UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS-KERAS PADA SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

  

PAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK

DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS - KERAS PADA SISWA

KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN

MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008

  

Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Dalam Ilm u Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

  oleh: . .

  

ROMADHON

NIM. 11406539

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2008

  D E P A R T E M E N A G A M A RI S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website : wwwls-tainsalatiun.ac.id E-mail: Dra. Siti Zumrotun, M. Ag. •' DOSEN STAIN SALATIGA

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudara ROMADHON Kepada.

  Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalam ualaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : ROMADHON NIM ; 114 06 539 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

  IV M I GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA)

  JL Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax. 323433 Salatiga 50721

PENGESAHAN SKRIPSI

  Judul Nama NIM.

  Program Studi Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Dengan Strategi Membaca Keras - Keras Pada Siswa Mi Grabag 3 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2007/2008.

  ROMADHON 11406539

  Pendidikan Agama Islam (PAI) Salatiga, 23 Agustus 2008 ►r. Imam Sutomo, M Ag.

  NIP. 150216814 PengukJ Jak a Siswanta, M.Pd.

  NIP. 150242800 Dewan Penguji,

  Sekretaris, Dr. H. Mu h Saerozi, M. Ag.

  NIP. 150247014 Dra. Srti Zum ratun, M.Ag.

  NIP. 150302522 MOTTO i l j j ) Vrtinya : "Orang mukmin yang paling sempurna imannya, adalah orang

  

mukmin yang paling baik akhlaknyan. (H.R. Turmudzi)

  PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada :

  • ibuku yang tersayang
  • istri dan anakku yang tercinta
  • Teman ~ temanku mahasiswa yang senasib dan seperjuangan
  • Aimameter tercinta

  KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa saya panjatkan ke hadirat AHoh SWT yang telah berkenan melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini.

  Penyusun menyadari bahwa selesainya penyusunan skripsi ini, penyusun telah banyak melibatkan orang lain dalam melancarkan tugas dari awal sampai akhir. Untuk itu. tiada kata yang pantas untuk diucapkan, kecuali ungkapan rasa terima kasih yang setulus - tulusnya terutama yang terhormat:

  1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

  2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Kaprodi Hkstensi 3. ibu Dra. Siti Zumrotun. M.Ag., selaku Dosen Pembimbing yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dan tanpa kenal lelah sehingga tersusunnya skripsi ini.

  4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberi dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tentu terdapat kekurangan dan kelemahan baik dalam penggunaan bahasa maupun analisis permasalahan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan para pembaca untuk berkenan menyampaikan kritik dan saran yang konstruktif demi baiknya hasil penyusunan skripsi ini Akhirnya semoga bermanfaat.

  Salatiga, 1 Agustus 2008 Penulis,

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................... HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................... HALAMAN PENGESAHAN....................................... HALAMAN MOTTO.................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN.................................... KATA PENGANTAR..................................................

  DAFTAR ISI .......................................... _ .......... DAFTAR TABEL .........................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................ B. Rumusan Masakah .... ..................... C. Tujuan Penelitian ........................... D. Hipotesis Tindakan......................... E. Kegunaan Penelitian....................... F. Definisi Istilah/ Operasional ......... G. Metode Penelitian............ .............. H. Sistematika Penulisan..................... BAB II LANDASAN TEORI A. Prestasi Belajar.............................. B. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ......

  1. Pengertian Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

  2. Urgensi Pembelajaran Aqidah Akhlak pada Tingkat

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BABI PENDAHULUAN v U*ta r Belakang Masalah ' ——-

  Pembahasan tentang aqidah menjadi bahasan yang sangat penting bagi setiap musiim. Aqidah yang benar disebut ju g a aqidah shohihah (benar), merupakan asas dan pondasi keislaman setiap muslim. Ibarat bangunan, jik a pondasinya rapuh maka bangunan tersebut akan mudah roboh, sebaliknya jik a t < mdasinya kuat, bangunan tersebut akan kuat dan kokoh. Begitulah seorang muslim, jika aqidahnya kuat, maka ia akan menjadi seorang muslim yang kuat dalam memegang islam, memiliki ghirah islam yang tinggi, rela berkorkan untuk islam dengan pikiran dan harta, bahkan jiwanya demi kemuliaan islam karena mengharap ridho Allah SWT semata. Pembahasan aqidah tidak dapat terlepas dari kalimat tauhid Laa ilaha illallah yang menjadi landasan aqidah yang benar.

  Dalam hal ini Syarif Hamdan Rajih menulis "kalimat tauhid merupakan pokok keimanan dan sebagai pondasi aqidah serta tirai pemisah antara kufur dengan iman.” 1

  Adapun tujuan pendidikan sesuai Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 adalah sebagai berikut:

  "Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

  # 'y

  bertanggungjawab" “ Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembangunan nasional, manusia dalam hal ini menjadi subyek. Mengenai subyek pembangunan tidak lepas dari pendidikan, terutama pendidikan tingkat dasar

  : ng dalam hal ini Madrasah Ibtidaiyah/ Sekolah Dasar. — Pendidikan adalah suatu sistem yang mana pendidik, anak didik, niateri, alat, tujuan dan lingkungan, saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya untuk tercapainya tujuan yang dirumuskan.

