PENGARUH TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Studi Pada Pemda Kabupaten Aceh Selatan)
Jurnal Akuntansi
ISSN 2302-0164 Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Halaman 76- 84
PENGARUH TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS
DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP
KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
(Studi Pada Pemda Kabupaten Aceh Selatan)
1 2 3 1) Devi Satria Saputra , Darwanis , Syukriy AbdullahMagister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This study is aimed to examine the effect of transparency, accountability and
commitment of both organizations jointly or separately on the performance SKPDs South
Aceh.The population in this study is the institution/agency, namely SKPK which includes
offices, government offices and agencies in South Aceh district as much as 25 SKPK. Each
SKPK consists of three (3) persons who will be the respondent, so the total respondents were
75 people. Research data collection techniques by distributing questionnaires to the
respondents of the study. Data analysis technique used in this research is multiple linear
regression analysis.This study shows the results of that transparency, accountability and
commitment of both organizations jointly or separately affect the performance SKPDs South
Aceh.
Keywords : Transparency, Accountability, Organizational Commitment, Performance of Work
Unit Device.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh transparansi, akuntabilitas dan komitmen
organisasi baik secara bersama-sama maupun terpisah terhadap kinerja SKPD Aceh Selatan. Populasi
dalam penelitian ini adalah institusi/lembaga, yaitu SKPK yang meliputi kantor, dinas dan badan yang
ada di Kabupaten Aceh Selatan sebanyak 25 SKPK. Setiap SKPK terdiri dari 3 (tiga) orang yang akan
dijadikan responden, sehingga total responden adalah 75 orang. Teknik pengumpulan data penelitian
dengan menyebarkan kuesioner kepada responden penelitian. Sedangkan teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Penelitian ini menunjukkan hasil
bahwa transparansi, akuntabilitas dan komitmen organisasi baik secara bersama-sama maupaun terpisah
berpengaruh terhadap kinerja SKPD Aceh Selatan.
Kata kunci : Transparansi, Akuntabilitas, Komitmen Organisasi, Kinerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah.
PENDAHULUAN dengan lingkungannya, dengan berupaya
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 memberikan pelayanan terbaik secara transparan tentang Pemerintah Daerah melahirkan paradigma dan berkualitas serta adanya pembagian tugas yang baru dalam pelaksanaan otonomi daerah, yang baik pada pemerintah tersebut. meletakkan otonomi penuh, luas, dan bertanggung Dalam organisasi sektor publik, kinerja jawab pada daerah. Sebagai organisasi sektor publik, merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan pemerintah daerah dituntut agar memiliki kinerja suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam yang berorientasi pada kepentingan masyarakat dan mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi mendorong pemerintah untuk senantiasa tanggap organisasi (Bastian, 2006:274). Tuntutan akan
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 76
Jurnal Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
77
kinerja yang baik ini terjadi hampir di semua pemerintahan seiring dengan konsep otonomi daerah dan penetapan peraturan perundang- undangan terkait pengelolaan pemerintahan termasuk juga di Aceh Selatan.
Isu yang diperoleh terkait kinerja SKPD seperti terdapatnya Kadis (Kepala Dinas) SKPK di Aceh Selatan yang terkesan mempersulitpencairan uang dari sejumlah SKPK (Satuan Kerja Perangkat Kabupaten) lainnya. Belum selesainya dibuat DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) di sejumlah SKPK Aceh Selatan juga merupakan salah satu isu kinerja SKPK,sehingga mengakibatkan pencairan APBK (Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten) Aceh Selatan 2014 tersendat. Selain itu, masih ditemukan pejabat eselon II dan III menduduki jabatan yang tidak sesuai dengan keahliannya, sehingga tidak mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara maksimal. Isu selanjutnya yaitu SKPK Aceh Selatan belum mampu mengatasi permasalahan penempatan guru dan tenaga medis yang selama ini belum merata di daerah tersebut.
