PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

  

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS,

FREE CASH FLOW TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK

1) 2) 3)

  

INDONESIA

Herlina, Dr. Nadirsyah, SE, M.Si, AK Dr. Darwanis, SE, M.Si.AK

1)

  

Magister Akutansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh

2,3)

Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract: This study aims to determine the influence of firm size, profitability and free cash

flow to the capital structure in manufacturing companies in Indonesia stock exchange. The

study sample consist of 30 companies out of 132 companies listed at Indonesia stock exchange.

The method used in this research is the study of panel in which the data collected from several

manufacturing companies within a period of time (three years) in one step or all at once. The

hypothesis was tested with a track aims to tested causal relationship between three variables

and one independent variable. Furthermore, the direct and indirect effect between the

dependent variables and independent variable were determined.The results show that firm size,

profitability, and free cash flow have a positive direction coefficient and influenced the capital

structure of companies in Indonesia.

  Keywords : Company Size, Profitability and Free Cash Flow

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan free

cash flow terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur pada bursa efek Indonesia. Sampel

penelitian ini adalah sebanyak 30 perusahaan dari 132 perusahaan di bursa efek Indonesia.Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan penelitian data panel (pooled data) yaitu data

dikumpulkan dari beberapa Perusahaan manufaktur yang mencakup beberapa periode waktu (tiga

tahun) dalam satu tahap atau sekaligus.Hipotesis diuji dengan jalur yang bertujuan untuk menguji

hubungan kausalitas antara tiga variabel dan satu variabel independen. Selanjutnya untuk mengetahui

pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1, X2

dan X3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan free cash flow

secara parsial memiliki koefisien arah positif dan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan

di Indonesia.

  Kata kunci : Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Free Cash Flow PENDAHULUAN

  meningkatkan pendapatan yang akan diterima. Hal tersebut dapat tercapai apabila Pada umumnya hampir seluruh perusahaan mempunyai nilai yang tinggi, kegiatan perusahaan ditujukan untuk yang berarti mengotimalkan harga saham memperoleh laba, meskipun disadari bahwa perusahaan, yaitu dengan memilihh struktur keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan modal yang paling tepat dengan perusahaan tetapi tujuan lain akan tercapai menyeimbangkan antara penggunaan jika perusahaan mampu tetap hidup hutang dan modal sendiri. Kombinasi yang berkembang dan memperoleh keuntungan. optimal harus mampu meminimalkan biaya

  Oleh karena itu perusahaan di tuntut untuk modal yang harus ditanggung oleh dapat melakukan kegiatan operasionalnya perusahaan sehubungan dengan secara efesien dan efektif sehingga akan penggunaan data tersebut. Pemilihan 1.

  Perusahaan dengan risiko usaha yang struktur modal yang tidak tepat akan lebih rendah dapat meminjam lebih besar menimbulkan biaya tetap dalam bentuk tanpa harus dibebani oleh expected cost biaya modal yang berpengaruh pada profit of financial distress sehingga diperoleh yang dihasilkan oleh perusahaan, dalam keuntungan pajak karena penggunaan kenyataan sulit bagi perusahaan untuk hutang yang lebih besar. menentukan suatu struktur modal yang baik 2.

  Perusahaan yang memiliki tangible dalam suatu komposisi pembelanjaan yang dan marketable assets seharusnya

  assets

  tepat, lebih mudah apabila perusahaan dapat menggunakan hutang yang lebih besar dari pada perusahaan yang mencoba menaksir dalam suatu “range berapa tingkat leverage yang tepat bagi memiliki nilai terutama dari itangible assets. perusahaan”.

  Namun, secara kenyataan pada 3.