  Kembali pada sistem pendidikan sebagai suatu sistem, apabila dikaitkan dengan prestasi belajar anak MI Grabag 3, Kaiigandu, Grabag sebagai hasil dari pengajaran tidak hanya dipengaruhi oleh subyek didiknya saja tetapi juga faktor - faktor lain yang mempengaruhinya baik dalam diri anak maupun dari luar diri anak didik itu.

  Pendidik sebagai pilar pendidikan tidak boleh merasa puas dengan apa yang telah dimiliki dan telah dicapai. Seorang pendidik dituntut untuk bergerak dinamis, tidak statis. Hal ini dikarenakan kondisi social masyarakat juga berkembang dari masa ke masa. Guru mata pelajaran aqidah akhlak tidak cukup hanya menyampaikan materi di dalam kelas, tidak mempedulikan apakah murid memahami materi atau tidak. Ibarat listrik guru merupakan generator yang harus selalu berputar untuk menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan oleh orang banyak.

  Dengan memperhatikan perkembangan anak MI Grabag 3, Kaiigandu, Grabag yang berada pada masa keemasan (golden age), maka guru dalam hal ini u aqidah akhlak harus mampu meneiptakan terobosan - terobosan baru dalam mengajar.

  Sehubungan dengan hal itu maka proses belajar MI Grabag 3, '5 gandu. Grabag dalam pengajaran aqidah akhlak menggunakan tindakan kelas uk mempermudah penyampaian materi dan mudah dimengerti anak Taman

  Kanak - Kanak / MI Grabag 3. Kali gandu. Grabag. Tindakan kelas yang penulis i'unakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Aqidah akhlak pada MI Grabag 3 adalah membaca keras - keras. Jika dikaitkan dengan kecenderungan i uk yang mengandalkan ingatan, maka membaca keras - keras diharapkan dapat membantu anak didik mengingat materi yang disampaikan dan dipelajari.

  Mengajar materi aqidah akhlak kelas IV di MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag dengan strategi membaca keras - keras ada beberapa pertimbangan sebagai berikut:

  I. Meminimalisir kegaduhan siswa karena dengan membaca keras - keras siswa dapat lebih berkonsentrasi kepada materi yang dipelajari.

  _. Dengan metode membaca keras - keras lebih mengefektifkan waktu karena guru tidak perlu terlalu banyak mengulang materi yang dipelajari.

  Melatih anak didik untuk membiasakan membaca.

  Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis memilih judul penelitian “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS - KERAS PADA SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN

  4 8 . R um usan M asalah Rumusan masalah penelitian ini adalah:

  1. Apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

  2. Apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

  3. Apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

  Berdasarkan rumusan di atas, penulis menentukan tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

  2. Untuk mengetahui apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

  3. Untuk mengetahui apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak? D. H ipotesis Penelitian

  Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

  1. Penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan perhatian

  5

  3. Penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak? E. K egunaan Penelitian

  Kegunaan dari penelitian ini didasarkan pada manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut:

  1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan dari dunia pendidikan khususnya, pendidikan di MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag sehingga dapat memperkaya khasanah dalam pendidikan.

  2. Kegunaan Praktis Dapat memberikan masukan bagi beberapa pihak terkait. Dalam hal ini pihak sekolah, guru, anak didik serta orang tua murid sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan proses belajar mengajar guna meningkatkan kualitas out put dan lembaga pendidikan khususnya MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag.

  F. Definisi Istilah/ O perasional Untuk mengantisipasi adanya salah persepsi terhadap judul skripsi

  “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS - KERAS PADA SISWA MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN

  PELAJARAN 2007/2008., maka penulis jelaskan di sini kata - kata kunci dari

  6 I Jpaya Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia kaiya Tri Rama K., disebutkan arti upaya adalah “usaha, syarat untuk menyampaikan hal, usaha, ikhtiar.” 3

  Jika dikaitkan dengan judul skripsi ini upaya yang dimaksud adalah usaha yang dilakukan penulis untuk mencapai prestasi belajar siswa agar lebih baik khususnya prestasi belajar aqidah akhlak.

  2. Meningkatkan Meningkatkan memiliki kata dasar ‘Tingkat” yang berarti ‘Tapis dari sesuatu yang bersusun atau berlenggek - lenggek seperti lantai ketinggian” 4 Imbuhan me - kan mengandung arti melakukan suatu hal untuk mencapai sesuatu. Maka meningkatkan berarti melakukan suatu hal (dalam hal ini menerapkan strategi membaca keras keras) untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.

  3. Strategi membaca keras - keras Strategi adalah “ilmu siasat perang; siasat perang; akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncanakan” 5

  Sedangkan strategi membaca keras - keras dalam skripsi ini adalah siasat yang penulis rencanakan dengan cara membaca materi pelajaran aqidah akhlak dengan membaca keras - keras untuk mencapai tujuan yang ingin penulis raih, yaitu peningkatan prestasi belajar siswa dalam materi pelajaran aqidah akhlak.

  7 Prestasi belajar Prestasi adalah “ Hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikeijakan, dan sebagainya” 6 Belajar adalah usaha atau proses untuk mendapatkan ilmu. Adapun yang dimaksud prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil dari suatu proses belajar mengajar yang dicapai siswa M l Grabag 3 dalam proses pembelajaran materi aqidah akhlak.

