PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA J
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
SOPO EMOSI (SOLAR POWERED EPIRB WITH
MOORING SYSTEM) SEBAGAI ALAT PENENTU
LOKASI KECELAKAAN KAPAL MENGGUNAKAN
TENAGA MATAHARI
BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh:
Arnan Abdurrofi
Oktaqul Anwar
Saeful Huda Mursito
Alif Fadhilah
21090114120065
21090114120021
21090114120063
21090114140126
2014
2014
2014
2014
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .............................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
Ringkasan......................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................2
1.4. Luaran........................................................................................................2
1.5. Manfaat……..............................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. EPIRB........................................................................................................4
2.2. Energi Surya Photovoltaic.........................................................................4
2.3. Mooring System........................................................................................4
2.4 Rangkaian Sensor Air.................................................................................4
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Peralatan yang Diperlukan ......................................................................... 5
3.2. Studi Literatur............................................................................................5
3.3. Identifikasi Cara Kerja dan Pemodelan Alat.............................................5
3.4. Pembuatan Alat.........................................................................................6
3.5. Pengujian Alat...........................................................................................7
3.6. Analisis......................................................................................................7
BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN
4.1 Rancangan Biaya........................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
LAMPIRAN
iii
RINGKASAN
EPIRB (Emergency Position Indicating Radiobeacon) merupakan alat
yang berfungsi untuk memanggil bantuan saat terjadi keadaan darurat (umumnya
di laut) dengan cara memancarkan pesan terenkripsi pada frekuesi 406 MHz
melalui satelit dan stasiun pusat di bumi ke badan penyelamatan terdekat. Alat ini
dapat dipoerasikan secara manual maupun mengambang secara otomatis saat
kapal tenggelam. Dengan baterai yang dapat bertahan selama 2 hari pada suhu air
laut, alat ini cukup efektif dalam pencarian kapal yang mengalami keadaan
darurat, dalam jangka pendek. Tetapi pada kasus kecelakaan kapal yang memakan
waktu pencarian berhari-hari alat ini tidak dapat diandalkan. Selain itu adanya
gelombang laut mengurangi keakuratan posisi kecelakaan karena alat ini akan
terbawa arus.
SOPO EMOSI (Solar Powered EPIRB with Mooring System) hadir
sebagai solusi alat keselamatan kapal yang lebih tahan lama dan akurat dengan
cara mengganti penggunaan baterai menjadi panel surya, sehingga dapat mengisi
ulang daya EPIRB secara otomatis. Selain itu dengan adanya sistem penambatan
(mooring system) pada kapal akan menambah keakuratan posisi kapal berada.
Tujuan dibuatnya alat ini adalah untuk meningkatkan standar keselamatan
pelayaran, memudahkan pencarian kapal saat terjadi kecelakaan dan
meminimalisir
jatuhnya
korban.
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan Pelayaran didefinisikan sebagai suatu keadaan terpenuhinya
persyaratan keselamatan dan keamanan kapal di perairan maupun kepelabuhanan.
Terdapat banyak penyebab kecelakaan kapal laut; mulai dari tidak diindahkannya
keharusan tiap kendaraan yang berada di atas kapal untuk diikat (lashing),
penempatan barang yang tidak memperhitungkan titik berat kapal dan gaya lengan
stabil, sampai persoalan sepele seperti muatan kapal yang melebihi kapasitas.
Bahkan kapal yang telah memenuhi syarat keselamatan pun tidak terlepas dari
resiko kecelakaan akibat bencana alam.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Wolfgang Rosenthal dari GKSS
Research Centre di Jerman, menunjukkan bahwa rata rata dua kapal besar
tenggelam setiap minggunya, penyebab kecelakaan tersebut kebanyakan hanya
dianggap sebagai cuaca buruk dan tidak pernah dipelajari sedetail kecelekaan
pesawat. Hal ini menunjukkan bahwa resiko kecelakaan kapal setiap tahunnya
sangat tinggi dan besar kemungkinan suatu kapal dapat mengalami kecelakaan di
tengah samudera dan tidak pernah ditemukan. Gagasan ini diperkuat dengan data
dari Lloyd/Allianz yang menunjukkan bahwa setiap tahunnya terdapat setidaknya
satu kapal yang sama sekali hilang tanpa jejak.
Dalam Konvensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di laut atau yang
lebih dikenal dengan Safety of Life at Sea (SOLAS) tahun 1974/78, yakni
konvensi yang mencakup aspek keselamatan kapal, termasuk konstruksi, navigasi,
dan komunikasi. Mengatur penggunaan EPIRB sebagai salah satu syarat
komunikasi minimum untuk semua kapal.
EPIRB (Emergency Position Indicating Radiobeacon) merupakan alat
yang berfungsi untuk memanggil bantuan saat terjadi keadaan darurat (umumnya
di laut) dengan cara memancarkan pesan terenkripsi pada frekuesi 406 MHz
melalui satelit dan stasiun pusat di bumi ke badan penyelamatan terdekat.
Alat ini sangat menunjang keselamatan kapal, terutama pada saat terjadi
kecelakaan di tengah laut. Sayangnya daya baterainya sendiri tidak lebih dari 2
hari pada suhu air laut, sehingga tidak efektif apabila pencarian memakan waktu
lebih lama. Selain itu EPIRB yang mengapung bebas di laut lepas dapat terbawa
ombak dan memperburuk akurasi alat tersebut. Kelemahan tersebut dapat diatasi
dengan menggunakan sebuah alat yang merupakan penyempurnaan dari EPIRB
konvensional yang mempunyai kekuatan baterai yang lebih lama serta
keakuratannya yang tinggi.
2
SOPO EMOSI (Solar Powered EPIRB with Mooring System), sebuah
inovasi alat keselamatan kapal berbasis EPIRB dengan menggunakan tenaga
surya sebagai sumber energi pengganti baterai yang auto-rechargeable sehingga
alat ini dapat tetap beroperasi berhari-hari tanpa kehabisan energi. Selain itu alat
ini juga dilengkapi dengan sistem penambatan (mooring system) dengan cara
menghubungkannya dengan kapal, sehingga pencarian kapal yang tenggelam akan
lebih mudah dan akurat, membuat alat ini semakin efektif daripada EPIRB pada
umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
permasalahan yang dibahas dalam karsa cipta ini adalah:
diatas,
maka
1. Bagaimana SOPO EMOSI dapat meningkatkan keselamatan dalam
pelayaran?
