Universitas Negeri Makassar Digilib Unm Gunawan 457 1 13 Guna k
29
PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK
TERHADAP KETEPATAN SERVIS LOMPAT BOLAVOLI
Gunawan
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Tadulako
Kampus Bumi Tadulako Tondo, Jl. Soekarno Hatta KM 09 Palu. Tlp. (0451) 429743
Abstract: Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik Terhadap
Ketepatan Servis Lompat Bolavoli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)
Perbedaan pengaruh antara metode latihan sasaran tetap dan berubah arah terhadap
ketepatan servis lompat bolavoli. (2) Perbedan hasil ketepatan servis lompat bagi mereka
yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan rendah bolavoli. (3) Pengaruh interaksi
antara metode latihan dan kemampuan motorik terhadap ketepatan servis lompat
bolavoli. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimen dengan rancangan faktorial
2x2. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Makassar. Besarnya sampel penelitian 40 Mahasiswa berasal dari jumlah populasi 52
Mahasiswa . Teknik pengambilan sampel dengan purposive random sampling. Variabel
penelitian terdiri dari dua variabel independen yakni : variabel manipulatip : metode
latihan sasaran tetap dan metode latihan sasaran berubah arah, variabel atributip yakni :
kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah serta variabel dependen
yakni : ketepatan servis lompat bolavoli. Teknik pengumpulan data dengan Tes dan
Pengukuran, data kemampuan motorik, test vertical jump, sit- up dan medicine ball put
data ketepatan bola servis lompat dengan test dari AAHPER Volley Ball. Teknik analisis
data menggunakan analisi varians Anava 2x2 dangan taraf signifikansi α = 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara metode latihan dengan sasaran tetap dengan metode latihan sasaran
berubah arah terhadap ketepatan servis lompat bolavoli. Hal ini dibuktikan dari nilai
Fhitung = 60.33 > Ftabel = 4.08. 2) Ada perbedaan yang signifikan hasil ketepatan servis
lompat bolavoli bagi mereka yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan motorik
rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 22.92 > Ftabel = 4.08. 3) Tidak ada pengaruh
interaksi yang signifikan antara metode latihan dengan kemampuan motorik terhadap
ketepatan servis lompat bolavoli. Hasilnya bermakna, karena Fhitung = 0.28 < Ftabel = 4.08.
kata kunci:
metode latihan sasaran tetap, berubah arah, kemampuan motorik dan
ketepatan servis lompat bolavoli.
bolavoli. Teknik dalam permainan bolavoli
adalah memainkan bola dengan efisien dan
efektif sesuai dengan peraturan pemainan
yang berlaku untuk mencapai suatu hasil
yang optimal (M.Yunus, 1992 : 108). Salah
satu teknik dasar bolavoli adalah servis.
Pulukan servis harus dilkukan dengan kuat,
keras dan tepat pada sasaran agar lawan
sulit untuk dapat mengembalikan bola
sehingga dapat memperoleh angka.
Menurut M. Yunus (1992 : 69) Servis ada
beberapa jenis yang kesemuanya memiliki
kelebihan dan kekuranganya masingmasing. Servis antara lain servis tangan
bawah (underhand service), servis samping
(side arm service), servis tangan atas
(overhend service) dan servis lompat.
Setiap pemain harus menguasai setidaknya
2 jenis servis dasar yaitu service underhand
Olahraga bukanlah sebuah hal yang baru
karena
telah
menggelobal
dan
memasyarakat khususnya di Indonesia
sendiri. Di Indonesia sendiri banyak jenis
olahraga yang populer dan telah
memasyarakat,
diantaranya
olahraga
bolavoli yang merupakan salah satuh
cabang olahraga yang sangat di gemarih
masyarakat Indonesia. Dalam permainan
ini para pemain dituntut untuk bisa
menguasai semua teknik-teknik yang ada
seperti : servis (service), operan (passing),
umpan (set up), smash (spike), bendungan
(block), system pertahanan (defence),
system penyerangan (ofence). (M. Yunus,
1992, Strand dan Wilson, 1993; Veira dan
Fergusson,
2000).
Penguasaan
keterampilan bolavoli tidak dapat terlepas
dari penguasaan teknik dasar permainan
95
Latihan2,dan
Kemampuan Motorik
Terhadap
96 JurnalGunawan,
ILARA,Pengaruh
VolumeMetode
III, Nomor
Juli-Desember
2012,
hlm. 95Ketepatan
– 101 Servis
(tangan bawah) dan overhand floater
(mengambang). Suharno H. P (1984 : 68)
Prioritas dalam servis adalah konsistensi
dalam menyeberangkan bola mendekati
100% setiap kali bermain. Semua pemian
dapat melakukan service underhand dengan
mudah maka pemain harus mempelajari
servis yang lebih efektif.
Setelah kedua teknik dasar ini
dikuasai maka mulailah belajar teknik lain
yang lebih canggih. Servis canggih yang
popular adalah servis topspin, servis
mengambang
melingkar
(roundhouse
floater), dan servis lompat (Viera Barbara
L, 2004 : 28). Servis lompat merupakan
servis yang sangat popular dan canggih
sehinggah paling sering digunakan dalam
pertandingan
bolavoli
dewasa
ini
khususnya pemain putra. M. Yunus (1992 :
71) servis lompat di lakukan dengan
gerakan melompat seperti pada gerakan
smesh, Walaupun demikain kenyataan
dilapangan masi banyak kekurangan dan
ketidak efektifan servis lompat ini
dikarenakan karena servis ini sangat rumit
sehingga para pemain sering sekali
mekakukan servis ini dengan tingkat
keberhasilan yang rendah, sehingga
pencapaian prestasi dengan mengunakan
servis lompat yang merupakan salah satuh
teknik memenangkan pertandingan di clubclub umum dan Mahasiswa belum
maksimal, ini dimungkinkan karena masi
adannya faktor yang terkadang kurang
diperhatikan diantaranya penguasaan teknik
servis itu sendiri terutama dalam
kemampaun dasar penempatan bola servis
di lapangan, selain itu servis lompat selain
dari penguasaan teknik dasar yang harus
dikuasai diperkirakan pemain juga harus
memiliki tingkat kemampuan motorik yang
tinggi dalam hal ini kapasitas fisik
sehingga penempatan bola bisa lebih baik.
