IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS VII DI SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd)

  IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS VII DI SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh MUSLIKHATUN NIM 11114341 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA 2018

  

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

KELAS VII DI SMP NEGERI 2 TUNTANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

MUSLIKHATUN

  

NIM 11114341

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

2018

  

MOTTO

“Waktu adalah kesempatan yang tidak akan datang kedua kalinya”

  





Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang

yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati

kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (Al-Asr ayat 1-3)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ni saya persembahkan untuk : 1.

  Keluarga tercinta Ayahanda dan Ibundayang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh ketulusan, kasih sayang dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a dan restunya.

  2. Kepada adikku tercinta (Ita Safitri) aur beloved slibling 3.

  Seluruh keluarga besar kakekku Pawiro Gimin terimakasih atas dukungan dan motivasinya

  4. Kepada ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si. selaku pembimbing dan sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai selesainya penulisan skripsi ini

  5. Kepada seluruh sahabat-sahabatku tercinta (Mendhess, Ade, Kiki, Irin, Defi, Sy, Trihar) yang selalu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

  Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2014 yang telah memberikan motivasi dan semangat belajar.

  6. Kepada seluruh sahabat-sahabatku KKN Mejing 6 yang selalu mensupport dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. untuk ketum GJB (Muhlisin) yang sekarang masih jomblo dan sedang mencari.

  8. untuk seluruh keluarga besar GJB yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Implementasi

  Penilaian AutentikMata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII di SMP Negeri 2 Tuntang”. Shalawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw, beserta keluarganya dan para sahabatnya.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si., Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

  6. Bapak Agus Triyono S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Tuntang.

  7. Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 2 Tuntang yang telah membimbing dan membantu dalam penelitian ini.

  8. Kedua orang tuaku, adikku (Ita Safitri), kakek nenekku, telah memberikan dukungan baik secara lahiriyah maupun batiniyah dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Tika ade septiani, khoirin nisai, defi candra, tri hartanto, amin mendes, kiki, sy, nwf.

  10. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa memanjatkan doa kepada Allah Swt, semoga segala amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis diridhoi Allah Swt dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi pembaca lainnya. Dengan keterbatasan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 2 Maret 2018 Penulis

  

ABSTRAKSI

  Muslikhatun. 2017.Implementasi Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Pendidikan

  

Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII di SMP Negeri 2 Tuntang . Skripsi. Jurusan

Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

  Kata Kunci: Implementasi Penilaian Autentik, Mata Pelajaran PAI.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana model evaluasi mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekertidi SMPN 2 tuntang kabupaten semarang. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) bagaimana model evaluasi mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekertidi kelas

  VII, (2) bagaimana implementasi model evaluasi mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti di kelas VII?.

  Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data-data yang diperoleh dari obyek penelitian dengan metode wawancara, metode pengamatan dan metode dokumentasi, yang kemudian dilakukan analisis dengan cara mendeskripsikan data dari key informan, mereduksi data sesuai kebutuhan penelitian kemudian dianalisi oleh penulis, disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa model evaluasi mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekertidi kelas VII sudah berjalan dengan baik dan menggunakan evaluasi kurikulum 2013 sesuai dengan kemenag. Adapun evaluasi yang digunakan meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Walaupun demikian terdapat hambatan dalam melakukan evaluasi diantaranya terdapat pada guru dan penilaian antar siswa. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah guru memberikan umpan balik terhadap siswa dan mengajarkan siswa untuk sering berlatih diskusi.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................. ii HALAMAN JUDUL ................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... vi MOTTO ....................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ....................................................................................... viii KATA PENGANTAR ................................................................................. ix ABSTRAKSI ............................................................................................... xi DAFTAR ISI ............................................................................................... xii DAFTAR TABEL DAN BAGAN .............................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Fokus Penelitian ........................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 6 E. Penegasan Istilah .......................................................................... 6 F. Metode Penelitian ........................................................................ 9 G. Sistematika Penulisan .................................................................. 13

