PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS

PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP NEGERI 1 PABELAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

M. MAHBUB

  

NIM. 111 13 189

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS

PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP NEGERI 1 PABELAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

M. MAHBUB

  

NIM. 111 13 189

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

MOTTO

) ِمَلْيَّدلا ُهاَوَر( ٍدِباَع ِفْلَا ْنِم ٌرْيَخ ِوِمْلِعِب ُعِفَتْنَي ُمِلاَعْلا

  Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah atau ahli ibadah.

  (H.R Ad-Dailami)

  

PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Seluruh anggota keluarga, orang tuaku,kakak-kakakku dan adikku, yang telah memotivasiku, memberi dukungan serta bantuan dan mendo’akanku

  2. Bapak Dr. Fatchrrohman, M.Pd yang dengan sabar membimbingku dalam penulisan skripsi

  3. Semua dosen IAIN Salatiga yang dengan ikhlas dan sabar mendidikku 4.

  Semua teman-teman dan sahabat-sahabatku 5. Guru-guru dan siswa-siswi SMP N 1 Pabelan Kabupaten Semarang yang dengan sabar mengajariku

  6. Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, terimakasih atas bantuannya

  7. Calon istri yang solehah

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWt yang telah memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Model Pelaksanaan Supervisi Klinis Guru Pendidikan Agama Islam di SMP N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/ 2018

  ”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

  Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia. Beliau adalah utusan Allah untuk membebaskan manusia dari kejahiliahan dengan membawa agama islam.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

  4. Bapak Drs. Nasafi, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dari semester awal hingga akhir.

  5. Bapak Dr. Fatchrrohman, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  8. Semua anggota keluargaku ayah serta ibuku, dan anggota keluarga yang lain yang telah menemani, membantu, dan memberikan motivasi kepada penulis.

  

ABSTRAK

  Mahbub, M. 2017. Pelaksanaan Supervisi Klinis di SMP N 1 Pabelan Kabupaten

  Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program

  Studi Pendidikan Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Fatchrrohman, M.Pd.

  Kata Kunci: model pelaksanaan supervisi klinis, guru pai.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang model pelaksanaan supervisi klinis di SMP N 1 Pabelan Kabupaten Semarang. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018? (2) Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018? (3) Apakah upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?.

  Penelitian menggunakan metode kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis, pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara yang mendalam, dan dokumentasi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sesuai dengan analisis, maka yang dilakukan penulis adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi.

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam: SMP N 1 Pabelan Kabupaten Semarang model yang dipakai perkunjungan kelas dan pecakapan pribadi .(2) Kendala yang dihadipi dalam pelaksanaan supervisi klinis pendidikan agama Islam SMP N 1 Pabelan Kabupaten Semarang :kendala untuk metode kunjungan kelas siswa dirasa terganggu oleh supervisor yang masuk ke dalam kelas ketika proses belajar mengajar, kendala untuk metode percakapan pribadi memakan banyak waktu. (3) Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala supervisi klinis: SMP N 1 Pabelan Kabupaten Semarang upaya yang dilakukan untuk metode perkunjungan kelas dengan melakukan pengamatan diluar kelas, upaya yang dilakukan untuk metode percakapan pribadi guru yang di supervisi diajak untuk berdiskusi sesingkat mungkin.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i NOTA PEMBIMBING ................................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi MOTO …………………………………………………………………… ... vii PERSEMBAHAN

  ………………………………………… .......................... viii KATA PENGANTAR………………………………………… ................... ix ABSTRAK………………………………………… ..................................... xi DAFTAR ISI………………………………………… .................................. xii DAFTAR T

  ABEL………………………………………… .......................... xv DAFTAR GAMBAR………………………………………… ..................... xv DAFTAR LAMPIRAN………………………………………… .................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7 D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................. 8 E. Definisi Operasional .................................................................... 8 F. Metode Penelitian ........................................................................ 12 G. Sistematika Penulisan .................................................................. 18 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan ............................................ 21 1. Pengertian Stupervisi Pendidikan ................................................ 21 2. Tujuan Supervisi Pendidikan ...................................................... 23

  3. Fungsi Supervisi……………………… ....................................... 27 4.

  Prinsip-prinsip Supervisi……………………… .......................... 28 5. Macam-macam Supervisi……………………… ......................... 30 6. Teknik Supervisi……………………… ...................................... 34 7. Tipe-tipe Supervisi……………………… ................................... 41 B.

