BAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA - DOCRPIJM 644ab84af0 BAB VBAB V
BAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tarakan 5.1. Penetapan kawasan strategis di Kota Tarakan mengkombinasikan kriteria
kawasan strategis menurut UU No. 26 tahun 2007 dan PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Tarakan, usulan dari pemerintah Kota Tarakan serta arah kecenderungan dan karakteristik wilayah.
Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap:
1. Tata ruang di wilayah sekitarnya;
2. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang menetapkan bahwa kawasan yang termasuk dalam kawasan strategis adalah kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, antara lain, adalah kawasan perbatasan negara, termasuk pulau kecil terdepan/kawasan pesisir, dan kawasan latihan pertahanan keamanan.
2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, antara lain, adalah kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas.
3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain, adalah kawasan adat tertentu, kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisan budaya yang diakui sebagai warisan dunia.
4. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, antara lain, adalah kawasan pertambangan minyak dan gas bumi termasuk pertambangan minyak dan gas bumi tepas pantai, serta kawasan yang menjadi lokasi instalasi tenaga nuklir.
V-1
A. Kawasan Strategis Aspek Pertahanan dan Keamanan
Adapun beberapa lokasi yang selama ini dapat dikategorikan sebagai Kawasan Pertahanan keamanan Kota Tarakan adalah sebagai berikut.
a. Keberlanjutan pembangunan pelabuhan sebagai Pangkalan Angkatan Laut di Sub Pusat Pelayanan Kota Lama Barat, tepatnya di Kelurahan Mamburungan dan Mamburungantimur. Bersamaan itu akan dikembangkan menjadi area perkantoran Pangkalan Utama TNI AL ke depan (± 400 Ha);
b. Pembangunan sarana dan fasilitas perbaikan serta pemeliharaan pangkalan pada area Peningki dan Mamburungan; c. Kawasan Rest dan Recreation bagi anak buah kapal yang telah beroperasi. Fasilitas sarana dan prasarana perawatan personel tersebut akan dibangun di Kawasan Mako Lanal (saat ini) yakni di Kawasan Karang Balik);
d. Kawasan Komando Distrik Militer (KODIM) di Sub Pusat Pelayanan Kota Lama Barat;
e. Landasan Pacu AURI menggunakan Landasan Pacu Bandara Udara Juwata di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Tarakan Barat;
f. Pengembangan Kawasan Satradar AURI di Kelurahan Mamburungantimur Kecamatan Tarakan Timur.
g. Pengembangan Polair di Kelurahan Juatalaut Kecamatan Tarakan Utara.
Sehubungan dengan pekerjaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tarakan, maka Kawasan Strategis Pertahanan keamanan diarahkan sebagai berikut.
1. Membatasi antara lahan terbangun di sekitar kawasan khusus dengan kawasan lainnya yang belum terbangun sehingga diperoleh batas yang jelas dalam pengelolaannya.
2. Pemberian hak pengelolaan kepada masyarakat atau pemerintah, harus berdasarkan kerjasama berdasarkan ketentuan yang telah disepakati sehingga akan menguntungkan kedua belah pihak.
B. Kawasan Strategis Aspek Ekonomi
Berdasarkan pengaruh dan perkembangan serta dampak yang ditimbulkannya, dikenal adanya tingkat kepentingan perekonomian pada tingkat regional dengan sub serta regional dengan nasional, yang berpotensi terhadap pengembangan simpul simpul jasa ekonomi, permukiman perkotaan, pengembangan industri, pertanian, pariwisata.
V-2
1. Kawasan Pengembangan Kota Baru Tarakan (New Town) Kawasan pengembangan ini dikatergorikan sebagai kawasan strategis karena memiliki skala pelayanan Kota Tarakan yang mampu melayani wilayah Utara Kota Tarakan. Kawasan ini terdiri dari Kawasan Pemerintahan dan Kawasan Permukiman dengan kepadatan penduduk sedang hingga rendah.
2. Kawasan Pengembangan Pelabuhan Kawasan pengembangan yang dikategorikan sebagai Kawasan strategis adalah Kawasan Pelabuhan Kota Tarakan sebagai sarana dan prasarana perdagangan dan jasa di Lingkasujung dan Karangrejo.
3. Kawasan Pengembangan Industri dan Pergudangan Kawasan pengembangan yang dikategorikan sebagai Kawasan strategis adalah Kawasan Industri dan Pergudangan Kota Tarakan sebagai sarana daerah Kota Tarakan; khususnya di Juatalaut.
4. Kawasan Pengembangan Pariwisata Karakter wilayah dan potensi geografis Pantaiamal yang menghadap ke Selat Makasar dengan kekayaan alam dan budaya lokal, merupakan aset pariwisata yang sangat potensial dikembangkan dan menjadi andalan pembangunan wilayah yang berada Kota Tarakan.
5. Kawasan Pengembangan Budidaya Perikanan Dengan dukungan potensi lautan, kawasan pengembangan Budidaya perikanan laut dan Pusat Pengembangan Budidaya Perikanan di Sub Pelayanan Kota Baru Utara. Khususnya di Juatalaut.
C. Kawasan Strategis Aspek Daya Dukung Lingkungan
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup ditetapkan dengan :
1. Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati.
2. Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan.
3. Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara.
4. Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro.
