KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR MENURUT SISWA-SISWI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009

  KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR MENURUT SISWA-SISWI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ini diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

  Disusun oleh :

  P E H A L I N A NIM : 011114028 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto:

  Per Aspera at Astra

  ♥ ♥

  ( Dari duri-duri menuju ke bintang-bintang ) ? every problem has an answer if you thing positive ? Sega la perkara dapat Ku tanggung didalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku? Skripsi ini ku persembahkan kepada : Sang Yesus penolongku dan Bunda maria.

  ♣

  Ayahanda Avellinus Apo BA dan

  ♣

  Ibundaku Irawaty Sabina sembah sujud terimakasih atas doa, semangat, dan kasihnya, “Uci” Sayang “Upak dan Umak”.

  Abangku Alfredo, kakakku Rosnaini, abangku Fernando, dan kakakku

  ♣ yang keempat Yovita roseva.

  Almamaterku tempat ku menimba ilmu

  ♣

PERYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,17 Desember, 2008 Penulis

  Pehalina

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Pehalina Nomor Mahasiswa : 011114028

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR MENURUT

SISWA-SISWI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 17 Desember 2008 Yang menyatakan

  (Pehalina)

  

ABSTRAK

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR MENURUT

SISWA-SISWI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

  

PEHALINA

NIM : 011114028

  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendapat siswa-siswi mengenai kegunaan kegiatan bimbingan belajar siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Masalah yang diteliti adalah “Sejauh mana kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut para siswa- siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?”.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Subyek penelitian adalah semua siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta yang berjumlah 149 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah “kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan belajar”. Kuesioner tersebut terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang memuat tentang kegiatan bimbingan belajar. Jumlah seluruh item yang digunakan sebanyak 63 item. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif yang meliputi pengujian data melalui hasil perhitungan mean teoritik, standar deviasi, serta pengkategorisasia n.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009. adalah sebagai berikut : (1) Terdapat 1 siswa yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan belajar dalam kategori rendah (2) Terdapat 78 siswa yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan belajar dalam kategori sedang (3) Terdapat 70 siswa yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan belajar dalam kategori tinggi.

  

ABSTRACT

The Advantages of Learning Guidance Activity According to The 2008/2009

th

  

8 Grade Students of SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta

Pehalina

011114028

  This study was aimed to describe the students opinions on The Advantages of

  th

  Learning Guidance Activity According to The 2008/2009 8 Grade Students of SMP Pangudi Luhur I Yogjakarta. The first investigated problem was “ What

  th

  useful the learning guidance activity according to the 2008/2009 8 grade students of SMP PL I Jogjakarta is. This study applied descriptive research. The subjects of this study were all the

  th

  8 grade students of SMP PL I Yogjakarta who are around 149 students. The instrument used in the study is “The questionnaire of the advantages of learning guidance activity.” the questionnaire consists of questions related to the advantages of learning guidance activity. The total number of items used in this questionnaire is 63 items. The technique of data analysis used in this study is statistical descriptive analysis which included the presentation of data through the calculation results of theoretical mean, deviation standards, and also through the classification based on the norm/ the rule in which classified into low, medium, and high. The result of the study shows that the advantages of learning guidance according

  th

  to the 8 grade students of SMP PL I Yogjakarta, are as follows: 1.

  The total number of students who feel that the advantages of learning guidance activity are low is only 1 student.

  2. The total number of students who feel that the advantages of learning guidance activity are medium is around 78 students.

  3. The total number of students who feel that the advantages of learning guidance activity are high reaches up to 70 students.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur yang berlimpah kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan berkatNya yang memberi penulis kesempatan untuk dapat belajar di Universitas Sanata Dharma, hingga penulis dapat mengselesaikan penulisan skripsi ini, sebagai tugas akhir dan memperoleh sarjana.

  Selama menjalani studi di program studi Bimbingan dan Konseling banyak suka dan duka, untung dan malang yang penulis rasakan, dan pengalaman pembelajaran yang berharga yang tentunya tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun.

  Adapun ucapan terimakasih penulis haturkan dalam menulis skripsi ini, tentunya melibatkan banyak pihak-pihak yang telah membantu memberi saran, mengkritik. Sehingga menghantarkan penulis pada penyelesaian penyusunan skripsi, Oleh karena itu ijinkan penulis mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Ibu A. Setyandari, S.Pd, Psi.,M.A. Dosen pembimbing yang telah membimbing dan mendampingi dengan penuh kesabaran, pengertian, serta memberikan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan cepat skripsi ini.

  3. Para Dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah banyak membekali penulis dengan berbagai ilmu.

  4. Br Heribertus Triyanto, FIC Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk ujicoba dan penelitian.

  5. Ibu Veronica Indriastuti S.Pd Koordinator Bimbingan dan Konseling SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.

