ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (RASIO AKTIVITAS DAN RASIO RENTABILITAS) Studi kasus pada AHASS Yossan Motor 7542 di Purwomartani, Sleman Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (RASIO AKTIVITAS DAN RASIO

RENTABILITAS)

Studi kasus pada AHASS Yossan Motor 7542 di Purwomartani, Sleman

Yogyakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen

  

Disusun oleh:

Agustinus Bayu K

NIM : 052214052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (RASIO AKTIVITAS DAN RASIO

RENTABILITAS)

(Studi Kasus pada Ahass Yossan Motor 7543 di Purwomartani, Sleman

Yogyakarta)

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh:

  

Agustinus Bayu K

NIM: 052214052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2009

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  A. Motto

  

Kehidupan berkembang dan terus berubah. Manusia harus bingung

untuk berkembang. Kebingungan adalah pertanda bahwa kita sedang

berkembang.

  

Tak ada yang tak mungkin………………………

  B. Persembahan Tulisan ini dipersembahkan untuk segenap keluarga, teman, sahabat, dan segenap pihak yang membutuhkannya.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Desember 2009 Penulis

  Agustinus Bayu K LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

  Nama : Agustinus Bayu K Nomor Mahasiswa : 052214052

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (RASIO AKTIVITAS DAN RASIO RENTABILITAS beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 12 Februari 2010 Yang menyatakan (Agustinus Bayu K)

KATA PENGANTAR

  Terima kasih kepada Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi Program Studi Manajemen, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Dalam proses penyelesaian skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari peranan berbagai pihak yang dengan tulus iklas membantu, membimbing, memotivasi, dan memberikan dukungan kepada penulis. Oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Drs. Y.P, Supardiyono ,M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

  2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen.

  3. Dra. Diah Utari BR, M.Si. selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu dalam membantu dan membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

  4. Drs. Hendra Poerwanto G. M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.

  5. Segenap dosen pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

  6. Segenap karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi.

  7. Segenap karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

  8. Pimpinan Ahass Yossan Motor 7543 .

  9. Segenap karyawan Ahass Yossan Motor 7543.

  10. Keluargaku tercinta.

  11. Maria Terry, my lovely queen.

  12. Teman-teman manajemen 2005.

  13. Teman-teman manajemen 2004.

  14. Dan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

  Yogyakarta, Desember 2009 Penulis

  Agustinus Bayu K

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v HALAMAN PUBLIKASI ............................................................................... vi KATA PANGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x ABSTRAK ...................................................................................................... xi ABSTRA

  CT ………………………………………………………………… xii

  BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Perumusan Masalah ....................................................................... 2 C. Batasan Masalah ............................................................................ 2 D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3 E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 3 BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 4 A. Pengertian Manajemen .................................................................. 4 B. Pengertian Manajemen Keuangan ................................................. 5 C. Arti Penting Manajemen Keuangan .............................................. 6

  D. Bidang Dasar Manajemen Keuangan ........................................... 8

  E. Tujuan Manajemen Perusahaan .................................................... .9

  F. Fungsi Manajemen Keuangan ...................................................... 13 G.

  Pengertian Laporan Keuangan …………………………………...14 H. Tujuan Laporan Keuangan ……………………………………….16 I. Pemakaian Laporan Keuangan …………………………………...17

  J. Analisis Rasio Keuangan …………………………………………19

  K. Macam- macam Rasio Keuangan …………………………………20 L.

  Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan ………………………..23

  BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 28 A. Jenis Penelitian .............................................................................. 24 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 24 C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 24 D. Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran ..................................... 25 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 25 F. Sumber Data .................................................................................. 25 G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 26 BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 27 A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ...................................................... 27 B. Fasilitas Konsumen ....................................................................... 28 C. Lokasi Perusahaan ........................................................................ 29 D. Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 29 E. Personalia ...................................................................................... 31

  F.

