UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MATERI TAJWID MELALUI METODE CERAMAH, TANYA JAWAB DAN LEARNING TOURNAMENT SISWA KELAS IV MI MA'ARIF JANTUR BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MATERI TAJWID MELALUI METODE CERAMAH, TANYA JAWAB DAN LEARNING TOURNAM ENT SISWA KELAS IV MI MA'ARIF JANTUR BANYUSARI
KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2 0 1 0 S K R I P S I Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh:
D IA N I A R IF A H
NIM: 11408109 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2010
Mukti Ali, M.Hum Dosen STAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING Salatiga, 14 Agustus 2010
Lamp. : Hat : Naskah Skripsi Kepada Yth.
Sdri. Diani Arifah Ketua STAIN Salatiga di -
SALATIGA Assalam u’alaikum Wr. Wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara: Nama Diani Arifah N1M
11408109 Jurusan : Tarbiyah
Progdi : PAI Judul : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS MATERI TAJWID MELALUI METODE CERAMAH, TANYA JAWAB DAN
LEARNING TOURNAMENT SISWA KELAS IV MI MA’ARIF
JANTUR BANYUSARI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010 Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosah.
Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
W assalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing
ii KEM ENTRIAN AGAMA SEKOLAH TIN GG I AGAMA ISLAM N EG ERI (STAIN)SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 websit PENGESAHAN
Skripsi Saudari: DIANI A R IF AH dengan Nomor Induk Mahasiswa 11 408 109 yang beijudul: UPAYA PENINGKATAN PRESTA SI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS M A TERI TA JW ID M ELA LU I M ETO D E CERAM AH, TANYA JAW AB DAN LE AR N IN G TO U RN AM EN T SISWA KELAS IV M I M A’ARIF JA N TU R BANYUSARI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN M AGELANG TAHUN 2010. Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Sabtu, 28 Agustus 2010 yang bertepatan dengan tanggal 18 R am adhan T ahun 1431 H dan telah diterima sebagai bagian dan syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pdi).
18 Ramadhan 1431 H atlg ^ 28 Agustus 2010
Panitia Ujian kretaris
2 Ao r qi
Dr. R ahm at H arivadi. M .Pd NIP: (9670112 199203 1 005 nmiji II
' ■ Rov
NIP: 19730526 199903 1 005 NIP: 19670115 199803 2 002
Pembimbing
M O TTO Dimana ada kemauan di situ pasti ada jalan.
4^1 __ ^ t t i l
% **'
a i ^ z'
( J d U j l j t j J w « l f ( J i j j l A i)I I j J i U i U I j J - i i l l i j f j ^ 5 3 j y ^ ~ O j * * * * - >
g
( 5 ) ' - * >■*
“Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu keijakan”. (Al-Mujadilah: 11)
IV P E R S E M B A H A N Skripsi ini kupersem bahkan untuk :
1. Suam i dan anakku tersayang
2. Ibu tercinta dan kakakku tersayang
3. K eluarga besar Fakultas T arbiyah Jurusan PA I STA IN Salatiga
4. K eluarga besar MI M a ’a rif Jantur
5. P em baca yang budim an
ABSTRAK
Nama DIANI ARIFAH NIM 11408I09 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Pembimbing : Mukti Ali, M. Hum Kata Kunci : prestasi belajar, AI-Qurran Hadis, tajwid, metode learning tournament.
MI Ma’arif jantur merupakan salah satu MI yang terletak di Desa Banyusari Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Prestasi belajar AI-Qur’an
Hadis siswa kelas IV khususnya materi tajwid masih relatif rendah sehingga perlu adanya penelitian untuk meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2010 melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode Learning Tournament atau tumamen belajar.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi belajar AI-Qur’an Hadis materi tajwid, bagaimana penerapan metode learning
tournament dalam upaya meningkatkan penguasaan materi tajwid, dan untuk
mengetahui efektifitas metode tersebut dalam meningkatkan penguasaan materi tajwid di MI Ma’arif Jantur. Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga siklus, yaitu siklus I, II, dan III. Pada tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan, dan refleksi.
