Evaluasi Umur Simpan Seasoning Secara Organoleptik Dan Kimia Pada Produk Mie Instan Di PT Indofood CBS Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang - Unika Repository

  

EVALUASI UMUR SIMPAN SEASONING SECARA

ORGANOLEPTIK DAN KIMIA PADA PRODUK MIE

INSTAN DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK.

DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar

  

Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

Tjoa, Magdalena Elsa Saputro

NIM : 14.I1.0043

  

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur Penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugerah, bimbingan serta penyertaan-Nya kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “Evaluasi Umur Simpan Seasoning Secara Organoleptik dan Kimia Pada Produk Mie Instan Di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang

  ”. Penulisan laporan ini bertujuan untuk menjadi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian di Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Selama mengikuti Kerja Praktek di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang, Penulis mendapatkan banyak pengalaman, ilmu dan pengetahuan, serta kemampuan dan keterampilan dalam pengawasan mutu produk mie instan mulai dari bahan baku hingga produk akhir. Dalam usaha penulisan laporan kerja praktek ini Penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Tetapi, berkat dukungan, semangat dan bimbingan dari berbagai pihak, maka Penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Maka dari itu, pada kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. Selaku dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk melakukan Kerja Praktek di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.

  2. Ibu Dr. A. Rika Pratiwi, MSi selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan Penulis dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini.

  3. Bapak Albertus Adrian Sutanto ST., MT., MSc selaku Koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah membantu proses penyusunan laporan dan pelaksanaan ujian Kerja Praktek.

  4. Bapak Adi Wiratno selaku HRD PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang telah memberikan ijin dan bimbingan kepada

  5. Bapak Despan Rajagukguk selaku Branch Process Development and Quality

  Control Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang

  Semarang yang telah membantu dan memberikan arahan kepada Penulis dalam penulisan laporan Kerja Praktek.

  6. Ibu Kartikarini DP selaku Process Development and Quality Control Supervisor PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama melakukan Kerja Praktek.

  7. Bapak Akhmad Irdiana selaku Quality Control Raw Material Supervisor PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama melakukan Kerja Praktek.

  8. Bapak Bangun Widiyanto selaku Quality Control Raw Material Section Supervisor PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang telah memberikan bimbngan, arahan dan ilmu pengetahuan kepada Penulis selama kerja praktek.

  9. Bapak Amal selaku Quality Control Shelf Life yang telah memberikan informasi dan membantu Penulis dalam pengambilan data untuk penulisan laporan kerja praktek ini.

  10. Bapak Boshido, Bapak Aris, Bapak Marno, Bapak Usman dan Bapak Rochmad selaku Quality Control Analyst di Laboratorium PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman dan telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk menganalisa sampel dan pengambilan data untuk keperluan pembuatan laporan kerja praktek Penulis.

  11. Bapak Marno, Bapak Widi, Ibu Ambar dan Bapak Dharu selaku Quality Control

  Raw Material Field bahan baku, pengemasan, seasoning dan finish good PT

  Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang telah memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pengawasan mutu dari bahan baku sampai menjadi produk akhir kepada penulis selama kerja praktek. dan pengetahuan mengenai pengawasan mutu pada proses produksi kepada penulis selama kerja praktek.

  13. Segenap keluarga QC PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang telah banyak memberikan bimbingan, informasidan pengalaman kepada Penulis selama kerja praktek.

  14. Staff TU Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata yang telah membantu proses administrasi penulis dari awal Kerja Praktek hingga akhir Kerja Praktek.

  15. Keluarga Penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada Penulis selama Kerja Praktek dan pembuatan laporan Kerja Praktek.

  16. Oei, Shinta S., Theresia Dwi H. dan Nandya Putriani selaku teman seperjuangan yang bersama

  • – sama melakukan Kerja Praktek pada periode Februari 2017 yang telah memberikan dukungan dan semangat serta kerja sama selama Kerja Praktek.

  17. Teman – teman PKL dari UII dan SMK Boja yang telah berbagi informasi kepada Penulis selama Kerja Praktek.

  18. Dan semua pihak yang telah membantu Penulis dalam Kerja Praktek maupun dalam penulisan laporan Kerja Praktek yang tidak dapat Penulis sebutkan satu

  • – persatu. Dalam penulisan laporan ini, Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna karena masih ada banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun atas laporan Kerja Praktek ini. Penulis berharap supaya laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan terutama bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  Semarang, 1 Maret 2017 Penulis

  DAFTAR ISI

  8 2.6.Jenis Produk.......................................................................................................

  27 5.3.Evaluasi Umur Simpan Seasoning Secara Kimia ..............................................

  26 5.2.Evaluasi Umur Simpan Seasoning Secara Organoleptik...................................

  26 5.1.Uji Organoleptik Pengemas Seasoning .............................................................

  18 4. PENGAWASAN MUTU ........................................................................................ 23 5. EVALUASI UMUR SIMPAN SEASONING SECARA ORGANOLEPTIK DAN KIMIA .....................................................................................................................

  16 3.2.Proses Produksi .................................................................................................