  Supervisi Klinis……………………….. ...................................... 43 1. Pengertian Supervisi Klinis……………………… ...................... 43 2. Tujuan Supervisi Klinis………………………............................ 45 3. Ciri-ciri Supervisi Klinis……………………… .......................... 47 4. Manfaat Supervisi Klinis……………………….......................... 49 5. Tahapan Supervisi Klinis……………………… ......................... 51 6. Bentuk-bentuk Supervisi Klinis……………………… ............... 54 C.

  Supervisi Pendidikan Agama Islam………………………… ..... 56

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP N 1 Pabelan……………. ...................... 60 1. Tinjauan Historis……………………… ...................................... 60 2. Visi dan Misi ................................................................................ 60 3. Letak Geografis ............................................................................ 61 4. Struktur Organisasi……………………....................................... 62 5. Ciri Khas dan Keunggulan…………………… ........................... 63 6. Data Sekolah……………………… ............................................ 64 7. Data Akreditasi………………………......................................... 65 8. Data Siswa Tahun 2017/2018……………………… .................. 65 9. Keadaan Guru dan Karyawan……………………… .................. 67 10. Fasilitas SMP N1 Pabelan……………………… ........................ 71 11. Kelebihan dan Kekurangan……………………… ...................... 77 B. Temuan Penelitian……………………… .................................... 77 1. Pelaksanaan Supervisi Klinis Guru PAI……………………… .. 77 2. Kendala Supervisi Klinis……………………….......................... 81 3. Upaya Supervisi Klinis……………………… ............................ 83 BAB IV PEMBAHASAN

  A.

  Pelaksanaan Supervisi Klinis ...................................................... 86 B. Kendala Supervisi Klinis ............................................................. 103 C. Upaya Supervisi Klinis……………………… ............................ 108

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 114 B. Saran ............................................................................................ 115 C. Penutup……………………………………………………….. ... 116 Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup Penulis

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Siswa ……………………………………………….

  68 Tabel 3.2 Tenaga Pendidik dan Staf Karyawan……………………...

  69 Tabel 3.3 Data Ruangan Kelas…………………………………………

  74 Tabel 3.4 Jenis Ruangan ....................................................…………...

  74 Tabel 3.5 Ruang Fasilitas .......... ...................…………………………

  76 Tabel 3.6 Jenis Buku ......................…………………………………..

  76 Tabel 4.1 Aspek Supervisi Klinis ……………………………………..

  96 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Struktur SMP N 1 Pabelan………………………………….

  64

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 2 Surat Pengajuan Pembimbing Lampiran 3 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 4 Lembar Instrumen Pengumpulan Data Lampiran 5 RPP Lampiran 6 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 7 Surat Keterangan Kegiatan Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, tuntutan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam

  diri manusia sangatlah penting agar tidak tergeser oleh persaingan yang semakin lama semakin kompleks, salah satuya dengan mendapatkan pendidikan yang benar sehingga potensi manusia dapat berkembang secara maksimal. Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik peserta didik (Sukmadinata, 2006:1). Hal ini mendorong lembaga-lembaga sekolah untuk selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan agar lebih berkualitas dan dapat mengikuti perkembangan zaman untuk mencetak para lulusan yang handal, berkualitas, kreatif dan juga beriman dan bertakwa.

  Kepribadian yang bermoral dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa haruslah tertanam dengan baik dalam diri anak didik, karena kemajuan yang tidak dibarengi dengan kuatnya iman dan takwa maka dapat menyebabkan anak akan terjerumus ke dalam hal-hal yang dapat merusak moral mereka seperti pergaulan bebas, berhura-hura, melakukan aksi kerusakan, pencurian dan lainnya, hal yang itu akan merusak dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam sangatlah penting sebagai pendidikan mereka untuk memperkuat dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.