Hasil penelitian selama tiga siklus yang diperoleh melalui pengamatan saat proses pembelajaran dan tes formatif untuk evaluasi pada akhir tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar AI-Qur’an Hadis materi tajwid melalui metode learning tournament yaitu dari nilai rata-rata 52,22 sebelum penelitian menjadi 76,36 atau dari prosentase ketuntasan siswa 17 % menjadi 95 % setelah penelitian. Hal ini membuktikan bahwa penerapan metode learning
tournament
memberikan dampak positif dalam upaya peningkatan prestasi belajar materi tajwid siswa kelas IV MI Ma’arif Jantur.
vi
KATA PEN G A N TA R
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan nikmat dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar SI pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Selama penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan berbagai pihak terutama pembimbing, akhimya hal tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Drs. Djoko Sutopo selaku ketua Program Ekstensi PAI STAIN Salatiga.
3. Bapak Mukti Ali, M.Hum selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran selalu memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan ketrampilan.
5. Suami yang telah memberikan dorongan baik material maupun spiritual.
6. Ibu yang selalu memberikan doa restunya.
7. Rekan-rekan guru di MI Ma’arif Jantur terutama Bu Wati yang selalu membantu dan memberikan motivasi.
8. Seluruh teman-teman angkatan 2008 khususnya Mbak Juariyah dan Bu Yuliah yang memberikan motivasi agar terselesainya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan memberikan sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan dalam proses pembelajaran.
Salatiga, 14 Agustus 2010 Penulis Diani Arifah
viii
FERNYATAAN K EA SLIA N TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : DIANI ARIFAH NIM : 11408109 Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 14 Agustus 2010
IX
D A FTA R ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KA JIAN PUSTAKA
BAB III PELAKSANAAN PEN ELITIA N
BAB IV B A SIL PEN ELITIA N DAN PEMBAHASAN
BA B V P E N U T U P
DAFTAR RIW AYAT H IDUP LAM PIRAN-LAM PIRAN
DA FT A R TABEL
Tabel 4.2. Rekapitulasi hasil pretest............................................................ 53 Tabel 4.3. Penguasaan siswa pada siklus I ..................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam sekaligus sebagai
pembeda antara yang hak dan yang bathil. Setiap muslim dituntut dapat membaca, mengkaji, dan berusaha untuk dapat memahaminya kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terwujud kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Oleh karena itu seharusnya umat Islam berusaha bersungguh-sungguh dalam mempelajari Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedotpap hidup.
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bemilai edukatif. Nilai edukatif mewamai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Kegiatan belajar mengajar diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya. Sebelum pengajaran dilakukan, guru merencanakan pembelajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajarannya.
Selalu diharapkan dari kegiatan pembelajaran adalah bagaimana bahan pengajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas.
Namun pada kenyataanya sering kali bahan pengajaran yang disampaikan oleh guru tidak dapat dikuasai oleh siswa secara maksimal. Hal ini teijadi salah satunya karena pada kenyataannya sering kali guru dalam pengajarannya
1
2
selalu menggunakan metode pengajaran monoton seperti metode ceramah, sehingga siswa merasa jenuh dan tidak berminat untuk mempelajari materi yang akan disampaikan oleh guru. Jika hai tersebut teijadi maka akan menyebabkan kurang maksimalnya prestasi belajar siswa. Masalah ini juga terjadi pada diri peneliti di MI Ma’arif Jantur dalam mengajarkan mata pelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi tajwid.
Melalui metode ceramah ini peneliti merasa kesulitan untuk membantu siswa memahami materi ilmu tajwid. Begitu pula dengan siswa yang juga merasa kesulitan untuk bisa memahami materi tajwid tersebut. Siswa merasa bosan dan tidak tertarik untuk mempelajari karena tidak ada semangat dan motivasi sehingga banyak siswa yang kemampuan membaca Al-Qur’annya
. :' 1 ;
masih kurang. Hal tersebut mendorong peneliti untuk berusaha mencari solusi yang terbaik untuk bisa membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi tajwid. Akhimya peneliti memutuskan untuk menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan dipadu dengan metode Learning Tournament dalam penelitian ini karena menurut hemat peneliti metode ini memungkinkan untuk diterapkan guna memacu siswa agar aktif dan bersungguh-sungguh untuk mempelajari materi.
Dengan menggunakan perpaduan dari metode-metode tersebut peneliti berharap siswa akan merasa tertarik dan bersungguh-sungguh untuk mempelajari materi dan akan lebih aktif dalam pembelajaran karena terdorong oleh suasana pembelajaran yang menyenangkan dan keinginan untuk bisa
3
memenangkan pertandingan sehingga materi yang disampaikan akan lebih mudah dikuasai atau dipahami dengan sempuma.
