KERANGKA KELEMBAGAAN REGULASI KOTA SOLOK
KERANGKA KELEMBAGAAN &
REGULASI KOTA SOLOK
eningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Agam sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan efesien serta terjamin keterlanjutannya.
Di dalam pelaksanaan/ implementasi RPIJM Bidang Cipta Karya di Kota Solok melibatkan banyak komponen kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan sinkronisasi program/ kegiatan di bidang keciptakaryaan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga. Semangat desentralisasi penyelenggaraan pemerintah daerah, sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah beserta aturan-aturan pelaksanaannya membutuhkan upaya-upaya terkoordinasi agar tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi di daerah tercapai. Selanjutnya pedoman/acuan pengembangan kapasitas sebagaimana dirumuskan dalam Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas (KNP2K) dalam rangka mendukung desentralisasi, yang dikeluarkan bersama oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS tanggal 06 Nopember 2002, merujuk pada kebutuhan untuk menyempurnakan peraturan dan perundangan dengan melakukan reformasi kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) - ketrampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan sikap, dan keseluruhan kebutuhan ekonomi daerah bagi pendekatan baru untuk pelaksanaan good governance, sistem administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar dapat memenuhi tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi.
6.1 KEBIJAKAN KELEMBAGAAN BIDANG CIPTA KARYA
Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan prasarana kota bidang PU/Cipta Karya, yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh pemerintah kota serta menjamin keberlanjutannya. Dalam garis besar tahapan kegiatan untuk mendukung tercapainya prinsip dan tujuan pengembangan dan peningkatan kapasitas antara lain:
1. Mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhn-kebutuhan pengembangan dan peningkatan kapasitas secara komprehensif
2. Mengidentifikasikan dan merumuskan prioritas bagi prakarsa-prakarsa pengembangan dan peningkatan kapasitas
3. Menetapkan rencana tindak (action plan) pengembangan dan peningkatan kapsitas secara keseluruhan yang terkoordinir dan efisien
4. Menyediakan acuan atau rujukan dalam mengalokasikan kegiatan dan anggaran guna mendukung percepatan pelaksnaan otonomi daerah
5. Pelaksanaan rencana tindak peningkatan kapasitas kelembagaan 6.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kapasitas kelembagaan 7. Perencanaan peningkatan kapasitas kelembagaan.
6.1.1 STRUKTUR ORGANISASI , TUGAS DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Susunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah di Kota Solok diatur dalam beberapa Peraturan Daerah.
1. Peraturan Daerah nomor 16 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Solok. Berdasarkan pasal 2 peraturan daerah tersebut, terdapat 10 dinas di Kota Solok dengan perincian sebagai berikut : a. Dinas Pendidikan;
b. Dinas Kesehatan; c.
Dinas Kebersihan dan Tata Ruang; Dinas Pekerjaan Umum; e. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata; f. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan; g.
Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial dan Tenaga Kerja;
h. Dinas Pertanian; i. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; dan j.
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset.
2. Pembentukan Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan lembaga teknis daerah diatur dalam Perda nomor 17 tahun 2008. Lembaga teknis daerah dalam perda tersebut terdiri dari :
a. BadanKepegawaian Daerah;
b. BadanKeluargaBerencana, PemberdayaanMasayarakatdanPerempuan; c.
BadanKesatuanBangsa, PolitikdanPerlindunganMasyarakat; d.
Kantor Arsip, DokumentasidanPerpustakaan; e. Kantor PelayanandanPerizinan; f. Kantor Lingkungan Hidup; g.
Kantor KetahananPangan; dan h. Kantor PengelolaanPasar.
3. Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan diatur dengan Perda nomor 15 tahun 2008. Sekretariat daerah terdiri dari : a.
Sekretaris Daerah; b.
Asisten Bidang Pemerintahan, membawahi : i. Bagian Pemerintahan, ii. Bagian Hukum dan HAM, iii.
Bagian Organisasi dan Aparatur, iv. Bagian Hubungan Masyarakat, c. Asisten Bidang Administrasi Pembangunan, membawahi : i.
Bagian Perekonomian, ii. Bagian Pengendalian dan Administrasi Program, iii. Bagian Kesejahteraan Rakyat, iv. Bagian Umum, Staf Ahli.
Sekretariat dewan terdiri dari Sekretaris DPRD, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Persidangan,dan Bagian Program dan Pelaporan, 4. Kantor Satpol PP, Kecamatan dan Kelurahan masing-masing diatur dalam Perda nomor 18 tahun 2008 dan 19 tahun 2008.