2. Bagaimana cara kerja SOPO EMOSI?
3. Bagaimana perbandingan efektifitas kerja alat SOPO EMOSI dengan
EPIRB konvensional?
1.3 Tujuan
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa di bidang karsa cipta ini
adalah:
1. Menciptakan alat penentu lokasi kecelakaan kapal dengan cara
memodifikasi EPIRB konvensional menjadi tenaga surya dan
menambahkan sistem penambatan (mooring system).
2. Menjelaskan cara kerja SOPO EMOSI saat terjadi kecelakaan kapal.
3. Membandingkan efektifitas kerja antara alat SOPO EMOSI dan EPIRB
konvensional dengan cara pengujian dan analisis kekuatan baterai.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah terciptanya
alat SOPO EMOSI sebagai pengganti EPIRB konvensional, yang menggunakan
tenaga surya dan sistem penambatan (mooring system) dalam meningkatkan
keselamatan dalam pelayaran.
1.5 Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Alat ini dapat meningkatkan standar keselamatan pelayaran,
sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk menggunakan transportasi
kapal. Meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun harta.
3
2. Bagi Negara Indonesia
Alat ini dapat memberi peran serta besar mempersiapkan pelayaran
negara Indonesia menghadapi AEC (ASEAN Economy Community), serta
mendukung cita-cita pemerintah dalam membangun poros maritim
nasional.
3. Bagi Mahasiswa
Program ini dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam
pengembangan teknologi tepat guna bagi masyarakat sehingga tercapailah
fungsi mahasiswa dalam tri darma perguruan tinggi. Selain itu tidak
menutup
kemungkinan
dikemudian
hari,
mahasiswa
dapat
mengembangkan karsa cipta baru yang lebih baik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 EPIRB
EPIRB (Emergency Position Indicating Radiobeacon) merupakan sebuah
alat yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal radio saat terjadi keadaan
darurat, seperti layaknya ELT (Emergency Locator Transmitter) pada pesawat.
EPIRB merupakan sebuah transmitter yang mengirimkan sinyal darurat pada
saluran VHF (Very High Frequency) tertentu yang telah ditetapkan oleh
persetujuan internasional. Alat ini tidak memerlukan pengaturan ataupun
penyetelan; karena hanya terdapat satu switch, yaitu tombol on/hidup dan
off/mati. Pada beberapa model mempunyai desain float-free dan aktif secara
otomatis saat kapal tenggelam. (Howard, Jim (2000). Handbook of Offshore
Cruising: The Dream and Reality of Modern Ocean Cruising. Lanham: Sheridan
House).
2.2 Energi Surya Photovoltaic
Energi surya photovoltaic dihasilkan dengan mengubah energi matahari
menggunakan sel surya yang terdiri dari rangkaian panel unsur semikonduktor,
misalnya lapisan silikon yang tipis. Lempengan silikon itu dipasang dengan posisi
sejajar dalam sebuah panel yang terbuat dari aluminium atau baja anti karat dan
dilindungi oleh kaca atau plastik. Lempengan silikon itu kemudaian dirangkaikan
secara seri menggunakan kisi-kisi kabel penghantar arus listrik. Bila sel surya itu
terkena matahari maka pada lapisan silikon terjadi pemisahan elektron dari atom
silikon sehingga dibangkitkan arus listrik. (Utomo, Pristiadi (2007). FISIKA
Interaktif Kls.X IPA. Jakarta: Azka Press).
2.3 Mooring System
Mooring System (Sistem Penambatan) pada prinsipnya adalah untuk
“mengamankan” posisi kapal agar tetap pada tempatnya. Secara umum, mooring
system yang digunakan untuk FSO/FPSO (Floating Production Storage and
Offloading), menambatkan kapal di dermaga atau menarik kapal oleh Tug boat
(kapal tunda) atau oleh kapal lain. (Khetagurov, M (2004). Marine Auxiliary
Machinery and Systems. Hawaii: University Press of the Pacific).
2.4 Rangkaian Sensor Air
Rangkaian Sensor Air merupakan rangkaian yang memanfaatkan sifat
karakteristik transistor sebagai saklar. Contoh penggunaan sensor air misalnya
untuk otomatisasi pengisian air pada bak mandi, pendeteksi banjir jika seandainya
daerah anda sering dilanda banjir dan bisa digunakan untuk aplikasi lainnya.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Peralatan yang Diperlukan
1. EPIRB
2. Fiber Body Hull
3. Panel Surya 10wp
4. Inverter
5. Baterai Kering 4Ah 12v
6. Charge Controller
7. Sensor WLC
8. Katrol dan Tali
3.2 Studi Literatur
Yaitu mencari materi penunjang dari buku, jurnal maupun sumber lain,
meliputi hal hal sebagai berikut :
a. Studi Teknologi Terdahulu
Mempelajari teknologi yang menjadi dasar dalam melakukan
pengembangan dan penyempurnaan. Dalam kasus ini, EPIRB yang sering
digunakan sekarang dapat bertahan selama 2 hari dengan menggunakan
baterai dan mempunyai tali tetapi tidak dapat ditambatkan pada kapal.
b. Studi Teknologi yang Akan Diterapkan
Mengumpulkan data tentang energi surya dan pemanfaatannya serta alatalat yang dibutuhkan. Selain itu juga melakukan studi literatur terhadap
sumber yang berkaitan dengan penambatan kapal (mooring system).
3.3 Identifikasi Cara Kerja dan Pemodelan Alat
Kegiatan ini dilakukan untuk mencari permodelan matematika dari alat
dengan cara kerja yang efektif. Dalam hal ini, model SOPO EMOSI akan
berbentuk bola yang berbahan fiber ringan dan dapat mengapung di laut, setengah
volume bola tersebut terbuat dari kaca transparan, tetap menggunakan EPIRB
terdahulu sebagai rangkaian utama, menambahkan panel surya sebagai pengganti
baterai dan mengaitkan katrol yang terhubung oleh tali kepada kapal, selain itu
menggunakan sensor air untuk pengaktifannya.
6
3.4 Pembuatan Alat
Yakni menyatukan seluruh komponen yang dibutuhkan sehingga menjadi
permodelan yang sudah direncanakan. Tahap-tahap pembuatan alat adalah sebagai
berikut:
Start
Pembuatan Hull /
Lambung
Pembuatan Hull /
Lambung
Penempatan
Komponen
Menghubungkan Panel
Surya, Chrge Inverter,
Aki dan Inverter
Menghubungkan
Inverter dan EPIRB
Menambatkan
tali
Menghubungkan
Sensor WLC dengan
saklar
Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan
1. Pembuatan lambung (hull) yang berbahan dasar serat fiber, fungsinya
sebagai tempat seluruh komponen alat berada.
