BAB V. KETERPADUAN STRATEGIS PENGEMBANGAN KABUPATENKOTA - DOCRPIJM 1503127062BAB V keterpaduan strategis pengembangan kab. empat lawang
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
BAB V. KETERPADUAN STRATEGIS PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA BAB II
5.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupate n/kota. Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/kota adalah sebagai berikut :
1. Penetapan kawasan strategis Kabupaten/Kota (KSK)
Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah yang penataan r uangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif. Kawasan strategis kabupaten berfungsi untuk mengembang kan, melestarikan, melindungi, dan mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai srategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestari an lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten yang bersangkutan.
Kawasan yang berpotensi sebagai kawasan strategis
a. Strategis dari sudut pandang kepentingan ekonomi
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
dengan produk sejenis dengan wilayah sekitarnya. Dan juga menciptakan forward dan backward linkage yang dapat menimbulkan efek pengganda (multiplier effect) dengan sektor – sektor lainnya seperti wisata dan industri. Dengan begitu bisa mewujudkan kawasan agropolitan yang padu sesuai dengan produk unggulan pertanian di Kabupaten Empat Lawang. Kawasan Pariwisata, dengan mensinergikan pertanian dan pariwi sata dengan pengembangan agrowisata seperti rencana pengembangan agrowisata seperti rencana pengembangan agrowisata pertanian padi di kecamatan Pasma Airkeruh, Talang Padang dan Ulu Musi. Dengan rencana adanya jalan lintas penghubung untuk mempermudah akse s antar lintas wisata terutama menghubungkan bagian wilayah utara (Tebing Tinggi) – Tengah (Pendopo) – Selatan (Muara Pinang) – dan Barat (Ulu Musi). Sehingga dapat mewujudkan tourime linkage yang atraktif dan menarik dengan potensi alam, budaya, dan sejar ah yang berpotensi meningkatkan pendapatan daerah. Kawasan Jasa Perdagangan, dengan letak strategis yang menghubungkan
PKN Bengkulu dengan PKN Palembang atau PKW Lubuk Linggau dengan PKW OKU berpotensi menangkap arus pergerakan orang/barang, sehingga Kabupaten Empat Lawang (Tebing Tinggi dan Pendopo) dapat berfungsi sebagai daerah pengembangan jasa dan perdagangan. Dan bisa memainkan peran ‘Wilayah Perekonomian agropolitan’. Kawasan Pertambangan (Tebing Tinggi dan Ulu Musi), Kabupaten
Empat Lawang memiliki potensi galian c yaitu batubara. Namun potensi batubara tersebut belum menginjak tahap produksi / eksploitasi. Izin usaha pertambangan yang dikeluarkan hanya sebatas SKIP peninjauan
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
b. Strategis dari sudut pandang kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan Sungai dan pulau kecil, prinsip dasar skenario terhadap sungai yaitu mempertahankan sungai sebagai ruang struktural, menghidupkan kembali jalur sungai, memanfaatkan sungai dan pulau kecil sebagai ruang terbuka hijau kota , penataan bangunan dengan memanfaatkan view orientasi ke sungai/ air, pembuatan dermaga-dermaga rakyat untuk sarana transportasi air yang terintegrasi ke darat, pembatasan perkembangan rumah terhadap sungai, alokasi lahan untuk ruang hijau untuk pada sepandan sungai yang masih memungkinkan (lebar 3 m – 15 m), pembuatan jalan setelah ruang hijau sebagai jalan inpeksi dan menjaga kebersihan sungai.
Kawasan Rawan Bencana, (Talang Padang, Ulu Musi dan Pasemah Air
keruh), Kabupaten Empat Lawang memiliki potensi kerawanan ben cana
yang harus diwaspadai berupa pergeseran strukt ur geologi (gempa bumi).Berdasarkan kondisi jenis tanah di Kabupaten Empat Lawang sebagian besar tersusun atas lapisan tanah yang masih muda dan mudah mengalami erosi dimana tanah Alluvial, penyebaran jenis tanah ini terdapat di sepanjang Sungai Air Linta ng, Sungai Musi, Sungai Air Keruh, dan Sungai Air Saling dari punggung Bukit Barisan. Tanah Alluvial meliputi tanah-tanah yang masih sering mengalami erosi dan tanah ini terbentuk akibat banjir. Jadi karena Kabupaten Empat Lawang dikelilingi oleh sungai-su ngai sehingga memiliki potensi kerawanan bencana banjir yang harus yang harus diwaspadai dan karena hampir 50% penggunaan lahan di Kabupaten Empat
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
hutan yang ada untuk kepentingan daerah dengan tidak mengabaikan kelestarian lingkun gan. Sehingga kabupaten mempertahankan sungai sebagai ruang struktural dan kawasan hutan lindung sebagai area preservasi dan konservasi.