5. Tahun 2011 Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial dan Tenaga Kerja dipecah menjadi 2 (dua) dinas yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja melalui Perda nomor 4 Tahun 2011 6. Pada tahun 2012 dilakukan perubahan terhadap Perda nomor 17 tahun 2008 dan
Perda nomor 18 tahun 2008 menjadi Perda nomor 9 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Solok dan Perda Nomor 10 Tahun 2012 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Solok. Perubahan tersebut dilakukan untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana DaerahdanPeraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, yang menyatakan bahwa Satpol PP mempunyai tugas menegakan peraturan daerah, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat maka fungsi perlindungan masyarakat pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat diserahkan kepada Satuan Polisi pamong Praja.
Dihapuskan dan menjadi Kantor Kesatuan, Bangsa dan Politik. Dalam peraturan daerah tersebut Badan Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dihapuskan dan menjadi Kantor Kesatuan, Bangsa danPolitik. Dinas/instansi yang menangani urusan bidang Cipta Karya adalah Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan dan Tata Ruang dan Bappeda.
1) Dinas Pekerjaan Umum
Kepala Dinas; b.
e.
Sekretaris, membawahi Subbagian Umum dan Kepegawaian, Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan, dan Subbagian Keuangan.
Kepala Dinas; b.
Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Tata Ruang, terdiri dari : a.
Bidang Bina Program dan Pengawasan, membawahi Seksi Penyusunan Perencanaan Program, Seksi Evaluasi dan Pelaporan, DanSeksiPengawasan.
f.
Bidang Sungai dan Pengairan, membawahi Seksi Pengembangan Prasarana Sungai dan Pengairan, dan Seksi Pemeliharaan Sungai dan Pengairan.
penyusunan program dan petunjuk teknis pemberian bantuan perencanaan dibidang pembangunan perumahan dan pemukiman kepada masyarakat atau swasta.
Sekretaris, membawahi Sub bagian Umum dan Kepegawaian, Sub bagian Keuangan.
Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari : a.
penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan program perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dibidang cipta karya dan fasilitas lainya;
Bidang Cipta Karya, membawahi Seksi Pembangunan Gedung, Seksi Permukiman, dan Seksi Pemeliharaan Gedung dan Permukiman. Bidang Cipta Karya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas Pekerjaan Umum di bidang Cipta Karya dan mempunyai fungsi :
d.
Bidang Bina Marga, membawahi Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, danSeksi Pembangunan dan Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU).
c.
penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan program pembangunan gedung dan pemukiman; dan c.
Bidang Kebersihan dan Pertamanan, membawahi Seksi Pengelolaan Persampahan, Seksi Pertamanan dan Pemakaman, danSeksi Pengelolaan Kebersihan Jalan, Drainase dan Air Limbah. Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Kebersihan dan Tata Ruangdi bidang kebersihan dan pertamanan dan mempunyai fungsi : penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan program kebersihan dan
pertamanan kota. penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan program dan
persampahan. penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan pertamanan dan
penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan program pengelolaan
kebersihan jalan, drainase dan air limbah.
d.
Bidang Tata Ruang, membawahi Seksi Perencanaan Tata Ruang dan Tata Bangunan, danSeksi Pengawasan dan Pengendalian.
e.
Bidang Tata Guna Tanah, membawahi Seksi Tata Guna Tanah, danSeksi Konsolidasi Tanah, Data dan Dokumentasi.
f.
Unit PelaksanaTeknisDinas (UPTD) TPA
Gambar 6.1 StruKtur Organisasi DPU
Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari : a.
Kepala Badan b.
Sekretaris, membawahi Sub bagian Umum dan Kepegawaian, Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan danSubbagian Keuangan.
c.
Bidang Ekonomi, membawahi Subbidang Koperasi, Perdagangan dan Industri, danSubbidang Pertanian dan Sumber Daya Alam.
d.
Bidang Prasarana dan Sarana Wilayah, membawahi Subbidang Penataan Ruang, dan Subbidang Prasarana. Bidang Prasarana dan Sarana Wilayah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam hal mengkoordinasikan dan merencanakan pembangunan di bidang lingkungan hidup, tataruang, pertanahan, perumahan/keciptakaryaan, fasilitasumum, prasarana jalan/kebinamargaan, penerangan jalan, pos dan telekomunikasi serta sumber daya air. Mempunyai fungsi :
Kepala Jabatan Fungsional Sekretaris Sub bagian umum dan kepegawaian Sub bagian Keuangan
Seksi penyusunan Perencanaan dan Program Seksi Evaluasi dan Pelaporan Seksi Pengawasan Bidang BIna Marga Seksi pembangunan jalan dan jembatan Seksi pemeliharaan jalan dan jemabtan Seksi Pembangunan dan pemeliharaan PJU Bidang BIna program dan pengawasan Bidang Cipta Karya Seksi pembangunan Gedung Seksi Permukiman Seksi pemeliharaan Gedung dan Permukiman Seksi pembangunan Prasarana sungai dan pengairan Seksi Pemeliharaan Sungai Sungai dan pengairan
2) BAPPEDA
penyusunan, pengkoordinasian program tahunan di bidang prasarana dan
sarana wilayah yang meliputi, lingkungan hidup, tataruang, pertanahan, perumahan/keciptakaryaan, fasilitas umum, prasarana jalan/kebina maargaan, penerangan jalan pos dan telekomunikasi serta serta sumber daya air dalam rangka melaksanakan program jangka panjang dan menengah; penyusunan kebijakan teknis, perencanaan, pengkoordinasian dan
pemaduan rencana pembangunan di bidang lingkungan hidup, tataruang, pertanahan, perumahan/ keciptakaryaaan, fasilitas umum, prasarana jalan/kebinamargaan, penerangan jalan pos dan telekomunikasi serta penginventarisasian masalah dan merumus kan langkah-langkah kebijakan pemecahannya.
