PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI MAN 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

DI MAN 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh:

Muchamad Chairul Umam

NIM.11114166

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

DI MAN 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh:

Muchamad Chairul Umam

NIM.11114166

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.

  Dosen IAIN Salatiga Persetujuan pembimbing Hal : Naskah Skripsi Lamp : 4 Eksemplar Saudara : Muchamad Chairul Umam

  Kepada: Yth. Dekan FTIK

  IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sepenuhnya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara/saudari: Nama : Muchamad Chairul Umam NIM : 111-14-166 Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ Pendidikan Agama Islam Judul : Problematika Guru Pendidikan Agama Islam dalam

  Implementasi Kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang Tahun

Pelajaran 2017/2018 Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut diatas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Salatiga, 31 Mei 2018 Pembimbing Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. NIP. 19710309 2000031001

  SKRIPSI

  PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (Studi Kasus di MAN 2 Magelang)

Disusun oleh:

MUCHAMAD CHAIRUL UMAM

  

NIM: 11114166

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal …….. dan telah dinyatakan memenuhi syarat guma memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

  

Susunan Panitia Penguji

  Ketua Penguji : Sekretaris : Penguji I : Penguji II :

  Salatiga, Dekan Suwardi, M.Pd.

  NIP. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  

DAN

KESEDIAAN PUBLIKASI

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Muchamad Chairul Umam NIM : 111-14-166 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Skripsi ini diperbolehkan untuk di Publikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga.

  Salatiga, 4 Juni 2018 Yang menyatakan

  Muchamad Chairul Umam NIM. 11114166

  

MOTTO

ۡ لُق ۡ ۡ اوُزيِس

  ۡ يِف ۡٱ ۡأ ل ۡ ر ِۡض

  ۡ ۡ مُث ۡٱ ۡ اوُزُظو ۡ ۡ يأك ۡأف

  ۡ ۡأناأك ۡ ۡ أع

  ُۡةأبِق ۡٱ ۡ ل ۡأهيِبِّذأكُم ۡ ١١ ۡ

  Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu"

  (Al- An’am/6: 11)

  PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT, Skripsi ini aku persembahkan untuk orang-orang yang telah membantu, mendorong, mendampingi, dan menyemangatiku dalam perjalanan mewujudkan impianku: 1.

  Kedua orangtuaku Bapak Solikin dan Ibu Ruwiyah aku ucapkan terimakasih atas doa-doa yang selalu engkau panjatkan demi kesuksesan anak-anakmu, dan atas semua pengorbanan yang telah engkau berikan untukku.

  2. Saudara sekandungku Mas Faizun beserta istrinya adekku yang sangat super sekali Nok Nurul, terimakasih atas bantuan dan dukungannya semoga kita semua menjadi anak sholeh sholehah yang dapat bersama- sama membahagiakan bapak ibu.

  3. Sahabat-sahabatku dan teman karibku (Kak Rapik, Amatul Muinah, Anisatun Niswah, Marjai Affan, M. Wazir Jamaluddin, Muhlisin, Mustaqim dan lain-lain) yang tidak pernah aku lupakan, banyak kenangan telah kita lalui bersama.

  4. Teman-teman Masjid Fatimah (Mas Aswad, Kang Ali Mahmudi, Kang Hasim, Mas Falah, Kang Yusuf) yang telah menemani disaat kesepian dengan ngaji bareng anak-anak TPQ.

  5. Teman-teman dan partner kerjaku di kantin Kontainer (Nurhadi, Abidurahman, Etik Siti Handayani, Umi Lutfiah, Ahmad Alfan, Miftahurrahman, Bu Aning, Bu Tir dan Bu Nur) yang selalu mengajarkanku untuk bekerja keras dan mandiri.

  6. Segenap guru-guruku (RA, MI, MTS, MAN), khususnya bapak Mursyidul Anam, Bapak Maksum, Bapak Rois, Bapak Anas Munaji, Ibu Nurul Istianah, Ibu Mizhariyatil Hidayah, Ibu Maksumatun berkat doa-doa beliau dapat mengantarkanku masuk perguruan tinggi dan semua guruku yang tidak dapat saya sebut satu persatu yang telah membimbingku, dengan kesabarannya yang tak kenal lelah selalu memberikan inspirasi dan semangat untuk menggapai cita-cita.

