Analisis sikap siswa SMU terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa, prestasi belajar dan jenis kelamin siswa : studi kasus siswa kelas II SMU N 1 Kalasan, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

  

ANALISIS SIKAP SISWA SMU TERHADAP PELAKSANAAN

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DILIHAT DARI STATUS

SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA, PRESTASI BELAJAR DAN

JENIS KELAMIN SISWA

  Studi kasus : Siswa kelas II SMU Negeri I Kalasan, Sleman, Yogyakarta

  

SKRIPSI

Oleh:

  

IGNASIUS ISWANTO

991324030

POGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2007

  

MOTTO

“We can do no gret things ;

only small thing with

great love”

(Bunda Teresa)

  

“The reward of

a thig well done is

to have done it”

(Ralph Waldo Emerson)

  

“I stand by all the misstatement that I’ve made”

(Dan Quayle)

“The best and most beautiful thing in life can’t be seen, no touched, but are

felt in the heart”

  

(Helen Keller)

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada : Tuhan Yesus Kristus yang slalu melimpahkan rahmatnya

  Bunda Maria yang slalu membimbingku Bapak dan Ibu tercinta

  Nenek tercinta Om dan Tante tercinta

  Adik dan keponakan – keponakanku tersayang Kekasihku Khaerunissa Sekarjati

  Dan semua orang yang membaca skripsi ini

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 15 Januari 2007 Penulis

  Ignasius Iswanto ABSTRAK ANALISIS SIKAP SISWA SMU TERHADAP PELAKSANAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DILIHAT DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA, PRESTASI BELAJAR DAN JENIS KELAMIN SISWA

  Studi kasus : Siswa Kelas II SMU N I Kalasan, Sleman, yogyakarta Ignasius Iswanto

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2007 penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi, apakah ada perbedan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi berdasarkan status sosial ekonomi orang tua, apakah ada perbedan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan pretasi belajar dan apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis kelamin siswa.

  Populasi penelitian ini adalah siswa – siswi kelas II SMU Negeri I Kalasan yang berjumlah 240 siswa dengan perincian, 101 siswa laki – laki dan 139 siswa perempuan. Sampel yang diambil berjumlah 60 siswa dengan perincian, 25 siswa laki – laki dan 35 siswa perempuan, dengan metode proportional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yag digunakan adalah one way ANOVA.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas II SMU Negeri I Kalasan bersikap positif terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi berdasarkan status sosial ekonomi orang tua ( F hitung = 2,355 < F tabel = 3,15 ), tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan pretasi belajar ( F hitung = 1,445 < F tabel = 3,15 ), tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis kelamin siswa ( F hitung = 0,049 < F tabel = 3,15 ).

  ABSTRACT AN ANALYSIS OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ ATTITUDE TO THE

  IMPLEMENTATION OF COMPETENCY BASED CURRICULUM VIEWED FROM PARENTS SOCIAL ECONOMIC STATUS, STUDENTS’ LEARNING

  ACHIEVEMENT, AND STUDENTS’ SEX A Case Study : Second Grade Students of “SMU N 1 Kalasan”, Sleman, Yogyakarta

  Ignasius Iswanto Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2007

  This research was aimed to find out : (1) the students’ attitude to the implementation of competency based curriculum, (2) wether or not there were any differences of the students’ attitude to the implementation of competency were based curriculum viewed from the parents social economic status, students’ learning achievement, and students’ sex.

  This research population was the 240 second grade students of “SMU N 1 Kalasan” that consisted of 101 male students and 139 female students. The sample taken were 60 students consisted of 25 male students and 35 female students, using proportional random sampling method. The data gathering techniques used were questionnaire and documentation. The data analysis technique that used was one way ANOVA.

  The research result shows that the second grade students of “SMU N 1” Kalasan” have a positive attitude to the implementation of competency based curriculum, and there is no difference attitude to the implementation of competency based curriculum viewed from the parents social economic status (F count = 2,355 < F table = 3,15), from students’ learning achievement (F count = 1,445 < F table = 3,15), and students’ sex (F count = 0,049 < F table = 3,15).

