang para orang tua kepada anak - anak mereka, hingga secara moral keduanya merasa terbeban tanggung jaw ab untuk memelihara, mengawasi dan melindungi serta membimbing keturunan mereka.20

  Dengan naturi tersebut seorang anak akan r.iercsa butuh dan berharap dengan kasih sayang orang tuanya. Jadi orang tua diharapkar dapat menjaga anaknya seperti dikatakan dalam Al - Quran

  f a \ y \ j L \ ; oiJji tyi*

Artinya : Hai orang - orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka (Attahrim : 6)21

  Dari ayat tersebut bahwa keluarga merupakan kelompok yang harus saling tolong menolong, menjaga dan membantu. Seorang anak harus

  19 menjaga nama baik orang tua dan orang tua menjadi pelindung atas anak - anak mereka

  3. Peran Keluarga Dalam Pendidikan Agama Is’am Menurut pandapat Al Ghozali adalah sebagai berikut:

  Melatih anak - anak adalah suatu hal yang sangat penting sekali, karena anak sebagai amanat bagi orang tuanya. Hati anak bagai mutiara cemerlang, bersih dari ukiran serta gambaran, ia dapat mampu menerima segala sesuatu yang diukirkan atasnya dan condong kepada hal yang dicondongkan kepadanya. Maka bila ia dibiasakan kearah kebaikan dan diajarkan kebaikan jadilah ia baik dan berbahagia dunia akhirat, sedang ayah serta para pendidik - pendidiknya turut mendapatkan bagian pahalanya. Tetapi bila dibiasakan jelek atau dibiasakan dalam kejelekan maka celakalah dan rusaklah ia. sedang wali serta pemeliharanya ,mendapatkan beban dosanya.22 Untuk itu wajiblah .vali menjaga anak dari perbuatan dosa dengan mendidik dan mengajar berakhlak bagus, menjaganya dari teman - temannya yang jahat - jahat dan tak boleh membiasakan anak dengan nikmat - nikmat.

  Keluarga yang baik adalah keluarga yang mana di rumah tersebut anak merasa nyaman dan tentram. Orang tua memberi bimbingan dengan rasa kasih sayang sehingga anak mudah menerima nasehat. Misalnya yin g paling inti harus diajarkan adalah masalah keagamaan. Dimulai dari Rukun Iman. Yaitu iman kepada Allah, Malaikat, Kitab Allah, Nabi dan Rosul, Hari akhir, Qodo qodar. Selain itu dengan memberikan harta pada anak yatim,melaksanakan solat, mengeluarkan zakat, menepati janji. Yang mana pada intinya

  20 memberi contoh - contoh dan latihan yang terus menurus yang dilakukan orang tua dengan lemah lembut dan kasih sayang tanpa paksaan sesuai pertumbuhan anak.

  Untuk mendidik anak agar terjaga lisannya, orang tua juga harus menahan diri dari kata-kata buruk. Tidak berkata buruk mencakup komunikasi antara orangtua dengan anak, komunikasi suami istri dan komunikasi keluarga terhadap tetangga.

  Pendidikan yang dilakukan orangtua kepada anaknya hanyalah bertujuan untuk mendapatkan anak yang berakhlak mulia dan memiliki kebiasaan yang terpuji, sehingga akhlak dan kebiasaan tersebut terbentuk menjadi karakter dan sifat yang tertancap kuat dalam diri anak tersebut.

  Dengan begitu diharapkan anak dapat meraih hidup yang bahagia di dunia dan di akhirat, serta terbebas dari jerat akhlak yang buruk..

  Akhlak yang baik tidak diinginkan kecuali untuk meralisasikan tujuan penciptaan manusia, yaitu penghambaan kepada Allah Subhanahuwata’ala.

  Karena itu, pendidikan anak baik akhlak, aqidah, Al-Quran dan yang lain harus atau perlu dilakukan sejak dini.