  Perusahaan di Negara yang tingkat perusahaan manufaktur yang terdaftar pada pajaknya tinggi seharusnya memuat Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tiga hutang yang lebih besar dalam struktur tahun, yaitu 2009 sampai dengan 2011 modalnya dari pada perusahaan yang mengalami perubahan yang cukup besar dibayarkan diakui pemerintah sebagai dari tahun ke tahun. Sebagian besar biaya sehingga mengurangi pajak perusahaan manufaktur yang terdaftar pada penghasilan. BEI, struktur modalnya lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada The Modigliani-Miller Model hutang jangka panjang. Oleh sebab itu Nilai suatu perusahaan akan semakin kecil hutang maka resiko yang meningkat dengan meningkatnya DER dihadapi perusahaan pun akan kecil seperti karena adanya efek dari corporate tax rate kesulitan keuangan, kegagalan membayar shield , Modigliani dan Miller (1958). Hal bunga dan pokok pinjaman sampai ini disebabkan karena dalam keadaan pasar kebangkrutan. sempurna bunga dibayarkan akibat penggunaan hutang dapat digunakan untuk

  

KAJIAN PUSTAKA mengurangi penghasilan yang dikarenakan

Teori Trade off Model pajak. Dengan kata lain, kalau tujuan

  Megginson (1997) model Trade off pembelanjaan perusahaan adalah untuk

  

theory menggambarkan bahwa struktur meningkatkan nilai perusahaan maka

model yang optimal dapat ditentukan perusahaan perlu menggunakan hutang.

  dengan menyeimbangkan keuntungan atas Asumsi MM mencakup hal-hal penggunaan utang dengan cost financial (Brigham dan Houston, 2001) yaitu : dan agency problem. Trade off theory 1.

  Tidak ada biaya broker menyatakan bahwa struktur modal optimal (perantaraan) tercapai pada saat terjadi keseimbangan 2.

  Tidak ada pajak perorangan antara manfaat penggunaan utang dengan

  3. Para investor dapat meminjam biaya menggunakan utang (Mutamimah, dengan suku bunga yang sama 2003). dengan perusahaan

  The trade

  4. dan manajemen

  • –off model memang tidak

  Investor dapat dipergunakan untuk menentukan mempunyai informasi yang modal yang optimal secara akurat dari suatu samamengenai peluang perusahaan tetapi melalui model ini investasi perusahaan dimasa memungkinkan dibuat 3 model kesimpulan mendatang. tentang penggunaan leverage (Aji, 2003), yaitu :

  5. manajer memiliki informasi yang berbeda Semua hutang perusahaan tidak mengandung resiko, berapapun (yang lebih baik) mengenai prospek jumlah hutang yang digunakan. perusahaan daripada yang dimiliki investor.

  6. Asimetris informasi ini terjadi karena pihak EBIT tidak dipengaruhi oleh jumlah hutang. manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada para pemodal. Oleh

  

Pecking Order Theory karena itu pihak manajemen mungkin

  Teori ini disebut pecking order berfikir bahwa harga saham saat ini sedang karena teori ini menjelaskan mengapa overvalue (terlalu mahal),jika hal ini yang perusahaan akan menentukan hirarki diperkirakan terjadi, maka manajemen tentu sumber dana yang paling disukai. Secara akan berfikir untuk lebih baik menawarkan singkat teori ini menyatakan bahwa saham baru (sehingga dapat dijual dengan perusahaan menyukai internal financing harga yang lebih mahal dari yang dan apabila pendanaan dari luar (eksternal seharusnya) (Brigham dan Houston (2006).

  financing) diperlukan maka perusahaan

  akan menerbitkan skuritas yang paling Faktor - faktor yang mempengaruhi aman terlebih dahulu (Kartika, 2009). struktur modal Dalam teori pecking order theory Struktur modal perusahaan yang terdapat beberapa asumsi yang digunakan diproksikan sebagai debt to equity ratio

  (Mayangsari, 2001), yaitu : (DER) adalah suatu ukuran umum yang 1. cenderung memilih digunakan untuk melihat tingkat

  Perusahaan pendanaan internal terlebih dahulu hutangperusahaan terhadap modal sendiri. sehingga pendanaan eksternal alternatif Brigham danHouston, (2006) menyatakan terakhir. bahwa dalam menentukan perimbangan

  2. antara besarnyahutang dan jumlah modal

  Jika perusahaan menggunakan dana eksternal maka pemilihan dilakukan sendiri yang tercermin pada struktur modal berjenjang mulai dari yang paling aman perusahaan,maka perlu memperhitungkan sampai yang paling berisiko. adanya berbagai faktor yang mempengaruhi