KATA PENGANTAR

  Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan karunia-Nya yang telah di limpahkan kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul

  

“ Analisis Sikap Siswa SMU terhadap Pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi

Dilihat dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa, prestasi Belajar Dan Jenis

Kelamin Siswa “ dapat diselesaikan dengan baik.

  Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah memberi dukungan, bantuan, dan perhatian kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada :

  1. Drs. T. sarkim, M. Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi Universitas Sanata Dharma.

  4. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar membimbing serta memberi masukan dan dorongan kepada penulis.

  5. YMV. Mudayen, S.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Drs. P.A. Rubiyanto. Yang telah membantu dan memberi masukan dalam penulisan skripsi.

  7. Sukisno, S.Pd. selaku kepala sekolah SMU N I Kalasan yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  8. Imam Puspadi, S.Pd. selaku wakasek Humas SMU N I Kalasan yang telah meluangkan waktunya dan membantu penulis dalam mengumpulkan informasi yang dibutuhkan penulis.

  9. Segenap Bapak/Ibu guru SMU N I Kalasan yang telah membantu dan memberikan informasi kepada penulis.

  10. Siswa/siswi Kelas II SMU N I Kalasan yang telah meluangkan waktu untuk mengisi angket dalam penelitian.

  11. Bapak/Ibu Dosen Prodi PEK yang telah membagikan ilmunya kepada saya selama ini, dan dengan sabar membimbing kami selama kuliah.

  12. Sekretariat Prodi PEK dan PAK (Mbak Titin, Mbak Aris, Pak Wawiek) yang telah membantu dalam berbagai macam urusan kuliah sampai saat ini.

  13. Kedua Orang tuaku (Al. Sumarno dan Ch. Marminem) atas semua perhatian, doa dan bimbingan yang diberikan sampai saat ini.

  14. Simbah Putri, terima kasih atas semua kasih sayang dan doanya.

  15. Om dan Tante (Om Mardi & Tante Titik, Om Bambang & Tante Menik Om, Om Edi & Tante Bining, Om Budi & Tante Marni, Om Ririn & tante Kining, Om Agiek & Tante Yanti“ slamat atas Si kembar “) makasih atas motivasi dan dukungan yang diberikan tanpa henti.

  16. Adik dan saudara-saudaraku : Its’Me ( lek dirampungke jem, selak bangkrut!!), Eka & Eva (don’t give up!!), Agung, Agnes, Wulan, Aldy, Ody, Gabriela (Om dah lulus lo..)

  17. Khaerunissa Sekarjati tersayang, terimakasih atas semua bantuan, cinta, perhatian, doa, dan dukungannya yang diberikan tanpa henti.

  18. Temen dolanku : Adi S.E (matur nuwun sedoyo mawon), Dewo (Bonsai Meneh…), Budi, Gosrek, Kuntet, wellu, diyoun,ndhemok, minceng (kompak tur ora dasun lho..)

  19. Teman-teman PDU’99 : Andriani, Vita, Santi, Indri, Nita, Marry, Dedi, Pedro, Adel, Dodi, Damar, Gunawan, landung, Anton’BGY ra top we…mas Indra’Gendhol, Edy’ Sejati, Tatang, Koko’kecil, Ajad, Kresna, Andrie’Pakem (kalian memang gerombolan Si Berat Guys)

  20. Mas Pras & Igun (thanks telah ngutak atik PC bobrokku), Pak Iwan (kowe pancen Montir Handal dab)

  21. Bagi semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran dari semua pihak. Atas segala bantuan yang telah diberikan sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih.

  Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Tuhan Yang maha Esa melimpahkan rahmat dan cinta untuk semua. Amin.

  Penulis

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii MOTTO .......................................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT.................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................

  1 B. Batasan Masalah ........................................................................

  4 C. Rumusan Masalah ......................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian .......................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian .....................................................................

  5 BAB II. KAJIAN TEORI A. Sikap ..........................................................................................

  7 1. Pengertian Sikap ......................................................................

  7

  2. Karaktersistik Sikap ................................................................

  7 3. Struktur Sikap ..........................................................................