Tabel 5.1 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) berdasarkan RTRWKAWASAN STRATEGIS KABUPATEN/KOTA
SUDUT KEPENTINGAN LOKASI/BATAS KAWASAN
Kawasan Agropolitan Ekonomi Ulu Musi dan Sikap Dalam
Kawasan Pariwisata Ekonomi Tebing Tinggi, Lintang Kanan, Pasemah Air Keruh
Kawasan Pertambangan Batu Bara
Ekonomi Tebing Tinggi Kawasan rencana Kota Baru
Ekonomi Tebing Tinggi Kawasan Hutan Lindung Kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
Tebing Tinggi, Talang Padang, Ulu Musi, Pasemah Air Keruh, Pendopo, Lintang Kanan, dan Muara Pinang
Kawasan daerah aliran musi Kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
kota lama yaitu Pendopo dan pada jenjang ber ikutnya terdapat pusat pelayanan yang sekaligus menjadi pusat agropolitan yaitu Ulu Musi. Sedangkan ibukota kecamatan lainnya diarahkan sebagai sub pusat pelayanan bagi wilayah kecamatan masing-masing. Dengan demikian diharapkan tercipta suatu struktur rua ng yang efektif dan efisien dimana Tebing Tinggi memiliki peran utama sebagai ibukota kabupaten dan sekaligus pusat pemerintahan dan administrasi kewilayahan. Dengan sendirinya Tebing Tinggi juga akan menjadi simpul pergerakan, pusat jasa dan pelayanan pad a skala kabupaten. Namun secara khusus juga akan melayani Kecamatan Pendopo sebagai daerah hinterland yang terletak pada satu cluster. Agar struktur tersebut dapat terwujud dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut :
Pembangunan pusat pemerintahan di Tebing Tinggi yang terdiri dari : Pembangunan infrastruktur kawasan perkantoran, pusat perdagangan dan jasa, yang berupa sistem jaringan jalan, listrik, drainase, air minum, dan telekomunikasi.
Pembangunan bangunan utama perkantoran, pusat perdagangan dan bangunan pendukung kegiatan agropolitan Pembangunan fasilitas sosial, ekonomi, dan budaya serta RTH untuk mendukung fungsi pusat perkotaan dengan pelayanan skala kabupaten.
Pembangunan Sub Pusat Agropolitan atau Pusat Pelayanan pada yaitu Ulu Musi berupa :
Sub Terminal Agropolitan Kawasan pertokoan/ruko Perkantoran untuk jasa dan keuangan Sub terminal penumpang
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
sawah.
Pembangunan infrastruktur strategis lainnya seperti jalan KA yang akan menghubungkan kota-kota lainnya. Pembangunan jaringan sumber daya energi di Ka bupaten Empat Lawang seperti prasarana minyak bumi dan gas bumi, gas, prasarana listrik Pembangunan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Empat Lawang yang terdiri dari jaringan Terestrial dan Jaringan satelit.
Pembangunan fasilitas sosial ekonomi pada seti ap ibukota kecamatan (sub pusat pelayanan) sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan.
b. Rencana Perwujudan Pola Ruang
Secara garis besar rencana pola ruang Kabupaten Empat Lawang terbagi menjadi 3 kawasan utama yaitu kawasana lindung, kawasan pertanian (perkebunan, kehutanan, dan pertanian padi-sawah) serta kawasan pertambangan. Adapun rencana perwujudan ruang untuk masing-masing kawasan sebagaimana yang dimaksud di atas adalah sebagai berikut : Rencana Perwujudan Kawasan Lindung
Kawasan lindung setempat sep erti sempadan sungai, danau, waduk dan lain-lain segera ditetapkan luasnya (lebar) secara definit dan selanjutnya tidak diperkenankan mengeluarkan izin atau membangun tanpa izin pada jalur/sempadan tersebut, terutama pada sempadan sungai Musi, sungai Air L intang, Sungai Air Keruh, dan Sungai Air Saling serta sumber-sumber mata air lainnya. Untuk kawasan sumber mata air diperlukan penetapan batas radius kawasan
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
Untuk menjaga kualitas dan kuantitas hutan, disekeliling kawasan hutan dibangun sabuk pengaman (Green buffer zone) minimal selebar 250 meter dengan tanaman keras yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan oleh penduduk stepat dengan pendampingan dari pihak penanggungjawab pengelola hutan (Dinas Kehutanan) Untuk melakukan revitalisasi fungsi hutan an dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, dapat dikembangkan pola pengelolaan hutan berbasis masyarakat (pengelolaan hutan berbasis masyarakat PHBM) Bagi pihak yang mendapat izin mengolah hutan sey ogyanya melaksanakan kegiatananya sesuai peraturan yang berlaku Pihak manapun tidak berhak melakukan alih fungsi hutan menjadi
fungsi lain, kecuali mendapat izin dari instansi terkait dan persetujuan pemerintah Empat Lawang.
Rencana Perwujudan Kawasan Pertanian Agropolitan berbasis perkebunan rakyat dan pariwisata
Hampir seluruh wilayah Empat Lawang akan dikembangkan o dengan pendekatan agropolitan dan oleh karena itu perlu dilakukan penyusunan masterplan agropolitan dan selanjutnya ditetapkan kawasan-kawasa n yang termasuk dalam agropolitan tersebut. Perumusan skenario atau pentahapan pembangunan o infrastruktur untuk mendukung kegiatan agropolitan berikut
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
swasta o Berdasarkan kajian kesesuaian lahan dan fakta lapangan perlu segera ditetapkan areal-ar eal yang diizinkan untuk dkembangkan perkebunan swasta dengan komoditas o tanaman sawit Pihak pengelola/pemilik izin setelah RTRW ini disahkan seyogyanya melakukan penyusunan ulang masterplan perkebunan dengan memenuhi kaidah-kaidah perencanaan yang bersesua ian dengan UU Penataan Ruang 26/2007, khususnyo terkait dengan kawasan lindung seperti empadan sungai, kawasan potensial, terancam banjir, lahan dengan o kemiringan diatas 40%, dll.
Dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas lahan pihak swasta bersama pemerintah dan masyarakat setempat seyogyanya menyediakan infrastruktur pendukung kegiatan o agropolitan perkebunan secara efektif dan optimal. Perkebunan swasta dalam penataan kawasan perkebunan harus memperhitungkan dan mengalokasikan lahan untuk infrastruktur permukiman pekerja/karyawan pabrik (bila ada) dan fasilitas penunjang lainnya sebagai syarat minimal suatu agropolitan berbasis perkebunan swasta.
Rencana perwujudan kawasan agropolitan pertanian pangan (padi sawah) o Setelah ditetapkan secara definif b atasan areal/kawasan
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
o Bagi petani yang telah menggarap;mengolah sawah lebih dari 5 tahun sejak ditetapkannya Perda RTRW ini akan mendapat berbagai insentif seperti IMB untuk pembangunan rumah/toko diluar kawasan pertanian, beasiswa sekolah anak petani, o keringanan oajak tanah dan bangunan dan lain-lain.
Pengembangan kawasan agropolitan pertanian pangan harus mendapat dukungan pengadaan infrastruktur yang memadai dan penunjang lainnya seperti jalan produksi, mesi penggiling padi (milling rice), irigasi teknis, trans portasi yang terjangkau, o tempat pemasaran (terminal agribisnis), dan lain-lain.
Sistem kawasan agropolitan meliputi kawasan lahan pertanian (hinterland) kawasan permukiman, kawasan pengolahan dan industri dan kawasan pusat prasarana dan o pelayanan umum lainnya. Infrastruktur kawasan agropolitan terdiri dari sarana dan prasarana penunjang subsistem agribisnis hulu (up stream) untuk kelancaran mobilitas barang dari dan keluar kawasan seperti : jalan antar desa/sentra produksi, air baku (irigasi), dermaga/terminal dll, dan sarana dan prasarana penunjang subsistem agribisnis hiir (down stream) seperti sarana pengeringan, gudang penyimpanan, sarana pengolahan, sarana pemasaran/perdagangan (pasar tradisional), terminak kendaraan, terminal agribisnis, sarana promosi , pusat informasi, BPR, KUB, balai pelatihan, penelitian, industri,
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
Kegiatan perambangan harus mempunyai tanggungjawab terhadap kualitas lingkungan sec ara terukur dan memenuhi baku mutu nasional dan internasional.
Kegiatan pertambangan harus mendapat dukungan i nfrastruktur yang memadai dari pemerintah daerah sesuai dengan kemampuan yang ada.
Tabel 5.2 Indikasi Program Perwujudan Struktur Ruang (Bidang Cipta Karya) N Usulan Kegiatan Lokasi Instan Tahun o Programsi Pelaksanaan Utama
1 Pembanguna n Pusat Kegiatan Perkotaan
PKL Tebing
1. RDTR Kec. Tebing Tebing PU 1. 2011 12. Tinggi Tinggi Tinggi Pusat/
2. Penyusunan zoning PU 2. 2012 regulation pusat Prov/P tebing tinggi U
3. RTBL kawasan Kab./B perkotaan appeda 3. 2013
4. Studi perencanaan Kab RTH perkotaan 4. 2013 tebing
5. Penataan kawasan sempadan sungai 5. 2014 - 2015 musi
6. Pembangunan 6. 2013 – 2014 kawasan rumah dinas Bupati
7. Pembangunan kawasan pasar 7. 2014 -2020
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
5. kota pembangunan pasar
Kab 2011 1.
U Kab./B appeda
PU Prov/P
Ulu Musi PU Pusat/
7. penataan
6. agropolitan Ulu Musi peningkatan dan
Penyusunan zoning 2. regulation pusat kota ulu musi Studi kelayakan dan 3. pembangunan terminal tipe C 4. studi masterplan kawasan agropolitan Ulu Musi pembangunan Pusat
Penyusunan zoning regulation pusat kota pendopo RTBL koridor jalan 3. poros tebing – pendopo Studi kelayakan 4. dan pembangunan terminal type C Studi penataan dan 5. lokasi reklame perkotaan pendopo Studi perencanaan 6. RTH perkotaan pendopo Pembangunan 7. kawasan pasar pendopo Pembangunan 8. taman kota (public space)
2020 8. PPK Ulu Musi RDTR kec. Ulu Musi 1.
8.
2012 3. 2013 4. 2013 5. 2013 6. 7. 2013 – 2014 2014 –
Kab./B appeda Kab
Prov/P U
Pusat/ PU
2012 2. 3. 2012 - 2014 2013 4. 5. 2015 – 2025 2014 6. 2014 7. RPI2-JM Kab. Empat Lawang
2013 – 2025 5. PPL Talang Padang
RDTR Kecamatan 1. Lintang Kanan Penyusunan zoning 2. pusat permukiman Lintang kanan Pembangunan pusat 3. kota Pembangunan public 4. space
2012 2.
2011 1.
Pusat/ PU
Pasemah air keruh PU
RDTR Kecamatan 1. Lintang Kanan Penyusunan zoning 2.
2030 4. PL Pasemah Air keruh
4.
3. 2013 – 2020 2013 –
2012 2.
Kab 2011 1.
U Kab./B appeda
PU Prov/P
PU Pusat/
Lintang Kanan
2012 2. 2013 3. 4. 2014 – 2030 4. PPL Lintang Kanan
RDTR Kec. Talang 1. Padang Penyusunan zoning 2. pusat permukiman Talang Padang Rencana dan 3. Pembangunan pasar tradisional Pengembangan 4. Pusat Kota Pembangunan 5. Public space
2013 3. 4. 2013 – 2020 2013 – 2025
Talang Padang
PU Pusat/
PU Prov/P
U Kab./B appeda
Kab 2011 1.