  3. struktur modal ada sebelas faktor. Kebijakan dividen yang ketat dimana pihak manajemen akan menetapkan Ukuran Perusahaan jumlah pembayaran dividen dan target Perusahaan yang berukuran besar yang konstan dan dalam periode memiliki basis pemegang kepentingan yang tertentu jumlah pembayaran dividen lebih luas, sehingga berbagai kebijakan tidak akan berubah baik perusahaan perusahaan besar akan berdampak lebih tersebut untung maupun rugi. besar terhadap kepentingan publik 4. dibandingkan dengan perusahaan kecil. Dalam mengantisipasi kekurangan atau kelebihan dari persediaan arus kas Bagi investor, kebijakan perusahaan akan dengan adanya kebijakan dividen dan berimplikasi terhadap prospek cash flow fluktuasi dari tingkat keuntungan dan dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi kesempatan investasi maka jika kurang regulator (pemerintah) akan berdampak pertama kali perusahaan akan terhadap besarnya pajak yang akan diterima, mengambil dari portofolio investasi serta efektifitas peran pemberian lancar yang tersedia. perlindungan terhadap masyarakat secara umum.

  Asymetric Information Theory Asymmetric Information atau Profitabilitas

  ketidaksamaan informasi menurut Brigham Profitabilitas adalah kemampuan dan Houston (2006) adalah situasi dimana perusahaan dalam mendapatkan laba

  (Ghosh et al) dalam Saidi (2004). Profitabilitas itu sendiri merupakan kemampuan yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan dalam rasio laba operasi dengan penjualan dari data laporan laba rugi akhir tahun. Sedangkan rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi (Ghosh et al) dalam Saidi (2004).

  Profitabilitas bertujuan untuk mengukur efisiensi aktivitas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dan untuk memperoleh keuntungan tersebut pengelola perusahaan harus mampu bekerja secara efisien serta kinerja perusahaan harus senantiasa ditingkatkan. Untuk mengukur profitabilitas dapat digunakan rasio Return

  on Equity Free cash flow

  Jensen (1986) menjelaskan bahwa peningkatan hutang akan mengurangi free

  cash flow (Ross et al. (2000))

  mendefinisikan free cash flow sebagai kas perusahaan yang didistribusikan kepada kreditor atau pemegang saham yang tidak diperlukan untuk modal kerja atau investasi pada asset tetap) karena sebagian besar free

  cash flow untuk membayar hutang,

  sehingga tidak ada free cash flow dalam perusahaan yang dimanfaatkan oleh manajemen untuk melakukan tindakan- tindakan demi kepentingan manajemen yang merugikan pemegang saham. Bila cukup banyak cash flow dalam perusahaan maka dengan pengawasan yang tidak efektif dari pemegang saham akan menciptakan tindakan manajemen untuk menggunakan cash flow demi kepentingan sendiri.

  Penelitian Terdahulu

  Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat menjadi referensi dan berkaitan dengan penelitian ini, antara lain: 1.

  Saidi (2004) dalam penelitiannya yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dengan menggunakan variabel independen antara lain: ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan asset, profiabilitas dan struktur kepemilikan, menghasilkan suatu temuan yang menyatakan bahwa secara simultan, semua variabel independen berpengaruh terhadap struktur modal. Namun, secara parsial hanya variabel risiko bisnis (business risk) berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.

  (2007) dalam penelitiannya yang berjudul menganalisis pengaruh aspek likuiditas, risiko bisnis, profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal. Dalam penelitian ini Rachmawardani (2007) menggunakan perusahaan pada sector keuangan dan perbankan di BEI tahun 2000-2005 sebagai sampelnya dan diperoleh sebanyak perusahaan. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda dan

2. Rachmawardani

  chow test

  . Hasil yang didapat yaitu likuiditas, risiko bisnis, profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan.

  3. Taufan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005- 2007. Penelitian ini meneliti sebanyak 31 perusahaan manufaktur dan metode analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis yaitu analisis linear berganda. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa risiko bisnis dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan struktur aktiva dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.