  8 4. Pembentukan Sikap .................................................................

  9 5. Pengukuran Sikap ...................................................................

  11 B. Kurikulum ..................................................................................

  15 C. Kompetensi .................................................................................

  16 D. Kurikulum Berbasis Kompetensi ...............................................

  18 1. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi ...........................

  18 2. Ciri- Ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi..............................

  18 3. Prinsip- Prinsip KBK................................................................

  19 4. Aspek- Aspek Dalam KBK ......................................................

  21 E. Perbedaan KBK Dengan Kurikulum 1994 .................................

  29 F. Perbedaan dan Karakterstik Siswa .............................................

  30 G. Status Sosial Ekonomi ................................................................

  34 H. Prestasi Belajar ...........................................................................

  42 I. Jenis Kelamin ...............................................................................

  44 J. Penelitian Terdahulu ....................................................................

  44 K. Kerangka Berpikir ......................................................................

  45 L. Hipotesis......................................................................................

  49 BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..........................................................................

  50 B. Lokasi Penelitian .......................................................................

  50 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................

  51

  D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................

  52 1. Populasi Penelitian ...............................................................

  52 2. Sampel Penelitian .................................................................

  52 E. Data Yang Dicari .......................................................................

  55 F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

  55 G. Variabel, Indikator dan Pengukuran ..........................................

  56 1. Variabel Sikap Siswa Terhadap KBK ...................................

  56 2. Variabel Prestasi Belajar ......................................................

  56 3. Variabel Status Sosial Ekonomi ...........................................

  58 4. Variabel Jenis Kelamin ........................................................

  61 H. Pengembangan Instrumen Penelitian .........................................

  61 I. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................

  63 1. Uji Validitas .........................................................................

  63 2. Uji Reliabilitas ......................................................................

  66 J. Teknik Analisis Data ...................................................................

  67 1. Uji Prasarat Analisis .............................................................

  67 a. Uji Normalitas ....................................................................

  68 b. Uji Homogenitas ................................................................

  69 2. Teknik Analisis Data .............................................................

  69 a. Analisis Deskriptif..............................................................

  69 b. ANOVA .............................................................................

  71 BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Gambaran Umum Sekolah..........................................................

  74

  B. Kurikulum SMU .........................................................................

  76 C. Struktur Organisasi Personalia....................................................

  78 D. Staf Guru dan Karyawan ............................................................

  81 E. Siswa ...........................................................................................

  84 F. Tingkat Kelulusan 5 tahun Terakhir............................................

  85 G. hubungan Antara SMU dengan Instansi Lain.............................

  86 H. Sarana dan Prasarana ..................................................................

  88 I. Kegiatan Akademik......................................................................

  89 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data...............................................................................

  90 1. Deskripsi Data .....................................................................

  90

  2. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Pelaksaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.............................................................

  94 3. Uji Prasyarat Analisis...........................................................

  97 a. Uji Normalitas .................................................................

  97 b. Uji Homogenitas .............................................................

  98 4. Uji Hipotesis..........................................................................

  99

  a. Perbedaan Sikap siswa Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Status Sosial Ekonomi ..............................................................

  99 1). Merumuskan Ho dan Ha.......................................... 100 2). Menentukan Taraf Signifikansi Yang Digunakan ... 100 3). Menghitung Dengan Uji Statistik ........................... 100

  4). Menentukan Daerah Penerimaan............................. 102

  b. Perbedaan Sikap siswa Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Prestasi Belajar ............................................................................. 103

  1). Merumuskan Ho dan Ha.......................................... 103 2). Menentukan Taraf Signifikansi Yang Digunakan ... 103 3). Menghitung Uji Statistik ......................................... 103 4). Menentukan Daerah Penerimaan............................. 106

  c. Perbedaan Sikap siswa Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................................................... 106

  1). Merumuskan Ho dan Ha.......................................... 106 2). Menentukan Taraf Signifikansi Yang Digunakan ... 106 3). Menghitung Uji Statistik ......................................... 107 4). Menentukan Daerah Penerimaan............................. 109

  B. Pembahasan ............................................................................... 109

  BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 119 B. Keterbatasan Penelitian............................................................... 121 C. Saran ........................................................................................... 121 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Populasi Siswa Kelas II SMU N I Kalasan ………………………….