2012 2.
5.
Kab 2011 1.
5. PPL Muara Pinang
RDTR Kec. Muara 1. Pinang Penyusunan zoning 2. pusat permukiman Muara pinang Pembangunan pusat 3. kota Pembangunan public 4. space
Muara Pinang
PU Pusat/
PU Prov/P
U Kab./B appeda
4. RPI2-JM Kab. Empat Lawang prasarana penyehatan lingkungan
Pengelola 1. an sampah
3. SPAM Semua desa PDAM dan PU CK Kab.
2. 2012 – 2015 4.
1.
PU Pusat/ Prov/Kab 2011 – 2012
Kabupaten Empat Lawang
perlindungan setempat Sosialisasi kawasan 1. sempadan sungai Relokasi bangunan 2. dalam sempadan
a Kawasan
Tabel 5.3 Indikasi Program Perwujudan Pola Ruang (Bidang Cipta Karya) N o Usulan Program Utama Kegiatan Lokasi Instansi Tahun Pelaksanaan2014 – 2030
Desa terpencil PU CK Kab.
2014 – 2030 Pembuatan sumur komunal
2. SPAM
Penambahan TPS (8 1. m2) Peningkatan TPA 2. Pembangunan 3. sarana 3R
1. 2014 – 2030 2012 -2020
PU Kab.
Pendopo 1. dan tebing tinggi Semua 2. desa
IPAL perkotaan 1. Rehabilitasi septic 2. tank
3. Pengelola 2. an Air Limbah
3.
2. 2014 – 2030 2014 – 2030
1.
PU pusat/p rov/kab 2012 – 2030
Semua 1. desa Tebing 2. Tinggi Semua 3. desa
1 Perwujudan Kawasan Lindung
RPI2-JM Kab. Empat Lawang c Kawasan
1. Pembangunan tanda Kab. Empat PU 1. 2012 - 2013 4. Rawan batas kawasan Lawang Kab/BLH
2. Relokasi bangunan 2. 2014 – 2015 bencana beresiko tinggi
3. Evaluasi bangunan 3. 2015 beresiko rendah – sedang
4. Reboisasi 4. 2015 – 2020
2 Perwujudan kawasan budidaya
a HPT Pembangunan Kab. Empat PU Kab. 2014 – 2025
prasarana jalan Lawang
b Hutan Pembangunan Kab. Empat PU Kab. 2020 - 2030 Rakyat Prasarana Jalan Lawang c Permukiman
1. Penyusunan profil Kab. Empat PU 1. 2012 perumahan dan Lawang Pusat
Perkotaan
permukiman /Prov
2. Penyusunan RPI2JM /Kab 2. 2012 – 2015 bidang Cipta Karya /Bapped
3. Pemetaan digitasi 3. 2014 -2020 a perkotaan
4. Sistem informasi 4. 2014 – 2020 database perkotaan
5. Sistem informasi 5. 2014 – 2020 database IMB
6. Peremajaan 6. 2014 – 2020 permukiman kumuh
7. Revitalisasi kawasan 7. 2015 – 2030 perkotaan bersejarah 8. 2011 - 2030
8. Pembangunan infrastruktur pendukung
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
5.1.2 Arahan Umum Zonasi
Peraturan zonasi (zoning regulation) adalah ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi zona, pengaturan lebih lanjut mengenai pemanfaatan ruang, dan prosedur pelaksanaan pembangunan. Fungsi utama peraturan zonasi antara lain sebagai in strumen pengendalian pembangunan, peraturan zonasi yang lengkap akan menjadi rujukan untuk perizinan, penerapan insentf/disentif dan penertiban pemanfaatan ruang, sebagai pedoman penyusunan rencana operasional, ketentuan dalam peraturan zonasi dapat menjad i jembatan dalam penyusunan rencana tata ruang yang bersifat operasional, karena memuat ketentuan tentang penjabaran rencana yang bersifat makro kedalam rencana yang bersifat sub makro sampai pada rencana yang rinci, dan sebagai panduan teknis pengembangan /pemanfaatan lahan, peraturan zonasi mencakup guna lahan, intensitas pembangunan, tata bangunan, prasarana minimum dan standar perencanaan. Tujuan utama peraturan zonasi adalah untuk menjamin bahwa pembangunan yang akan dilaksanakan dapat mencapai standar kualitas lokal minimum (health, safety, dan welfare) dan melindungi atau menjamin agar pembangunan baru tidak mengganggu penghuni atau pemanfaat ruang yang telah ada serta memelihara lingkungan dan melestarikan kualitasnya. Manfaat utama peraturan zonasi adalah untuk meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai, meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas yang bersifat publik menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat dan mendorong
RPI2-JM Kab. Empat Lawang RPI2-JM Kab. Empat Lawang
TABEL 5.4. ARAHAN ZONASI DALAM RTRW KABUPATEN EMPAT LAWANGTAHUN 2010 – 2030 N Kategori PenggunaanRencana Pola Ruang o Kawasan Budidaya Kawasan Lindung Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan Budidaya Non Pertanian berfungsi Lindung Sempadan Tanama Pantai Tanaman Tanaman
Perdaga Peme Hutan Hutan n Permukim Pertambangan Pendidik Sungai HPT HPK Lahan Lahan Industri ngan rintah Lindung Bakau Tahuna an /ESDM an dan Mata Basah Kering dan Jasa an n Air
1 Kawasan Lindung
a) Hutan Lindung
I I
X X
X X
X X
X X
X X
X
b) Hutan Bakau
I I
X X
X X
X X
X X
X X
X
c) Sempadan Pantai Sungai dan
I I
X X
X X
X X
X X
X X