4. Sarnowo dan Dewi (2009) dalam

  Suatu hipotesis akan diterima jika hasil analisis data membuktikan bahwa hipotesis tersebut benar, begitu pula sebaliknya. Dalam penelitian ini, hipotesis yang dapat dikemukakan berdasarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

  Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rencana penelitian merupakan program menyeluruh dari penelitian meliputi hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai kepada analisa data, sedangkan struktur penelitian adalah

  METODE PENELITIAN Desain Penelitian

  4. Free cash flow berpengaruh terhadap struktur modal.

  3. Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.

  2. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal.

  1. Ukuran perusahaan, profitabilitas, dan free cash flow secara bersama- sama berpengaruh terhadap struktur modal.

  penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Perbankan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor profitabilitas dan struktur aktiva mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal.

  Kerangka Pemikiran Pengaruh Ukuran Perusahaan dengan Stuktur Modal

  perusahaan setelah semua proyek investasi yang menghasilkan net present value positif dilaksanakan. Jika biaya keagenan ingin dikurangi maka free cash flows harus dikurangi terlebih dahulu rencana kerja yang akan dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia Data suatu penelitian. (Sekaran 2006:162) sekunder lainnya yang digunakan dalam penelitian ini berupa data-data teoritis yang mendukung penelitian ini. Data-data

  flows yaitu kelebihan dana yang ada di

  Jensen (1986) melihat masalah keagenan dari sudut ketersediaan uang yang dapat digunakan manajer untuk kegiatan ‘konsumtif’. Dana tersebut adalah free cash

  Pengaruh Free Cash Flow dengan Stuktur Modal

  Dalam setiap operasional perusahaan, dapat dipastikan setiap perusahaan mengharapkan keuntungan. Karena melalui keuntungan tersebut, sebuah perusahaan dapat melanjutkan operasionalnya. Dalam melanjutkan operasionalnya, perusahaan menggunakan dana yang dimiliki perusahaan atau menggunakan dana dariluar perusahaan atau hutang. Sesuai dengan teori pecking order, Perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan atau profitabilitas yang tinggi cenderung memiliki hutang yang relatif kecil. Menurut (Bringham& Houston, 2006), bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi, menggunakan hutang yang relatif kecil. Hal tersebut disebabkan perusahaandengan keuntungan yang besar memiliki sejumlah dana dan laba ditahan yang besar pula. Perusahaan tersebut cenderung menggunakan laba ditahan yang besar dibanding menambah hutang untuk mengurangi tingkat resiko.

  Pengaruh Profitabilitas dengan Stuktur Modal

  Semakinbesarukuransebuahperusah aan, semakinbesar pula modal yang dibutuhkanperusahaantersebutuntukoperasi onalnya.Semakinbesarukuranperusahaan, semakinbesar total aset yang dimiliki perusahaan itu. Semakin besar perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu pemenuhan dana yang dibutuhkan yaitu dengan menggunakan dana eksternal (Titman dan Wessel,1988)

  Hipotesis

  Populasi dan Sampel Penelitian

  Sampel adalah subjek dari tersebut diperoleh dengan cara mempelajari populasi, terdiri dari beberapa anggota buku-buku, jurnal, artikel dan karya tulis populasi (Ferdinand, 2006:223). Teknik lainnya. Teknik pengumpulan data pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik adalah purposive sampling yaitu peneliti dokumentasi terhadap data-data sekunder memilih sampel purposif atau sampel yaitu dengan mengumpulkan, mencatat, dan bertujuan secar subjektif. Pemilihan sampel mengkaji dokumen-dokumen tentang data ini dilakukan karena mungkin saja peneliti keuangan perusahaan manufaktur selama telah memahami bahwa informasi yang periode penelitian dari tahun 2009-2011 di dibutuhkan dapat diperoleh dari satu Bursa Efek Indonesia. kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikendalikan Operasionalisasi Variabel karena memang mereka memiliki informasi Variabel Definisi Pe seperti itu dan mereka memenuhi kriteria

  Strktur Modal Kemampuan perusahaan yang ditentukan oleh peneliti (Ferdinand, Dalam memenuhi total DER =

  2006:231 hutang (total debt)

  Jumlah berdasarkan total modal Perusahaan Keterangan

  sendiri (total shareholder equity ).