Teknik ini (,Learning Tournament) merupakan versi sederhana dari “Tumamen-permainan-tim,” yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya. Tehnik ini menggabungkan kelompok belajar dan kompetisi tim, dan bisa digunakan untuk meningkatkan pembelajaran beragam fakta, konsep, dan ketrampilan (Melvin L. Silbermen, 2006 : 171).
Materi tajwid di tingkat Madrasah Ibtidaiyah masuk dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sehingga merupakan salah satu materi yang harus dikuasai oleh siswa, karena dengan menguasai materi tersebut siswa diharapkan mampu menerapkan ilmu tersebut khususnya ketika membaca Al-Qur’an karena dalam m etp^ca Al-Qur’an harus sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
Ilmu tajwid yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membaca dengan baik. Ilmu ini ditujukan dalam pembacaan Al-Qur’an. Ilmu tajwid bertujuan untuk memberikan tuntunan bagaimana cara pengucapan ayat yang tepat, sehingga lafal dan maknanya terpelihara. Mempelajari tajwid sebagai disiplin ilmu merupakan fardu kifayah atau kewajiban kolektif. Namun, membaca Al-Qur’an dengan memaknai aturan-aturan tajwid merupakan fardu ain atau kewajiban individu. Membaca Al-Qur’an termasuk ibadah, dan karenanya harus sesuai ketentuan. Sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an, “Bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.”(QS A1 Muzzammil [73]: 4). Arti “tartil” menurut ahli tafsir Ibnu Katsier adalah membaca dengan
4
perlahan-lahan dan hati-hati karena hal itu akan membantu pemahaman serta perenungan terhadap Al-Qur’an. (disarikan dari ensiklopedi Islam terbitan PT Ikhtiar Baru Van Hoeve (rpb) SuaraMedia.Com, diakses tanggal 6 Mei 2010).
Ada beberapa alasan yang mendorong peneliti memilih judul tersebut, antara lain; Pertama, hasil nilai A1 Qur’an Hadis mated tajwid masih rendah dibanding mated yang lain; Kedua, siswa kurang aktif dan kurang bersemangat selama proses belajar mengajar sehingga secara otomatis berpengaruh terhadap penguasaan siswa terhadap mated tersebut.
Agar anak didik dapat menguasai mated dengan tuntas, maka guru harus mampu memilih metode yang tepat untuk digunakan. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pengajaran. Program pengajaran yang digunakan dituntut secara mutlak untuk menunjang tercapainya tujuan. Guru tidak dibenarkan mengajar dengan kemalasan. Anak didikpun diwajibkan mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam belajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didiknya. Salah satu yang harus guru lakukan adalah memilih dan menentukan metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kegagalan seorang guru dalam mencapai tujuan pengajaran akan teijadi jika pemilihan dan penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karateristik dari masing-masing metode pengajaran, oleh karena itu guru harus mengetahui kelebihan dan kelemahan dari metode pengajaran yang digunakan. Selama ini peneliti masih menggunakan metode
5
yang monoton yaitu ceramah, sehingga mungkin siswa merasa jenuh dan tidak tertarik terhadap materi yang diajarkan. Memang diperlukan adanya ceramah pada saat penyampaian materi, namun jika hanya metode tersebut yang digunakan pasti akan menimbulkan kebosanan dan bisa mengurangi motivasi siswa sehingga bisa berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya variasi dalam penggunaan metode pembelajaran.
Berdasarkan uraian dan pemikiran tersebut, peneliti terdorong untuk meneliti masalah tersebut dengan memilih judul “UPAYA PENINGKATAN PRESTASIBELAJAR MATA PELAJARAN AL QUR’AN HADIS MATERI TAJWID MELALUI METODE CERAMAH, TANYA JAWAB DAN
LEARNING TOURNAMENT SISWA KELAS IV MI MA’ARIF JANTUR
BANYUSARI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010”
B. Rumusan masalah Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang peneliti susun adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadis materi tajwid siswa kelas IV MI Ma’arif Jantur tahun 2010?
2. Bagaimana penerapan metode ceramah, tanya jawab dan learning
tournament dalam upaya meningkatkan penguasaan materi tajwid siswa
kelas IV MI Ma’arif Jantur tahun 2010?
6
3. Apakah penerapan metode ceramah, tanya jawab dan learning tournament efektif dalam meningkatkan penguasaan materi tajwid siswa kelas IV MI Ma’arif Jantur tahun 2010?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadis materi tajwid siswa kelas IV di MI Ma’arif Jantur.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran A1 Qur’an Hadis materi
tajwid siswa kelas IV di MI Ma’arif Jantur melalui metode ceramah, tanya jawab dan learning tournament.