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Evaluasi 1. Pengertian Evaluasi ................................................................. 15 2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi .................................................... 17 3. Ruang lingkup domain penilaian ............................................. 20 4. Jenis-jenis Evaluasi ................................................................. 23 B. Implementasi Model Evaluasi 1. Pengertian Implementasi ......................................................... 27 2. Implementasi model evaluasi pada mata pelajaran PAI .......... 28 C. Pendikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ...................................... 30 2. Landasan Dasar Pelaksanaan PAI ........................................... 31 3. Tujuan dan Manfaat PAI ......................................................... 34 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data 1. Tinjauan Historis ..................................................................... 37 2. Letak Geografis ....................................................................... 37 3. Identitas Sekolah ..................................................................... 38 4. Data Guru SMP Negeri 2 Tuntang .......................................... 41 5. Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Tuntang............................ 42 6. Sarana dan Prasarana ............................................................... 43

  B.

  Temuan Hasil Penelitian 1.

  Profil Informan ........................................................................ 44 2. Temuan Penelitian ................................................................... 45

  BAB IV ANALISIS DATA A. Model evaluasipada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti .......... 55 B. Implementasi model evaluasi pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti .......................................................................................... 62 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 65 B. Saran ................................................................................................ 67 C. Penutup ............................................................................................ 67 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel 3.1 : Data Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Tuntang .................... 35Tabel 3.2 : Data Struktur Organisasi ........................................................... 36Tabel 3.3 : Data sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Tuntang ................... 37

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Foto wawancara dengan key informan Lampiran 2 : RPP Kelas VII SMPN 2 Tuntang Lampiran 3 : Contoh input nilai pengetahuan mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas VII SMPN 2 Tuntang Lampiran 4 : Contoh input nilai sikap mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas

  VIISMPN 2 Tuntang Lampiran 5 : Contoh input nilai keterampilan mata pelajaran PAIdan Budi

  PekertikelasVII SMPN 2 Tuntang Lampiran 4 : Transkip wawancara dan sampel transkip wawancara dengan narasumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan kegiatan mentransfer ilmu dari pendidik kepada

  peserta didik. Disamping itu, di dalam proses pembelajaran berkaitan dengan berbagai metode. Seorang guru menggunakan metode-metode yang beragam dalam menyampaikan sebuah materi yang bertujuan untuk mencapai pembelajaran yang maksimal. Tidak hanya itu, seorang pendidik juga harus membuat penilaian terhadap peserta didiknya. Dengan demikian, pendidik dapat mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah berlangsung.

  Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dapat dilihat dari perubahan tingkah laku peserta didik. Perubahan tersebut merupakan hasil dari penerapan pembelajaran yang diberikan oleh pendidik. Oleh karena itu pembelajaran yang telah diberikan oleh pendidik haruslah bermakna bagi seluruh peserta didik sehingga apa yang telah diberikan oleh pendidik dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Dalam menilai perubahan perilaku peserta didik tidak hanya dilihat dan diukur berdasarkan kognitifnya saja, akan tetapi berdasarkan nilai-nilai hasil ulangan/tugas harian yang diberikan oleh pendidik.

  Sejarah mencatat bahwa sejak 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali pergantian dan perubahan, yaitu tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 1999 dan 2006. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara (Hidayati, 2014: 68-69).

  Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Satandar Kompetensi Lulusan meliputi standar kompetensi minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran, yang akan bermuara pada kompetensi dasar (Mulyasa, 2008: 27).Jadi penilaian pada kurikulum KTSPdilakukan selama proses pembelajaran atau pada akhir pembelajaran.Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi lulusan yang ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK), mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD). Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik adalah Standar Kompetensi Kelulusan (SKL).

  Untuk mewujudkan pendidikan Nasional, maka kurikulum terus dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Setiap kurun waktu tertentu kurikulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar.

  Kementerian pendidikan dan kebudayaan juga secara teratur melakukan evaluasi terhadap peraturan yang terkait dengan kurikulum. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi, pengetahuan, dan metode belajar semakin lama semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat.

  Kurikulum sebagai satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan (Arifin, 2011: 1).

  Kurikulum 2013 merupakan kurikulum pengganti kurikulum 2006 atau biasa disebut KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Seperti yang dikemukakan oleh Kemendikbud KTSP diubah menjadi kurikulum 2013, tepatnya bulan juli 2013 yang dilakukan secara bertahab disekolah. Dalam rangka mempersiapkan generasi yang produktif, inovatif, kreatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasayarakat, bangsa, dan negara.

  Implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran banyak sekali pendekatan diantaranya pendekatan scientifik/ilmiah, pendekatan pembelajaran konstekstual, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis projek, pembelajaran kooperatif, pendekatan komunikataif dan yang digunakan salah satunya dengan pendekatan scientifik. Pendekatan scientifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan (Hosnan, 2014: 34).

  Pada evaluasi kurikulum 2013 peserta didik dinilai berdasarkan proses dan hasilnya yang meliputi aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian peserta didik berupa penilaian deskriptif yang mencakup sejumlah bukti-bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik yang diharapkan mampu memberikan informasi terkait dengan perkembangan peserta didik.

  Evaluasi atau asesmen hasil belajar oleh pendidik dimaksudkan untuk mengukur kompetensi atau kemampuan tertentu terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan penilaian untuk mengetahui sikap digunakan teknik nontes. Jenis evaluasi tes dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes kinerja/tes praktik, sedangkan nontes berupa observasi dan penugasan baik perorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek, produk, portofolio dan penilaian afektif. Sedangkan teknik penilaian tidak lepas dari jenis instrumen yang digunakan dan aspek yang dinilai dalam rangka mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar (Hosnan, 2014: 387)

  Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kini berubah menjadi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Waktu pembelajaran yang semula 2 jam mata pelajaran kini menjadi 3 jam mata pelajaran. Mengenai penambahan waktu ini tidak menjadi sesuatu hal yang rumit bagi seorang pendidik, dengan penambahan waktu ini justru akan cukup berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa Berdasarkan latar belakang itulah, peneliti membuat

  AUTENTIK

  judul PENILAIAN PADA MATA

  “IMPLEMENTASI PELAJARANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS VII DI SMPNEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018” B. Fokus Penelitian 1.

  Bagaimanaevaluasi pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VII di SMP Negeri 2 Tuntang tahun pelajaran 2017/2018?

  2. Bagaimana implementasi evaluasipada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VII di SMP Negeri 2 Tuntang tahun pelajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimanaevaluasi pada mata pelajaran pendidikan agama

  Islam dan budi pekerti kelas VII di SMP Negeri 2 Tuntang tahun pelajaran 2017/2018.

  2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi evaluasipada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekertikelas VII di SMP Negeri 2 Tuntang tahun pelajaran 2017/2018.

D. Kegunaan Penelitian

  Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1.

   Manfaat Teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, pemahaman dan khazanah keilmuan tentang implementasi penilaian

  

autentik pada mata pelajaran pendidikan agama Islamdan budi pekerti.

2. Manfaat Praktis a.

  Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang implementasi penilaian autentikpada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti.

  b.

  Dapat dijadikan disiplin ilmu khususnya tentang implementasi pada mata pelajaran pendidikanagama Islam dan budi pekerti sesuai dengan kaidah- kaidah dan langkah-langkah ilmiah.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari adanya kesalahpahaman serta dapat memberikan pemahaman dalam melakukan penelitian, maka peneliti memberikan batasan- batasan istilah sebagai berikut: 1.

  Penilaian Autentik

  Assessment atau penilaian yaitu rangkaian kegiatan untuk memperoleh,

  menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan (Pudjiani, 2014: 43).

  Penilaian Autentik adalah pengukuran yang bermakna signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah xsikap, keterampilan, dan pengetahuan ( Hosnan, 2014: 388) Dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwapenilaian

  autentik merupakan pengambilan sebuahkeputusan untuk mengukur sejauh

  mana siswa mencapai kompetensi dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan Agama Islam adalah upaya mendidik ajaran Islam agar menjadi way of life (jalan hidup). Dalam buku pedoman PAI untuk sekolah umum, Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan dengan dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut agama lain hubungannya dengan kerukunan umat bergama, sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Sudjana, 1990: 3).

  Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang memiliki cakupan materi yang sangat luas baik dari segi aqidah, syariah, dan muamalah.