  1 Perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI periode 132 Ukuran Menggambarkan besar tahun 2009-2011. Perusahahaan Kecilnya suatu Size = Ln perusahaan yang

  2 Perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI periode (38) ditunjukkan oleh total tahun 2009-2011 yang tidak menerbitkan laporan

  Aktiva Diproksikan keuangan selama tiga tahun berturut-turut pada periode dengan penelitian.

  log natural (ln) daritotal

  3 Perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI periode (33) asset. tahun 2009-2011 yang mengalami kerugian selama

  Profitabilitas Rasio Return On Equity periode penelitian.

  Merupakan perbandingan ROE =

  4 Perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI periode (31)

  pajak

  Antara laba bersih dengan tahun 2009-2011 yang mengalami kerugian dan total ekuitas. memiliki total modal sendiri bernilai negative selama periode penelitian. diukur

  Free cash flow Free Cash Flow

  5 Jumlah sampel penelitian

  30

  • – dengan membagi Free Cash FCF = EA

  Flow dengan Total Assets

  pada periode yang sama

  Sumber dan Teknik Pengumpulan

  dengan tujuan agar lebih

  Data

  bagi perusahaan

  comparable

  Data yang digunakan dalam perusahaan yang dijadikan penelitian ini adalah data sekunder berupa sampel, sehingga laporan keuangan perusahaan manufaktur penghitungan Free Cash dari tahun 2009-2011 yang diperoleh

  Flow menjadi relative

  melalui akses internet pada situs resmi terhadap size perusahaan, dalam hal ini diukur dengan

  Total Assets Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis

  Nilai Adjusted R Square pada menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar.

  Apabila F-hitung>F-tabel, maka Ho ditolak berarti variabel ukuran perusahaan, profitabilitas,dan free

  b.

  tidak berpengaruh terhadap variabel struktur modal.

  cash flow secara bersama-sama

  Apabila F-hitung<F-tabel, maka Ho diterima berarti variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, dan free

  variabel independen, secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Kriteria uji-F sebagai berikut: a.

  Rancangan Pengujian Hipotesis Uji-F untuk menguji pengaruh

  Uji Multikolinearitas: Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi sebagai berikut : jika nilai tolerance< 0,5 atau nilai Varians Inflation Factor (VIF) > 5 untuk setiap variabel bebas. Hubungan linear antar variabel inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel independen.

  Uji Heterokedastisitas: Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain sama, maka disebut homokedasitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedasitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot disekitar nilai X dan Y. Jika ada pola tertentu, maka terjadi gejala heterokedasitas.

  nilai signifikan uji Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari (>) 0,05 maka data dinyatakan normal.

  Kolmogrov-Smirnov . Apabila diperoleh

  Uji Normalitas: Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas, variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah data distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis

  Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda harus memenuhi syarat uji asumsi klasik yang meliputi :

  = error term

  Metode analisis untuk mengetahui variabel independen yang mempengaruhi secara signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, dan free cash

  e

  X 3 = Free Cash Flow

  X 2 = Profitabilitas

  X 1 = Ukuran Perusahaan

  b i = Koefisien Regresi (i = 1,2,3)

  = Konstanta

  α

  3 X 3 + e Y = Struktur Modal

  2 X 2 + b

  1 X 1 + b

  Y = a+ b

  Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diperlukan analisis Regresi Berganda. Model matematis dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

  linier berganda atas tiga variabel bebas terhadap variabel tidak bebas umum regresi berganda.

  flow digunakan persamaan umum regresi

  cash flow secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel struktur modal.

  Uji-t untuk menguji pengaruh variabel

  0.38

  21 MLBI

  8.10

  1.34

  1.24

  22 LPIN

  0.45

  0.29

  2.11

  23 ULTJ

  0.32

  0.37

  0.43

  24 NIPS

  1.34

  4.44

  1.48

  1.48

  0.09

  1.39

  0.92

  0.89

  17 INTP

  0.17

  0.10

  18 BRAM

  20 INTA

  0.19

  0.17

  0.25

  19 INDS

  1.96

  1.82

  0.52

  1.18

  25 ADMG

  0.65

  1.06

  0.62

  0.57

  0.58 Total

  31.70

  22.47

  26.17 Jumlah Rata-rata

  0.75

  0.85

  0.87 Dapat dijelaskan bahwa, pada tahun 2009, nilai Free Cash Flow tertinggi diraih oleh PT. PRAS Tbk sebesar 12,62 %. Nilai Free Cash Flow terendah diraih oleh PT. ASII Tbk yaitu sebesar -0.43 %.