  85 Tabel 10 Tingkat Kelulusan 5 Tahun Terakhir ……………………………….

  96 Tabel 16 Sikap Siswa Terhadap Pelaksaaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Jenis Kelamin …………………………………………

  95 Tabel 15 Sikap Siswa Terhadap Pelaksaaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Prestasi Belajar ……………………………………….

  94 Tabel 14 Sikap Siswa Terhadap Pelaksaaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Status Sosial Ekoomi Orang Tua ……………………...

  93 Tabel 13 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Siswa ………………………….

  91 Tabel 12 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa ………………………...

  86 Tabel 11 Distribusi Frekuensi Status Sosial Ekonomi Orang Tua …………….

  82 Tabel 9 Daftar Jumlah Siswa ………………………………………………...

  52 Tabel 2 Populasi Penelitian …………………………………………………..

  64 Tabel 8 Daftar Nama Guru …………………………………………………...

  62 Tabel 7 Rangkuman Validitas Instrumen …………………………………….

  61 Tabel 6 Kisi-kisi dan Alokasi Butir Soal …………………………………….

  60 Tabel 5 Tingkat Pendapatan Orang Tua Siswa ………………………………

  59 Tabel 4 Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa …………………………………...

  54 Tabel 3 Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa ………………………………

  96

  Tabel 17 Rangkuman Uji Normalitas …………………………………………

  97 Tabel 18 Rangkuman Uji Homogenitas ……………………………………….

  98 Tabel 19 Uji Homogenitas …………………………………………………….

  99 Tabel 20 Uji Homogenitas …………………………………………………….

  99

  1 BAB I

  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Dirjen Pendidikan Dasar dan menengah Departemen Pendidikan Nasional (2000) mengungkapkan bahwa salah satu kelemahan sistem pendidikan nasional yang dikembangkan di Indonsia adalah kurangnya perhatian pada output. Standar kompetensi apa yang harus dikuasai oleh seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar belum mendapat perhatian semestinya.

  Dalam menetapkan standar kompetensi pendidikan nasional,komitmen merupakan kunci keberhasilan dan dalam hal ini keterlibatan masyarakat mulai dari orang tua, guru, tokoh masyarakat, lembaga penelitian, organisasi protesi, universitas, LSM, pengamat pendidikan dan perwakilan peserta didik sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional.

  Dalam kaitannya dengan mutu pendidikan, yang mendapat perhatian besar adalah iklim pembelajaran yang kondusif bagi terlaksananya kurikulum

  2 yang fleksibel, sesuai dengan potensi sekolah. Kurikulum yang dimaksud adalah kurikulum 2004 yang disebut sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

  Pada saat ini terjadi perkembangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang perlu segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum baru pada jenjang dan satuan pendidikan. Peraturan perundang-undangan yang baru tentang otonomi daerah telah membawa implikasi terhadap paradigma pengembangan kurikulum, antisipasi keadaan masa datang demi mempersiapkan generasi muda yang memiliki kompetensi yang multidimensional. KBK dikembangkan untuk memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan, pertentangan, ketidakpastian dan kerumitan-kerumitan dalam penghidupan. KBK ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya bangsanya. Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar. Kurikulum yang diterapkan sebelum KBK adalah kurikulum 1994. Dimana di dalam kurikulum 1994 guru lebih aktif dibandingkan dengan siswa, dimana peserta didik dipandang sebagai kertas putih yang perlu ditulisi dengan sejumlah ilmu pengetahuan.

  Sedangkan pada kurikulum berbasis kompetensi, peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian (Mulyasa, 2002 : 166).