7
2. Penempatan komponen pada tempat yang sudah direncanakan antara
lain; EPIRB, panel surya, inverter, charge controller, aki, sensor dan
katrol.
3. Menghubungkan panel surya dengan charge controller, aki dan
inverter.
4. Menghubungkan inverter dengan EPIRB.
5. Menambatkan tali pada katrol.
6. Memasang sensor wlc dan dihubungkan dengan saklar on/off EPIRB.
3.5 Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan untuk menetukan keberhasilan dari sistem yang
direncanakan. Dalam hal ini pengujian dititikberatkan pada pengisian baterai
menggunakan sinar matahari, kestabilan alat saat mengapung, sensivitas sensor
air, dan kinerja sistem penambatan.
3.6 Analisis
Menganalisi hasil pengujian alat, mencari kelemahan-kelemahan yang ada
agar dapat disempurakan sehingga dapat berfungsi optimal. Hasil analisis akan
menentukan sifat dan karakteristik alat.
Gambar 2. Cara Kerja SOPOE MOSI
8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya
No.
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang
Biaya Habis Pakai
Perjalanan
Lain-lain
Jumlah
Biaya (Rp)
2.714.000
4.850.000
1.680.000
1.416.000
10.660.000
4.2 Jadwal Kegiatan
PKM-KC ini akan dilaksanakan dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:
Bulan
No
Kegiatan
I
II
III
IV
V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
3
Studi literatur
Identifikasi cara kerja
dan permodelan
Pembuatan alat
4
Pengujian alat
5
Analisis
6
Penyusunan laporan
2
9
DAFTAR PUSTAKA
Casey, Susan (2011). The Wave: In Pursuit of the Rogues, Freaks, and Giants of
the Ocean. New York: Knopf Doubleday.
Howard, Jim (2000). Handbook of Offshore Cruising: The Dream and Reality of
Modern Ocean Cruising. Lanham: Sheridan House.
IMO. (2009). SOLAS 1974 Consolidated Edition 2009.
Khetagurov, M (2004). Marine Auxiliary Machinery and Systems. Hawaii:
University Press of the Pacific.
Utomo, Pristiadi (2007). FISIKA Interaktif Kls.X IPA. Jakarta: Azka Press.
10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon
Arnan Abdurrofi
L
S1-Teknik Perkapalan
21090114120065
Surakarta, 21 November 1996
[email protected]
085943275784
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SD Negeri
Karangasem 1
Surakarta
2003-2008
SMP
SMP Negeri 2
Surakarta
SMA
SMA Negeri 4
Surakarta
2008-2011
IPA
2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi yang lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
11
12
13
14
15
Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
Nama Lengkap
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
NIP
NIDN
Untung Budiarto, ST, MT ( L )
Lektor
197406181999031002
0018067403
6
7
8
9
10
11
12
13
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
No. Telp/Faks/HP
Alamat Kantor
No. Telp/Faks
Alamat e-mail
Lulusan yang Telah dihasilkan
Mata Kuliah yg Diampu
Kebumen, 18 Juni 1974
Jl. Gondang Timur IV No.50 Tembalang Semarang
02470740231/-/08156609783
Jl. Prof Sudarto SH No.1 Semarang
02476480784/02476480784
[email protected]
S-1 = 30 orang
1. Mesin Penggerak Kapal
2. Elemen Mesin
3. Permesinan Bantu Kapal
4. Teori dan Aplikasi Optimasi
5. Metode Numerik
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi
Nama Pembimbing
S-1
ITS Surabaya
Teknik Mesin Kapal
1993-1998
Analisa Pengunaan Metoda
Refrigerated Sea Water pada
Palka Kapal Kapal
Ir. Aguk Zuhdi, M.Eng
S-2
ITS Surabaya
Teknik Mesin Kapal
2000-2003
Penggunaan Dry Ice Sebagai
Pendingin Ikan Dengan Bantuan
Blower
Dr. Ir. Alam Baheramsyah, M.Si
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No
Tahun
1
2008
2
2008
3
2009
4
2010
5
2011
6
2012
Pendanaan
Judul Penelitian
Sumber
Jml (Juta
Rp)
Perancangan Sistem Solar Cell untuk Penggerak DIPA
5
Motor Listrik Kapal Nelayan
FT.Undip
Biodiesel Kelapa dan Uji unjuk Kerja di Mesin Hibah
30
Diesel
Bersaing
Produksi Biodiesel Kelapa Enzimatis Dan Uji
Hibah
30
Unjuk Kerja Di Mesin Diesel
Bersaing
Analisa Karakteristik Kapal Ikan Tradisional
DIPA
15
Pantura Jawa Tengah
FT.Undip
Pengembangan Gugus Kendali Mutu Pada PT. Jasa
15
Prodi
Marina Indah Semarang
Perancangan kapal ikan tradisional berbasis
DP2M
karakteristik teknis dan kultur masyarakat pantura
40
DIKTI
Jawa Tengah (tahun ke-1)
16
7
8
2013
2014
Perancangan kapal ikan tradisional berbasis
karakteristik teknis dan kultur masyarakat pantura
Jawa Tengah (tahun ke-2)
Perancangan Desain Kapal Ikan Berdasar Kearifan
Lokal Masyarakat Nelayan Daerah Penangkapan
ZEE Indonesia (tahun ke 1)
Ditlitabmas
DIKTI
50
PNBP
UNDIP
50
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No
Tahun
1
2008
2
2008
3
2009
4
2009
5
2010
6
2010
7
2011
8
2011
9
2012
10
2012
11
2012
12
2012
13
2012
14
2013
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pelatihan teknik menggambar dan membuat balingbaling (propeller) bagi pengrajin kapal traadisinal di
kabupaten Batang Jawa Tengah
Pengawasan pembangunan kapal pengawas perikanan
di kabupaten Rembang
Upaya peningkatan ketrampilanbagi para pekerja sub
kontrator tentang pembacaan tanda gambar pada
gambar kerja di PT Jasa marina Indah Semarang.