Penempatan bola servis dilapangan yang
tidak tepat menyebabkan servis yang
dilakukan tidak terarah dan sering keluar
lapangan akibatnya pertandingan tidak
berjalan efektif.
Di lapangan sering kali dijumpai
guru pendidikan jasmani atau pelatih
olahraga dalam memberikan materi servis
kurang memperhatikan sasaran mana yang
akan dituju. Metode latihan yang sesuai
sangat dibutuhkan untuk penguasaan
Lompat Bolavoli
96
kemampuan dasar penempatan bola servis
dilapangan. Metode latihan adalah prosedur
dan cara pemilihan jenis latihan dan
penataanya menurut kadar kesulitan
kompleksitas dan berat badan
(Yosef
Nossek, 1982 : 15).
Ada beberapa metode latihan
ketepatan bola servis yang dapat di
gunakan diantaranya metode latihan servis
dengan sasaran tetap dengan metode latihan
servis dengan sasaran berubah. Kedua
metode latihan ini menggunakan sasaran
tertentu dalam lapangan. Ketepatan bola
servis selain dipengaruhi oleh faktor
eksternal seperti metode latihan yang
digunakan, juga dipengaruhi oleh faktor
internal. Salah satu faktor internal yang
mempengaruhi penempatan bola servis
adalah kemampuan motorik (kemampuan
gerak dasar). Kemampuan motorik adalah
kapasitas dari seseorang yang berkaitan
dengan pelaksanaandan dan peragaan suatu
keterampilan yang relative melekat (Rusli
Lutan, 1998 : 96), Sedangkan menurut
Sukintaka (2004 : 78) menjelaskan
kemampuan motorik merupakan kualitas
hasil gerak individu dalam melakukan
gerak, baik gerakan non-olahraga maupun
gerak dalam olahraga atau kematangan
penampilan keterampilan motorik. Dengan
kemampuan motorik dalam hal ini
kapasitas motorik yang baik maka
dimungkinkan ketepatan bola yang baik
pula, sehingga perlu dilakukan latihan
kemampuan
yang
sungguh-sungguh,
terarur dan kontinyu agar terjadi
peningkatan terhadap kemampuan gerak
seorang pemain, sehinggah nantinya
penempatan servis lompat semakin baik.
Kemampuan
gerak
(motor
ability)
mempunyai pengaruh dalam latihan
ketepatan
servis
lompat,
dengan
kemampuan dasar itulah yang kemudian
berpereran
sebagai
landasan
bagi
perkembangan keterampilan. Selain itu
keterampilan banyak tergantung pada
kemampuan
dasar,
keseimbangan,
kecepatan reaksi, fleksibilitas sehingga
membutuhkan akselerasi latihan yang tepat.
METODE
dalam
Metode penelitian yang digunakan
penelitian ini adalah metode
Gunawan, Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik Terhadap Ketepatan Servis Lompat Bolavoli
97
eksperimen dengan desain factorial 2 x 2.
Menurut Sudjana (1995 : 1) metode
eksperimen adalah suatu rancangan dengan
tiap langkah tindakan yang betul-betul
terdefinisikan
sedemikian
sehingga
informasi yang berhubungan dengan atau
diperlukan untuk persoalan yang sedang
diteliti dapat dikumpulkan serta terkontrol
Metode Latihan Kemam. Motorik
Kemampuan motorik (A)
Kemampuan motorik tinggih (a1)
Kemampuan motorik rendah (a2)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Perlakuan
Latihan
servis
dengan
sasaran tetap
Tingkat
kemampuan
motorik
Tinggi
Rendah
Metode Lat. Ketepatan Servis Lompat Bolavoli (B)
Sasaran tetap (b1)
Sasaran berubah arah (b2)
a1 b1
a1 b2
a2 b1
a2 b2
Deskripsi hasil analisis data tes hasil
ketepatan servis lompat bolavoli yang
dilakukan sesuai dengan kelompok yang
dibandingkan.
Statistik
Hasil tes
awal
Hasil tes
akhir
Peningkatan
Jumlah
Rerata
SD
Jumlah
Rerata
SD
Jumlah
Rerata
SD
Jumlah
Rerata
149
14.9
6,590
130
13.0
4.447
124
12.4
2.412
124
12.4
208
20.8
6,450
169
16.9
4.605
222
22.2
2.573
197
19.7
59
5.9
1,197
39
3.9
1.197
98
9.8
1.316
73
7.3
3.565
4.083
2.057
Tinggi
Latihan
servis
dengan
sasaran
Rendah
berubah
SD
arah
Metode latihan sasaran tetap dan metode
latihan sasaran berubah arah memberikan
pengaruh terhadap pembentukan ketepatan
servis lompat bolavoli yang berbeda. Jika
antara kelompok pemain yang mendapat
latihan dengan metode sasaran berubah
arah dan dengan latihan dengan metode
sasaran tetap dibandingkan, maka dapat
diketahui bahwa kelompok perlakuan
latihan dengan metode sasaran berubah
arah memiliki skore ketepatan servis
lompat bolavoli sebesar 3.7 lebih tinggi
dari pada kelompok latihan dengan metode
latihan sasaran tetap. Jika antara kelompok
pemain yang memiliki kemampuan motorik
tinggi dan rendah dibandingkan, maka
dapat diketahui bahwa kelompok pemain
yang memiliki kemampuan motorik tinggi
memiliki skore ketepatan servis lompat
bolavoli sebesar 2.3 lebih tinggi dari pada
dengan ketat. Untuk masing-masing faktor
terdiri dari dua buah taraf, pada desain
faktorial, dua atau lebih variabel
dimanipulasi secara simutlan untuk
menyelidiki
pengaruh
masing-masing
terhadap pariabel terikat, disamping juga
pengaruh-pengaruh yang disebabkan oleh
interaksi antara beberapa pariabel.
kelompok
pemain
yang
kemampuan motorik rendah.