  5. Aqidah Akhlak Aqidah adalah “kepercayaan, keyakinan.” ' o Akhlak adalah “budi pekerti, kelakuan” Adapun yang dimaksud Aqidah Akhlak adalah salah satu materi pelajaran di MI Grabag 3 yang mempelajari teologi Islam (aqidah), dan budi pekerti (akhlak) sebagai seorang muslim yang baik.

  G. M etode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

  Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan b; aimana suatu teknik/ metode/ strategi pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

  8 Rancangan Penelitian Sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian ini, peneliti merancang i. dahulu penelitian yang akan dilakukan. Rancangan ini meliputi langkah - langkah strategi membaca keras - keras (pendahuluan, inti, evaluasi).

  Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Grabag 3 yang beijumlah 26 siswa.

  3. Langkah - langkah / Siklus Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, yaitu siklus 1, siklus II, dan siklus

  III. Maksud dari 3 tahapan ini adalah untuk mengetahui kekurangan - kekurangan yang ada, kemudian dilakukan penyempurnaan dalam siklus berikutnya.

  4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekeijaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik.9 Instrumen dalam penelitian ini meliputi buku pelajaran, pertanyaan - pertanyaan yang disiapkan peneliti dan berhubungan dengan materi yang akan dibahas, lembar - lembar soal untuk evaluasi, dan lembar jawaban.

  5. Pengumpulan Data Tahap ini merupakan tahapan yang penting, karena dari data yang diperoleh peneliti dapat mengetahui efektifitas strategi yang diterapkan. Dalam

  9 mengumpulkan data peneliti mengambil dari hasil evaluasi yang dilakukan pada masing - masing siklus,

  6. Analisis Data Langkah terakhir adalah menganalisa data yang diperoleh ketika mengumpulkan data - data. Dari hasil analisa inilah peneliti kemudian melakukan pembenahan - pembenahan dan perbaikan - perbaikan pada siklus berikutnya. Dalam menganalisa data peneliti membagi nilai - nilai yang dihasilkan dalam evaluasi menjadi tiga klasifikasi, yaitu baik, cukup, dan sedang.

  II. Sistem atika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab, masing - masing bab. berisi sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN : Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah/ operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA : Metode membaca keras - keras , prestasi belajar. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, Urgensi pembelajaran Aqidah Akhlak pada tingkat pendidikan dasar, efektifitas

  10 meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak.

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tempat, waktu dan subyek penelitian, Deskripsi pelaksanaan siklus I, Deskripsi pelaksanaan siklus II, dan Deskripsi pelaksanaan siklus III.

  BAB IV HASIL PENELITIAN Deskripsi per siklus dan pembahasan. DAN PEMBAHASAN Kesimpulan dan Saran B AB V PENUTUP

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Prestasi Belajar Prestasi adalah “Hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya”. ! Prestasi belajar menjadi tolok ukur keberhasilan suatu proses pendidikan. Secara umum prestasi belajar dilambangkan dengan nilai. Semakin bnggi nilai yang dicapai, semakin tinggi pula prestasi yang diraih.

  Pendidikan bertujuan mengembangkan potensi - potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Djumberansyah Indar M., dalam bukunya Filsafat Pendidikan memberikan kesimpulan bahwa “pendidikan itu berusaha untuk mengembangkan potensi - potensi manusia yang utuh yang merupakan aspek - aspek kepribadian termasuk di dalamnya aspek individualitas, moralitas^ seimbang antara kebutuhan jasmani dan rokhani dan antara duniawi dan ukhrawi.” Lift Anis M a’shumah mengemukakan hal berikut : “Dalam arti luas, pendidikan adalah proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan potensi pada diri seseorang yang neliputi tiga aspek kehidupan, yaitu pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup.3 Dari sini dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang diinterprestasikan dengan nilai bukanlah merupakan tujuan akhir dari pendidikan itu sendiri, namun untuk mengetahui sejauh mana hasil yang telah diraih oleh sebuah proses pendidikan di sekolah. i Pengertian Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Dalam struktur kurikulum sekolah dasar, pendidikan aqidah akhlak hanya kita temukan di Madrasah Ibtidaiyah sebuah lembaga pendidikan yang sederajat dengan Sekolah Dasar pada umumnya- Jika kita cermati bersama. Madrasah Ibtidaiyah justru memiliki kelebihan - kelebihan yang tidak dimiliki oleh Sekolah Dasar. Dari sisi materi, Madrasah Ibtidaiyah lebih mengakomodasi kebutuhan anak didik akan dasar pengetahuan ilmu agama yang hanya sedikit sekali mendapat porsi di Sekolah Dasar.

  Sebenarnya aqidah akhlak berasal dari dua materi yang berbeda, tetapi karena eratnya hubungan di antara keduanya, kemudian dijadikan satu materi pelajaran. “Aqidah menurut bahasa dari ’aqoda ya’qidu/’uqdatan/wa’aqidatan yang berarti ikatan (al-rabthu), janji (a!-cahdu), keyakinan yang mantap (al- jazm u).” 4 .

