Peran Informasi Geospasial Untuk Pembang

15110018

1

Kaharudin Iksan Hadi
Peran Informasi
Geospasial Untuk
Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut Teknologi Bandung
Pembangunan
Nasional
Jalan Ganesha 10, Bandung
40132
#1

#

1

[email protected]




Abstrak—tulisan ini memberikan penjelasan mengenai
pengertian dari informasi geospasial, Pembangunan Nasional
beserta berbagai peran dari informasi geospasial bagi
Pembangunan Nasional. Akan diberikan contoh-contoh dari
implementasi penggunaan informasi geospasial terhadap setiap
aspek Pembangunan Nasional yang ada di Indonesia.
Kata Kunci—Informasi Geospasial, Pembangunan Nasional,
Implementasi Informasi Geospasial, Cakupan Pembangunan
Nasional

I. PENDAHULUAN
EMBANGUNAN NASIONAL merupakan usaha peningkatan
kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang
dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta memperhatikan tantangan perkembangan
global.
Dalam mengimplementasikan Pembangunan Nasional
senantiasa mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur

yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang
berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kokoh,
baik kekuatan moral maupun etika bangsa Indonesia [1].
Pembangunan Nasional meliputi :
 Pembangunan Ekonomi
 Pembangunan Prasarana
 Pembangunan Sumber Daya Manusia
 Pembangunan Regional dan Pembangunan
Sumber
Daya Alam
 Pembangunan Hukum, Penerangan, Politik,
Hankam
dan Administrasi Negara

P

Agar pembangunan yang dilaksanakan lebih efisien dan
memberikan hasil dan kegunaan yang efektif bagi kehidupan
masyarakat
Indonesia,

maka
pembangunan
yang
dilaksanakan harus berdasarkan pada perencanaan yang
terprogram secara bertahap dan menyeluruh dengan
memperhatikan perubahan dan perkembangan yang terjadi di
dalam masyarakat
Pembangunan Nasional sendiri dilakukan guna mencapai
tujuan dan manfaat dari pembangunan itu sendiri yaitu untuk
memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka
mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan
bangsa lain yang telah maju. Tujuan dari Pembangunan
Nasional itu sendiri adalah [2]:
 mendukung
koordinasi
antarpelaku
pembangunan;




menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu,
antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah;
 menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
 mengoptimalkan partisipasi masyarakat
 menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara
efisien,
efektif,
berkeadilan,
dan
berkelanjutan.
Pembangunan Nasional harus merupakan perwujudan
Wawasan Nusantara serta memperkukuh Ketahanan Nasional
yang diselenggarakan dengan sasaran jangka panjang yang
ingin diwujudkan.


I

GEOSPASIAL merupakan
informasi yang
menggambarkan lokasi dan nama dari fitur di bawah, pada
atau di atas permukaan bumi. Secara sederhana informasi
geospasial dapat berarti informasi topografi dasar yang
ditemukan pada peta, tetapi juga termasuk lokasi yang
berbeda terkait dataset digabungkan menjadi lapisan
kompleks yang menunjukkan informasi seperti penggunaan
lahan dan lokasi infrastruktur tertentu. Informasi geospasial
mendukung berbagai kegiatan usaha, pemerintah dan
masyarakat. Penggunaan dan penggunaan-kembali informasi
ini memiliki produktivitas yang signifikan terkait manfaat.
Contoh awal dari dasar informasi geospasial adalah
kombinasi antar beberapa layer yang memiliki informasi
berbeda-beda. Pada pertengahan abad kesembilan belas, John
Snow mengeplot pada peta setiap kasus-kasus kolera selama
wabah penyakit di London. Hal ini memungkinkan dia untuk
melacak sumber wabah yaitu sebuah sumur. Saat ini,

teknologi dan sistem yang memungkinkan informasi
geospasial untuk digunakan telah berkembang pesat, dan
cakupan dari aplikasi untuk jenis informasi ini terus
berkembang [3].
NFORMASI

II. PERAN INFORMASI GEOSPASIAL UNTUK PEMBANGUNAN
NASIONAL

Lahirnya UU Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial yang disahkan pada awal tahun 2011 memberikan
dampak penting bagi penyelenggaraan Informasi Geosapasial
dan implementasinya dalam berbagai bidang. UU Nomor 4
Tahun 2011 menjamin ketersediaan dan akses terhadap
Informasi Geospasial yang dapat dipertanggungjawabkan dan
mewujudkan penyelenggaraan Informasi Geospasial yang
berdaya guna dan berhasil guna melalui kerja sama,
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi serta mendorong
penggunaan Informasi Geospasial dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan dalam berbagai aspek kehidupan


15110018
masyarakat. Dalam UU tersebut juga menyebutkan
dibentuknya Badan Informasi Geospasial (BIG) yang antara
lain
berfungsi
menyelenggarakan
perumusan
dan
pengendalian kebijakan teknis di bidang informasi
geospasial, penyusunan rencana dan program di bidang
informasi geospasial, penyelenggaraan informasi geospasial
dasar yang meliputi pengumpulan data, pengolahan,
penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi
geospasial, serta pengintegrasian informasi geospasial
tematik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah
dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. [5]
Salah satu implementasi dari Informasi Geospasial adalah
implementasi terhadap Pembangunan Nasional. Peran