  7. Umi Ida Kholifah beserta keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril atuapun materiil sehingga dapat membantuku dalam menyelesaikan kuliah ini.

  8. Kepada pimpinan Dompet Dhuafa Jawa Tengah dan staffnya (Mas Imam Baihaqi, Mas Wahyu, Mas Satrio, Mbak Hajar, Mbak Iin , Mbak Rosa) yang telah mengantarkanku terjun di bidang entrepreneur dan telah berbagi banyak ilmu dan pengalaman dalam berwirausaha.

KATA PENGANTAR

  Segala puji kita limpahkan kepada Ilahi Rabbi, Allah SWT atas nikmat islam dan iman yang telah diberikan. Sholawat salam kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kami termasuk hamba yang mendapatkan bagian kebaikanmu dan kelak akan mendapatkan syafaatnya. Amin.

  Sebuah kewajiban dan keharusan yang harus dilaksanakan untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (PAI), maka dengan segala daya dan upaya penulis menyelesaikan karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “Problematika Guru Pendidikan Agama Islam dalam

  

Implementasi Kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang Tahun Pelajaran

2017/2018

  ” Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

  1. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga, bapak Suwardi, M.Pd.

  3. Ketua program studi PAI IAIN Salatiga, Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.

  4. Pembimbing skripsi, Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. yang telah membantu dan memberikan bimbingan sehingga skripsi ini selesai.

5. Segenap dosen dan karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

  Salatiga, yang dengan sengaja maupun tidak sengaja turut memperlancar proses penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengakui bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Besar harapan penulis atas segala kritik san saran dari pembaca yang budiman. Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengambil manfaat darinya. Amin.

  Salatiga, 27 Mei 2018 Muchamad Chairul Umam

  NIM. 11114166

  ABSTRAK

  Umam, Muchamad Chairul. 2018. Problematika Guru Pendidikan Agama

  Islam dalam Implementasi Kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018 . Skripsi, Salatiga: Jurusan

  Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.

  Kata Kunci: problematika dan implementasi kurikulum 2013

  Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui bagaimana implementasi kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang 2) Apa problem yang dihadapi guru PAI dalam melaksanakan Kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang 3) Bagaimana solusi problematika yang dihadapi guru PAI dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.

  Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian lapangan (field

  

research ) dan bersifat deskriptif kualitatif. Data-data dalam penelitian

  diproleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, yang kemudian dilakukan analisis dengan cara mendeskripsikan data dari informan, mereduksi data sesuai kebutuhan penelitian kemudian dianalisis oleh penulis, dan terakhir disimpulakan untuk menjawab tujuan penelitian.

  Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa implementasi kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang sudah berjalan sesuai dengan arahan pemerintah, akan tetapi dari segi bahan, alat, metode pembelajaran masih perlu dimaksimalkan. Problematika yang dihadapi guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013 terkait dengan beban administrasi yang terlalu berat, buku ajar yang belum memadai dan kreatifitas guru yang masih kurang. Problematika tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan kualitas guru dan supervisi guru, selalu berkoordinasi dengan pemerintah/dinas pendidikan untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada para guru terkait dengan kurikulum 2013.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ v HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix ABSTRAK ......................................................................................................... xi DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................1 B. Fokus Penelitian ....................................................................................5 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................5 D. Manfaat Peneletian ................................................................................6 E. Kajian Penelitian Terdahulu ..................................................................7 F. Sistematika Penulisan............................................................................9 BAB II KAJIAN TEORI A. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) .................................................11

  1. Pengertian Guru PAI .....................................................................11 2.

  Tugas Guru ....................................................................................13 B. Pendidikan Agama Islam ....................................................................17 1.

  Pengertian Pendidikan Agama Islam ............................................17 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ..................................................18 3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ....................................19 4. Fungsi Pendidikan Agama Islam ..................................................20 C. Kurikulum 2013 ..................................................................................21 1.

