KONTRASEPSI TERBAIK UNTUK anak ANDA
KONTRASEPSI TERBAIK UNTUK ANDA
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara
ataupun menetap. Kontasepsi ditujukan untuk wanita dengan tujuan agar tidak
mempunyai anak lebih dari 2 sesuai dengan program KB yang dicanangkan oleh
pemerintah.
Kontrsepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis,
menggunakan obat/alat, atau dengan cara operasi. Pemilihan jenis kontrasepsi
didasarkan pada tujuan penggunaan kontrsepsi, yaitu :
1.
Menunda kehamilan.
2.
Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda
kehamilannya.
3.
Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia diatas 30 tahun,
dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.
4.
Usia 20-30 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan
melahirkan.
5.
Ibu dengan usia diatas 30 tahun dianjurkan tidak hamil lagi atau tidak
punya anak lagi karena alasan medis.
6.
Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat istri berusia
20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan
jarak kelahiran 3-4 tahun.
Metode ini dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, yaitu:
a. Pil Keluarga Berencana (KB)
Kontrasepsi berbentuk pil ini bekerja menggunakan hormon progestin dengan atau
tanpa hormon estrogen, untuk mencegah ovulasi. Kontrasepsi ini berfungsi dengan
efektif jika dikonsumsi secara teratur. Penelitian telah menunjukkan bahwa
penggunaan pil KB sama sekali tidak berdampak buruk pada kesuburan wanita di
masa yang akan datang.
Kelebihan:
Mengurangi kram saat haid dan
membuat haid lebih teratur.
Tidak mengganggu hubungan
seks itu sendiri.
Kekurangan:
Dapat menyebabkan efek
samping seperti tekanan darah
tinggi, payudara nyeri, bercak
darah, dan kenaikan berat
badan.
Mengurangi risiko kanker ovari,
usus dan rahim.
Tidak melindungi dari infeksi
menular seksual (IMS).
Dapat dikonsumsi oleh wanita
yang tidak dapat menggunakan
kontrasepsi mengandung
estrogen karena mengidap
tekanan darah tinggi atau
kegemukan.
Perlu kecermatan dalam
pemakaiannya yang mana per
28 hari, pil dikonsumsi setiap
hari untuk 21 hari dan tidak
dikonsumsi untuk 7 hari.
Sebaiknya dijauhi wanita di atas
35 tahun yang merokok karena
berisiko mengalami
penggumpalan darah.
Dapat dikonsumsi wanita
perokok berusia lebih dari 35
tahun tanpa menyebabkan
penggumpalan darah.
b. Koyo (patch) Ortho Evra
Koyo yang ditempelkan pada kulit ini melepaskan aliran estrogen dan progestin.
Biasanya koyo yang ditempelkan pada perut bagian bawah, bokong, atau lengan ini
digunakan sepanjang satu minggu selama 3 minggu.
Kelebihan:
Kekurangan:
Tidak perlu rutin mengonsumsi
pil dan membuat haid lebih
teratur.
Dapat menyebabkan iritasi kulit
atau efek samping lain yang
serupa dengan dampak pil KB.
Dapat digunakan di kolam
renang, saat berolahraga, atau di
kamar mandi.
Dapat meningkatkan tekanan
darah dan menyebabkan sakit
kepala.
Mengurangi rasa sakit saat
datang bulan.
Metode ini 99% efektif jika
digunakan dengan tepat.
Tidak tepat digunakan wanita
perokok dan yang berusia lebih
dari 35 tahun, atau yang berat
badannya lebih dari 90 kg.
Tidak melindungi dari IMS.
c. Implan/susuk
Kontrasepsi ini berupa jarum kecil seukuran batang korek api (40 mm) yang
dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Implan ini
secara perlahan-lahan mengeluarkan hormon progestin yang berfungsi mencegah
kehamilan. Metode ini tepat untuk wanita yang ingin menunda kehamilan dalam
jangka pendek.
Kelebihan:
Dapat bekerja efektif hingga jangka
waktu 3 tahun.
Tidak nampak di permukaan kulit.
Cocok bagi mereka yang sering lupa
minum pil KB.