e.
Bidang Sosial dan Budaya, membawahi Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Budaya, dan Subbidang Sosial dan Pemerintahan.
f.
Bidang Statistik dan Evaluasi Pembangunan, membawahi Subbidang Data dan Informasi, dan Sub bidang Monitoring dan Evaluasi.
BAB VI | 9 Gambar 6.2 Struktur Organisasi BAPPEDA Kepala Sekretaris Sub bagian umum Sub bagian Keuangan Sub BIdang Koperindag Sub Pertanian dan SDA Sub Bidang data dan Informasi Sub Bidang Monev Sub bagian Program Sub Bidang Prasarana Sub Bidang Penataan Ruang
Sub Bidang Sosial dan
Pemerintahan
Sub Bidang P. SDM dan
Budaya
Bidang Ekonomi Bidang Statisktik dan Evaluasi pembangunan Bidang Prasarana Wilayah Bidang Sosial Budaya3) Dinas Kebersihan dan Tata Ruang (DKTR)
Dinas Kebersihan dan Tata Ruang merupakan unsur perencana penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dipimpin seorang Kepala Dinas dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Susunan organisasi Dinas Kebersihan dan Tata Ruang Kota Solok adalah sebagai berikut 1.
Kepala;
2. Kepala UPTD TPA dan IPLT
3. Kelompok Jabatan fungsional 4.
KTU UPTD dan PLT 5. Sekretaris, membawahi
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b) Sub Bagian program, Evaluasi dan Pelaporan;
c) Sub Bagian Keuangan;
6. Bidang Kebersihan /Pertaman , membawahi :
a) Seksi Pengelolaan persampahan;
b) Seksi Pertamanan &pemakaman
c) Seksi pengelolaan kebersihan jalan, drainase dan air limbah.
7. Bidang tata ruang, membawahi :
a) Seksi perencanaan tata ruang dan tata bangunan;
b) Seksi pengawasan & pengendalian.
8. Bidang Tata guna Tanah, membawahi :
a) Seksi Tata Guna Tanah;
b) Seksi Konsolidasi Tanah, Data dan Dokumentasi. Berikut dapat dilihat struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Tata Ruang Kota Solok
BAB VI | 11 Gambar 6.3
Struktur Organisasi Dinas Kebersihan Dan Tata Ruang
`
Kepala Dinas Sekretaris Sub bagian umum Sub bagian Keuangan
Seksi Pengelolaan Persampahan Seksi pertamanan dan pemakaman Seksi Tata Guna tanah Seksi Konsolidasi tanah data dan Dokumentasi Sub bagian Program
Sub Bidang Penataan Ruang Seksi Perencanaan tata ruang dan tata bangunan Seksi pengawasan dan Pengendalian Bidang kebersihan /Pertamanan Bidang tata guna Tanah Bidang tata ruang Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Pengelolaan Kebersihan Jalan, drainase dan Air limbah Sub Bidang Penataan Ruang
4) KLH
Dalam melaksanakan tugasnya, Kantor Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi: a.
Perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup; b.
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang lingkungan hidup; c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang lingkungan hidup; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 17 tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Kota Solok, struktur organisasi KLH Kota Solok dalam melakanakan tugas pokok dan fungsi Kantor Lingkungan Hiodup Kota Solok seperti pada gambar berikut.