3. Untuk mengetahui efektifitas metode pengajaran ceramah, tanya jawab dan
learning tournament dalam meningkatkan penguasaan materi tajwid di MI Ma’arif Jantur.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi peneliti, siswa, guru, sekolah maupun orang tua.
1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan akan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai metode pembelajaran untuk membantu pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
7
2. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa yaitu dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar.
3. Bagi Guru Melalui penelitian tindakan kelas, guru dapat menemukan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
4. Bagi Sekolah Bagi sekolah hasil penelitian dapat menjadi masukan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran.
5. Bagi Orang Tua Hasil penelitian ini diharapkan akan menembah kepercayaan orang tua terhadap sekolah yang bersangkutan karena prestasi belajar putra putrinya cenderung meningkat.
E. Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis mengemukakan hipotesis bahwa ada peningkatan prestasi belajar A1 Qur’an Hadis materi tajwid melalui metode ceramah, tanya jawab dan learning tournament.
8
F. Definisi Istilah/Operasional
1. Meningkatkan
Meningkatkan artinya beralih pada keadaan. Beralih keadaan yang dimaksud penulis adalah keadaan dimana sebelum menggunakan metode
Learning Tournament
prestasi belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis terutama materi tajwid masih rendah menjadi lebih meningkat prestosinya seteiah menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran.
2. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah tercapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya) (WJ.S. Poerwadarminta,1982: 768). Prestasi bisa dilihat seteiah proses pembelajaran berlangsung karena seteiah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Prestasi belajar Al-Qur’an Hadis materi tajwid siswa kelas IV MI Ma’arif Jantur sebelum penelitian masih relatif rendah dan penulis berharap melalui peneiitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi tajwid.
3. Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk
(Wasty Soemanto, 1998: 104). Dengan belajar siswa akan memperoleh pengetahuan, wawasan yang akan berpengaruh pada proses perkembangan
9
siswa dan perilaku dalam hidup. Kaitannya dengan belajar ilmu tajwid diharapkan siswa akan lebih memahami dan mampu menerapkan khususnya ketika membaca Al-Qur’an agar terhindar dan kesalahan membaca yang dapat mengubah makna sebagaimana yang dikehendaki
Allah SWT.
4. Al-Qur’an Hadis
Al-Qur’an Hadis merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran ini bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-Qur’an dan Hadis serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat- ayat Al-Qur’an. Hadis untuk mendorong, membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dart Hadis.
5. Ilmu Tajwid
Ilmu tajwid ialah ilmu yang mengajarkan cara bagaimana seharusnya membunyikan/membaca huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan sempuma, baik ketika bersendirian maupun sewaktu bertemu dengan huruf lain (A. Munir, Sudarsono, 1994 : 8). Dengan memahami dan menerapkan ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an kita dapat menghindari kesalahan dalam membacanya sehingga tidak merubah makna yang seharusnya.
Membaca Al-Qur’an dengan tidak menerapkan ilmu tajwid akan mengakibatkan dosa, oleh karena itu umat Islam seharusnya mau berusaha
10
untuk mempelajarinya dan menerapkannya ketika membaca ayat-ayat Al- Qur’an.
6. Metode Ceramah
Metode ceramah ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan melalui penuturan (penjelasan lisan) oleh guru kepada siswa (disarikan dari diakses tanggal 20 Juni 2010)..
7. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau tertulis (disarikan dari
/doc/13065635/Metodemetode-pembelaiaran. diakses tanggal 20 Juni 2010).
8. Metode Learning Tournamen
Metode Learning Tournament merupakan cara penyajian bahan melalui tumamen belajar atau dengan kata lain belajar melalui pertandingan sehingga diharapkan siswa aktif dalam pembelajaran (Melvin L. Silbermen, 2006 : 171). Melalui kegiatan belajar yang disajikan dalam bentuk tumamen atau pertandingan penulis berharap akan mampu meningkatkan pemahaman siswa dengan cara mengaktifkan siswa dan menumbuhkan motivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan disertai adanya usaha untuk
11
berkompetisi guna meraih kemenangan dalam tumamen, sehingga tujuan pembelajaran dalam hal ini ilmu tajwid akan mampu dipahami dan diterapkan khususnya ketika membaca Al-Qur’an agar terhindar dari kesalahan dalam membacanya.