Tidak perlu menggunakan kondom.
Aman digunakan ibu menyusui.
Kontrasepsi ini juga berguna untuk
wanita yang tidak bisa menggunakan
kontrasepsi yang mengandung
estrogen.
Dapat segera dilepas bila terjadi efek
samping.
99% efektif jika digunakan dengan
tepat.
Biaya implan (200.000-300.000 per
3 tahun) lebih murah dibandingkan
Kekurangan:
Pemakai implan tidak terlindungi
dari penyakit seperti bagaimana
kondom mencegah penularan infeksi
menular seksual (IMS).
Berisiko menimbulkan efek samping
seperti pendarahan yang tidak
normal.
Bagian kulit di sekitar implan terasa
nyeri, bengkak, dan terbakar.
Masa menstruasi berpotensi menjadi
tidak teratur dalam setahun awal
masa pemakaian.
Tidak tepat digunakan oleh pengidap
penyakit tertentu seperti: migrain,
diabetes, sirosis, osteoporosis,
gangguan hati.
pil KB (60.000-80.000 per bulan).
d. Suntikan (Depo Provera)
Hormon progestin disuntikkan umumnya pada bagian bokong atau lengan untuk
mencegah kehamilan dan efeknya bertahan hingga 3 bulan.
Kelebihan:
Efektif dan cukup disuntikkan tiap 3 bulan sekali.
Harga relatif terjangkau, kurang lebih Rp 25.000-Rp 30.000 per suntikan.
Dapat digunakan oleh wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi
mengandung estrogen.
Tidak terpengaruh oleh obat-obatan.
Tidak perlu dikonsumsi tiap hari.
Kekurangan:
Tidak melindungi pasien dari penyakit kelamin yang menular melalui seks.
Mempunyai efek samping yang hampir sama dengan pil KB seperti mual, kenaikan
berat badan dan nyeri pada payudara.
Dapat menurunkan keinginan untuk berhubungan intim.
e. Intrauterine devices (IUDs)
IUD adalah plastik berbentuk huruf T yang diletakkan di dalam rahim yang berguna
untuk menghadang sperma agar tidak membuahi sel telur. Ada 2 jenis utama IUD:
IUD yang terbuat dari tembaga, seperti ParaGard, dapat bertahan lamanya hingga 10
tahun.
IUD yang mengandung hormon, seperti Mirena, perlu diganti tiap 5 tahun sekali.
Kelebihan:
Kekurangan:
Tidak memerlukan perawatan rumit.
Berpotensi menyebabkan efek
samping seperti kram.
Waktu pemakaian sekali untuk
jangka panjang.
Memerlukan biaya untuk
Risiko infeksi dalam 20 hari setelah
pemakaian IUD sangat kecil.
Anda dapat segera kembali subur
setelah IUD dilepas oleh dokter.
pemasangan awal.
Letaknya dapat bergeser.
ParaGard bisa mengakibatkan siklus
menstruasi tidak teratur dan volume
haid yang lebih banyak.
Ada risiko tubuh akan menolak IUD
tersebut.
Dapat menimbulkan rasa tidak
nyaman.
f. Kondom pria
Kontrasepsi yang terbuat dari karet ini mencegah sperma agar tidak masuk ke dalam tubuh
wanita.
Kelebihan:
Dapat dibeli di banyak tempat.
98% efektif mencegah kehamilan.
Harga terjangkau.
Melindungi pemakainya dari IMS.
Kekurangan:
Hanya sekali pakai.
Hanya efektif jika dipasang dengan tepat.
Dapat lepas saat berhubungan seks.
Produk berbahan dasar losion dapat membuat kondom menjadi tidak efektif.
Manakah yang Tepat?
Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur
1. Umur ibu kurang dari 20 tahun:
o Penggunaan prioritas kontrasepsi pil oral.
o Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda
frekuensi bersenggama tinggi sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi.
o Bagi yang belum mempunyai anak, AKDR kurang dianjurkan.
o Umur di bawah 20 tahun sebaiknya tidak mempunyai anak dulu.