  6. Ibu Natalia Tatik S.Pd Guru Bimbingan dan Konseling SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.

  7. Kedua orang tuaku terimaksih atas doa, semangat, dan kasihnya selama ini.

  8. Teman-teman seperjuangan angkatan “2001”.

  9. Teman-teman IPMKB (Ikatan dan Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat).

  10. Teman-teman FKPMKS (Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Kristiani Sintang) 11. Teman-teman LSM YPB, YPPN, PMKRI, GMKI, terus berjuang demi kemajuan daerah dan pertahankan masing- masing nilai- nilai ideologi.

  Penulis

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………….... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………................... ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………… iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………… v PUBLIKASI ……………………………………………………… vi ABSTRAK ...................................................................................... vii

  ABSTRACT ………………………………………………………. viii

  KATA PENGANTAR …………………………………………… ix DAFTAR ISI …………………………………………………….. x DAFTAR TABEL ………………………………………………. xi DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………… xii

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………. 1 A. Latar Belakang …………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………….. 4 C. Tujuan Penelitian …………………………………. 4 D. Manfaat Penelitian ……………………………….. 5 E. Batasan Istilah…………………………………….. 5 BAB II. KAJIAN TEORI ……………………………………… 6 A. Bimbingan dan Konseling ……………………….. 6 1.

  6 Bimbingan ………………………………….. b.

  Fungsi Bimbingan ………………………… 8 c. Tujuan Bimbingan ………………………... 10 B. Empat Bidang Bimbingan dan Konseling …………. 12 1.

  Kegiatan Bimbingan Belajar …………………… 14 a.

  Bimbingan Individual ......………………….. 15 b. Bimbingan Kelompok ……………………… 16 2. Siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi

  Luhur I Yogyakarta…………………………….. . 16

  a. Pengertian Masa Remaja……………………… 16 3.

  Program Bimbingan dan Konseling …………… 17

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……………………….. 19 A. Jenis Penelitian ……………………………………. 19 B. Populasi dan Sampel ……………………………… 19 C. Instrumen Penelitian ……………………………… 20 1. Instrumen Pengumpul Data …………………. 20 2. Skoring ……………………………………….. 21 D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ……………… 22 1. Validitas Instrumen …………………………… 22 2. Reliabilitas Instrumen ………………………… 24 E. Prosedur Pengumpulan Data ……………………… 26 1. Tahap Persiapan ………………………………. 26 2. Tahap Penelitian………………………………… 27

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …… 31 A. Kegunaan Kegiatan Bimbingan Belajar Menurut Siswa-siswi SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta … 31 B. Pembahasan ………………………………….

  31 BAB V. PENUTUP ……………………………………….. 34 A.

  Ringkasan …………………………………….

  34 B. Kesimpulan …………………………………...

  36 C. Saran ………………………………………….

  36 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….

  38 LAMPIRAN…………………………………………………. 40

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan Belajar ……………………………… 21 Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba ……………………… 24 Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas dan Validitas suatu Tes ………………………… 25 Tabel 4. Jadwal Penelitian ………………………………………….. 27 Tabel 5. Norma Kategori Skor Item Kegunaan Kegiatan Bimbingan Belajar Menurut Siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009……… 30 Tabel 6. Hasil Kegunaan Kegiatan Bimbingan Belajar Menurut Siswa-Siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 ……………………… 31

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Surat Izin Penelitian/Uji coba alat Penelitian....................... 41 Lampiran 2. Surat keterangan telah penelitian.......................................... 42 Lampiran 3. Kuesio ner Uji Coba ……………………………………… 43 Lampiran 4. Tabulasi Data Uji Coba Kuesioner ………………………. 4 4 Lampiran 5. Reliabilitas Item dengan Penggunaan Bantuan Komputer Program SPSS versi 15,0 Windows ………………………………. 45 Lampiran 6. Skor Ganjil dan Genap …………………………………… 46 Lampiran 7. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Uji Coba ………… 47 Lampiran 8. Kuesioner Penelitian……………………………………..... 48 Lampiran 9. Tabula si Penelitian………………………………………… 49

BAB I PENDAHULUAN Dalam pendahuluan ini akan dibahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pelayanan bimbingan dan konseling menjadi salah satu

  pelayanan pendidikan yang dibutuhkan di sekolah, untuk membantu kelancaran proses belajar dan mengajar serta optimalisasi potensi siswa.

  Adapun tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling ini menurut Cribbir dalam Rahman (2003:18-19) adalah untuk membantu mengarahkan siswa agar dapat belajar secara efektif dan efisien untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal, sehingga siswa mampu mencapai prestasi pada taraf yang terbaik, sedangkan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan oleh tenaga profesional yang biasa disebut guru pembimbing.