  Pendidikan agama Islam memiliki titik sentral dalam pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan agama Islam mengajarkan peserta didik untuk mampu mengaplikasikan nilai-nilai ajaran Islam, dengan cara memahami, menghayati, dan megamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

  Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah pada proses pembelajaran PAI untuk menilai peserta didik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan berbagai penilaian atau evaluasi dapat dilakukan seperti penilaian diri, penilaian antar peserta didik, penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian portofolio, dan penilaian tertulis. Melalui penilaian tersebut, dapat dilihat bahwa tujuan pembelajaran sebagaimana yang termuat dalam kurikulum sudah tercapai atau belum. Model penilaian ini dapat berubah sesuai kurikulum yang berlaku.

F. Metode Penelitian

  Untuk memperolehpenelitian yang valid, maka harus digunakan metode yang tepat dalam pengolahan dan sesuai untuk objek yang dibahas. Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang berkaitan dengan penelitian yaitu:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Menurut Denzin & Lincoln (1987) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada(Meleong, 2010: 5).Jenis penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik.Penelitian naturalistik kebanyakan diperoleh dari sumber manusia melalui observasi dan wawancara, namun data dari non-manusia seperti dokumen, foto dan bahan statistik perlu mendapat perhatian selayaknya (Nasution, 2002: 89).

  2. Kehadiran peneliti

  Dalam penelitian ini, peneliti sebagai pencari informasi dan sekaligus pengumpul data. Peneliti hadir di lapangan untuk mendapatkan data dalam waktu tertentu yang mengharuskan peneliti untuk mencari data.

  3. Lokasi penelitian

  Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah SMPNegeri 2 Tuntang karena sekolah tersebut baru menerapkan kurikulum 2013 di awal tahun pembelajaran 2017/2018 dan masih pada tahap percobaan. Dengan pertimbangan inilah peneliti memilih SMPNegeri 2 Tuntang sebagai lokasi penelitian.

  4. Sumber Data a.

  Sumber data primer merupakan sumber pokok yang memuat ide-ide awal tentang suatu bahan kajian. Dalam hal ini data diperoleh dari guru mata pelajaran PAI, Waka Kurikulum, Siswa, dan Kepala Sekolah SMPNegeri 2 Tuntang untuk menggali data tentang bagaimana model evaluasi pada mata pelajaran PAI dan bagaimana implementasi model evaluasi mata pelajaran PAI.

  b.

  Sumber data sekunder (Pendukung) merupakan data-data yang digunakan untuk memperkuat sumber data utama yang diperoleh dari RPP dan dokumentasi evaluasi pada mata pelajaran PAI.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Adapun dalam pengkajian skripsi ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data penelitian dengan cara sebagai berikut:

  a. Metode Wawancara

  Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya (Sukandarrumidi, 2004: 88). Data-data yang dikaji dan dihimpun dari teknik ini yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan data-data atau informasi dari berbagai sumber baik dari kepala sekolah, waka kurikulum, siswa, maupun guru Pendidikan Agama Islam terhadap penilaian autentikpada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VII di SMP Negeri 2 Tuntang.

  b. Metode Pengamatan

  Pengamatan yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln (1981:191-192) yaitu teknik pengamatan yang memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Pengamatan memungkinkan peneliti mancatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data (Meleong, 2010: 174). Dalam hal ini penulis menggunakan metode Observasi Partisipatif Pasif yakni peneliti mengamati namun tidak mengikuti kegiatan subjek penelitian.

c. Metode Dokumentasi

  Foto mempunyai keuntungan tersendiri. Foto dapat menangkap, “membekukan” suatu situasi pada detik tertentu dan dengan demikian memberikan bahan deskriptif yang berlaku bagi saat itu (Nasution, 2002: 87).

  Dengan teknik dokumentasi berupa foto atau gambar data yang dapat dikaji dan dihimpun dari teknik dokumentasi ini yaitu catatan kegiatan yang menunjukkan seluruh fakta dan data yang tersimpan dalam bahan penelitian yang bisa berbentuk gambar, foto, rekaman wawancara, berkas-berkas dan dokumentasi pendukung lainnya. Seluruhnya dapat peneliti gunakan sebagai penguat seluruh informasi.

6. Analisi Data

  Analisis data kualitatif yang dikemukakan oleh Bogdan & Biklen (1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Meleong, 2010: 248).