  Apabila anak dari kecil tidak mendapat pendidikan agama tetapi hanya pengetahuan umum dan dibiarkan tumbuh tanpa kepercayaan dan moralnya

  21 mentalnya. Akibatnya yang kita rasakan sekarang dimana anak tidak mau lagi mengindahkan nasehat orangtua dan gurunya.23 2

  4 Dalam hal ini nampak terlihat peran keluarga sebagai pendidik dalam menanamkan jiw a keagamaan. Anak yang ada dalam lingkungan keagamaan ini hatinya anak dekat dengan agama dan dengan sendirinya sikap terhadap 'y a agama akan menjadi positif.

  Dalam menjalankan ajaran agama Islam banyak hal yang harus dilakukan seseorang untuk mendapatkan ridho Allah dan bertaqorrub kepada- Nya. Secara garis besar cara mengabdi kepada Allah yang tercermin, dalam sikap keberagamaan sehari hari dapat nencakup berbagai dimensi, akan tetapi penulis membatasi pada dimensi ritualistik.

  Dimensi ritualistik yaitu dimensi yang menunjuk kepada beberapa tingkat kepatuhan muslim dalam mengeijakan kegiatan - kegiatan ritual sebagaimana yang disuruh dan dianjurkan oleh agamanya.25

  Beberapa kegiatan keagamaan yang bersifat ritual yang harus dilaksanakan oleh setiap individu dan orangtua sebagai pe ndidik pertama yang berkewajiban memberi contoh anak yang harus dibiasakan dikeluarga, akan kami paparkan sebagai b e rik u t:

  22

  a. Shalat Shalat merupakan amalan utama yang harus dikeijakan orang Islam sesuai dengan fiman Allah surat An N isa’ ayat 103

  Artinya : Sesungguhnya sholat itu adslah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang - orang m u’min (An Nisa’:103)26 Untuk itu wajib bagi kita smua untuk menjalankrn sh alat Yang dimaksud shalat disini adalah dzikir, bacaan, ruku’, sujud, berdiri dan duduk. Adapun dzikir maka itu adalah percakapan dan munajat kepada Allah 4Azza Wa Jalla.27

  Pada intinya shalat itu adalah berdzikir. Maka dalam shalat seseorang harus dapat mengingat Allah, jadi tidak hanya gerakannya saja akan tetapi juga khusu’ dalam menjalankannya.

  b. Puasa Puasa menurut bahasa artinya menahan dan menurut istilah puasa adalah menahan diri dai i segala sesuatu hal yang membaial can puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

  23 Puasa secara khusus itu mencegah syithan dan menutup jalan - jalan yang ditempuhnya.

  Puasa yang wajib adalah puasa dibulan romadhon dan ada juga bulan yang disunatkan puasa yaitu pada bulan muharom,rojab, sya’ban puasa senin k imis.

  Kewajiba i dalam menjalankan puasa. 1) Mengetahui masuknya bulan romadhon dengan ru ’ 'ah atau hilal

  2) Niat, setiap malam wajib berniat untuk berpuasa. Seandainya ia niat untuk berpuasa bulan Romadhon sekaligus maka tidak cukup baginya. 3) Menahan sesuatu masuk sampai rongga dengan sengaja dan ingat puasa.

  4) Menahan dari bersetubuh 5) Men than dari mengeluarkan muntahan

  Adapun sunah - sunah puasa ada enam hal yaitu : 1) mengakhiri makan sahur

  2) Segera berbuka 3) Meninggalkan bersugi setelah tergelincir matahari 2

  8

  24 4) Bermurah dibulan romadhon 5) Bertadarus Al Qur’an 6) I’tikaf di majid29

  c. Zakat Adapun «elanjutnya adalah adalah zakat Zakat merupakan rukun

  Islam yang ke tiga. Dalam firman Allah surat Al Baqoroh ayat 43 : Artinya : Dirikanlah Shalat dan tunaikanlah zakat.30 Jadi dalam perintah sholat didiringi langsung lengan perintah zakat.