V-3
V-4
a. zonasi kawasan permukiman terdiri: 1) zona permukiman dengan kepadatan tinggi adalah untuk pembangunan permukiman dengan kepadatan bangunan 51-100unit per ha; 2) zona permukiman dengan kepadatan sedang adalah untuk pembangunan rumah dan permukiman dengan kepadatan bangunan 26- 50 unit per ha; 3) zona permukiman dengan kepadatan rendah adalah untuk pembangunan rumah dengan tipe rumah taman dengan kepadatan bangunan ≤ 25 unit per ha; b. prasarana dan sarana minimal kawasan permukiman mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang permukiman.
b. ketentuan umum peraturan zonasi untuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) meliputi : 1) zona ruang manfaat adalah untuk pengurugan dan pemrosesan akhir sampah; 2) zona ruang penyanggah dilarang untuk kegiatan yang mengganggu pemrosesan sampah sampai sejarak 300 m untuk permukiman, 3 km untuk penerbangan, dan 90 m untuk sumber air bersih dari sekeliling zona
a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk Tempat Penampungan Sementara (TPS) meliputi: 1) zona ruang manfaat adalah untuk penampungan sampah dan tempat peralatan angkutan sampah; dan 2) zona ruang penyanggah dilarang untuk kegiatan yang mengganggu penampungan dan pengangkutan sampah sampai sejarak 10 m dari sekeliling zona ruang manfaat; 3) persentase luas lahan terbangun sebesar 10 persen; 4) dilengkapi dengan prasarana dan sarana minimum berupa ruang pemilahan, gudang, tempat pemindah sampah yang dilengkapi dengan landasan container dan pagar tembok keliling; dan 5) luas lahan minimal 100 m2 untuk melayani penduduk pendukung 2500 jiwa (1 RW).
Persampahan Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem jaringan persampahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf d terdiri atas:
a) rumah tunggal dengan KDB maksimal 60%, KLB maksimal 1,2, KDH minimal 30%, dan tinggi bangunan 2 lantai; dan
b) rumah kopel dengan KDB maksimal 70%, KLB maksimal 2,1, KDH minimal 20%, dan tinggi bangunan 3 lantai. 2) permukiman berkepadatan sedang meliputi:
a) rumah tunggal dengan KDB maksimal 70%, KLB maksimal 2,1, KDH minimal 20%, dan tinggi bangunan 3 lantai; dan
c. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan permukiman terdiri atas : 1) permukiman berkepadatan tinggi meliputi :
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan permukiman sebagaimana dimaksud dalam
Adapun kawasan strategis di tinjau dari aspek Daya Dukung Lingkungan adalah sebagai berikut:
b. pemeliharan dan pengembangan jaringan drainase dilakukan selaras dengan pemeliharaan dan pengembangan atas ruang milik jalan.
Drainase Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b diarahkan dengan ketentuan sebagai berikut : a. zona jaringan drainase terdiri atas: 1) zona manfaat adalah untuk penyaluran air dan dapat diletakkan pada zona manfaat jalan; dan 2) zona bebas di sekitar jaringan drainase dibebaskan dari kegiatan yang dapat mengganggu kelancaran penyaluran air.
c. pengembangan hutan kota di Kelurahan Mamburungan, Mamburungan Timur, Pantai Amal, Kampung Enam Kecamatan Tarakan Timur, Kelurahan Kampung Satu/Skip Kecamatan Tarakan Tengah, Kelurahan Juata Permai, Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara.
b. pengembangan taman kota yang akan didistribusikan di setiap Kelurahan dan Kecamatan pada wilayah Kota Tarakan; dan
( 1 ) ( 2 )
ARAHAN RTH: Rencana penyediaan RTH Kota Tarakan untuk mencapai sekurangkurangnya 30 persen dari luas wilayah kota, yaitu sekurangkurangnya 20 persen untuk RTH Publik dan sekurang- kurangnya 10 persen untuk RTH Privat, meliputi: a. pengembangan taman RT dan RW yang akan didistribusikan pada pusat unit-unit pengembangan permukiman;Tabel 5.1 Arahan RTRW Kota Tarakan Untuk Bidang Cipta Karya Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang2. Kawasan high control direncanakan akan diterapkan pada perumahan tepi pantai yang berada di Karangrejo, Karanganyarpantai, Selumitpantai, Sebengkok, dan Lingkasujung.