  Produksi …………………………………………………………. 33 G. Pemasaran …………………………………………………………34

  BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 35 A. Analisis Data .................................................................................. 35 B. Pembahasan .................................................................................. 39 BAB VI. PENUTUP ....................................................................................... 44 A. Kesimpulan .................................................................................... 44 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 44 C. Saran …………………………………………………………….. 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel V.1 Rasio perputaran persediaan ...................................................... 35 Tabel V.2 Rasio perputaran aktiva total ....................................................... 36 Tabel V.3 Rasio rentabilitas modal sendiri .................................................. 37 Tabel V.4 Rasio rentabilitas ekonomis ........................................................ 38 Tabel V.5 Rasio aktivitas ............................................................................. 39 Tabel V.6 Rasio rentabilitas ........................................................................ 41

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar IV.1 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................ 30 Gambar IV.2 Mekanisme proses pengerjaan motor ....................................... 33 Gambar V.1 Rasio Aktivitas..........

  ………………………………………...40 Gambar V.2 Rasio Rentabilitas modal

  …………………………………….42

  

ABSTRAK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

(RASIO AKTIVITAS DAN RASIO RENTABILITAS)

Studi kasus pada AHASS Yossan Motor 7542 di Purwomartani

  

Sleman, Yogyakarta

Agustinus Bayu K

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2009

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan (1) Tingkat Aktivitas dan (2) Tingkat rentabilitas AHASS Yossan Motor 7542 dari tahun 2004 sampai dengan 2008.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara dengan pemilik serta kepala bengkel AHASS Yossan Motor 7542 dan kajian pustaka dari Bursa Efek Indonesia.

  Penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa (1) Tingkat Aktivitas AHASS Yossan Motor 7542 dari tahun 2004 sampai dengan 2008 berada dalam kondisi yang efisien. (2) Tingkat Rentabilitas AHASS Yossan Motor 7542 dari tahun 2004 sampai dengan 2008 adalah peningkatan keuntungan yang stabil.

  

ABSTRACT

ANALYSIS ON THE FINANCIAL STATEMENT’S ESPECIALLY ON

ACTIVITY AND RENTABILITY RATIOS

A Case Study at AHASS Yossan Motor 7542 Purwomartani

  

Sleman, Yogyakarta

Agustinus Bayu K

University Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2009

  The aims of this research were to identify the improvement of (1) Activity and (2) Rentability Ratio of AHASS Yossan Motor 7542 on 2004 up to 2008.

  The data were analyzed by the equation of inventory turnover, total aset turnover, equity and economic rentability. The technique of collecting data used was documentation, interview with owner and mechanics AHASS Yossan Motor 7542, and literature study at

  Indonesia’s Stock Exchange.

  The research found out that (1) The Activity Ratio of AHASS Yossan Motor 7542 from the year 2004 to 2008 explained efficient condition. (2) The Rentability Ratio of AHASS Yossan Motor 7542 from the year of 2004 to 2008 indicated increasing profit.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi ekonomi yang ditandai dengan persaingan global sekarang ini

  sangat mempengaruhi kelangsungan usaha suatu perusahaan. Perusahaan harus mampu menjaga kelangsungan usahanya dan mampu memenangkan persaingan dengan perusahaan lain. Kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanya dan dalam memenangkan setiap persaingan sangat dipengaruhi oleh kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan.

  Salah satu instrumen yang bisa dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan eksistensi perusahaan yaitu dengan menganalisis laporan keuangannya. Analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan dari tahun ke tahun dari perusahaan yang bersangkutan.

  Perkembangan perusahaan dapat dikatakan baik jika perusahaan itu mampu melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan efektif dan efisien serta didukung oleh pengelolaan yang baik, bukan sekedar dapat mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi juga dapat tumbuh dan dapat memberikan laba bagi perusahaan.

  Dengan menganalisis laporan keuangan dari perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut dapat menggunakannya untuk

  1 pengambilan keputusan. Selain itu juga manajemen dapat mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kondisi keungan perusahaan.