  Analis data kualitatif peneliti menggunakan tiga macam analisis data meliputi: reduksi data, penyajian data dan verifikasi/penyimpulan.

  Fokus analisis data ini pada ruang lingkup evaluasi mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti dan implementasi evaluasi mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data yang peneliti gunakan adalah triangulasi.

  Triangulasi setara dengan “cek dan ricek” yaitu pemeriksaan kembali data dengan tiga cara, yaitu triangulasi sumber, metode dan waktu. Data yang akurat lebih banyak didapat dari data sumber, informan dapat memberikan data dengan sebanyak-banyaknya tanpa harus dibatasi. Jadi data triangulasi yang peneliti gunakan adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber yaitu mencari sumber- sumber lain disamping sumber yang telah didapatkan. Untuk mengetahui keteladanan guru, peneliti bisa melakukan wawancara dengan banyak guru, banyak siswa, kepala sekolah, bahkan penjaga sekolah. Prinsipnya lebih banyak sumber, lebih baik (Putra & Santi Lisnawati, 2013: 34).

  8. Tahap-tahap Penelitian

  Dalam penelitian ada beberapa tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti, antara lain: a.

  Melakukan observasi lapangan sehingga dapat secara langsung memperoleh data.

  b.

  Meminjam dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan data penelitian. c.

  Mereduksi data dengan memilih, mengelompokkan data yang sesuai dengan tema dan mengurangi data-data yang tidak relevan atau data-data yang sekiranya tidak diperlukan.

  d.

  Penyajian data dengan urutan-urutan yang memudahkan dalam penyusunan data.

  e.

  Melakukan verifikasi/penyimpulan dari penelitian yang dilakukan.

G. Sistematika Penelitian

  Penulisan skripsi ini penulis membaginya menjadi lima bab. Pada tiap bab terdapat sub-sub bab yang menjelaskan pokok bahasan dari bab yang bersangkutan.

  Adapun sistematikanya sebagai berikut:

  BAB I: Pendahuluan, yang menjelaskan pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar penulisan skripsi ini. Adapun dari pokok-pokok tersebut ialah: latar belakang masalah penelitian, fokus penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

  BAB II: Kajian Pustaka, pada bab II penulis akan menjelaskan teori yang melandasi penelitian ini yaitu pada sub pertama mengenai tinjauan tentang pengertian evaluasi, tujuan dan fungsi evaluasi, ruang lingkup aspek/domain penelitian dan jenis-jenis evaluasi, pada sub bab ke dua tinjauan tentang implementasi model evaluasi meliputi: pengertian implementasi, implementasi model evaluasi pada mata pelajaran PAI, pada sub ketiga meliputi: pengertian PAI, landasan dasar pelaksanaan PAI, tujuan dan manfaat PAI.

  BAB III: Paparan Data dan Temuan Penelitian mengenai pokok bahasan pada sub pertama mengenai tinjauan gambaran umum SMPN 2 Tuntang, tinjauan historis, letak geografis, visi misi tujuan, jumlah guru, struktur organisasi, sarana prasarana, dan data hasil penelitian yang dilakukan.

  BAB IV: Pembahasan. Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan mengenai implementasi penilaian autentik pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VII di SMP Negeri 2 Tuntang.

  BAB V: Penutup, bab ini berisi tentang kesimpulan dari rangkaian seluruh pembahasan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Evaluasi 1. Pengertian Evaluasi Menurut Bloom (1971) bahwa evaluasi adalah pengumpulan kenyataan

  secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kennyataanya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa (Daryanto, 1999: 1).

  Dalam istilah asing, pengukuran adalah measurement, sedang penilaian adalah evaluation. Evaluasi berarti menilai tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu. Menurut Cronbach dan Stufflebeam bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan (Daryanto, 1999: 6).

  Jadi evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan serta mengukur sejauh mana hasil yang diperoleh siswa dalam mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

  Penilaian memainkan peranan penting di sekolah. Untuk itu, guru harus mampu memilih prosedural-prosedural penilaian yang tepat untuk membuat keputusan pembelajaran (Suprananto, 2012: 11).

