PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH NABI MUHAMMAD MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII B DI SMP ISLAM SUDIRMAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sa

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH

NABI MUHAMMAD MELALUI METODE JIGSAW

PADA SISWA KELAS VII B DI SMP ISLAM SUDIRMAN

TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

  

PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SRI SUNANI

NIM. 111-12-256

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  MOTTO

  منْوُمحَْرُ ت ْمُكَّلمعمل مهَّللا اوُقَّ تامو ْمُكْيمومخمأ مْيْم باوُحِلْصمأمف ٌةموْخِإ منوُنِمْؤُمْلا اممنَ ِإ

“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu

damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah

supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S AL- Hujurat: 10)

  PERSEMBAHAN 1.

  Ibu dan Bapak yang aku sayangi, yang selalu menyemangati dan mendoakanku dalam setiap langkahku

  2. Dian Pramesti adikku yang membuatku semangat dalam menyelesaikan skripsi

  3. Saudaraku Siti Zaqiyatul Masrifah, Muhammad Supriyanto dan Nur Aini yang selalu memberikan semangat dan motivasinya

  4. Sahabatku Isnain Nurjanah dan sahabat-sahabatku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu yang selalu menyemangatiku

  5. Teman-temanku yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian.

  6. Teman-temanku seperjuangan PAI G 2012 yang selama ini telah berjuang bersama.

  7. Kepala sekolah dan guru di SMP Islam Sudirman Tengaran yang telah memberikan bimbingannya.

  

ABSTRAK

  Sunani, Sri. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Sejarah Nabi Muhammad Melalui Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII B di SMP Islam Sudirman Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Hj. Siti Rukhayati, M.Ag.

  Kata kunci: Hasil Belajar, PAI dan metode jigsaw

  Penelitian ini dilakukan karenarendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya variasi metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran dan siswa cenderung ramai sendiri ketika pembelajaran.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan metode Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI materi sejarah nabi Muhammad pada siswa kelas VII B di SMP Islam Sudirman Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode jigsaw. Data dalam penelitian ini diambil dengan metode observasi. Serta metode dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa. Data dianalisis secara kuantitatif berupa angka. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga kali siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan tindakan kelas ini berhasil meningkatkan hasil belajar siswa Pendidikan Agama Islam.

  Hasil dari penggunaan metode jigsaw, yaitu metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal tersebut dapat dilihat selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I, II dan III. Nilai indikator keberhasilan ulangan siswa siklus I yang mencapai nilai tuntas adalah 63,64% siswa yang mencapai nilai tuntas dengan rata-rata kelas adalah 71,59, sedangkan pada siklus

  II adalah 77,3% siswa yang mencapai nilai tuntas dengan rata-rata kelas adalah 78,18, dan pada siklus III adalah 100% siswa yang mencapai nilai ketunutasan dengan rata-rata kelas adalah 86,36.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ............................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................. v HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii KATA PENGANTAR ................................................................................ viii ABSTRAK .................................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 E. Hipotesis Tindakan....................................................................... 7 F. Definisi Operasional..................................................................... 7 G. Metode Penelitian......................................................................... 8 H. Sistematika Penulisan ................................................................ 14

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar .............................................................................. 16 B. Pendidikan Agama Islam ........................................................... 17 C. Materi Sejarah Nabi Muhammad ................................................ 22 D. Metode Jigsaw ............................................................................ 28 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 31 B. Subjek Penelitian ......................................................................... 35 C. Definisi Pelaksanaan Penelitian .................................................. 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .......................................................................... 46 B. Pembahasan ................................................................................. 74 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 78 B. Saran ............................................................................................ 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data peserta didikTabel 3.2 Struktur Organisasi (YAPPIS)Tabel 3.3 Struktur Organisasi

  Tqbel 3.4 Jumlah Ruangan

Tabel 4.1 Hasil observasi siklus I terhadap guruTabel 4.2 Hasil observasi siklus I terhadap siswaTabel 4.3 Ulangan siklus ITabel 4.4 Rekapitulasi ketuntasan siswa siklus ITabel 4.5 Hasil observasi siklus II terhadap guruTabel 4.6 Hasil observasi siklus II terhadap siswaTabel 4.7 Ulangan siklus IITabel 4.8 Rekapitulasi ketuntasan siswa siklus IITabel 4.9 Hasil observasi siklus III terhadap guruTabel 4.10 Hasil observasi siklus III terhadap siswaTabel 4.11 Ulangan siklus IIITabel 4.12 Rekapitulasi ketuntasan siswa siklus III

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III 4. Hasil ulangan siklus I, II, III 5. Lembar soal ulangan siklus I, II, III 6. Lembar pengamatan untuk guru siklus I 7. Lembar pengamatan untuk guru siklus II 8. Lembar pengamatan untuk guru siklus III 9. Daftar hadir siswa siklus I, II, III 10.