1. Kawasan Hutan Lindung
Pasal 66 huruf a meliputi:
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
( 1 ) ( 2 )
b) rumah kopel dengan KDB maksimal 60%, ruang manfaat;
KLB maksimal 1,2, KDH minimal 30%, dan 3) persentase luas lahan terbangun sebesar 20
tinggi bangunan 2 lantai. persen dilengkapi dengan prasarana dan
sarana minimum berupa lahan penampungan,3) permukiman berkepadatan rendah yaitu sarana dan peralatan pemrosesan sampah,
rumah dengan KDB maksimal 50%, KLB jalan khusus kendaraan sampah, kantor
maksimal 1,0, KDH minimal 40%, dan tinggi pengelola, tempat parkir kendaraan, tempat
bangunan 2 lantai; dan ibadah, tempat olahraga dan pagar tembok
keliling;4) rumah susun meliputi: 4) menggunakan metode lahan urug terkendali;
a) apartemen dengan KDB maksimal 40%, KLB 5) tempat pemrosesan akhir adalah tempat
maksimal 3,2, KDH minimal 30%, dan tinggi untuk mengembalikan sampah ke media
bangunan 8 lantai; dan lingkungan secara aman; dan
b) rumah susun sederhana dengan KDB 6) lokasi dilarang di kawasan perkotaan dan
maksimal 40%, KLB maksimal 2 KDH minimal kawasan lindung. 30%, dan tinggi bangunan 5 lantai.Air Limbah Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem pembuangan air limbah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c meliputi:
a. zona limbah domestik terpusat terdiri atas ; 1) zona ruang manfaat adalah untuk bangunan atau instalasi pengolahan limbah; dan 2) zona ruang penyangga dilarang untuk kegiatan yang mengganggu fungsi pengolahan limbah hingga jarak 10 m sekeliling ruang manfaat 3) persentase luas lahan terbangun maksimal sebesar 10 persen;
b. pelayanan minimal sistem pembuangan air limbah berupa unit pengolahan kotoran manusia/tinja dilakukan dengan menggunakan sistem setempat atau sistem terpusat agar tidak mencemari daerah tangkapan air/ resapan air baku; c. permukiman dengan kepadatan rendah hingga sedang, setiap rumah wajib dilengkapi dengan sistem pembuangan air limbah setempat atau individual yang berjarak minimal 10 m dari sumur;.
d. permukiman dengan kepadatan tinggi, wajib dilengkapi dengan system pembuangan air limbah terpusat atau komunal, dengan skala pelayanan satu lingkungan, hingga satu kelurahan sertamemperhatikan kondisi daya dukung lahan dan SPAM serta mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat; dan e. sistem pengolahan limbah domestik pada kawasan dapat berupa
IPAL sistem konvensional atau alamiah dan pada bangunan tinggi berupa IPAL dengan teknologi modern.
Jaringan Jalan arahan pengembangan sistem jaringan jalan terdiri atas: a) peningkatan kondisi jalan existing untuk jalan arteri primer, arteri sekunder, kolektor sekunder, lokal; dan
b) pembangunan jalan baru untuk jalan arteri primer, arteri sekunder dan kolektor sekunder, lokal;
V-5
V-6
Kelurahan Karang Anyar Pantai Kecamatan Tarakan Barat;
3. Kelurahan Lingkas Ujung, Kelurahan Mamburungan dan Kelurahan Pantai Amal di Kecamatan Tarakan Timur, dan
2. Kelurahan Pamusian dan Kelurahan Kampung Satu/Skip di Kecamatan Tarakan Tengah,
1. Kelurahan Karang Rejo, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kelurahan Karang Harapan di Kecamatan Tarakan Barat
15 hutan mangrove Daya Dukung Lingkungan
Kecamatan Tarakan Barat, Kecamatan Tarakan Tengah, Kecamatan Tarakan Timur, dan Kecamatan Tarakan Utara
14 hutan lindung seluas kurang lebih 6.997 Ha
Daya Dukung
LingkunganKelurahan Karang Rejo, Kelurahan Selumit Pantai, Kelurahan Sebengkok, dan Kelurahan Lingkas Ujung
12 kawasan minapolitan Ekonomi Kelurahan Karang Harapan dan Kelurahan Karang rejo, Kecamatan Tarakan Barat 13 kawasan permukiman berkepadatan tinggi Ekonomi Kelurahan Karang Anyar Pantai,
Juata Permai, Kelurahan Karang Harapan, Kelurahan Mamburungan, Gunung Lingkas dan Lingkas Ujung 11 kawasan pariwisata pantai Ekonomi Kelurahan Pantai amal
9 Kawasan pelabuhan Ekonomi Kelurahan Lingkas Ujung, Kelurahan
Sebengkok, Kelurahan Karang Rejo dan Kelurahan Juata Laut 10 kawasan industri dan pergudangan Ekonomi Kelurahan Juata Laut, Kelurahan7 Kawasan Mako Lanal Pertahanan Keamanan Kelurahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah permukiman Laut
6 Kawasan pangkalan Angkatan Udara Pertahanan Keamanan
Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kota (SSK) berdasarkan RTRW NoKeamanan Kelurahan Kampung Satu / Skip Kecamatan Tarakan Tengah
5 Kawasan pengembangan Komando Distrik Militer (Kodim) Pertahanan
Kelurahan Juata Kerikil Kecamatan Tarakan Utara
4 Kawasan Batalion Infanteri (Yonif) 613 Pertahanan Keamanan
Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara
3 Kawasan pengembangan Polisi Air (POLAIR) Pertahanan Keamanan
Keamanan Kelurahan Mamburungan Timur Kecamatan Tarakan Timur
2 Kawasan Satuan Radar (Satradar) Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) Pertahanan
Kelurahan Mamburungan dan Kelurahan Mamburungan Timur Kecamatan Tarakan Timur
1 Kawasan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) Pertahanan Keamanan
Lokasi / Batas Kawasan (1) (2) (3) (4)