  Evaluasi dalam proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana pencapaian yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran serta menentukan sejauh mana hasil dari implementasi kurikulum yang diterapkan. Penilaian merupakan salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran disamping dapat memantau dan melihat sejauh mana perkembangan siswa baik dari segi perilaku maupun prestasi akademisnya penilaian juga dapat memberikan evaluasi bagi peserta didik dalam memahami dirinya. Penilaian yang dilakukan dapat dengan memberi skor, nilai atau angka yang biasa dilakukan dalam penilaian hasil belajar.

  Pada kurikulum 2013 penilaian mencakup beberapa aspek yaitu aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam kurikulum 2013 kompetensi sikap dibagi menjadi 2 yaitu sikap spiritual dan sikap sosial dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan pserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab (Fathurrohman, 2015: 445).Penilaian yang dilakukan secara menyeluruh dari semua segi aspek akan memberikan informasi yang akurat terhadap perkembangan para siswa, dan salah satu aspek yang dijadikan ajang perubahan dan penataan dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum 2013 adalah penataan standar penilaian. Pada akhirnya penataan penilaian tersebut tetap bermuara dan berfokus pada pembelajaran, karena pembelajaran merupakan inti dari implementasi kurikulum 2013.

  Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan. Dalam lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian hasil peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Fathurrohman, 2015: 473).

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi

  Tujuan berhubungan dengan sesuatu yang akan dicapai sedangkan fungsi memiliki kedudukan yang dinamis dalam mencapai suatu tujuan. Adapun tujuan dari evaluasi yaitu: a.

  Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya. Dapat pula diketahui posisi kemampuan siswa dibandingkan siswa lainnya; b.

  Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah, dalam aspek intelektual, sosial, emosional, moral, dan ketrampilan yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan; c.

  Menentukan tindak lanjut penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pembelajaran serta strategi pelaksanaannya; dan d. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa (Fathurrohman, 2015: 440-441).

  Dari tujuan di atas sejalan dengan fungsi evaluasi. Dalam dunia pendidikan evaluasi terdapat beberapa makna jika ditinjau dari beberapa segi: a.

  Manfaat bagi siswa Dengan diadakannya evaluasi, maka siswa akan dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.

  Hasil yang diperoleh oleh siswa dari pekerjaan menilai yaitu: 1)

  Memuaskan, jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan, dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu diperolehnya lagi pada kesempatan lain waktu. Akibatnya, siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali mendapatkan hasil yang memuaskan lagi; dan

  2) Tidak memuaskan, jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia belajar giat. Namun demikian, keadaan sebaliknya dapat terjadi. Ada beberapa siswa yang lemah kemauannya, akan menjadi putus asa dengan hsil kurang memuaskan yang telah diterimanya. b.

  Manfaat bagi guru 1)

  Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan. Dengan petunjuk ini guru dapat lebih memusatkan yang belum berhasil. 2)

  Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa, sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan. 3)

  Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum. Jika sebagian besar dari siswa memperoleh angka jelek pada penilaian yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila demikian guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode yang lain dalam mengajar.

  c.

  Manfaatnya bagi sekolah 1)

  Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin kualitas sesuatu sekolah.

  2) Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.

  3) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh siswa (Daryanto, 1999: 9- 11).

  Dengan mengetahui manfaat evaluasi di atas fungsi evaluasi yaitu: a.

  Evaluasi berfungsi selektif untuk mengadakan seleksi terhadap siswanya; b.

  Evaluasi berfungsi diagnostik untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa; c.

  Evaluasi berfungsi sebagai penempatan untuk menempatkan siswa secara pasti dalam kelompok belajarnya; dan d.

  Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan siswa dalam suatu program yang diterapkan (Daryanto, 1999: 14-16).

3. Ruang lingkup aspek/domain penilaian

  Penilaian sangat erat kaitannya dengan pencapaian dari proses pembelajaran. Dalam penilaian sudah banyak diketahui oleh umum bahwa menurut Taksonomi Bloom (1956) pengklasifikasian hasil belajar siswa yang meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. a.

  Ranah Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak. Artinya, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk ke dalam ranah kognitif (Purwanto, 1988: 201). Aspek kognitif dibedakan menjadi 6 jenjang yaitu:

  1) Pengetahuan, dengan pengetahuan siswa diminta kembali satu atau lebih fakta-fakta yang sederhana.