  Surat keterangan ijin penelitian dari IAIN Salatiga 11. Daftar Nilai SKK 12. Foto kegiatan penelitian 13. Riwayat Hidup Penulis 14. Lembar konsultasi 15. Lembar Penunjukan Pembimbing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui

  pengalaman, informasi, perasaan atau melalui intuisi. Ilmu pengetahuan merupakan hasil pengolahan akal (berpikir) dan perasaan tentang sesuatu yang diketahui itu. Sebagai makhluk berakal, manusia mengamati sesuatu. Hasil pengamatan itu di olah sehingga menjadi ilmu pengetahuan. Umat islam mengatakan, di perintahkan menuntut ilmu dalam waktu yang tidak terbatas selama hayat dikandung badan. Prinsip belajar selama hidup ini merupakan ajaran islam yang penting (Daradjat, 2011: 5-6) .

  Agama Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan (guru/ulama), sehingga hanya mereka sajalah yang pantas mencapai taraf ketinggian dan keutuhan hidup.

  Dalam menyampaikan sebuah pengetahuan, dibutuhkan proses belajar mengajar yang didalamnya terdapat pendidik dan peserta didik.

  Dalam hal ini peran guru sangat penting. Selain sebagai pengajar, guru juga sebagai pembimbing dan pendidik. Namun kenyataannya peran itu sering dilupakan. Pendidikan dan pengajaran dilakukan hanya sekedar pemberian informasi. Hal itulah yang membuat siswa merasa bosan, sehingga pembelajaran tidak menarik minat siswa, dan akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar.

  Proses pendidikan pada intinya merupakan interaksi antara pendidik (guru) dan peserta didik (murid) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam proses belajar mengajar terdapat satu kesatuan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Dalam hal ini guru sebagai fasilitator dan petunjuk jalan ke arah penggalian potensi anak didik (murid), dan murid sebagai objek yang diarahkan dan digali potensinya (Nata, 2001: 84).

  Tujuan pendidikan dalam islam secara umum menurut Abdul Fathah Jalal sebagaimana dikutip sudiyono adalah menjadikan manusia sebagai abdi atau hamba Allah SWT yang senantiasa mengagungkan dan membesarkan asma Allah SWT dengan meneladani Rasulullah SAW, menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, suka mempelajari sesuatu yang bermanfaat baginya dalam merealisasikan tujuan-tujuan yang telah di gariskan oleh Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya (Sudiyono, 2009: 59).

  Dalam proses belajar mengajar sebuah metode pembelajaran sangat dibutuhkan, karena siswa akan merasa bosan apabila cara guru menyampaikan materi pelajaran selalu menggunakan metode yang sama. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang aktif, siswa akan lebih konsentrasi dan senang saat menerima pembelajaran yang di sampaikan oleh guru, selain itu metode pembelajaran juga akan mempermudah guru dalam mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.

  Dalam Strategi Belajar Mengajar, Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Dalam pengelolaan kelas tidaklah lepas dari pemilihan metode, sehingga metode juga mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar.

  Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, dimana akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri didalam suatu tujuan (Syaiful & Aswan, 2002: 3).

  Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PAI materi sejarah nabi Muhammad siswa kelas VII B SMP Islam Sudirman Tengaran Kab. Semarang tahun pelajaran 2016/2017 dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai yaitu

  75. Berdasarkan observasi peneliti pada pra siklus pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa kelas VII B yang terdiri dari 22 siswa terdapat 11 siswa atau 50% siswa yang mendapat nilai tuntas dari KKM 75, dan terdapat 11 siswa atau 50% siswa yang nilainya belum tuntas.