  14 3. PROSES PRODUKSI ............................................................................................. 16 3.1.Bahan Baku dan Pengemas ...............................................................................

  8 2.7.Kode Produksi ...................................................................................................

  7 2.5.Logo Perusahaan ...............................................................................................

  KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vii 1.

  6 2.4.Visi, Misi dan Nilai Perusahaan ........................................................................

  4 2.3.Ketenagakerjaan ................................................................................................

  3 2.2.Struktur Organisasi ............................................................................................

  2 2. PROFIL PERUSAHAAN ....................................................................................... 3 2.1.Sejarah Perusahaan ............................................................................................

  2 1.4.Metode dan Kegiatan Kerja Praktek..................................................................

  2 1.3.Lokasi dan Waktu Pelaksanaan .........................................................................

  1 1.2.Tujuan ................................................................................................................

  PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 1.1.Latar Belakang...................................................................................................

  32 6. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 39

  DAFTAR GAMBAR

  

  DAFTAR TABEL

  

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

  Industri pangan yang Penulis pilih untuk melakukan Kerja Praktek adalah PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang. Penulis memilih PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang sebagai tempat Kerja Praktek karena, perusahaan ini telah menghasilkan berbagai macam produk mie instan dengan berbagai varian rasa dan telah dipercaya sebagai perusahaan yang memiliki pengawasan mutu produk pangan yang baik. Perusahaan ini juga telah tersertifikasi ISO dan SNI serta telah terjamin mutu dan kehalalan produk nya. Pada Kerja Praktek ini, Penulis berfokus dalam bidang pengawasan mutu secara organoleptik dan kimia dari seasoning yang digunakan sebagai bumbu dalam mie instan karena bumbu merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan mutu dan kualitas dari produk mie instan. Seasoning memiliki sifat higroskopis yang sangat mudah menyerap air sehingga mutu dari seasoning harus diperhatikan karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penerimaan konsumen terhadap mie instan. Selain itu umur simpan dari

  

seasoning juga perlu diperhatikan kerena semakin lama penyimpanan akan semakin

  rendah kualitas dari seasoning. Oleh karena itu, Penulis memilih untuk berfokus pada seasoning .

  1.2. Tujuan

  Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah untuk mempelajari mempelajari evaluasi umur simpan dan pengawasan mutu seasoning secara organoleptik dan kimia dari seasoning produk mie instan.

  1.3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

  Penulis melakukan kerja praktek di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi yang bertempat di Jalan Tambak Aji II nomor 8, Ngaliyan, Semarang. Waktu

  Noodle

  pelaksanaan kerja praktek adalah selama 23 hari kerja, yaitu dimulai dari tanggal 1 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Sedangkan pada hari Sabtu, kegiatan kerja dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB.

1.4. Metode dan Kegiatan Kerja Praktek

  Kegiatan Kerja Praktek dilakukan dengan metode pengamatan secara langsung dengan bimbingan dari pembimbing lapangan, melakukan wawancara dan diskusi dengan pembimbing lapangan dan studi pustaka dari berbagai sumber. Selama kegiatan Kerja Praktek, kegiatan yang dilakukan adalah :  Orientasi pabrik : yaitu kegiatan pengenalan mengenai peraturan perusahaan dan juga hak dan kewajiban penulis selama mengikuti Kerja Praktek.  Melakukan diskusi tentang pengaturan jadwal kegiatan selama Kerja Praktek  Praktek Secara langsung didalam divisi Quality Control yang meliputi bahan baku

  (tepung dan minyak), pengemasan (etiket, karton dan cup), seasoning (bumbu, bawang goreng, minyak bumbu, saus sambal, cabai bubuk dan kecap), proses produksi, shelf life (mie dan seasoning) dan finish good.  Diskusi dengan pembimbing pada setiap divisi quality control dan pembimbing lapangan mengenai pengawasan mutu dan studi pustaka.  Melakukan pengamatan dan pengambilan data, kemudian dibandingkan dengan pustaka yang sesuai

2. PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle mulai berdiri pada tanggal 27 April 1970 di Jakarta dengan nama PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan juga minuman. Kemudian pada tanggal 31 Oktober 1987 PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd cabang Semarang didirikan dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Ir. Hartanto dan Menteri Tenaga Kerja Soedomo. Pada tanggal 1 Maret 1994, PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd dan anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood group bergabung menjadi sebuah perusahaan dengan nama PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang hanya terkhusus untuk bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Kemudian PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk berganti nama menjadi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada tanggal 1 Oktober 2009.