  Pengertian Kurikulum 2013 ..........................................................21 2. Tujuan Kurikulum 2013 ................................................................22 3. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 ..................................23 4. Implementasi Kurikulum 2013 .....................................................27 5. Model-Model Pembelajaran Kurikulum 2013 ..............................42 6. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013 ...............................48 7. Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 .................50 8. Pengembangan Bahan Ajar dalam Implementasi K-13 ...............53 9. Konsep Penilaian Kelas dan Penilaian Pencapaian

  Kompetensi Sikap .........................................................................63

  BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ...................................................................81 B. Lokasi Penelitian ...........................................................................81 C. Sumber Data ..................................................................................82 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................83

  E.

  Analisis Data .................................................................................84 F. Pengecekan Keabsahan Data.........................................................86 G.

  Tahap-tahap Penelitian ..................................................................86

  BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Umum MAN 2 Magelang .................................................88 1. Sejarah Berdirinya Madrasah .......................................................88 2. Visi dan Misi Madrasah ...............................................................90 3. Keadaan MAN 2 Magelang ..........................................................92 4. Sarana dan Prasarana.....................................................................94 5. Data guru, pegawai dan siswa .......................................................95 B. Data Hasil Temuan ...........................................................................106 1. Implementasi Kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang .................106 2. Problem yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam implementasi kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang ..................111

  3. Solusi problematika yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam implementasi kurikulum 2013 ...............................112 C. Analisis Data .....................................................................................114 1.

  Implementasi Kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang .................114 2. Problem yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam implementasi kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang ..................117

  3. Solusi problematika yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam implementasi kurikulum 2013 ...............................120

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................131 B. Saran ..................................................................................................132 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013Tabel 2.2 Cakupan Penilaian SikapTabel 2.3 Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan dan SikapTabel 2.4 Rentang Nilai Kompetensi PengetahuanTabel 2.5 Rentang Nilai Kompetensi sikapTabel 4.1 Jumlah siswa 8 tahun terakhirTabel 4.2 Rombongan belajarTabel 4.3 Sarana dan prasaranaTabel 4.4 Jumlah guru dan pegawaiTabel 4.5 Rekapitulasi Jumlah Siswa Keseluruhan tahun pelajaran 2016/2017

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Lampiran 1 Data Responden 2. Lampiran 2 Hasil Wawancara 3. Lampiran 3 Dokumentasi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 4. Lampiran 4 Surat Tugas Pembimbing Skripsi 5. Lampiran 5 Lembar Bimbingan Skripsi 6. Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian 7. Lampiran 7 Daftar Nilai SKK 8. Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup 9. Lampiran 9 Foto-Foto Hasil Observasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa diukur dari seberapa maju pendidikan yang

  telah dicapai. Konsep tersebut sama halnya dengan mesin pendidikan yang digelar di sekolah, apakah telah melakukan pencerahan terhadap anak didik ataukah tidak. Sepanjang sejarah pendidikan dilakukan, belum ada kemajuan luar biasa yang disumbangkan di negeri kita, sehingga sangat wajar apabila pendidikan belum mampu menjadi tulang punggung bagi perubahan pemikiran anak-anak didik.

  Pendidikan menjadi hal sangat fundamental bagi anak bangsa, dengan pendidikan yang baik maka akan baik pula pola pikir dan sikap anak bangsa.

  Pendidikan yang baik terbentuk dari pola dan sistem pendidikan yang baik pula. Sistem dan pola pendidikan yang baik terwujud dengan kurikulum yang baik.

  Untuk mewujudkan pendidikan yang baik itu tidak lepas dari kebijakan pemerintah, sehingga pemerintah mempunyai andil yang sangat besar dalam menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan di Indonesia. Apalagi ditambah dengan cepatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan dan keamajuan zaman, sehingga sudah menjadi tuntutan bagi pemerintah untuk berusaha semaksimal mungkin untuk menghadirkan inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan. Hal ini dimaksudkan sebagai perbaikan dunia pendidikan di Indonesia.

  Perubahan yang mendasar yang dilakukan pemerintah yaitu berkaitan dengan kurikulum, karena kurikulum akan dengan sendirinya menuntut berbagai perubahan pada komponen-komponen lain, dengan adanya perubahan kurikulum nantinya diharapkan akan membawa perubahan sistem pendidikan yang ada. Sebelum adanya perubahan kurikulum di Indonesia yakni Kurikulum 2013 (K-13), pendidikan di Indonesia salah satunya menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

  Alasan perubahan atau penyempurnaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum 2013 (K-13) yang paling mendasar adalah agar kurikulum yang akan diterapkan tersebut mampu menjawab tantangan zaman yang terus berubah tanpa dapat dicegah, dan untuk mempersiapkan peserta didik yang mampu bersaing di masa depan dengan segala ilmu pengetahuan dan teknologi (Kurniasih dan Berlin, 2014: 31).