  “Aqidah menurut istilah perkara - perkara yang dibenarkan oleh jiw a dan hati merasa tenang karenanya serta menjadi suatu keyakinan bagi pemiliknya yang tidak dicampuri keraguan sedikitpun.” 5 Akhlak merupakan kata serapan dari Bahasa Arab yang merupakan bentuk plural/ jam a’ dari khuluq. Dalam kamus Arab - Indonesia karya Mahmud

  12 i i Vlata P elajaran A qidah A khlak

  13 Yunus disebutkan arti dari khuluq - akhlaq adalah perangai. 6 Akhlak juga sering diartikan budi pekerti dan perilaku.

  Dari definisi tentang aqidah dan akhlak di atas jelaslah perbedaan di antara keduanya. Namun jika kita perhatikan lebih jauh, di antara kedua hal tersebut terdapat kaitan yang sangat e ra t Dalam perspektif Islam aqidah merupakan pondasi dasar dari Islam itu sendiri. Jika aqidah seorang muslim lemah, maka lemah pula keislamannya, sebaliknya jik a aqidahnya kuat, maka kuat pula keislamannya. Permasalahannya adalah banyak dijumpai kaum muslimin yang memahami aqidah secara benar (atau merasa memahami aqidah yang benar) namun dalam aplikasinya justru tidak mencerminkan perilaku dan akhlak seorang muslim yang benar. Dengan merasa memahami aqidah, seakan - akan semua amalnya dan apa pun yang dilakukan pasti benar dan diterima. Banyak kita saksikan seorang yang dengan kuatnya memegang aqidah, namun dengan mudahnya mengumpat, mengejek, dan menghina saudara muslim yang. lain. Pada akhirnya hal seperti ini menimbulkan sebuah pertanyaan besar di benak kita. Di mana kesalahannya, aqidah yang dipelajari dan diketahui atau oknum yang merasa memahami aqidah tersebut?

  Di sisi lain, banyak kita jumpai pula umat Islam yang dengan yakinnya mengamalkan perintah - perintah .Allah dan rasul Nya. Ia mencontoh Rasulullah Muhammad SAW dalam amal perbuatanna, karena memang begitulah seharusnya seorang muslim. Perilaku mereka sangat terpuji, melaksanakan yang m a’ruf dan mengajak kepadanya, serta menjauhi

  14 kemungkaran serta mencegah darinya. Namun di sisi lain, secara aqidah amburadul, tidak bisa membedakan mana yang melanggar aqidah dan mana t .■ yang sesuai aqidah. Ketika ditimpa kesulitan, masih senang menyelesaikannya dengan cara syirik, seperti mendatangi dukun, paranormal, dan “kyai” yang dalam prakteknya juga tidak jauh dari praktek kesyirikan, karena banyak yang bersekutu dengan jin dengan persyaratan - persyaratan yang jelas - jelas tidak sesuai dengan syair at Islam.

  Dari uraian di atas, jelaslah bahwa materi aqidah memang harus diimbangi Jengan akhlak yang benar, serta akhlak yang terpuji pun harus didasari dengan aqidah yang shohihah. Dalam usia dasar, hal ini sangat perlu ditanamkan agar ketika mereka besar nanti dapat mengaplikasikan aqidah dan akhlaq dengan sempurna, saling terkait, dan saling menyempurnakan.

  2. Urgensi Pembelajaran Aqidah Akhlak Pada Tingkat Pendidikan Dasar Allah SWT tidak meninggalkan satu urusan pun dalam hal mengatur hidup dan kehidupan makhluk Nya. Demikian ju g a Rasulullah SAW sebagai panutan bagi setiap muslim atas bimbingan wahyu dari Allah, telah mencontohkan segala hal yang berkaitan dengan urusan umatnya, tidak terkecuali aqidah dan akhlak.

  Setiap orang yang mendapat karunia dari Allah tentu ia akan mengetahui kebaikan yang melimpah dan nikmat yang besar yang terkandung dalam kalimat tauhid Laa ilaha illallah serta ia pun akan merasakan bahwa dirinya memiliki peran yang akan mendatangkan manfaat berlipat dan pahala

  15 shaleh dan membuat orang lain jadi shaleh di samping jadi orang bermanfaat dan memberi manfaat kepada yang lain.

  Seorang muslim yang memahami hakekat tauhid akan terbebas dari berbagai angan - angan kosong, khurafat, dan tahayul. Bahkan bagi orang yang benar - benar menghayati makna kalimat tauhid, niscaya akal fikirannya akan diarahkan untuk memikirkan ciptaan Allah Yang Maha Kuasa.

  Di samping itu Allah SW T masih akan mengampuni dosa - dosa hamba Nya bila ia tidak melakukan kesyirikan, bila Allah menghendakinya.

  Finnan Allah SWT dalam Alqur’an surat An-Nisa’ ayat 48 sebagai berikut: •

  

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan m engam puni dosa syirik, dan dia

m engampuni segala dosa ya n g selain dari (syirik) itu, bagi siapa ya n g dikehendaki-Nya. barangsiapa ya n g m em persekutukan

Allah, M aka sungguh ia Telah berbuat dosa ya n g besar.

  Kalimat tauhid merupakan pokok keimanan dan sebagai pond asi aqidah serta pembatas antara kufur dan iman. Kalimat tauhid yang agung ini tidak cukup hanya sekedar terucap melalui lisan saja, melainkan harus disertai dengan amal perbuatan.