  Mengingat betapa pentingnya mengetahui perkembangan keuangan suatu perusahaan melalui analisis keuangan perusahaan. Dari sini penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan topik

  “Analisis Laporan Keuangan (Rasio Aktivitas dan Rasio Rentabilitas) Studi kasus pada AHASS Yossan Motor 7542 di Purwomartani, Sleman Yogyakarta

  B. Perumusan Masalah

  Dari uraian di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana rasio aktivitas selama tahun 2004 sampai tahun 2008 ?

  2. Bagaiman rasio rentabilitas selama tahun 2004 sampai tahun 2008 ?

  C. Batasan Masalah

  Agar masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis memberikan batasan sebagai berikut:

  1. Karena pada akhir tahun kinerja keuangan selalu dibuat untuk menilai kesehatan perusahaan, maka peneliti membatasi laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 serta analisis rasio keuangan yang mencakup rasio aktivitas dan rasio rentabilitas.

  D. Tujuan Penelitian

  Dengan penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai penulis adalah :

  1. Untuk mengetahui rasio aktivitas selama tahun 2004 sampai tahun 2008

  2. Untuk mengetahui rasio selama rentabilitas tahun 2004 sampai tahun 2008

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi perusahaan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dan membantu manajemen perusahaan sebagai bahan evaluasi dan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan dibidang keuangan di masa mendatang.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan berguna sebagai salah satu referensi bagi pembaca yang tertarik untuk topik yang serupa dalam bidang keuangan.

  3. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis sebagai sarana penerapan teori-teori sekaligus menambah pengetahuan dan wawasan berfikir.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Seperti banyak bidang studi lainnya yang menyangkut manusia,

  manajemen juga sulit untuk didefinisikan. Dalam kenyataannya, tidak ada definisi yang diterima secara universal.

  Menurut Folett (dalam Handoko, 1995:8), manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Artinya bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.

  Menurut Stoner (dalam Handoko, 1995:8), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya

  • –sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

  Kedua pengertian di atas membedakan penekanan pengertian manajeman dalam dua hal, yaitu proses yang berarti cara melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan dan seni yang berarti kemampuan atau ketrampilan pribadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen dapat berarti kegiatan-kegiatan manajemen dilakukan dengan kemempuan pribadi untuk mencapai tujuan perusahaan.

  4

B. Pengertian Manajemen Keuangan

  Definisi keuangan menurut Van Horne dan M. Wachwicz (1997:2) manajemen keuangan aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh karena itu fungsi pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga area utama: keputusan sehubungan investasi, pendanaan dan menajemen aktiva.

  Manajemen keuangan merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk mendapatkan dana tersebut seefisien mungkin (Bambang Riyanto, 1998:4).

  Pengertian manajemen keuangan tidak dapat dilepaskan dari pengertian manajemen secara umum. Keuangan dalam suatu perusahaan merupakan salah satu bidang garap atau fungsi dari manajemen, di samping bidang lain, seperti pemasaran, produksi dan operasi, dan sumberdaya manusia. Pengertian manajemen secara umum dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari semua sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  Berdasarkan definisi manajemen tersebut, maka Manajemen keuangan dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian keuangan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan manajemen keuangan yang terpenting adalah memaksimumkan kekayaan/kemakmuran pemegang saham/pemiliknya. Dari pengertian ini, secara ringkas, manajemen keuangan dapat didefinisikan kembali sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya keuangan supaya dapat memaksimumkan kekayaan pemiliknya.

  Dengan memaksimumkan kekayaan pemilik, berarti manajemen keuangan memfokuskan aktivitasnya pada bagaimana suatu organisasi dapat menciptakan dan menjaga nilai perusahaan.

C. Arti Penting Manajemen Keuangan

  Manajemen keuangan perlu dipelajari oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama praktisi (manajer keuangan perusahaan, praktisi pasar modal dan pasar uang, dan sebagainya), maupun calon praktisi (mahasiswa), karena mempunyai arti penting. Arti penting ini perlu diketahui oleh pihak-pihak yang akan mempelajari manajemen keuangan, sehingga diharapkan dapat meng- aplikasikannya dengan baik dan berhasil, baik dalam menangani pemasaran, produksi dan operasi, sumber daya manusia, maupun aspek-aspek yang lain. Ini berarti para praktisi dan calon praktisi seharusnya perlu mempelajari teori yang ada dalam manajemen keuangan. Dengan mempelajari teori-teori ini, para praktisi diharapkan mempunyai landasan yang kuat dalam setiap pengambilan keputusan keuangan.