  Banyak kalangan yang berpendapat bahwa kurikulum KTSP adalah kurikulum yang sangat memberatkan peserta didik, karena terlalu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga mereka menjadi terbebani dengan segudang materi yang segera harus dituntaskan dan dikuasai. Sedangkan menurut para ahli pendidikan, perubahan kurikulum KTSP disebabkan karena kebutuhan dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa dapat dicegah.

  Terlepas dari silang pendapat di tengah masyarakat dan para ahli, kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu di teruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Sehingga dengan adanya Kurikulum 2013 (K-13) diharapkan mampu menyempurnakan kurikulum- kurikulum yang telah lalu.

  K-13 merupakan kurikulum terbaru yang mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014 pada sekolah yang ditunjuk pemerintah, maupun sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Di dalam kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlaq mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan konstektual diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan mengembangkan pengetahuannya, mengkaji dan mengambil nilai-nilai karakter dan akhlaq mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

  Namun, dalam setiap perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia selalu terjadi pro dan kontra. Hal ini karena, dalam suatu perubahan sulit untuk dilakukan. Apalagi perubahan kurikulum yang harus merubah sistem, budaya, serta semua tatanan dalam suatu lembaga sekolah. Di sisi lain para guru juga mengeluh karena masih kesulitan dalam menerapkan kurikulum 2013. Survei menunujukan bahwa sebagian besar guru berpandangan belum sepenuhnya memahami prinsip pembelajaran, prinsip penilaian dan terkendala pada sumber belajar yang digunakan untuk penyusunan RPP berdasarkan kurikulum 2013.

  Dalam usaha untuk melaksanakan perubahan kurikulum, sudah barang tentu sekolah membutuhkan guru yang profesional, karena guru menjadi salah satu faktor penting dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013. Setiap implementasi kurikulum, menuntut guru untuk menguasai isi bidang studi, pemahaman karakteristik peserta didik, melakonkan pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan serta potensi pengembangan profesionalisme dan kepribadian (Mulyasa, 2016: 5)

  Menghadapi kenyataan diatas pemerintah dituntut untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan.

  Diharapkan dengan adanya pendidikan dan pelatihan ini para guru dapat memerankan tugas dan fungsinya dengan baik dalam implementasi kurikulum 2013.

  Akan tetapi tidak bisa di pungkiri walaupun pemerintah sudah memberikan pelatihan yang maksimal, dengan pergantian kurikulum yang baru ini secara langsung atau tidak langsung akan memberikan beban psikologis bagi guru, dan mungkin akan membuat guru frustasi akibat perubahan tersebut. Hal ini sangat dirasakan oleh guru yang memiliki kemampuan minimal. Bahkan guru-guru yang sudah usia senja juga akan merasa kesulitan dalam mengoperasikan laptop yang menjadi kebutuhan pokok dalam kurikulum 2013 ini, sehingga beberapa guru mengalami kesulitan dalam menerapkan kurikulum 2013.

  Dari masalah yang ada di atas maka penulis ingin meneliti bagaimana Problematika Guru PAI dalam Implementasi Kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang. Karena lembaga ini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang tergolong masih awal dalam melaksanakan kurikulum 2013 ini. Dengan demikian penulis akan memfokuskan penelitian ini dengan judul

  “PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI MAN 2 MAGELANG TAHUN AJARAN 2017/2018 ”.

B. Fokus Penelitian

  Dari uraian yang telah penulis paparkan diatas, peneliti mengambil fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 (K-13) di MAN 2 Magelang? 2.

  Apa problem yang dihadapi guru PAI dalam melaksanakan Kurikulum 2013 (K-13) di MAN 2 Magelang?

  3. Bagaimana solusi problematika yang dihadapi guru PAI dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 (K-13)?

C. Tujuan Penelitian

  Dalam setiap kegiatan tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai, sebagaimana dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui Implementasi Kurikulum 2013 (K-13) di MAN 2 Magelang.