  KBK mulai diuji cobakan pada beberapa sekolah mulai tahun ajaran 2003/2004. Karena merupakan sesuatu yang baru, maka masih menimbulkan

  3 perbedaan sikap dari komponen-komponen. Siswa sebagai salah satu komponen pelaksana dalam KBK tentunya memiliki sikap tersendiri berkaitan dengan KBK. Sikap seseorang sering bersumber pada suatu nilai, yaitu sesuatu yang sangat dihargai dan dijunjung tinggi. Seseorang yang bersikap tertentu, cenderung menerima atau menolak suatu obyek, berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai hasil yang berguna/berharga baginya atau tidak (Winkel, 1989 : 16). Demikian juga sikap siswa terhadap pelaksanaan KBK akan menunjukan bagaimana siswa tersebut dapat menerima atau menolak pelaksanaan KBK disekolahnya. Sikap siswa terhadap KBK sangat dipengaruhi oleh faktor dari dalam dirinya dan lingkungannya.

  Status sosial ekonomi merupakan kedudukan seseorang (individu) dalam suatu kelompok pergaulan hidupnya (Soedjono, 1973 : 100). Seorang siswa yang orangtuanya mempunyai sosial ekonomi tinggi akan terpenuhi semua kebutuhannya termasuk kebutuhannya dalam penyediaan sarana belajar sehingga ia tidak kesulitan dalam menerima pelaksanaan KBK. Prestasi belajar yang dicapai siswa juga akan berpengaruh pada sikapnya dalam menerima atau tidak pelaksanaan KBK di sekolah. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi berarti siswa tersebut dapat menerima penerapan KBK dan bersikap positif terhadap KBK. Faktor lain yang mempengaruhi sikap adalah jenis kelamin. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan akan menimbulkan perbedaan dalam bersikap terhadap suatu obyek (Gilarso, 2002:3).

  4 Dalam penelitian ini akan mengambil tempat di SMU Negeri 1 Kalasan, dimana sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit di Kalasan dan sudah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, serta memiliki siswa yang berasal dari status sosial ekonomi yang beragam.

  Oleh sebab itu, pada penelitian ini peneliti mencoba untuk melihat bagaimana sikap siswa terhadap pelaksanaan KBK. Berdasarkan latar belakang inilah, maka diambil judul “Analisis Sikap Siswa SMU Terhadap

  Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dilihat dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua , Prestasi Belajar dan Jenis Kelamin Siswa”.

  B. Batasan Masalah

  Dalam menganalisis sikap siswa terhadap KBK dapat dilihat dari banyak faktor, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Berhubung adanya keterbatasan biaya, waktu, tenaga, dan kemampuan peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada status sosial ekonomi, prestasi belajar dan jenis kelamin siswa.

  C. Rumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang di atas mengenai sikap siswa terhadap kurikulum berbasis kompetensi maka dapat ditarik suatu permasalahan:

  1. Bagaimana sikap siswa terhadap pelaksanaan KBK?

  2. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan status sosial ekonomi orang tua?

  5

  3. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan prestasi belajar siswa?

  4. Apakah ada perbedaan sikap terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis kelamin siswa?

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

  b. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan status sosial orang tua.

  c. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan prestasi belajar siswa.

  d. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis kelamin siswa.

  6 E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah

  a. Memberikan sumbangan pikiran kepada pihak sekolah mengenai sikap siswa terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi.

  b. Agar dapat menentukan kebijakan yang terkait dengan sikap siswa terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi.

  2. Bagi siswa Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan sikap siswa yang positif terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi.

  3. Bagi Mahasiswa

  a. Memperkaya pengetahuan tentang sikap siswa terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi.

  b. Melatih dan mengaplikasikan pengetahuan teoritik kedalam dunia praktek.

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi perpustakaan Sanata Dharma dan menjadi bahan pembanding bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian sejenis.

  7 BAB II

KAJIAN TEORI

A. Sikap

  1. Pengertian Sikap Definisi sikap menurut Berkowitz seperti dikutip oleh Azwar

  (1988:3) secara singkat disebut bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek ialah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

  Menurut La Pierre yang dikutip oleh Azwar (1988:9-10) mendefinisikan sikap sebagai, “suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipasi, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap”.

  Pengertian sikap menurut Philip Kolter seperti dikutip Iswanto (skripsi, 2000:10) sebagai berikut “sebuah sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap obyek atau gagasan”.