  Ada 4 (empat) macam arti penting manajemen keuangan (Warsono, 2003:4). Pertama, pengetahuan manajemen keuangan membantu dalam perencanaan, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan. Dalam hal ini, dibutuhkan adanya penguasaan tentang pengetahuan keuangan dan akuntansi, supaya mampu mengerti laporan keuangan yang dipersiapkan oleh bagian/segmen lain dari organisasi. Sebagian besar aktivitas manajemen keuangan menganalisis laporan keuangan, baik neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, maupun laporan arus kas.

  Kedua, dengan manajemen keuangan (dalam arti pengelolaan) memung- kinkan terjadinya komunikasi dan koordirlasi antar bagian yang lebih baik.

  Sebagai contoh anggaran perusahaan (rencana keuangan) mengkomunikasikan tujuan perusahaan menyeluruh kepada para manajer bagian, sehingga mereka tahu apa yang diharapkan darinya dan parameter keuangan apa yang berlaku terhadap operasinya. Dengan mengetahui parameter keuangan yang berlaku terhadap operasinya, masing-masing bagian dapat membuat rencana kerja/operasi dengan baik. Di samping itu, dengan adanya anggaran menyeluruh ini, konflik antar bagian dapat ditekan/dihindari.

  Ketiga, manajemen keuangan (dalam arti tugas) menyajikan informasi yang meyakinkan kepada manajemen yang lebih tinggi untuk mendapat persetujuan bagi tindakan atau proyek. Sebagai contoh, rencana pembukaan lini produk baru, yang biasanya diusulkan oleh bagian pemasaran kepada bagian keuangan. Rencana tersebut hanya bisa diterima oleh manajemen puncak, jika manajemen keuangan dapat mengajukan proposal proyek tersebut secara meyakinkan tentang kelayakan proyek untuk dijalankan.

  Terakhir, pengetahuan manajemen keuangan sangat diperlukan di ber- bagai bidang. Setiap organisasi, baik bisnis maupun non bisnis memerlukan manajemen keuangan untuk mengelola keuangan organisasi. Di samping itu, setiap bagian daiam suatu organisasi juga memerlukan manajemen keuangan untuk mengelola keuangan pada bagiannya. Tanpa adanya pengelolaan yang baik, akan terjadi ketidakefisienan dalam penggunaan keuangan pada setiap bagian dan perusahaan secara menyeluruh.

D. Bidang Dasar Manajemen Keuangan

  Manajemen keuangan dibagi menjadi empat bidang dasar, yaitu keuangan perusahaan (corporate finance), investasi (investments), lembaga keuangan (financial Institutions), dan keuangan internasional (international finance). Keuangan perusahaan mengkaji tentang bagaimana keuangan di suatu perusahaan, terutama perusahaan yang berbentuk korporasi, dikelola sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud, yaitu terutama memaksimumkan kekayaan pemilik.

  Investasi mengkaji tentang bagaimana seharusnya keputusan yang dibuat oleh para investor di pasar keuangan, terutama pasar modal, sehingga ada suatu keseimbangan antara pengembalian yang diharapkan dengan risiko yang ditanggung dalam berinvestasi pada suatu sekuritas. Pada bidang lembaga keuangan, manajemen keuangan mengkaji tentang bagaimana bekerjanya suatu lembaga keuangan clan bagaimana dunia usaha (perusahaan) dapat memanfaatkannya. Terakhir, keuangan internasional mengkaji tentang mekanisme terbentuknya nilai tukar valuta asing dan implikasinya bagi peru- sahaan, terutama perusahaan multinasional dan transnasional.

