Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA FKIP TENTANG KESEJAHTERAAN GURU TERHADAP MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU Studi Kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Anastasia Swastikaputri Mahendraswara NIM : 041334018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN God has made everything beautiful in it’s time
(Ecclesiastes 3:11) Karya Kecil ini Kupersembahkan untuk : Tuhan Yesusku di Surga
Bunda Perawan Maria Pelindungku Keluarga Kecilku Tercinta : Papa Mc. Bambang Prasetya, Mama Anna Eneng Sudaryanti, Mas Yanu dan Dik Biel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “When we choose our thought, we are choosing our future”
J im Clem m er
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Oktober 2008
Penulis,
An. Swastikaputri MahendraswaraPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Anastasia Swastikaputri MahendraswaraNomor Mahasiswa : 041334018
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA FKIP TENTANG KESEJAHTERAAN
GURU TERHADAP MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU Studi Kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakartabeserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 12 Desember 2008 Yang menyatakan ( Anastasia Swastikaputri Mahendraswara )PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur atas berkat dan karunia Allah Bapa di Surga sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “PENGARUH PERSEPSI
MAHASISWA FKIP TENTANG KESEJAHTERAAN GURU TERHADAP MINAT
MAHASISWA FKIP MENJADI GURU “. Studi Kasus Mahasiswa FKIP Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta Tahun 2008.Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan sesuai program studi yang ditempuh di
Universaitas Sanata Dharma.Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat
dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
c. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata DharmaPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato,S.Pd.,M.Si., selaku Pembimbing I
yang telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.
f. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.dan Ibu Rita Eni Purwanti, S.Pd., M.Si.
selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
g. Segenap staff pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu ya ng telah
diberikan melalui perkuliahan.
h. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu
proses kelancaran dalam proses belajar selama ini.i. Seluruh mahasiswa FKIP Sanata Dharma Angkatan 2005 yang telah membantu kelancaran penelitian.
j. Semua Guruku di TK-SD Nusa Indah Pontianak, SMP Santu Petrus Pontianak,
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, serta seluruh Dosen USD khususnya ProgramStudi Pendidikan Akuntansi atas segala bimbingan dan ilmunya, terima kasih.
k. Papa, Mama, Opa, S’yanu, Biel tercinta yang selalu menjadi kekuatan bagi
hidupku, makasih buat semua dukungannya, baik material maupun non material. ILove You All.
l. Seluruh keluarga besarku, terkhusus Tante Sari dan Om Nugroho yang selalu
memperhatikanku. Makasih buat semua dukungannya, baik material maupun non material. Tuhan Memberkati ( Doakan Tika sukses ya, supaya Tika bisa balas semua kebaikan Tante dan Om).m. Galih Anang Katoko, S.E, makasih buat kesabarannya, tetep jadi temen setiaku
ya...?PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n. Sahabat-sahabatku tercinta (Cece, Ika, Pasca, Rani, Sela, Astri, Yanita, Is Rahayu),
makasih buat spiritnya, kalian selalu memberikan kecerian dan warna dihidupku, selalu ada disaatku sendiri..maapin aku ya, aku sering ga ngertiin kalian…Sukses selalu, jangan lelah tuk trus berpeluh…I miss you all. o. Seluruh teman-temanku PAK’04, yang telah menemani aku buat selalu belajar.p. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih banyak.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 6 November 2008 Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA FKIP TENTANG KESEJAHTERAAN
GURU TERHADAP MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU
Studi Kasus pada Mahasiswa FKIP Angkatan 2005
Universitas Sanata Dharma
Anastasia Swastikaputri Mahendraswara
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma pada bulan Juli
2008. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, angkatan 2005 yang
berjumlah 499 mahasiswa. Sampel yang diambil sebanyak 222 mahasiswa. Teknik
penarikan sampel yang digunakan adalah Stratified random sampling. Data
dikumpulkan dengan kuesioner dan dokumentasi. Data diana lisis dengan teknik
analisis regresi linear sederhana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh persepsi
mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKP menjadi
guru karena nilai koefisien regresi interaksi antara persepsi mahasiswa tentang
kesejahteraan guru dengan minat mahasiswa menjadi guru sebesar 0,494 dengan ?