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle merupakan divisi yang terbesar di Indofood yang memiliki pabrik di 15 kota di Indonesia dan salah satunya adalah di Semarang. Pusat dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle adalah pabrik yang berlokasi di daerah Ancol, Jakarta. Cabang PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle selain di Semarang adalah Medan, Palembang, Lampung, Pekanbaru, Tangerang, Cibitung, Bandung, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Makasar, Jambi dan Manado. Mie instan siap saji yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang didistribusikan ke wilayah DIY dan Jawa Tengah. Produk

  • – produk yang dihasilkan adalah Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Nikimiku, Sarimi Gelas dan Pop Mie yang memiliki berbagai macam varian rasa. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang terletak di Jalan Tambak Aji II nomor 8, Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang

  2

  2 Berdasarkan letak geografisnya, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang dibatasi oleh perusahaan lain yaitu : Batas Utara : PT. Lautan Luas Batas Selatan : PT. WOI Batas Timur : PT. Guna Mekar Industri Batas Barat : PT Apollo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan pangan berupa mie instan dari bahan baku sampai menjadi produk akhir. Kemudian Produk akhir ini akan didistribusikan ke pasar. Selain mie instan, beberapa kegiatan usaha yang dikelola oleh

  ICBP adalah produk dairy (susu kental manis, kremer, mentega), makanan ringan, penyedap makanan (bumbu instan, kecap, saus sambal, saus tomat), nutrisi dan makanan khusus (bubur sereal dan biskuit, cereal snack, minuman sereal) dan minuman (teh, kopi, minuman berkarbonasi, AMDK, jus buah).

2.2. Struktur Organisasi

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang dipimpin oleh

  

Branch Manager . Branch Manager memiliki tugas untuk memimpin dan mengarahkan

  semua kegiatan yang terjadi di perusahaan untuk mencapai kinerja yang tinggi dalam menghasilkan produk

  • – produk yang memiliki kualitas yang tinggi dan memiliki jaminan mutu yang baik karena selalu terjaga kualitasnya. Branch Manager membawahi enam departemen, yaitu :

   Branch Human Resources Manager (BHRM) BHRM bertugs memimpin departemen Human Resources. Tugas dari BHRM adalah untuk merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan sumber daya manusia yang meliputi hubungan industrial, administrasi, kepegawaian dan pengupahan, jaminan sosial serta pelayanan umum untuk mendukung tercapainya sasaran perusahaan.

  Purchasing Officer memimpin departemen Purchasing. Departemen Purchasing ini

  memiliki tugas untuk melakukan pengadaan barang

  • – barang yang diperlukan untuk setiap departemen.

   Factory Manager (FM) FM bertugas untuk memimpin departemen Manufacturing yang memiliki tugas untuk merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan manufacturing yang meliputi : a.

  Production Planning and Inventory Control (PPIC) PPIC dipimpin oleh PPIC Supervisor yang bertugas untuk merencanakan jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang telah diterima dan mengendalikan tingkat ketersediaan dari raw material dan finished goods sehingga standar buffer stock akan tetap terjaga.

  b.

  Teknik Teknik dipimpin oleh Teknik Supervisor yang bertugas untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengkoordinasi semua kegiatan yang terjadi pada bagian teknik, baik dalam perawatan maupun dalam perbaikan mesin sehingga operasional mesin produksi dan sarana penunjangnya dapat berjalan dengan lancar.

  c.

  Production Kegiatan manufacturing ini dipimpin oleh Production Supervisor yang membawahi tiga production shift supervisor yang memiliki tugas untuk merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua aktivitas produksi yang sesuai dengan standar

  • – standar yang telah ditetapkan dan juga menjaga kelancaran dari proses produksi dengan cara meminimalkan pemborosan raw dan utilitas secara efektif dan efisien.

  material d.

  Warehouse

  Warehouse dipimpin oleh Warehouse Supervisor. Tugas dari warehouse ini

  adalah untuk merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan mengenai pergudangan sehingga tercapai jumlah yang akurat, utuh dan menjaga keamanan barang. BPDQCM memimpin departemen PDQC. Tugas dari BPDQCM adalah untuk mengendalikan mutu dari Incoming Quality Control, Process Quality Control dan

  Outgoing Quality Control serta melakukan Market Audit.

   Finance & Accounting Manager (FAM) FAM dipimpin oleh departemen Finance & Accounting. Departemen ini memiliki tugas untuk merencanakan dan mengendalikan semua kegiatan yang berkaitan dengan keuangan dan juga menyajikan laporan serta analisis keuangan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

   Area Sales & Promotion Manager (ASPM) ASPM memimpin departemen Marketing yang memiliki tugas untuk merencanakan dan juga mengkoordinasikan stategi kegiatan promosi dan penjualan terhadap semua produk yang dihasilkan oeh perusahaan.

2.3. Ketenagakerjaan

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang memiliki karyawan kurang lebih berjumlah 800 orang yang jumlahnya dapat berubah pada setiap bulannya karena berdasarkan turn over karyawan. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang memiliki 2 macam waktu kerja yaitu 5 hari kerja dalam seminggu dan 6 hari kerja dalam seminggu. Untuk pekerja kantor, pabrik ataupun bagian yang bekerja dengan dasar waktu bekerja 5 hari kerja dalam seminggu maka setiap harinya akan bekerja selama 8 jam. Jam kerja untuk pekerja kantor, pabrik ataupun bagian yang bekerja dengan dasar waktu bekerja 5 hari kerja adalah dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB dan dimulai dari hari Senin sampai Jumat. Untuk pekerja kantor, pabrik ataupun bagian yang bekerja dengan dasar waktu bekerja 6 hari kerja dalam seminggu maka akan bekerja selama 7 jam dalam sehari dan 40 jam seminggu yang dilakukan dalam dinas normal ataupun terdapat pergantian shift. Jam kerja untuk pekerja kantor, pabrik ataupun bagian yang bekerja dengan dasar waktu bekerja 6 hari kerja adalah dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB pada hari Senin sampai Jumat. Dan dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.30 WIB

  

Shift kedua yaitu dari pukul 14.30 WIB sampai 22.00 WIB. Shift terakhir yaitu dimulai

  dari pukul 22.00 WIB sampai 07.00 WIB. Tetapi pada hari Sabtu hanya dibagi menjadi 2 shift yaitu mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB untuk shift pertama dan pukul 12.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB untuk shift kedua.