  Artinya zakat ini juga diwajibkan bagi orang Islam.

  d. Membaca Al Qur’an Membaca Al Q ur’an adalah hal pertama yang diperintahkan Allah kepada nabi Muhammad yaitu pada surat Al ‘Alaq. Jadi setiap muslim diperintah untuk membaca Al - qur’an. Setelah membaca maka pahamilah karena didalam Al Q ur’an terdapat tedapat banyak ‘Imu pengetahuan.

  Ibnu M as’ud berkata : “ Apabila menghendaki I mu maka uraikanlah Al Quran, karena di dalamnya terdapat Ilmu oaring yang terdahulu dan orang - orang yang kemudian”. Dan ia berkata juga : “Bac alah Al Qur’an,

  25 karena kamu diberi pahala karenanya setiap huruf diberi sepuluh kebaikan.”31

  e. Shodaqoh Kita manusia adalah makhluk sosial yang memiliki perasaan yang peka terhadap suatu hal. Apbila disekeliling kita ada yang membutuhkan bantuan maka hati kita .ikan tergerak untuk membantunya. Harta manusia hanyalah titipan dan ketika matipun tidak akan dibawa.

  Orang yang kaya raya, hartanya bisa habis karena boros dan dibelanjakan hal yang tidak bermanfaat. Dan apabila ada orang yang bakhil sebenarnya mengiringi seseorang pada kesengsaraan. Orang yang kikir itu sebenarnya semakin sengsara dalam mencari harta, dan sifat kikir itu menghalanginya untuk bisa hidup senang dan tentram.32

  Dalam Surat Al - Baqoroh ayat 254 yang berbunyi :

  Artinya: Hai orang - orang yang beriman belanjakanlah (dijalan Allah)sebagian rizqiyang telah kami berikan kepadamu....33

  Dari ayat diatas sudah jelas bahwa kita diperintah untuk bersodaqoh atas rizki yang telah kita terima. Karena semua itu hanyalah titipan. f. Menghormati Tamu Pepatah mengatakan tamu adalah raja. Jadi kita harus memuliakannya. Memberikan minum, makanan bila punya, tersenyum dan tidak boleh cemberut. Karena Islam m engajukan a;.ar kita selalu berbuat baik kepada siapa saja teruma pada sesama muslirr.

  g. Menanamkan Kejujuran Kejujuran adalah kunci segalanya termasuk kunci kesuksesan. Setiap orang pasti tidak suka dibohongi. Orang tua sebagai suri tauladan harus menanamkan kejujuran dimulai dari anggota keluarga, k.irena anak akan meniruakn orang tuanya. Bila orang tua suka bohong maka anak akan ikut

  26

  • kutan bohong / berkata yang tidak sebenarnya.

  Untuk itu kejujuran harus ditanamkan sejak dini, kejujuran dalam ucapan dan tindakan. Maksudnya ju ju r dalam berkata dan direalisasikan dengan tindakan. Sebab ucapan itu akan menjadi besar atau kecil nilainya, bergantung pada praktiknya, dan ucapan ini dinilai benar jik a dibuktikan oleh amalan.34

  27 B. Kajian Tentang Motivasi Belajar Agama Islam

  1. Pengertian motivasi Motivasi berasal dari bahasa Inggris yaitu motivation yang berarti dorongan, sedangkan kata keijanya adalah to motivate yang berarti mendorong. Motivasi merupakan suatu kekuatan {power), atau tenaga {forces) atau daya {energy) atau suatu keadaan yang komplek dalam individu untuk bergerak kearah tujuan tertenu baik disadari atau tidak..

  Dalam kegiatan belajar motivasi dap at dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai.35

  Jeremy Harmer bekata motivation is kind o f an internal drive which pushes someone to do things in order to achieve something.36 Maksudnya motivasi adalah sejenis pengendalian internal yang mana seseorang melakukan hal untuk mencapai suatu tujuan.

  Dari definisi diatas motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi - kondisi tertentu, sehingga seorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dn bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk

  28 meniadakan atau mengelakkan rasa tidak suka untuk mencapai tujuan tertentu..

  Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau pada diriny a sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan

  motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: (1)

  mengetahui apa yang dipelajari (2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari.37 3

  8 Seumpama seorang akan belaja; agama Islam maka ia ’ harus mengetahui hal yang dipelajari yaitu ten.ang agama Islam dan harus tahu mengapa agama Islam perlu dipelajari.

  2. Macam - macam motivasi 1) Motivasi ekstrinsik

  Motivasi ekstrinsik adalah motif - motii yang akui dan T O berfungsinya karena adanya perangsang dai* luar. Sebagai contoh, seorang siswa belajar karena besok mau ujian. Jadi kalau dilihat dari segi tujuannya belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu tetapi karena ingin mendapat nilai yang baik.

  29 Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

  3. Makna belajar Untuk memahami makna belajar penulis mengawali aengan definisi belajar antara la in :

  Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sia tu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.39

  Dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain seb.igainya.40

  Jadi belajar adalah suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu yang ditandai dengan prubahan sikap / tingkah laku.

  Dari hal tersebut maka yang dimaksud perubahan tingkah laku adalah : 1) Perubahan yang teijadi secara sadar

  30 Individu yang belajar menyadari akan terjadi perubahan atau setidaknya merasakan telah teijadi perubahan. Misalnya orang belajar agama Islam menyadari bahwa pengetahuannya bertambah dengan membaca mendengarkan ceramah, selain itu juga teijadi perubahan pada dirinya yang dulu tidak pernah shalat setelah belajar dan memahami Isian ia jadi rajin dan terbiasa solat.

  2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu Sebagai hasil belajar, perubahan yang teijadi dalam diri individu berlangsung terus menerus. Satu perubahan yang teijadi* akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan serta proses belajar berikutnya. Misalnya jik a seorang belajar menulis tulisan biasa atau tulisan arab maka mereka mengalarri perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangdung terus terus hingga kecakapannya menulis menjadi lebih baik dan sempurna. Ia dapat menulis indah, khot arab.

  3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya

  31 laku karena proses kematangan, dia belajar sehii.gga akhlaknya bertambah mulia selain itu dia belajar shalat sampai bisa. 4) Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara

  Perubahan yang bersifat sementara atau temporer teqadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis tidak dapat digolongkan sebagai belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap. Misalnya seorang anak belajar membaca Al-Quran ini tidak akan hilang begitu saja melainkan bila dipergunakan terus akan lebih lancer dan tartil.

  5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar - benar disadari. Misalnya seorang anak belajar cara solat maka ia sudah menetapkan apa yang akan dicapai yaitu dapat melakukan sshalat dengan benar. 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

  Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku

  32 secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya.41

  Sebagai contoh jika seorang anak belajar agama Islam baik dengan membaca buku keagamaan, mengikuti pengajian d;oi sebagainya maka anak itu akan berubah dari segi akhlak, selain itu juga tambah pengetahuannya tentang Islam.

  4. Pengertian motivasi belajar agama Islam Salah satu teori yang diungkapkan o b h Morgan, motifasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek - aspeK dari motivasi. Ketiga hal tersebut ialah : keadaan yang mendorong tingkah laku (“motivating states”), tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (“motivated behavior”), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (‘ goals or ends o f such behavior”).42 Jadi keadaan yang mendorong tingkah laku adalah keadaan kegamaan keluarga, tingkah laku yang didorong adalah belajar agama Islam dan tujuan dari pada tingkah laku adalah pemahaman tentang agama Islam

  Agama memang merupakan kebutuhan manusia jadi dalam diri sese orang sudah muncul sendiri dorongan untuk belajar agama Islam agar dapat memahami, mengamalkan dan bertingkah laku Islami ses uai dengan apa yang telah dipelajari.

  33 Adapun anak yang memiliki motivasi belajar agama Islam memiliki ciri - ciri kurang lebih seperti b e rik u t: 1) A ktif dikelas

  Yang dimaksud penulis dengan aktif dikelas adalah murid benar - te n a r memperhatikan pelajaran dan dapat memahaminya serta bertanya apabila ada sesuatu yang belum dipahaminya.