G. Metode Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan teijadi dalam sebuah kelas secara bersama untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi di kelas. Tindakan ini diberikan oleh penulis atau dengan arahan penulis yang dilakufcan oleh siswa melalui perencanaan terlebih dahulu.
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang muncul pada siswa kelas IV dalam pembelajaran AL-Qur’an Hadis khususnya materi tajwid di MI Ma’arif Jantur. Guna menunjang kelancaran jalannya penelitian ini, maka diperlukan adanya rancangan penelitian yang mencakup perencanaan
{planning), pelaksanaan tindakan {acting), observasi {observing) dan
melakukan refleksi pada setiap siklus {reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan yang diharapkan tercapai.
1 2
a. Setting Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di MI Ma’arif Jantur, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang Tahun 2010. Lebih khusus yaitu siswa kelas IV yang mengalami kesuiitan dalam mempelajari materi ilmu tajwid.
Madrasah ini berada disebuah dusun yaitu Dusun Jantur yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Siswa-siswi madrasah ini berasal dari Dusun Jantur dan sekitamya yaitu Banyusari, Kalitejo, Candi Gunung, Kalibendo Lor, Dukuh, Gejaban yang mayoritas berasal dari keluarga yang kondisi sosial ekonominya menenggh ke bawah.
Awalnya madrasah ini merupakan Madrasah Diniyah yang hanya mengajarkan ilmu agama. Namun karena masyarakat yang menginginkan putra putrinya juga mendapatkan ijasah maka pada tahun 1966 madrasah diniyah ini diubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah dan berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Kabupaten Magelang dengan nama MI Ma’arif Jantur. Keberadaan MI yang berada di tengah-tengah masyarakat Dusun Jantur ini diharapkan mampu memberikan pendidikan yang memadai baik agama maupun umum sebagai bekal dasar bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
13
b. O b jek Penelitian
Untuk dapat menjawab permasalahan tersebut di atas ada beberaapa faktor yang ingin diteliti. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1) Faktor Kemampuan Siswa
Melihat keaktifan siswa kelas IV, sejauh mana motifasi belajar yang terjadi dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi tajwid. 2) Faktor Kemampuan Guru
Melihat cara guru dalam merencanakan perangkat pembelajaran serta bagaimana pjelaksanaanya di kelas, apakah siswa dapat termotifasi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 3) Faktor Sarana dan Prasarana
Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang tersedia untuk melancarkan proses belajar mengajar.
2. Subjek Penelitian
Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas IV di MI Ma’arif Jantur Banyusari Kecamatan Grabag, Magelang tahun 2010. Dasar pertimbangan pemilihan subjek yakni perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi tajwid di MI Ma’arif Jantur Banyusari Kecamatan Grabag, Magelang tahun 2010 khususnya pada kelas IV.
14
3. L angkah-langkah/Siklus Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan terbagi menjadi 3 siklus, dimana masimg-masing siklus berlangsung selama 1 (satu) minggu. Waktu seluruhnya 12 minggu. Tiga minggu untuk pelaksanaan siklus I, II, dan III dan 9 minggu terakhir untuk penyusunan laporan penelitian.
a. Tahap persiapan atau perencanaan (planning) Pada tahap persiapan atau perencanaan disusun : 1) Jadwal mengajar.
2) Mengembangkan seluruh perangkat pembelajaran atau sumber belajar yang akan digunakan dalam siklus.
3) Menentukan model tumamen belajar yang akan digunakan. 4) Membuat instrument pengamatan kelas. 5) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
b. Pelaksanaan Tindakan (acting) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Learning
Tournament. Dengan mengadopsi dari Melvin L. Silbermen dalam
bukunya Active Learning penulis memahami Learning Tournament sebagai kegiatan belajar melalui pertandingan dan agar kegiatan belajar berlangsung secara efektif penulis membuat prosedur kegiatan belajar sebagai berikut:
15
1) Membagi siswa menjadi 3 tim beranggotakan masing-masing 6 siswa.
2) Memberikan materi untuk dipelajari bersama. 3) Membuat beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan atau pengingatan terhadap materi pelajaran serta menentukan skomya.
4) Memberikan pertanyaan kepada siswa yang harus dijawab secara perorangan untuk setiap ronde dalam pertandingan tersebut.