2. Umur ibu antara 20–30 tahun
o Merupakan usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
o Segera setelah anak pertama lahir, dianjurkan untuk memakai spiral sebagai
pilihan utama. Pilihan kedua adalah norplant atau pil.
3. Umur ibu di atas 30 tahun
o Pilihan utama menggunakan kontrasepsi spiral atau norplant. Kondom bisa
merupakan pilihan kedua.
o Dalam kondisi darurat, metode mantap dengan cara operasi (sterlilisasi)
dapat dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan dengan spiral, kondom,
maupun pil dalam arti mencegah.
Dari semua pilihan di atas, manakah yang paling tepat untuk Anda? Berikut ini
adalah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk menentukannya:
Seberapa banyak usaha yang dikeluarkan
Jika Anda pelupa, mengonsumsi pil KB dapat menjadi pilihan yang kurang tepat. Sebaliknya,
Anda dapat memilih kontrasepsi yang lebih tidak membutuhkan perawatan rutin.
Cara kerja kontrasepsi dan kebutuhan Anda
Jika Anda sedang menyusui, misalnya, sebaiknya gunakan kontrasepsi yang tidak
mengganggu produksi air susu ibu (ASI) dan tidak mengakibatkan perubahan hormon
berlebihan.
Kapan Anda ingin mendapatkan keturunan
Jika Anda ingin menunda kehamilan selama mungkin, Anda dapat menggunakan kontrasepsi
yang dapat bertahan lama, hingga hitungan tahun.
Biaya yang dibutuhkan
Pastikan penggunaan kontrasepsi, terutama yang memerlukan pembaruan berkala, sesuai
dengan budget bulanan Anda. Meski demikian, bukan berarti bahwa Anda harus menghindari
kontrasepsi yang mahal. IUD misalnya, meski mahal, tapi memberikan manfaat jangka
panjang yang cukup efektif.
Perlindungan dari infeksi
Jika Anda menggunakan kontrasepsi yang tidak melindungi Anda dari IMS, sebaiknya
gunakan juga jenis kontrasepsi lain yang memberikan manfaat tersebut atau pastikan Anda
berada di dalam sebuah hubungan yang monogami atau berkomitmen.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara
ataupun menetap. Kontasepsi ditujukan untuk wanita dengan tujuan agar tidak
mempunyai anak lebih dari 2 sesuai dengan program KB yang dicanangkan oleh
pemerintah.
Kontrsepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis,
menggunakan obat/alat, atau dengan cara operasi. Pemilihan jenis kontrasepsi
didasarkan pada tujuan penggunaan kontrsepsi, yaitu :
1.
Menunda kehamilan.
2.
Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda
kehamilannya.
3.
Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia diatas 30 tahun,
dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.
4.
Usia 20-30 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan
melahirkan.
5.
Ibu dengan usia diatas 30 tahun dianjurkan tidak hamil lagi atau tidak
punya anak lagi karena alasan medis.
6.
Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat istri berusia
20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan
jarak kelahiran 3-4 tahun.
Metode ini dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, yaitu:
a. Pil Keluarga Berencana (KB)
Kontrasepsi berbentuk pil ini bekerja menggunakan hormon progestin dengan atau
tanpa hormon estrogen, untuk mencegah ovulasi. Kontrasepsi ini berfungsi dengan
efektif jika dikonsumsi secara teratur. Penelitian telah menunjukkan bahwa
penggunaan pil KB sama sekali tidak berdampak buruk pada kesuburan wanita di
masa yang akan datang.
Kelebihan:
Mengurangi kram saat haid dan
membuat haid lebih teratur.
Tidak mengganggu hubungan
seks itu sendiri.
Kekurangan:
Dapat menyebabkan efek
samping seperti tekanan darah
tinggi, payudara nyeri, bercak
darah, dan kenaikan berat
badan.
Mengurangi risiko kanker ovari,
usus dan rahim.
Tidak melindungi dari infeksi
menular seksual (IMS).
Dapat dikonsumsi oleh wanita
yang tidak dapat menggunakan
kontrasepsi mengandung
estrogen karena mengidap
tekanan darah tinggi atau
kegemukan.