  Realisasi dari pengamalan kalimat tauhid adalah membebaskan diri atau jiw a dari berbagai sekat syirik, bid’ah, dan khurafat, sehingga yang bersangkutan tidak berbuat melainkan sesuai dengan makna yang terkandung

  1-6 ayat 82 sebagai berikut:

  A rtin ya : O rang-orang yang berim an dan tidak m encam puradukkan iman mereka dengan kezalim an (syirik), m ereka Itulah ya n g mendapat keamanan dan m ereka itu adalah orang-orang ya n g mendapat petunjuk.

  Dari uraian di atas, maka sangatlah beralasan jik a pendidikan aqidah akhlak diterapkan sejak usia dasar, agar di usia terikutnya dapat secara benar dan tepat mengaplikasikan aqidah yang benar dan akhlak yang terpuji.

  < . Metode M em baca K eras - K eras Macam - macam Metode

  Dalam proses belajar mengajar kita sudah sangat akrab dengan istilah

  transfer o f knowledge

  (transfer / menyampaikan materi ilmu pengetahuan) yang di dalam istilah pendidikan Islam dikenal dengan ilqoul m awad (penyampaian materi pendidikan). Menyampaikan materi ilmu pengetahuan sebenarnya merupakan kegiatan asasi dan mendasar dalam proses belajar mengajar, karena dengan proses ini suatu materi ilmu pengetahuan akan sampai kepada peserta didik. Dalam sebuah hadits Rasulullah Muhammad

  SAW pemah menyabdakan bahwa ilrubba sam Vin a u ’a min m ubaffighin' (bisa jadi orang yang mendengarkan lebih memahami materi dari pada orang yang menyampaikan) dan sebaliknya “rubba m uballighin au ’a min som i ’m "

  (bisa jadi pula orang yang menyampaikan lebih paham daripada orang yang

  17 materi dari pada peserta didik, dan sebaliknya pula peserta didik bisa jadi lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Inilah mengapa Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menyampaikan ilmu yang dimiliki walaupun satu ayat yang pernah didengar dari beliau. Beliau menyabdakan: “ballighu anm wa lau ayah ” (sampaikan apa -a p a yang pernah didengar dari ku walaupun satu ayat). .

  Metode yang digunakan di sebagian besar sekolah atau lembaga pendidikan Islam adalah ceramah, tanya jaw ab, diskusi, dan karya wisata.

  Hal ini disampaikan oleh Widodo Supriyono dalam buku yang beijudui Paradigma Pendidikan Islam : “mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan islam di lingkungan sekolah, lazimnya metode - metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan sebagian menerapkan metode karya wisata. Namun metode ceramahlah yang paling dominan digunakan”.7

  Usia anak - anak adalah fase di mana mereka membutuhkan pendidikan yang benar dan terarah karena akan menjadi landasan berikutnya dalam mengkaji keilmuan - kelimuan yang lain. Dalam usia ini hendaknya diajarkan kepada mereka sholat, al-qur’an, mentaati Allah dan Rasul Nya, akhlaq mulia, memilihkan untuk mereka media yang baik, serta memilihkan teman. Berturut - turut ‘Abdullah ibnu Sa’ad Al-Falih menjelaskan dalam bukunya Langkah Praktis Mendidik Anak sesuai Tahapan Usia sebagai berikut:

  18 shalat dan membujuknya untuk melakukan kewajiban ini, sembari menjelaskan keutamaan - keutamaan dan manfaat - manfaatnya, hukuman bagi orang yang meninggalkannya, dan menjelaskan bahwa orang yang tidak shalat dianggap kafir ” 8

  ‘jika kita menginginkan status terbaik dan derajat tertinggi bagi anak - anak kita di dunia maupun di akhirat, maka kita harus berusaha keras untuk mengajarinya Kitab Allah dalam bentuk membaca, menghafal, merenungkan, dan mengamalkan, ... “ 9

  ‘Di antara kewajiban yang terwajib bagi kedua orang tua adalah mendidik anak - anak untuk menaati Allah, menaati Rasul Nya, menghormati perintah AJlah dan perintah Rasul Nya, dan merasakan pengawasah Allah SWT, dengan cara menjelaskan kepada anak - anak bahwa ia adalah makhluk yang diciptakan untuk menyembah Allah. ... “ ,0. . ‘"Sebagai orangtua. kita harus memperpadat aktivitas pendidikan pada tahap usia ini dengan mendidik anak kita untuk berakhlaq mulia dan memperingatkannya dari akhlak tercela dan nista.” *1 ‘T idak disangsikan lagi bahwa pada zaman sekarang ini media - media destruktif dan penyelewengan sudah mencapai puncaknya, bervariasi, dan bermacam - macam. Ia tidak lagi terbatas di tempat - tempat tertentu, tetapi sudah menyebar hingga masuk ke rumah - rumah, bahkan kamar tidur.” 8

  9 *

  1

  1

  1

  2

  19 T idak diragukan lagi bahwa teman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kawannya, entah itu positif maupun negative.” 13

  Dalam sejarah turunnya wahyu dapat kita dapatkan bagaimana Al- q u fa n diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. A l-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW lewat perantara malaikat Jibril ‘aiaihis salam tidak serta merta tiga puluh ju z dalam satu waktu, akan tetapi diturunkan ayat demi ayat sesuai dengan kebutuhan dan selalu diawali dengan sebuah peristiwa (asbabim nuzul / sebab turunnya ayat). Hai ini agar lebih mantap diterima oleh Rasulullah dan juga para sahabat.