Pelatihan teknik menggambar Rencana Garis (lines
plan) bagi pengrajin kapal tradisional di kabupaten
Batang Jawa Tengah.
Pengawasan pembangunan kapal Pengawas Periakanan
(Grass Crap) di Pening kabupaten Semarang.
Peningkatan ketrampilan bagi para pekerja sub
kontrator tentang pembacaan tanda gambar pada
gambar kerja
Kegiatan penanaman bakau sebagai upaya untuk
mengurangi abrasi pantai di dusun badong desa
sidogemah kecamatan sayung kabupaten Demak
(IbM) bagi industri kecil komponen kapal pada
perusahaan pengecoran logam “setia kawan”, “artha
mandiri” dan “karya manunggal” di kabupaten Tegal
Jawa Tengah
Uji Terap Biodiesel Minyak Jarak Jenis B5, B10, B15
pada Kapal Tradisional Nelayan di Tambak Lorok
Semarang
IbM kelompok pembuat parut dan alat dapur melalui
peningkatan kualitas produk di sentra industri kecil
peralatran dapur
Pelatihan tentang teknik menggambar rencana garis
sebagai bentuk badan kapal dan gambar kerja bagi
pembuat kapal kayu tradisional di kabupaten Batang
Jawa Tengah
Perencanaan Kapal Ikan 30 GT untuk Nelayan
sebanyak 2 Buah T.A 2012
Pengawasan Pembangunan Kapal INKA MINA
Provinsi D.I.Yogyakarta di Banyuwangi
Perencanaan Kapal Ikan 30 GT untuk Nelayan
sebanyak 2 Buah T.A 2013
Sumber
DIPA FT
Undip
DIPA FT
Undip
DIPA FT
Undip
Jml
(Juta Rp)
5
5
5
DIPA FT
7,5
DIPA FT
Undip
DIPA FT
Undip
DIPA FT
Undip
DP2M
Dikti
5
5
5
40
DIPA FT
Undip
5
Dikti
40
DIPA FT
Undip
20
Pemrov
D.I.Y
Pemrov
D.I.Y
Pemrov
D.I.Y
40
30
40
17
18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
No.
Nama / NIM
Program
Studi
Bidang Ilmu
(Peminatan)
1
Arnan Abdurrofi
(21090114120065)
S1-Teknik
Perkapalan
-
2
Oktaqul Anwar
(21090114120021)
S1-Teknik
Perkapalan
-
3
Saeful Huda Mursito
(21090114120063)
S1-Teknik
Perkapalan
-
4
Alif Fadhilah
S1-Teknik
Perkapalan
-
Alokasi
Waktu
Uraian Tugas
(Jam/Min
ggu)
15
Pembuat proposal,
pencetus ide,
penanggung jawab
dan pelaksana
utama
8
Pembantu pelaksana,
perakit model dan
kelistrikan
8
Pembantu pelaksana,
perancang permodelan
dan sirkuit
8
Pembantu pelaksana,
perancang permodelan
dan sirkuit
19
20
Lampiran 5. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Obeng
Cutter
Soldier
Tenol
Kunci Lengkap
Kabel
Bor Listrik
Skrup
Carabiner
Cat Kapal
Kuas
Resin
Gergaji Besi
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Sebagai alat pengencang
baut
Sebagai alat pemotong
Sebagai alat pelebur tenol
Sebagai penyambung logam
Sebagai pengencang mur
Sebagai penyambung
komponen
Sebagai pelubang mur
Alat pengencang baut
Sebagai penjepit alat dengan
katrol
Pengecatan anti air
Alat pengecat
Penguat warna cat
Alat pemotong besi dan
fiber
SUB TOTAL (Rp)
1 Paket
Harga Satuan
(Rp)
200.000
3 Buah
2 Buah
2 Roll
1 Set
1 Roll
8.000
50.000
10.000
300.000
300.000
24.000
100.000
20.000
300.000
300.000
1 Buah
30 Buah
2 Buah
530.000
3.000
100.000
530.000
90.000
200.000
2 Liter
3 Buah
1 Kaleng
2 Set
160.000
20.000
70.000
250.000
320.000
60.000
70.000
500.000
Jumlah (Rp)
200.000
2.714.000
2. Biaya Habis Pakai
Material
EPIRB
McMurdo
Smartfind Plus
Category 2
Cetak Fiber
Panel Surya
Katrol
Sensor WLC
Sebagai komponen utama
1 Buah
Harga Satuan
(Rp)
3.500.000
Sebagai lambung utama
Sebagai sumber energi
utama komponen
Sebagai penggulung tali
Sensor pendeteksi air
SUB TOTAL (Rp)
1 Buah
1 Paket
500.000
700.000
500.000
700.000
1 Buah
1 Buah
100.000
50.000
100.000
50.000
4.850.000
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Jumlah (Rp)
3.500.000
21
3. Perjalanan
Material
Survey harga dan
ketersediaan alat
Pengujian dan analisis alat
30 liter
Harga Satuan
(Rp)
8.000
30 liter
8.000
240.000
Biaya pengiriman barang
dari luar negeri
SUB TOTAL (Rp)
1 kali
1.200.000
1.200.000
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Makan dan minum anggota
Untuk mencetak proposal,
laporan kemajuan, laporan
akhir dan revisi-revisi serta
laporan neraca keuangan
usaha
Bolpoin, penggaris, spidol,
dll
Berkomunikasi antar tim,
memudahkan koordinasi
Penjilidan dan penyampulan
proposal
Studi literatur, survey harga,
dan komunikasi antar
anggota
Memudahkan dalam
mengakses internet
SUB TOTAL (Rp)
1 Paket
1 Rim
Harga Satuan
(Rp)
540.000
40.000
1 Paket
50.000
50.000
5 Bulan
60.000
300.000
6 Kali
6.000
36.000
5 Bulan
30.000
150.000
1 Buah
300.000
300.000
Justifikasi Pemakaian
Perjalanan ke
Semarang
Perjalanan ke
Danau/Pantai
Transportasi
Kuantitas
Jumlah (Rp)
240.000
1.680.000
4. Lain-lain
Material
Konsumsi
Kertas HVS
80gram
Alat tulis
Komunikasi
Penjilidan dan
Penyampuan
Akses Internet
selama 5 bulan
Modem
HUAWEI
TOTAL (KESELURUHAN)
Jumlah (Rp)
540.000
40.000
1.416.000
Rp. 10.660.000
22
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkan
21cm
50cm
50cm
JUDUL PROGRAM:
SOPO EMOSI (SOLAR POWERED EPIRB WITH
MOORING SYSTEM) SEBAGAI ALAT PENENTU
LOKASI KECELAKAAN KAPAL MENGGUNAKAN
TENAGA MATAHARI
BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh:
Arnan Abdurrofi
Oktaqul Anwar
Saeful Huda Mursito
Alif Fadhilah
21090114120065
21090114120021
21090114120063
21090114140126
2014
2014
2014
2014
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .............................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
Ringkasan......................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................2
1.4. Luaran........................................................................................................2
1.5. Manfaat……..............................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. EPIRB........................................................................................................4
2.2. Energi Surya Photovoltaic.........................................................................4