value sebesar 1,645 atau probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,622).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF STUDENTS OF TEACHER TRAINING AND
EDUCATION FACULTY’S PERCEPTION TOWARDS TEACHER’S
WELFARE AND THEIR INTEREST BEING TEACHERS
A Case Study on the Students of the Faculty of Teacher Training and Education
2005 Academic Year
Sanata Dharma University, Yogyakarta
Anastasia Swastikaputri Mahendraswara
NIM : 041334018
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
This research aims to know the effect of university students’ perception towards the welfare of teacher and their interest to be teachers. This research was conducted at Sanata Dharma University in July 2008. The
population in this research were all students of the faculty of Teacher Training and
Education 2005 Academic year which consist of 499 students. The samples were 222
students, taken by applying the Stratified random sampling method. The data were
collected by using questionnaire and documentation. The data was analysed by using
simple linear regression.The result of the research shows that : there is no influence towards university
student’s perception about the welfare of teacher and students’ interest to be teachers
because the value of interaction regression coefficient between university students’
perception about the welfare of teacher and the university students’ interest to as
teacher is 0,494 with ? value = 1,645 or probability is above 0,05 (0,622).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………… iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………..……… iii HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………….................. iv MOTTO…………………………………........................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………….. vi KATA PENGANTAR…………………………………................................. vii ABSTRAK…………………………………………………………………… x ABSTRACT………………………………….................................................. xi DAFTAR ISI………………………………………………………………… xii DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………..……… 1 B. Batasan Masalah …………………………………….…………. 4 C. Rumusan Masalah ………………………………...……………. 4 D. Tujuan Penelitian…………..…………………………………… 4 E. Manfaat Penelitian………….…………………………………... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi……………….………………………………………… 6
1. Pengertian Persepsi…………………………………………. 6
2. Aspek-Aspek Persepsi……………………………………… 7
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Seleksi Persepsi.. 9
B. Kesejahteraan Guru…………………………………………….. 11
C. Minat ………………………………………………………..….. 19
D. Penelitian yang Relevan……………………………………….. 24
E. Kerangka Berpikir……………………………………………… 26
F. Hipotesis………………………………………………………... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian……………………………………………...…... 28 B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………. 28 C. Subjek dan Objek Penelitian……………………………………. 28 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel………………. 29 E. Operasionalisasi Variabel……………………………………….. 33 F. Teknik Pengumpulan Data……………………………………… 37 G. Teknik Pengujian Instrumen……………………………….…….38 H. Teknik Analisis Data…………………………………………… 45 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas SanataDha rma………………………….….49
1. PTPG Sanata Dharma............................................................ 49
2. FKIP Sanata Dharma……………………………………….. 50
3. IKIP Sanata Dharma……………………………………….. 50
4. Universitas Sanata Dharma………………………………… 51
5. Nama-Nama Rektor USD………………………………… 52
B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD………………………...53
1. Visi………………………………………………………….. 53
2. Misi………………………………………………………… 54
3. Tujua n Pendidikan USD……………………………………. 55
C. Prodi Pendidikan Ekonomi…………………………………….. 55
1. Program Studi Pendidikan Akuntansi……………………… 56
2. Program Studi Pendidikan Ekonomi……………………… 56
D. Program dan Fasilitas Pendukung untuk Kesejahteraan Mahasiswa ....................................................................................58
1. Beasiswa dan Bantuan Khusus............................................... 58
2. Bantuan Penyelesaian Skripsi/Tugas Akhir........................... 58
3. Beasiswa dari Luar USD........................................................ 59
4. Dana Van Lith.................................................................... 59