X Mata Air
2 Kawasan Budidaya berfungsi Lindung
a) HPT
X X
X I B B T B/T B/T B/T
X B/T B/T
b) HPK
X X
X I T T T
X B/T
X X
X X
3 Kawasan Budidaya Pertanian
a) Tanaman Tahunan
X X
X B T
X X B/T B
X X
X X
b) Tanaman Lahan Basah
X X
X B T
X X B
X X
X X
X
c) Tanaman Lahan Kering
X X
X T T
X X B B/T
X X
X X
4 Kawasan Budidaya Non Pertanian
a) Permukiman B
X X B B B
X B B B B B
I
b) Pertambangan/ESDM
X X
X B
X B
X B B B
X X
X
c) Industri
X X
X X
X X
X X
X B
X X
X
d) Perdagangan dan Jasa
X X
X X
X X
X X T/B
X B B T/B RPI2-JM Kab. Empat Lawang
e) Pemerintahan
X X
X X
X X
X X B
X B B T/B
f) Pendidikan
X X
X X
X X
X X
I X B T/B B Sumber: Hasil Rencana
Ketentuan : I : Penggunaan lahan atau kategori penggunaan lahan diizinkan sesuai dengan rencana pemanfaatan ruang kawasan utamanya T: Penggunaan lahan dizinkan secara terbatas atau dibatasi. Pembatasan dapat berupa standar pembangunan minimum, pembatasan kegiatan, atau peraturan
tambahan lainnya.
B : Penggunaan lahan memerlukan izin penggunaan bersyarat. Izin ini diperlukan untuk penggunaan-penggunaan yang memiliki potensi dampak penting terhadap
kawasan sekitarnya/wilayah yang lebih luas. X : Penggunaan lahan atau kategori penggunaan lahan tidak diizinkan.RPI2-JM Kab. Empat Lawang
5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
5.2.1 Visi Misi Tujuan dan Sasaran
Pernyataan Visi Pembangunan Kabupaten Empat Lawan g dalam jangka menengah ini tidak terlepas dari janji Kepala dan Wakil Kepala Daerah terpilih saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah langsung. Hal ini tidak terlepas dari kondisi yang merupakan cita-cita sekaligus janji kepada masyarakat Kabupaten Empat Lawang yang akan diciptakan dalam periode lima tahun ke depan. Pernyataan Visi Kabupaten Empat Lawang Tahun 2013 – 2018 ini adalah sebagai berikut : a.
VISI
VISI Kabupaten Empat Lawang Tahun 20 13 – 20 18 : Terwujudnya Ekonomi Maju, Aman, Sehat dan sejahtera (EMASS).
Ringkas yang menggambarkan cita-cita pembangunan Kabupaten Empat Lawang pembangunan dalam periode 2013-2018 yaitu ”Terwujudnya Ekonomi Maju, Aman,
Sehat dan sejahtera (EMASS) ”. Secara detail, Visi Kabupaten Kabupaten Empat
Lawang tersebut memiliki sejumlah arti yaitu:
1. Kabupaten Empat Lawang akan menjadi kabupaten dengan tingkat perekonomian yang maju pada tahun 201
8. Ekonomi Maju berarti semua sektor akan berkembang secara komplementer (saling melengkapi satu sama lain), didukung oleh pembangunan infrastruktur, sumberdaya manusia yang
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
3. Kabupaten Empat Lawang akan menjadi kabupaten yang sehat. Sehat mengandung arti masyarakat Kabupaten Empat Lawang dalam kondisi baik secara fisi k dan spritual, terpenuhi akan pelayanan kesehatan yang layak. Sehat juga berarti Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meningkatnya derajad kesehatan masyarakat . Kondisi ini ditunjang dengan sarana, prasarana dan tenaga dokter serta medis terhadap jumlah balita maupun penduduk secara memadai sesuai dengan standar pelayanan minimal pelayanan kesehatan.
4. Kabupaten Empat Lawang akan menjadi kabupaten yang sejahtera. Sejahtera mengandung arti kondiisi masyarakat Kabupaten Empat Lawang yang mampu memenuhi kebutuhan dasar nya (kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan, rasa aman dari prilaku atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisifas i dalam kehidupan sosial politik, baik bagi perempuan maupun laki-laki).
5. MISI KABUPATEN EMPAT LAWANG TAHUN 2013-2018
Pernyataan Misi Pembangunan Kabupaten Empat Lawang Tahun 2008 – 2013 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Layanan Akses Infrastruktur;
2. Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Masyarakat;
3. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial dan Budaya; 4. Meningkatkan Keamanan Daerah.
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka 5 (lima) tahun.
Misi Satu : Meningkatkan Layanan Akses Infrastruktur
Tujuan: Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang merata, berkelanjutan dan ramah lingkungan berdasarkan RTRW;
MISI Kedua: Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Masyarakat
Tujuan: Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat; Meningkatkan pengembangan investasi daerah; Membuka akses lapangan kerja/usaha; Membuka akses pariwisata.