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat dinilai bahwa kinerja SKPD khususnya kinerja SKPK Aceh Selatan belum menunjukkan hasil (prestasi) yang baik dan memuaskan. Sebagai organisasi pemerintah, SKPK Aceh Selatan dituntut agar memiliki kinerja yang berorientasi pada kepentingan masyarakat dan senantiasa tanggap dengan lingkungannya, dengan berupaya memberikan pelayanan terbaik secara transparan dan akuntabel serta adanya konsistensi organisasi dalam menjalankan tugas. Berdasarkan hal tersebut, diduga terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja SKPD, yaitu transparansi, akuntabilitas, dan komitmen organisasi.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh transparansi, akuntabilitas dan komitmen organisasi baik secara bersama-sama maupun secara terpisah terhadap kinerja SKPD Aceh Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi kegunaan praktis maupun kegunaan akademis.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 Pasal 20 Ayat 1 dan 2, tolok ukur kinerja Pemda adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit organisasi perangkat daerah. Adapun menurut Mulyadi (2000:419) penilaian kinerja organisasi yaitu
“penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya, berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya”.
Dalam konteks organisasi pemerintah daerah, pengukuran kinerja pimpinan SKPD dilakukan untuk menilai seberapa baik Pimpinan SKPD tersebut melakukan tugas pokok dan fungsi yang dilimpahkan kepadanya selama periode tertentu. Pengukuran kinerja pimpinan SKPD merupakan wujud dari vertical accountability yaitu pengevaluasian kinerja bawahan oleh atasannya dan sebagai bahan horizontal accountability pemerintah daerah yaitu kepada masyarakat atas amanah yang diberikan kepadanya (Mangkuprawira, 2004:225). Jurnal Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 78
Transparansi
Menurut Andrianto (2007:20) transparansi adalah “keterbukaan secara sungguh-sungguh, menyeluruh, dan memberi tempat bagi partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam proses pengelolaan sumber daya publik”. Selanjutnya Krina (2003) menyatakan transparansi sebagai “prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan proses pembuatan dan pelaksanaanya serta hasil –hasil yang dicapai”.
Prinsip transparansi menurut Werimon, Ghozali, dan Nasir (2007:8) meliputi 2 aspek, yaitu “komunikasi publik oleh pemerintah, dan hak masyarakat terhadap akses informasi. Pemerintah diharapkan membangun komunikasi yang luas dengan masyarakat berkaitan dengan berbagai hal dalam kontek pembangunan yang berkaitan dengan masyarakat. Masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui berbagai hal yang dilakukan oleh pemerintah dalam melaksanakan tugas pemerintahan”.
Akuntabilitas
Budiarjo (1998:78) mendefinisikan akuntabilitas sebagai “pertanggung jawaban pihak yang diberi kuasa mandat untuk memerintah kepada yang memberi mereka wewenang”. Selanjutnya Widodo (2011:67) menjelaskan akuntabilitas sebagai “konsep yang berkenaan dengan standar eksternal yang menentukan kebenaran suatu tindakan birokrasi”.
Dalam melaksanakan kegiatan, dilakukan pengumpulan dan pencatatan data kinerja. Data kinerja tersebut merupakan capaian kinerja yang dinyatakan dalam satuan indikator kinerja. Dengan diperlukannya data kinerja yang akan digunakan untuk pengukuran kinerja, maka instansi pemerintah perlu mengembangkan sistem pengumpulan data kinerja, yaitu tatanan, instrumen, dan metode pengumpulan data kinerja.
Komitmen Organisasi
Menurut Griffin (2004:15) komitmen organisasi adalah “sikap yang mencerminkan sampai tingkat mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya”. Robbins (2008) mendefini sikan komitmen organisasi sebagai “suatu tingkat keyakinan seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu yang tujuannya berniat memelihara dan mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi itu”. Selanjutnya Zainuddin (2002) menyatakan “komitmen organisasi sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya kedalam bagian organisasi”. Berdasarkan beberapa pendapat sebelumnya, maka dapat disimpulkan makna komitmen organisasi sebagai sikap individu yang terikat pada organisasi tempatnya bekerja secara konsisten.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji variabel independen terhadap variabel dependen.Populasi dalam penelitian ini adalah institusi/lembaga, yaitu SKPK yang meliputi kantor, dinas dan badan yang ada di Kabupaten Aceh Selatan sebanyak 25 SKPK. Setiap SKPK terdiri dari 3 (tiga) orang yang dijadikan responden,
Jurnal Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 79 sehingga total responden adalah 75 orang.
Pada penelitian ini, sumber data primer yang digunakan yaitu hasil perolehan kuesioner dari responden penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen berita media online, peraturan pemerintah, artikel maupun jurnal. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi yang terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yakni jurnal atau artikel akuntansi, Peraturan-peraturan Pemerintah dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap yang kedua, pengumpulan data primer yaitu kuesioner yang telah dikumpulkan dari responden penelitian.
