PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIIIB DI SMP NEGERI 2 KEDIRI KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014 - Repository UNRAM

  SCRAMBLE UNTUK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

BIOLOGI KELAS VIIIB DI SMP NEGERI 2 KEDIRI KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN

AJARAN 2013/2014

1 ) 2 ) 2 ) 1 ) K hai rul K ahf i , Jam al uddi n , H . M. Y am i n

Ma hasi sw a P rogram Studi P endi di k an B i ol ogi F K IP Uni versi tas Mat aram

2 )

Staf P engajar P S P endi di kan B i ol ogi Uni versi t as Mat aram

  

Fa kul t as K egur uan da n Il mu Pe ndi di kan

Uni versi t as Mat ara m

J l n. Maj apahi t No. 62 Mat aram 83125

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi kelas VIII di SMP Negeri 2 Kediri Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran

  2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan B refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 2 Kediri Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran 2013/2014. Obyek dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berupa tes dan non tes (observasi). Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu data keterlaksanaan RPP (aktivitas guru), data aktivitas siswa serta tes hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh persentase keterlaksanaan RPP pada siklus I, II dan III sebesar 100% termasuk kategori “sangat sesuai RPP”. Data aktivitas siswa pada siklus I diperoleh skor 20 (aktif), pada siklus II diperoleh skor 25 (sangat aktif), dan pada siklus III diperoleh skor 26 (sangat aktif). Sedangkan data hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata sebesar 49,31 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 10,34%, pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 63,21 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 50%, pada siklus III diperoleh rata-rata sebesar 86,67 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 96,67%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Scramble dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di SMPN Negeri 2 Kediri.

  Kata-kata kunci: Aktivitas, hasil belajar, model pembelajaran kooperatif tipe Scramble,

ABSTRACK

  The objective of this research is to increase student’s learning achievement and activities in Biology subject at grade VIII in SMPN 2 Kediri of West Lombok Regency year 2013/2014. Type of this research is classroom action research and have been conducted within three cycles. Each cycle consists of four stages as follows: planning, implementation, B observation, and reflection. The subjects of this research were students at grade VIII in SMPN

  2 Kediri of West Lombok Regency year 2013/2014. The objects of thi s research were student’s and teacher’s activities. Data collection techniques in this research were test and non-test (observation). Data was analyzed by using descriptive technique. Data that were obtained: lesson plan implementation (teacher’s activities), student’s learning outcome by test and student’s activities. The result showed that the percentage of lesson plan implementation was 100% in each cycle and categorized as “very appropriate according to lesson plans”. Data for student’s activities in cycle I was 20 (active); in cycle II was 25 (very active); and in cycle III was 26 (very active). Whereas data for student’s learning outcome in cycle I obtained that the average value was 49,31 with the percentage of learning completeness was 10,34%, in cycle II

obtained average value was 63,21 with the percentage of learning completeness was 50%, in

cycle III obtained average value was 86,67 with percentage of learning completeness was

96,67%. Based on the result, it can be concluded that cooperative learning type Scramble increased student’s learning achievement and activities at grade VIIIB in SMPN 2 Kediri. Key words: student’s activities, student’s learning outcome, cooperative learning type Scramble

  PENDAHULUAN

  Pendidikan memberikan peranan penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sejalan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, saat ini berkembang berbagai model pembelajaran. Secara harfiah model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal. Karena itulah, perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan (Isjoni, 2009). Namun pada saat peneliti melakukan observasi di SMP Negeri 2 Kediri, masih banyak guru- guru yang menggunakan model pembelajaran yang monoton atau terfokus pada satu model pembelajaran saja yaitu ceramah. Hal ini menyebabkan siswa menjadi bosan dan tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

  Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Scramble tampak seperti model pembelajaran word square, bedanya jawaban soal tidak dituliskan di dalam kotak-kotak jawaban, tetapi sudah dituliskan namun dengan susunan yang acak, siswa bertugas mengkoreksi (membolak-balik huruf) jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban yang tepat/benar (Diah, 2012). Salah satu keutamaan model pembelajaran scramble yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Akhdinirwanto, dkk (2012) dalam penelitiannya tentang penggunaan model pembelajaran scramble untuk peningkatan motivasi belajar ipa (fisika) pada siswa SMP Negeri 16 purworejo tahun

  pelajaran 2011/2012 menyimpulkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran scramble dalam pembelajaran IPA (Fisika) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Negeri 16 Purworejo. Peningkatan motivasi belajar ini berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata nilai siswa.

  Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Akhdinirwanto, dkk (2012) tentang penggunaan model pembelajaran scramble untuk peningkatan motivasi belajar ipa (fisika) pada siswa SMP Negeri 16 purworejo tahun pelajaran 2011/2012. Atas dasar penelitian tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

  Scramble Untuk Meningkatkan Aktivitas dan

  Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VIIIB di SMP Negeri 2 Kediri Kabupaten Lombok Barat Tahun Ajaran 2013/2014”

METODE PENELITIAN

  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas ( Aqib, 2006 ). Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

  Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII

  B

  di SMPN 2 Kediri Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran 2013/2014. Obyek dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan aktivitas guru. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berupa tes dan non tes (observasi).

  Analisis data terdiri dari analisis keterlaksanaan RPP, analisis aktivitas belajar siswa dan analisis hasil belajar siswa. Untuk mengetahui persentase keterlaksanaa RPP maka data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan rumus persentase (Manoy dan Suharta, 2013). Untuk aktivitas belajar siswa, sebelum menentukan skor aktivitas terlebih dahulu menentukan skor maksimal ideal (SMI) dan menentukan mean ideal (MI) serta standar deviasi ideal (SDI) serta menetukan kriteria aktivitas belajar siswa (Nurkancana, dan Sunartana, 1990). Sedangakan analisis hasil belajar terdiri dari análisis untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tiap siklus dengan menggunakan rumus mencari mean (rata-rata) (Sudijono, 1997). Untuk mengetahui ketuntasan klasikal dengan menggunakan rumus KB (ketuntasan belajar) (Trianto, 2012).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.1 Persentase keterlaksanaan RPP

  Siklus Penelitian Siklus I Siklus II Siklus III

  Persentase keterlaksanaan RPP

  100% 100% 100% Kategori Sangat Sesuai RPP Sangat Sesuai RPP Sangat sesuai RPP

  Berdasarkan table 1.1 diketahui bahwa persentase keterlaksanaan RPP pada siklus I,II dan III sebesar 100% dengan ktegori sangat sesuai RPP. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Scramble terlaksana dengan baik.

  Persentase keterlaksanaan RPP dapat dilihat pada table 1.1.

Table 1.2. Skor Aktivitas Belajar Siswa

  Siklus Penelitian Siklus I Siklus II Siklus III

  Skor

  20

  25

  26 Kategori Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Skor aktivitas siswa pada siklus I, II, dan III terus mengalami peningkatan. Pada siklus I skor aktivitas belajar siswa mencapai 20 dan termasuk kategori “aktif” , selanjutnya meningkat menjadi 25 dan termasuk kategori “sangat aktif” dan terus meningkat pada

  “sangat aktif”. Adanya peningkatan skor aktivitas belajar siswa pada setiap siklus disebabkan siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran scramble yang diterapkan oleh peneliti selain itu model

  Scramble

  merupakan salah satu model

  Sementara untuk skor aktivitas siswa dapat dilihat pada table 1.2. kekompakan siswa dalam kelompok dan mampu memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik karena scramble merupakan model pembelajaran yang dipadukan dengan permainan yaitu permainan mengacak atau menyusun huruf menjadi jawaban yang benar. Selain itu, menurut Amanah (2012) dalam pembelajaran menggunakan scramble setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya, setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama, setiap anggota kelompok harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya, setiap anggota kelompok akan dikenai evaluasi, setiap anggota kelompok berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya, dan setiap anggota kelompok akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif, sehingga dalam teknik ini, setiap siswa tidak ada yang diam karena setiap individu di kelompok diberi tanggung jawab akan keberhasilan kelompoknya.

  Peningkatan skor hasil belajar siswa setiap siklus dapat dilihat pada tabel 1.3.

Table 1.3. Skor Hasil Belajar Siswa

  Siklus Penelitian Siklus I Siklus II Siklus III

  Rata-rata 49,31 63,21 86,67 Persentase ketuntasan belajar

  10.34% 50% 96,67% Berdasarkan tabel 1.3 terlihat skor hasil belajar siswa pada mata pelajaran

  Biologi setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I, skor rata-rata siswa yakni 49,31 dengan persentase ketuntasan belajar hanya 10,34%, pada siklus II meningkat menjadi 63,21 dengan persentase ketuntasan 50% dan pada siklus III meningkat signifikan dengan rata-rata skor hasil belajar 86,67 dengan persentase ketuntasan belajar yakni 96,67%.