  Ketidak berhasilan siswa kelas VII B dalam mata pelajaran PAI khususnya pada materi sejarah nabi Muhammad disebabkan karena siswa kurang memperhatikan penjelasan guru ketika pembelajaran sedang berlangsung perlu segera diatasi. Tindakan yang akan diambil peneliti untuk memperbaiki ketidak berhasilan tersebut adalah membangkitkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan variasi metode belajar, yaitu dengan menggunakan metode jigsaw. Metode jigsaw yang dipilih peneliti sebagai upaya perbaikan prestasi belajar PAI materi sejarah nabi Muhammad didasarkan pada asumsi bahwa siswa yang sudah merasa senang terhadap proses pembelajaran akan mampu menguasai materi yang disampaikan oleh guru dengan mudah dan tepat.

  Harapan yang ingin dicapai pada akhir pembelajaran ini adalah semua siswa kelas VII B SMP Islam Sudirman Tengaran dapat mencapai indikator keberhasilan pembelajaran pendidikan agama Islam yang telah ditetapkan sesuai dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai yaitu 75 dengan menggunakan metode jigsaw.

  Berdasarkan fakta di atas, peneliti dengan bantuan teman sejawat, bersama-sama mengidentifikasi masalah terhadap kekurangan-kekurangan dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut. Hasil refleksi tersebut terungkap masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran :

1. Kurangnya variasi dalam pembelajaran 2.

  Materi padat, guru dipacu waktu 3. Guru tidak menyampaikan tujuan dari materi

  Dari uraian di atas peneliti mengambil judul skripsi dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Sejarah Nabi Muhammad Melalui Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII di SMP Islam Sudirman Tengaran Tahun Pelajaran 2016/2017.

  B. Rumusan Masalah

  Mengacu pada uraian di atas, maka selanjutnya penulis merumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI materi sejarah nabi Muhammad kelas VII B di SMP Islam Sudirman Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang diharapkan peneliti dalam penelitiannya ini adalah: Untuk mengetahui penerapan metode Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI materi sejarah nabi Muhammad pada siswa kelas VII B di SMP Islam Sudirman Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  D. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dapat tercapai dalam penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan guru dan orang tua siswa untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dalam penerapan pendidikan agama untuk siswa di SMP Islam Sudirman Tengaran Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Manfaat Praktis

  Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai berikut : a.

  Bagi Guru 1)

  Guru Dapat memperbaiki kinerja guru dalam proses belajar mengajar.

  2) Merupakan umpan balik untuk mengetahui kesulitan siswa.

  b.

  Bagi siswa 1)

  Dengan adanya penelitian, dapat menambah pengetahuan siswa mengenai materi tentang sejarah nabi Muhammad saw.

  2) Dapat meningkatkan prestasi siswa dalam belajar. 3)

  Mengikuti proses pembelajaran dengan perasaan senang dan siswa tidak merasa bosan dalam menerima materi pembelajaran dari guru.

  c.

  Bagi Peneliti Dengan melakukan penelitian, peneliti dapat menambah pengalaman dan menambah wawasan sekaligus bisa belajar untuk menyampaikan pengetahuan yang dimiliki.

E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis adalah jawaban sementara dan masih bersifat teoritis (Sukardi, 2008: 41). Hipotesis dalam penelitian ini adalah Metode

  Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI materi sejarah nabi Muhammad pada siswa kelas VII B di SMP Islam Sudirman Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 pada semester 2.

  Sebagai indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila setelah diadakan pembelajaran menggunakan metode Jigsaw prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan mencapai tahap tuntas 85% dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap siswa yaitu 75 yang di tetapkan oleh madrasah.

F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

  Belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkah laku sebagi hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 1991: 2). Sedangkan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran.

2. Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran islam (Zuhairini, 1983: 27).

  Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

3. Metode Jigsaw

  Metode jigsaw adalah sebuah tipe pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, dimana dalam kelompok tersebut terdiri dari beberapa siswa yang bertanggung jawab menguasai bagian dari materi ajar dan selanjutnya harus mengajarkan materi yang telah dikuasai tersebut kepada teman satu kelompoknya. Dalam arti lain jigsaw merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik- teknik pertukaran “dari kelompok k e kelompok” (group-to-group exchange) dengan suatu perbedaan penting setiap peserta didik mengajarkan sesuatu (Mel Sil Berman, 2009: 106).