2.4. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang memiliki visi dan misi yang realistik, spesifik dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan.  Visi Perusahaan Visi dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang adalah menjadi Produsen barang – barang konsumsi yang terkemuka.

   Misi Perusahaan Misi dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang adalah :  Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan pelanggan, menawarkan merek

  • – merek unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi.  Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan  Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi  Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan  Meningkatkan stakeholders value secara berkesinambungan.

   Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang adalah : “Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha Kami dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku

  2.5. Logo Perusahaan

  Gambar 1. Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang Logo dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang menggunakan dua warna dasar yaitu merah dan biru dengan pencitraan grafis huruf dan warna. Warna merah melambangkan semangat, sedangkan warna biru menggambarkan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

  2.6. Jenis Produk

  PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang tidak hanya memproduksi satu jenis produk mie instan. Beberapa produk yang diproduksi adalah mie instan dengan brand yang berbeda yaitu seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun, Sarimi Gelas dan Mie Telur Cap 3 Ayam. Produksi mie instan dengan brand yang berbeda dikarenakan adanya target pasar yang berbeda berdasarkan segmen ekonomi.

  a.

  Indomie Produk Indomie yang pertamakali dikenalkan kepada konsumen adalah Indomie kuah rasa Kaldu Ayam yaitu pada tahun 1972. Kemudian pada tahun 1982 muncul varian rasa baru yaitu Indomie kuah rasa Kari Ayam dan pada 1983 baru lah muncul Indomie Mie Goreng. Produk Indomie selain mengandung protein yang cukup tinggi, juga mengandung vitamin seperti vitamin A, B1, B6, B12, asam folat dan juga zat besi.

  Varian rasa pada produk Indomie antara lain :  Indomie Kuah : Indomie rasa Ayam Bawang, Kari Ayam, Ayam Spesial, Soto

   Indomie Goreng : Indomie Goreng rasa Soto, Rendang, Ayam Bawang, Pedas, Iga Penyet, Cabe Ijo dan lain – lain.  Indomie Goreng Jumbo : Mie Goreng Jumbo dan Mie Goreng Jumbo rasa Ayam Panggang.  Indomie Selera Nusantara : Mie Goreng Cakalang, Mie rasa Empal Gentong, Mie rasa Soto Banjar Limau Kulit, dan lain – lain.  Indomie Kriting : Mie Kristing Goreng rasa Ayam Panggang, Mie Kriting Goreng rasa Ayam Cabe Rawit, Mie Kriting Goreng rasa Spesial.  Indomie Kuliner Indonesia : Mie Kuah rasa Soto Lamongan dan Mie Goreng rasa Dendeng Balado.  Indomie Taste of Asia : Mie Goreng rasa Bulgogi ala Korea, Mie Kuah rasa Laksa ala Singapura  Indomie “My Noodlez” : Rasa Seaweed, Salmon Teriyaki dan Pizza Cheese.

   Real Meat : Rasa Rendang dan Ayam Jamur Bite Me : Rasa Pizza Barbeque, Udang Tempura dan Seaweed. Gambar Produk Indomie dapat dilihat pada Gambar 2.

  \

  Gambar 2. Produk Indomie

  Sumber : www.Indofood.com b.

  Supermi Pada tahun 1968, Supermi mulai diproduksi oleh Sudono Salim sebagai produk mie instan serbaguna. Produk Supermi serbaguna ini muncul sebelum adanya Indomie.

  Namun setelah muncul produk Indomie, Supermie muncul juga sebagai mie instan berbumbu. Kemudian pada tahun 1976 Supermi menambahkan varian rasa baru yaitu rasa Kaldu Ayam. Pada tahun 2008, Supermi muncul dengan varian rasa baru yaitu Supermi Go dengan tiga macam rasa yaitu GoBang, GoSo dan GoKar dan pada tahun 2013, Supermi meluncurkan varian rasa baru yaitu Supermi rasa Ayam Spesial. Selain itu ada pula varian rasa Supermi yang lain seperti Supermi rasa Opor Ayam. Gambar Produk Supermi dapat dilihat pada Gambar 3.

  Gambar 3. Produk Supermi

  Sumber : www.Indofood.com c.

  Sarimi Produk Sarimi pertama kali diproduksi pada tahun 1982 kemudian mengalami perubahan kemasan dan maskot pada tahun 2012. Sarimi memiliki banyak varian rasa, diantaranya yaitu :  Sarimi isi 2 : Mi Goreng rasa Ayam Kecap, Soto, Kari Spesial, Ayam Kremes, Soto Koya Jeruk Nipis, Ayam Bawang dan Baso Sapi.