memiliki
Pembahasan
Perbandingan
Latihan
Servis
Lompat Menggunakan Metode Latihan
Sasaran Tetap dan Metode Latihan Sasaran
Berubah Arah. Berdasarkan pengujian
hipotesis pertama ternyata ada perbedaan
pengaruh yang nyata antara kelompok
pemain yang mendapatkan latihan dengan
sasaran berubah arah dan kelompok pemain
yang mendapatkan latihan dengan metode
sasaran tetap terhadap skore ketepatan
servis lompat bolavoli. Pada kelompok
pemain yang mendapat latihan dengan
metode sasaran berubah arah mempunyai
skore ketepatan servis lompat bolavoli yang
lebih baik dibandingkan dengan kelompok
Latihan2,dan
Kemampuan Motorik
Terhadap
98 JurnalGunawan,
ILARA,Pengaruh
VolumeMetode
III, Nomor
Juli-Desember
2012,
hlm. 95Ketepatan
– 101 Servis
pemain yang mendapat latihan dengan
metode sasaran tetap. Latihan dengan
metode sasaran tetap yaitu, metode atau
cara melatih ketepatan bola servis lompat
dengan menggunakan sasaran yang sama
secara terus-menerus dan tidak mengubah
sasaran satu set dapat diselesaikan yang
ditentukan oleh pelatih. Latihan ketepatan
servis lompat dengan metode sasaran
berubah arah adalah latihan suatu metode
atau cara untuk melatih ketepatan bola
servis lompat dengan menggunakan sasaran
berubah-ubah dalam setiap satu setnya
sesuai dengan keinginan pemain.
Metode latihan ketepatan servis
dengan sasaran tetap adalah metode latihan
ketepatan bola servis pada satu arah yang
telah ditentukan sebelumnya. Metode ini
mempunyai pengaruh yang baik bagi
pemain karena dengan metode latihan
sasaran tetap ini pemain mempunyai
kesempatan untuk mengulang beberapa kali
dalam satu set pada sasaran yang sama.
Dengan beberapa kali pengulangan ini
diharapkan
pemain
akan
dapat
menempatkan bola servis tepat pada
sasaran yang telah ditentukan sebelunya
oleh pelatih. Sedangkan metode latihan
ketepatan servis dengan sasaran berubahubah, sasaran ditentuksn oleh pemain itu
sendiri sebelum melakukan servis, metode
ini mempunyai pengaruh yang positif untuk
mengembangkan kreativitas pemain karena
sasaran tidak ditentukan olah pelatih dan
sasaran yang dituju dalam satu set harus
bervariasi sesuai dengan keinginan pemain
itu sendiri. Metode latihan ini akan
membuat otot lengan menjadi terlatih
dengan sasaran yang diinginkan sehingga
otot-otot lengan bisa memperkirakan
kekuatan, ketingian dan jarak yang harus
ditempuh serta power otot kaki dalam
melompat keatas. Dari angka-angka yang
dihasilkan
dalam
analisis
data
menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata
skore ketepatan servis lompat yang
dihasilkan oleh latihan dengan metode
sasaran berubah arah lebih tinggi 3.7 dari
pada dengan latihan dengan metode sasaran
tetap. Perbandingan Antara Kemampuan
Motorik Tinggi dan Rendah. Berdasarkan
pengujian hipotesis kedua ternyata ada
perbedaan pengaruh yang nyata antara
kelompok pemain dengan kemampuan
Lompat Bolavoli
98
motorik tinggi dan kemampuan motorik
rendah terhadap skore ketepatan servis
lompat bolavoli. Pada kelompok pemain
dengan kemampuan motorik tinggi
mempunyai skore ketepatan servis lompat
bolavoli lebih baik dibanding kelompok
pemain dengan kemampuan motorik
rendah.
Pada
kelompok
pemain
kemampuan motorik tinggi memiliki
potensi yang lebih tinggi dari pada pemain
yang memiliki kemampuan motorik rendah.
Pengaruh kemampuan motorik dalam
teknik servis lompat sangat berperan karena
teknik servis lompat ini adalah jenis
pukulan yang membutuhkan kemampuan
motorik yang besar, misalnya kekuatan,
baik itu kekuatan lengan, ke kuatan otot
perut dan kekuatan otot tungkai dan lainlain. Kemapuan motorik dapat digunakan
sebagai modal awal yang harus dimiliki
karena kemampuan motorik merupakan
wujud kesanggupan setiap individu untuk
mempertinggi daya kerja, sehingga
memudahkan seseorang menyelesaikan
tugas khusus yang berkaitan. Apabilah
seseorang mempunyai kemampuan motorik
yang tinggi maka dia dapat melakukan
gerak tersebut dengan mudah.
Dari angka-angka yang dihasilkan
dalam analisis data menunjukkan bahwa
perbandingan rata-rata skore ketepatan
servis lompat bolavoli pada pemain yang
memiliki kemampuan motorik tinggi yang
lebih tinggi 2.3 dari pada kelompok pemain
yang memiliki kemampuan motorik rendah.
Pengaruh Interaksi Antara Metode Latihan
Dengan Kemampuan Motorik Dari tabel
ringkasan hasil analisis varian dua faktor,
nampak bahwa faktor- faktor utama
penelitian dalam bentuk dua faktor tidak
menunjukkan pengaruh interaksi yang
nyata. Berdasarkan hasil ini, berarti
pengungkapan kajian teori sampai pada
hipotesis yang telah diungkapkan ternyata
tidak sesuai dengan dugaan. Dengan tidak
terjadinya pengaruh interaksi dalam
penelitian ini berarti metode latihan sasaran
tetap dan metode latihan sasaran berubah
arah teryata tidak saling terjadi persilangan
diantara keduanya dimana dalam penerapan
serta dalam penggunaan metode latihan
baik sasaran tetap maupun latihan berubah
arah
tidak
terlalu
membutuhkan
kemampuan motorik, baik kemampuan
Gunawan, Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik Terhadap Ketepatan Servis Lompat Bolavoli
99
motorik tinggi maupun kemampuan
motorik
rendah.