Perlu kecermatan dalam
pemakaiannya yang mana per
28 hari, pil dikonsumsi setiap
hari untuk 21 hari dan tidak
dikonsumsi untuk 7 hari.
Sebaiknya dijauhi wanita di atas
35 tahun yang merokok karena
berisiko mengalami
penggumpalan darah.
Dapat dikonsumsi wanita
perokok berusia lebih dari 35
tahun tanpa menyebabkan
penggumpalan darah.
b. Koyo (patch) Ortho Evra
Koyo yang ditempelkan pada kulit ini melepaskan aliran estrogen dan progestin.
Biasanya koyo yang ditempelkan pada perut bagian bawah, bokong, atau lengan ini
digunakan sepanjang satu minggu selama 3 minggu.
Kelebihan:
Kekurangan:
Tidak perlu rutin mengonsumsi
pil dan membuat haid lebih
teratur.
Dapat menyebabkan iritasi kulit
atau efek samping lain yang
serupa dengan dampak pil KB.
Dapat digunakan di kolam
renang, saat berolahraga, atau di
kamar mandi.
Dapat meningkatkan tekanan
darah dan menyebabkan sakit
kepala.
Mengurangi rasa sakit saat
datang bulan.
Metode ini 99% efektif jika
digunakan dengan tepat.
Tidak tepat digunakan wanita
perokok dan yang berusia lebih
dari 35 tahun, atau yang berat
badannya lebih dari 90 kg.
Tidak melindungi dari IMS.
c. Implan/susuk
Kontrasepsi ini berupa jarum kecil seukuran batang korek api (40 mm) yang
dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Implan ini
secara perlahan-lahan mengeluarkan hormon progestin yang berfungsi mencegah
kehamilan. Metode ini tepat untuk wanita yang ingin menunda kehamilan dalam
jangka pendek.
Kelebihan:
Dapat bekerja efektif hingga jangka
waktu 3 tahun.
Tidak nampak di permukaan kulit.
Cocok bagi mereka yang sering lupa
minum pil KB.
Tidak perlu menggunakan kondom.
Aman digunakan ibu menyusui.
Kontrasepsi ini juga berguna untuk
wanita yang tidak bisa menggunakan
kontrasepsi yang mengandung
estrogen.
Dapat segera dilepas bila terjadi efek
samping.
99% efektif jika digunakan dengan
tepat.
Biaya implan (200.000-300.000 per
3 tahun) lebih murah dibandingkan
Kekurangan:
Pemakai implan tidak terlindungi
dari penyakit seperti bagaimana
kondom mencegah penularan infeksi
menular seksual (IMS).
Berisiko menimbulkan efek samping
seperti pendarahan yang tidak
normal.
Bagian kulit di sekitar implan terasa
nyeri, bengkak, dan terbakar.
Masa menstruasi berpotensi menjadi
tidak teratur dalam setahun awal
masa pemakaian.
Tidak tepat digunakan oleh pengidap
penyakit tertentu seperti: migrain,
diabetes, sirosis, osteoporosis,
gangguan hati.
pil KB (60.000-80.000 per bulan).
d. Suntikan (Depo Provera)
Hormon progestin disuntikkan umumnya pada bagian bokong atau lengan untuk
mencegah kehamilan dan efeknya bertahan hingga 3 bulan.
Kelebihan:
Efektif dan cukup disuntikkan tiap 3 bulan sekali.
Harga relatif terjangkau, kurang lebih Rp 25.000-Rp 30.000 per suntikan.
Dapat digunakan oleh wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi
mengandung estrogen.
Tidak terpengaruh oleh obat-obatan.
Tidak perlu dikonsumsi tiap hari.
Kekurangan:
Tidak melindungi pasien dari penyakit kelamin yang menular melalui seks.
Mempunyai efek samping yang hampir sama dengan pil KB seperti mual, kenaikan
berat badan dan nyeri pada payudara.
Dapat menurunkan keinginan untuk berhubungan intim.
e. Intrauterine devices (IUDs)
IUD adalah plastik berbentuk huruf T yang diletakkan di dalam rahim yang berguna
untuk menghadang sperma agar tidak membuahi sel telur. Ada 2 jenis utama IUD:
IUD yang terbuat dari tembaga, seperti ParaGard, dapat bertahan lamanya hingga 10
tahun.