  2. Karakteristik Sikap Sesungguhnya sikap dapat dipahami lebih dari sekedar seberapa positif atau seberapa negatifnya sesuatu. Sikap dapat diungkapkan dan

  8 dipahami dari dimensinya yang lain. Menurut Azwar, karakteristik sifat (1988:9-10):

  a) Sikap memiliki arah artinya, sikap terpilih pada dua arah kesetujuan atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung, apakah memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai obyek.

  b) Sikap memiliki intensitas artinya, kedalaman dan kekuatan terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin berbeda.

  c) Sikap memiliki keleluasaan, maksudnya kesetujuan atau tidak eksetujuan terhadap suatu obyek spesifik tapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada obyek sikap.

  d) Sikap memiliki konsistensi maksudnya, kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responnya suatu obyek.

  e) Spontanitas maksudnya, menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan, sikap dikatakan memiliki spontanitas tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa harus melakukan pengungkapan atau desakan lebih dahulu agar individu mengungkapkannya.

  3. Struktur Sikap Azwar mengatakan (1988:17-20) bahwa struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang yaitu:

  1. Komponen kognitif maksudnya komponen yang berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap, kepercayaan tersebut datang dari apa yang dilihat atau diketahuinya. Berdasarkan apa yang telah dilihatnya itu, kemudian terbentuklah suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu obyek. Tetapi kadang-kadang kepercayaan dapat terbentuk justru dikarenakan kurang atau tidak adanya informasi yang benar mengenai obyek yang dihadapinya.

  2. Komponen afektif maksudnya, menunjukkan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu reaksi emosional yang merupakan komponen efektif ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan.

  3. Komponen konatif perilaku maksudnya, menunjukkan bagaimana perilaku dan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. Pengertian kecenderungan berperilaku menunjukkan bahwa komponen ini meliputi bentuk perilaku yang tidak hanya dapat dilihat secara langsung saja, akan tetapi meliputi perilaku pula bentuk-bentuk perilaku yang berupa pernyataan yang diucapkan oleh seseorang.

  9

  4. Pembentukan Sikap Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap menurut

  Azwar (1988:24-31) adalah sebagai berikut:

  a. Pengalaman pribadi yaitu tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk mempunyai tanggapan dan penghayatan seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan obyek psikologis. Pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Sehingga penghayatan akan pengalaman menjadi lebih mendalam dan lebih lama membekas.

  b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting maksudnya, orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting bagi kita akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.

  c. Pengaruh kebudayaan maksudnya, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya karena kebudayaannyalah yang memberi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat.

  d. Media massa yaitu media massa mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

  e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama artinya, lembaga pendidikan serta agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

  f. Pengaruh faktor emosional artinya, kadang-kadang suatu sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyalur frustasi atau pengalihan untuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang, akan tetapi dapat pula mendapatkan sikap bertahan lama.

  Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap menurut Suharsimi (1990:259-268) : 1) Hal-hal yang ada didalam diri siswa

  a. Keadaan dan kondisi tubuh, baik yang dapat dilihat secara nyata dari luar maupun tidak (seperti jenis kelamin), seseorang akan terpengaruh dari apa yang ada dalam dirinya tersebut. Bagaimana

  10 mereka bersikap dan berperilaku sangat dilandasi oleh bagaimana orang tersebut menyadari akan dirinya.

  b. Keadaan psikis dan prestasi belajar akan berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya. Apabila siswa kurang teliti, malas, merasa tidak pandai dan memiliki prestasi belajar yang rendah serta sifat negatif lainnya akan mengganggu arus komunikasi belajar.

  2) Hal-hal yang ada diluar diri siswa

  a. Guru merupakan satu diantara beberapa faktor diluar diri siswa yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku siswa dikelas dan di lingkungan sekolah.

  b. Pimpinan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah dan wakil- wakilnya yang secara langsung maupun tidak mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.

  c. Teman-teman merupakan lingkungan yang mempengaruhi siswa dalam bersikap dan berperilaku. Lingkungan yang positif akan memberi pengaruh yang positif pada siswa dalam bersikap dan menerima hal-hal yang baru.

  d. Orang tua siswa merupakan sumber lain sebagai salah satu faktor yang ikut menentukan sikap dan perilaku siswa. Seperti status sosial ekonomi yang dimiliki orang tua akan mempengaruhi sikap dan perilaku siswa disekolah.