Berdasarkan
hasil
penelitian yang dicapai, ternyata pemain
yang memiliki kemampuan motorik rendah
dengan latihan sasaran berubah arah,
memiliki skore ketepatan servis lompat
yang lebih baik dibandingkan pemain
dengan kemampuan motorik rendah dan
mendapat perlakuan latihan dengan metode
sasan tetap. Begitupun pemain yang
memiliki kemampuan motorik tinggi
dengan penerapan metode latihan sasaran
berubah arah akan memiliki skore yang
lebih baik dari pemain yang memiliki
kemampuan
kotorik
tinggi
tetapi
menggunakan metode latihan sasaran tetap.
Dengan demikian kefektifan penggunaan
metode latihan ketepatan servis lompat
dipengaruhi oleh kemampuan motorik yang
dimiliki pemain.
KESIMPULAN DAN SARAN
berubah arah memiliki pengaruh yang lebih
baik dalam meningkatkan ketepatan servis
lompat bolavoli, sehingga dalam rangka
pengunaan metode latihan pengajar dan
pelatih diharapkan lebih memilih latihan
dengan metode sasaran berubah arah dalam
upaya meningkatkan hasil ketepatan servis
lompat bolavoli Mahasiswanya. Terkait
dengan perbedaan pengaruh antara
kemampuan
motorik
tinggi
faktor
kemampuan motorik rendah, dimana
kemampuan motorik tinggi lebih baik
hasilnya, maka Pengajar dan pelatih
disarankan agar perlu memperhatikan
faktor kemampuan motorik, dalam rangka
meningkatkan hasil latihan ketepatan servis
lompat bolavoli, khususnya ketepatan
servis. Untuk peneliti selanjutnya yang
mengkaji tentang metode latihan sasaran
berubah arah dan metode latihan sasaran
tetap terhadap ketepatan servis lompat
bolavoli, sebaiknya dalam memilih variabel
atributip diantaranya persepsi kinestetik dll.
Kesimpulan
DAFTAR RUJUKAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
hasil analisis data yang telah dilakukan,
dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut: Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara latihan dengan metode
sasaran tetap dan metode latihan sasaran
berubah arah terhadap ketepatan servis
lompat. Pengaruh latihan dengan metode
sasaran berubah arah lebih baik dari pada
dengan metode latihan sasaran tetap. Ada
perbedaan hasil yang signifikan ketepatan
servis lompat bolavoli antara pemain yang
memiliki kemampuan motorik tinggi
dengan kemampuan motorik rendah. Skore
ketepatan servis lompat bolavoli pada
pemain yang memiliki kemampuan motorik
tinggi lebih baik dari pada yang memiliki
kemampuan motorik rendah. Tidak ada
pengaruh interaksi yang signifikan antara
metode latihan dengan kemampuan
motorik terhadap ketepatan servis lompat
bolavoli.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
didapat dari hasil analisis data diatas maka
peneliti mengajukan saran-saran sebagai
berikut: Latihan dengan metode sasaran
Alexander Marion. and Adrian Honish.
2005. Sebuah Analisis Langsung
Volleyball
Serve
:
Sport
Biomechanics
Laboratorium,
University of Manitoba, Kanada.
Atmadja S. dan Doewes Muchsin. 2004.
Panduan Uji Latihan Jasmani dan
Peresepannya.
(ACSM)
Alih
Bahasa Ed. 5. Jakarta : EGC.
Baumgartner T. A, Jackson A.S. 1991.
Measurement For Evaluation In
Physical Education And Exercise
Science. Fourth Edition, Dubugue :
Wm. C. Publishers.
Beutelstahl, D. 1986. Belajar Bermain
Bolavoli. Bandung : Pionir Jaya
Bompa, O. Tudor. 1990. Theory and
Methodology of training : The Key
to Atletic Performance Second
edition
Dubuque
Iowa
:
Kcndall/Huns PublishingCompany
Bower, GH and Hilgrd Ernest. 1987.
Theories Of Learning. New Jersey
: Prenticehall Inc.
Brophy, jene E ,Good, Thomas L. 1990.
Educational Psychology a Realistic
Approach. London : Logman
Group Ltd.
Gunawan,
Pengaruh
Metode
Motorik
Terhadap
100 Jurnal
ILARA,
Volume
III, Latihan
Nomordan
2, Kemampuan
Juli-Desember
2012,
hlm.Ketepatan
95 – 101Servis
Chenfu Huang. and Lin-Huan Hu. 2007.
Journal Kinematic Analysis of
volleyball Jump Topspin And Float
Serve : National Taiwan Normal
University,
Taipei,
Taiwan.
http://w4.ub.uni-konstanz.
Drowatzky. JN. 1981. Motor Learning :
Principles and Practice. Mineapolis
: Burgers Publishing Co.
Fitts P. M, and Oxendine, Joseph B. 1984.
Psychology of Motor Learning,
New Jersey : Prentice Hall Inc.
Fox, Merle L, Foss, Steven J. 1998.
Physiological Basic for Exercise
and Sport, New York : McGrawHill Companies, Inc.
Guyton Arthur C. 1983. Text Book of
Medical Physiologi. Fifth Edition
Toronto
:
W.B.
Sounders
Campany.
Harsono. 1988. Coaching dan AspekAspek
Psychology
Dalam
Coaching. Jakarta CV. Tambak
utama
Imam Hidayat. 1996. Biomekanika.
Bandung
Johnson B. L, Nelson JK. 1970. Practical
Measurements For Evaluation In
Physical Education
Kirkendall. R. A. 1980. Measurement and
Evaluations
for
Physical
Education. IOWA : Wm. C. Brown
Company Publishers.
Lisa M Barnett. and Philip J Morgan. 2008.
Olahraga Dirasakan Kompetensi
Menengahi Hubungan Antara
Kemahiran Keterampilan Motorik
Masa Kanak-Kanak Dan Remaja
Aktivitas Fisik Dan Kebugaran :
Penilaian
Yang
Membujur.
International Journal of Behavioral
Nutrition and Physical Activity.
University of Sydney, Departemen
Kesehatan Pedesaan (Northern
Rivers), PO Box 3074, Lismore,
NSW, 2480, Australia.
Magill. R, A. 1980. Motor Learning
Concept And Application, Iowa :
We Browen Company.