   Sarimi Kuah : Soto Koya Gurih, Soto Koya Jeruk Nipis, Soto Koya Pedas, Ayam Bawang, Baso Sapi, Kaldu Ayam,  Sarimi Goreng : Sarimi Mi Goreng, Sarimi Mi Goreng rasa Ayam  Sarimi Besaar : Ayam Bawang, Mi Goreng Spesial, Mi Goreng Spesial Ekstra Pedas dan Soto Mi.

  Gambar Produk Sarimi dapat dilihat pada Gambar 4.

  Gambar 4. Produk Sarimi

  Sumber : www.Indofood.com d.

  Mie Sakura Varian rasa dari Mie Sakura adalah Mie Kuah rasa Soto Ayam, Baso Sapi, Ayam Bawang, Ayam Spesial, Sup Ayam, Ayam Kecap Pedas dan Kaldu Ayam. Selain mie kuah, Mie Sakura juga memiliki mie goreng yaitu Sakura Mie Goreng.

  Gambar Produk Mie Sakura dapat dilihat pada Gambar 5.

  Gambar 5. Produk Mie Sakura

  Sumber : www.Indofood.com e.

  Pop Bihun Bahan baku bihun dari pembuatan Pop Bihun ini adalah beras. Pop Bihun dibedakan menjadi dua yaitu Pop Bihun Spesial dan Pop Bihun Reguler. Beberapa varian rasa dari Pop Bihun Spesial yaitu Pop Bihun Spesial rasa Kari Ayam Pedas, Pop Bihun Spesial rasa Soto Ayam, Pop Bihun Spesial rasa Ayam Bawang, Pop Bihun Spesial Goreng Spesial. Sedangkan varian rasa dari Pop Bihun Reguler yaitu Pop Bihun Reguler Bihun Goreng, Pop Bihun Reguler rasa Soto Ayam dan Pop Bihun Reguler rasa Ayam Bawang.

  Gambar Produk Pop Bihun dapat dilihat pada Gambar 6.

  Gambar 6. Produk Pop Bihun

  Sumber : www.Indofood.com f.

  Pop Mie Produk Pop Mie baru mulai diproduksi pada tahun 1987 dan merupakan jenis mie

  

instant dalam bentuk cup. Pop mie terdapat da jenis yaitu Pop Mie Mini dan Pop Mie

  Reguler. Varian rasa dari Pop Mie Mini adalah Pop Mie Mini rasa Ayam Bawang, Baso Sapi dan Soto Mie. Sedangkan untuk Pop Mie Reguler terdapat Pop Mie kuah dan Pop Mie Goreng. Untuk Pop Mie kuah memiliki varian rasa yaitu : Ayam, Ayam Spesial, Ayam Bawang Spesial, Baso, Baso Spesial, Soto Ayam dan Kari Ayam. Varian rasa dari Pop Mie Goreng adalah Pop Mie Goreng Spesial, Pop Mie Goreng Pedas, Pop Mie Goreng rasa Sosis Spesial, Pop Mie Goreng rasa Sosis Bakar Pedas. Gambar Produk Pop Mie dapat dilihat pada Gambar 7.

  Gambar 7. Produk Pop Mie

  Sumber : www.Indofood.com g.

  Sarimi Gelas Produk Sarimi Gelas produk mie instan berkuah yang hanya memiliki tiga varian rasa yaitu Sarimi Gelas rasa Ayam Bawang, Sarimi Gelas rasa Soto Ayam dan Sarimi Gelas rasa Baso Sapi. Gambar Produk Sarimi Gelas dapat dilihat pada Gambar 8. h.

  Mie Telur Cap 3 Ayam Produk Mie Telur Cap 3 Ayam merupakan produk mie yang dapat dengan mudah diolah sebagai masakan utama. Jika dibandingkan dengan produk mie instan, produk ini lebih sehat karena dalam proses pengeringannya dilakukan dengan suhu tinggi sehingga kadar air yang terdapat dalam mie sangat rendah sehingga dapat menambah umur simpan karena dapat mencegah tumbuhnya mikroorganisme pembusuk. Mie Telur Cap

  3 Ayam ini juga produk yang baik karena tanpa penambahan bahan pengawet. Produk ini dibagi menjadi dua yaitu Mie Telur Cap 3 Ayam Mie Kriting dan Mie Telur Cap 3 Ayam Mie Bulat. Gambar Produk Mie Telur Cap 3 Ayam dapat dilihat pada Gambar 9.

  Gambar 9. Produk Mie Telur Cap 3 Ayam

  Sumber : www.Indofood.com 2.7.

   Kode Produksi 2.7.1. Kemasan Primer (Etiket)

  Gambar 10. merupakan gambar dari kemasan primer mie goreng, dapat diketahui bahwa dalam kemasan etiket terdapat kode produksi yaitu . Arti dari kode tersebut adalah  080217 adalah tanggal kadaluwarsa dari produk yang menandakan tanggal terkahir dari boleh dikonsumsinya produk tersebut.