Operasionalisasi Variabel Kinerja SKPD
Kinerja SKPD merupakan kegiatan yang dilakukan sekelompok orang secara bersama sesuai dengan tanggungjawab dan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi tempat mereka bekerja. Indikator yang digunakan berdasarkan Mahoney et
al. (1963). Terdiri dari 8 indikator yang diukur dengan menggunakan skala interval (likert 5 point).
Transparansi
Transparansi merupakan keterbukaan dalam hal pemberian informasi oleh penyelenggara pemerintahan atas kegiatan yang menjadi tanggungjawab sesuai peraturan perundang- undangan yang telah ditetapkan. Indikator yang digunakan sebanyak 4 indikator (Krina, 2003:16), diukur dengan menggunakan skala interval (likert 5 point).
Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggungajwaban atas kegiatan suatu organisasi kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap pertanggungjawaban tersebut. Indikator yang digunakan sebanyak 4 indikator (Elwood, 1993), diukur dengan menggunakan skala interval (likert 5 point).
Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan sikap individu yang terikat pada organisasi tempatnya bekerja secara konsisten. Indikator yang digunakan sebanyak 3 indikator (Zainuddin, 2002), diukur dengan menggunakan skala interval (likert 5 point).
Metode Analisis
Untuk menganalisis data digunakan metode kuantitatif. Pada metode kuantitatif, semua data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif berdasarkan pendapat para ahli sebagai landasan teori. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikuantitatifkan terlebih dahulu sehingga menghasilkan keluaran-keluaran berupa angka yang selanjutnya dianalisis melalui program SPSS
(Statistical Package for Social Science). Untuk
menganalisis data dilakukan pengujian data dan pengujian hipotesis.Setelah kuesioner terkumpul untuk melakukan analisis data perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Jurnal Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 80
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan. Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sebagai kabupaten otonom, calon wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956. Batas wilayah Kabupaten Aceh Selatan yaitu: Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil, Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara, Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya, Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil (http://acehselatankab.go.id).
Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan output komputer setelah dilakukan pengujian validitas seluruh pernyataan yang diajukan pada kuisioner telah valid (19 item pernyataan) dan memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian selanjutnya, dimana nilai koefisien korelasinya sudah lebih dari 0.296 (nilai kritis korelasi r product-moment untuk n = 75).
Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran keandalan untuk masing-masing variabel bebas dan variabel terikat memenuhi persyaratan α > 0.50.
Hasil Pengujian Hipotesis
Melalui hasil program SPSS maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 1,099+ 0,361X 1 + 0,187X 2 + 0,188 X 3 + e
Dimana nilai koefisien regresi (β) masing- masing variabel adalah, 0,361 untuk variabel transparansi (β 1 ), dan 0,187untuk variabel akuntabilitas (β 2 ) dan 0,188untuk variabel komitmen organisasi
(β 3 ). Nilai Koefisien Determinasi (R 2 ) sebesar 0,390.
Hasil Pembahasan Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh transparansi, akuntabilitas dan komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD Aceh Selatan. Pengukuran kinerja instansi pemerintah memiliki kaitan erat dengan akuntabilitas dan transparansi serta komitmen organisasi yang dibangun oleh SKPD itu sendiri. Penerapan berbagai aturan perundang-undangan yang ada terkait dengan penerapan konsep akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan diharapkan dapat mewujudkan pengelolaan pemerintah daerah yang baik dan berpihak kepada rakyat. Implementasi akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja instansi pemerintah daerah
Jurnal Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dari penyampaian informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada masyarakat yang dilakukan melalui media surat kabar maupun elektronik yang dapat diakses oleh publik pada website
Untuk mendorong
partisipasi publik, maka Pemkab Aceh Selatan mempunyai komitmen terhadap transparansi dan akses masyarakat dalam proses kebijakan daerah yang mencakup juga implementasinya. Upaya lain yang dilakukan terkait komitmen organisasi yaitu adanya hubungan organisasi dengan media masaa dengan tujuan menyediakan sarana untuk dapat melakukan komunikasi dua arah/timbal balik bagi pers dan jajaran Pemkab Aceh Selatan yang lebih objektif, wajar, jujur dan berimbang.