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.Istilah dalam bahasa Inggrisadalah classroomaction research,dalam bahasa Indonesia disebut Penelitian Tindakan Kelas, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru di kelas di tempat mengajar yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

  Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas mengenai hasil belajar PAI khususnya pada materi sejarah nabi Muhammad SAW siswa kelas VII SMP Islam Sudirman Tengaran Tahun Pelajaran 2016/2017 yang belum mencapai tahap tuntas, oleh karena itu penggunaan metode konvensional. Sesuai dengan jenis penelitian yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan model tindakan dari Arikunto (2008) seperti yang dikutip oleh Krismawati (2010: 11), dimana setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

  2. Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B sebanyak 22 siswa di SMP Islam Sudirman Tengaran Kabupaten

  Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester dua pada hari sabtu tanggal 25 Maret sampai tanggal 15 April 2017. Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan materi sejarah nabi Muhammad SAW. Menggunakan metode jigsaw pada siswa kelas VII B SMP Islam Sudirman Tengaran Tahun Pelajaran 2016/2017.

  3. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini terdiri dari tahap: perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi (Arikunto, 2008: 16-19). Adapun langkah-langkah dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

Bagan 1.1 langkah-langkah Penelitian

  Perencanaan Refleksi Pelaksanaan

  SIKLUS I

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS II

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS III

  Pengamatan 4. Instrumen penelitian

  Instrumen penelitian adalah alat bantu yang di gunakan dalam penelitian yang terdiri atas: a.

  Lembar observasi Lembar observasi atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama proses pembelajaran dalam materi sejarah nabi Muhammad kelas VII B melalui metode jigsaw.

  b.

  Butir soal Butir soal merupakan hal yang menjadi bagian dari tes.

  Sebab itu, tes yang digunakan guru harus memiliki kualitas yang baik.

5. Teknik pengumpulan data

  Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti menggunakan dokumentasi atau studi kepustakaan, menggunakan angket (daftar pertanyaan), melakukan wawancara, dan melakukan observasi. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan metode sebagai berikut: a.

  Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasilbelajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam yang dilaksanakan pada kelas VII B di SMP Islam Sudirman Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Pada setiap siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap materi sejarah Nabi Muhammad saw. Tes dilaksanakan di akhir tiap siklus.

  b.

  Observasi Observasi yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat atau langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui apakah pelaksanaan pembelajaran dengan metode jigsaw yang dilaksanakan pada setiap siklus sudah sesuai dengan RPP. c.

  Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari data yang terkait dengan hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231). Metode ini digunakan penulis untuk mencari data tentang beberapa informasi dari sekolahan yang meliputi: struktur kepengurusan, keadaan guru, keadaan siswa, dan kurikulum yang ada di SMP Islam Sudirman Tengaran. Dokumentasi juga diambil pada saat pembelajaran untuk mengetahui pelaksanaan metode jigsaw pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan materi sejarah Nabi Muhammad SAW sesuai dengan RPP.

6. Analisis data penelitian

  Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian.

  Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Teknik deskriptif yang dipergunakan berupa persentase sebagai berikut .Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut (Sam‟s dan Rosma Hartini, 2010: 94):

  P = Keterangan: P : Persentase

  X : Jumlah skor jawaban Xi : Jumlah skor maksimal

  Terkait dengan ketuntasan belajar dalam penguasaan materi sejarah nabi Muhammad SAW, setelah dilakukan penerapan metode jigsaw jika siswa dapat menyelesaikan hasil test yang dilakukan secara baik, dan memenuhi tingkat ketuntasan belajar dari semua soal yang diberikan. Adapun pedoman kriteria untuk mengukur ketuntasan belajar adalah sebagai berikut: Sangat Tinggi

  (A), nilai ≥ 90% Tinggi (B), nilai 70% -89% Sedang (C), nilai 50% -69% Rendah(D), nilai 30% -49%

  Hasil analisis ketuntasan belajar ini digunakan pada tiap tahapan refleksi dan digunakan sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran dalam penentuan model pembelajaran yang tepat.

H. Sistematika Penulisan

  BAB I, pada bab ini terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II, Kajian pustaka dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Kajian pustaka juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Dalam bab ini akan membahas kajian pustaka yang berisi tentang pengertian belajar, manfaat dan tujuan belajar, pengertian PAI, sejarah nabi Muhammad SAW, serta metode pembelajaran jigsaw.

  BAB III, berisi tentang gambaran umum lokal dan subjek penelitian serta paparan data dan temuan penelitian yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam Bab I. Uraian ini terdiri atas paparan data yang disajikan dengan topik sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis data. Paparan data tersebut diperoleh dari hasil observasi, wawancara, serta hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Islam Sudirman Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  BAB IV, pada bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap dari lapangan menggunakan penelitian tindakan kelas tentang meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI materi sejarah nabi Muhammad menggunakan metode jigsaw pada siswa kelas VII B di SMP Islam Sudirman Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  BAB V, bab 5 yaitu penutup, yang berisi temuan pokok atau kesimpulan, serta saran-saran dari peneliti setelah melakukan penelitian di SMP Islam Sudirman Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. HASIL BELAJAR 1. Pengertian Belajar Belajar berarti usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan

  yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman, 2009: 20). Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Dalam arti lain belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 1991: 2).