2.3. Mooring System........................................................................................4
2.4 Rangkaian Sensor Air.................................................................................4
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Peralatan yang Diperlukan ......................................................................... 5
3.2. Studi Literatur............................................................................................5
3.3. Identifikasi Cara Kerja dan Pemodelan Alat.............................................5
3.4. Pembuatan Alat.........................................................................................6
3.5. Pengujian Alat...........................................................................................7
3.6. Analisis......................................................................................................7
BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN
4.1 Rancangan Biaya........................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
LAMPIRAN
iii
RINGKASAN
EPIRB (Emergency Position Indicating Radiobeacon) merupakan alat
yang berfungsi untuk memanggil bantuan saat terjadi keadaan darurat (umumnya
di laut) dengan cara memancarkan pesan terenkripsi pada frekuesi 406 MHz
melalui satelit dan stasiun pusat di bumi ke badan penyelamatan terdekat. Alat ini
dapat dipoerasikan secara manual maupun mengambang secara otomatis saat
kapal tenggelam. Dengan baterai yang dapat bertahan selama 2 hari pada suhu air
laut, alat ini cukup efektif dalam pencarian kapal yang mengalami keadaan
darurat, dalam jangka pendek. Tetapi pada kasus kecelakaan kapal yang memakan
waktu pencarian berhari-hari alat ini tidak dapat diandalkan. Selain itu adanya
gelombang laut mengurangi keakuratan posisi kecelakaan karena alat ini akan
terbawa arus.
SOPO EMOSI (Solar Powered EPIRB with Mooring System) hadir
sebagai solusi alat keselamatan kapal yang lebih tahan lama dan akurat dengan
cara mengganti penggunaan baterai menjadi panel surya, sehingga dapat mengisi
ulang daya EPIRB secara otomatis. Selain itu dengan adanya sistem penambatan
(mooring system) pada kapal akan menambah keakuratan posisi kapal berada.
Tujuan dibuatnya alat ini adalah untuk meningkatkan standar keselamatan
pelayaran, memudahkan pencarian kapal saat terjadi kecelakaan dan
meminimalisir
jatuhnya
korban.
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan Pelayaran didefinisikan sebagai suatu keadaan terpenuhinya
persyaratan keselamatan dan keamanan kapal di perairan maupun kepelabuhanan.
Terdapat banyak penyebab kecelakaan kapal laut; mulai dari tidak diindahkannya
keharusan tiap kendaraan yang berada di atas kapal untuk diikat (lashing),
penempatan barang yang tidak memperhitungkan titik berat kapal dan gaya lengan
stabil, sampai persoalan sepele seperti muatan kapal yang melebihi kapasitas.
Bahkan kapal yang telah memenuhi syarat keselamatan pun tidak terlepas dari
resiko kecelakaan akibat bencana alam.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Wolfgang Rosenthal dari GKSS
Research Centre di Jerman, menunjukkan bahwa rata rata dua kapal besar
tenggelam setiap minggunya, penyebab kecelakaan tersebut kebanyakan hanya
dianggap sebagai cuaca buruk dan tidak pernah dipelajari sedetail kecelekaan
pesawat. Hal ini menunjukkan bahwa resiko kecelakaan kapal setiap tahunnya
sangat tinggi dan besar kemungkinan suatu kapal dapat mengalami kecelakaan di
tengah samudera dan tidak pernah ditemukan. Gagasan ini diperkuat dengan data
dari Lloyd/Allianz yang menunjukkan bahwa setiap tahunnya terdapat setidaknya
satu kapal yang sama sekali hilang tanpa jejak.
Dalam Konvensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di laut atau yang
lebih dikenal dengan Safety of Life at Sea (SOLAS) tahun 1974/78, yakni
konvensi yang mencakup aspek keselamatan kapal, termasuk konstruksi, navigasi,
dan komunikasi. Mengatur penggunaan EPIRB sebagai salah satu syarat
komunikasi minimum untuk semua kapal.
EPIRB (Emergency Position Indicating Radiobeacon) merupakan alat
yang berfungsi untuk memanggil bantuan saat terjadi keadaan darurat (umumnya
di laut) dengan cara memancarkan pesan terenkripsi pada frekuesi 406 MHz
melalui satelit dan stasiun pusat di bumi ke badan penyelamatan terdekat.
Alat ini sangat menunjang keselamatan kapal, terutama pada saat terjadi
kecelakaan di tengah laut. Sayangnya daya baterainya sendiri tidak lebih dari 2
hari pada suhu air laut, sehingga tidak efektif apabila pencarian memakan waktu
lebih lama. Selain itu EPIRB yang mengapung bebas di laut lepas dapat terbawa
ombak dan memperburuk akurasi alat tersebut. Kelemahan tersebut dapat diatasi
dengan menggunakan sebuah alat yang merupakan penyempurnaan dari EPIRB
konvensional yang mempunyai kekuatan baterai yang lebih lama serta
keakuratannya yang tinggi.
2
SOPO EMOSI (Solar Powered EPIRB with Mooring System), sebuah
inovasi alat keselamatan kapal berbasis EPIRB dengan menggunakan tenaga
surya sebagai sumber energi pengganti baterai yang auto-rechargeable sehingga
alat ini dapat tetap beroperasi berhari-hari tanpa kehabisan energi. Selain itu alat
ini juga dilengkapi dengan sistem penambatan (mooring system) dengan cara
menghubungkannya dengan kapal, sehingga pencarian kapal yang tenggelam akan
lebih mudah dan akurat, membuat alat ini semakin efektif daripada EPIRB pada
umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
permasalahan yang dibahas dalam karsa cipta ini adalah:
diatas,
maka
1. Bagaimana SOPO EMOSI dapat meningkatkan keselamatan dalam
pelayaran?