5. Asuransi/Bantuan Perawatan Kesehatan.............................. 60
6. Poliklinik.................................................................................61
E. Pejabat Struktur Universitas Sanata Dharma........................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data………………………………………………….. 63 B. Analisis Data…………………………………………………… 66 C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………70 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan………………………………………………………76 B. Saran……………………………………………………………. 76 C. Keterbatasan…………………………………………………… 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel Populasi Mahasiswa FKIP USD 2005…….………………………………… 30
Tabel Komposisi Populasi dan Sampel....................................................................... 32
Tabel Penjabaran variabel persepsi mahasiswa tentang kesejahteraan guru............... 33
Tabel Penjabaran variabel Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru.............................36
Tabel Validitas Variabel Persepsi Mahasiswa FKIP................................................... 39
Tabel Validitas Variabel Minat Mahasiswa FKIP Menjadi Guru............................... 41
Tabel Sebaran Responden Penelitian...........................................................................64
Tabel Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa FKIP Tentang Kesejahteraan Guru……. 65
Tabel Deskripsi Data Minat Mahasiswa Menjadi Guru…………………………….. 66
Tabel Ringkasan Hasil Uji Normalitas…………………………………..………….. 68
Tabel Ringkasan Hasil Uji Linearitas......................................................................... 69
Tabel Hasil Uji Regresi .............................................................................................. 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner…………………………………………………………… 80
Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Kuesioner………………………………………. 92
Lampiran 3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas…………………………………... 111
Lampiran 4 Pedoman Acuan Norma…………………………………………….. 117
Lampiran 5 Uji Normalitas dan Linearitas……………………………………… 121
Lampiran 6 Uji Regresi…………………………………………………………. 124
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian………………………………………………… 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini, masalah mengenai kesejahteraan guru
menjadi topik yang sangat menarik, bahkan sempat menjadi isu hangat dalam hari pertama Kongres XVII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Istora Senayan Jakarta. Pada waktu itu, sejumlah guru mempertanyakan masalah kesejahteraan tersebut kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wardiman Djojonegoro yang memberikan sambutan pengarahan dihadapan peserta Kongres.
Tunjangan Fungsional guru masih sangat rendah, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA. Tunjangan guru daerah terpencil sebesar 100 persen dari gaji pokok pun belum terealisasi. Menurut sumber di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pemberian tunjangan fungsional bagi guru terbentur pada besarnya anggaran yang diperlukan untuk itu.
Tidak seorang pun mengingkari bahwa pekerjaan guru itu penting. Guru berjasa dalam pembangunan Bangsa. Namun demikian pengamatan di masyarakat menunjukkan tidak semua orang berminat menjadi guru. Salah satu alasannya adalah pekerjaan guru bukan merupakan pekerjaan yang bergengsi. Status sosial ekonomi guru bukan yang paling atas, walaupun juga bukan yang paling bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Banyak sekali fenomena tentang profil guru yang begitu
memprihatinkan, guru hanya mempunyai gaji yang sangat rendah bila
dibandingkan dengan pegawai kantoran yang berdasi. Belum lagi banyak
guru yang menjadi guru sementara atau honorarium selama bertahun-tahun
juga dengan gaji dibawah standar.Di Indonesia, gaji guru hanya dihargai 0,25 pendapatan perkapita
setiap bulannya, sangat ironis. Hal ini tidak sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki oleh guru. Kondisi guru yang seperti ini hendaknya dikurangi dan
kenaikan tunjangan fungsional benar-benar terjadi dan bukan hanya sekedar
wacana saja, sebab kualitas guru sebenarnya terletak pada seberapa besar
penghargaan finansial dan non-finansial yang diberikan (Suara Karya, 1998).