Kawasan Strategis Kota
Sudut
Kepentingan
4. Kelurahan Juata Laut dan Kelurahan Juata Permai di Kecamatan Tarakan Utara.
Tabel 7.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kota Terkait Pembanguann Infrastruktur Bidang Cipta KaryaMerupakan Sumber Instansi No Usulan Program Utama Lokasi KSK Pendanaan Pelaksana (Ya/Tidak) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Program Pengembangan Fasilitas Pelayanan Regional Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan,
DPU&TR Tarakan Ya APBN / APBD serta Peraturan Zonasi Kawasan
Bappeda Perdagangan dan Jasa Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan,
DPU&TR Tarakan Tidak APBN / APBD serta Peraturan Zonasi Kawasan
Bappeda Pendidikan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan,
DPU&TR Tarakan Ya APBN / APBD serta Peraturan Zonasi Kawasan
Bappeda Industri Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan,
DPU&TR Tarakan Ya APBN / APBD serta Peraturan Zonasi Kawasan
Bappeda Perkantoran
2 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Kota Penyusunan Rencana Detail
DPU&TR Ya APBN / APBD Tarakan Tata Ruang Kawasan
Bappeda DPU&TR Ya APBN / APBD Penyusunan Peraturan Zonasi Tarakan
Bappeda Penyunan Rencana Tata DPU&TR Ya APBN / APBD
Tarakan Bangunan dan lingkungan Bappeda Penyusunan Panduan Rancang
DPU&TR Ya APBN / APBD Tarakan Kawasan Perkotaan
Bappeda
3 Program Pengembangan Sub Pelayanan Kota Penyusunan Rencana Detail
DPU&TR Ya APBN / APBD Tarakan Tata Ruang
Bappeda DPU&TR Ya APBN / APBD Penyusunan Peraturan Zonasi Tarakan
Bappeda Penyunan Rencana Tata DPU&TR Ya APBN / APBD
Tarakan Bangunan dan lingkungan Bappeda Penyusunan Panduan Rancang
DPU&TR Ya APBN / APBD Tarakan Kawasan Perkotaan
Bappeda
4 Program Pembinaan Teknis Kegiatan Penataan Bangunan Tarakan Tidak APBD Kota DPU&TR dan Lingkungan
5 Program Pengembangan dan pengelolaan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Pembangunan Jaringan Air APBN, APBD Tarakan Ya
DPU&TR Bersih/Air Minum I & APBD II Pembangunan Instalasi APBN, APBD Tarakan
Ya DPU&TR Pengolahan Air I & APBD II
6 Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya Pembangunan Embung dan APBN, APBD
Tarakan Bangunan Penampung Air Ya DPU&TR I & APBD II Lainnya
7 Program Pembuatan Sumur Umum dan Sumur Bor
8 Program Pemb Saluran Drainase/Gorong-Gorong Penyusunan program Tarakan pengelolaan drainase dan Ya APBD Kota DPU&TR sumber daya air Perencanaan dan pengawasan pembangunan saluran
Tarakan Ya APBD Kota DPU&TR drainase/gorong-gorong
V-7 Pembangunan Saluran Tarakan Ya APBD Kota DPU&TR drainase/gorong-gorong
Perencanaan Pembangunan Tarakan Ya Perkuatan Tebing Sungai dan APBD Kota DPU&TR Saluran Drainase/gorong-gorong Pembangunan Perkuatan Tarakan Ya
APBD Kota DPU&TR Tebing Sungai
9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Drainase
Rehabilitasi dan pemeliharaan DPU&TR, Tarakan Ya APBD Kota
Drainase / gorong-gorong DKPP
10 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan
Tarakan Ya APBD Kota DKPP sarana pengelolaan persampahan Sosialisasi kebijakan
Tarakan Tidak APBD Kota DKPP pengelolaan persampahan Peningkatan peran serta
masyarakat dalam pengelolaan Tarakan Tidak APBD Kota DKPP
persampahan Peningkatan/pemeliharaanTarakan Ya APBD Kota DKPP Kebersihan kota Sosialisasi kebijakan Tarakan Tidak APBD Kota DKPP pengelolaan persampahan
11 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Pengembangan taman rekreasi Tarakan Tidak APBD Kota DKPP
Pengawasan dan PengendalianTarakan Tidak APBD Kota DKPP RTH
Penataan persemaian Tarakan Tidak APBD Kota DKPP
12 Program Perencanaan dan Kawasan APBD
Pengembangan Wilayah Strategis High Ya Prov+APBD DPU&TR
Strategis dan Cepat Tumbuh Control Kota13 Program Pembangunan Sarana Pengaman Pantai Pembangunan Revetment
DPU&TR APBN Tarakan Ya Pantai Amal
Pembangunan Pencegah Abrasi DPU&TR APBN
Tarakan Ya pantai Kritis Tarakan Timur Pendelinesian dan Penetapan
DPU&TR APBN Kawasan Berisiko Tinggi Tarakan Ya Dampak Perubahan Iklim Pembangunan Seawall dan
DPU&TR APBN Green Belt di seluruh Pantai Tarakan Ya Tarakan
5.2. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD)
5.2.1. Visi
Dalam rangka meningkatkan keberhasilan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang didasarkan pada otonomi secara luas dan bertanggung jawab, pelaksanaan otonomi daerah diupayakan untuk mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan dengan kerangka memperkokoh persatuan dan kesatuan. Di sini, visi pembangunan menjadi penting untuk menyatukan cita dan cipta bersama seluruh komponen daerah tentang apa yang akan diprioritaskan dalam pembangunan berdasarkan
V-8 permasalahan dan isu strategis daerah. Visi juga dibangun sebagai usaha bersama pemerintah, masyarakat, dan segenap komponen pembangunan daerah untuk menyamakan dan menyelaraskan pandangan tentang apa yang ingin dicapai dalam satu periode pembangunan.