2. Bagaimana cara kerja SOPO EMOSI?
3. Bagaimana perbandingan efektifitas kerja alat SOPO EMOSI dengan
EPIRB konvensional?
1.3 Tujuan
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa di bidang karsa cipta ini
adalah:
1. Menciptakan alat penentu lokasi kecelakaan kapal dengan cara
memodifikasi EPIRB konvensional menjadi tenaga surya dan
menambahkan sistem penambatan (mooring system).
2. Menjelaskan cara kerja SOPO EMOSI saat terjadi kecelakaan kapal.
3. Membandingkan efektifitas kerja antara alat SOPO EMOSI dan EPIRB
konvensional dengan cara pengujian dan analisis kekuatan baterai.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah terciptanya
alat SOPO EMOSI sebagai pengganti EPIRB konvensional, yang menggunakan
tenaga surya dan sistem penambatan (mooring system) dalam meningkatkan
keselamatan dalam pelayaran.
1.5 Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Alat ini dapat meningkatkan standar keselamatan pelayaran,
sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk menggunakan transportasi
kapal. Meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun harta.
3
2. Bagi Negara Indonesia
Alat ini dapat memberi peran serta besar mempersiapkan pelayaran
negara Indonesia menghadapi AEC (ASEAN Economy Community), serta
mendukung cita-cita pemerintah dalam membangun poros maritim
nasional.
3. Bagi Mahasiswa
Program ini dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam
pengembangan teknologi tepat guna bagi masyarakat sehingga tercapailah
fungsi mahasiswa dalam tri darma perguruan tinggi. Selain itu tidak
menutup
kemungkinan
dikemudian
hari,
mahasiswa
dapat
mengembangkan karsa cipta baru yang lebih baik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 EPIRB
EPIRB (Emergency Position Indicating Radiobeacon) merupakan sebuah
alat yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal radio saat terjadi keadaan
darurat, seperti layaknya ELT (Emergency Locator Transmitter) pada pesawat.
EPIRB merupakan sebuah transmitter yang mengirimkan sinyal darurat pada
saluran VHF (Very High Frequency) tertentu yang telah ditetapkan oleh
persetujuan internasional. Alat ini tidak memerlukan pengaturan ataupun
penyetelan; karena hanya terdapat satu switch, yaitu tombol on/hidup dan
off/mati. Pada beberapa model mempunyai desain float-free dan aktif secara
otomatis saat kapal tenggelam. (Howard, Jim (2000). Handbook of Offshore
Cruising: The Dream and Reality of Modern Ocean Cruising. Lanham: Sheridan
House).
2.2 Energi Surya Photovoltaic
Energi surya photovoltaic dihasilkan dengan mengubah energi matahari
menggunakan sel surya yang terdiri dari rangkaian panel unsur semikonduktor,
misalnya lapisan silikon yang tipis. Lempengan silikon itu dipasang dengan posisi
sejajar dalam sebuah panel yang terbuat dari aluminium atau baja anti karat dan
dilindungi oleh kaca atau plastik. Lempengan silikon itu kemudaian dirangkaikan
secara seri menggunakan kisi-kisi kabel penghantar arus listrik. Bila sel surya itu
terkena matahari maka pada lapisan silikon terjadi pemisahan elektron dari atom
silikon sehingga dibangkitkan arus listrik. (Utomo, Pristiadi (2007). FISIKA
Interaktif Kls.X IPA. Jakarta: Azka Press).
2.3 Mooring System
Mooring System (Sistem Penambatan) pada prinsipnya adalah untuk
“mengamankan” posisi kapal agar tetap pada tempatnya. Secara umum, mooring
system yang digunakan untuk FSO/FPSO (Floating Production Storage and
Offloading), menambatkan kapal di dermaga atau menarik kapal oleh Tug boat
(kapal tunda) atau oleh kapal lain. (Khetagurov, M (2004). Marine Auxiliary
Machinery and Systems. Hawaii: University Press of the Pacific).
2.4 Rangkaian Sensor Air
Rangkaian Sensor Air merupakan rangkaian yang memanfaatkan sifat
karakteristik transistor sebagai saklar. Contoh penggunaan sensor air misalnya
untuk otomatisasi pengisian air pada bak mandi, pendeteksi banjir jika seandainya
daerah anda sering dilanda banjir dan bisa digunakan untuk aplikasi lainnya.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Peralatan yang Diperlukan
1. EPIRB
2. Fiber Body Hull
3. Panel Surya 10wp
4. Inverter
5. Baterai Kering 4Ah 12v
6. Charge Controller
7. Sensor WLC
8. Katrol dan Tali
3.2 Studi Literatur
Yaitu mencari materi penunjang dari buku, jurnal maupun sumber lain,
meliputi hal hal sebagai berikut :
a. Studi Teknologi Terdahulu
Mempelajari teknologi yang menjadi dasar dalam melakukan
pengembangan dan penyempurnaan. Dalam kasus ini, EPIRB yang sering
digunakan sekarang dapat bertahan selama 2 hari dengan menggunakan
baterai dan mempunyai tali tetapi tidak dapat ditambatkan pada kapal.
b. Studi Teknologi yang Akan Diterapkan
Mengumpulkan data tentang energi surya dan pemanfaatannya serta alatalat yang dibutuhkan. Selain itu juga melakukan studi literatur terhadap
sumber yang berkaitan dengan penambatan kapal (mooring system).
3.3 Identifikasi Cara Kerja dan Pemodelan Alat
Kegiatan ini dilakukan untuk mencari permodelan matematika dari alat
dengan cara kerja yang efektif. Dalam hal ini, model SOPO EMOSI akan
berbentuk bola yang berbahan fiber ringan dan dapat mengapung di laut, setengah
volume bola tersebut terbuat dari kaca transparan, tetap menggunakan EPIRB
terdahulu sebagai rangkaian utama, menambahkan panel surya sebagai pengganti
baterai dan mengaitkan katrol yang terhubung oleh tali kepada kapal, selain itu
menggunakan sensor air untuk pengaktifannya.
6
3.4 Pembuatan Alat
Yakni menyatukan seluruh komponen yang dibutuhkan sehingga menjadi
permodelan yang sudah direncanakan. Tahap-tahap pembuatan alat adalah sebagai
berikut:
Start
Pembuatan Hull /
Lambung
Pembuatan Hull /
Lambung
Penempatan
Komponen
Menghubungkan Panel
Surya, Chrge Inverter,
Aki dan Inverter
Menghubungkan
Inverter dan EPIRB
Menambatkan
tali
Menghubungkan
Sensor WLC dengan
saklar
Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan
1. Pembuatan lambung (hull) yang berbahan dasar serat fiber, fungsinya
sebagai tempat seluruh komponen alat berada.