  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengharuskan seseorang untuk belajar terus- menerus. Terlebih bagi seorang guru, yang bertugas mendidik dan mengajar. Jika dalam melaksanakan tugasnya ia lengah sedikit saja dalam belajar, maka ia akan ketinggalan dengan perkembangan, termasuk siswa yang diajar. Oleh karna itu, kemampuan mengajar guru harus senantiasa ditingkatkan, antara lain melalui supervisi pembelajaran (Imron, 2011: 1).

  Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumberdaya pendidikan, guru merupakan komponen sumberdaya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra jabatan, maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik dilembaga pendidikan terlatih dengan baik dan kualified.

  Potensi sumberdaya guru itu perlu terus menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional (Sahertian, 2008: 1).

  Keberhasilan suatu pendidikan didasarkan oleh banyak faktor yang mendukung. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa terdiri dari faktor internal (faktor dari dalam siswa) yaitu keadaan atau kondisi siswa, faktor internal (faktor dari luar siswa), faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran (Muhibbin, 2004:132).

  Dari faktor-faktor tersebut, faktor pendekatan pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta sebagai sumber pendidikan (Sukmadinata, 2006:24). Interaksi antara peserta didik dengan para pendidik dan sumber-sumber pendidikan tersebut dapat berlangsung dalam situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan serta bimbingan. Oleh karena itu hendaknya seorang guru harus menyadari bahwa tugas mengajar adalah sebuah pekerjaan yang tidak sederhana dan mudah. Hal ini dikarenakan guru adalah seorang yang mempunyai gagasan dan harus mewujudkan gagasan-gagasan tersebut untuk kepentingan anak didik. Sehingga dapat menunjang hubungan sebaik-baiknya antara guru dengan anak didik. Dalam mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama Islam, kebudayaan, dan keilmuan (Nurdin, 2002:8).

  Guru adalah salah satu unsur penentu keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Tidak semua guru memahami seluk-beluk pelaksanaan kegiatan adanya perkembangan dan kemajuan dunia pembelajaran yang belum diketahui oleh guru tersebut. Guru yang demikian memerlukan bimbingan, pelayanan dan supervisor.

  Kegiatan utama pendidikan di sekolah yakni bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran. Seluruh aktifitas organisasi bermuara pada pencapaiaan efesiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu tugas kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan (Mulyasa, 2007:111).

  Terkait dengan hal itu pemerintah juga mengeluarkan kebijakan sebagaimana tertuang dalam undang-undang SIDIKNAS Bab XIX pasal 66 ayat 1 menyebutkan

  “pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sesuai dengan kewenangan masing- masing” (UU RI no. 20 tahun 2003, 2006:111). Untuk itu, supervisor baik kepala sekolah maupun kantor pengawas wilayah harus dapat berperan memberikan bantuan, motivasi kepada guru-guru sebagai usaha peningkatan kualitas pengajaran dan pembinaan termasuk guru pendidikan agama Islam. Idealnya supervisor harus bisa memberikan teladan bagi bawahannya, menyuruh pada yang ma’ruf dan melarang pada yang mungkar, seperti yang tercantum dalam Q.S Ali Imron ayat:104, Allah SWT berfirman yang berbunyi :

                   

  Artinya : Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh dari yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung

  . (Departemen Agama RI Al Qur’an dan Terjemahnya, 1989:63). Berdasarkan pernyataan itulah, maka seorang guru memerlukan pembinaan(supervisi) secara berkala dan berkelanjutan. Fungsi dari adanya pengawas pada semua jenjang pendidikan itu adalah menyuruh atau mengajak yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar. Namun dalam kenyataannya, penggunaan aspek administratif lebih diutamakan, karena hal tersebut hanya membutuhkan waktu yang singkat dibanding dengan aspek akademik. Kondisi tersebut terlihat dari peran pengawas(supervisor) yang jarang bertatap muka dengan guru atau kadang-kadang dalam mengadakan survei hanya melalui kunjungan kelas. Semua pengawasan itu hanya menitik beratkan pada aspek administratif dalam pengelolaan mekanisme kegiatan pendidikan yang dikelola oleh sekolah. Sedangkan upaya untuk memperbaiki pembinaan pada aspek kurikulum, kegiatan ekstra dan evaluasi masih kurang diperhatikan. Sehingga permasalahan dalam pengajaran yang dialami oleh guru, yakni sebagian besar tidak diketahui oleh pengawas.

  Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga pendidik. Pengawas dan pengendalian merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para pendidik tidak melakukan penyimpangan dan lebih hati-hati dalam melaksanakan pekerjaanya.

  Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap tenaga

kependidikanya khususnya adalah guru, itulah yang dinamakan supervisi klinis yang

bertujuan meningkatkan kemampuan profesional dan meningkatkan kualitas pembelajaran

yang melalui pembelajaran yang efektif (Mulyasa, 2007:112).

  Apa yang telah diungkapkan sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala

sekolah yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Disamping itu

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang diterapkan dalam

pendidikan juga bergerak pesat sehingga menuntut penguasaan yang profesional. Menyadari

hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melakukan

pengembangan pendidikan secara terarah, terencana dan berkesinambungan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan.

  Sebagai kegiatan pengawasan, supervisi pendidikan saat ini belum sesuai harapan.

Meski terbukti tetap dilakukan hingga saat ini, namun hasil dari supervisi ada yang justru

  

tidak mencerminkan gambaran informasi dan data yang sebenarnya. Supervisi telah

kehilangan ruhnya sebagai fungsi controling dan pembinaan terhadap guru di sekolah.

  

Supervisi yang apaadanya (natural) telah hilang dari budaya pendidikan. yang lazim

pelaksanaan. supervisi di sekolah sudah diketahui jauh-jauh hari sebelumnya. Dengan

demikian , tidak ada kejutan lagi dan terkesan sudah dipersiapkan.

  Dari pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang model pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam denga n judul “PELAKSANAAN

SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 PABELAN KAB.

  

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan judul tersebut maka dapat diambil beberapa masalah pokok yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, diantaranya:

1. Bagaimana pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018.

  2. Apa kendala dihadapi dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018.

3. Apa upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab.

  Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018.

C. Tujuan Penelitian

  Dengan adanya uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018.

  2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018.

  3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018.

  D. Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat penelitian ini ada dua: 1.

  Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan bagi penyusun pada khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.

  2. Secara praktis, sepervisor dapat mengevaluasi kinerjanya dalam melakukan bimbingan dan kegiatan sebagai supervisor yang menjadi tanggung jawabnya sebagai supervisor, dapat memberikan bantuan dan dorongan agar semua guru dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi serta meningkatkan kreatifitasnya dalam mengajar. Sehingga guru dapat menemukan inovasi- inovasi baru untuk menunjang pembelajaran yang kreatif.

  E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan pemahaman judul ini, maka penulis perlu memberi pengertian-pengertian dari istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini: 1.

   Supervisi klinis Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang ketrampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional (Sahertian, 2008:36).

  Supervisi klinis yang dimaksud di sini adalah supervisi yang di fokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, yang bertujuan mengadakan perubahan secara rasional.

  Pengertian diatas supervisi klinis bisa diartikan sebagai salah satu bantuan yang dilakukan oleh supervisor untuk meningkatkan kinerja guru dalam mengajar dengan cara pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang bagaimana penampilan mengajar guru yang yang bertujuan untuk melakukan perubahan atau mengembangkan metode pembelajaran.

2. Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan memiliki nilai yang setrategis dan urgen dalam pembentukan karakter- karakter suatu bangsa. Pendidikan juga berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut. Sebab dengan melalui pendidikan akan diwariskan nilai- nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa tersebut, karena itu pendidikan tidak hanya berfungsi untuk how to know, dan how to do, tetapi yang amat penting adalah how to be, dan untuk mewujudkan how to be maka diperlukan transfer budaya dan kultur yang luhur (putra, 2004:10).