Jika dinilai dengan rupiah, gaji guru saat ini rata-rata hanya Rp. 200.000;
sampai Rp.500.000; setiap bulan, yang dialokasikan pada satu jam tatap muka
dengan siswa dikelas sebesar Rp.5.000; hingga Rp.15.000;. Sementara untuk
membiayai hidup di pinggiran kota saja saat ini dibutuhkan minimal Rp.1,5
juta sampai Rp. 2 juta. Standar gaji tersebut terdapat pada guru swasta, guru
Bantu, guru kontrak dan guru honorer. Sementara untuk guru yang berstatus
pegawai negeri sipil (PNS) lebih diuntungkan karena standar gajinya
disesuaikan dengan pangkat dan golongan (Kompas, 2004).Jika mengamati keadaan sekitar, kadang seorang guru dengan gaji
yang rendah belum merasa puas akan pendapatan yang diterimanya, maka tak
heran jika ada guru yang memiliki pekerjaan sambilan, dan bisa jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendapatan utamanya yaitu menjadi guru. Sebagai contoh nyata dalam surat
kabar Suara Karya (30 November 1998), ada seorang guru bernama Slamet
yang terpaksa menjadi tukang batu karena gajinya yang rendah, padahal
sesungguhnya dia sudah menjabat sebagai Kepala Sekolah.Melihat kenyataan yang terjadi saat ini di Indonesia, maka salah satu
upaya pemerintah DPR RI untuk meningkatkan kesejahteraan guru adalah
dengan mengesahkan UU Guru dan Dosen pada tanggal 6 Desember 2005.
Berkaitan dengan guru secara khusus, UU tersebut mengatur berbagai hal
seperti, kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi, hak dan kewajiban, pembinaan
dan pengembangan, penghargaan, perlindungan dan organisasi profesi yang
ujungnya akan bermuara pada guru yang profesional.Minat menjadi guru juga dipengaruhi oleh tunjangan yang diberikan,
tersedianya dana pensiun, kepuasan kerja, mengembangkan ilmu
pengetahuan, dan pengakuan dari pemerintah. Secara garis besar, adanya
peningkatan kesejahteraan guru, baik finansial maupun non- finansial yang
sedang diusahakan oleh pemerintah beberapa tahun belakangan ini sangat
mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru. Fenomena ini sangat
menarik untuk diteliti. Dengan demikian akan diketahui seberapa besar minat
seseorang menjadi guru apabila ada perbedaan persepsi tentang kesejahteraan
guru.Seseorang berminat menjadi guru banyak dipengaruhi oleh beberapa
hal, salah satunya adalah faktor kesejahteraan yang akan diterima ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gaji guru sangat rendah, hal ini mencerminkan juga penghargaan nyata masyarakat terhadap guru, sehingga pada akhirnya harapan akan kesejahteraan guru mempengaruhi minat seseorang menjadi guru.
Melihat fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA FKIP
TENTANG KESEJAHTERAAN GURU TERHADAP MINAT
MAHASISWA FKIP MENJADI GURU” dengan studi kasus pada mahasiswa FKIP Sanata Dharma Angkatan 2005.
B. Batasan Masalah Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa menjadi guru.
Namun dengan pertimbangan lebih memiliki pengaruh daripada faktor lain, maka peneliti hanya mengkhususkan pada faktor kesejahteraan gur u.
C. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa menjadi guru ?
D. Tujuan Penelitian
Mengetahui adanya pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa menjadi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah referensi tentang pendidikan diperpustakaan di Universitas, khususnya bagi mahasiswa FKIP.
2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan akan banyak memberi bekal bagi peneliti untuk terjun ke dunia pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi 1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan proses yang meliputi penginderaan terhadap
rangsang, pengorganisasian rangsang, dan penafsiran rangsang, sehingga individu mengerti rangsang yang diinderanya. Ada tiga komponen dalam persepsi, yaitu : (1) seleksi, (2) interpretasi, dan (3) reaksi. Seleksi dilakukan terhadap rangsang yang masuk dari luar melalui penginderaan.
Penafsiran dibuat untuk mengorganisasikan rangsang atau informasi sehingga mempunyai makna bagi individu. Tanggapan adalah bentuk tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari interpretasi (Walgito, 1993 : 53).
Menurut Sarlito (1983 : 39), persepsi didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan. Kemampuan untuk mengelompokkan benda-benda antara satu benda dengan benda lain yang berdekatan atau serupa, memfokuskan perhatiannya pada satu obyek, sedangkan obyek-obyek yang lain disekitarnya dianggap sebagai latar belakang.