Kepala KLH Jabatan Fungsional Kasubag tata Usaha Laboratorium LH
Kasi Amdal Kasi Pengawasan dan Kasi Pemulihan Pengendalian
Gambar 6.3. Strutur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kota SolokBerdasarkan Peraturan Walikota Solok Nomor 105 tahun 2014tentang Tugas, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Pada Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok, dalam melaksanakan tugas dan fungsinyamasing-masing anggota organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Kepala Kantor
Tugasnya adalah :
a) Menyusun kebijakan dibidang lingkungan hidup berdasarkan ketentuan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup; b) Merumuskan sasaran dan program kerja berdasarkan peraturan yang berlaku untuk mencapai visi dan misi; c)
Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas; d)
Memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara tertulis atau secara lisan agar pelaksanaan tugas efisien dan efektif; e)
Menyelia pekerjaan bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab agar pekerjaan berjalan tertip dan lancar f) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas ketatausahaan dilingkungan Kantor
Lingkungan Hidup berdasarkan prosedur dan peraturan yang berlaku agar
g) Mengkoordinasikan pelaksanaan, pembinaan dan pelayanan analisis dampak lingkungan berdasarkan prosedur dan peraturan yang berlaku agar tugas terlaksanan dengan baik;
h) Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pembinaan pengawasan dan pengendalian lingkungan berdasarkan prosedur dan peraturan yang berlaku agar tugas terlaksanan dengan baik; i)
Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan, pengawasan dan pembinaan pemulihan lingkungan berdasarkan prosedur dan peraturan yang berlaku agar tugas terlaksanan dengan baik ; j)
Mengevaluasi pelaksanaan tugas dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja dimasa mendatang; k) Melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan; l)
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta peraturan perundang- undangan yang berlaku.
2. Sub Bagian Tata Usaha
Bertugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor dalam hal :
a) Merencanakan program kerja Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan ketentuan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b)
Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran palaksanaan tugas; c) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan setiap saat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar; d)
Memeriksa hasil pekerjaan bawahan berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempurnaannnya; e)
Melakukan penyusunan, koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan perumusan program kerja di lingkungan Kantor Lingkungan Hidup berdasarkan program dan kegiatan dari masing-masing seksi untuk mencapai visi dan misi;
f) Melaksanakan pengelolaan administrasi umum, persuratan, kearsipan dan kepustakaan berdasarkan prosedur kerja agar pelaksanaan kegiatan berjalan tertib dan lancar;
Melaksanakan pengelolaan kebersihan, ketertiban dan keamanan gedung kantor berdasarkan tugas dan fungsi sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas; h)
Melaksanakan administrasi kepegawaian berdasarkan ketentuan peraturan perundangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan pegawai; i) Melaksanakan pengelolaan administrasi barang/aset berdasarkan ketentuan peraturan perundangan agar pengelolaan berjalan tertib dan lancar; j)
Mengkoordinasikan penyusunan laporan (bulanan, triwulan, semester dan tahunan) Kantor Lingkungan Hidup sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai bahan evaluasi kinerja; k)
Menyelenggarakan akuntansi dan administrasi keuangan Kantor Lingkungan Hidup sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku agar tugas berjalan tertib dan lancar; l) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja dimasa mendatang; m)
Membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan; dan n)
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta peraturan perundang- undangan yang berlaku.
3. Seksi Analisis Dampak Lingkungan
Bertugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor dalam hal :
a) Merencanakan program kerja Seksi Analisis Dampak Lingkungan berdasarkan ketentuan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran palaksanaan tugas; c)
Membimbing pelaksanaan tugas bawahan setiap saat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar; d)
Memeriksa hasil pekerjaan bawahan berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempurnaannnya; e)
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang analisis mengenai dampak lingkungan berdasarkan prosedur dan peraturan perundang- undangan yang berlaku sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
f) Melaksanakan fasilitasi pelayanan pengurusan dokumen lingkungan (AMDAL,
Lingkungan Hidup (PPLH) lainnya berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan baik; g)
Melakukan pembinaan terhadap usaha dan atau kegiatan yang belum membuat dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaaan Lingkungan (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan bauk; h)
Melaksanakan penyediaan data dan informasi lingkungan serta analisanya berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk penyebarluasan data dan informasi lingkungan; i)
Melaksanakan fasilitasi dan penyiapan koordinasi program sekolah berwawasan dan peduli lingkungan hidup (adiwiyata) berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tercipta lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih; j)
Mengevaluasi pelaksanaan tugas dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja dimasa mendatang; k)
Membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan; dan l)
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta peraturan perundang- undangan yang berlaku.
4. Seksi Pengawasan Lingkungan Hidup
Bertugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor dalam hal : a) Merencanakan program kerja Seksi Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan berdasarkan ketentuan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran palaksanaan tugas; c)
Membimbing pelaksanaan tugas bawahan setiap saat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar; d) Memeriksa hasil pekerjaan bawahan berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempurnaannnya; e)
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang pengawasan undangan yang berlaku sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; f)
Melakukan pendataan, pengawasan dan pengendalian lingkungan terhadap usaha dan atau kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan baik;
g) Melaksanakan fasilitasi dan penyiapan koordinasi penilaian Kota Bersih dan Hijau (Adipura) berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan baik; h)
Melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan laboratorium lingkungan hidup berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan baik; i) Melaksanakan pemantauan kualitas lingkungan berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan baik; j)
Melaksanakan pengelolaan Pos Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (P3SLH) berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan baik; k)
Mengevaluasi pelaksanaan tugas dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja dimasa mendatang; l) Membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan; dan m)
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta peraturan perundang- undangan yang berlaku.