  Skor hasil belajar pada siklus I dan II menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa rendah dengan persentase kelulusan yang rendah pula, hal ini kemungkinan terjadi karena siswa masih beradaptasi dengan suasana pembelajaran yang baru yakni belajar dengan pembelajaran kooperatif dengan anggota yang heterogen. Selain itu siswa juga masih belum terlalu memahami mengenai cara menyusun dan menyelesaikan lembar kerja yang diberikan oleh guru. Sedangkan pada Siklus III, siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran kooperatif demikian juga dengan cara menyusun dan menyelesaikan lembar kerja yang diberikan serta siswa semakin bersemangat dalam kegiatan pembelajaran sehingga pada siklus

  III tejadi peningkatan rata-rata hasil belajar dan persentase kelulusan yang signifikan,. Peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe

  scramble sesuai dengan pernyataan Lie

  (2004) sebagaimana dikutip Widayanti (2011) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

  scramble memiliki kelebihan dalam melatih

  pemahaman siswa sekaligus melatih keterampilan siswa dalam menyusun sebuah kata atau kalimat pada materi yang telah disampaikan. Peningkatan hasil beljar siswa pada siklus III berbanding lurus dengan peningkatan skor aktivitas, ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sardiman (2011) yang menyatakan bahwa (Fisika) pada Siswa SMP Negeri 16 keaktifan siswa sebagai subjek belajar sangat Purworejo Tahun Pelajaran menentukan tercapainya maksud belajar. 2011/2012. Jurnal. Purworejo:

  Hasil penelitian ini sesuai dengan Program Studi Pendidikan Fisika penelitian yang dilakukan Widayanti (2011) Universitas Muhammadiyah tentang penerapan model pembelajaran Purworejo. kooperatif tipe scramble untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Amananh, S. 2012. Penerapan Pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi yang Kooperatif Metode Scramble untuk menyimpulkan bahwa rerata hasil belajar Meningkatkan Keterampilan siswa yang dalam pembelajaran yang Membaca Pemahaman Siswa. Skripsi. menggunakan model kooperatif tipe scramble Bandung. Fakultas Pendidikan Bahasa lebih baik dibandingkan dengan rerata hasil dan Seni Universitas Pendidikan belajar siswa menggunakann model Indonesia. Skripsi. Bandung. Fakultas konvensional. Demikian pula yang terjadi Pendidikan Bahasa dan Seni dengan hasil penelitian Akhdinirwanto, dkk Universitas Pendidikan Indonesia. (2012) dalam penelitiannya tentang penggunaan model pembelajaran scramble Diah. 2012. Model Pembelajaran Scramble. untuk peningkatan motivasi belajar ipa (fisika) pada siswa SMP Negeri 16 Purworejo bahwa melalui penggunaan model Diakses tanggal 15 April 2013. pembelajaran scramble dalam pembelajaran

  IPA (Fisika) dapat meningkatkan motivasi Manoy dan Suharta. 2012. Penerapan Model belajar siswa SMP Negeri 16 Purworejo.

  Pembelajaran Learning Cycle pada

  Peningkatan motivasi belajar ini berpengaruh Jurnal.

  Materi Kubus dan Balok.

  terhadap peningkatan hasil belajar. Hal ini Surabaya: Jurusan Matematika ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata FMIPA Universitas Negeri nilai siswa.

  Surabaya. Nurkancana dan Sunartana.1990. Evaluasi

  KESIMPULAN

  . Surabaya: Usaha

  Hasil Belajar Nasional.

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi

  penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Belajar-Mengajar . Jakarta: PT

  Scramble dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

  RajaGrafindo Persada

  belajar siswa pada mata pelajaran biologi kelas B

  VIII di SMP Negeri 2 Kediri Kabupaten Lombok

Barat tahun ajaran 2013/2014. Sudijono, A. 1997. Pengantar Statistik

Pendidikan . Jakarta: RajaGrafindo.

DAFTAR PUSTAKA

  Trianto. 2011. Panduan Lengkap Penelitian Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.

  Tindakan Kelas . Jakarta: Prestasi Bandung : Yrama Widya.

  Pustakaraya. Akhdinirwanto, W.dkk. 2012. Penggunaan

  Widayanti, I. 2011. Penerapan Model

  Model Pembelajaran Scramble untuk Pembelajaran Kooperatif Tipe

  

Scramble Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Teknologi Informasi Dan Komunikasi.

  Skripsi. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 2 DAWARBLANDONG MOJOKERTO TAHUN AJARAN 2013-2014

0 5 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 01 SUKA AGUNG BARAT KECAMATAN BULOK

1 5 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV A SDN 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 75

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN RAPAT DI SMK SWASTA MARISI MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 20

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII DI SMP NEGERI 10 BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 5

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TGT (Teams Games Tournaments) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI KELAS VIIIB SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 2 7

PENERAPAN METODE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 30 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Repository UNRAM

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII K SMP NEGERI 1 MATARAM TAHUN AJARAN 20142015

0 0 17