  2. Untuk mengetahui problem yang dihadapi guru PAI dalam melaksanakan Kurikulum 2013 (K-13) di MAN 2 Magelang.

  3. Untuk mengetahui solusi problematika yang dihadapi guru PAI dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 (K-13) di MAN 2 Magelang.

D. Manfaat Peneletian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pandangan guru agama terhadap pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (PAI) berdasarkan kurikulum 2013, sehingga memberikan wawasan pengetahuan dan manfaat sebagai berikut:

  1. Secara Teoritis a.

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih berupa wawasan keilmuan dalam ilmu pendidikan dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan mampu memberikan tambahan wacana dalam bidang pendidikan bagi kalangan akademisi teutama untuk peningkatan mutu pendidikan.

  b.

  Memberikan sumbangan ilmiah bagi siapa yang akan mengadakan penelitian berikutnya yang berkaitan dengan problematika guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013.

  2. Secara Praktis a.

  Penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi tentang problematika serta solusi yang tepat terkait dengan problem yang dihadapi oleh guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013 di MAN

  2 Magelang Kab. Magelang sehingga memberikan motivasi kepada para guru dalam meningkatkan keprofesionalan dalam pembelajaran.

  b.

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan pertimbangan bagi sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 melalui masalah-masalah yang muncul serta solusi yang tepat dalam implementasi kurikulum 2013.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

  Setelah penulis mengadakan kajian pustaka terhadap beberapa skripsi yang berhubungan dengan tema pada skripsi penulis, ternyata skripsi yang terkait dengan problematika guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013 belum ada yang meneliti. Namun ada beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu:

  Skripsi yang ditulis oleh Wulan Kusuma Dewi mahasiswa fakultas tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Malang tahun 2009 yang berjudul “Perspektif Guru Agama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (PAI) Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang”. Dari hasil penelitianya menyimpulkan bahwa: tanggapan guru agama terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam (PAI) berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yaitu semua guru agama di MAN 3 setuju dengan kurikulum KTSP karena kurikulum KTSP ini lebih cocok dibandingkan kurikulum sebelumnya (Dewi, 2009: 17), berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan ini karena penelitian ini lebih berfokus pada problem yang diahadapi guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013.

  Skripsi Thoha Zamroni mahasiswa fakultas Tabiyah IAIN Salatiga tahun 2015 yang berjudul “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Proses Pembelajaran PAI di SMP N 1 Wirosari Kabupaten Grobogan”. Dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum 2013 pada proses pembelajaran PAI di SMP N 1 Wirosari sudah berjalan dengan baik dan lancar sebab para guru telah mendapatkan pelatihan implementasi kurikulum 2013, selain itu sarana dan prasana, sumber belajar sangat memadai. (Zamroni, 2015: 10), skripsi Thoha Zamroni tidak jauh berbeda dengan penelitian yang saya lakukan yaitu tentang implementasi kurikulum 2013, yang membedakannya adalah adanya pembahasan tentang problematika guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013 di penelitian ini.

  Skripsi Siti Kholipah mahasiswa fakultas tarbiyah IAIN Salatiga tahun 2015 yang berjudul “Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak berkebutuhan khusus di SLB-C YPPALB magelang tahun pelajran 2014/2015”. Dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI bagi ABK di SLB-C YPPALB Magelang tidak seluruhnya sesuai standar dalam kurikulum 2013 dan masih banyak hambatan misalnya peserta didik sulit diberikan materi pelajaran, sarana dan prasarana belum mencukupi, guru yang belum siap dengan implementasi kurikulum 2013, dan buku-buku penunjang yang belum komplit (Kholipah, 2015: 10), sedangkan penelitian ini membahas tentang problematika guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang.

  Dari beberapa kajian skripsi terdahulu di atas ada perbedaan dengan skrispsi yang penulis susun, karena penulis disini lebih memfokuskan penelitian pada problematika yang dihadapi guru agama dalam implementasi kurikulum 2013.

F. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini penulis susun dengan sistematika sebagai berikut: 1. Bagian awal ini terdiri dari: sampul, lembar berlogo judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar table dan lampiran-lampiran.