5. Seksi Pemulihan Lingkungan Hidup
Bertugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor dalam hal :
a) Merencanakan program kerja Seksi Pemulihan Lingkungan berdasarkan ketentuan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b)
Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran palaksanaan tugas; c)
Membimbing pelaksanaan tugas bawahan setiap saat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar; d) Memeriksa hasil pekerjaan bawahan berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempurnaannnya;
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang pemulihan lingkungan berdasarkan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
f) Melakukan sosialisasi pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan baik; g) Melaksanakan upaya-upaya pencegahan kerusakan lingkungan hidup berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan baik;
h) Melakukan pengujian kualitas lingkungan berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan baik; i)
Mengevaluasi pelaksanaan tugas dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja dimasa mendatang; j) Membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan; dan k)
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta peraturan perundang- undangan yang berlaku.
6. Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan
Untuk mendukung program dan kegiatan Kantor Lingkungan Hidup memiliki Laboratorium yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan pemantauan kualitas lingkungan. Dan dalam melaksanakan tugasnya Laboratorium Pemantauan Kualitas Iingkungan berfungsi sebagai berikut : 1.
Penyiapan konsep standar pelayanan kewenangan daerah dan standar tugas dalam pengaturan ketentuan Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan dalam pengujian parameter kualitas lingkungan, penentuan kebenaran/kalibrasi, kehandalan pengujian/uji profisiensi dan pengembangan kegiatan laboratorium, keselamatan dan pengawasan penyelenggaraan laboratorium.
2. Pelaksanaan ketentuan pengujian parameter kualitas lingkungan, Air
Permukaan, Tanah, Udara dan Sumber pencemar/Limbah Cair dari sumber bergerak dan tidak bergerak, penentuan kebenaran/kalibrasi, kehandalan pengujian/uji profisiensi, dan pengembangan kegiatan laboratorium, keselamatan dan pengawasan penyelenggaraan laboratorium.
3. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan teknis operasional dan kegiatan penunjang dalam kehandalan pengujian/uji profisiensi dan pengembangan kegiatan laboratorium, keselamatan dan pengawasan penyelenggaraan laboratorium.
Sesuai dengan Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok Nomor 188.45/KPTS/02/KLK-2015, susunan organisasi Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan adalah sebagai berikut : 1.
Pembina Laboratorium 2. Kepala Laboratorium/Manager Puncak 3. Manager Mutu 4. Manager Administrasi 5. Manager Teknis 6. Penyelia Sampling 7. Analis 8. Petugas Penerima Contoh 9. Operator Komputer / Pelaporan 10.
Petugas Sampling 11. Petugas Gudang
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, masing-masing anggota organisasi Laboratorium Pemantauan Lingkungan Hidup Kota Solok mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Pembina
Mempunyai tugas pokok yaitu membina Organisasi Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok untuk mencapai tingkat prestasi yang lebih baik.
b. Kepala Laboratorium /Manajer Puncak
Mempunyai tugas pokok yaitu : 1)
Memimpin dan/ atau menjalankan operasional Organisasi Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok dengan merencanakan, menggerakkan, melaksanakan dan pengendalian sumber daya dalam rangka meningkatkan pelayanan. Menentukan dan menetapkan Arah tujuan Laboratorium yang dituangkan dalam bentuk Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Organisasi Laboratorium yang tertera dalam Panduan Mutu
3) Menetapkan sistem manajemen mutu Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok.
c. Manager Mutu
Mempunyai tugas pokok yaitu : 1)
Mengkaji Panduan Mutu Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok yang mengacu pada ISO/IEC 17025 : 2005
dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no 6 Tahun 2009 Tentang Laboratorium Lingkungan;
2) Merencanakan, melakukan kegiatan dan bertanggung jawab terhadap implementasi/penerapan sistem manajemen mutu Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok.
d. Manager Administrasi
Mempunyai tugas pokok yaitu : 1)
Memberikan pelayanan administratif baik kepada customer maupun kepada semua unsur di Laboratorium maupun Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok; 2) Mengkoordinir, memeriksa dan menyimpan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan Kantor
Lingkungan Hidup Kota Solok dalam jangka waktu tertentu.
e.
ManagerTeknis Mempunyai tugas pokok yaitu :
1) Menetapkan menentukan kesesuaian metode analis dan peralatan yang digunakan di Laboratorium dengan acuan Standar Nasional Indonesia (SNI); 2)
Merencanakan, mengkoordinir, melakukan kegiatan dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas dan kegiatan laboratorium yang dipersyaratkan di laboratorium;
3) Melaksanakan, melakukan, merencanakan validasi metode analisis di laboratorium yang dianggap perlu dan mendesak;
4) Mengkoordinasikan serta melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan analisis air dan limbah cair; 5)
Menginformasikan serta mendistribusikan contoh uji kepada analis untuk
f. Penyelia Sampling
Mempunyai tugas pokok yaitu : 1)
Mengkoordinasikan serta melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan Sampling; 2) Menginformasikan serta mendistribusikan sampel kepada Petugas Penerima Sampel (PPS) untuk pelaksanaan pengujian.
g. Analis
Mempunyai tugas pokok yaitu : 1) Terselengaranya kegiatan pengujian di laboratorium dengan baik. 2)
Terkumpulnya data hasil uji dengan akurat dan tepat waktu dari analis/staf laboratorium. 3) Siapnya bahan, sarana dan prasarana pengujian sample. 4) Laporan dan data hasil pengujian sample. 5) Arsip hasil pengujian. 6) Arsip contoh yang di uji.
h. Petugas Penerima Contoh
Mempunyai tugas pokok yaitu : 1) Melakukan kegiatan tertib administrasi dengan membukukan data-data contoh uji dan jumlah yang harus dibayarkan oleh pengguna jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2)
Melakukan kegiatan tertib administrasi dengan mencatat peralatan- peraltan yang akan digunakan diluar laboratorium
3) Menginformasikan kepada customer tentang kegiatan pengujian apabila diperlukan.
i. Operator Komputer / Pelaporan
Mempunyai tugas pokok yaitu : 1)
Membuat Laporan Hasil Uji dalam bentuk Sertifikat Hasil Uji; 2)
Memproteksi sertifikat Hasil Uji;
3) Mengetik Surat.
j. Keuangan
Mempunyai tugas pokok yaitu : 1)
Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan penyetoran keuangan 2)
Mengkoordinasikan kegiatan urusan keuangan untuk menunjang terlaksananya kegiatan pada laboratorium Lingkungan; 3)
Melakukan kegiatan tertib administrasi dengan membukukan penerimaan dan pengeluaran/penyetoran keuangan Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan Kota Solok.
k. Petugas Sampling Mempunyai tugas pokok yaitu Melakukan kegiatan pengambilan contoh pengujian. l. Petugas Gudang
Mempunyai tugas pokok yaitu : 1)
Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pengeluaran peralatan dan bahan kimia / reagensia laboratorium; 2) Mengkoordinasikan kegiatan urusan penyimpanan dan inventarisasi peralatan dan bahan untuk menunjang terlaksananya kegiatan pada
Laboratorium Pemantauan Kualitas Lingkungan; 3)
Melakukan kegiatan tertib administarsi dengan membukukan penerimaan dan pengeluaran peralatan dan bahan kimia / reagensia laboratorium. 4)
Bertanggung jawab terhadap pengolahan limbah laboratorium; 5) Merencanakan pengolahan limbah laboratorium secara berkala; 6) Mengecek dan menjaga Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL), agar selalu siap dioperasikan; 7)
Mengkoordinasikan kepada para analis agar membuang limbah berupa sisa zat/ larutan analisa ketempat yang telah ditentukan dan disediakan.
4. PDAM
Secara struktur organisasi PDAM Kota Solok berbentuk garis lini dan staf dimana komando lini terletak pada Direksi, Kepala Bagian, Kelapa Sub Bagian dan Kepala Urusan UnitPDAM, sedangkan fungsi staf adalah terletak pada Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian. Secara rinci organisasi PDAM Kota Solok terdiri dari :
Direksi
- Unsur Staf
- dan Kabag Bidang Teknik. Direktur bertanggung jawab langsung kepada Walikota Solok sedangkan seluruh kegiatan PDAM Kota Solok diawasi oleh Badan PengawasPDAM yang juga bertanggung jawab kepada Walikota Solok. Kabag Keuangan/Adm dan Kabag Bidang Teknik bertanggung jawab kepada Direktur.