Mary CB Tsili, 2009. He Hyperthrophy Of
The Tibia induced Oleh The
Volley-Ball. The Internet Journal
of Bioengineering. Department of
Lompat Bolavoli
100
Mathematics
University
of
Ioannina.
Mulyono Biatmo Atmojo. 1993. Tes Dan
Pengukuran Dalam Pendidikan
Jasmani/Olahraga : LPP UNS dan
UNS Press.
Sajoto. M. 1995. Peningkatan dan
Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik
Dalam Olahraga : Semarang
Dahara Prize
Yunus. M. 1992. Olahraga Pilihan Bola
voli. Jakarta : Depdikbud
Nossek, Josef. 1982. General Theory Of
Training. Logos : Nasional Institute
Of Sport
Oemar Hamalik. 1981 Media Pendidikan,
Bandung : Penerbit Amumni.
Oxedine, J. B. 1984. Psychology Of Motor
Learning : New Jersey PrenticeHall Inc
Radcliffe, J. C, Farentinos, R. C. 1985.
High-Powered Plyometrics. Illionis
: Human Kinetics Publisers. Inc.
Rahantoknam. 1988. Belajar Motorik Teori
dan
Aplikasinya
Dalam
Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.
Rushall, B. S, Pyke, F.S. 1990. A Training
for Fitness, Ist ed. Melbourne :
Macmillan Co. pp 5-26.
Rusli Lutan. 1998. Strategi Pembelajaran
Pendidikan
Jasmani
dan
Kesehatan. Jakarta : DirJendidikan
Dasar dan Menengah.
Schmidt Richard. A. 1991. Motor Control
And Learning. Champain, IIIionis :
Human Kinetics Publisher, Inc
Simon Coleman, A 3D Analisis Kinematik
Langsung Volleyball Serve : The
University
of
Edinburgh,
Skotlandia, Inggris.
Singer, Robert. n. 1980. Motor Learning
And Human Performance. New
York : Macmillan Publishing Co,
Inc Collier Macmillan Publishers.
Siswandari. 2008. Statistika Terapan Dan
Perbantuan Computer. Surakarta :
Sebelas Maret University Press.
Strand B. N, Wilson R, 1993. Assessing
Sport Skills Ausralia : Human
Kinetic Publishers
Sudjana. 2005. Metode Statistika :
Bandung. Tarsito.
Gunawan, Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik Terhadap Ketepatan Servis Lompat Bolavoli
101
Sukintaka. 2004. Filosofi, Pembelajaran,
dan Masa Depan Teori Pendidikan
Jasmani. Bandung : Yayasan
Nuansa Cendekia.
Suharno. H. P. 1984. Dasar-Dasar
Permainan Bola Voli. IKIP
Yogyakarta : Andi Offset.
Veira B. L, Fergusson B. J. 2000. Volley
Ball. Ali Bahasa Monti. Jakarta :
PT. Grafindo Persada.
Verducci, Frank M. 1932. Measurement
Concepts In Physical Education :
San Fransisco State University
Wibowo Endang. 2004. Pengaruh Metode
Mengajar
Dan
Kemampuan
Motorik
Terhadap
Hasil
Penempatan Servis Atas Dalam
Permainan Bolavoli Di SLTPN 6
Boyolali. Pascasarjana Universitas
sebelas Maret Press.
PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK
TERHADAP KETEPATAN SERVIS LOMPAT BOLAVOLI
Gunawan
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Tadulako
Kampus Bumi Tadulako Tondo, Jl. Soekarno Hatta KM 09 Palu. Tlp. (0451) 429743
Abstract: Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik Terhadap
Ketepatan Servis Lompat Bolavoli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)
Perbedaan pengaruh antara metode latihan sasaran tetap dan berubah arah terhadap
ketepatan servis lompat bolavoli. (2) Perbedan hasil ketepatan servis lompat bagi mereka
yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan rendah bolavoli. (3) Pengaruh interaksi
antara metode latihan dan kemampuan motorik terhadap ketepatan servis lompat
bolavoli. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimen dengan rancangan faktorial
2x2. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Makassar. Besarnya sampel penelitian 40 Mahasiswa berasal dari jumlah populasi 52
Mahasiswa . Teknik pengambilan sampel dengan purposive random sampling. Variabel
penelitian terdiri dari dua variabel independen yakni : variabel manipulatip : metode
latihan sasaran tetap dan metode latihan sasaran berubah arah, variabel atributip yakni :
kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah serta variabel dependen
yakni : ketepatan servis lompat bolavoli. Teknik pengumpulan data dengan Tes dan
Pengukuran, data kemampuan motorik, test vertical jump, sit- up dan medicine ball put
data ketepatan bola servis lompat dengan test dari AAHPER Volley Ball. Teknik analisis
data menggunakan analisi varians Anava 2x2 dangan taraf signifikansi α = 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara metode latihan dengan sasaran tetap dengan metode latihan sasaran
berubah arah terhadap ketepatan servis lompat bolavoli. Hal ini dibuktikan dari nilai
Fhitung = 60.33 > Ftabel = 4.08. 2) Ada perbedaan yang signifikan hasil ketepatan servis
lompat bolavoli bagi mereka yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan motorik
rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 22.92 > Ftabel = 4.08. 3) Tidak ada pengaruh
interaksi yang signifikan antara metode latihan dengan kemampuan motorik terhadap
ketepatan servis lompat bolavoli. Hasilnya bermakna, karena Fhitung = 0.28 < Ftabel = 4.08.
kata kunci:
metode latihan sasaran tetap, berubah arah, kemampuan motorik dan
ketepatan servis lompat bolavoli.
bolavoli. Teknik dalam permainan bolavoli
adalah memainkan bola dengan efisien dan
efektif sesuai dengan peraturan pemainan
yang berlaku untuk mencapai suatu hasil
yang optimal (M.Yunus, 1992 : 108). Salah
satu teknik dasar bolavoli adalah servis.
Pulukan servis harus dilkukan dengan kuat,
keras dan tepat pada sasaran agar lawan
sulit untuk dapat mengembalikan bola
sehingga dapat memperoleh angka.
Menurut M. Yunus (1992 : 69) Servis ada
beberapa jenis yang kesemuanya memiliki
kelebihan dan kekuranganya masingmasing. Servis antara lain servis tangan
bawah (underhand service), servis samping
(side arm service), servis tangan atas
(overhend service) dan servis lompat.
Setiap pemain harus menguasai setidaknya
2 jenis servis dasar yaitu service underhand
Olahraga bukanlah sebuah hal yang baru
karena
telah
menggelobal
dan
memasyarakat khususnya di Indonesia
sendiri. Di Indonesia sendiri banyak jenis
olahraga yang populer dan telah
memasyarakat,
diantaranya
olahraga
bolavoli yang merupakan salah satuh
cabang olahraga yang sangat di gemarih
masyarakat Indonesia. Dalam permainan
ini para pemain dituntut untuk bisa
menguasai semua teknik-teknik yang ada
seperti : servis (service), operan (passing),
umpan (set up), smash (spike), bendungan
(block), system pertahanan (defence),
system penyerangan (ofence). (M. Yunus,
1992, Strand dan Wilson, 1993; Veira dan
Fergusson,
2000).
Penguasaan
keterampilan bolavoli tidak dapat terlepas
dari penguasaan teknik dasar permainan
95
Latihan2,dan
Kemampuan Motorik
Terhadap
96 JurnalGunawan,
ILARA,Pengaruh
VolumeMetode
III, Nomor
Juli-Desember
2012,
hlm. 95Ketepatan
– 101 Servis
(tangan bawah) dan overhand floater
(mengambang). Suharno H. P (1984 : 68)
Prioritas dalam servis adalah konsistensi
dalam menyeberangkan bola mendekati
100% setiap kali bermain. Semua pemian
dapat melakukan service underhand dengan
mudah maka pemain harus mempelajari
servis yang lebih efektif.
Setelah kedua teknik dasar ini
dikuasai maka mulailah belajar teknik lain
yang lebih canggih. Servis canggih yang
popular adalah servis topspin, servis
mengambang
melingkar
(roundhouse
floater), dan servis lompat (Viera Barbara
L, 2004 : 28). Servis lompat merupakan
servis yang sangat popular dan canggih
sehinggah paling sering digunakan dalam
pertandingan
bolavoli
dewasa
ini
khususnya pemain putra. M. Yunus (1992 :
71) servis lompat di lakukan dengan
gerakan melompat seperti pada gerakan
smesh, Walaupun demikain kenyataan
dilapangan masi banyak kekurangan dan
ketidak efektifan servis lompat ini
dikarenakan karena servis ini sangat rumit
sehingga para pemain sering sekali
mekakukan servis ini dengan tingkat
keberhasilan yang rendah, sehingga
pencapaian prestasi dengan mengunakan
servis lompat yang merupakan salah satuh
teknik memenangkan pertandingan di clubclub umum dan Mahasiswa belum
maksimal, ini dimungkinkan karena masi
adannya faktor yang terkadang kurang
diperhatikan diantaranya penguasaan teknik
servis itu sendiri terutama dalam
kemampaun dasar penempatan bola servis
di lapangan, selain itu servis lompat selain
dari penguasaan teknik dasar yang harus
dikuasai diperkirakan pemain juga harus
memiliki tingkat kemampuan motorik yang
tinggi dalam hal ini kapasitas fisik
sehingga penempatan bola bisa lebih baik.
Penempatan bola servis dilapangan yang
tidak tepat menyebabkan servis yang
dilakukan tidak terarah dan sering keluar
lapangan akibatnya pertandingan tidak
berjalan efektif.
Di lapangan sering kali dijumpai
guru pendidikan jasmani atau pelatih
olahraga dalam memberikan materi servis
kurang memperhatikan sasaran mana yang
akan dituju. Metode latihan yang sesuai
sangat dibutuhkan untuk penguasaan
Lompat Bolavoli
96
kemampuan dasar penempatan bola servis
dilapangan. Metode latihan adalah prosedur
dan cara pemilihan jenis latihan dan
penataanya menurut kadar kesulitan
kompleksitas dan berat badan
(Yosef
Nossek, 1982 : 15).
Ada beberapa metode latihan
ketepatan bola servis yang dapat di
gunakan diantaranya metode latihan servis
dengan sasaran tetap dengan metode latihan
servis dengan sasaran berubah. Kedua
metode latihan ini menggunakan sasaran
tertentu dalam lapangan. Ketepatan bola
servis selain dipengaruhi oleh faktor
eksternal seperti metode latihan yang
digunakan, juga dipengaruhi oleh faktor
internal. Salah satu faktor internal yang
mempengaruhi penempatan bola servis
adalah kemampuan motorik (kemampuan
gerak dasar). Kemampuan motorik adalah
kapasitas dari seseorang yang berkaitan
dengan pelaksanaandan dan peragaan suatu
keterampilan yang relative melekat (Rusli
Lutan, 1998 : 96), Sedangkan menurut
Sukintaka (2004 : 78) menjelaskan
kemampuan motorik merupakan kualitas
hasil gerak individu dalam melakukan
gerak, baik gerakan non-olahraga maupun
gerak dalam olahraga atau kematangan
penampilan keterampilan motorik. Dengan
kemampuan motorik dalam hal ini
kapasitas motorik yang baik maka
dimungkinkan ketepatan bola yang baik
pula, sehingga perlu dilakukan latihan
kemampuan
yang
sungguh-sungguh,
terarur dan kontinyu agar terjadi
peningkatan terhadap kemampuan gerak
seorang pemain, sehinggah nantinya
penempatan servis lompat semakin baik.
Kemampuan
gerak
(motor
ability)
mempunyai pengaruh dalam latihan
ketepatan
servis
lompat,
dengan
kemampuan dasar itulah yang kemudian
berpereran
sebagai
landasan
bagi
perkembangan keterampilan. Selain itu
keterampilan banyak tergantung pada
kemampuan
dasar,
keseimbangan,
kecepatan reaksi, fleksibilitas sehingga
membutuhkan akselerasi latihan yang tepat.
METODE
dalam
Metode penelitian yang digunakan
penelitian ini adalah metode
Gunawan, Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik Terhadap Ketepatan Servis Lompat Bolavoli
97
eksperimen dengan desain factorial 2 x 2.