E. Tujuan Manajemen Perusahaan

  Tujuan manajemen keuangan tidak dapat dilepaskan dari tujuan perusa- haan secara umum. Tujuan perusahaan secara umum meliputi: kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas. Tujuan perusahaan ini kemudian di jabarkan pada masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan, Misalnya, bagian pemasaran, mungkin akan menjabarkan tujuan ini menjadi peningkatan penjualan atau usaha memasuki daerah pasar baru. Bagian produksi dan operasi dapat menjabarkannya menjadi penurunan biaya produksi dan operasi atau usaha untuk mempercepat proses produksi sehingga efsiensi dapat meningkat.

  Maksimalisasi Kekayaan Pemegang Saham versus Laba

  Maksimalisasi kekayaan para pemegang saham merupakan tujuan manajernen keuangan (Warsono, 2003:5). Indikator kekayaan para pemegang saham dapat dilihat dari harga/nilai saham yang dimilikinya di pasar modal. Perusahaan dengan prestasi lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain, pemegang sahamnya akan menikmati kenaikan nilai saham yang lebih tinggi (memperoleh capital gams), dan cenderung memperoleh kemudahan untuk menambah dana baru jika diperlukan.

  Tujuan kedua manajemen keuangan adalah maksimalisasi laba. Laba, menurut akuntansi diartikan sebagai selisih antara pendapatan dengan biaya total.

  Dalam konteks manajemen keuangan, memaksimumkan kekayaan lebih dipilih dibandingkan memaksimumkan laba karena adanya beberapa pertimbangan. Ada empat pertimbangan mengapa memaksimumkan kekayaan bagi para pemilik lebih dipilih dibandingkan dengan memaksimumkan laba yaitu (1) Kekayaan untuk jangka panjang; (2) Risiko atau ketidakpastian; (3) Penjadwalan hasil; dan (4) Pendapatan para pemegang saham. Untuk lebih jelasnya, perbandingan (keunggulan dan kelemahan) antara konsep maksimalisasi kekayaan para pemegang saham dengan laba dapat dilihat pada Tabel II.1.

  Tabel II.1 Perbandingan Keunggulan dan Kelemahan antara Maksimalisasi Laba dan Kekayaan

  Tujuan Keunggulan Kelemahan Maksimalisasi laba Maksimalisasi kekayaan

  1. Mudah menghitung laba

  2. Mudah menentukan hubungan antara keputusan keuangan dan laba

  1. Penekanan pada jangka panjang

  2. Memperhitungkan risiko dan ketidakpastian

  3. Memperhitungkan penjadwalan hasil

  4. Mempertimbang kan laba pemegang

  1. Penekanan pada jangka pendek

  2. Mengabaikan risiko atau ketidakpastian

  3. Mengabaikan penjadwalan hasil

  4. Memerlukan sumber dana segera

  1. Hubungan antara keputusan keuangan dan harga persediaan tidak jelas

  2. Dapat menimbulkan kekhawatiran dan kekecewaan manajemen

  Tujuan manajemen keuangan ketiga adalah memaksimumkan ganjaran bagi manajemen. Ganjaran /kompensasi bagi manajemen dapat berupa fasilitas yang diberikan (kantor yang representatif, kendaraan dinas, dan rumah dinas), dan bentuk insentif lainnya. Memaksimumkan ganjaran bagi para manajer ditujukan untuk memaksimumkan produktivitas mereka, sehingga dengan demikian diharapkan perusahaan akan dapat tumbuh dan berkembang. Dengan pertumbuhan dan perkembangan yang tinggi akan meningkatkan nilai saham perusahaan.

  Tujuan manajemen keuangan keempat adalah sasaran keperilakuan. Manajemen keuangan yang bijaksana juga ditujukan pada sasaran perilaku. Kebijakan di bidang keuangan dapat dipergunakan untuk mempengaruhi para anggota organisasi perusahaan agar berperilaku tertentu, sesuai dengan yang dikehendaki manajemen, seperti harapan terhadap peningkatan semangat kerja dan loyalitas terhadap perusahaan.