  Selain itu siswa juga mencatat hal - hal yang penting atau memgkum.rangkuman. mencatat tidak sama dengan menyalin katena memerlukan pemikiran. Gunanya ialah membantu kita untuk mengingat pelajaran.43

  2) Membaca buku keagamaan.

  Membaca buku keagamaan disini untuk menampah engetahuan keagamaan. M embaca bukanlah sekedar m engetihui kata - katanya.44 Akan tetapi bisa memahaminya dan mengulas kembali apa yang telah dibacanya.

  3) Mengikuti shalat disekolah Mengikuti sholat berjamaah disekolah penulis masukkan sebagai indikator motivasi belajar agama Islam, karena jik a ada ank yang belum

  34 bisa shalat dan belum juga terbiasa shalat maka setidaknya dia dapat emlakukan shalat disekolah dan dapat belajar cara shalat. 4) Mengikuti kajian - kajian keagamaan di sekolah

  Kajian keagamaan yang dimaksud penulis adalah kajian yang diadaln disekolah, meliputi kajian kitab, kajian di bulan romadhon dan mauidoh hasanah dan kajian keagamaan lainnya. Disini siswa dapat menambah pengetahuan tentang Islam dan juga dapat berdialog atau bertanya jaw ab dengan pemateri. 5) Mengikuti kegiatan organisasi intra sekolah

  Organisasi intra sekolah disini adalah organisasi intra yang bersifat keagamaan. Seperti remaja Islam masjid SMA, atau Ikhwanul muslimin.

  Yang biasanya di dalam organisasi tersebut terdapat kegiatan - kegiatan keislaman di luar jam sekolah. Misalnya diskusi keislaman, diskusi masailul fiqhiyah dan juga ada tadarus Al Qur’an. Bagi anak yang merasa kurang dengan belajar agama Islam di kelas mereka bisa bertanya dan bertukar pengalaman tentang Islam di organisasi tersebut.

  5. Fungsi motivasi dalam belajar agama Islam Pada penegertian motivasi dijelaskan banwa moiivasi adalah dorongan melakukan suatu hal karena tujuan tertentu. Jadi secara etomatis fungsi utama

  35 dalam orang yang belajar juga memerlukan motivasi. Adanya motivasi yang baik akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain dengan usaha yang tekun dan didasari adanya dorongan / motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

  Sardinian mengungkapkan ada tiga fungsi m o tiv asi:

  a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

  b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

  Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

  c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan - perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,45 Jadi fungsi motivasi dalam belajar agama Islam adalah sebagai pendorong siswa untuk mencapai tujuan yaitu memahami ajaran agama Islam serta mengamalkannya dengan cara berusaha d :ngan tekun misalnya dengan aktif dalam pelajaran PAI, membaca buku keagamaan mengikuti kegiatan keagamaan.

  36 C. Hubungan Suasana Keberagamaan Keluarga Dengan Motivasi Belajar.

Dokumen yang terkait

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB MOTIVASI BELAJAR RENDAH (Studi Kasus Pada Siswa Kelas I SMA Muhammadiyah 3 Malang)

0 3 3

PENGARUH AKTIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KE-MUHAMMADIYAH-AN (Penelitian pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah Rembang)

0 0 8

PENGARUH MOTIVASI, SUASANA LINGKUNGAN DAN SARANA PRASARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDI KASUS PADA SMA KHUSUS PUTRI SMA ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA)

0 0 9

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA ISLAM HARUNIYAH PONTIANAK

1 1 8

Islam Kelas XI Di SMA NU Palangka Raya

0 1 98

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11

PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM DILUAR SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AGAMA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) YATPI GODONG GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 96

IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 2005/2006) - Test Repository

0 0 95

SUPERVISIPENDIDIKAN AGAMA DAN PROFESIONALISME GURU AGAMA ISLAM (Bangunan Kousep Atas Undang-Undang SISDIKNAS Bab XIX Dan Undang-Undang Guru Bab IV) - Test Repository

0 0 102

PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA ISLAM SUDIRMAN 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20062007

0 0 85