  Guru pembimbing adalah guru yang mempunyai hak dan tanggung jawab, wewenang dalam setiap kegiatan bimbingan dan konseling. Selain itu guru pembimbing juga bertugas membuat sebuah program, yang di berikan kepada siswa, sesuai dengan kondisi kebutuhan siswa, dimana setiap guru pembimbing wajib merencanakan program pelayanan bimbingan dan konseling dalam jangka waktu tertentu. Mengenai program pelayanan bidang bimbingan, antara lain: bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan karier, dan bidang bimbingan belajar. Diantara bidang bimbingan lainnya yang akan diteliti oleh penulis adalah bidang bimbingan belajar, sebab berdasarkan pengalaman praktek di SMP program pengalaman lapangan, masih banyak siswa-siswi mengalami proses belajar yang salah, seperti tidak bisa belajar dengan efektif, tidak bisa membagi waktu dengan baik, tidak bisa menggunakan buku pelajaran dengan baik, Oleh sebab itu bidang bimbingan belajar sangatlah berperan penting dalam kemajuan siswa didalam proses belajar siswa. Adapun yang ditawarkan bidang bimbingan belajar kepada siswa, yakni agar siswa di dalam proses belajarnya dapat mengalami suatu perubahan, dimana tahap perubahan itu mengharuskan siswa belajar dari yang dulunya siswa tidak tahu menjadi tahu, perubahan juga terjadi tentunya berpengaruh pada pikiran, perasaan, serta nilai- nilai sikap.

  Kegunaan kegiatan bimbingan belajar bertujuan membantu siswa dalam hal menemukan cara belajar yang baik dan sikap belajar yang baik, serta membantu dalam hal mengatasi kesulitan yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu instansi pendidikan Winkel (1997:140).

  Najib (1997) menjelaskan bahwa bimbingan belajar bertujuan membantu siswa dalam mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar baik, agar siswa dapat menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta mempersiapkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

  Rahman (2003:41-42) menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan belajar adalah kegiatan layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa-siswi, untuk dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. W. Tanlain (25:Handout ) bimbingan belajar siswa adalah pemberian informasi dan latihan mengenai cara berlatih, cara berpraktek, cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan program pendidikan sekolah oleh guru pembimbing kepada siswa, baik secara perorangan maupun secara berkelompok dengan tujuan siswa mahir menerapkan kegiatan belajarnya.

  Kegiatan bimbingan belajar biasanya berlangsung di dalam kelas, melibatkan guru pembimbing dan siswa melalui kegiatan tatap muka.

  Bimbingan belajar ini diberikan pada semua siswa yang bermasalah dalam hal belajarnya, kegiatan ini biasanya disebut dengan pelayanan bimbingan belajar siswa, sedangkan untuk pemberian pelayanan bisa dilakukan melalui pelayanan bimbingan perorangan dan kelompok, dengan maksud agar siswa baik secara perorangan dan kelompok dapat menerima bimbingan belajar secara menyeluruh, sehingga memudahkan siswa dalam hal memahami proses perubahan yang terjadi pada cara belajar dan sikap belajarnya.

  Berdasarkan uraian di atas kiranya menjadi titik tolak yang dapat dijadikan landasan berpikir bagi penulis, untuk mengetahui pendapat sejauh mana kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009. Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Panggudi Luhur I Yogyakarta, sebab siswa-siswi ini tergolong remaja yang berusia 12-15 tahun, dimana pada masa ini siswa mengalami masa peralihan baik itu secara fisik maup un psikis, sehingga hal ini berpengaruh pada pola perkembanganya, baik dilingkungan sosial maupun lingkungan sekolah.

  Dimana kegiatan di sekolah banyak menawarkan kepada siswa, untuk mengikuti sejumlah kegiatan seperti ekstrakulikuler, kepramukaan, dan kegiatan organisasi intra sekolah atau yang biasa disebut OSIS, maka otomatis hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan belajarnya seperti cara belajar, sikap belajar, kebiasaan belajar, dan waktu belajar, sehingga hal ini bisa menghantarkan siswa pada seputar permasalahan dalam hal belajar, seperti berdampaknya pada hasil prestasi siswa yang menurun. Oleh karena itu pada masa ini penting bagi siswa untuk mendapatkan kegiatan bimbingan belajar.

  Sedangkan alasan bagi penulis adalah untuk mengetahui sejauh mana pendapat siswa-siswi mengenai kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut siswa-siswi kelas VIII SMP Panggudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut : Sejauh mana kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut siswa-siswi Kelas

  VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk pengembangan kegiatan bimbingan belajar di sekolah.