2. Bagian Inti

  Pada bagian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu:

  Bab I : Pendahuluan, memuat tentang latar belakang masalah,

  fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II Kajian Pustaka, memuat pembahasan tentang pengertian

  guru PAI, tugas guru, pengertian PAI, tujuan PAI, ruang lingkup PAI, fungsi PAI, pengertian kurikulum 2013, tujuan kurikulum 2013, landasan pengembangan kurikulum 2013, implementasi kurikulum 2013, model- model pembelajaran kurikulum 2013, kelebihan dan kekurangan Kurikulum 2013, perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013, problematika dalam penerapan Kurikulum 2013, pengembangan bahan ajar dalam implementasi kurikulum 2013, dan konsep penilaian kelas dan penilaian pencapaian kompetensi sikap

  Bab III Metode Penelitian, memuat tentang pendekatan dan jenis

  penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

  BAB IV Paparan Data dan Analisis, memuat tentang gambaran

  umum MAN 2 Magelang yang meliputi; sejarah singkat berdirinya MAN

  2 Magelang, visi misi MAN 2 Magelang, keadaan MAN 2 Magelang, sarana dan pra sarana, keadaan guru, pegawai dan siswa. Dalam bab ini juga dipaparkan data yang meliputi implementasi kurikulum 2013 di MAN

  2 Magelang, problema guru PAI terhadap pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam implementasi kurikulum 2013 di MAN 2 Magelang dan solusi problematika guru PAI dalm implementasi kurikulum 2013.

  Bab V Penutup, memuat tentang kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN TEORI A. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) 1. Pengertian guru PAI Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi guru adalah orang

  yang pekerjaan, mata pencaharian, atau profesinya mengajar (Depdikbud, 1989: 228).

  Berbeda dengan J.E.C. Gericke dan T. Roorda, sebagaimana yang di kutip oleh Sri Minarti dalam bahasa Inggris ada beberapa kata yang berarti guru, misalnya teacher yang berarti guru atau pengajar, educator yang berarti pendidik atau ahli mendidik, dan tutor yang berarti guru pribadi, guru yang mengajar di rumah, atau guru yang memberi les (Minarti, 2013: 107-108).

  Sedangkan menurut Cece Wijaya dkk, guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar oleh karena itu guru harus betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai, guru harus mampu mempengaruhi para siswanya. Guru harus berpandangan luas dan juga harus memiliki wibawa (Wijaya, 2002: 8).

  Sementara menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

  14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah jalur pendidikan formal (Supardi, 2014: 8).

  Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian guru adalah seseorang yang tugasnya mendidik, membimbing dan menyampaikan suatu ilmu serta memberi teladan yang baik kepada murid-muridnya, sehingga mampu membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai, guru harus mampu mempengaruhi para siswanya baik melalui pendidikan formal ataupun nonformal.

  Sedangkan pengertian pendidikan agama islam sendiri menurut Muhaimin dkk adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam menyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Muhaimin dkk, 2008:75-76).

  Dari definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa guru PAI adalah seseorang yang tugasnya mendidik, mengajar dan membimbing anak didiknya dalam bidang agama islam sehingga anak didiknya mampu mempraktikan ajaran islam dengan baik dan membentuk generasi yang berakhlak mulia serta mampu mendatangkan keselamatan di dunia dan di akhirat.

  Terkait dengan tantangan guru PAI yang terjadi di Indonesia belakangan ini terlihat semakin berat, misalnya terkait dengan pandangan hidup dari barat seperti bias gender. Menurut Suwardi dkk (2017: 216- 217) Islam seringkali dipandangan mengajarkan bias gender, dimana laki-laki di posisikan lebih tinggi dibanding perempuan.

2. Tugas Guru

  Para ahli-ahli pendidikan islam maupun barat telah sepakat bahwa tugas guru adalah mendidik. Mendidik biasanya dilakukan dalam bentuk mengajar, sebagian dalam memberikan motivasi, memuji, menghukum, memberi contoh, membiasakan dan lain-lain. Dalam pendidikan di lembaga sekolah, tugas guru sebagian besar adalah mendidik dengan mengajar.