  Sasaran keperilakuan dalam manajemen keuangan dapat diilustrasikan dengan adanya rencana kenaikan upah dan gaji. Kemungkinan besar reneana ini ditujukan untuk peningkatan semangat kerja dan loyalitas karyawan. Bagi perusahaan, hal ini merupakan salah satu cara mengantisipasi keluarnya karyawan terlatih dan pembajakan karyawan potensial oleh perusahaan lain, karena semakin ketatnya persaingan di pasar tenaga kerja.

  Tujuan manajemen keuangan yang terakhir adalah tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial perusahaan ini dilakukan karena perusahaan hidup di tengah masyarakat dan eksistensinya sangat bergantung pada masyarakat yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders). .Jadi, beberapa persoalan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, idealnya juga menjadi persoalan bagi perusahaan. Dengan demikian, seharusnya perusahaan ikut serta mernikirkan dan berpartisipasi dalam pemecahan masalah yang ada, sehingga ada semacam timbal baliknya.

F. Fungsi Manajemen Keuangan

  Fungsi manajemen keuangan dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari tugas dan tanggung jawab seorang manajer/direktur keuangan. Tugas dan tanggung jawab manajer keuangan antar perusahaan mungkin saja berbeda. Hal ini mungkin bergantung pada jenis usaha perusahaan, besar kecilnya ukuran perusahaan, atau kompleksitas perusahaan. Ini berarti tugas dan tanggung jawab manajer keuangan antar perusahaan mungkin saja mempunyai cakupan yang berbeda, tetapi ada beberapa kesamaan yang dapat diidentifikasi.

  Secara umum ada tiga macam tugas dan tanggung jawab manajer keuangan (Warsono, 2003:7). Pertama, keputusan investasi (investment decision).

  Keputusan investasi akan menghasilkan kebijakan investasi. Kebijakan investasi ini menyangkut bagaimana manajer keuangan mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Hasil dari kebijakan investasi, secara sederhana dapat dilihat pada sisi aktiva neraca perusahaan.

  Kedua, keputusan pembelanjaan kegiatan usaha (financing decision). Keputusan pembelanjaan kegiatan usaha ini akan menghasilkan kebijakarl sumber pembelanjaan. Dalam hal ini seorang manajer keuangan dituntut untuk rnempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber pembelanjaan yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhankebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Hasil kebijakan sumber pembelanjaan, secara sederhana dapat dilihat pada sisi pasiva neraca perusahaan.

  Terakhir, keputusan manajemen aktiva (assets management decision). Jika aktiva telah diperoleh dan pembelanjaan yang tepat telah tersedia, maka aktiva- aktiva yang ada tetap memerlukan pengelolaan yang efisien. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap bermacam-macam tingkatan dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap aktiva-aktiva yang ada. Tanggung jawab ini menuntut manajer keuangan untuk lebih memperhatikan manajemen aktiva lancar daripada aktiva tetap.

G. Pengertian Laporan Keuangan

  Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dari peristiwa-peristiwa keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dinyatakan dalam satuan mata uang serta penafsiran dari hal yang ditimbulkannya. Laporan keuangan merupakan pertimbangan yang penting oleh para manajer dalam proses pengambilan keputusan.

  Laporan keuangan yang lengkap biasanya akan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan (Kuswadi, 2004:10).

  Jadi pada prinsipnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba/rugi yang merupakan iktisar pertanggungjawaban dari manajer keuangan.