2. Hasil Belajar

  Menurut Gegne hasil belajar yang diperoleh setelah melaksanakan pembelajaran, ada lima hal antara lain (Aunurrahman, 2009: 47).

  a.

  Keterampilan intelektual b. Strategi kognitif c. Informasi verbal d. Keterampilan motorik e. Sikap

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan ekstern.

  a.

  Faktor Intern Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern terdiri dari tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan (Slameto, 1991: 56).

  b.

  Faktor Ekstern Faktor ekstern yaitu faktor yang ada diluar individu. Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar ada tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat (Slameto, 1991: 62).

B. Materi Pelajaran PAI Sejarah Nabi Muhammad 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia dengan adanya proses pembelajaran.

  Pendidikan juga merupakan sarana yang paling efektif dalam menghadapi globalisasi dunia, pendidikan baik dirumah, sekolah, dalam lingkungan masyarakat, dengan berbagai metode, cara dan geraknya, guna untuk mencegah pengaruh negatif yang bakal terjadi dari globalisasi.Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran islam (Zuhairini, 1983: 27).

  Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, serta keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan, hubungan inter dan antar umat beragama (PP Nomor 55 Tahun 2007 Pasal 2 ayat 1).

  Dari pengertian yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.Sejarah adalah pengetahuan tentang kejadian- kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan-keadaan manusia di masa lampau dalam kaitannya di masa kini.

2. Tujuan PAI

  Tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan sesuatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap da tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari pribadi seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya (Zakiyah Drajat, 2011: 25).

  Dalam merumuskan tujuan tentunya tidak boleh menyimpang dari ajaran Islam. Sebagaimana yang telah diungkap Zakiyah Darajat dalam bukunya metodologi pengajaran agama Islam menyebutkan tiga prinsip dalam merumuskan tujuan yaitu: a.

  Memelihara kebutuhan pokok hidup yang vital,seperti agama, jiwa dan raga, keturunan, harta, akal dan kehormatan.

  b.

  Menyempurnakan dan melengkapi kebutuhan hidup sehingga yang diperlukan mudah didapat, kesulitan dapat diatasi dan dihilangkan.

  c.

  Mewujudkan keindahan dan kesempurnaan dalam suatu kebutuhan.

  Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.

3. Ruang Lingkup PAI

  Ruang lingkup pembelajaran pendidikan agama Islam adalah aqidah, akhlak, fiqih, al- Qur‟an hadist, dan SKI.

  Hal tersebut tercermin dalam ruang lingkup pendidikan agama Islam, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a.

  Al Qur‟an dan Hadits Al-

  Qur‟an menurut bahasa dapat berarti himpunan, kumpulan dan bacaan(Budiharjo, 2012: 2). Sedangkan menurut istilah menurut Subhi al-Shalih Al-

  Qur‟an yaitu kalam Allah yang berupa mukjizat, yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tertulis dalam mushhaf, di nukilkan secara mutawatir dan merupakan ibadah bagi yang membacanya (Subhi, 1977: 21).

  Hadits adalah perkataan, perintah, perbuatan atau perilaku Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi umatnya.

  b.

  Aqidah Akhlak Aqidah yaitu keimanan. Sedangkan Akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap penyempurna bagi kedua amal diatas dan yang mengajarkan tentang cara pergaulan hidup manusia.

  c.

  Fiqih Fiqh Islam, dalam bahasa Arab disebut dengan al-fiqh al-

  Islamy. Secara etimologi menurut Imam Abu Hamid al-Ghazali dan al-Amidi berpendapat bahwa kata fiqh bermakna pemahaman secara mutlak, baik pemahaman itu bersifat mendalam maupun sebaliknya (Farkhani, 2013: 1).

  d.

  Tarikh dan peradaban islam Tarikh yaitu mempelajari tentang sejarah perkembangan

  Islam baik di masa Rasul maupun setelahnya serta mempelajari sejarah masuknya Islam di Nusantara.