  Secara komprehensif dimaklumi bahwa pendidikan Islam dapat diartikan sebagai pendidikan yang didasarkan pada nilai- nilai ajaran Islam yang terdapat dalam al- Qur’an dan al- Hadist, dan pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani, serta menumbuh suburkan hubungan yang harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia dan alam semesta (Daulai, 2004:153).

  Hubungan yang harmonis antara Allah, manusia dan alam semesta ini

akan selalu terjalin manakala manusia dapat mengembangkan secara benar dari

potensi- potensi yang telah dimilikinya. Dan melalui ilmu pengetahuan serta

pendidikan yang baik dan benar manusia dapat meraih potensi yang berkualitas

tersebut.

  Di atas telah dikemukakan bahwa tujuan yang paling mendasar dari

pendidikan Agama Islam adalah membentuk pribadi muslim seutuhnya,

mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun

rohani, serta menumbuh suburkan hubungan yang harmonis setiap pribadi

dengan Allah, manusia dan alam semesta (putra, 2004:31).

  Potensi jasmaniah manusia adalah yang berkenaa dengan seluruh organ

fisik manusia. Sedangkan potensi rohaniah manusia itu meliputi kekuatan yang

terdapat di dalam batin manusia yaitu akal, hati atau qalbu, nafsu, roh dan

fitrah.

  Pendidikan Agama Islam adalah segala usaha memelihara dan

mengembangkan fitrah manusia serta sumberdaya insani yang ada padanya

menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma

Islam (Achmadi, 1992:20).

  Pendidikan agama Islam adalah usaha bimbingan dan usaha terhadap

anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan

mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikan sebagai pandangan

hidup,usaha- usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam (Zuhairani, 1983: 27). Dimaksudkan dalam penelitian ini adalah bagaimana supervisor memberi atau bimbingan kepada guru pendidikan agama Islam untuk selalu berinovasi dan kreatif dalam mendidik siswa.

  Guru bidang studi agama Islam yang dimaksudkan dalam penelitian adalah, seorang pendidik yang mengajar dalam bidang agama Islam, antara lain: aqidah ahlak, alqur’an hadist, sejarah keislaman dan fiqih. Yang dimaksudkan penulis dalam penelitian ini adalah bagaimana supervisor memberikan wacana atau bimbingan kepada guru- guru mata pelajaran agama Islam untuk selalu berinovasi dan kreatif dalam mendidik siswa di SMP N 1 Pabelan.

F. Metode penelitian

  Metode penelitian merupakan ilmu yang membahas metode ilmiah dalam proses penelitian (Suprayogo dan Tobroni, 2003: 7). Untuk mendapat hasil penelitian yang baik, cermat dan akurat, maka pada penelitian ini akan digunakan tahap-tahap berikut:

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Penelitian yang ditunjukkan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, pemikiran orang secara individu maupun secara kelompok. Pemilihan penggunaan pendekatan penelitian kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada fenomena kasus yang akan diteliti yaitu pelaksanaan supervisi pendidikan. Supervisi pendidikan merupakan salah satu kegiatan supervisor guna menjadikan memantapkan profesionalisme seorang guru. Hal ini bersesuaian dengan pengertian penelitian kualitatif yaitu proses penelitian dan pemahaman berdasarkan pada metologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia (Iskandar, 2009:11).

  Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini termasuk pada jenis fenomenologi yaitu penelitian yang berorientasi untuk memahami, menggali, dan menafsirkan arti dari peristiwa-peristiwa, fenomena-fenomena dan hubungan dengan orang-orang tertentu, sehingga dalam metode penelitian kualitatif ini terdapat beberapa jenis yang dapat dilakukan sesuai masalahnya, maka penelitian ini di lakukan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi.