5) Menyediakan jawaban dan meminta siswa untuk menghitung jumlah pertanyaan yang bisa mereka jawab dengan benar dan menyatukan skor tiap anggota tim untuk mendapatkan skor tim. 6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi lagi sebagai persiapan untuk menjawab pertanyaan pada ronde kedua. 7) Pelaksanaan pertandingan pada tiap siklus masing-masing sebanyak 3 ronde dan memberikan kesempatan untuk belajar antar masing- masing ronde.
c. Observasi (Observing) Pada tahap ini dilakukan tindakan untuk mengamati proses kegiatan belajar mengajar sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran melalui metode ceramah, tanya jawab dan learning tournament.
16
d. Refleksi (reflecting) Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan sehingga dapat dijadikan landasan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
Untuk lebih jelasnya 3 siklus yang telah dilaksanakan digambarkan sebagai berikut: Gambar I Desain Penelitian Tindakan Kelas
(Suharsimi Arikunto, 2007 : 16)
17
4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah angket tanggapan terhadap proses pembelajaran dan pedoman observasi proses pembelajaran materi tajwid. angket tanggapan siswa tersebut digunakan untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas.
5. Pengumpulan data
Metode utama dalam penelitian ini berupa tes dan pengamatan proses belajar siswa untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap Al- Qur’an hadis khususnya materi tajwid.
6. Analisis Data
Data yang diperoleh saat penelitian berupa hasil tes dan hasil pengamatan saat proses pembelajaran dianalisa sehingga akan dapat diketahui hasil akhir dari penelitian. Biia hasil tes dan hasil pengamatan saat proses pembelajaran menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik dibanding sebelum penelitian ditandai dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa, maka apabila guru dapat menerapkan metode ceramah, tanya jawab dan learning tournament secara efektif akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan siswa dapat memahami serta mengamalkan nilai nilai yang terkandung dalam materi tajwid sehingga siswa akan mampu membaca Al-Qur’an dengan benar.
18
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN BAB II A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Hipotesis Tindakan F. Definisi Istilah/Operasional G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Langkah-Langkah/Siklus Penelitian
4. Instrument Penelitian
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian prestasi belajar
B. Pengertian A1 Qur’an Hadis
C. Pengertian Ilmu Tajwid
D. Urgensi Mempelajari Al-Qur’an dan Hadis
E. Metode Ceramah, Tanya Jawab, Learning Tournament
19
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian B. Pelaksanaan Penelitian C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar Dalam belajar mengajar seorang guru dituntut berhasil dalam pengajarannya. Berhasil adalah suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan khusus (TIK) nya tercapai (Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, 2002: 119) sedang “prestasi adalah hasil yang telah tercapai (dilakukan, dikeijakan, dan sebagainya)” (W.J.S. Poerwadarminta, 1982: 768)
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Belajar menurut Oemar Hamalik adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan (Oemar Hamalik, 2004: 27). Belajar menurut Cronbach dalam bukunya Sumadi Suryabrata (2004: 231) adalah Learning is shown by a change in behavior as a result o f
experience ” (belajar adalah hasil perubahan tingkah laku dari
pengalaman). Jadi menurut Cronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca indranya. Menurut E.R Hilgard dalam bukunya S. Ulih Bukit Karo- karo “belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang mungkin membuahkan atau menghasilkan pola kelakuan tertentu (yang belum
2 1
dimiliki sebelumnya) tetapi mungkin pula merubah pola kelakuan (yang telah dimiliki sebelumnya)” (S. Ulih Bukit Karo-karo, 1975: 42). Ciri bahwa anak sedang dalam keadaan belajar adalah otaknya aktif berpikir, mencema bahan yang sedang dipelajari (Suharsimi Arikunto, 2009 : 3).
2. Pengertian Prestasi
Adapun prestasi dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Proses tersebut tidak akan teijadi apabila tidak ada sesuatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi hasil dari proses belajar.
Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah kemampuan maksimal atau pencapain hasil yang tinggi yang dilakukan oleh anak didik atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan baik yang berupa pengetahuan sikap maupun ketrampilan. Prestasi belajar dikatakan sempuma apabila memenuhi tiga aspek yaitu : kognitif afektif, dan psikomotor. Sebaliknya prestasi dikatakan kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.
Adapun prestasi belajar yang diharapkan penulis adalah siswa mampu memahami ilmu tajwid dan dapat menerapkan bacaan Al-Qur’an dengan baik dan benar.
2 2
Dengan demikian pengertian prestasi belajar adalah :
1. Pencapaian hasil tertinggi dari anak didik selama belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dalam waktu yang telah ditentukan.
2. Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan suatu proses (dari hasil kegiatan belajar mengajar) yang serupa penguasaan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dan prestasi belajar ini dapat diketahui dengan hasil evaluasi yang dinyatakan dengan nilai atau berupa nilai-nilai dari aspek baik kognitif, afektif maupun psikomotor.
Hasil yang dicapai siswa merupakan suatu perubahan yang direalisasikan dalam bentuk nilai, baik berwujud angka ataupun huruf. : i' Biasanya seorang guru menggunakan skala penilaian dengan angka dari 0- 10 atau 0-100. Di lembaga pendidikan formal atau sekolah, untuk mengetahui prestasi belajar diadakan ulangan, tes semesteran, ujian atau EBTA dan sebagainya. Kemudian hasil penilaian yang berwujud angka atau huruf dimasukkan kedalam buku penilaian, buku raport, buku induk siswa dan sebagainya.
B. Pengertian A1 Qur’an Hadis
Al-Qur’an Hadis merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran ini bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-Qur’an dan Hadis serta menanamkan
23
pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Hadis untuk mendorong, membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat- ayat Al-Qur’an dan Hadis. Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi: 1. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an.
2. Hafalan surat-surat pendek.
3. Pemahaman kandungan surat-surat pendek.
4. Hadis-hadis tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturrahmi, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat beijamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh.
Materi pelajaran yang (jiajarkan berdasarkan Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah Tahun 2008. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakan target yang haras dicapai selama dan setelah siswa mengikuti proses belajar. Standar Kompetensi mata pelajaran Al-Qur’an Hadis kelas IV meliputi:
1. Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih.
2. Memahami arti surah-surah pendek.
3. Memahami arti surah pendek serta hadis tentang niat dan silaturahmi.
4. Memahami dan menerapkan kaidah ilmu tajwid.
Adapun Kompetensi dasar mata pelajaran Al-Qur’an hadis kelas IV meliputi:
1. Membaca Surah al-‘Adiyat dan al- Insyirah secara benar dan fasih.
24
2. Menghafal Surah al-‘Adiyat dan al- Insyirah secara benar dan fasih.
3. Memahami kandungan Surah an-Nasr dan al-Kautsar.
4. Memahami isi kandungan Surah al-Lahab.
5. Memahami isi kandungan hadis tentang niat.
6. Memahami isi kandungan hadis tentang silaturahmi.
7. Memahami hukum bacaan idzhar halqi, ikhfa’, idghom bighimnah, idghom bilaghunnah dan iqlab.
8. Menerapkan hukum bacaan idzhar halqi, ikhfa’, idghom bighunnah, idghom bilaghunnah, dan iqlab.
Penelitian ini mengambil Standar Kompetensi yang ke 4 yaitu memahami dan menerapkan kaidah ilmu tajwid dengan Kompetensi Dasar:
1. Memahami hukum bacaan idzhar halqi, ikhfa’, idghom bighunnah, idghom bilaghunnah, dan iqlab.
2. Menerapkan hukum bacaan idzhar halqi, ikhfa’, idghom bighunnah, idghom bilaghunnah, dan iqlab.
Dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di atas terdapat indikator sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian bacaan idzhar, idghom, ikhfa’ dan iqlab.
2. Menyebutkan huruf-huruf idzhar, idghom, ikhfa’ dan iqlab.
3. Memberikan contoh bacaan idzhar, idghom, ikhfa’ dan iqlab.
4. Membedakan bacaan idzhar, idghom, ikhfa’ dan iqlab.
5. Menerapkan bacaan idzhar, idghom, ikhfa’ dan iqlab dalam membaca Al-Qur’an.
25
C. Pengertian Ilmu Tajwid Pengertian tajwid menurut bahasa adalah “memperbaiki/memperindah”.
Sedangkan menurut istilah adalah “ memberikan hak-haknya” huruf yang asli, seperti makhraj-makhrajnya sifat-sifatnya yang tetap menjadi zadnya. Adapun ilmu tajwid ialah ilmu yang mengajarkan cara bagaimana seharusnya membunyikan/ membaca huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan sempuma, baik ketika bersendirian maupun sewaktu bertemu dengan huruf lain (A. munir, Sudarsono, 1994: 8). Belajar ilmu tajwid merupakan fardu kifayah, sedangkan mengamalkannya adalah fadhu ‘ain bagi tiap-tiap orang Islam yang membaca Al-Qur’an, baik laki-laki maupun perempuan. Orang yang belajar Al-Qur’an hams belajar ilmu tajwid agar terhindar dari kesalahan dal am membacanya.