  Dalam sejarah turunnya ayat yang pertama kali turun di gua h in f malaikat Jibril membacakan ayat pertama (Jqra 'j dengan keras. Sampai - sampai tubuh Rasulullah gemetar seraya menjawab “m m ana biqariin” (aku tidak dapat membaca), demikian diulang - ulang sampai tiga kali.

  Dalam peristiwa ini dapat diambil kesimpulan bahwa malaikat Jibril dalam menyampaikan wahyu dengan suara yang keras. Dari sinilah kemudian peneliti menerapkan metode membaca keras - keras dalam pembelajaran aqidah akhlak. Peneliti memerintahkan salah satu peserta didik untuk membaca keras - keras kemudian peserta didik yang lain mendengarkan, hal ini dilakukan berulang - ulang 2 sampai 3 kali tergantung bobot materi yang dipelajari.

  20 Efektifitas Membaca Keras - Keras Peneliti dalam memilih strategi pembelajaran membaca keras - keras

  i

  tentunya m em iliki' alasan yang dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatannya. Dengan membaca keras - keras sebuah teks atau bacaan, siswa dapat memusatkan perhatian, pikiran dan mengajarkan pertanyaan serta dapat menstimulasi diskusi. Dalam mengajar efektifitas waktu dan out put yang baik sangat ditekankan, karena dengan keduanya sebuah proses belajar mengajar akan dikatakan berhasil. Manakala out put baik, namun waktu tidak efektif, maka hal tersebut belum dapat dikatakan berhasil, karena berapa banyak waktu yang terbuang percuma. Demikian pula waktu dapat dipersingkat sedemikian mungkin, namun dengan mempersingkat waktu tersebut malab menghasilkan out put yang tidak baik juga proses tersebut dapat dikatakan gagal.

  . Dalam teori pendidikan dan metode pendidikan pada umumnya didominasi dengan metode ceramah. Demikian juga halnya yang berlaku dan teijadi di MI Grabag 3, Grabag, Magelang. Dalam setiap materi yang diajarkan kepada peserta didik, selalu saja didominasi oleh metode ceramah, tak terkecuali materi aqidah akhlak. Metode ceramah memang lebih sedikit memakan waktu, dibanding dengan metode lainnya, tetapi akibatnya banyak sekali peserta didik yang jem u, bosan, dan tidak aktif, mereka diam, tapi tak paham, mengangguk - angguk tapi mengantuk. Akhirnya materi yang

  21 Dari sinilah peneliti mencoba strategi membaca keras - keras agar prestasi belajar siswa khususnya dalam bidang studi aqidah akhlak dapat meningkat. Memang dari segi waktu metode ini lebih banyak memakan waktu, karena harus mengulang dua sampai tiga kali di setiap bab yang dipelajari. Namun hasil yang didapat lebih bagus, karena peserta didik lebih aktif, dan merasa diberi kesempatan lebih untuk mengekspresikan diri, walaupun hanya dengan membaca.

  Secara detail strategi pembelajaran membaca keras - keras yang peneliti praktekkan adalah sebagai berikut:

  1. Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah menyiapkan materi pelajaran yang akan dibahas.

  2. Materi pelajaran yang dibahas biasanya sudah tertulis dalam buku pelajaran, dan peneliti memastikan bahwa setiap siswa memegang satu buku pelajaran sehingga mereka dapat menyimak materi yang dibaca.

  3. Ketika materi dibaca oleh salah seorang siswa, peneliti yang dalam hal ini juga bertindak sebagai guru telah mempersiapkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dibaca. Dalam hal - hal tertentu peneliti menghentikan sejenak proses membaca dan melakukan refleksi dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi tentang hal yang baru saja dibaca.

  4. Peneliti kemudian memberi kesempatan kepada para siswa untuk

  • %

  22

  5. Peneliti pada akhirnya mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang telah peneliti siapkan sebelumnya, para siswa menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut dan bersama - sama mengambil kesimpulan tentang materi yang dibaca.

  

BAB m

PELAKSANAAN PENELITIAN

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan, artinya guru melakukan sesuatu. Arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru, sudah l'-tas; yaitu demi kepentingan peserta didik agar memperoleh basi! belajar yang memuaskan.

  Karena tindakan tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka harus berkaitan dengan pembelajaran1 . penelitian tindakan kelas ini berkaitan dengan upaya guru meningkatkan prestasi belajar Baca Tulis Ai Qur’an melalui metode lqra' pada siswa kelas IV di MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag, Magelang.

  Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, di mana guru sangat berperan dalam proses penelitian tindakan kelas ini. Model penelitian indakan yang dikembangkan oleh Stephene Kemmis dan Robbin McTanggart, menyatakan dalam satu siklus yang terdiri dari empat komponen, keempat komponen tersebut meliputi; 1) Perencanaan (planning), 2) Tindakan atau e laksanaan kegiatan (acting), 3) Pengamatan (observation), dan 4) Refleksi

  

reflection), kemudian sesudah suatu siklus diimplementasikan, khususnya setelah

ada refleksi (reflection) kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang

/ eplaining) atau revisi terhadap implementasi dari siklus sebelumnya.

  Selanjutnya berdasarkan pada perencanaan ulang tersebut dilaksanakan terhadap bentuk siklus tersendiri (siklus II), demikian dan untuk seterusnya.