  E. Batasan Istilah 1.

  Kegunaan kegiatan bimbingan belajar adalah manfaat yang diperoleh siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan belajar di sekolah, adapun alat ukur yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner tertutup.

2. Siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran

  2008/2009 adalah: Semua siswa-siswi kelas VIII yang terdaftar di sekolah SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009.

BAB II KAJIAN TEORI Bab ini memuat mengenai Bimbingan dan Konseling meliputi:

  bimbingan (arti, fungsi, dan tujuan), Empat bidang bimbingan dan konseling Kegiatan bimbingan belajar (bimbingan individual dan bimbingan kelompok), Siswa-siswi kelas VIII SMP Pangud i Luhur I Yogyakarta meliputi: (pengertian masa remaja) Program bimbingan dan konseling di Sekolah.

A. Bimbingan dan Konseling

1. Bimbingan

a. Arti Bimbingan

  Menurut kamus Bahasa Inggris bimbingan atau guidance” berasal dari suku kata guide yang diartikan menunjukkan jalan memimpin, menuntun, memberikan petunjuk, mengatur, mengarahkan, memberikan nasehat. Seiring waktu demi waktu kata bimbingan mulai populer di lembaga pendidikan khususnya di sekolah. Penyelenggaraan pelayanan kegiatan bimbingan ini, biasanya dilakukan oleh seorang tenaga yang disebut dengan guru pembimbing atau guru bimbingan dan konseling, dimana tugas seorang guru pembimbing adalah berhak, bertanggung jawab dalam memiliki wewenang untuk menyusun program bimbingan. Oleh karena itu, untuk menyusun program bimbingan seorang guru pembimbing dituntut untuk terlebih dahulu memahami pengertian dari bimbingan yang berkenaan dengan tugas-tugas dan kemampuannya sebagai seorang gur u pembimbing. Adapun beberapa pengertian bimbingan antara lain sebagai berikut :

  Bimbingan menurut Sukardi, 1996 dalam Rahman (2003:13) adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa agar ia mampu mengembangkan potensi yang dimiliki, mengenali diri sendiri dan mengatasi persoalan-persoalan, sehingga ia mampu me nentukan jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung pada orang lain.

  Menurut Miller, F.W. 1968 dalam Prayitno (1976:38) menyatakan bahwa bimbingan adalah proses untuk membantu siswa memperoleh pengertian tentang diri sendiri dan pengarahan diri sendiri, yang diharapkan untuk penyesuaian diri yang maksimal baik itu di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

  Menurut Gunarsa dan Gunarsa (1981:23) menjelaskan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa, agar kelak siswa mampu memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki dalam dirinya, agar diharapkan siswa berusaha mengatasi persoalan-persoalan sehingga dapat menentukan sendiri jalan hidupnya, secara bertanggung jawab tanpa harus bergantung kepada orang lain.

  Stone & Shertzer dalam Winkel (40:1997) menjelaskan “Guidance

  

is the process of helping individual to understand themselves and their

world” dapat diartikan Bimbingan adalah proses membantu individu-

  individu untuk mengerti atau memahami diri sendiri dan dunianya.

  Jadi, kegiatan bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang mengfokuskan pada perkembagan siswa melalui proses tahap demi tahap, menuju kearah yang lebih baik, sehingga harapannya kelak siswa mampu memahami seluk beluk kepribadiannya, yang mencakup antara lain sikap, sifat, dan watak, dan diharapkan siswa mampu memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya, serta siswa mampu menyesuaikan diri dimanapun ia berada, sehingga kedepannya kelak siswa mampu mencapai kehidupan sukses dan bahagia.

b. Fungsi Bimbingan

  Penyelenggaraan kegiatan bimbingan di sekolah diharapkan mampu mencapai tujuan optimalisasi, agar kegiatan bimbingan yang optimal ini dapat membantu dan berkenan demi perkembangan siswa ke arah yang lebih baik, oleh karena itu selain pengertian dari bimbingan sebaiknya juga guru pembimbing mengetahui fungsi atau manfaat bimbingan bagi siswa. Berikut beberapa penjelasan fungsi bimbingan menurut Prayitno (1976 : 47 ) adalah:

  a) Fungsi untuk mengungkapkan potensi, bakat, kemampuan dan

  minat anak.

  b) Fungsi untuk mengarahkan dan kemajuan pertumbuhan dan

  perkembangan anak sesuai dengan potensi, bakat, kemampuan dan minat anak.

  c) Fungsi untuk mencegah anak dari gangguan terhadap kelancaran per-

  tumbuhan dan perkembangan.

  d) Fungsi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak.

  e) Fungsi untuk pemberian informasi pada anak.