Berdasarkan komitmen Walikota dan Wakil Walikota terpilih, permasalahan serta isu strategis Kota Tarakan yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam lima tahun ke depan, serta keselarasan dengan sasaran pokok pembangunan jangka panjang dalam RPJPD Tarakan, maka untuk memajukan Kota Tarakan ditetapkanlah visi Walikota dan Wakil Walikota Kota Tarakan untuk periode 2014-2019 sebagai berikut:
MEWUJUDKAN TARAKAN SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN, JASA,
INDUSTRI, PERIKANAN, DAN PARIWISATA DIDUKUNG OLEH
SUMBER DAYA MANUSIA SERTA INFRASTRUKTUR YANG HANDAL
DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Tarakan adalah terwujudnya pusat perdagangan, jasa, industri, perikanan, dan pariwisata yang didukung oleh SDM serta infrastruktur yang handal dan berwawasan. Dengan demikian, kata kunci dari visi tersebut meliputi bidang perdagangan, jasa, industri, perikanan, pariwisata, sumber daya manusia, serta infrastruktur yang handal dan berwawasan lingkungan. Keterhubungan antara perdagangan, jasa, industri, perikanan, pariwisata, sumber daya manusia, serta infrastruktur yang handal dan berwawasan sebagai visi pembangunan dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 5. 1 Hubungan Antar Elemen Visi Pembangunan Kota Tarakan
Kota Kota JasaMewujudkan “
Perdagangan Tarakan sebagai Kota Perdagangan,
Kota Kota Kota Jasa, Industri,
Industri Perikanan Pariwisata Perikanan, dan Pariwisata didukung oleh
Sumber Daya Manusia serta Infrastruktur yang
Ling- Sumber Infra- Handal dan
Daya struktur kungan Berwawasan
Manusia Handal Hidup Lingkungan”
V-9
5.2.2. Misi Misi merupakan upaya umum tentang bagaimana cara mewujudkan Visi.
Misi juga menjadi alasan utama mengapa suatu organisasi harus ada dan bagaimana komitmen terus dijaga oleh segenap stakeholders selaku pemangku kepentingan dalam pembangunan. Berdasarkan visi di atas, maka ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Pengembangan dan Pembangunan Kawasan
Perdagangan, Jasa, Industri, Perikanan, dan Pariwisata.
2. Meningkatkan dan Mengembangkan Kualitas Sumber Daya
Manusia.3. Melaksanakan Peningkatan, Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur.
5.2.3. Tujuan Dan Sasaran
Berdasarkan visi dan misi beserta penjelasan yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan pembangunan Kota Tarakan selama 5 (lima) tahun ke depan diuraikan sebagai berikut:
1) Meningkatkan kemandirian masyarakat; 2) Meningkatkan peran sektor perdagangan, jasa, industri, perikanan, dan pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian daerah; 3) Meningkatkan kualitas pembangunan manusia; 4) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur; 5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur; 6) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur energi; dan 7) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
V-10
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tarakan V-11 Tabel 5. 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kondisi awal RPJMD 2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi Akhir RPJMD (2019)
7. Meningkatnya Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf 98,89* 98,95 98,98 99,00 99,10 99,21 99,25
12. Terwujudnya peningkatan kualitas layanan publik kepada masyarakat
11. Terwujudnya pemerintahan yang bersih Opini BPK WTP** WTP WTP WTP WTP WTP WTP
4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur
(per kapita/bulan) 653.000* 655.690 658.260 659.410 662.840 663.690 665.000
10. Meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat Paritas Daya Beli
9. Meningkatnya Angka harapan hidup Angka Harapan Hidup 72,19* 72,33 72,40 72,48 72,71 72,88 73,00
9,44* 9,55 9,59 9,63 9,71 9,91 10,00
8. Meningkatnya rata-rata lama sekolah Angka rata-rata lama sekolah
Meningkatkan Kulitas Pembangunan Manusia
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.
275,374 325 350 400 475 525 500-600 3.
6. Meningkatnya investasi daerah jumlah investasi daerah/ tahun (PMA dan PMDN) (Milyar Rupiah)
5. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kontribusi sektor pariwisata 1,92%* 2,02% 2,13% 2,25% 2,37% 2,48% 2,60%
4. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi 6,82%* 6,90% 6,99% 7,08% 7,16% 7,22% 7-8%
Meningkatkan peran sektor Perdagangan, Jasa, Industri, Perikanan dan Pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian daerah