  ' Basuki Wibowo. Penelitian Tindakan Kelas, Departemen Pendidikan Sasional, Dirjen dikdas

  • * 9

  24 Tahap-tahap peneiiiian tindakan menurut Kem m is dan M e Taggart\ dapat gambarkan dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut :

  Perencanaan Siklus 1

  Refleksi Pengamatan Perencanaan

  Siklus II . Pengamatan

  Refleksi Gambar 1. Tahap - tahap penelitian tindakan kelas

  25 Adapun diskripsi pelaksanaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : v. Deskripsi Awal >

  Lokasi tempat peneliti melakukan penelitian skripsi ini adalah MI Grabag 3 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang terletak di Dusun

  Kaligandu. Dusun ini berjarak kurang lebih i km dari Kantor Kecamatan Grabag. Namun walaupun terletak tidak jauh dari kantor kecamatan, bukan berarti dusun Kaligandu sudah ramai, bahkan kesan kalau dusun Kaligandu terletak di pelosok desa sangat terasa. Hal ini disebabkan letaknya yang agak masuk walaupun untuk mencapainya sudah disediakan jalan beraspal.

  Untuk sampai di MI Grabag 3 bisa mengendarai mobil maupun motor pribadi, karena angkutan umum tidak ada yang melewati dusun ini, paling mungkin adalah mengendarai ojek. Namun jalan pun juga tidak jauh - jauh amat, karena dari tempat berhentinya angkutan umum hanya berjarak sekitar 700 m.

  1. I^etak Geografis ’ Penelitian ini dilaksanakan pada MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag

  Kabupaten Magelang propinsi Jawa Tengah. MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag terletak di dusun Kaligandu, Grabag, Kabupaten Magelang.

  Dari sisi geografis MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag bisa dikatakan kurang strategis, karena tidak dapat dijangkau oleh kendaraan umum, namun sangat mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi. Dari terminal Grabag hanya beijarak kurang lebih 2 km. Ml Grabag 3, Kaligandu, Grabag diapit oleh beberapa dusun, sebelah selatan dusun Manggung, sebelah utara

  26

  dusun Gowak, sebelah timur dusun Delik* dan sebelah barat dusun Karangwuni. Karena terletak di dusun dan jauh dari lalu lalang kendaraan, suasana khidmat dalam belajar sangat terasa.

  2. Sejarah Singkat M I G rabag 3, Kaligandu, Grabag Pada mulanya MI Grabag 3 Kaligandu Grabag berdiri tahun 1971.

  Namun pada saat itu, belum berbentuk Ml tapi masih Madrasah Diniyah yang belum mempunyai legalitas formal; Didirikan pertama kali oleh KH.

  R Ahmad sekaligus sebagai pelindung yang saat itu menjabat sebagai Ketua MU Kabupaten Magelang. KH. R. Ahmad dibantu oleh Ky. Anas (Gowak), Alt Murdi (Kaligandu), dan Bapak Suhari serta dibantu oleh lima orang yang lain. Mulanya gedung pinjam rumah Bapak Asrodin (Kaligandu) yang dimulai dari Madrasah Diniyah. Berdasarkan keinginan agar peserta Madin mempunyai ijazah, maka tahun 1981 dirubah menjadi

  Ml. MI mempunyai local ruang gedung dengan 2 (dua) lokasi. Pada saat kondisi murid masih sederhana; sekolah bersandal, sarung dan sarana prasarana yang hampir sangat kurang. Panitia menghimpun dana urttuk ‘ membeli tanah seluas kurang lebih 1.750 mx seharga 150 juta rupiah.

  Pendirian gedung secara gotong royong dan dinding sebagian masih kayu. Tahun 1990 dapat dana bantuan Kabupaten untuk 7 lokal yang dapat memfasilitasi sekolah sedikit lebih maju. Tahun 1998 dapat bantuan lagi sebessar 15 juta rupiah dengan swadaya dari masyarakat dapat membangun dua local. Dan terakhir tahun 2002 mendapat bantuan 25 juta rupiah dengan swadaya masyarakat dapat membangun 2 lokal lagi.

  27

  Mempersiapkan generasi muda yang memahami Islam sebagai agama rohmaian liTalamin, cerdas, trampil, dan berakhlakui karimah.

  4. Misi

  a. Mendidik generasi bangsa yang tangguh dan pantang menyerah

  • berasaskan aqidah dan syari'ah Islam

  b. Memberikan pola pendidikan yang menyenangkan

  c. . Memberikan layanan agama yang berkualitas

  d. Menanamkan akhlakul karimah seperti yang dicontohkan Rasulullah saw.

  5. Tujuan Menghasilkan siswa yang beriman, taqwa, cerdas,. trampil, berakhlak mulia dan cinta tanah air.

  6. Kegiatan Ekstra Di samping kegiatan belajar mengajar pokok Ml Grabag 3, Kaligandu, Grabag juga memberikan kegiatan ekstra yang berupa:

  a. Seni rebana

  b. Seni fcobro siswo

  e. Seni kuntulan

  7. Kondisi M I G rabag 3, Kaligandu, Grabag Kondisi MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag sudah memenuhi syarat sebagai tempat proses belajar mengajar. Lingkungan di sekitar lokasi

  28 sangat mendukung sekali terhadap keberhasilan dan perkembangan M! Grabag 3, Kaiigandu, Grabag, sebab 100 % penduduknya beragama Islam. MI Grabag 3, Kaiigandu, Grabag berkembang dengan baik, hal ini dapat diketahui dengan semakin banyaknya jumlah siswa MI Grabag 3,

  Kaiigandu, Grabag.