  Sedangkan penjelasan menurut Nurihsan. J. A dan Sudianto. A (2004:14) a) Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan mengenai pemahaman oleh pihak-pihak tertentu yang berkenaan pada pribadi siswa, yang bertujuan mencapai kepentingan pengembangan siswa.

  b) Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan untuk membantu siswa dalam hal memilih mengenai pilihan jurusan yang ada di sekolah kelak ia tamat dari sekolah, baik itu jenis sekolah dan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat.

  c) Fungsi adaptasi, yaitu fungsi membantu petugas-petugas di sekolah, khususnya guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap minat, kemampuan dan kebutuhan para peserta, guru pembimbing, konselor, yang bertujuan dapat membantu guru untuk memperlakukan siswa secara tepat, baik dalam hal mengelola dan memilih materi pelayanan yang tepat, atau dalam mengadaptasi bahan pelajaran pada kecepatan dan kemampuan yang siswa miliki.

  d) Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan untuk membantu siswa memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam perkembangan secara optimal. Senada dengan penuturan oleh Wijaya Juhana (1988:94) bahwa fungsi bimbingan adalah sebagai berikut: a)

  Fungsi penyaluran, yaitu pemberian bantuan kepada siswa dalam pemilihan program kegiatan kurikulum seperti ekstrakulikuler, dan pemilihan jurusan pada siswa yang ingin melanjutkan sekolah.

  b) Fungsi pengadaptasian, yaitu pemberian kepada staf sekolah kepada guru dalam pengadaptasian program pengajaran yang bertujuan pengembangan siswa.

  c) Fungsi penyesuaian, yaitu pemberian bantuan kepada siswa agar dapat menyelaraskan diri dengan lingkungannya dan memperoleh kemajuan secara optimal dalam perkembangan. Jadi, fungsi bimbingan membantu siswa supaya siswa mampu memahami, menerima, dan berusaha untuk memecahkan persoalan- persoalan hidup yang berkaitan dengan proses perkembangan dan pembentukan diri siswa.

c. Tujuan Bimbingan

  Kegiatan bimbingan akan sukses jikalau pengertian, fungsi dan tujuan seiring dan saling berhubungan erat, dengan harapan tujuan ini mampu membuka cakrawala siswa secara menyeluruh dalam proses pemantapan kegiatan bimbingan. Dimana hal ini bertujuan membantu siswa dalam pengembangan diri sehingga siswa diharapkan mampu mengatasi masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, penting bagi siswa sebelumnya untuk mengetahui arti, fungsi, dan tujuan awal kegiatan bimbingan.

  Tujuan bimbingan terdiri dari tujuan umum bimbingan dan tujuan khusus bimbingan. Namun tujuan ini tetap bertujuan untuk mencapai tujuan secara lebih khusus yang mengupayakan tujuan layanan bimbingan yang optimal bagi para siswa, khususnya di sekolah.

  Tujuan bimbingan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki siswa didalam mengatasi kesulitannya. Adapun kesulitan secara umum yang dihadapi siswa yang dikemukakan oleh Sukardi dan Suma rti (1990 : 4-5) adalah : 1) Kesulitan dalam belajar terutama tampak pada prestasi belajar siswa yang rendah. 2) Diterapkannya kebiasaan-kebiasaan yang kurang menguntungkan oleh para siswa dalam proses belajar- mengajarnya dan dalam hubungan sosialnya

  3) Adanya kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam merencanakan, menentukan putusan dalam melanjutkan studi.

  4) Adanya kesulitan yang dihadapi berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan jenis pekerjaan, jabatan atau karier setelah selesai atau tidak melanjutkan studi lanjutan.

  5) Adanya berbagai kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan fisik.

  6) Berbagai kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat, yang berkaitan dengan masalah sosial-emosional yang berakar pada sikap para siswa itu sendiri.

  Jadi, sesuai dengan maksud yang sama secara rinci Wijaya Juhana (1988:94) menjelaskan bahwa tujuan bimbingan ialah membantu siswa, agar ia dapat: 1)

  Mengenal dan memahami dirinya sendiri termasuk kekuatan- kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. 2) Mengenal dan memahami lingkungan-lingkunganya. 3) Mengambil keputusan untuk melangkah maju seoptimal mungkin. 4) Berusaha sendiri memecahkan masalahnya. 5)

  Menyesuaikan diri secara sehat terhadap lingkunganya 6) Mencapai serta meningkatkan mentalnya.

  Sedangkan pengertian tujuan bimbingan dan konseling secara umum menurut buku Pedoman khusus bimbingan dan konseling (2004:4) adalah:

  a. Tujuan umum bimbingan dan konseling ialah memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi siswa.

  b.

  Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yang mengarah kepada keefektifan hidup sehari-hari dengan memperhatikan potensi siswa. Penjelasan mengenai kesatuan pengertian mengenai kata bimbingan dan konseling menunjukan maksud dari bimbingan dan konseling tersebut yang berarti, bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk siswa, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, baik itu dalam bimbingan pribadi, sosial, karier, dan belajar.

  Maka, kesimpulan hal- hal pokok mengenai bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :

a) Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan.

  b) Pelayanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan melalui kegiatan secara perseorangan dan kelompok.

  c) Arah kegiatan bimbingan dan konseling ialah membantu peserta didik untuk dapat melaksanakan kehidupan sehari- hari secara mandiri dan berkembang seacara optimal.

  d) Ada empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, karier, dan belajar.

  e) Pelayanan bimbingan dan konseling, harus berdasarkan pada norma-norma yang berlaku.

  Hal serupa dikemukakan oleh Nawawi (1983: 23-24) bahwa tujuan bimbingan dan konseling adalah bagian dari kegiatan pendidikan, yang bermaksud membantu siswa agar mampu melakukan penyesuaian diri secara efektif, baik terhadap dirinya sendiri maupun dengan orang lain atau masyarakat lingkungan sekitar tempat mereka hidup.

B. Empat Bidang Bimbingan dan Konseling

  Kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh memiliki 4 (empat) bidang bimbingan, yang meliputi: bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan karier, bidang bimbingan belajar. penjelasan bidang bimbingan tersebut sebagai berikut: 1.

  Bidang bimbingan pribadi Rahman (2003:39) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi adalah mengembangkan diri pribadinya, sehingga menjadi pribadi yang mantap dan mandiri, serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki seperti: taat pada agama nya, mempunyai kesadaran baik terhadap bakat dan minat, pemahaman akan potensi diri, kemampuan dalam hal pengambilan keputusan dan adanya kesadaran akan hidup sehat, kreatif, produktif, dinamis, serta mempunyai pola hidup baik, pola pikir yang sehat dan berkualitas, serta mampu mengatasi pengelolaan emosi ya ng dimilikinya dengan baik.

2. Bidang bimbingan sosial

  Mapire (1984:258) adalah bimbingan yang menekankan lebih pada pelayanan masalah- masalah sosial yang dihadapi oleh siswa-siswi, seperti permasalahan dalam hubungan relasi antara siswa dan anggota kelompok lainnya, baik itu kelompok primer maupun skunder, serta hubungan dengan lawan jenis, teman kelompok belajar, teman sekelas, teman bermain, para guru serta seputar lingkungan sosial siswa diluar sekolah baik itu dengan orang tua, saudara.

3. Bidang bimbingan karier

  Natawidjaja dalam Gani. (1985:10) Bimbingan karier adalah proses membantu seseorang, unt uk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar dirinya agar ia dapat: memilih bidang pekerjaan yang sesuai, serta mampu menyiapkan diri dan memasuki dunia bidang pekerjaan, dan mampu membina, megelola karier dengan baik

  4. Bidang bimbingan belajar Nurihsan dan Sudianto (2004:12) menjelaskan bimbingan belajar adalah membantu siswa menghadapi memecahkan masalah- masalah belajar seperti pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan, cara belajar, dan perencanaan pendidikan lanjutan. Sementara tujuan dari bimbingan belajar adalah membantu siswa dalam memecahkan persoalan berhubungan dengan masalah belajarnya.

1. Kegiatan Bimbingan Belajar

   Penjelasan mengenai tentang bimbingan belajar adalah sebagai berikut:

  a) Mendapatkan cara belajar yang efisien.

  b) Menentukan cara mempelajari sesuatu dengan menggunakan buku-buku pelajaran.

  c) Memberikan saran dan petunjuk bagaimana memanfaatkan buku- buku di perpustakaan.

  d) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri untuk ulangan secara tiba-tiba atau ulangan biasa dan ujian.

  e) Memilih suatu pelajaran sesuai dengan minat, bakat, kepandaian, angan- angan kondisi kesehatan fisik-nya.

  f) Menunjukan cara-cara mengahadapi kesulitan dalam mata pelajaran tertentu.

  g) Mengatur pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajar. h) Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun untuk pengembangan bakat anak sendiri. Gunarsa dan

  Gunarsa (1990: 48-49).