Persepsi juga didefinisikan sebagai proses diterimanya rangsang (obyek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tetapi sebagai the interpretation experience (penafsiran pengalaman). (Irwanto, dkk., 1991 : 71).
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses di dalam diri individu yang terjadi dengan langkah-langkah tertentu. Mula- mula, melalui inderanya individu menerima rangsang sebagai informasi. Informasi itu kemudian diolah dan ditafsirkan. Pengolahan dan penafsiran informasi tersebut menimbulkan tanggapan dalam diri individu. Tanggapan individu dapat berbentuk pendapat maupun dalam bentuk tingkah laku. Persepsi bersifat subyektif tanggapan individu yang satu dengan yang lainnya, terhadap obyek yang sama dapat berbeda.
2. Aspek-Aspek Persepsi
Pengertian persepsi sebagaimana dijelaskan di atas memperlihatkan aspek-aspek pokok persepsi itu, yaitu : rangsang, tanggapan dan perilaku.
a. Rangsang Setiap rangsang ditimbulkan oleh obyek. Rangsang dapat berasal dari luar diri individu, dapat pula berasal dari dalam individu. Rangsang yang berasal dari luar diri individu akan mengenai alat indera selaku penerima rangsang atau reseptor, lalu meneruskannya ke syaraf penerima atau sensoris. Sedangkan rangsang yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Tanggapan Tanggapan terjadi dalam suatu proses yang disebut proses persepsi. Proses persepsi bermula dari adanya obyek yang menimbulkan rangsang, lalu rangsang mengenai reseptor. Tahap ini disebut kealaman, karena terjadi secara alamiah. Rangsang yang diterima oleh reseptor diterima diteruskan ke syaraf setelah mengalami penyeleksian, dan dilanjutkan oleh syaraf ke otak sebagai pusat kesadaran. Tahap ini disebut sebagai proses fisiologis, karena terjadi di otak, yang memungkinkan individu mengalami dan menyadari sepenuhnya rangsang yang diterimanya melalui reseptor. Tahap ini disebut psikologis, karena berhubungan dengan penyadaran. Proses ini terjadi di otak juga merupakan proses persepsi sebenarnya. Setiap rangsang disadari kemudian ditanggapi oleh individu melalui syaraf motorik (Walgito, 1993 : 54) c. Perilaku Noerhadi (Alfian, 1985 : 208 – 209) menegaskan bahwa persepsi yang diperoleh dalam proses penyadaran ini ditentukan oleh nilai- nilai yang dianut individu. Dalam proses itu persepsi sekaligus merupakan suatu nilai, pendapat dan pandangan. Setiap nilai, pendapat dan pandangan yang dianggap penting oleh individu, menuntut individu untuk melaksanakannya. Maka persepsi perlu dilihat dalam rangkaian perilaku, persepsi berfungsi sebagai persiapan ke perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konkret. Nilai- nilai ini tidak hanya mempengaruhi persepsi, melainkan juga perilaku.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Seleksi Persepsi
Persepsi bersifat subyektif. Tanggapan individu yang satu dengan yang lain, terhadap obyek yang sama dapat berbeda-beda. Persepsi individu terhadap dunia nyata merupakan olahan semua informasi yang diterima oleh indera- indera yang dipengaruhi oleh kondisi psikologi dan pengalaman kita (Irwanto, dkk., 1991 : 85) Berbagai macam faktor perhatian yang berasal dari luar maupun dari dalam dapat mempengaruhi proses seleksi persepsi (Miftah Thota, 1988:145-152), yaitu : a) Faktor dari luar yang terdiri dari pengaruh-pengaruh lingkungan luar, antara lain :
1) Intensitas Prinsip intensitas dari suatu perhatian dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari luar, layaknya semakin besar pula hal-hal untuk dipahami.