  Sedangkan dalam skripsi ini akan membahas tentang SKI yaitu materi sejarah Nabi Muhammad pada masa kecil, sejarah Nabi Muhammad pada masa dewasa dan pada saat perjuangan Nabi dan saat Nabi menerima wahyu hingga wafatnya Nabi Muhammad saw.

C. Materi Sejarah Nabi Muhammad

  Nabi Muhammad adalah nabi terakhir dari 25 nabi yang wajib kita ketahui. Beliau merupakan manusia pilihan dari orang-orang terpilih yang ada di dunia ini. Muhammad terpilih menjadi seorang nabi dan rasul ketika berusia 40 tahun. Risalah kenabiannya disampaikan kepada kaumnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.

  Nabi Muhammad di lahirkan dari suku Quraisy. Meskipun demikian, ajaran yang dibawanya berlaku untuk semua umat manusia dan bangsa. Diutusnya nabi Muhammad adalah sebagai rahmat bagi semesta alam. Sejak kecil Nabi Muhammad selalu menunjukkan perilaku-perilaku terpuji sehingga sangat di hormati oleh siapa pun.

1. Sejarah Nabi Muhammad saw.

  a.

  Masa Kecil Nabi Muhammad saw.

  Nabi Muhammad saw. dilahirkan di Mekah pada tanggal 12 Rabiulawal pada tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 570 M. Ibunya bernama Aminah binti Wahab dan Ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib. Nabi Muhammad saw. tidak pernah mengetahui wajah ayah sendiri, karena ketika ia masih di dalam kandungan, ayahnya sudah meninggal dunia. Semasa ia bayi, ia disusukan kepada seorang wanita yang baik bernama Halimah Sa‟diyah. Di saat ia berusia 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia (Sofwan Iskandar dan Luthfi, 2011: 96).

  Ketika masih kanak-kanak Muhammad dihormati dan dihargai karena kejujuran dan kebaikannya.

  Dalam al Qur‟an surah al Ahzab ayat 21 yang artinya, sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

  Sejak ibunya meninggal, Nabi Muhammad saw. diasuh oleh kakeknya Abdul Muttalib. Ketika ia menginjak usia delapan tahun, kakeknya pun meninggal dunia. Beliau akhirnya diasuh oleh pamannya Abi Talib, sampai dewasa.

  b.

  Masa Dewasa Nabi Muhammad saw.

  Sejak usia 12 tahun, Nabi Muhammad sering dibawa berdagang bersama Abi Talib ke negeri Syam (Syiria). Dia dilatih oleh pamannya untuk belajar berdagang. Oleh karena pengalaman dan kejujurannya, putra Abdullah ini dipercaya oleh saudagar kaya bernama Khadijah untuk berdagang bersama pamannya ke negeri Syam. Usaha dagangnya dijalani dengan baik dan jujur. Khadijah yang menitipkan dagangannya itu diam-diam menaruh hati kepada Nabi Muhammad saw.. Khadijah pun melamarnya dan menikahlah Khadijah dengan Nabi Muhammad saw.

  c.

  Periode Perjuangan di Mekah Ketika menginjak usia 40 tahun, Nabi Muhammad saw. sering melakukan tahannus, menyendiri di Gua Hira untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Pada tanggal 17 Ramadan, bertepatan 6 Agustus tahun 610 Masehi, sewaktu beliau bertahannus di Gua Hira, malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertamanya, yaitu surah al- „Alaq ayat 1-5.

  Wahyu pertama ini memerintahkan kepada manusia untuk senantiasa membaca. Bukan hanya membaca yang tertulis, tetapi membaca alam semesta ini. Selain perintah membaca, juga perintah untuk senantiasa menyebut nama Tuhan yang telah menciptakan manusia. Kedatangan wahyu pertama ini sebagai bukti diangkatnya Muhammad sebagai rasul Allah. Keterangan ini diperkuat oleh seorang pendeta nasrani, Waraqah bin Naufal.

  Dalam menyampaikan dakwahnya, Nabi Muhammad saw. sering kali mendapatkan tantangan dan cemooh dari lawan- lawannya. Tidak sedikit orang-orang yang menolak ajarannya, bahkan ada yang mau membunuhnya. Yang sangat keras secara terus-menerus dari orang-orang kafir, beliaupun hijrah ke Taif.

  Sesampainya di sana bukan sambutan bersahabat yang beliau dapatkan, tetapi caci maki, lemparan batu, dan kotoran unta yang beliau terima (Sofwan Iskandar dan Luthfi, 2011: 97).