Menurut Sudjana (1995 : 1) metode
eksperimen adalah suatu rancangan dengan
tiap langkah tindakan yang betul-betul
terdefinisikan
sedemikian
sehingga
informasi yang berhubungan dengan atau
diperlukan untuk persoalan yang sedang
diteliti dapat dikumpulkan serta terkontrol
Metode Latihan Kemam. Motorik
Kemampuan motorik (A)
Kemampuan motorik tinggih (a1)
Kemampuan motorik rendah (a2)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Perlakuan
Latihan
servis
dengan
sasaran tetap
Tingkat
kemampuan
motorik
Tinggi
Rendah
Metode Lat. Ketepatan Servis Lompat Bolavoli (B)
Sasaran tetap (b1)
Sasaran berubah arah (b2)
a1 b1
a1 b2
a2 b1
a2 b2
Deskripsi hasil analisis data tes hasil
ketepatan servis lompat bolavoli yang
dilakukan sesuai dengan kelompok yang
dibandingkan.
Statistik
Hasil tes
awal
Hasil tes
akhir
Peningkatan
Jumlah
Rerata
SD
Jumlah
Rerata
SD
Jumlah
Rerata
SD
Jumlah
Rerata
149
14.9
6,590
130
13.0
4.447
124
12.4
2.412
124
12.4
208
20.8
6,450
169
16.9
4.605
222
22.2
2.573
197
19.7
59
5.9
1,197
39
3.9
1.197
98
9.8
1.316
73
7.3
3.565
4.083
2.057
Tinggi
Latihan
servis
dengan
sasaran
Rendah
berubah
SD
arah
Metode latihan sasaran tetap dan metode
latihan sasaran berubah arah memberikan
pengaruh terhadap pembentukan ketepatan
servis lompat bolavoli yang berbeda. Jika
antara kelompok pemain yang mendapat
latihan dengan metode sasaran berubah
arah dan dengan latihan dengan metode
sasaran tetap dibandingkan, maka dapat
diketahui bahwa kelompok perlakuan
latihan dengan metode sasaran berubah
arah memiliki skore ketepatan servis
lompat bolavoli sebesar 3.7 lebih tinggi
dari pada kelompok latihan dengan metode
latihan sasaran tetap. Jika antara kelompok
pemain yang memiliki kemampuan motorik
tinggi dan rendah dibandingkan, maka
dapat diketahui bahwa kelompok pemain
yang memiliki kemampuan motorik tinggi
memiliki skore ketepatan servis lompat
bolavoli sebesar 2.3 lebih tinggi dari pada
dengan ketat. Untuk masing-masing faktor
terdiri dari dua buah taraf, pada desain
faktorial, dua atau lebih variabel
dimanipulasi secara simutlan untuk
menyelidiki
pengaruh
masing-masing
terhadap pariabel terikat, disamping juga
pengaruh-pengaruh yang disebabkan oleh
interaksi antara beberapa pariabel.
kelompok
pemain
yang
kemampuan motorik rendah.
memiliki
Pembahasan
Perbandingan
Latihan
Servis
Lompat Menggunakan Metode Latihan
Sasaran Tetap dan Metode Latihan Sasaran
Berubah Arah. Berdasarkan pengujian
hipotesis pertama ternyata ada perbedaan
pengaruh yang nyata antara kelompok
pemain yang mendapatkan latihan dengan
sasaran berubah arah dan kelompok pemain
yang mendapatkan latihan dengan metode
sasaran tetap terhadap skore ketepatan
servis lompat bolavoli. Pada kelompok
pemain yang mendapat latihan dengan
metode sasaran berubah arah mempunyai
skore ketepatan servis lompat bolavoli yang
lebih baik dibandingkan dengan kelompok
Latihan2,dan
Kemampuan Motorik
Terhadap
98 JurnalGunawan,
ILARA,Pengaruh
VolumeMetode
III, Nomor
Juli-Desember
2012,
hlm. 95Ketepatan
– 101 Servis
pemain yang mendapat latihan dengan
metode sasaran tetap. Latihan dengan
metode sasaran tetap yaitu, metode atau
cara melatih ketepatan bola servis lompat
dengan menggunakan sasaran yang sama
secara terus-menerus dan tidak mengubah
sasaran satu set dapat diselesaikan yang
ditentukan oleh pelatih. Latihan ketepatan
servis lompat dengan metode sasaran
berubah arah adalah latihan suatu metode
atau cara untuk melatih ketepatan bola
servis lompat dengan menggunakan sasaran
berubah-ubah dalam setiap satu setnya
sesuai dengan keinginan pemain.
Metode latihan ketepatan servis
dengan sasaran tetap adalah metode latihan
ketepatan bola servis pada satu arah yang
telah ditentukan sebelumnya. Metode ini
mempunyai pengaruh yang baik bagi
pemain karena dengan metode latihan
sasaran tetap ini pemain mempunyai
kesempatan untuk mengulang beberapa kali
dalam satu set pada sasaran yang sama.
Dengan beberapa kali pengulangan ini
diharapkan
pemain
akan
dapat
menempatkan bola servis tepat pada
sasaran yang telah ditentukan sebelunya
oleh pelatih. Sedangkan metode latihan
ketepatan servis dengan sasaran berubahubah, sasaran ditentuksn oleh pemain itu
sendiri sebelum melakukan servis, metode
ini mempunyai pengaruh yang positif untuk
mengembangkan kreativitas pemain karena
sasaran tidak ditentukan olah pelatih dan
sasaran yang dituju dalam satu set harus
bervariasi sesuai dengan keinginan pemain
itu sendiri. Metode latihan ini akan
membuat otot lengan menjadi terlatih
dengan sasaran yang diinginkan sehingga
otot-otot lengan bisa memperkirakan
kekuatan, ketingian dan jarak yang harus
ditempuh serta power otot kaki dalam
melompat keatas. Dari angka-angka yang
dihasilkan
dalam
analisis
data
menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata
skore ketepatan servis lompat yang
dihasilkan oleh latihan dengan metode
sasaran berubah arah lebih tinggi 3.7 dari
pada dengan latihan dengan metode sasaran
tetap. Perbandingan Antara Kemampuan
Motorik Tinggi dan Rendah. Berdasarkan
pengujian hipotesis kedua ternyata ada
perbedaan pengaruh yang nyata antara
kelompok pemain dengan kemampuan
Lompat Bolavoli
98
motorik tinggi dan kemampuan motorik
rendah terhadap skore ketepatan servis
lompat bolavoli. Pada kelompok pemain
dengan kemampuan motorik tinggi
mempunyai skore ketepatan servis lompat
bolavoli lebih baik dibanding kelompok
pemain dengan kemampuan motorik
rendah.