2) Ukuran Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar ukuran sesuatu obyek,
maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Keberlawanan atau kontras Prinsip berlawanan ini menyatakan bahwa stimulus luar yang penampilannya berlawanan dengan latar belakangnya atau sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan orang banyak, akan menarik banyak perhatian. 4) Pengulangan Dalam hal ini dikemukakan bahwa stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan sekali melihat.
5) Gerakan Prinsip gerakan ini diantaranya menyatakan bahwa orang akan memberikan banyak perhatian terhadap objek yang bergerak dalam
jangkauan pandangannya, dibandingkan dari objek yang diam.
6) Baru dan Familiar Prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat dipergunakan sebagai penarik perhatian.
b) Faktor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses seleksi,
antara lain : 1) Proses belajar (learning), semua faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian kepada semua obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dariPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan proses pemahaman atau belajar dan motivasi yang dimiliki oleh masing- masing individu.
2) Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi faktor dari dalam lainnya yang juga menentukan terjadinya persepsi, antara lain motivasi dan kepribadian yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi. 3) Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur ini sangat erat hubungannya dengan proses belajar dan motivasi, yang mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menanggapi suatu situasi.
B. Kesejahteraan Guru
Dalam tinjauan pustaka mengenai kesejahteraan guru ini, peneliti juga mempergunakan istilah karyawan atau pegawai, karena profesi guru sama halnya dengan karyawan atau pegawai, yaitu orang yang bekerja pada suatu instansi atau lembaga, dalam hal ini guru bekerja pada suatu instansi atau lembaga pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesejahteraan diartikan sebagai keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketenteraman (kesenangan hidup dan sebagainya), kemakmuran.
Pengertian kesejahteraan itu sendiri yaitu seluruh penyelenggaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menciptakan tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dari kondisi
saat ini, meliputi peningkatan secara ekonomi, berupa pemenuhan kebutuhan
pokok seperti sandang, pangan, papan/perumahan, dan kesempatan
memperoleh kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas pribadi, seperti
pendidikan, pelayanan kesehatan sampai pada pemenuhan kebutuhan batin
yang bersifat kejiwaan dan keagamaan. Di samping itu, dalam pengertian
sejahtera juga terkandung makna kesejukan dalam hubungan antar komponen
masyarakat, dengan tetap dijiwai semangat kedinamisan dalam menghadapi
masa depan.Meskipun sudah lebih sejahtera, kondisi dan situasinya sejuk, bersifat
maju dan melestarikan nilai- nilai spiritual dan budaya luhur bangsa, dengan
pengertian lain, meskipun di masa datang perencanaan tersebut dapat dicapai
dalam tataran tertentu, namun warga masyarakat harus tetap sadar akan
kodrati kemanusiaannya sebagai bagian kecil dari makrokosmos dalam
semesta yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa ( Totok Ary Probowo,
2003 : 3).Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil ciri-ciri kesejahteraan sebagai berikut a. Terpenuhinya kebutuhan pokok hidup Seperti : pangan, sandang, papan/perumahan.
b. Mendapatkan kesempatan memperoleh kebutuhan untuk mengembangkan
kapasitas pribadi.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seperti : pendidikan, pelayanan kesehatan sampai pada pemenuhan kebutuhan batin yang bersifat kejiwaan dan keagamaan.
c. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan nyata.
Seperti : barang-barang kebutuhan rumah tangga, barang-barang modal dan pendidikan, pemeliharaan kesehatan dan lain sebagainya.
Pengertian kesejahteraan itu sendiri dalam artian yang sangat luas
mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat
kehidupan yang lebih baik ( Isbandi Rukminto Adi, 1994 : 3).Dalam kaitannya dengan kesejahteraan ada beberapa karakteristik. Usaha kesejahteraan masa kini, yaitu : a. Menanggapi kebutuhan manusia.
b. Usaha kesejahteraan diorganisir guna menanggapi kelompok masyarakat
perkotaan yang modern.
c. Kesejahteraan mengarah kespesialisasi, sehingga lembaga kesejahteraan
juga menjadi lebih terspesialisasi.d. Usaha kesejahteraan menjadi sangat luas.