  Mendapat perilaku keji dari orang-orang Taif, Nabi Muhammad tidak sedikitpun menaruh dendam. Bahkan, beliau mendoakannya supaya mereka diberikan petunjuk oleh Allah swt.

  Mereka melakukan itu semua karena merka belum mengerti.

  d.

  Periode Perjuangan di Madinah Penolakan dari pembesar-pembesar Quraisy mengakibatkan nabi dan para pengikutnya mengalami masa kesulitan. Pada masa ini, pamannya yang menjadi pelindung nabi meninggal dunia. Demikian juga istri tercintanya, Siti Khadijah, di panggil menghadap ilahi Rabbi untuk selamanya. Akhirnya, nabi memutuskan untuk hijrah ke Yatsrib (Madinah). Di madinah, umat islam mendapatkan sambutan yang luar biasa. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Islam tersebar ke seluruh Madinah (Sofwan dan Luthfi, 2011: 98-99).

  Peristiwa pembebasan kota Mekah merupakan puncak kemenangan umat Islam dari pejuangan yang telah dilakukan dengan susah payah.

  Bala tentara kaum muslimin diperintahkan masuk ke kota Mekah dari empat jurusan. Sementara itu, dengan suara lantang, juru bicara Rasulullah saw. meneriakkan: “Siapa yang masuk kerumah Abu Sufyan, dia aman. Siapa yang masuk kerumahnya sendiri dengan menutup pintunya, dia aman. Serta siapa yang masuk ke dalam masjid, dia aman.

  Waktu itu juga kota Mekah takluk kepada kekuatan kaum muslimin. Kaum muslimin langsung tawaf mengelilingi Ka‟bah.

  Patung, gambar, dan berhala yang selama ini disembah oleh kaum musyrikin dihancurkan, seraya meneriakkan firman Allah di bawah ini:

  . اًق وُهمز من امك ملِطمب ْلا َّنِإ , ُلِطمبْلا مقمهمزمو ُّقمْلْامءامج ْلُقمو

Artinya: “ Dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang

batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (Q.S.al-Israa‟: 81) Kemenangan yang diraih oleh kaum muslim ini sesungguhnya merupakan anugerah dari Allah swt., sehingga tidak menimbulkan kesombongan dan sikap berlebihan. Semangat silaturrahmi benar-benar tampak dari kaum muslimin terhadap orang-orang Quraisy yang dulu mencemooh bdan menghinanya. Mereka tidak melakukan balas dendam terhadap kaum Quraisy yang dulu memusuhinya.

  Peristiwa ini di kenal dengan nama Fath Makkah, yang terjadi pada bulan Ramadan tahun ke-8 H (Desember 630M) dan diabadikan oleh Allah dalam Al- Qur‟an surah an-Nasr.

  e.

  Berakhirnya Tugas Nabi Muhammad saw.

  Pada tanggal 2 Zulkaidah tahun ke-10 H, Rasulullah meninggalkan Madinah. Beliau menuju Mekah bersama kaum musliminyang ikut serta mengerjakan ibadah haji yang berjumlah 100.000 orang.

  Sebelum menyelesaikan ibadah haji, Rasulullah saw. berpidato sebagai amanat yang bernilai di hadapan kaum muslimin. Pidatonya dilakukan di bukit Arafah pada tanggal 8 Zulhijah tahun

  10 H bertepatan dengan 7 Maret 632 M. Setelah mengerjakan ibadah haji, nabi pun kembali ke Madinah.

  Kira-kira 3 bulan setelah mengerjakan haji wada itu, beliau demam berhari-hari, dan karena sakitnya itu, beliau tidak dapat meng imami shalat berjama‟ah. Disuruhlah Abu Bakar untuk menggantikannya sebagai imam salat.

  Pada tanggal 12 Rabiulawal tahun 11 H bertepatan dengan

  9 Juni 632 M, Rasulullah saw. menghadap Sang Pencipta untuk selama-lamanya dalam usia 63 tahun. Beliau tidak meninggalkan harta yang melimpah, rumah yang mewah, dan emas yang gemerlap. Beliau hanya meninggalkan dua buah pusaka yang sangat berharga, yaitu Al-

  Qur‟an dan sunahnya (Sofwan dan Luthfi, 2011: 98-99).