7
2. Penempatan komponen pada tempat yang sudah direncanakan antara
lain; EPIRB, panel surya, inverter, charge controller, aki, sensor dan
katrol.
3. Menghubungkan panel surya dengan charge controller, aki dan
inverter.
4. Menghubungkan inverter dengan EPIRB.
5. Menambatkan tali pada katrol.
6. Memasang sensor wlc dan dihubungkan dengan saklar on/off EPIRB.
3.5 Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan untuk menetukan keberhasilan dari sistem yang
direncanakan. Dalam hal ini pengujian dititikberatkan pada pengisian baterai
menggunakan sinar matahari, kestabilan alat saat mengapung, sensivitas sensor
air, dan kinerja sistem penambatan.
3.6 Analisis
Menganalisi hasil pengujian alat, mencari kelemahan-kelemahan yang ada
agar dapat disempurakan sehingga dapat berfungsi optimal. Hasil analisis akan
menentukan sifat dan karakteristik alat.
Gambar 2. Cara Kerja SOPOE MOSI
8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya
No.
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang
Biaya Habis Pakai
Perjalanan
Lain-lain
Jumlah
Biaya (Rp)
2.714.000
4.850.000
1.680.000
1.416.000
10.660.000
4.2 Jadwal Kegiatan
PKM-KC ini akan dilaksanakan dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:
Bulan
No
Kegiatan
I
II
III
IV
V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
3
Studi literatur
Identifikasi cara kerja
dan permodelan
Pembuatan alat
4
Pengujian alat
5
Analisis
6
Penyusunan laporan
2
9
DAFTAR PUSTAKA
Casey, Susan (2011). The Wave: In Pursuit of the Rogues, Freaks, and Giants of
the Ocean. New York: Knopf Doubleday.
Howard, Jim (2000). Handbook of Offshore Cruising: The Dream and Reality of
Modern Ocean Cruising. Lanham: Sheridan House.
IMO. (2009). SOLAS 1974 Consolidated Edition 2009.
Khetagurov, M (2004). Marine Auxiliary Machinery and Systems. Hawaii:
University Press of the Pacific.
Utomo, Pristiadi (2007). FISIKA Interaktif Kls.X IPA. Jakarta: Azka Press.
10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Nomor Telepon
Arnan Abdurrofi
L
S1-Teknik Perkapalan
21090114120065
Surakarta, 21 November 1996
[email protected]
085943275784
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SD Negeri
Karangasem 1
Surakarta
2003-2008
SMP
SMP Negeri 2
Surakarta
SMA
SMA Negeri 4
Surakarta
2008-2011
IPA
2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi yang lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
11
12
13
14
15
Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
Nama Lengkap
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
NIP
NIDN
Untung Budiarto, ST, MT ( L )
Lektor
197406181999031002
0018067403
6
7
8
9
10
11
12
13
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
No. Telp/Faks/HP
Alamat Kantor
No. Telp/Faks
Alamat e-mail
Lulusan yang Telah dihasilkan
Mata Kuliah yg Diampu
Kebumen, 18 Juni 1974
Jl. Gondang Timur IV No.50 Tembalang Semarang
02470740231/-/08156609783
Jl. Prof Sudarto SH No.1 Semarang
02476480784/02476480784
[email protected]
S-1 = 30 orang
1. Mesin Penggerak Kapal
2. Elemen Mesin
3. Permesinan Bantu Kapal
4. Teori dan Aplikasi Optimasi
5. Metode Numerik
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi
Nama Pembimbing
S-1
ITS Surabaya
Teknik Mesin Kapal
1993-1998
Analisa Pengunaan Metoda
Refrigerated Sea Water pada
Palka Kapal Kapal
Ir. Aguk Zuhdi, M.Eng
S-2
ITS Surabaya
Teknik Mesin Kapal
2000-2003
Penggunaan Dry Ice Sebagai
Pendingin Ikan Dengan Bantuan
Blower
Dr. Ir. Alam Baheramsyah, M.Si
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No
Tahun
1
2008
2
2008
3
2009
4
2010
5
2011
6
2012
Pendanaan
Judul Penelitian
Sumber
Jml (Juta
Rp)
Perancangan Sistem Solar Cell untuk Penggerak DIPA
5
Motor Listrik Kapal Nelayan
FT.Undip
Biodiesel Kelapa dan Uji unjuk Kerja di Mesin Hibah
30
Diesel
Bersaing
Produksi Biodiesel Kelapa Enzimatis Dan Uji
Hibah
30
Unjuk Kerja Di Mesin Diesel
Bersaing
Analisa Karakteristik Kapal Ikan Tradisional
DIPA
15
Pantura Jawa Tengah
FT.Undip
Pengembangan Gugus Kendali Mutu Pada PT. Jasa
15
Prodi
Marina Indah Semarang
Perancangan kapal ikan tradisional berbasis
DP2M
karakteristik teknis dan kultur masyarakat pantura
40
DIKTI
Jawa Tengah (tahun ke-1)
16
7
8
2013
2014
Perancangan kapal ikan tradisional berbasis
karakteristik teknis dan kultur masyarakat pantura
Jawa Tengah (tahun ke-2)
Perancangan Desain Kapal Ikan Berdasar Kearifan
Lokal Masyarakat Nelayan Daerah Penangkapan
ZEE Indonesia (tahun ke 1)
Ditlitabmas
DIKTI
50
PNBP
UNDIP
50
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No
Tahun
1
2008
2
2008
3
2009
4
2009
5
2010
6
2010
7
2011
8
2011
9
2012
10
2012
11
2012
12
2012
13
2012
14
2013
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pelatihan teknik menggambar dan membuat balingbaling (propeller) bagi pengrajin kapal traadisinal di
kabupaten Batang Jawa Tengah
Pengawasan pembangunan kapal pengawas perikanan
di kabupaten Rembang
Upaya peningkatan ketrampilanbagi para pekerja sub
kontrator tentang pembacaan tanda gambar pada
gambar kerja di PT Jasa marina Indah Semarang.