MISI Ketiga: Meningkatkan Kesejahteraan Sosial dan Budaya
Tujuan: Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat; Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat; Mewujudkan lingkungan sosial yang agamis, berbudaya dan beretika; Meningkatkan pemberdayaan dan kualitas sosial masyarakat; Melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas; Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan kepada penduduk dan masyarakat;
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
diukur. Sasa ran ditetapkan dengan maksud agar perjalanan atau proses kegiatan dalam mencapai tujuan dapat berlangsung secara fokus, efektif, dan efisien.
Meningkatkan Layanan Akses Infrastruktur 1.
Tujuan : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang merata, berkelanjutan dan ramah lingkungan berdasarkan RTRW Sasaran:
Tercapainya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur dasar yang layak; Tercapainya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan sanitasi; Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan infrastruktur wilayah;
Meningkatnya pembangunan antar wilayah dan antar sektor dengan berpedoman pada RTRW; Meningkatnya layanan transportasi; Meningkatnya layanan komunikasi dan informasi;
Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Masyarakat 2.
Tujuan : Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Sasaran:
Terpenuhinya kebutuhan pokok (pangan) masyarakat; Meningkatnya daya saing sektor industri kecil menengah,ekonomi kreatif dan UMKM; Meningkatnya peran koperasi.
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
Tujuan : mewujudkan derajat kesehatan masyarakat Sasaran:
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan; Menurunnya jumlah kematian yang disebabkan oleh masalah kesehatan; Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat (PHBS); Menekan laju pertumbuhan penduduk.
Tujuan: Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat Sasaran : Meningkatnya pendidikan yang berkualitas secara merata.
Tujuan : Mewujudkan lingkungan sosial yang agamis, berbudaya dan beretika Sasaran:
Terwujudnya kehidupan masyarakat yang agamis; Terwujudnya masyarakat yang beretika dan berbudaya.
Tujuan : Meningkatkan pemberdayaan dan kualitas sosial masyarakat Sasaran :
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah; Meningkatnya keseta raan gender,pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Tujuan: Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
Sasaran: Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan Meningkatnya pelayanan sosial kemasyarakatan
4. Meningkatkan Keamanan Daerah
Tujuan : Menciptakan keamanan ketentraman dan ketertiban daerah Sasaran:
Terwujudnya keamanan dilingkungan masyarakat; Terbinanya wawasan kebangsaan masyarakat.
5.2.2 Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi pembangunan daerah merupakan arahan yang disusun dalam rangka mencapai sasaran-sasaran yang sudah ditentukan. Strategi pembangunan daerah tentu saja merupakan reaksi atas hal-hal yang be rkembang dan menjadi sangat prioritas untuk disikapi oleh pemerintah daerah (dalam hal ini disebut isu strategis). Oleh karena itu, strategi yang dibuat akan sangat terkait dengan isu strategis dan sasaran-sasaran yang sudah ditentukan.
Dalam rangka menca pai tujuan dan sasaran pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu perubahan secara mendasar, terencana dan terukur. Upaya pencapaian tersebut dijabarkan secara sistematis melalui perumusan strategi dan arah kebijakan yang berda sarkan isu strategis. Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Empat Lawang adalah sebagai berikut :
1. STRATEGI
Strategi pembangunan Kabupaten Kabupaten Empat Lawang Tahun 2013-2018 sebagai berikut:
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
Meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang; Mengoptimalkan sosialisasi dan pengawasan penyelenggaraan penataan
ruang; Meningkatkan kualitas sistem transportasi pedesaaan dan perkotaan; Meningkatkan pemerataan layanan kominfo.
Strategi mewujudkan Misi dua Dalam upaya mewujudkan Misi dua, yaitu
b.Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Masyarakat
strategi pembangunan yang ditempuh adalah: Meningkatakan produktivitas sektor -sektor potensial; Menjaga keseimbangan cadangan pangan; Meningkatkan pembangunan sarana prasarana sektor -sektor potensial; Meningkatkan peran tenaga penyuluh; Meningkatkan kualitas produk IKM dan UMKM; Meningkatkan produktivitas IKM,ekonomi kreatif dan UMKM; Melaksanakan penataan sentra - industri dan PKL/asongan; Penguatan permodalan dan manajemen pengelolaan; Memperkuat kelembagaan koperasi; Meningkatkan sosialisasi perkoperasian; Menciptakan iklim yang kondusif bagi peningkatan investasi; Meningkatkan peluang -peluang investasi; Meningkatkan promosi daerah;
Meningkatkan ketepatan dan kecepatan layanan perijinan; Membuka lapangan kerja; Meningkatkan ketrampilan dan kompetensi pencari kerja Memberikan simulan mengenai wirausaha bagi pencari kerja melalui program pemerintah; Mengekploitasi tempat - tempat wisata potensial; Meningkatkan sarana prasarana pendukung pariwisata; sarana prasarana pendukung pariwisata; Meningkatkan promosi pariwisata daerah;
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