  11

  e. Jenis Kelamin Menurut Gilarso (1997:2), perbedaan keadaan fisik dan psikologi seseorang dapat mempengaruhi perbedaan sikap.

  Perkembangan fisiologi dan psikologi laki – laki dan perempuan mempunyai perkembangan yang berbeda. Dari perbedaan jenis kelamin tersebut, berbeda pula dalam hal cara berpikir, bersikap, perhatian, perasaan, bakat- bakatnya, pandangan, dan sebagainya.

  Perbedaan inilah yang menjadi alasan penulis untuk menganalisis perbedaan sikap laki–laki dan perempuan terhadap pelaksanan KBK.

  5. Pengukuran Sikap Penelitian tentang sikap memerlukan suatu ukuran-ukuran sikap keobyektifan hasil dari penelitian tergantung dari pada kepekaan dan kecermatan pengukurnya. Hal yang perlu untuk diperhatikan adalah masalah metodologi dan instrumennya agar dapat dikembangkan dan dipengaruhi untuk mengukur sikap. Ada beberapa macam pengukuran sikap, namun garis besarnya, dibedakan menjadi secara langsung dan tidak langsung (menurut Partini seperti dikutip Iswanto (skripsi, 2000:18- 20)).

  a. Pengukuran sikap secara langsung Pengukuran sikap secara langsung pada dasarnya menggunakan sejumlah item yang disusun secara hati-hati, seksama, selektif sesuai dengan kriteria tertentu. Obyek secara langsung diminta pendapatnya

  12 tentang sikap terhadap suatu masalah atau hal yang dapat diharapkan padanya, adapun pengukuran sikap yang sering digunakan adalah : 1) Skala Thruston

  Skala ini terdiri dari kumpulan pendapat yang memiliki rentangan dari hal yang sangat positif ke arah yang sangat negatif terhadap obyek sikap pernyataan-pernyataan itu kemudian diberikan kelompok individu-individu yang diminta menentukan pendapatnya pada suatu rentangan 1 sampai 11, dimana angka satu menunjukkan pendapatan sikap yang paling positif dan angka 11 menunjukkan sikap paling negatif. Prosedur untuk membuat sejumlah pernyataan ini cukup kompleks.

  2) Skala Likert Skala ini menggunakan sejumlah pernyataan untuk mengukur sikap yang mendasarkan pada rata-rata jawaban pertanyaan yang telah dirumuskan kemudian dibagikan kepada responden. Kemudian responden diminta untuk menunjukkan tingkat dimana mereka setuju atau tidak setuju, diharapkan atau tidak diharapkan, untuk selanjutnya sikap pernyataan diberi skor guna untuk menunjukkan sikap responden skor 5 ditentukan kepada responden yang menjawab sangat setuju, skor 1 diberikan untuk menjawab sangat tidak setuju.

  Menurut Azwar (1988:109), berawal dari sejumlah pernyataan sikap yang jumlahnya cukup banyak yang tidak diketahui nilai

  13 skalanya sepanjang suatu kontinum psikologis, penyusunan skala sikap bersumsi bahwa, pertama setiap pernyataan sikap yang dibuatnya dapat disepakati sebagai termasuk pernyataan yang favorable atau pernyataan yang tak favorable. Kedua jawaban yang diberikan oleh subjek yang mempunyai sikap favorable harus diberi bobot/nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh subjek yang tidak mempunyai sikap tak favorable.

  Sekumpulan pernyataan sikap dikenakan kepada kelompok subjek yang hendak diukur sikapnya terhadap suatu objek psikologis. Dalam menjawab pernyataan sikap tersebut subjek diminta menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap isi pernyataan dalam 4 macam kategori jawaban, yaitu:

  a. Sangat tidak setuju (STS)

  b. Tidak setuju (TS)

  c. Setuju (S)

  d. Sangat setuju (SS) Tujuan penentuan penilaian skala sikap adalah hendaknya memberikan bobot tertinggi bagi jawaban yang paling favorable.