  Hal ini disebabkan karena neraca dan laporan laba/rugi menunjukkan kondisi keuangan perusahaan dan juga kinerja perusahaan tersebut.

  a. Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu periode tertentu. tujuan neraca untuk meninjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun kalender, angka-angka yang ada dalam neraca memberikan informasi yang sangat banyak mengenai keputusan yang sudah diambil oleh perusahaan. Informasi tersebut bisa bersifat operasional maupun strategis, baik kebijakan modal kerja, investasi, maupun kebijakan struktur permodalan yang telah diambil oleh perusahaan.

  b. Laporan Laba Rugi Laporan laba/rugi merupakan laporan mengenai pendapatan, biaya-biaya, dan laba perusahaan selama periode tertentu. Dalam laporan laba/rugi ditunjukan laba/rugi yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dimana dirinci juga penghasilan dan biaya yang telah menimbulkan adanya laba/rugi bagi perusahaan. Dengan kata lain, laporan laba/rugi merupakan laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, laba/rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. c. Laporan Perubahan Posisi Keuangan Laporan perubahan posisi keuangan adalah laporan yang mempunyai peranan penting dalam memberi informasi mengenai berapa besar dan kemana saja dana digunakan serta dari mana sumber dana itu diambil. Dengan demikian laporan sumber dari penggunaan dana akan dapat menjawab pertanyaan, apa yang telah dilakukan perusahaan dengan dana yang dimilikinya. Informasi yang diperoleh dari laporan ini dapat menunjukan apakah perusahaan tersebut sedang maju atau sedang mengalami kesulitan keuangan.

H. Tujuan Laporan Keuangan

  a. Tujuan umum (Husnan, 1995:231) :

  1. Untuk memberikan informasi keuangan sccara kualitatif yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

  2. Menyajikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan.

  3. Menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam menafsirkan kemampuan atau potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

  b. Tujuan kualitatif yang harus dipenuhi agar suatu laporan keuangan bermanfaat :

  1. Relevan, artinya relevansi suatu informasi yang harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.

  2. Dapat dimengerti, artinya informasi dari laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna.

  3. Daya uji, artinya informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independent.

I. Pemakaian Laporan Kuangan

  Laporan keuangan perusahaan akan memberikan banyak informasi keadaan suatu perusahaan. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan alat komunikasi antara data keuangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan itu sendiri. Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda menurut Kuswadi (2004:11), yang meliputi:

  1. Manajer Manajer atau pimpinan peruahaan membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan, sehingga dapat dketahui hasil-hasil yang telah dicapai baik masa lalu maupun masa sekarang. Dari sudut pengendalian internal, manajemen melakukan analisis keuangan dalam rangka merencanakan posisi keuangan perusahaan saat ini dan mengevaluasi kesempatan-kesempatan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan sekarang ini.

  2. Investor Para investor dapat menentukan langkah yang ditempuh dalam penanaman modalnya. Mereka ini berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan. Selanjutnya untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja dan kondisi keuangan jangka pendek perusahaan.

  3. Kreditor Kreditor sangat memerlukan infoni-jasi yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk melunasi pinjaman dan bunga pada saat jatuh tempo melalui laporan keuangan (Prastowo, 1995:3-4).

  4. Karyawan Karyawan tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Karyawan yang tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaiana tes kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja (Prastowo, 1995:4).

  5. Pemerintah Pemerintah membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan pajak sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan pendapatan lain (Prastowo, 1995:4).

  6. Masyarakat Masyarakat dapat mengetahui kontribusi yang diberikan oleh perusahaan terhadap perekonomian nasional melalui laporan keuangan.

  J. Analisis Rasio Keuangan

  Rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Dalam hubungannya dengan keputusan yang diambil oleh perusahaan; analisis rasio ini bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya. Analisis rasio keuangan perusahaan digunakan untuk menilai kondisi dan prestasi keuangan atau perusahaan, Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi prestasi perusahaan. Beberapa penggunaan rasio keuangan antara lain dipakai untuk :

  a. Membandingkan perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama. Rasio dapat menunjukkan faktor-faktor yang berkaitan dengan keberhasilan dan kegagalan perusahaan dan dapat menunjukkan mana perusahaan yang lemah dan yang kuat.

  b. Membandingkan industri-industri yang berbeda Setiap industri mempunyai sifat operasi dan keuangan yang khas. Kekhasan tersebut dapat diidentifikasikan dalam periode waktu yang berbeda. c. Membandingkan prestasi perusahaan dalam periode waktu yangberbeda.

  Setelah melewati suatu periode suatu perusahaan akan membuat norma-norma tertentu yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan di masa mendatang.