3. Terkendalinya tingkat inflasi Tingkat Inflasi 10,35%** 8,54% 7,93% 7,18% 6,57% 6,27% 5-7% 2.
2. Menurunnya tingkat kemiskinan Tingkat Kemiskinan 7,95%* 7,54% 7,33% 7,23% 6,81% 6,61% 6-7%
1. Menurunnya tingkat pengangguran Tingkat pengangguran 8,26%* 7,94% 7,60% 7,49% 7,00% 6,89% 6-7%
Meningkatkan kemandirian masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 73,81 (B)** 74,87 75,94 77,54 79,13 80,73 81,26 (A)
Kondisi Kondisi Akhir No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018 awal RPJMD
RPJMD (2019) (1) (2) (3) (4) (5)
(6)
13. Meningkatnya kapasitas Predikat Akuntabilitas dan akuntabilitas kinerja 57,66 (CC)* 60,14 61,79 63,44 68,39 73,35 75,00 (B) Kinerja birokrasi
14. Meningkatnya kepuasan Indeks Kepuasan Meningkatkan masyarakat terhadap n/a** n/a n/a cukup cukup cukup Baik kualitas dan Layanan Infrastruktur layanan infrastruktur
5. kuantitas
15. Meningkatnya Persentase pelayanan infrastruktur 49,73%* 58,36% 66,13% 73,89% 81,66% 85,97% 90,00% pelayanan air bersih air bersih
Jumlah kelurahan
16. Ketersediaan energi gas yang menggunakan
2
2
2
3
4
4
4 kota Meningkatkan gas kota (kelurahan)
6. ketersediaan
17. Tercukupinya kebutuhan infrastruktur energi Penambahan produksi 38,59 41,92 47,38 52,83 56,10 energi listrik bagi 38,59 MW***
59,37 MW daya listrik MW MW MW MW MW masyarakat Status Mutu Air Sungai
18. Terkendalinya Tercemar Tercema Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar (sungai karang anyar; pencemaran air sungai Berat r Berat Berat sedang sedang sedang sedang Meningkatkan semunti; persemaian) 7. kualitas lingkungan hidup
19. Terkendalinya Indeks pencemaran Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik pencemaran udara udara (Sox dan Nox)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tarakan V-12
5.2.4. Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focused
management) dimana perumusan strategi merupakan pernyataan yang
menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai dan selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.
Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat dari pemerintah daerah dalam menciptakan nilai tambah (value added) bagi para pemangku kepentingan pembangunan daerah. Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab bagaimana tahap-tahap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dengan batas waktu tertentu. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk menjawab lebih dari 1 (satu) sasaran pembangunan dengan mempertimbangkan aspek
Berdasarkan kertas kerja yang telah dikembangkan, strategi pembangunan jangka menengah Kota Tarakan Tahun 2014
- –2019, dapat dilihat pada gmbar di bawah ini.
Gambar 5. 2 Strategi Pembangunan Jangka Menengah Kota Tarakan 2015-2019
V-13Arah kebijakan merupakan instrumen perencanaan yang memberikan panduan kepada pemerintah daerah agar lebih terarah dalam menentukan dan mencapai tujuan. Arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah merupakan pedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan guna mencapai sasaran RPJMD secara bertahap. Tahapan dan prioritas yang ditetapkan harus mencerminkan urgensi permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan dengan memperhatikan pengaturan waktu. Meski penekanan prioritas pada setiap tahapan berbeda-beda, namun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan dalam RPJMD.
Arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan perumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari tahun ke tahun selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pelaksanaannya. Penekanan fokus atau tema dalam setiap tahun selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan. Fokus atau tema pembangunan Kota Tarakan dapat dilihat pada Gambar 6.2. sebagai berikut:
Gambar 5. 3 Fokus/Tema Pembangunan Kota Tarakan Tahun 2015-2019
V-145.3. Arahan RISPAM Kota Tarakan
Prakiraan kebutuhan air Kota berdasarkan jumlah penduduk diketahui bahwa total kebutuhan air pada tahun 2030 yaitu 666.60 lt/det. Kebutuhan total tersebut terbagi atas kebutuhan air domestik 512.88 lt/det dan kebutuhan air non domestik 153.72 lt/det. Faktor jumlah kehilangan air pada tahun 2030 diperkirakan 133.32 lt/det. Uraian perkiraan kebutuhan air Kota Tarakan Tahun 2010
- – 2030 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 5. 2 Perkiraan Kebutuhan Air Kota Tarakan Tahun 2030
Tahun No Uraian Satuan 2010 2015 2020 2025 2030 A Kependudukan1 Jumlah Penduduk jiwa 200851 242956 285061 327166 369271
2 Tingkat Pelayanan % 30.00% 80.00% 80.00% 80.00% 100.00%