Pelatihan teknik menggambar Rencana Garis (lines
plan) bagi pengrajin kapal tradisional di kabupaten
Batang Jawa Tengah.
Pengawasan pembangunan kapal Pengawas Periakanan
(Grass Crap) di Pening kabupaten Semarang.
Peningkatan ketrampilan bagi para pekerja sub
kontrator tentang pembacaan tanda gambar pada
gambar kerja
Kegiatan penanaman bakau sebagai upaya untuk
mengurangi abrasi pantai di dusun badong desa
sidogemah kecamatan sayung kabupaten Demak
(IbM) bagi industri kecil komponen kapal pada
perusahaan pengecoran logam “setia kawan”, “artha
mandiri” dan “karya manunggal” di kabupaten Tegal
Jawa Tengah
Uji Terap Biodiesel Minyak Jarak Jenis B5, B10, B15
pada Kapal Tradisional Nelayan di Tambak Lorok
Semarang
IbM kelompok pembuat parut dan alat dapur melalui
peningkatan kualitas produk di sentra industri kecil
peralatran dapur
Pelatihan tentang teknik menggambar rencana garis
sebagai bentuk badan kapal dan gambar kerja bagi
pembuat kapal kayu tradisional di kabupaten Batang
Jawa Tengah
Perencanaan Kapal Ikan 30 GT untuk Nelayan
sebanyak 2 Buah T.A 2012
Pengawasan Pembangunan Kapal INKA MINA
Provinsi D.I.Yogyakarta di Banyuwangi
Perencanaan Kapal Ikan 30 GT untuk Nelayan
sebanyak 2 Buah T.A 2013
Sumber
DIPA FT
Undip
DIPA FT
Undip
DIPA FT
Undip
Jml
(Juta Rp)
5
5
5
DIPA FT
7,5
DIPA FT
Undip
DIPA FT
Undip
DIPA FT
Undip
DP2M
Dikti
5
5
5
40
DIPA FT
Undip
5
Dikti
40
DIPA FT
Undip
20
Pemrov
D.I.Y
Pemrov
D.I.Y
Pemrov
D.I.Y
40
30
40
17
18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
No.
Nama / NIM
Program
Studi
Bidang Ilmu
(Peminatan)
1
Arnan Abdurrofi
(21090114120065)
S1-Teknik
Perkapalan
-
2
Oktaqul Anwar
(21090114120021)
S1-Teknik
Perkapalan
-
3
Saeful Huda Mursito
(21090114120063)
S1-Teknik
Perkapalan
-
4
Alif Fadhilah
S1-Teknik
Perkapalan
-
Alokasi
Waktu
Uraian Tugas
(Jam/Min
ggu)
15
Pembuat proposal,
pencetus ide,
penanggung jawab
dan pelaksana
utama
8
Pembantu pelaksana,
perakit model dan
kelistrikan
8
Pembantu pelaksana,
perancang permodelan
dan sirkuit
8
Pembantu pelaksana,
perancang permodelan
dan sirkuit
19
20
Lampiran 5. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Obeng
Cutter
Soldier
Tenol
Kunci Lengkap
Kabel
Bor Listrik
Skrup
Carabiner
Cat Kapal
Kuas
Resin
Gergaji Besi
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Sebagai alat pengencang
baut
Sebagai alat pemotong
Sebagai alat pelebur tenol
Sebagai penyambung logam
Sebagai pengencang mur
Sebagai penyambung
komponen
Sebagai pelubang mur
Alat pengencang baut
Sebagai penjepit alat dengan
katrol
Pengecatan anti air
Alat pengecat
Penguat warna cat
Alat pemotong besi dan
fiber
SUB TOTAL (Rp)
1 Paket
Harga Satuan
(Rp)
200.000
3 Buah
2 Buah
2 Roll
1 Set
1 Roll
8.000
50.000
10.000
300.000
300.000
24.000
100.000
20.000
300.000
300.000
1 Buah
30 Buah
2 Buah
530.000
3.000
100.000
530.000
90.000
200.000
2 Liter
3 Buah
1 Kaleng
2 Set
160.000
20.000
70.000
250.000
320.000
60.000
70.000
500.000
Jumlah (Rp)
200.000
2.714.000
2. Biaya Habis Pakai
Material
EPIRB
McMurdo
Smartfind Plus
Category 2
Cetak Fiber
Panel Surya
Katrol
Sensor WLC
Sebagai komponen utama
1 Buah
Harga Satuan
(Rp)
3.500.000
Sebagai lambung utama
Sebagai sumber energi
utama komponen
Sebagai penggulung tali
Sensor pendeteksi air
SUB TOTAL (Rp)
1 Buah
1 Paket
500.000
700.000
500.000
700.000
1 Buah
1 Buah
100.000
50.000
100.000
50.000
4.850.000
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Jumlah (Rp)
3.500.000
21
3. Perjalanan
Material
Survey harga dan
ketersediaan alat
Pengujian dan analisis alat
30 liter
Harga Satuan
(Rp)
8.000
30 liter
8.000
240.000
Biaya pengiriman barang
dari luar negeri
SUB TOTAL (Rp)
1 kali
1.200.000
1.200.000
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Makan dan minum anggota
Untuk mencetak proposal,
laporan kemajuan, laporan
akhir dan revisi-revisi serta
laporan neraca keuangan
usaha
Bolpoin, penggaris, spidol,
dll
Berkomunikasi antar tim,
memudahkan koordinasi
Penjilidan dan penyampulan
proposal
Studi literatur, survey harga,
dan komunikasi antar
anggota
Memudahkan dalam
mengakses internet
SUB TOTAL (Rp)
1 Paket
1 Rim
Harga Satuan
(Rp)
540.000
40.000
1 Paket
50.000
50.000
5 Bulan
60.000
300.000
6 Kali
6.000
36.000
5 Bulan
30.000
150.000
1 Buah
300.000
300.000
Justifikasi Pemakaian
Perjalanan ke
Semarang
Perjalanan ke
Danau/Pantai
Transportasi
Kuantitas
Jumlah (Rp)
240.000
1.680.000
4. Lain-lain
Material
Konsumsi
Kertas HVS
80gram
Alat tulis
Komunikasi
Penjilidan dan
Penyampuan
Akses Internet
selama 5 bulan
Modem
HUAWEI
TOTAL (KESELURUHAN)
Jumlah (Rp)
540.000
40.000
1.416.000
Rp. 10.660.000
22
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkan
21cm
50cm
50cm