Hal ini sesuai dengan fiman Allah dalam Al-Qur’an yaitu:
o * ^ r j j j ^ ....
“ ...........dan Bacalah A1 Quran itu dengan perlahan-lahan (tartil)”. (QS. Al-M uzzammil: 4)
Ilmu tajwid yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membaca dengan baik. Ilmu ini ditujukan dalam pembacaan Al-Qur’an. Ilmu tajwid bertujuan untuk memberikan tuntunan bagaimana cara pengucapan ayat yang tepat, sehingga lafal dan maknanya terpelihara. Membaca Al-Qur’an termasuk ibadah, dan karenanya hams sesuai ketentuan. Arti “tartil” menurut ahli tafsir
Ibnu Katsier adalah membaca dengan perlahan-lahan dan hari-hati karena hal itu akan membantu pemahaman serta perenungan terhadap Al-Qur’an.
26
(disarikan dari ensiklopedi Islam terbitan PT Ikhtiar Barn Van Hoeve (rpb) SuaraMedia.Com, diakses tanggal 6 Mei 2010).
D. Urgensi Mempelajari Al-Qur’an dan Hadis
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk menjadi pedoman hidup manusia. Di samping itu Al-Qur’an juga sebagai sumber utama ajaran Islam sekaligus sebagai pembeda antara yang haq dan yang bathil. Setiap muslim dituntut untuk dapat membaca, mengkaji dan berusaha untuk dapat memahaminya, kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terwujud kehidupan yang bahagia di dunia dan akherat.
Dalam hierarki sumber ajaran Islam, posisi hadis menempati urutan kedua setelah Al-Qur’an. Sebab, di antara fungsi hadis adalah sebagai penjelas terhadap hal-hal yang belum dijelaskan secara terperinci dalam Al-Qur’an.
Sebagaimana kita ketahui, Al-Qur’an adalah firman Allah yang masih bersifat global. Pesan-pesan dan ajaran yang disampaikannya masih sangat umum dan tidak terperinci secara praktis. Karenanya dibutuhkan sebuah penjelasan terhadap hal-hal yang umum tersebut sehingga mudah dipahami oleh umat Islam.
Hadis menjadi sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an artinya bila dalil-dalil suatu masalah tidak bisa ditemukan dalam Al-Qur’an maka hendaklah dicari dalam hadis, sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nisa : 59 yang artinya ” Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah rosul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara
27
kamu....”. Ayat tersebut bermakna bahwa dalam menyelesaikan masalah kita harus merujuk kepada Al-Qur’an. Akan tetapi, jika di dalam Al-Qur’an tidak ditemukan maka merujuklah kepada hadis rosul. Bila di dalam hadis rosul juga tidak ditemukan, maka mintalah pertimbangan kepada para pemimpin.
Fungsi hadis terhadap Al-Qur’an adalah sebagai berikut (Inu Kencana Syafi’ie, 2004 :1 9 ): 1. Untuk menafsirkan ayat Al-Qur’an yang bersifat umum {bayan tafsir).
2. Untuk memperkokoh ayat Al-Qur’an yang sudah diwahyukan Allah (bayan taqrir).
3. Untuk menjelaskan ayat Al-Qur’an (bayan taudlih).
Melihat posisi hadis yang begitu penting, dapat dikatakan bahwa urgensi mempelajari hadis sebenamya sama dengan mempelajari Al-Qur’an.
Selain alasan-alasan yang telah dikemukakan, ada alasan lain yang tak kalah pentingnya sehingga kita perlu mempelajari hadis yaitu mmenyangkut orisinalitas (keaslian) hadis. Orisinalitas hadis sangat berbeda dengan Al- Qur’an. Al-Qur’an jelas-jelas dijaga keasliannya oleh Allah, sementara hadis telah banyak mengalami pemalsuan.
E. Metode Ceramah, Tanya Jawab, Learning Tournament
1. Metode Ceramah Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk
2 8
keperluan penyampaian informasi dan pengertian (Hasibuan, Moedjiono:13).
a. Tujuan Metode ceramah digunakan dengan tujuan untuk: 1) Menyampaikan informasi atau materi pelaj aran.
2) Membangkitkan hasrat, minat, dan motivasi siswa untuk belajar. 3) Mempeijelas materi pelajaran.
b. Manfaat Metode ceramah dapat digunakan dalam hal: 1) Jumlah siswa cukup besar.
2) Sebagai pengantar atau menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3) Waktu yang tersedia terbatas, sedang materi yang disampaikan cukup banyak.