  8. Keadaan Guru M I Grabag 3, Kaiigandu, G rabag Tahun 2007/2008 Dalam sebuah lembaga pendidikan guru memiliki peranan yang sangat vital bagi kemajuan dan kwalitas di lembaga tersebut. Tidak berbeda dengan pendidikan usia dini seperti di MI Grabag 3, Kaiigandu,

  Grabag, Magelang . Guru yang mengajar memiliki kualifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan, ditambah pengalaman mengajar yang sudah bertahun - tahun menangani pendidikan dasar. Secara lengkap guru di Ml Grabag 3, Kaiigandu, Grabag, Magelang dapat dilihat pada table 1 berikut ini:

  Tabel 1 Daftar Guru Ml Grabag 3, Kaiigandu, Grabag Kabupaten Magelang

  Tahun 2007/2008 No. Nama NIP

  Jabatan K e t

  1. Saefu U mamah - Guru Kls. IV

  2. Huril ‘Aini - Guru Kls. V

  3. Sapto Edi - Guru Kls. VI

  4. U mi Chasanah - Guru Kls. Ill

  5. K»ki Indriyani - Guru Kls. II

  6. Fatmawati Guru Kls. I

  29

  

9. Jumlah Siswa MI Grabag 3, Kaligandu, G raba g Kabupaten Magelang

Tahun 2007/2008

  Tidak kalah pentingnya dengan guru, murid sebagai syarat berjalannya sebuah lembaga pendidikan juga memiliki peran yang penting.

  Karena apalah artinya guru yang berkualitas jika tidak dibarengi dengan memiliki arti bahwa lembaga tersebut memiliki kepercayaan masyarakat sekitar. Dan semakin sedikit jumlah murid atau menurunnya minat masyarakat sekitar dalam memasukkan putra - putrinya di lembaga tersebut berarti kurang mendapat kepercayaan. Jika dilihat dari kondisi siswa MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag, Magelang cukup mendapat kepercayaan dari masyarakat di sekitar lokasi. Ini terbukti setiap tahun MI

  Grabag 3, Kaligandu, Grabag selalu mendapat murid. Dalam tahun

  pelajaran 2007/2008 jumlah siswa Ml Grabag 3, Kaligandu, Grabag • mencapai 149 orang. Secara jelas kondisi siswa MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag Tahun Pelajaran 2007/2008 dapat dilihat dalam table 2 berikut ini: Tabel 2 Daftar siswa MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2007/2008 Kelas Laki - laki Perempuan Jamlah Ket. No.

  14

  27

  1

  13 1. H

  12

  13

  25 2.

  12

  25 3. 111

  13 4.

  IV

  13

  13

  26

  13

  10

  23 5.

  V

  14

  23 6.

  VI

  9

  10. Nama RespondenSiswa M l G rabag 3, KaJigande, G rabag Kabupaten Magelang T ahan 2007/2008

  10 Nasikun Kelas IV

  17 Ulif Kelas IV

  16 Hima Kelas IV

  15 Bagas Kelas IV

  14 Nural Kelas IV

  13 Tk> Kelas IV

  .12 Uswatun Khasanah Kelas IV

  11 Fim Kelas IV

  9 Mulia Kelas IV

  » Tabel 3 30 * Nama Responden Siswa MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag, Magelang

  8 Kurotul Inayah Kelas IV

  7 Rohffiat Kelas IV

  6 Eko Kelas IV

  5 Sofi Hanifah Kelas IV

  4 Fitri Miftakhul Kelas IV

  3 Lukman Kelas IV

  1 Fitri Wkiayanti Kelas IV Saryono Kelas IV

  _________Tahan Pelajaran 2007/2008 __ _________ No. Nama Siswa K et

  18 Dyah Kelas IV

  31

  60

  10

  45

  9

  45

  8

  70

  7

  65

  6

  45

  5

  40

  4

  50 3-

  19 Eri Kelas IV

  55 2 -

  1

  No. Responden NUai

  Hasil Test Aqidah Akhlak MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag, Magelang Sebelum di akukan tindakan kelas

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 55

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI MELALUI KOMIK EDUKASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MA’ARIF GRABAG MAGELAN

0 0 7

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATERI AQIDAH AKHLAK DENGAN PERILAKU IHSAN PADA SISWA KELAS IV MI DAKUL MUBTADIIN PUTAT PURWODADI GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 96

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR'AN DENGAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V MIN MILANGEN SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 86

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA RELAS V MI AL HUDA PASURUHAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 83

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI HARAM BERPUASA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI KENTENGSARI 02 CANDIROTO TEMANGGUNG TAHUN 2008 - Test Repository

0 1 87

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN MEDIA IQRO' MELALUI PENDEKATAN CBSA SISWA KELAS V MI NURUL HUDA KEBLUKAN KALORAN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 1 56

MINAT ANAK MENGIKUTI PELAJARAN AQIDAH AKHLAK HUBUNGANNYA DENGAN SIKAP TAWADHUK TERHADAP ORANG TUA PADA SISWA MI MA’ARIF MAGERSARI KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 - Test Repository

0 0 118