  Tugas pendidik selain menyampaikan materi dikelas, pendidik juga harus mampu membentuk kepribadian anak didik, yang pada akhirnya anak didik memiliki akhlak yang mulia, sehingga pendidik hendaknya mampu menjadi suri tauladan yang baik bagi anak didiknya dalam segala keadaan. Karena semua yang ada pada guru akan di perhatikan dan ditiru oleh para anak didiknya.

  Dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 31 ayat 3 dan 4 dinyatakan bahwa setiap tenaga kependidikan, termasuk di dalamnya guru agama berkewajiban untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian, meningkatkan kemampuan professional sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan bangsa (Muhaimin, 2004: 99).

  Sedangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS

  pasal 39 ayat 2 disebutkan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

  Secara lebih rinci dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 20 di sebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, seorang guru berkewajiban: a.

  Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

  b.

  Meningkatkan dan mengembangkan kualitas akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejakan dengan ikmu pengetahua, teknologi dan seni.

  c.

  Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras dan kondidi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

  d.

  Menjunjung tunggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.

  e.

  Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa (UU Republik Indonesia, 2006:14-15).

  Ahmad Tafsir menyimpulkan secara singkat bahwa tugas guru mencakup tiga hal yaitu mendidik, mengajar dan melatih (Tafsir, 1994: 79). Untuk menjabarkan rumusan tersebut di atas, berikut ini merupakan penjelasan guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih 1)

  Guru sebagai pendidik Mujtahid dalam salah satu tulisannya, mengutip pendapat

  Muchtar Bukhori yang dimaksud dengan mendidik adalah proses kegiatan untuk mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup pada diri seseorang. 2)

  Guru sebagai pembimbing Seorang guru berusaha membimbing peserta didik agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya, dan dapat tumbuh serta menjadi individu yang mandiri dan produktif. Tugas guru sebagai pembimbing terletak pada kekuatan intensitas hubungan interpersonal antara guru dengan peserta didik yang dibimbingnaya. Guru juga dituntut agar mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa dan membantu memcahkannya. 3)

  Guru sebagai pelatih Guru juga harus bertindak sebagai pelatih, karena pendidikan dan pengajaran memerlukan bantuan latihan keterampilan baik intelektual, sikap maupun motorik. Agar dapat berpikir kritis, berperilaku sopan, dan menguasai keterampilan, peserta didik harus mengelami banyak latihan yang teratur dan konsisten. Kegiatan mendidik atau mengajar juga tentu membutuhkan latihanuntul memperdalam pemahaman dan penerapan teori yang disampaikan (Mujtahid, 2011: 33).

  Seorang guru dalam pandangan islam memliki kedudukan yang sangat mulia. Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan (guru), sehingga hanya mereka sajalah yang pantas mencapai taraf ketinggian dan keutuhan hidup sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Mujadalah/58:11.

  ۡ ٱۡ ف ۡۡأف ۡ ل ۡٱ ۡ ۡ اىُح سأفأت ۡ ۡ مُكأل ۡ ۡ ۡ ۡ ا ۡ ۡٱ

ۡ اىُحأس يِف ۡأليِق ۡأهيِذ ل اأهُّيأأ ۡ أي

ِۡسِل ۡ أجأم اأذِإ ۡ ىُىأماأء ۡ ۡ ۡٱ ۡٱ ۡ ۡ اوُزُشو ٱ ۡۡأف ۡ اوُزُشو ۡٱ ۡ ۡ ۡ مُكأل ۡ ۡٱ

  ۡأهيِذ ل ُۡ للّ ۡ زأي ۡأليِق ُۡ للّ ۡ فأي ۡ اىُىأماأء اأذِإأو ِۡعأف

  ِۡحأس

  ۡ

  

ۡۡ ١١ ۡ ۡ ۡ عأت ۡ ۡ ۡ ۡ ل ۡٱ ۡ اىُتوُأ ۡ ۡ

ُۡ للّ ۡ أجأرأد ۡ لِع ۡأهيِذ ل ۡ مُكىِم ۡأوٱ ۡ ت ۡأوٱ ۡ زيِبأخ ۡأنىُلأم اأمِب ۡأمۡ

  "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Mujadilah/58: 11)

  Dalam pandangan Al-Ghazali yang diikuti oleh Muhammad Muntalibun Nafis, seorang guru mempunyai tugas utama yaitu menyempurnakan, membersihkan, menyucikan, serta membawakan hati manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Hal ini karena pada dasarnya tujuan utama pendidikan islam adalah mendekatkan diri kepada Allah swt., kemudian realisasinya pada kesalehan sosial dalam masyarakat sekelilingnya. Dari sini dapat dinyatakan bahwa kesuksesan seorang guru akan dapat dilihat dari keberhasilan aktualisasi perpaduan antara iman, ilmu dan amal saleh dari peserta didiknya setelah mengalami sebuah proses pendidikan.

B. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

  Menurut Ditbinpanisun sebagaimana yang dikutip Zakiah Daradjat dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Islam yaitu suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia akhirat (Zakiah daradjat dkk, 1996: 88).

  Begitu juga Sahilun A. mendefnisikan bahwa: “Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang sistematis dan pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama islam dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang di integral dalam dirinya. Yakni, ajaran islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran dan sikap mental (Syafaat dkk, 2008:15-16).

  Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan agama islam adalah usaha sadar dalam rangka mengenalkan peserta didik untuk menghayati tentang ajaran agama islam, sehingga peserta didik mampu mengamalkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai pedoman untuk keselamatan di dunia dan di akhirat.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

  Tujuan yaitu sasaran yang ingin di capai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan suatu kegiatan, dalam hal ini adalah sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan islam (Uhbiyati, 1998:11).

  Menurut Abdul Fattah tujuan pendidikan agama islam secara umum adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Tujuan umum ini akan membawa kepada tujuan khusus yang lain. Jadi menurut islam, tujuan pendidikan agama islam adalah menjadikan manusia menyembah dan menghambakan diri kepada Allah ialah beribadah kepada Allah (Tafsir, 1994: 46).

  Sedangkan Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa tujuan pendidikan agama islam dibagi menjadi dua yaitu tujuan sementara dan tujuan akhir (Uhbiyati, 1998: 30) 1.

  Tujuan sementara Tujuan sementara yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh umat Islam yang melaksanakan pendidikan agama islam. Tujuan pendidikan disini yaitu tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmani, pengetahuan membaca, menulis, pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakataan, kesusilaan, keagamaa, kedewasaan jasmani, rohani dan sebagainya.

2. Tujuan Akhir

  Tujuan akhir pada pendidikan islam adalah terbentuknya kepribadian muslim. Sedangkan kepribadian muslim disini adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran islam.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam a.

  Al-Quran Hadits, yang menekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan menterjemahkan serta menampilkan dan mengamalkan isi kandungan Alquran hadits dengan baik dan benar.

  b.

  Akidah, yang menenkankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan, menghayati, serta meneladani dan mengamalkan sifat-sifat Allah dan nilai-nilai keimanan dalam kehidupan sehari-hari.

  c.

  Akhlak dan Budi Pekerti, yang menekankan pada pengamalan sikap terpuji dan menghindari akhlak tercela.

  d.

  Fiqih, yang menekankan pada kemampuan untuk memahami, meneladani dan mengmalkan ibadah dan muamalah yang baik dan benar e. Sejarah Peradaban Islam, yang menekankan pada kemampuan mengambil pelajaran (ibrah) dari peristiwa-peristiwa bersejarah

  (islam), meneladani tokoh-tokoh muslim yang berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena-fenomena sosial, untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

  Abdul Majid mengemukakan bahwa kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut: a.

  Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkan menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukanoleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkankan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

  b.

  Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

  c.

  Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

  d.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 122

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TAFSIR SURAT AT-TAUBAH AYAT 71 DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 126

PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PAI (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 SALATIGA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata I (S.Pd.) Dalam Ilmu Tarbiyah

0 3 119

KONSEP IKHLAS DALAM KITAB MINHAJUL ABIDIN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN IBADAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 100

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNA LARAS DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 158

PERAN ORANG TUA MUALLAF DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK DI DESA BARUKAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

1 1 135

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM, PADA SISWA MTS NEGERI SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 6 141

ILMUISASI ISLAM DALAM PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 4 188

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENANGGULANGI GAYA HIDUP HEDONISME (KAJIAN PEMIKIRAN MUNIF CHATIB) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 109

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB KIFAYATUL AWAM KARYA SYAIKH IBRAHIM AL- BAJURI SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 118