3 Penduduk Terlayani jiwa 228,04 60,255 194,365 261,733 369,271
9
4 Jumlah Penduduk Per SR jiwa
5
5
5
5
5 B Kebutuhan Domestik
1 Jumlah SR unit 15,064 48,591 57,012 65,433 92,318
2 Pemakaian per orang lt/hari 150 150 150 150 150
3 Kebutuhan Air SR lt/det 83.69 269.95 316.73 363.52 512.88 Total Kebutuhan Domestik lt/det 83.69 269.95 316.73 363.52 512.88
C Kebutuhan Non Domestik
1 Faslitas Pendidikan lt/det
22.17
22.77
23.38
23.98
24.59
2 Fasilitas Peribadatan lt/det
4.41
4.60
4.80
5.00
5.19
3 Fasilitas Komersial lt/det 117.29 118.51 119.69 120.92 122.13
4 Fasilitas Kesehatan lt/det
1.09
1.35
1.52
1.66
1.81 Total Kebutuhan Non Domestik lt/det 144.96 147.23 149.39 151.56 153.72 D Kebutuhan Air Total lt/det 228.65 417.18 466.12 515.08 666.60
E Kehilangan Air % Kehilangan Air % 20% 20% 20% 20% 20% Jumlah Kehilangan Air lt/det
45.73
83.44 93.22 103.02 133.32 F Kebutuhan Air Rata-rata lt/det
274.38 500.62 559.35 618.09 799.92 (D+E) G Kebutuhan Hari Maksimum
Faktor Koefisien -
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2 Kebutuhan Air lt/det - 329.25 600.74 671.22 741.71 959.90 H Kebutuhan Jam Puncak
Faktor Koefisien -
1.7
1.7
1.7
1.7
1.7 Kebutuhan Air lt/det - 466.44 851.05 950.89 1050.76 1359.86 Sumber : Masterplan SPAM Tahun 2010
V-15
- Jl. Cendrawasih
- Jl. Gajah Mada
- Jl. Karang Anyar -
- Jl. Sebengkok
- - Jl. Selumit
500 - - 750 - 1.250 Pipa 300 mm 2.068 - - 3.000 6.252 11.320 Pipa 250 mm 34.854 - - - 1.750
Uraian Tahun/ panjang pipa Panjang Pipa s.d. Tahun 2009 s/d 2005 2006 2007 2008 2009 Yang diganti Belum digunakan Sudah digunakan total Meter meter meter meter meter meter meter meter meter Pipa 400 mm
Jl. Skip
-
Jl. Imam Bonjol
-
3. Wilayah III Jl. Lingkas Ujung -
Jl. Jendral Sudirman - Jl. Kesuma Bangsa
2. Wilayah II Jl. Yos Sudarso - -
Jl. Karang Balik - - Jl. Karang Rejo
1. Wilayah I Jl. Aki Balak
Jl. Mulawarman - Jl. Kampung I, Kampung IV, Kampung VI
Tabel 5. 4 Jaringan Pipa Air Bersih PDAM Kota Tarakan Sampai Dengan Tahun
2009
No. Uraian Jalur pipa induk distribusi Kondisi pengaliran air Cukup Kurang GiliranKondisi demikian secara bertahap dapat ditanggulangi dengan adanya pengembangan jaringan baru yang diimbangi dengan penambahan kapasitas produksi. Total perpipaan yang telah terpasang diseluruh Kota Tarakan sampai tahun 2009 ini adalah yang berdiameter dari 400 mm s/d 50 mm adalah 250.227 meter. Sistem perpipaan pada jaringan air bersih Kota Tarakan sampai dengan tahun 2009 dapat dilihat pada berikut ini:
Sumber : Masterplan SPAM Tahun 2010
Sistem pendistribusian air pada wilayah pelayanan IPA Persemaian, Kampung Bugis dan Kampung Satu, sebagian masih menggunakan sistem penggiliran. Wilayah dengan kondisi pengaliran air cukup dan yang secara bergiliran dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut ini. Tabel 5. 3 Jalur distribusi dan kondisi pengaliran air tiap wilayah
Saat ini pendistribusian air pada umumnya belum merata sehingga ada beberapa wilayah yang aliran airnya kecil dan kurang lancar. Hal ini disebabkan oleh adanya daerah-daerah pengembangan baru di luar rencana pengembangan PDAM, disamping kondisi jaringan pipa yang digunakan sebagian sudah tua sehingga rawan terjadi kebocoran dan penyumbatan-penyumbatan.
V-16
36.604
V-17 Sumber : Masterplan SPAM Tahun 2010
12 Gunung Lingkas 335
4
20
42
9 Pamusian 1165 192
22
63
10 Kampung I/Skip 677
31 7 109 Kec. Tarakan Timur
11 Lingkas Ujung 612
35
7
47
13
6
13 Mamburungan
83
7
5
14 Kampung Empat 239
22
4 Pipa 200 mm 23.219 - 6.000 - - 29.219 Pipa 150 mm 10.163 - - - - 10.163 Pipa 100 mm 26.195 - 1.007 667 550 28.419 Pipa 75 mm 50.447 - 2.416 1.833 7.930 62.626 Pipa 50 mm 63.788 - 1.968 - 4.870 70.626 Jumlah: 211.23
4 -
11.39
1 6.250
21.35
8 Sebengkok 1039 145
3
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tarakan saat ini mempunyai 4 (empat) lokasi instalasi yaitu Instalasi Kampung Bugis, Instalasi Persemaian, Instalasi Kampung Satu, dan Instalasi Juata Laut. Jumlah sambungan pada akhir tahun 2009 ialah 13.108 unit sambungan dimana 85% dari sambungan ialah termasuk non niaga/rumah tangga (Tabel 3.4). Konsumsi per capita domestik dalam kota ialah 200 liter per hari. PDAM Kota Tarakan memerlukan kapasitas tambahan untuk pengembangan di masa mendatang.
3 Karanganyar 2359 256
Sistem PDAM Kota Tarakan pada umumnya berada dalam kondisi operasional yang baik. Namun demikian diketahui bahwa pemeliharaan terhadap beberapa pompa kurang memadai, dengan demikian mengurangi kapasitas dan membatasi sambungan baru yang potensial pada daerah-daerah tertentu. Kehilangan air di seluruh PDAM 40% dalam sistem distribusi.