Menurut Mala yu S.P Hasibuan (2001 : 182), kesejahteraan karyawan
adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang di berikan
berdasarkan kebijaksanaan, bertujuan untuk mempertahankan dan
memperbaiki kondisi fisik mental karyawan agar produktivitas kerjanya
meningkat.Menurut Andrew F. Sikula ( dalam Malayu S.P Hasibuan, 2001 : 182-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pekerja dalam bentuk selain upah atau gaji langsung. Benefit meliputi
program-program perusahaan atau instansi, seperti jaminan hari tua, waktu
libur, tabungan, sedangkan servis adalah berupa fisiknya atau bendanya
seperti mobil dinas, fasilitas olahraga, memperingati hari besar dan lain
sebagainya.Dengan pengertian tersebut perlu diketahui persamaan dan perbedaan
antara kompensasi langsung (gaji dan upah) dengan kompensasi tidak
langsung (kesejahteraan karyawan), menurut S.P Hasibuan (2001 : 183-184) :
a. Persamaan
1. Gaji atau upah yang merupakan kompensasi langsung dan kesejahteraan karyawan termasuk kompensasi tidak langsung adalah merupakan pendapatan (outcomes) bagi karyawan.
2. Pemberian gaji atau upah dan kesejahteraan karyawan bertujuan sama yakni untuk memenuhi kebutuhan dan keterikatan karyawan.
3. Gaji atau upah dan kesejahteraan karyawan merupakan biaya bagi perusahaan.
4. Pemberian gaji atau upah dan kesejahteraan karyawan dibenarkan oleh peraturan legal, jadi bisa dimasukan dalam neraca fiskal perusahaan atau lembaga tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Perbedaan
1. Gaji atau upah merupakan hak karyawan untuk menerimanya dan menjadi kewajiban perusahaan untuk membayarnya.
2. Gaji atau upah wajib dibayar perusahaan. Sedangkan kesejahteraan diberikan hanya atas kebijaksanaan saja, bukan kewajiban perusahaan atau sewaktu-waktu dapat di tiadakan.
3. Gaji atau upah harus dibayar dengan finansial (uang atau barang) sedangkan kesejahteraan diberikan dengan finansial dan non finansial, misalnya fasilitas.
4. Gaji atau upah, waktu dan besarnya tertentu, sedangkan kesejahteraan, waktu dan besarnya tidak tertentu.
Karyawan merupakan sumber daya yang sangat penting peranannya
dalam mendukung aktivitas perusahaan atau lembaga, maka sudah
sewajarnya apabila sebuah perusahaan akan berusaha agar karyawannya
mempunyai semangat kerja yang tinggi dan diharapkan mampu
meningkatkan produktivitas perusahaan, maka diberikan berbagai macam
fasilitas kepada karyawan untuk menjamin kesejahteraan karyawan.Penyebab masalah kesejahteraan karyawan makin diperhatikan
menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (2000 : 268) adalah:
1. Perubahan didalam sikap para karyawan yang disebabkan terutama oleh makin meningkatnya taraf pendidikan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Permintaan pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk Undang-Undang
atau peraturan.
4. Persaingan yang semakin besar mengakibatkan para pengusaha harus
berusaha untuk memberikan berbagai jaminan agar para karyawan tidak lari dari perusahaan.
5. Adanya pengawasan terhadap tinggi rendahnya tingkat upah, terutama dari
perkumpulan para pengusaha untuk mencegah persaingan dalam pemberian upah.Tujuan pemberian kesejahteraan karyawan menurut Malayu S.P Hasibuan (2001 : 184) adalah :
1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan para karyawan perusahaan
atau suatu lembaga.2. Memberikan ketenangan bagi para karyawan beserta keluarganya.
3. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas karyawan.
4. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan.
5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman.
6. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
7. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
9. Membantu pelaksaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas
manusia Indonesia.10. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan.