KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN KAUR
1. Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota di Kabupaten Kaur diatur dalam Peraturan Daerah nomor No. 14 Tahun 2007. Kedudukan, tugas dan fungsi instansi tersebut adalah:
Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah secara teknis dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan tata kota.
Fungsi Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Kaur adalah: a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan tata kota.
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan lingkup tugasnya dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan tata kota.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan tata kota.
d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan lingkup tugasnya dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan tata kota. Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota, terdiri dari:
KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN KAUR
6.1. Kondisi Kelembagaan
6.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten
a. Kepala Dinas
b. Subag Tata Usaha
c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian
d. Seksi Pemantauan dan Pemulihan
e. Seksi Kebersihan dan Tata Kota
f. Kelompok Jabatan Fungsional
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Badan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di Kabupaten Kaur diatur dalam Peraturan Daerah Nomor No. 14 Tahun 2007, adapun kedudukan, tugas dan fungsi dari dinas tersebut adalah sebagai berikut : (1) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merupakan unsur pelaksana tugas otonomi daerah di bidang pekerjaan umum, dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum. Tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang pekerjaan umum; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang pekerjaan umum; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang pekerjaan umum; dan d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang pekerjaan umum.
6.1.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah
Kondisi kelembagaan non-pemerintah yang bergerak di bidang keciptakaryaan di Kabupaten Kaur masih sangat terbatas. Organisasi-organisasi masyarakat setempat yang dibentuk melalui program PNPM pada umumnya hanya aktif selama kegiatan berlangsung. Salah satu lembaga non-pemerintah di Kabupaten
Kaur yang baru berdiri adalah Kader Penggerak Pembangunan Satu Bangsa (KPPSB) yang dibentuk oleh Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.
6.2 Masalah, Analisis dan Usulan Program
6.2.1 Masalah yang Dihadapi
Pelaksanaan Sub Bidang Air Limbah dan Persampahan ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota. Persampahan melalui Bidang Kebersihan pada Sub Bidang Kebersihan. Sedangkan untuk Sub Bidang Air Limbah ditangani oleh Bidang Pengawasan & Pengendalian Lingkungan pada Sub Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Hidup. Sedangkan pelaksanaan Sub Bidang Drainase, Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman, Tata Bangunan dan Lingkungan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui Seksi Permukiman dan Penataan Ruang dan Seksi Penyehatan Lingkungan.
Pelaksana Sub Bidang Air Minum dilaksanakan oleh UPTD PAM. sehingga masalah yang dihadapi adalah penanganan pembangunan keciptakaryaan di Kabupaten Kaur dilakukan oleh instansi yang berbeda hal tentunya akan menyulitkan dalam hal koordinasi.
6.2.2 Analisis Permasalahan
Kemitraan dalam pembangunan pada dasarnya mengandung hakekat keadilan dalam perolehan keuntungan dan manfaat, pembebanan biaya dan penanggungan risiko yang timbul dalam kegiatan usaha tersebut. Dengan demikian, kemitraan yang dikembangkan adalah kemitraan yang setara antara para pelaku sesuai dengan kemampuan kontribusinya. Kemitraan yang setara memerlukan pula pemahaman yang kuat terhadap hak dan tanggung jawab serta peranan dari masing-masing pelaku. Menjadi tantangan kita bersama untuk mengembangkan semangat dan suasana yang mendorong tumbuhnya kemitraan dan mengembangkan pola-pola yang praktis dan menarik, serta menjamin keuntungan bagi semua pihak.
Di kabupaten/kota, kegiatan yang digerakkan oleh swasta dan masyarakat mencapai sekitar 60-70 persen. Saat ini pihak swasta telah melaksanakan kegiatan pembangunan dalam berbagai sektor, dalam skala mikro maupun makro serta secara mandiri maupun bermitra dengan pemerintah. Peran swasta itu dapat diperkirakan akan terus meningkat. Selama ini kemitraan telah berkembang dalam prasarana ekonomi yang kelayakannya tinggi, seperti jalan tol, listrik, telepon. namun, khusus di kota-kota megapolitan, metropolitan, dan kota-kota besar lainnya, peluang kemitraan dalam penyediaan air bersih, prasarana dan sarana penyehatan lingkungan, persampahan, jalan kota, rumah sakit, sekolah-sekolah unggulan, dan prasarana serta sarana sosial lainnya terbuka cukup lebar.
Sasaran pembangunan dan pengelolaan bidang keciptakaryaan pada tahun 2009 berorientasi pada tersedianya pelayanan kepada publik bidang keciptakaryaan sesuai dengan standar pelayanan minimal. Selanjutnya dengan terpenuhinya pelayanan minimal kepada publik akan mendorong peningkatan produktivitas sektor-sektor ekonomi yang menggunakan infrastruktur keciptakaryaan sebagai salah satu sarana pendukung faktor produksinya. Sasaran kedua adalah meningkatnya partisipasi swasta yang antara lain dalam bentuk investasi dalam pembangunan dan pengelolaan infrastruktur di kabupaten/kota.
6.2.3 Usulan Program
Usulan program peningkatan kelembagaan yang dapat diusulkan antara lain:
badan layanan umum untuk pengelolaan sampah dan Air Minum kerjasama pemerintah dan swasta untuk penyediaan air bersih kerjasama pemerintah dan masyarakat untuk pengelolaan limbah
partisipasi masyarakat untuk penataan lingkungan
kerjasama pemerintah swasta untuk pengadaan rumah sederhana sehat
perkuatan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk manajemen aset dan
monitoring dan evaluasi infrastruktur cipta karya
Kelembagaan pengembangan infrastruktur kawasan agropolitan dan minapolitan
6.3 Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi
6.3.1 Kedudukan, Fungsi dan Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM
Pembentukan Satuan Tugas Pembinaan dan Pendampingan dalam Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kaur diperlukan untuk menindaklanjuti program-program pembangunan, baik yang dibiayai oleh APBN terutama pada sektor ke Cipta
Karyaan mapun oleh APBD Provinsi dan Kabupaten serta Swasta dan masyarakat. Adapun tugas pokok organisai Satuan Tugas (Satgas) RPIJM adalah:
a. Tim Pengarah: 1) Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pembinaan dan
Pendampingan Penyusunan Rencana Progam Investai Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Pekerjaan Umum Cipta Karya Daerah Kabupaten Kaur;
2) Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan luar Pemerintahan Kabupaten Kaur;
3) Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan pada Propinsi Bengkulu;
4) Menetapkan Kebijakan Program dan Anggaran APBD Kabupaten Kaur yang layak untuk mendukung RPIJM Daerah Kabupaten Kaur tersebut.
b. Tim Pelaksana: 1) Melaksanakan tugas Pendampingan RPIJM Daerah Kabupaten Kaur; 2) Melaksanakan tugas Pembangunan Kelembagaan dan Sumber Daya
Manusia di Tingkat Kabupaten Kaur; 3) Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPIJM Daerah Kabupaten Kaur; 4) Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus menerus pendampingan RPIJM Daerah Kabupaten Kaur; c. Sekretariat:
1) Melaksanakan tugas untuk memberikan dukungan teknis, administrasi dan logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana; 2) Menyelenggarakan system Informasi Manajemen untuk pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPIJM Daerah Kabupaten Kaur; 3) Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Tim Pengarah dan Tim
Pelaksana; Dalam melaksanakan tugas tersebut semua unsur baik Satuan Tugas Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Sekretariat Pembinaan dan Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Pekerjaan Umum Cipta Karya untuk Kabupaten Kaur saling berkordinasi. Segala biaya yang timbul akibat ditetapkan keputusan ini dibebankan pada APBD Kabupaten Kaur. Dalam pelaksanaan Keputusan ini harus sesuai serta berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, sehingga penyusunan RPIJM tidak melenceng dari tata aturan serta sesuai dengan apa yang diharapkan oleh daerah. Susunan Keanggotaan Satuan Tugas Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kaur adalah sebagai berikut:
A. Tim Pengarah : Bupati Kaur
B. Tim Pelaksana: Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten Kaur Sekretaris : Kepala Bappeda Kabupaten Kaur Anggota : 1) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kaur 2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur 3) Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten
Kaur 4) Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan Kabupaten Kaur 5) Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kaur 6) Sekretaris BAPPEDA Kabupaten Kaur 7) Kabid Tata Ruang dan Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kaur.
8) Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kaur
9) Kasi Pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kaur.
C. Sekretariat Koordinator : Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kaur Anggota: 1) Kabid Fisik dan Prasarana BAPPEDA Kabupaten Kaur 2) Sekretaris BAPPEDA Kabupaten Kaur 3) Kasi Penataan Ruang Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Kaur
6.3.2 Hubungan Kerja Antar Instansi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kaur yang membidangi Cipta Karya dan Tata Ruang bersama-sama dengan Bappeda menampung aspirasi masyarakat melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa/kelurahan, Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten. Forum musyawarah tersebut diselenggarakan pada periode Januari – Maret. Usulan tersebut disusun menjadi Rencana Kerja (Renja) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Cipta Karya untuk pelaksanaan pada tahun anggaran berikutnya. Dokumen Renja diusulkan ke Bappeda sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), program dan kegiatan yang disetujui selanjutnya dilaksanakan oleh Bidang Cipta Karya. Dalam implementasinya, Bidang Cipta Karya dapat melakukan pengelolaan kegiatan secara langsung, diserahkan kepada Unit Pengelola Teknis Daerah seperti PDAM, atau langsung diserahkan kepada masyarakat.
Gambar 6.1 Diagram Hubungan Antar Instansi Pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Kaya Kabupaten Kaur6.3.3 Rencana Tindak Peningkatan Kelembagaan
Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di bidang keciptakaryaan yang ada di kabupaten Kaur maka perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
Selama empat tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Kaur masih membutuhkan 215 orang karyawan dari berbagai disiplin ilmu dan jenjang pendidikan. Proporsi penambahan terbesar adalah untuk strata S-1 dari berbagai disiplin ilmu, karena jenjang pendidikan ini masih kurang untuk memenuhi kebutuhan di instansi-instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur. Untuk jenjang S-2, sebagian besar diarahkan untuk bidang sain seperti sumberdaya alam, lingkungan dan pertanian yang memang menjadi lokomotif pembangunan ekonomi Kabupaten Kaur. Dengan demikian, kebutuhan aparatur di Kabupaten Kaur diharapkan sudah terpenuhi pada tahun 2018.
Tabel 6.1 Rencana Penambahan Jumlah Karyawan Jumlah Pegawai Jumlah Pegawai yang No. Tingkat Pendidikan yang ada masih diperlukan1 S-2 MM
10
2 S-2 MP
10
3 S-2 Sipil
5
4 S-2 M.Si
50
5 S-1 Sipil
5
6 S-1 Planologi
2
7 S-1 Teknik Lingkungan
3
8 S-1 Adm. Negara
10
9 S-1 Lain-lain…. 100
10 SMA
20 TOTAL 215