Pengaruh Transparansi terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh terhadap kinerja SKPD Aceh Selatan. Koefisien regresi (β 1 ) untuk transparansi sebesar 0,361 menunjukkan bahwa setiap kenaikan transparansi sebesar 1% maka akan diikuti oleh kenaikan kinerja SKPD sebesar 36,1%. Diperoleh hubungan yang positif antara transparansi dengan kinerja SKPD Aceh Selatan. Artinya bila transparansi meningkat 1% maka kinerja SKPD Aceh Selatan juga akan meningkat sebesar 36,1%.
Transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah azas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara. SKPD di Pemkab Aceh Selatan, semua kegiatan pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban maupun hasil pemeriksaan dilakukan dengan terbuka dan dipublikasikan ke masyarakat melalui papan pengumuman di masing-masing SKPD maupun media masa yang ada di Aceh Selatan.
Hasil penelitian ini sesuai atau konsisten dengan hasil penelitian Sari (2013), Auditya dan Lismawati (2013), dan Aji (2011). Hasil penelitan mereka secara keseluruhan menyatakan bahwa transparansi berpengaruh terhadap kinerja SKPD pada masing-masing daerah yang diteliti.
Pengaruh Akuntabilitas terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh terhadap kinerja SKPD Aceh Selatan. Koefisien regresi (β 2 ) untuk akuntabilitas sebesar 0,187 menunjukkan bahwa setiap kenaikan akuntabilitas sebesar 1% maka akan diikuti oleh kenaikan kinerja SKPD sebesar 18,7%. Hubungan yang diperoleh antara akuntabilitas dengan kinerja SKPD adalah positif. Artinya bila akuntabilitas meningkat 1% maka kinerja SKPD juga akan meningkat sebesar 18,7%.
Kinerja SKPD diharapkan dapat
81 Kinerja SKPD Aceh Selatan dapat dinilai
Jurnal Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
meningkat dengan adanya akuntabilitas publik pencapaian tujuan organisasi merupakan hasil yang tinggi dari setiap kegiatan aparatur pada kerja semua anggota organisasi yang bersifat semua tingkatan SKPD. Dengan adanya kolektif. komitmen yang tinggi dari individu akuntabilitas publik, pemerintah daerah bisa organisasi akan menjadikan individu berusaha memberikan pertanggungjawaban atas semua keras untuk mencapai tujuan guna kegiatan yang dilaksanakan sehingga kinerja meningkatkan kinerja organisasi. Komitmen pemerintah daerah dapat dinilai baik oleh pihak organisasi pada SKPD Aceh Selatan sangat internal, maupun pihak eksternal. Hal ini ditentukan oleh komitmen masing-masing menegaskan pentingnya akuntabilitas publik aparatur untuk tetap konsisten dalam dalam peningkatan kinerja SKPD. melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
Hasil penelitian ini sesuai atau konsisten sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada. dengan hasil penelitian Sari (2013), Auditya Hasil penelitian ini sesuai atau konsisten dan Lismawati (2013), serta Aji (2011). Hasil dengan hasil penelitian Anurti (2013), dan penelitian mereka membuktikan bahwa prinsip Baihaqi (2012) yang memberikan kesimpulan akuntabilitas yang diterapkan akan bahwa komitmen organisasi berpengaruh meningkatkan kinerja SKPD itu sendiri. terhadap kinerja SKPD.
Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap KESIMPULAN DAN SARAN Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kesimpulan yang dapat diambil setelah komitmen organisasi berpengaruh terhadap dilakukan pengujian dan analisis data dalam kinerja SKPD Aceh Selatan. Koefisien regresi penelitian ini adalah: (β 3 ) untuk komitmen organisai sebesar 0,188
1. Transparansi, akuntabilitas dan menunjukkan bahwa setiap kenaikan komitmen komitmen organisasi secara bersama- organisasi sebesar 1% maka akan diikuti oleh sama berpengaruh terhadap kinerja kenaikan kinerja SKPD sebesar 18,8%. SKPD Aceh Selatan. Pengaruh yang dihasilkan antara komitmen
2. Transparansi berpengaruh terhadap organisasi dengan kinerja SKPD yaitu positif. kinerja SKPD Aceh Selatan Artinya bila komitmen organisasi meningkat
3. Akuntabilitas berpengaruh terhadap 1% maka kinerja SKPD juga akan naik sebesar kinerja SKPD Aceh Selatan 18,8%.
4. Komitmen organisasi berpengaruh Komitmen dapat terwujud apabila terhadap kinerja SKPD Aceh Selatan individu dalam organisasi menjalankan hak dan kewajiban mereka sesuai dengan tugasnya Saran masing-masing dalam organisasi, karena Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 82
Jurnal Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Saran Akademis. Bagi peneliti selanjutnya,disarankan untuk menambahkan variabel lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja SKPD, kemudian menambahkan objek penelitian yaitu tidak hanya dari satu wilayah SKPD saja, namun lebih luas baik jenis SKPD-nya maupun wilayahnya.