   SMG merupakan wilayah diproduksinya produk tersebut.  B2 menunjukkan group B dan diproduksi pada shift 2.  21 merupakan nomor mesin pengemas.  08 merupakan tanggal produksi mie.  8 merupakan umur simpan dari produk mie instan yaitu 8 bulan.

  Kode produksi pada kemasan primer (etiket) Indomie Mi Goreng : 080217 SMG B2 21 08 8

  Gambar 10. Kode Produksi pada kemasan etiket Indomie Mie Goreng 2.7.2.

   Kemasan Sekunder (Karton)

  Gambar 11. merupakan gambar dari kemasan sekunder pada pop mie, dapat dilihat kode produksi yang terdapat dalam kemasan karton yaitu 15 JUN 16 SMG A3 09 15 6. Arti dari kode produksi di atas yaitu:  15 JUN 16 adalah tanggal kadaluwarsa produk  SMG adalah lokasi atau wilayah produksi.  A3 berarti grup A dan shift 3.  09 menunjukkan line produksi.  15 menunjukkan tanggal produksi  6 menunjukan umur simpan produk, yaitu 6 bulan.

  Kode produksi pada kemasan sekunder (karton) Pop Mie : 15 JUN 16 SMG A3 09 15 6

  Gambar 11. Kode produksi pada kemasan karton Pop Mie

3. PROSES PRODUKSI 3.1. Bahan Baku dan Pengemas Sebelum dilakukan proses produksi, perlu dilakukan pengecekan terhadap bahan baku.

  Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi mie instan adalah tepung, minyak, larutan alkali dan minyak. Selain itu dilakukan juga persiapan terhadap bahan pengemas yang digunakan untuk mengemas mie yang telah matang.

3.1.1. Tepung Salah satu bahan baku utama dalam pembuatan produk mie instan adalah tepung terigu.

  Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari biji gandum yang telah dihancurkan dengan cara digiling. Tepung terigu memiliki kemampuan pembentukan gluten yang merupakan protein utama dalam tepung terigu yang jika berinteraksi dengan air akan bersifat elastis dan memberikan pengaruh dalam pembuatan mie instan karena keelastisan ini menentukan apakah adonan yang dihasilkan mudah putus atau tidak karena adanya pemanasan dan pencetakan. (Astawan, 2008). Tepung terigu yang digunakan untuk pembuatan mie instan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang adalah tepung terigu yang diproduksi oleh PT. Bogasari Flour Mills yang terletak di Surabaya. PT. Bogasari Flour Mills ini termasuk kedalam Indofood Group.

  Tepung terigu yang digunakan untuk pembuatan mie instan adalah Tepung Terigu Segitiga Hijau, Tepung Terigu Cakra Kembar dan Tepung Terigu Segitiga Biru. Komposisi penggunaan dari tepung ini berbeda pada setiap brand produk. Menurut SNI 3751:2009 mengenai Syarat Mutu Tepung Terigu sebagai Bahan Pangan, faktor

  • – faktor yang perlu diperhatikan agar mutu tepung tetap terjaga adalah bersih atau tidaknya tepung, basah atau tidaknya tepung, ada atau tidaknya cemaran serangga / larva / kepompong/ jamur dan adanya cemaran seperti logam, kayu dan lain – lain.

  3.1.2. Minyak

  Jenis minyak yang digunakan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi

  

Noodle Cabang Semarang untuk proses produksi adalah minyak kelapa sawit. Minyak

  kelapa sawit ini adalah minyak yang mengandung pro vitamin A dan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan. Selain itu, minyak kelapa sawit juga kaya akan asam lemak tidak jenuh yaitu 40% asam oleat dan 44% asam palmitat. Minyak juga berfungsi sebagai penambah rasa gurih pada bahan pangan dan sebagai penghantar panas selama proses produksi (Ketaren, 2008). Ciri

  • – ciri dari minyak kelapa sawit adalah kandungan asam lemak bebas maksimal 0,3%, bilangan peroksida maksimal 0% dan kadar air maksimal 0,1% (Hambali et al., 2007).

  3.1.3. Larutan Alkali

  Larutan alkali merupakan salah satu bahan yang ditambahkan selama pembuatan mie instan. Tujuan dari penambahan larutan alkali ini adalah untuk memperkuat gluten yang terbentuk sehingga adonan yang terbentuk nantinya akan elastis dan lentur dan memperbaiki kecerahan warna dari pigmen terigu. Menurut Astawan (2008), semakin banyak larutan alkali yang ditambahkan, semakin kenyal pula adonan mie yang dihasilkan. Namun kadar penambahan larutan alkali perlu diperhatikan karena penambahan yang berlebihan akan menimbulkan bau tak sedap pada produk mie instan. Larutan alkali ini terdiri dari garam, pewarna, antioksidan, penguat rasa, pengemulsi, pengental dan pengatur keasaman.