D. Metode Jigsaw 1. Pengertian Metode Jigsaw

  Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan (Sutan Zanti Arbi, 1993: 28). Sedangkan pengertian pembelajaran aktif adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik (Agus Suprijono, 2009: 111).

  Metode jigsaw adalah sebuah tipe pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, dimana dalam kelompok tersebut terdiri dari beberapa siswa yang bertanggung jawab menguasai bagian dari materi ajar dan selanjutnya harus mengajarkan materi yang telah dikuasai tersebut kepada teman satu kelompoknya. Dalam arti lain jigsaw merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik- teknik pertukaran “dari kelompok ke kelompok” (group-to-group exchange) dengan suatu perbedaan penting setiap peserta didik mengajarkan sesuatu (Mel Sil Berman, 2009: 106).

  Jadi Metode jigsaw adalah sebuah tipe pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, dimana dalam kelompok tersebut terdiri dari beberapa siswa yang bertanggung jawab menguasai bagian dari materi ajar dan selanjutnya harus mengajarkan materi yang telah dikuasai tersebut kepada teman satu kelompoknya.

2. Langkah-langkah Metode Jigsaw

  Langkah-langkah metode pembelajaran jigsaw adalah sebagai berikut (Hisyam Zaini dkk., 2002: 56): 1) Pilihlah materi belajar yang dapat dipisah menjadi bagian. 2) Hitunglah jumlah bagian belajar dan jumlah peserta didik. 3)

  Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi yang berbeda-beda.

  4) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok.

  5) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.

  6) Beri peserta didik beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Jigsaw

  Kelebihan dan kelemahan metode jigsaw (Hisyam Zaini dkk, 2002: 204). Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan yaitu:

  Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan- rekannya.

  a.

  Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat.

  b.

  Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.

  c.

  Jigsaw dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.

  Kelemahan metode jigsaw dalam penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan yaitu : 1)

  Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi.

  2) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli.

3) Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.

  4) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran.

  BAB III PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah singkat SMP Islam Sudirman Tengaran Pada tahun 1956-1960 SMP Islam Sudirman Tengaran berdiri

  dengan nama SMP Taman Dewasa Tengaran Cabang Salatiga. Setelah itu pada tahun 1960-1965, beralih SMP Persiapan. Tanggal 28 Mei 1970, tercatat sebagai SMP Swasta dengan No. 043/SMG/B/1970.Tanggal 25 Desember 1986, SMP Pemda Tengaran Bergabung dengan “Yayasan Islamic Centre Sudirman (GUPPI) yang berpusat di Ambarawa.” Dan pada tanggal 9 April 1987, menjadi SMP Islam Sudirman Tengaran Kabupaten Semarang dengan No. Nds: C01132003 sampai sekarang.

2. Identitas Sekolah

  a. : SMP Islam Sudirman Tengaran Nama

  b. : Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman Yayasan

  c. : C. 01132003 NDS

  d. : 20402202015 NSS

  e. : 20320206 NPSN

  f. : Jalan Masjid Besar no 39 Tengaran Alamat g. : Slamet Riyadi, S.Pd.

  Kepala Sekolah

3. Visi dan Misi Sekolah a.

  Visi Memadukan dzikir, fikir, dan skill untuk mempersiapkan generasi Islam.

  b.

  Misi 1)

  Melaksanakan pendidikan yang demokratis dan berkualitas 2)

  Mempersiapkan generasi kedepan yang menguasai IPTEK, dan ketrampilan sebagai bekal hidupnya 3)

  Mampu mengembangkan kreatifitas dan inovatif 4)

  Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik 5)

  Membentuk prilaku islami dalam kehidupan sehari-hari 4.

   Data Statistik

  Data statistik diperoleh langsung dari SMP Islam Sudirman Terngaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017, pada hari senin 20 Maret 2017.

  a.

  Data Peserta Didik SMP Islam Sudirman Tengaran.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 2 246

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 153

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 139

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII SMPN 7 SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 107

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI FATHU MAKKAH MELALUI METODE BERMAIN CERITA DAN MENYANYI PADA SISWA KELAS V MI ASINAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI AZAN DAN IKAMAH DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO LOR 06 SALATIGA TAHUN 20162017

0 2 118

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PAI MATERI SEJARAH PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN MASA ABBASIYAH DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII SMP IT AL-MA’RUF CANDISARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untu

0 2 125

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI PERADABAN MASYARAKAT ARAB SEBELUM ISLAM MELALUI METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS X IPA 2 MAN 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 2 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIIIC SMPN 2 TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 135