  Jenis penelitian kualitatif (Meleong, 2008: 6) menyatakan, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek peneliti, misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain- lain. Secara historik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan manfaat berbagai metode ilmiah.

2. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti pada penelitian kualitatif sangatlah penting.

  Karena penelitian harus melakukan pengamatan sekaligus terjun langsung di lapangan untuk mendapatkan hasil yang diperlukan untuk menunjang penelitiannya. Maka, peneliti akan melakukan penelitian langsung di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis di SMP Negeri 1 Pabelan Kab.

  Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018.

  4. Sumber Data

  Sumber data adalah subjek yang akan diteliti. Subjek penelitian adalah orang atau siapa saja yang menjadi sumber penelitian (Achmadsuhaidi, 2015:2) a.

  Data primer Data primer adalah data dari sumber utama data yang diperoleh dari kepala sekolah sebagai supervisor di SMP Negeri 1 Pabelan Kab.

  Semarang. Pelaksanaan supervisi klinis, kendala yang ditemui dan upaya mengatasinya.

  b.

  Data sekunder Data sekunder adalah data tambahan untuk menunjang penelitian.

  Data sekunder yang diperoleh dari waka kurikulum, guru agama SMP, dan data dokumentasi.

  5. Pengumpulan Data

  Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: a.

  Metode observasi Observasi adalah metode dengan pengamatan yang dilakukan secara sistematis dan objektif dalam kondisi yang didefinisikan secara tepat dan hasilnya dicatat secara hati-hati (Aritonang, 2007:147).

  Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data pelaksanaan supervisi klinis, dan metode observasi sebagai metode pelengkap untuk mendapatkan sebuah data yang diinginkan.

  b.

  Metode Dokumentasi

  Tobroni (2003:158) mengemukakan metode dokumentasi adalah metode atau alat untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, notulen.

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang profil sekolah dan dokumentasi kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaa supervisi klinis.

  c.

  Metode interview atau wawancara Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to fece) dengan maksud tertentu (Suprayogo dan Tobroni, 2003:167).

  Sedangkan Moleong dalam Suprayogo dan Tobroni(2003:172) menyatakan, wawancara merupakan metode penggalian data yang paling banyak dilakukan, baik untuk tujuan praktis maupun ilmiah, terutama untuk penelitian social yang bersifat kualitatif.

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang bagaimana pelaksanaan supervisi klinis, apa yang menjadi kendala pada pelaksanaan supervisi klinis dan bagaimana tindak lanjut pelaksaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam. Pelaksanaan metode ini dengan cara wawancara yang mendalam dengan para responden.

6. Analisis Data

  Analisis Data adalah rangkaian kegiatan penelaah, pengelompokan, sistematis, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis, dan ilmiah (Subrayogo dan Tobroni, 2003:191).

  Menurut Miles dan Huberman dalam Subrayogo dan Tobroni (2003:192), tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara umum dimulai sejak pengumpulan data, reduksi data, penyaji data, dan menarikan kesimpulan. Adapun penjelasan tentang empat komponen kegiatan tersebut meliputi: a. Pengumpulan data

  Pengumpulan data lapangan berwujud kata-kata dilakukan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi.

  b. Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, trasformasi dan kesan yang muncul dari catatan- catatan lapangan. Dalam proses reduksi data ini peneliti dapat melakukan pemilihan terhadap data yang hendak dikode,mana yang dibuang, mana yang merupakan ringkasan.

  c. Penyajian data

  Penyaji data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan pengambilan tindakan.

  d. Penarikan kesimpulan/ verifikasi Penarikan kesimpulan sebenarnya hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama kegiatan berlangsung.

  Keempat langkah-langkah analisis data mulai pengumpulan data, reduksi data, penyaji data, penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan satu kesatuan yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Untuk memperoleh keabsahan data digunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecakan atau sebagai perbandingan data itu (Moleong, 2006:330). Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

  Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan Triangulasi, peneliti sebenarnya mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data.