dapat disimpulkan dalam beberapa hal yaitu: 1.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Saran selanjutnya untuk mempertimbangkan metode dalam pengambilan data, yaitu tidak hanya dengan menggunakan kuesioner akan tetapi juga menggunakan metode wawancara.
ejournal.unp.ac.id. Diakses pada 13 Mei 2014. Auditya, Lucy dan Husaini Lismawati. 2013.
Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen. Edisi
Studies . Vol. 19: 368-386.
Councils: Financial Accountability and Managemant. Local Government
Budiardjo, Miriam. 1998. Menggapai Kedaulatan Rakyat. Jakarta: Mizan. Ellwood, Sheila. 1993. Parish and Town
Publik(Suatu Pengantar) .Jakarta: Erlangga.
1: 21- 41. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor
Analisis Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Jurnal Fairness. Vol. 3. No.
Manajer Pengelolaan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja SKPD . Artikel online melalui
2. Saran Praktis. Bagi SKPDK terkait, disarankan agar terus membangun hubungan dengan masyarakat dan swasta guna tercapainya partisipasi aktif dari publik untuk memberi tanggapan atas informasi mengenai kinerja SKPD secara transparan. Saran selanjutnya diharapkan untuk terus menerapkan prinsip akuntabilitas publik dalam pengelolaan keuangan maupun informasi kinerja SKPD lainnya. SKPK juga disarankan agar terus mempertahankan komitmen organisasi sesuai visi dan misi yang ditetapkan oleh SKPD masing-masing. Sedangkan untuk Bupati dan DPRD, disarankan untuk melengkapi regulasi yang berkaitan dengan transparansi dan akuntabilitas publik, seperti pembentukan qanun dan peraturan Bupati yang mendorong dilaksanakannya prinsip- prinsip transparansi dan akuntabilitas oleh SKPK yang memiliki tupoksi memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.
Publishing. Anurti, Sri Welmi. 2013. Pengaruh Peran
83
Akuntabilitas Publik Melalui
Andrianto, Nico. 2007. Transparasi dan
Artikel online melalui lib.unnes.ac.id. Diakses pada 13 Mei 2014.
Akuntabilitas Publik, Partisipasi Penyusunan Anggaran, dan Transparansi Kebijakan Publik terhadap Kinerja Manajerial pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Se-Kabupaten Wonosobo .
Aji, Fakih Sabdanala. 2011. Pengaruh
e- Government . Malang: Bayumedia Jurnal Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Ketujuh, Jilid 2, Penerjemah: Gina Pengaruh Persepsi Transparansi dan Gania, Jakarta: Erlangga. Akuntabilitas terhadap Kinerja
Layanan Publik Satuan Kerja
Krina P. Loina Lalolo. 2003. Indikator & Alat Perangkat Daerah Kabupaten
ukur Akuntabilitas, Trasparansi & Banyuwangi . Artikel online melalui Partisipasi. Jakarta: Sekretariat Good dspace.unej.ac.id. Diakses pada 13
Public Governance Bappenas. Mei 2014.
Widodo, Joko. 2011. Membangun Birokrasi
Berbasis Kinerja . Malang: Bayumedia Mangkuprawira, Tb. Syafri. 2004. Publishing. Manajemen Sumber Daya ManusiaStrategik . Jakarta: Ghalia Werimon, Simson, Imam Ghozali, dan M.
Indonesia. Nasir. 2007. Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Transparansi
Mulyadi. 2001. Kebijakan Publik terhadap Hubungan
antara Pengetahuan Dewan tentang
Anggaran dengan Pengawasan
Jakarta: BINUS University. Keuangan Daerah (APBD).
Simposium Nasional Akuntansi X.
Robbins, Stephen P. 2008. Organizational Makassar. Hal 21-23.
Behavior: Concepts, Controversies, Application. New Jersey: Englewood Zainuddin. 2002. Komitmen Organisasi.
Cliffs, A Simon & Schuster Company. Artikel online melalui
Diakses pada 13 Mei Sari, Deasy Dwi Purnama. 2013. Analisis 2014.
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 84