  K. Macam-macam Rasio Keuangan

1. Rasio Aktivitas

  Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya. Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat aktiva tertentu yang dimiliki perusahaan, apakah sudah sesuai dan beralasan (reasonable), sangat tinggi, atau sangat rendah jika dipandang dari tingkat penjualan saat ini dan yang diproyeksikan (Van Horne dan Wachwicz, Jr, 1997:156).

  Jika perusahaan mempunyai sangat banyak aktiva, beban bunganya akan sangat tinggi, sehingga labanya menjadi menurun. Di sisi lain, jika aktiva sangat rendah, penjualan yang mendatangkan laba mungkin menurun. Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio aktivitas, maka semakin efektif perusahaan dalam mendayagunakan sumberdayanya. Rasio aktivitas dapat diukur dengan rasio perputaran persediaan (inventory turnover/ITO) dan perputaran aktiva total (total aset turnover/ TATO).

  Rasio perputaran persediaan dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan. Rasio perputaran persediaan dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

  Penjualan Rasio Perputaran Persediaan =

  Persediaan Besarnya hasil perhitungan rasio perputaran persediaan menunjukkan tingkat kecepatan persediaan menjadi kas atau piutang dagang. Semakin tinggi rasio perputaran persediaan, maka akan semakin cepat persediaan perusahaan menjadi kas atau piutang.

  Rasio aktivitas yang kedua adalah rasio perputaran aktiva total. Rasio perputaran aktiva total (total assets turnover ratio) ini mengukur perputaran dari semua aset perusahaan, clan dihitung dengan cara membagi penjualan dengan aktiva total. Secara matematis, rasio aktiva total dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

  Penjualan Rasio Perputaran Aktiva Total =

  Aktiva Total Besarnya hasil perhitungan rasio perputaran aktiva total menunjukkan tingkat kecepatan seluruh aktiva perusahaan menjadi kas atau piutang.

  Semakin tinggi rasio perputaran seluruh aktiva, maka semakin efektif perusahaan dalam mendayagunakan seluruh kativa yang dimilikinya.

2. Rasio Rentabilitas

  Rentabilitas menunjukkan perbandingan laba dengan aktiva atau laba yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Bambang Riyanto, 1991;28).

  Cara untuk menilai rentabilitas perusahaan ada bermacam-macam tergantung pada laba dan aktiva modal yang dibandingkan. Apakah laba yang dihasilkan dari operasi ataukah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri.

  Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba. Rentabilitas modal sendiri dapat dirumuskan sebagai berikut :

  Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara modal dan laba sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam prosentase. Oleh karena itu, pengertiam rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering diartikan sebagai kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada didalamnya untuk menghasilkan laba.

  2004 2005 2006 2007 2008 Rasio Aktivitas

  • Rasio Perputaran persediaan
  • Rasio Perputaran Aktiva total

  Rasio Rentabilitas

  • Rentabilitas modal sendiri
  • Rentabilitas ekonomi

  L. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan (Sawir, 2001:44)

  1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak dibeberapa bidang usaha.

  2. Rasio disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yang merupakan suatu

  penelitian terhadap objek yang penelitiannya terbatas, sehingga kesimpulan yang ditarik terbatas hanya pada objek yang diteliti saja, jadi tidak berlaku secara umum.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat : AHASS Yossan Motor 7542.

  2. Waktu : September

  • – Oktober 2009

  C. Subjek dan Objek Penelitian

  1. Subjek penelitian adalah orang yang terlibat dalam penelitian ini yang bertindak sebagai pemberi informasi berhubungan dengan penelitian yang dilakukan yaitu AHASS Yossan Motor 7542.

  2. Objek penelitian Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan AHASS Yossan Motor 7542.

  D. Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran

  Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti sesuai dengan perumusan masalah.

  Pengukuran variabel dengan membandingkan rasio aktivitas dan rasio rentabilitas.. Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya. Rasio Rentabilitas adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

  E. Teknik Pengumpulan Data