  Banyak cara yang dapat dipakai dalam mendapatkan derajat kepercayaan suatu informasi dengan sumber, dalam hal ini penulis menggunakan 2 cara yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, dan juga membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk memudahkan pembahasan serta memberikan gambaran selintas kepada para pembaca, maka penulisan skripsi ini dibuat sistematika sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan ini berisi beberapa masalah meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas konsep dasar supervisi pendidikan, pengertian supervisi, tujuan supervisi, prinsip dan fungsi supervisi, macam supervisi, teknik-teknik supervisi, pengertian supervisi klinis, tujuan supervisi klinis, ciri-ciri supervisi klinis, langkah-langkah supervisi klinis, bentuk-bentuk supervisi klinis.

  BAB III : PAPARAN DATA TEMUAN PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang A. Profil sekolah SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018. B. Data penelitian, meliputi: 1. Pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018. 2. Apa Kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018. 3. Apa yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018.

  BAB IV : PEMBAHASAN Meliputi 1. Pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018. 2. Kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018. 3. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018.

BAB V : PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan 3. Pengertian Supervisi Pendidikan Dilihat dari sudut etimologi “supervisi” berasal dari kata “ super” dan “vision”

  yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis supervisi berarti penglihatan dari atas. Pengertian seperti itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat kedudukan paling tinggi daripada yang dilihat (Mulyasa, 2006:4).

  Kamus besar bahasa indonesia, supevisi berarti pengawasan utama, pengkontrolan utama (Suharso, 2005:506). Sedangkan Good Carter memberi pengertian supervisi adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainya dalam meperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi pengajaran (Sahertian, 2008:17).

  Banyak pengertian menjabarkan tentang supervisi, setiap pengertian berdasarkan sudut pandang yang berbeda oleh para ahli berikut ini disajikan pandangan oleh para ahli tentang supervisi pendidikan. a.

  P. Adam dan Frank G Dickey Supervisi adalah Program yang berencana untuk memperbaiki pelajaran (Mulyasa, 2006:5).

  b.

  Boardman Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara berlanjut pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara pribadi maupun secara kelompok agar lebih memahami dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran (Sahertian, 2008:17).

  c.

  Good Carter Memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas- petugas sekolah dalam memimpin guru- guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatandan perkembangan guru- guru dan merevisi tujuan- tujuan pendidikan, bahan- bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran. Good Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru- guru dalam jabatan mengajar.

  Kutipan diatas penulis dapat mengartikan supervisi adalah bantuan dalam

pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Berbagai pendapat diatas

dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor

untuk membantu guru- guru dalam memperbaiki pengajaran dan menyelesaikan

tugas- tugas ataupun membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi

oleh guru dalam proses belajar mengajar.

  

Supervisi hendaknya dikemas dengan metode yang rileks dan fun supaya

menghasilkan kenyamanan bagi guru sebagai objek yang akan di supervisi.

  

Kenyamanan guru dalam pelaksanaan guru sangat dibutuhkan, karena sebaik

apapun bentuk supervisi yang dilakukan, kalau output yang dihasilkan tidak

membuat guru lebih baik, maka dapat dikatakan supervisi tersebut telah gagal.

  Dari beberapa definisi yang dipaparkan dapat diketahui bahwa supervisi pendidikan merupakan pembinaan yang berupa dorongan, bimbingan, bantuan,

arahan, penilaian, yang diberikan kepada seluruh staf sekolah secara kontinyu dan

profesional sehingga dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik, yang pada akhirnya tujuan pendidikan dapat tercapai yaitu perkembangan pribadi anak secara maksimal.

Dokumen yang terkait

MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 166

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 BANCAK KAB.SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 147

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL SISWA DI SMK NEGERI 1 JAMBU KEC JAMBU KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 133

IMPLEMENTASI PROGRAM PARENTING DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 202

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM NUSANTARA DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IX I SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

1 2 169

PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI MAN 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 185

IMPLEMENTASI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA MUALLAF DI SMA N 1 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 97

PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AGAMA ISLAM SISWA SMK ISLAM SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 105