  Hal diatas pun serupa dengan penjelasan Ahmadi (1977:19-20) menyimpulkan bahwa tujuan bimbingan belajar mau membantu siswa dalam hal: a) Mendapatkan cara belajar yang efisien.

  b) Menentukan cara menggunakan buku-buku pelajaran.

  c) Mengatur pembagian waktu dan perencanaan belajar.

  d) Membantu mengatasi kesulitan dalam mata pelajaran tertentu.

  e) Membantu menghadapi dan mengerjakan tes dengan baik.

  Jadi, bimbingan belajar merupakan salah satu bidang bimbingan dan konseling, yang juga sebagai pelayanan pendukung bimbingan dan konseling di sekolah, adapun realisasi tindak lanjutnya melalui layanan bimbingan belajar, dimana layanan kegiatan ini biasanya dilakukan dalam kelas dan di luar kelas yang berupa bimbingan individual/perseorangan dan bimbingan kelompok.

a. Bimbingan Individual

  Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar siswa bisa dilakukan melalui bimbingan individual/perseorangan dan bimbingan kelompok. Sementara pengertian dari bimbingan individual menurut Winkel (1997) adalah bimbingan yang diberikan bilamana siswa yang dilayani hanya satu orang saja. Kegiatan bimbingan individual ini dilakukan oleh siswa dan guru pembimbing, dimana melalui kegiatan tersebut terjadi kegiatan tatap muka antara siswa dan guru, yang pada awalnya siswa datang kepada guru pembimbing dan siswa-pun mulai mengungkapkan persoalan-persoalan yang dihadapinya.

b. Bimbingan Kelompok

  Kegiatan bimbingan ini diberikan bilamana siswa yang dilayani lebih dari satu orang yang terdiri dari lima hingga tujuh orang, baik itu kelompok kecil, kelompok agak besar, atau kelompok sangat besar atau disebut dengan bimbingan klasikal. Dimana jumlah siswa di perkirakan lebih banyak dan juga biasanya masalah yang dihadapinya lebih kompleks, seperti masalah belajar maupun masalah pergaulan, baik itu teman belajar bersama, teman bermain, dan teman di luar lingkungan sekolah.

2. Siswa -siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta a. Pengertian Masa Remaja

  Siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta adalah siswa-siswi remaja yang terdaftar di sekolah SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta, yang tergolong berada pada rentangan usia antara 12 tahun sampai dengan 14 tahun. Masa remaja adalah masa- masa transisi dimana siswa remaja sudah memasuki masa puber, yang berarti siswa- siswi bukan lagi anak-anak tetapi bukan juga disebut dewasa. Oleh karena itu, masa transisi adalah masa yang berada di tengah-tengah peralihan. Lebih lanjut lagi Hurlock (1992 : 2006) membenarkan bahwa masa remaja berlangsung kira-kira 13 tahun sampai dengan 16 tahun atau

  17 tahun dan akhir masa remaja yang bermula dari usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun. Di samping itu masa remaja juga dapat diartikan sebagai masa peralihan dan masa anak ke masa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan masa dewasa.

  Dapat di ambil kesimpulan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke arah kedewasaan, dimana akhir dari masa remaja sekitar usia 17 atau 18 tahun dimana masa remaja ini meliputi masa perkembangan bagi siswa-siswi remaja, yang salah satunya meliputi perkembangan dalam hal belajar, khususnya di sekolah.

3. Program bimbingan dan konseling di sekolah

  Kegiatan Pelayanan bimbingan dan konseling dapat terselenggara oleh karena adanya program bimbingan, adapun maksud dari program bimbingan dan konseling ini, menurut Winkel (1997:143) adalah suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, terkoordinasi, selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun ajaran program bimbingan dan konseling di laksanakan sesuai dengan tujuan pendidikan yang wujudnya terealisasi pada kegiatan intrakulikuler, dimana kegiatan ini berlangsung didalam bentuk pengajaran didalam kelas dan pembimbingan mengenai topik-topik pelayanan bimbingan dan konseling. Maka, kegiatan bimbingan dan konseling akan lebih baik jikalau program bimbingan, dapat terencana dengan syarat-syarat yang baik, seperti program bimbingan terbuat secara sistematis dan dinamis serta tetap fokus pada kebutuhan dan permasalahan siswa. Adapun beberapa syarat-syarat tersebut menurut penjelasan Miller dalam Ahmadi (1977:29).

  a) Program bimbinga n hendaknya mempunyai tujuan usaha bersama dan berkembang tahap demi tahap.

  b) Program bimbingan harus mempunyai tujuan ideal dalam pelaksanaan realistis.

  c) Program bimbingan hendaknya saling berhubungan dengan program pendidikan dan pengajaran.

  d) Program pembimbingan diberikan pada semua siswa.

  e) Program hendaknya melaksanakan peranan yang penting dalam hubungan dan masyarakat.

  f) Program bimbingan hendaknya memberikan kesempatan untuk melaksanakan penilaian terhadap diri-sendiri.