  3.1.4. Air

  Air juga merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam proses pembuatan mie instan. Penambahan air ini berfungsi sebagai pelarut, media pengembang dan juga sebagai pembentuk sifat elastis dan kenyal dari gluten (Astawan, 2008). Menurut SNI 01-3553-1994, air yang digunakan dalam proses pembuatan mie instan sebaiknya memiliki kisaran pH 6-9, terbebas dari cemaran bakteri coliform, tidak berbau, tidak berasa dan kekeruhan maksimal 5 NTU. Jumlah air yang ditambahkan sebaiknya berkisar 28-38% dari campuran bahan yang digunakan agar adonan tidak terlalu lengket

3.1.5. Pengemas

  • – Tujuan dari pengemasan adalah untuk melindungi produk pangan dari kerusakan kerusakan fisik seperti terkena benturan dan tekanan, melindungi produk pangan dari cemaran, memudahkan penyimpanan, pengangkutan dan distribusi serta meningkatkan umur simpan dari produk itu sendiri. Jenis kemasan primer yang digunakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah etiket dan untuk kemasan sekunder digunakan karton. Kemasan etiket terdiri dari campuran plastik OPP (Oriented

  

Polypropylene ) dan juga plastik PP. Plastik OPP merupakan plastik yang dapat dicetak

  dan memiliki barrier yang sangat baik terhadap uap air. Plastik OPP juga transparan dan juga lebih murah dibandingkan dengan film lain. Sedangkan plastik PP memiliki sifat ringan, memiliki daya tembus uap yang rendah dan juga stabil terhadap suhu tinggi (Suyanti, 2008). Suradi (2005) mengatakan bahwa tujuan diberikannya kemasan sekunder berupa karton adalah untuk melindungi produk dari goncangan yang terjadi selama perjalanan dan juga beban berat yang dapat menyebabkan kerusakan pada produk.

3.2. Proses Produksi

  Proses produksi mie instan terdiri dari sieving, mixing, pressing, steaming, cutting & Diagram alir proses produksi mie instan dapat dilihat folding, frying, cooling & packing. pada Gambar 12.

  Larutan Alkali

  Tepung

  

Sieving

  Terigu Penyaringan

  

Mixing

Pressing

Steaming Cutting & Folding

  Minyak

  Frying

  Goreng

  Cooling

  Bahan

  Packing

  Pengemasan Pelengkap

  Produk Mie Instan

   Sieving

  

Sieving merupakan tahap pertama dalam pembuatan mie instan. Tepung yang telah

  diterima dianalisa terlebih dahulu oleh QC field dan QC analis. Analisa yang dilakukan yaitu berupa pengecekan adanya cemaran atau tidak, keadaan sack rusak atau tidak, uji

  

iron spot , kadar abu dan juga gluten. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah tepung

  yang akan digunakan sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kemudian bahan baku berupa tepung dituangkan kedalam screw. Tepung yang digunakan adalah tepung terigu Cakra Kembar, Segitiga Hijau dan Segitiga Biru. Dalam satu penuangan, dibutuhkan 10 sack tepung. Perbandingan jumlah tepung yang dimasukkan harus sesuai dengan jenis mie yang akan diproduksi. Tepung yang telah dituang diayak dengan

  

screw conveyor dengan ukuran 20 mesh kemudian ditarik ke dalam mixer melalui pipa

penghisap.

   Mixing Tepung yang telah dimasukkan ke dalam screw kemudian dihisap kedalam mixer. Di dalam mixer ini terjadi proses pencampuran antara tepung terigu dengan larutan alkali sampai adonan menjadi homogen. Larutan alkali yang digunakan berbeda

  • – beda tergantung dari jenis mie yang akan diproduksi. Warna dari larutan alkali adalah kuning bening, kuning agak kehitaman dan kuning kehijauan. Warna yang berbeda ini disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan yang terdapat dalam larutan alkali. Larutan alkali yang digunakan perlu disaring terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mencegah terbawanya cemaran. Waktu yang dibutuhkan untuk pencampuran ini adalah

  10

  • – 15 menit. Adonan yang telah homogen kemudian diturunkan ke dalam Feeder

  

Press . Area mixing ini berada dilantai 2 dan setiap 1 pekerja bertanggung jawab untuk

mengawasi 2 panel control dari mesin mixer.

   Pressing Adonan yang telah melewati proses mixing dan telah homogen dilewatkan ke dalam mesin roll press. Pressing ini bertujuan untuk mendapatkan adonan dengan ketebalan tertentu. Ketebalan mie berbeda untuk masing

  • – masing Brand. Proses pressing ini
masuk kedalam sliter untuk membentuk untaian mie. Lokasi dari proses pressing ini adalah dibawah ruang mixing sehingga dapat memudahkan proses penuangan adonan dari proses mixing. Pada tahap ini dilakukan pengecekkan ketebalan dari lembaran adonan dan bentuk untaian dari mie oleh seorang QC Produksi.

   Steaming Mie yang telah terbentuk menjadi untaian dan telah mendapatkan ketebalan yang sesuai kemudian masuk kedalam proses steaming yaitu proses pemasakan dimana mie dilewatkan kedalam steam box yang dialirkan uap panas dengan suhu ±100ºC. Proses

  

steaming ini menggunakan prinsip pengukusan. Seorang QC harus mengkontrol tekanan

steamer dan lamanya waktu pengukusan. Bila tekanan steam tidak sesuai dengan

  standar maka dapat dihasilkan mie dalam keadaan kurang matang / mentah. Mie yang kurang matang kemudian akan direject sehingga tidak digunakan.