  2) Pemahaman, dengan pemahaman siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.

  3) Aplikasi, untuk aplikasi siswa dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih sautu abstrasi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar.

  4) Analisis, siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar.

  5) Sintesis, apabila penyusunan soal tes bermaksud meminta siswa melakukan sintetis maka pertanyaan-pertanyaan disusun sedemikian rupa sehingga meminta siswa untuk menyusun kembali.

  6) Evaluasi, apabila penyusunan soal bermaksud untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai sesuatu kasus yang diajukan oleh penyusun soal (Arikunto, 2015: 130-132). b.

  Ranah Afektif Jenjang penilaian pada ranah afektif menurut Krathwohl, Bloom dan

  Masia (1973) yaitu: 1)

  Menerima (Receiving), diharapkan siswa memiliki kesadaran, kemauan untuk menerima, perhatian terseleksi. Pada tahap ini belajar peka terhadap keberadaan fenomena atau rangsangan. 2)

  Menanggapi (Responding), siswa berpartisipasi aktif sebagai bagian dari pebelajar. Menanggapi rangsangan yang datang berupa gagasan, benda, atau sistem nilai. 3)

  Menilai (Value), Diharapkan siswa dapat menerima nilai, memilih nilai, dan komitmen. Pada tahap ini siswa memahami bahwa benda, gejala, atau suatu perilaku mempunyai nilai. 4)

  Organisasi (Organization), diharapkan siswa dapat mengorganisasikan nilai menjadi prioritas untuk membandingkan, mengaitkan dan melakukan sintetis nilai-nilai. 5)

  Menghayati Nilai (Internalizing Values), diharapkan siswa memiliki sistem nilai yang mongontrol perilakunya (Basuki dan Hariyanto, 2014: 186-187).

  c.

  Ranah Psikomotorik Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Namun biasanya pengukuran psikomotorik dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus. Instrumen yang digunakan mengukur keterampilan biasanya berupa matriks. Ke bawah menyatakan perperincian aspek (bagian keterampilan) yang akan diukur, ke kanan menunjukkan besarnya skor yang dapat dicapai (Arikunto, 1996: 185). Jadi penilaian pada ranah psikomotorik dapat dilakukan melalui keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik yang pencapaiannya melalui keterampilan fisik yang dapat dilihat atau diperhatikan dengan berbagai instrumen yang digunakan.

4. Jenis-jenis Evaluasi a.

  Penilaian Kompetensi Sikap Penilaian sikap adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual. Guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui empat teknik yaitu:

  1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan indera, baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator yang perlu diamati.

  2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.

  3) Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.

  4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

  b.

  Penilaian Kompetensi Pengetahuan Guru melakukan penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan tiga teknik yaitu:

  1) Tes tertulis yaitu tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban secara tertulis berupa pilihan dan/atau isian. Instrumen tes berupa pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

  2) Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui mengkomunikasi langsung (tatap muka) antara peserta didik dengan pendidik.

  3) Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara perorangan atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

  c.

  Penilaian Kompetensi Keterampilan Guru menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan empat teknik yaitu:

  1) Tes Praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Instrumen tes praktik berupa soal untuk melakukan simulasi, identifikasi, atau uji praktik kerja.

  2) Penilaian proyek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Proyek dapat berupa perkerjaan rumah secara individu atau kelompok.

  3) Penilaian produk adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan suatu karya. Instrumen produk berupa lembar penilaian produk.

  4) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan peserta didik terhadap lingkungannya (Pudjiani, 2014: 48-67).

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SMP NEGERI 2 JOMBANG

0 8 27

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA GURU MATA PELAJARAN IPS KELAS VIIIA DI SMP NEGERI 6 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

0 4 18

SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

0 4 455

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

0 0 53

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH NABI MUHAMMAD MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII B DI SMP ISLAM SUDIRMAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sa

0 2 124

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI TAHARAH DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 126

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 2 MAGELANGTAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 5 172

PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI MAN 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 185

IMPLEMENTASI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA MUALLAF DI SMA N 1 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 97

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 2 173