  Pada tahun 2010, nilai Free Cash

  Flow tertinggi diraih oleh PT. ADMG Tbk

  sebesar 10,73 %. Sedangkan nilai Free

  Cash Flow terendah diraih oleh PT. MLBI Tbk sebesar -0,23 %.

  Tahun 2011 nilai Free Cash Flow tertinggi diraih oleh PT. PRAS Tbk sebesar 11,65 %. Nilai Free Cash Flow terendah diraih oleh PT. GTJL Tbk yaitu sebesar - 0,50 %.

  Pembahasan

  30 TURI

  1.19

  1.19

  27 SMSM

  1.09

  0.60

  26 PRAS

  1.51

  1.10

  1.55

  0.73

  1.08

  0.59

  0.39

  28 TRST

  0.44

  0.47

  0.44

  29 TBLA

  16 HEXA

  0.72

  independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kriterianya uji-t sebagai berikut.

  4 AUTO

  0.68

  3 ASII

  0.67

  0.75

  0.65

  0.69

  0.31

  0.75

  0.32

  0.40

  0.34

  5 RMBA

  0.78

  0.57

  1.70

  0.53

  0.76

  6 GDRY

  Hasil Penelitian

  a. Jika t-tabel<t-hitung<t-tabel, maka Ho diterima berarti variabel ukuran perusahaan, profitabilitas dan free

  cash flow secara parsial tidak

  berpengaruh terhadap variabel struktur modal.

  b. Jika t-hitung>t-tabel atau t-hitung<t-

  tabel

  , maka Ho ditolak berarti variabel ukuran perusahaan, profitabilitas dan free cash flow secara parsial berpengaruh terhadap variabel struktur modal.

  Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sektor manufaktur pada tahun 2009 sampai dengan 2011 yang telah mengeluarkan data keuangan. Setelah dilakukan penelitian dengan metode purposive sampling, maka yang menjadi sampel adalah sebanyak 30 perusahaan. Nama-nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian pada masing- masing tahun disajikan pada lampiran. Sebelum membahas terhadap pembuktian hipotesis, secara deskriptif akan dijelaskan mengani kondisi masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

  2 ARNA

Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Debt To Equity

  Ratio Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011 No. Emiten 2009 2010 2011 Rata- rata

  1 FAST

  0.50

  0.41

  0.51

  0.47

  1.02

  1.41

  0.68

  13 UNVR

  0.77

  0.78

  12 MRAT

  0.12

  0.12

  0.15

  0.97

  11 MLPL

  1.09

  1.77

  14 DLTA

  0.23

  0.15

  0.17

  15 GTJL

  2.29

  0.76

  1.46

  0.51

  1.63

  7 GGRM

  0.44

  0.40

  0.55

  8 KAEF

  0.42

  0.52

  0.37

  9 MASA

  0.59

  0.61

  1.48

  10 MYOR

  0.48

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model struktur modal dapat dijelaskan oleh ukuran perusahaan, profitabilitas dan free cash flow karena secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel ukuran perusahaan, profitabilitas dan free cash flow memiliki koefisien arah positif. Hal ini berarti bahwa akan cenderung memiliki struktur modal (dept to

  equity ratio)

  yang tinggi. Dimana masih terdapat 61,2% disebabkan resiko bisnis, struktur aktiva (tangible assets), dan pertumbuhan penjualan (growth) . Perusahaan yang lebih fleksibel cenderung menggunakan hutang lebih besar dari pada perusahaan yang struktur aktivanya tidak fleksibel (Wahidahwati, 200). Myers dan Majluf (1984), mengatakan bahwa komposisi aset perusahaan mempengaruhi sumber pembiayaan. Brigham dan Gapensky (1996) mengatakan bahwa secara umum perusahaan yang memiliki jaminan terhadapp hutang akan lebih mudah mendapatkan hutang dari pada perusahaan yang tidak memiliki jaminan terhadap hutang. Ghosh et.al (2000) dan Chung (1993) mengatakan bahwa rasio aktiva tetap mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap tingkat hutang perusahaan.

  Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, setelah melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan yang terakhir interpretasi hasil analisis mengenai pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, dan free cash flow terhadap struktur modal, dengan menggunakan data yang terdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas, bebas autokorelasi dan tidak adanya heterokedastisitas, maka dihasilkan kesimpulan sebagai berikut Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal,

  tidak terbukti.

  Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal,

  terbukti.

  Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel free cash flow tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal,

  tidak terbukti.

  Dari hasil analisis data secara simultan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, dan free cash flow dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu struktur modal.

  Koefisien determinasi adjusted R square adalah sebesar 0,388. Hal ini berarti bahwa 38,8 % variabel dependen yaitu struktur modal dapat dijelaskan oleh tiga variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas dan free cash flow, sedangkan sisanya sebesar 61,2 % struktur modal dijelaskan oleh variabel atau sebab- sebab lainnya diluar model.

  Saran

  Bagi perusahaan manufaktur sebaiknya dalam menetapkan kebijakan struktur modal agar memperhatikan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas dan free cash flow, sehingga dengan memperhatikan variabel tersebut perusahaan dapat memutuskan besarnya struktur modal yang sesuai sehingga dihasilkan kebijakan struktur modal yang optimal.

  Bagi investor dalam menanamkan modalnya pada suatu perusahaan harus memperhatikan bagaimana kondisi perusahaan serta struktur hutang perusahaan dengan tetap mempertimbangkan dampak positif maupun negatifnya.

  Bagi peneliti berikutnya selanjutnya perlu menambah informasi keuangan maupun non keuangan yang lain sebagai variabel penelitian. Seperti sikap manajemen, deviden, resiko bisnis, struktur aktiva (tangible assets), dan pertumbuhan penjualan maupun stabilitas

  (growth)

  penjualan serta memperpanjang periode penelitian atau menambah sampel penelitian yang mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik dalam memprediksi struktur modal.

  Penelitian ini terbatas pada periode tahun 2009-2011 sehingga hasil yang diperoleh kemungkinan tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya. Oleh sebab itu, bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode pengamatan agar hasil penelitian dapat disinkronisasikan dan diharapkan menggunakan semua jenis perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar modal secara keseluruhan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL, NON PERFORMING LOAN, NET INTEREST MARGIN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi Pada Bank Persero di Indonesia Periode 2002 – 2013)

0 1 9

PENGARUH TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Studi Pada Pemda Kabupaten Aceh Selatan)

1 2 9

STAIN Malikussaleh Lhokseumawe ABSTRACT - View of PERLAKUAN AKUNTANSI IJARAH PADAPEMBIAYAAN QARDH BERAGUN EMAS (RAHN) DI BANK ACEH SYARIAH CABANG LHOKSEUMAWE

0 0 30

PENGARUH DIVIDEN TUNAI, ARUS KAS BEBAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP UTANG PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

NAFKAH ANAK DI LUAR NIKAH KAITANNYA DENGAN LEMBAGA PERADILAN ADAT By: bukhari

0 0 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2010–2014

1 1 12

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012)

0 2 12

PROBLEMATIKA PENGELOLAAN ZAKAT PADA BAITUL MAL ACEH Zulhamdi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe E-Mail: zoel_hamdiyahoo.co.id ABSTRACT - View of PROBLEMATIKA PENGELOLAAN ZAKAT PADA BAITUL MAL ACEH

0 0 18

PENGARUH INVESTASI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SERTA DAMPAKNYA PADA KEMAMPUAN DAERAH MEMBIAYAI BELANJA PEGAWAI (Studi pada Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Aceh)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN KONSUMTIF DAN PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN BSM KCP LHOKSEUMAWE PADA PERIODE OKTOBER 2012 SAMPAI JUNI 2015 Harjoni Desky, S.SosI.,M.Si Dosen IAIN Malikussaleh Lhokseumawe Email:harjonideskyyahoo.com, Abstrak - View of ANALISIS

0 1 15