  Jawaban favorable adalah respon setuju terhadap pernyataan yang

  favorable dan respon tidak setuju terhadap pernyataan yang tidak . favorable

  Dari kategori di atas dapat diringkas dalam suatu pernyataan dapat berisi hal-hal positif mengenai objek sikap, yaitu yang berisi

  14 suatu pernyataan yang mendukung atau yang memihak pada objek sikap (favorable) disebut pernyataan yang favorable.

  Suatu pernyataan sikap dapat pula berisi hal-hal yang negatif mengenai objek sikap. Hal negatif dalam pernyataan sikap ini sifatnya tidak memihak atau tidak mendukung terhadap obyek sikap dan karenanya disebut dengan pernyataan yak tak favorable.

  3) Skala Bogardus Skala ini kuantitatif mengukur tingkat atau jarak skor terhadap kelompok satu dengan kelompok lainnya. Masing-masing pertanyaan diberi skor dengan angka paling tinggi dan paling rendah. 4) Skala perbedaan sematik

  Responden diminta untuk menentukan sikap terhadap obyek pada ukuran sangat berbeda, Responden diminta menentukan suatu skala yang bersifat berlawanan, yaitu positif dan negatif, pasif atau aktif, baik atau buruk dan sebagainya. Skala ini terkecil atas tujuh ukuran dan angka di tengah (4), angka ini menunjukkan ukuran yang secara relatif netral. Skor sikap individu diperoleh dengan menjumlahkan semua jawaban, skor yang tinggi berarti sikap terhadap obyek positif sedangkan skor terendah adalah negatif.

  b. Pengukuran sikap secara tidak langsung Dalam pengukuran ini peneliti menggunakan alat-alat tes seperti gambar-gambar, responden diminta untuk menceritakan apa yang dilihat dalam gambar, jawaban responden kemudian diberi skor.

  15 B. Kurikulum Menurut Dr. Boediono, Kepala Balitbang (2002:6), “kurikulum disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara nasional”. Mutu pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, berdemokrasi dan mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia.

  Menurut Nana Sudjana seperti dikutip Iswanto (Skripsi,2000:26) kurikulum dapat diartikan: “Program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan tersusun secara sistematis, diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan kompetensi sosial anak didik”.

  Wester’ new collegiate dictionary menyatakan bahwa: curriculum as a course of study as in college, the whole body of fered in an educational institution or by a department there of. (Allan & Linda, 1995: 03)

  Ada dua hal yang tersirat dalam pengertian kurikulum, pertama adalah program atau rencana atau niat/harapan/keinginan. Pada hakekatnya kurikulum potensial, wujud nyatanya adalah buku kurikulum yang dituangkan dalam garis-garis besar program pengajaran beserta petunjuk pelaksanaannya.

  Kedua, adalah pengalaman belajar atau kegiatan nyata hakekatnya adalah kurikulum aktual, wujudnya adalah kegiatan nyata pada proses belajar mengajar berlangsung atau lebih populer disebut proses pengajaran (instruksion). Oleh sebab itu kurikulum pengajaran tidak bisa dipisahkan tetapi hanya bisa dibedakan. Kurikulum adalah rencana atau program belajar,

  16 dan pengajaran adalah pelaksana atau operasionalisasi dari rencana dan program.

C. Kompetensi

  Keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional dan internasional, kurikulum perlu dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

  Menurut Mulyasa (2002:38), kompetensi adalah: “Competency is a knowledge, skills, and abilities of capitalities that a

  person achieves, which become part of his or her being to the eNegeri I Kalasanenthe or she can satisfaktorily perform particular cognitive, effective, and psychomotor behaviors” .

  Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

  Menurut kamus Bahasa Indonesia kompetensi berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau kecakapan.

  Menurut W. Mulyasa dikutip dari Cunkolton (2002:38) mengartikan kompetensi sebagai penguasaan suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi

  17 yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.