Unsur Pelaksana
6.1.2 POTENSI DAN PERSOALAN TERKAIT ORGANISASI DAN TATA LAKSANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
Secara umum permasalahan yang dihadapi kaitannya dengan kelembagaan pelaksana pembangunan bidang Cipta Karya antara lain masih terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/sumber daya manusia (SDM) yang menangani/mengelola Bidang Cipta Karya di Kota Bukittinggi. Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana keciptakaryaan masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM yang menangani Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat. Secara khusus, permasalahan yang menimbulkan terhambatnya pelaksanaan pembangunan Bidang Cipta Karya terutama yang menyangkut kelembagaan daerah di Kota Bukittinggi antara lain:
1. Kendala koordinasi. Proses koordinasi antara Instansi di Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat (khususnya yang terkait dengan penyusunan peraturan dan pedoman baru) belum berjalan dengan baik, sehingga berakibat kurang konsistennya peraturan yang dikeluarkan;
2. Kendala keterbatasan sumberdaya. Randahnya kualitas/kapasitas SDM jelas merupakan faktor yang dominan dalam ketidakmampuan memberdayakan kapasitasnya. Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan, perlumengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandiriandalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi.Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif hubungankerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasiprogram dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dankegiatan antar perangkat daerah. Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalamPeraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnyamenyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan.Dengan mengacu pada tabel berikut, dapat dicantumkan penjabaran peran masingmasinginstansi dalam pembangunan bidang Cipta Karya. Untuk pembangunan sarana dan prasarana Air Bersih, Pembangunan Pemukiman, Pembangunan Jalan Lingkungan dan Pembangunan Drainase selama ini dikelola oleh Bidang Cipta Karya dalam bentuk kegiatan-kegiatan dengan sumber pendanaan baik dari DAU maupun dari DAK. Untuk pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih atau Air Minum pemerintah berfungsi sebagai penyedia, untuk operasional dikelola oleh PDAM Kota Solok. Sedangkan untuk operasional persampahan dan Air Limbah berupa pengangkutan ke TPA dilakukan DKTR secara rutin.
Pengangkutan sampah selama ini yang dilayani bidang kebersihan / DKTR adalah sampah yang berasal dari pasar dan daerah pemukiman (perumahan). Namun belum semua pemukiman masyarakat terlayani seperti daerah pinggiran, sedangkan sampah pasar dilayani setiap hari dengan kisaran volume (sampah pasar) antara 20 m3 sampai dengan 25 m3 perhari.
Mekanisme pelayanan untuk sampah perumahan biasanya dilakukan dengan mengangkat sampah yang telah dikumpulkan oleh masyarakat didepan rumah dan tempat-tempat yang berada di pinggir jalan.
Tabel 6.1 Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta KaryaNo Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK
Unit / Bagian yang Menangani Pembangunan Bidang CK
Dinas Pekerjaan Umum Pembangunan sarana dan prasarana Air Bersih, Pembangunan Pemukiman, Pembangunan Jalan Lingkungan dan Pembangunan Drainase
Bidang Cipta Karya Dinas Kebersihan dan Tata Ruang
Operasional persampahan dan Air Limbah, Penataan Ruang
Bidang Tata Ruang, Bidang Kebersihan
Bappeda Koordinasi pelaksanaan kegiatan. Bidang Prasarana dan sarana Wilayah
Tabel 6.2 Inventarisasi SOP Bidang Cipta KaryaInstansi yang Tugas dan Fungsi No
Nama SOP terlibat Instansi dalam
SOP Seksi Pembangunan Gedung
1. Penyusunan daftar kegiatan Sub Bidang Pembangunan Gedung
2. Penyusunan Daftar Harga Satuan Upah, Bahan dan Peralatan, Serta estimasi biaya pembangunan gedung
3. Penyusunan RAB, GambardanSpesifikasiTeknisPekerjaan, sertaPelaksanaanPengawasanPekerjaan Seksi Pemeliharaan Gedung
1. Penyusunan daftar kegiatan Sub Bidang Pemeliharaan Gedung
2. Penyusunan Daftar Harga Satuan Upah, Bahan dan Peralatan, Serta estimasi biaya pemeliharaan gedung
3. PenghimpunandanPelaksanaanKegiatanTanggapDaruratBencana
4. PenyusunandanPelaksanaankegiatanoperasionalpemeliharaangedungdansaranapermukimanterutamajalan dandrainaselingkungan