IPA yang dimiliki saat ini oleh PDAM Kota Tarakan tersebar di 4 (empat) lokasi yaitu : Kampung Bugis, Persemaian, Kampung Satu dan Juata Laut. Total kapasitas terpasang sebesar 400 lt/det (Tabel 3.5). Sedangkan lokasi reservoar beserta kapasitasnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 5. 5 Jumlah Pelanggan PDAM Menurut Kategori Pelanggan dan Jumlah
Sambungan Baru PDAM Di Kota Tarakan Tahun 2009
No Kelurahan Kategori PelangganSambungan baru PDAM Rumah Tangga
Niaga Industri Sosial Kec. Tarakan Barat
1 Karangrejo 463 177
3
27
2 Karangbalik 537 223
9
11
1
7 Selumit 400 103
31
98
4 Karanganyar Pantai 1335 152
18
61
5 Karang Harapan 398
14
5
21 Kec. Tarakan Tengah
6 Selumit Pantai 640 141
5
71
2 250.227 Kategori Pelanggan Sambungan No Kelurahan Rumah baru PDAM
Niaga Industri Sosial Tangga
15 Kampung Enam 112
2
16 Pantai Amal
17 Mamburungan Timur Kec. Tarakan Utara
18 Juata Permai
3
1
19 Juata Kerikil
17
1
1
20 Juata Laut 429
7
1
8
37 Sumber : Masterplan SPAM Tahun 2010
Tabel 5. 6 Lokasi IPA (Instalasi Pengolahan Air) Kota Tarakan
Kapasitas Kapasitas Kapasitas SumberLokasi IPA
- - IPA Kamp. 120 L/det Terpasang Beroperasi Produksi Efektif Air Baku
60 L/det 58,99 L/det Sungai Kampung
Bugis Bugis - IPA Persemaian 155 L/det 155 L/det 139,11 L/det Sungai Persemaian
- - IPA Kamp.Satu
dan
90 L/det
60 L/det
51,73 L/det Embung Persemaian- - IPA Juata Laut
Sungai Binalatung &
35 L/det
30 L/det 23,99 L/det Sungai Semunti Total 400 L/det 305 L/det 273,82 L/det
Sumber : Masterplan SPAM Tahun 2010
Tabel 5. 7 Lokasi Reservoar Kota Tarakan
- IPA Persemaian 700 m 700 m
- IPA Kamp. Bugis 1.644 m 644 m
- IPA Kamp.Satu 500 m 500 m
LOKASI RESERVOAR KAP.TERPASANG KAP.BEROPERASI
3 3 3 3 3 3 3 3 - Peningki - IPA Juata Laut 300 m 300 m 3 3 750 m 750 m 3 3 Total 3.894 m 2.894 m
Sumber : Masterplan SPAM Tahun 2010
Kondisi instalasi pengolahan air (IPA) beserta jenisnya dapat dilihat pada tabel rekapitulasi IPA PDAM Kota Tarakan berikut ini. Tabel 5. 8 Rekapitulasi IPA PDAM Kota Tarakan
Q beroperasi Q belum beroperasi No.
IPA Jenis IPA (L/detik) (L/detik)
1
30 Fiber Glass - Juata Laut
- 2 Persemaian
5 Plat Baja
IPA
60 Plat Baja
- – A -
30 Beton
- IPA
- – B
IPA – C
25 Plat Baja -
IPA – D
10 Plat Baja -
IPA – E
30 Fiber Glass - Beton
3 Kampung Bugis -
60 Konvensional
- 60 Fiber Glass
4 Kampung Satu 30 - Fiber Glass
30
30 Plat Baja Sumber : Masterplan SPAM Tahun 2010
V-18 Uraian mengenai unit-unit pada tiap instalasi pengolahan air (IPA) dapat
dijelaskan sebagai berikut :
IPA Kampung Bugis
Pada IPA Kampung Bugis terdapat 2 buah IPA, yaitu IPA konvensional kapasitas 60 L/dtk dan IPA Paket kapasitas 60 L/dtk (Gambar 3.1 dan 3.2). IPA yang beroperasi adalah IPA konvensional kapasitas 60 L/dtk.
Gambar 5. 4 IPA Konvensional Kampung Bugis 60 L/detik (Kiri)
IPA Paket Kampung Bugis 60 L/detik (Kanan)
Sedangkan sumber air yang digunakan saat ini adalah sumber air permukaan yaitu Sungai Kampung Bugis. Pengambilan air baku dari Sungai Kampung Bugis dilakukan melalui bangunan sadap (intake) yang dilengkapi dengan pintu air untuk mengatur masuknya air ke sumur pengumpul. Bangunan pintu air terbuat dari
Gambar 5. 5 Bangunan Sadap (Intake) IPA konstruksi beton.
Kampung Bugis
Pipa distribusi IPA Kampung Bugis mempunyai jenis dan diameter yang bervariasi dari jenis ACP, GIP, dan PVC dengan diameter antara 400 mm sampai dengan 100 mm. Jalur distribusi IPA Kampung Bugis menjadi satu sistem yang tergabung dengan IPA Persemaian dan IPA Kampung Satu. Jalur distribusi dan daerah pelayanan IPA Kampung Bugis juga dapat dilihat pada Gambar 3.4
V-19
Gambar 5. 6 Skema Sistem Air Bersih Eksisting Wilayah Pelayanan IPA Kampung