IUD yang mengandung hormon, seperti Mirena, perlu diganti tiap 5 tahun sekali.
Kelebihan:
Kekurangan:
Tidak memerlukan perawatan rumit.
Berpotensi menyebabkan efek
samping seperti kram.
Waktu pemakaian sekali untuk
jangka panjang.
Memerlukan biaya untuk
Risiko infeksi dalam 20 hari setelah
pemakaian IUD sangat kecil.
Anda dapat segera kembali subur
setelah IUD dilepas oleh dokter.
pemasangan awal.
Letaknya dapat bergeser.
ParaGard bisa mengakibatkan siklus
menstruasi tidak teratur dan volume
haid yang lebih banyak.
Ada risiko tubuh akan menolak IUD
tersebut.
Dapat menimbulkan rasa tidak
nyaman.
f. Kondom pria
Kontrasepsi yang terbuat dari karet ini mencegah sperma agar tidak masuk ke dalam tubuh
wanita.
Kelebihan:
Dapat dibeli di banyak tempat.
98% efektif mencegah kehamilan.
Harga terjangkau.
Melindungi pemakainya dari IMS.
Kekurangan:
Hanya sekali pakai.
Hanya efektif jika dipasang dengan tepat.
Dapat lepas saat berhubungan seks.
Produk berbahan dasar losion dapat membuat kondom menjadi tidak efektif.
Manakah yang Tepat?
Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur
1. Umur ibu kurang dari 20 tahun:
o Penggunaan prioritas kontrasepsi pil oral.
o Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda
frekuensi bersenggama tinggi sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi.
o Bagi yang belum mempunyai anak, AKDR kurang dianjurkan.
o Umur di bawah 20 tahun sebaiknya tidak mempunyai anak dulu.
2. Umur ibu antara 20–30 tahun
o Merupakan usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
o Segera setelah anak pertama lahir, dianjurkan untuk memakai spiral sebagai
pilihan utama. Pilihan kedua adalah norplant atau pil.
3. Umur ibu di atas 30 tahun
o Pilihan utama menggunakan kontrasepsi spiral atau norplant. Kondom bisa
merupakan pilihan kedua.
o Dalam kondisi darurat, metode mantap dengan cara operasi (sterlilisasi)
dapat dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan dengan spiral, kondom,
maupun pil dalam arti mencegah.
Dari semua pilihan di atas, manakah yang paling tepat untuk Anda? Berikut ini
adalah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk menentukannya:
Seberapa banyak usaha yang dikeluarkan
Jika Anda pelupa, mengonsumsi pil KB dapat menjadi pilihan yang kurang tepat. Sebaliknya,
Anda dapat memilih kontrasepsi yang lebih tidak membutuhkan perawatan rutin.
Cara kerja kontrasepsi dan kebutuhan Anda
Jika Anda sedang menyusui, misalnya, sebaiknya gunakan kontrasepsi yang tidak
mengganggu produksi air susu ibu (ASI) dan tidak mengakibatkan perubahan hormon
berlebihan.
Kapan Anda ingin mendapatkan keturunan
Jika Anda ingin menunda kehamilan selama mungkin, Anda dapat menggunakan kontrasepsi
yang dapat bertahan lama, hingga hitungan tahun.
Biaya yang dibutuhkan
Pastikan penggunaan kontrasepsi, terutama yang memerlukan pembaruan berkala, sesuai
dengan budget bulanan Anda. Meski demikian, bukan berarti bahwa Anda harus menghindari
kontrasepsi yang mahal. IUD misalnya, meski mahal, tapi memberikan manfaat jangka
panjang yang cukup efektif.
Perlindungan dari infeksi
Jika Anda menggunakan kontrasepsi yang tidak melindungi Anda dari IMS, sebaiknya
gunakan juga jenis kontrasepsi lain yang memberikan manfaat tersebut atau pastikan Anda
berada di dalam sebuah hubungan yang monogami atau berkomitmen.