Informasi Geospasial sangat besar dalam proses perencanaan
pembangunan. Ketersediaan Informasi Geospasial yang baik
merupakan salah satu jaminan dalam efektifitas dan efisiensi
dari perencanaan pembangunan. Ketersediaan dan persebaran
potensi daerah sebagai modal utama dalam pembangunan
daerah akan dapat termanfaatkan dengan baik dalam
keperluan pembangunan jika telah terinventarisasi dan
terpetakan dengan baik.
Dalam perencanaan pambangunan eksploitasi dan
penggunaan lahan merupakan bagian dari kajian geografi
yang harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan dari
berbagai aspek yang ada. Tujuannya adalah untuk
mengkalsifikasikan lahan sesuai dengan karakteristiknya
masing-masing. Informasi Geospasial dapat membantu dalam
berbagai pembuatan perencanaan dari berbagai wilayah dan
hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan
berbagai fasilitas yang diperlukan, terutama lokasi dari
fasilitas-fasilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan
harus dipertimbangkan agar pembangunan yang dilakukan
menjadi efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentu

yang dapat menimbulkan permasalahan yang lain.
Penataan ruang daerah merupakan bagian dari
perencanaan pengembangan wilayah yang mempunyai
peranan dalam upaya pengaturan keruangan agar lebih
efisien dan sustainable. Adanya berbagai kebijakan baru
dalam otonomi daerah menyebabkan perubahan struktur
perencanaan tata ruang yang sebelumnya telah dilakukan.
Perubahan-perubahan ini memberikan akibat-akibat yang
lebih besar dalam penataan keruangan. Oleh karena itu,
sebagai antisipasi untuk permasalahan ini haruslah dimiliki
perangkat valid yang dapat mewujudkan perencanaan tata
ruang yang terkoordinasi dan fleksibel dalam menghadapi
setiap perubahan tersebut.
Oleh karena itu penggunaan Informasi Geospasial akan
sangat membantu dalam proses ini. Selain membantu dalam
hal perencanaan, penggunaan dari model visual akan jauh
lebih mudah bagi para pengambil keputusan dan para
perencana dalam mempertimbangkan aspek geografis
dibandingkan dengan aspek sektoral saja.
Informasi Geospasial sebagai bagian dari Sistem Informasi

Geografi (SIG) dapat memfasilitasi analisis keruangan/spatial
analysis dan juga analisis waktu /temporal analysis. Dengan
begitu Informasi Geospasial dapat dapat digunakan dalam
perencanaan geografis apapun dan kapanpun, karena semua
perencanaan pada dasarnya berkaitan dengan dimensi ruang

2
dan waktu, apalagi untuk perencanaan yang sifatnya untuk
jangka panjang. Dengan adanya Informasi Geospasial, setiap
perubahan, baik sumber daya, kondisi maupun jasa yang
terjadi pada wilayah perencanaan tidak akan menjadi
masalah yang besar bagi perencanaan wilayah.
III. KESIMPULAN
Informasi Geospasial memiliki peran yang vital dan sangat
penting dalam Pembangunan Nasional terutama dalam
perencanaan pembangunan. Disamping itu Informasi
Geospasial juga bisa merupakan merupakan decision support
system (DSS) dalam mendukung pengambilan keputusan,
pengelolaan pertanahan dan
sumber daya alam, serta

pelayanan pertanahan. Tetapi, pemanfaatan dari Informasi
Geospasial tersebut masih belum dilakukan secara luas oleh
berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena penggunaan
Informasi Geospasial yang merupakan bagian dari Sistem
Informasi Geografi merupakan sistem informasi yang baru di
Indonesia, sehingga perlu sialisasi mengenai ketersediaan
data Informasi Geospasial secara luas. Selain itu juga
disebabkan karena Informasi Geospasial yang masih belum
optimal pembuatannya di Indonesia. Oleh karena itu untuk
lebih memaksimalkan dan mengoptimalkan fungsi tersebut
masih dibutuhkan suatu koordinasi yang sistematik antar
pengelola dan pengguna Informasi Geospasial
REFERENCES
[1]
[2]
[3]
[4]

[5]

Anonim.1999. Tap. MPR No. IV/MPR/1999. MPR.
Republik Indonesia. 2004. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 2
ayat 4. Sekretariat Negara. Jakarta.
Land Information New Zealand. What is Geospatial Information?,
http://www.linz.govt.nz/geospatial-office/what-is-geospatial-info, (diakses
tanggal 17 Desember 2013).
Badan Informasi Geospasial. Peran Informasi Geospasial dalam
Perencanaan
Pembangunan,
http://www.bakosurtanal.go.id/beritasurta/show/peran-informasi-geospasial-dalam-perencanaan-pembangunan,
(diakses tanggal 17 Desember 2013).
Republik Indonesia. 2011. Undang Undang Nomor 4 Tahun 2011.
Sekretariat Negara. Jakarta.