  Program pelayanan bimbingan dan konseling dibuat berdasarkan hasil pengalaman dan evaluasi kebutuhan dari tahun-tahun dan periode sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan meliputi: jenis penelitian, subjek penelitian, Instrument penelitian, validitas dan reliabilitas kuesioner, prosedur pengumpulan data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

  metode survei dimana penelitian ini, bertujuan untuk menggambarkan informasi variabel atau kondisi, “apa adanya” dalam suatu situasi. Lebih detail penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan Furchan,(1982:415). Variabel Penelitian adalah kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.

B. Populasi dan Sampel

  Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 149 siswa- siswi. Menurut Furchan (1982 : 419) survei yang mencakup seluruh populasi yang diteliti disebut sensus, sedangkan survei yang hanya menyelidiki sebagian saja dari populasi disebut survei sampel. Menurut rencana semua siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 menjadi populasi, tetapi sampel penelitian sebanyak 41 siswa- Adapun dasar pertimbangan yang digunakan dalam penentuan populasi yakni siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009, sudah mampu merefleksikan kegunaan kegiatan bimbingan belajar.

C. Instrumen penelitian

1. Instrument pengumpul data

  Alat yang digunakan oleh penulis untuk pengumpulan data adalah berupa kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan belajar. Kuesioner adalah sekumpulan daftar peryataan tertulis yang diberikan kepada subjek penelitian atau siswa (Furchan, 1982 : 249). Adapun kuesioner tersebut terdiri dari dua bagian (1) kata pengantar, petunjuk (2) identitas siswa, serta peryataan yang mengungkapkan kegunaan kegiatan bimbingan belajar, yang terdiri dari 68 butir item peryataan.

  Kuesioner ini akan diberikan kepada siswa, dimana keadaan kuesioner bersifat tertutup, dan disertai pula dengan pilihan jawaban.

  Sedangkan butir-butir item kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan belajar ini, disusun sendiri oleh penulis dengan bantuan dosen pembimbing.

  

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

  menggunakan model skala Likert dengan 4 pilihan jawaban, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak-Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

  Adapun bentuk kuesioner dapat dilihat pada lampiran 3. Namun di bab ini hanya memuat bentuk kisi-kisi daripada kuesioner, dimana kisi-kisi ini disajikan pada tabel 1 mengenai kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan belajar sebagai berikut:

  Tabel 1 Kisi-kisi kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan belajar

No. Aspek Indikator No item

1.

  4. Membantu mengatasi kesulitan dalam hal belajar Menemukan cara memperbaiki kesulitan 4,9,14,19,24,

  Sementara untuk pemberian skoring item kuesioner dilakukan sebagai berikut : skor untuk jawaban Setuju Sekali (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (ST) =2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1.

  Jumlah 68 item

  43,47,51,54, 57,60,62,64, 66,68.

  (rasa percaya diri, motivasi, rasa inisiatif) 5,10,15,20 25,30,35,39,

  5. Membantu menghadapi dalam hal mengerjakan tes Menemukan sikap belajar

  29,34.

  3,8,13,18,23, 28,33,38,42, 46,50,53,56, 59.

  Mendapatkan cara belajar yang efektif Cara belajar dan sikap

belajar

  3. Mengatur waktu dan perencanaan belajar Menemukan cara membagi waktu dalam hal perencanaan belajar

  27,32,37,41,45, 49.

  Menemukan cara menggunakan buku

pelajaran

2,7,12,17,22,

  2. Menentukan cara menggunakan buku-buku pelajaran

  67.

  1,6,11,16,.21, 26,31,36,40, 44,48,52,55, 58,61,63,65,

Dokumen yang terkait

EVALUASI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 MLATI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 235

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII A DAN VII B SMP PANGUDI LUHUR WEDI TAHUN AJARAN 20172018

1 1 152

POLA PENGASUHAN ORANGTUA MENURUT SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

0 0 118

CIRI-CIRI KEPRIBADIAN GURU PEMBIMBING MENURUT PERSEPSI SISWA KELAS II SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007

0 2 120

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR MENURUT PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI KELAS IX SMP STELLA DUCE II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbing

0 0 76

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN KEGIATAN BIMBINGAN PADA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sa

0 0 184

DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS VIII SMP NEGERI I TEPUS GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S

0 0 134

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PERMOHONAN BANTUAN DINAS SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR, MOYUDAN, YOGYAKARTA, TAHUN AJARAN 20072008 Skripsi

0 11 132

PERSEPSI KETERAMPILAN MENDENGARKAN AKTIF PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2007 2008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN KEGIATAN BIMBINGAN

0 0 131

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170