Meningkatkan sosialisasi dan pembinaan mengenai keluarga berencana dan keluarga sejahtera; Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM); Meningkatkan kualitas,profesionalisme dan pemerataan penyebaran tenaga pendidik; Meningkatkan sarana prasana pendidikan; Meningkatkan kegiatan/aktivitas keagamaan dimasyarakat; Meningkatkan sarana prasarana pendukung; Meningkatkan pemahaman masyarakat akan nilai - nilai etika,budaya dan kesenian; Meningkatkan sarana prasarana seni dan budaya; Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berpartisipasi dalam pembangunan.; Menghilangkan ketimpangan gender,pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dikalangan masyarakat; Memperkuat sistem perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah; Peningkatan efektifitas, efisiensi dan transparansi pengelolaan internal SKPD/unit kerja; Menerapkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik; Pengefektifan sistem pengawasan dan pengendalian internal;
Mengoptimalkan pelayanan kedinasan KDH WKDH serta anggota DPRD; Peningkatan pengelolaan dokumen/arsip daerah; Pengelolaan manajemen kepegawaian yang mengacu pada kebutuhan pelayanan prima;
Peningkatan kapasitas SDM aparatur; Peningkatan efektifitas dan efisiensi belanja daerah; Peningkatan pendapatan daerah; Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan; Meningkatkan fasilitasi layanan dibidang pertanahan
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
2. ARAH KEBIJAKAN
a. Arah kebijakan untuk mewujudkan Misi satu Arah kebijakan untuk
mendukung terw ujudnya misi satu, yaitu Meningkatkan Layanan Akses
Infrastruktur adalah: Membangun infrastruktur dasar yang tepat guna dan sesuai SPM; Prioritas pendanaan bagi pembangunan dan pemelliharaan infrastruktur dasar; Meningkatkan peran pemerintah,swasta dan mas yarakat dalam pemeliharaan infrastruktur dasar; Prioritas pendanaan bagi Pembangunan infrastruktur sanitasi; Meningkatkan peran pemerintah,swasta dan masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur sanitasi; Sinkronisasi program daerah dan pusat; Alokasi pendanaan; Meningkatkan perolehan dana - dana stimulan; Meningkatkan peran pemerintah,swasta dan masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur wilayah;
Sinkronisasi pembangunan antar wilayah dan antar sektor yang berpedoman pada RTRW; Meningkatkan peran seluruh sektor dalam pengendalian pemanfaatan ruang; Penegakan Hukum bagi pelanggaran pemanfaatan ruang; Meningkatkan pelayanan transportasi yang layak dan memadai; Memenuhi kebutuhan kominfo bagi masyarakat; Memperluas jangkauan promosi dan publikasi program pembangunan;
b. Arah kebijakan untuk mewujudkan Misi kedua Arah kebijakan untuk
mendukung terwujudnya misi kedua, yaitu Meningkatkan Perekonomian
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
Meningkatkan keamanan,kenyamanan bagi investor; Pembangunan akses peluang investasi dengan mengacu pada RTRW;
Mempublikasikan potensi dan kondisi daerah; Meningkatkan kinerja pelayanan perijinan; Membuka akses lapangan kerja melalui program - program pemerintah; Memberikan pembekalan ketrampilan/kompetensi pencari kerja; Menanamkan enterprenuership pada masyarakat; Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan pariwisata daerah; Membangun sarana prasarana penunjang ditempat -tempat wisata; Meningkatkan peran pemerintah daerah dan stakeholder dalam promosi paiwisata;
Arah kebijakan untuk mewujudkan Misi ketiga Arah kebijakan untuk
c.mendukung terwujudnya misi ketiga, yaitu Meningkatkan Kesejahteraan
Sosial dan Budaya adalah:Peningkatan sarana/prasarana termasuk obat -obatan sesuai dengan standar; Meningkatkan kinerja untuk mencapai kualitas pelayanan yang sesuai dengan SPM; Meningkatkan intensitas dalam pengendalian penyakit menular maupun tidak menular melalui pelayanan dan perhatian dibidang kesehatan; Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam sosialisasi dan kampanye - kampanye kesehatan; Membangun sarana prasarana olahraga yang berkualitas; Mensosialisasikan budaya olahraga melalui even - even olahraga; Membentuk wadah/organisasi keolahragaan daerah; Peningkatan jumlah peserta keluarga berencana dan keluarga sejahtera; Peningkatan pelayanan pendidikan usia dini yang berkualitas; Peningkatan pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas secara merata; Peningkatan pelayanan pendidikan menengah yang berkualitas secara merata; Pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi/kurang mampu;
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
Meningkatkan peran masyarakat dalam memelihara f asilitas umum (fasum); Meningkatkan kesetaraan gender,pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak secara merata; Meningkatkan Koordinasi para pelaku pembangunan; Peningkatan kompetensi dan profesionalitas SDM perencana; Penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan daerah; Pengembangan metode pengumpulan data dan informasi pembangunan; Pemantauan, evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan; Meningkatkan kualitas pengelolaan kegiatan internal SKPD/unit kerja; Mengoptimalkan pengkajian produk hukum daerah dan data hukum; Sosialisasi produk hukum daerah kepada masyarakat; Meningkatkan pembinaan dalam rangka pengendalian internal; Mengembangkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) di seluruh SKPD; Mengoptimalkan fungsi kesekretariatan DPRD; Meningkatkan pelayanan administrasi umum, kerumahtanggan, dan keprotokolan pemerintah daerah; Mengoptimalkan penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah; Meningkatkan pelayanan adminitrasi kepegawaian yang transparan, cepat, tepat dan akuntabel; Menyediakan regulasi bagi pengembangan manajemen kepegawaian dan pengembangan pola karir; Mengefektifkan penyelenggaraan diklat dan pengiriman tugas belajar; Meningkatkan nasionalisme aparatur; Meningkatkan jiwa enterpreneurship SDM aparatur; Melaksanakan perencanaan penganggaran belanja berbasis kinerja; Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah; Melaksanakan intensifikasi pendapatan asli daerah; Meningkatkan kualitas kebijakan pengembangan pendapatan daerah; Mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah;