5. PelaksanaanPengawasandanPenyusunanLaporanEvaluasiPelaksanaanTugas Seksi Permukiman
1. Penyusunan Daftar Kegiatan Bidang Permukiman Cipta Karya
2. Penyusunan Daftar Harga Satuan Upah, Bahan dan Peralatan
3. Penyusunan RAB, GambardanSpesifikasiTeknisPekerjaan
4. Penyusunandanpemutakhiran data base tentangsaranadanprasaranapermukiman
5. PelaksanaanPengawasandanPenyusunanLaporanEvaluasiPelaksanaanTugas Seksi Pengawasan Bidang Tata Ruang DKTR
1. Pengawasan Penataan Ruang Satpol PP
Seksi Perencanaan Bidang Tata Ruang DKTR
1. Perencanaan Penataan Ruang Kantor
Pelayanan
BAB VI | 25
dan Perizinan Seksi Pengelolaan dan Persampahan
1. Pengangkutan Sampah Seksi Pengelolaan Kebersihan Jalan, Drainase dan Air Limbah
1. Pemeliharaan Kebersihan Drainase
2. Pemeliharaan Kebersihan Jalan dan Trotoar
3. Pemeliharaan Kebersihan Air Limbah
Sumber : SOP Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan dan Tata Ruang
BAB VI | 26
6.1.3 ANALISIS KEBUTUHAN SDM DIBANDINGKAN DENGAN KONDISI EKSISTING
Dinas Kebersihan dan Tata Ruang (Bidang Kebersihan)
Sumber : BKD, Bezetting PNS per 1 Juni 2016
<SMA : - org SMA : - org D-3 : - org S-1 : 4 org S-2 : 4 org
IV : 2 org Pria : 3 org Wanita : 5 org
III : 4 org
II : - org
I : - org
Bappeda (Bidang Prasarana dan Sarana Wilayah)
<SMA : 192 org (PHL) SMA : 2 org D-3 : 1 org S-1 : 3 org S-2 : 1 org
IV : 1 org Pria : 187 org Wanita : 12 org
III : 3 org
II : 1 org
I :- org
Secara umum kondisi SDM yang ada pada Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kota Solok masih belum cukup memadai. Secara rinci tingkat pendidikan pada Bidang Cipta Karya dapat dilihat pada tabel 6.2 SDM pada Bidang Kebersihan dan Pertamanan masih kurang memadai. Dari delapan pegawainya hanya tiga orang yang sudah sarjana, selebihnya merupakan tamatan SLTA atau sederajat dan SLTP sederajat. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 6.3
Tabel 6.3 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta KaryaIV : 1 org Pria : 8 org Wanita : 1 org
III : 10 org
II : 2 org
I : -org
Dinas Lingkungan Hidup
<SMA : - org SMA : 3 org D-3 : 2 org S-1 : 10 org S-2 : 3 org
IV : 1 org Pria :13 org Wanita : 5 org
III : 14 org
II : 3 org
I : - org
Dinas Pekerjaan Umum (Bidang Cipta Karya)
Jabatan Fungsional
Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan
<SMA : -org SMA : 5 org D-3 : - org S-1 : 10 org S-2 : 1 org
Tabel 6.4 Profil Pegawai PDAM Kota Solok
Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2016
No Status Kepegawaian Jumlah Persentase1 PNS 1 1,6
2 Karyawan Tetap 56 90,3
4 Karyawan Kontrak 5 8,1 Jumlah
62 100 Sumber: PDAM 2016
Dilihat dari tingkat pendidikan maka mayoritas karyawan PDAM 58,1% atau 36 orang adalah berpendidikan SLTA, D3 sebanyak 4 orang atau 4,8% sedang S.1 berjumlah 14 orang atau 22,6% dan S.2 (Pasca Sarjana) berjumlah 1 orang atau 1,6%
Tabel 6.5 Profil Pegawai PDAM Kota Solok
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
1 SD 4 6,5
2 SLTP 3 4,8
3 SLTA 36 58,1
4 Diploma (D.III) 4 6,5
5 Sarjana S.1 14 22,6
6 Sarjana S.2 1 1,6 Jumlah
62 100 Sumber: PDAM 2016
1) Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Dari Kondisi organisasi dan kelembagaan yang ada terlihat dimana kasi persampahan berada didalam Bidang Kebersihan dan Pertamanan selevel eselon IV ini tidak memungkinkan dalam pengelolaan sampah dengan beban volume pekerjaan yang tinggi, serta bersifat rutin harian. Dengan kewenangan yang ada dan dibatasi oleh anggaran yang ada, maka sampah hanya dapat diangkaut setiap hari dengan luas jangkauan dan kwantitas tidak maksimal.
Sementara itu untuk fasilitas pendukung baik pada Bidang Cipta Karya maupun pada Bidang Kebersihan dan Pertamanan masih jauh dari memadai baik fasilitas pendukung untuk administrasi maupun operasional
Tabel 6.6 Jumlah Fasilitas Pendukung
Bidang Cipta Karya Tahun 2016
No Uraian JumlahI Bidang Cipta Karya A Administrasi
1 Komputer
3 Unit B Operasional
1 Kendaraan Roda 4
1 Unit
2 Kendaraan Roda 2
4 Unit
II Bidang Persampahan A Administrasi
1 Komputer
1 Unit B Operasional
1 Kendaraan Roda 4
2 Unit
2 Kendaraan Roda 2
2 Unit Dari Tabel 6.6 terlihat dimana fasilitas pendukung untuk Bidang Cipta Karya dan Bidang Kebersihan dan Pertamananmasih jauh dari memadai dimana sangat kurangnya kendaraan roda empat dan roda dua serta komputer untuk menunjang administrasi. Air minum dikelola oleh PDAM Kota Solok.