   Cutting & Folding Mie yang telah dikukus dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan dengan menggunakan pisau cutter. Mie yang sudah dipotong kemudian akan terlipat menjadi 2 tumpuk dan akan masuk kedalam cetakan. Jika ketebalan mie yang telah dipotong tidak sesuai standar maka akan direject.

   Frying Mie yang telah terpotong dan telah terlipat kemudian dimasukkan kedalam cetakan berupa mangkuk kemudian digoreng dengan cara dilewatkan dalam minyak dengan suhu ±120-160ºC. Minyak yang akan digunakan untuk menggoreng harus dipanaskan terlebih dahulu menggunakan steam boiler. Penggorengan ini dilakukan untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam mie dari ±32%-35% menjadi ±3,5% sehingga mie akan bertahan sampai 8 bulan. Pada proses frying dilakukan pengontrolan terhadap suhu dari minyak yang digunakan untuk menggoreng. Tujuan dari pengontrolan ini adalah untuk mencegah terjadinya case hardening yaitu keadaan dimana bagian luar mie sudah matang tetapi bagian dalam dari mie masih mentah. Kadar FFA dari minyak

   Cooling Mie yang telah melewati penggorengan akan didinginkan menggunakan kipas angin. Tujuan dilakukannya proses pendinginan ini adalah untuk menurunkan suhu mie

  o o

  menjadi 30 C sampai 35 C dan dilakukan selama 2-8 menit. Mie yang telah didinginkan kemudian dilakukan sampling secara acak untuk dilakukan uji organoleptik dan uji kimia. Uji kimia dilakukan untuk menguji kadar lemak, bilangan asam dan kadar air dari blok mie. Sedangkan uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap produk (Susiwi, 2009) Indera yang digunakan adalah penglihatan, penciuman, perasa, peraba dan pendengaran.

   Packing Sebelum dilakukan packing dilakukan penambahan bumbu/sauce dan minyak bumbu berdasarkan rasa dari mie yang diproduksi. Kemudian mie dikemas dalam kemasan primer berupa etiket yang berfungsi untuk melindungi produk dan mempermudah transportasi. Setelah dibungkus menggunakan etiket, mie kemudian dikemas dalam karton box. Seorang QC bertugas untuk mengecek kondisi sealer apakah kemasan sudah tertutup rapat dan terhindar dari kontaminasi.

4. PENGAWASAN MUTU

  Mutu merupakan suatu faktor yang penting bagi suatu perusahaan untuk menjaga konsistensi dari suatu produk sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan meningkatkan jaminan dari keamanan produk. Puspitasari (2004) mengatakan bahwa pengawasan mutu dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk menyesuaikan apakah produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar yang ada. Tujuan dilakukannya pengawasan mutu ini adalah untuk memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, pengawasan mutu juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi biaya seperti efisiensi biaya desain produk dan efisiensi biaya produksi. Pengawasan mutu harus dilakukan dari awal hingga akhir yaitu mulai dari bahan baku, proses produksi sampai produk akhir. Pengawasan mutu pada umumnya dilakukan dengan melakukan pengukuran dan pengujian. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran berat, ketebalan, dan lain

Dokumen yang terkait

Evaluasi Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Secara Mandiri oleh PT Indofood CBP (Consumer Branded Products) Sukses Makmur Tbk (Terbuka) Cabang Medan

1 34 132

Hubungan Faktor Individu Dan Shift Kerja Dengan Produktivitas Tenaga Kerja Wanita Pada Bagian Pengepakan Di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Cabang Medan Tahun 2004

1 37 66

Penetapan Bilangan Asam (Acid Value) Dalam Mie Instan Di PT. Indofood CBP Sukses Makmur tbk. Medan

44 184 26

Penetapan Kadar Air Pada Mie Instant Menggunakan Metode Oven Di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Medan

25 221 29

Analisis Hubungan Likuiditas Dengan Rentabilitas Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk

8 78 68

Evaluasi Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Secara Mandiri oleh PT Indofood CBP (Consumer Branded Products) Sukses Makmur Tbk (Terbuka) Cabang Medan

1 50 150

Sistem Pencatatan Penjualan Kredit Pada Koperasi Karyawan Karya Usaha Inti Makmur Di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bandung

0 9 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Evaluasi Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Secara Mandiri oleh PT Indofood CBP (Consumer Branded Products) Sukses Makmur Tbk (Terbuka) Cabang Medan

0 0 42

BAB I PENDAHULUAN - Evaluasi Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Secara Mandiri oleh PT Indofood CBP (Consumer Branded Products) Sukses Makmur Tbk (Terbuka) Cabang Medan

0 0 10

Evaluasi Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Secara Mandiri oleh PT Indofood CBP (Consumer Branded Products) Sukses Makmur Tbk (Terbuka) Cabang Medan

0 1 11