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
2. Pemantapan dan pengembangan pembangunan infrastruktur Strategis;
3. Percepatan pertumbuhan ekonomi daerah;
4. Peningkatan kesejahteraan sosial dan pengembangan pariwisata; 5. Perwujudan Kabupaten Emass.
Kebijakan Umum Pembangunan
Kebijakan umum pembangunan daerah diarahkan untuk menghasilkan atau memperolehnya berbagai program yang paling efektif mencapai sasaran, selanjutnya adalah perumusan program pembangunan daerah menghasilkan rencana pembangunan dalam bentuk program prioritas dalam upaya pencapaian visi dan misi Kabupaten Empat Lawang sebagai berikut:
MISI I: MENINGKATKAN LAYANAN AKSES INFRASTRUKTUR Program Prioritas: Urusan Pekerjaan Umum:
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
2. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
3. Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan;
4. Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan;
5. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan;
Urusan Perumahan:
1. Program Pengembangan Perumahan;
2. Program Lingkungan Sehat Perumahan; 3. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran.
Urusan Tata ruang
1. Program Perencanaan Tata Ruang; 2. Program Pemanfaatan Ruang.
V - 31
RPI2-JM Kab. Empat Lawang
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Empat Lawang 2014-2018 Tabel 5.5
Penetapan Indikator Kinerja Daerah (Bidang Cipta Karya) Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Kabupaten Empat Lawang
MISI TUJUAN Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja sasaran SKPD Meningkatkan Layanan Akses Infrastruktur Meningkatkan Layanan Akses Infrastruktur
Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang merata, berkelanjutan dan ramah lingkungan berdasarkan RTRW Tercapainya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur dasar yang layak
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan infrastruktur dasar
Membangun infrastruktur dasar yang tepat guna dan sesuai SPM Cakupan ketersediaan rumah layak huni (SPM)
Pu CK Cakupan lingkungan yang sehat/aman yang didukung oleh PSU (SPM)
Pu CK Berkurangnya luasan permukiman kumuh dikawasan perkotaan (SPM
Pu CK Prioritas pendanaan bagi infrastruktur dasar dan sanitasi Prosentase lingkungan pemukiman kumuh
Pu CK Tersedianya air baku untuk RPI2-JM Kab. Empat Lawang memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari -hari (SPM) PUCK
PENGAIRAN Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaa Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari PUCK (SPM)
PENGAIRAN Jumlah sarana prasarana air
PUCK bersih pedesaan Tersedianya irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada (SPM) PUCK Rasio Jaringan irigasi PUCK Tercapainya Meningkatkan Prioritas Prosentase rumah tinggal pemenuhan pembangunan pendanaan bagi bersanitasi sanitasi kebutuhan infrastruktur masyarakat akan dasar dan sanitasi sanitasi
PUCK Prosentase penanganan sampah PUCK Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm,selama 2 jam) dan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Empat Lawang 2014-2018
V - 32 RPI2-JM Kab. Empat Lawang tidak lebih dari 2 kali setahun (SPM)
PUCK Tersedianya sistem air limbah yang memadai (SPM)
PUCK Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota (SPM) PUCK Meningkatkan Proporsi talud/bronjong dalam perolehan dana kondisi baik stimulan
PUCK Meningkatkan Meningkatnya
Sinkronisasi perencanaan pembangunan pembangunan yang partisipatif Tersedianya informasi antar wilayah dan antar wilayah untuk mengenai Rencana Tata antar sektor dan antar pelaksanaan Ruang (RTR) wilayah dengan sektor yang penataan ruang kabupaten/kota beserta berpedoman pada berpedoman yang rencana rincinya melalui peta RTRW pada RTRW berkelanjutan analog dan peta digital (SPM) PUCK Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang
Meningkatkan memenuhi syarat inklusif pengendalian dalam proses penyusunan pemanfaatan RTR dan program RPI2-JM Bidang Cipta Karya Empat Lawang 2014-2018
V - 33
V - 34 RPI2-JM Kab. Empat Lawang
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Empat Lawang 2014-2018 ruang pemanfaatan ruang (SPM)
PUCK Mengoptimalkan sosialisasi dan pengawasan penyelenggaraan penataan ruang Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran dibidang penataan ruang,dalam waktu 5 (lima ) hari kerja (SPM) PUCK Jumlah dokumen penataan ruang tersusun PUCK Meningkatnya pembangunan antar wilayah dan antar sektor dengan berpedoman pada RTRW
Sinkronisasi pembangunan antar wilayah dan antar sektor yang berpedoman pada RTRW Meningkatkan perencanaan yang partisipatif untuk pelaksanaan penataan ruang yang berkelanjutan Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital (SPM) PUCK Meningkatkan pengendalian pemanfaatan
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program RPI2-JM Kab. Empat Lawang pemanfaatan ruang (SPM) ruang
PUCK Terlaksananya tindakan awal Mengoptimalkan terhadap pengaduan sosialisasi dan masyarakat tentang pengawasan pelanggaran dibidang penyelenggaraan penataan ruang,dalam waktu penataan ruang 5 (lima ) hari kerja (SPM) PUCK
Jumlah dokumen penataan ruang tersusun PUCK RPI2-JM Bidang Cipta Karya Empat Lawang 2014-2018
V - 35 RPI2-JM Kab. Empat Lawang