Pada
kelompok
pemain
kemampuan motorik tinggi memiliki
potensi yang lebih tinggi dari pada pemain
yang memiliki kemampuan motorik rendah.
Pengaruh kemampuan motorik dalam
teknik servis lompat sangat berperan karena
teknik servis lompat ini adalah jenis
pukulan yang membutuhkan kemampuan
motorik yang besar, misalnya kekuatan,
baik itu kekuatan lengan, ke kuatan otot
perut dan kekuatan otot tungkai dan lainlain. Kemapuan motorik dapat digunakan
sebagai modal awal yang harus dimiliki
karena kemampuan motorik merupakan
wujud kesanggupan setiap individu untuk
mempertinggi daya kerja, sehingga
memudahkan seseorang menyelesaikan
tugas khusus yang berkaitan. Apabilah
seseorang mempunyai kemampuan motorik
yang tinggi maka dia dapat melakukan
gerak tersebut dengan mudah.
Dari angka-angka yang dihasilkan
dalam analisis data menunjukkan bahwa
perbandingan rata-rata skore ketepatan
servis lompat bolavoli pada pemain yang
memiliki kemampuan motorik tinggi yang
lebih tinggi 2.3 dari pada kelompok pemain
yang memiliki kemampuan motorik rendah.
Pengaruh Interaksi Antara Metode Latihan
Dengan Kemampuan Motorik Dari tabel
ringkasan hasil analisis varian dua faktor,
nampak bahwa faktor- faktor utama
penelitian dalam bentuk dua faktor tidak
menunjukkan pengaruh interaksi yang
nyata. Berdasarkan hasil ini, berarti
pengungkapan kajian teori sampai pada
hipotesis yang telah diungkapkan ternyata
tidak sesuai dengan dugaan. Dengan tidak
terjadinya pengaruh interaksi dalam
penelitian ini berarti metode latihan sasaran
tetap dan metode latihan sasaran berubah
arah teryata tidak saling terjadi persilangan
diantara keduanya dimana dalam penerapan
serta dalam penggunaan metode latihan
baik sasaran tetap maupun latihan berubah
arah
tidak
terlalu
membutuhkan
kemampuan motorik, baik kemampuan
Gunawan, Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik Terhadap Ketepatan Servis Lompat Bolavoli
99
motorik tinggi maupun kemampuan
motorik
rendah.
Berdasarkan
hasil
penelitian yang dicapai, ternyata pemain
yang memiliki kemampuan motorik rendah
dengan latihan sasaran berubah arah,
memiliki skore ketepatan servis lompat
yang lebih baik dibandingkan pemain
dengan kemampuan motorik rendah dan
mendapat perlakuan latihan dengan metode
sasan tetap. Begitupun pemain yang
memiliki kemampuan motorik tinggi
dengan penerapan metode latihan sasaran
berubah arah akan memiliki skore yang
lebih baik dari pemain yang memiliki
kemampuan
kotorik
tinggi
tetapi
menggunakan metode latihan sasaran tetap.
Dengan demikian kefektifan penggunaan
metode latihan ketepatan servis lompat
dipengaruhi oleh kemampuan motorik yang
dimiliki pemain.
KESIMPULAN DAN SARAN
berubah arah memiliki pengaruh yang lebih
baik dalam meningkatkan ketepatan servis
lompat bolavoli, sehingga dalam rangka
pengunaan metode latihan pengajar dan
pelatih diharapkan lebih memilih latihan
dengan metode sasaran berubah arah dalam
upaya meningkatkan hasil ketepatan servis
lompat bolavoli Mahasiswanya. Terkait
dengan perbedaan pengaruh antara
kemampuan
motorik
tinggi
faktor
kemampuan motorik rendah, dimana
kemampuan motorik tinggi lebih baik
hasilnya, maka Pengajar dan pelatih
disarankan agar perlu memperhatikan
faktor kemampuan motorik, dalam rangka
meningkatkan hasil latihan ketepatan servis
lompat bolavoli, khususnya ketepatan
servis. Untuk peneliti selanjutnya yang
mengkaji tentang metode latihan sasaran
berubah arah dan metode latihan sasaran
tetap terhadap ketepatan servis lompat
bolavoli, sebaiknya dalam memilih variabel
atributip diantaranya persepsi kinestetik dll.
Kesimpulan
DAFTAR RUJUKAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
hasil analisis data yang telah dilakukan,
dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut: Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara latihan dengan metode
sasaran tetap dan metode latihan sasaran
berubah arah terhadap ketepatan servis
lompat. Pengaruh latihan dengan metode
sasaran berubah arah lebih baik dari pada
dengan metode latihan sasaran tetap. Ada
perbedaan hasil yang signifikan ketepatan
servis lompat bolavoli antara pemain yang
memiliki kemampuan motorik tinggi
dengan kemampuan motorik rendah. Skore
ketepatan servis lompat bolavoli pada
pemain yang memiliki kemampuan motorik
tinggi lebih baik dari pada yang memiliki
kemampuan motorik rendah. Tidak ada
pengaruh interaksi yang signifikan antara
metode latihan dengan kemampuan
motorik terhadap ketepatan servis lompat
bolavoli.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
didapat dari hasil analisis data diatas maka
peneliti mengajukan saran-saran sebagai
berikut: Latihan dengan metode sasaran
Alexander Marion. and Adrian Honish.
2005. Sebuah Analisis Langsung
Volleyball
Serve
:
Sport
Biomechanics
Laboratorium,
University of Manitoba, Kanada.
Atmadja S. dan Doewes Muchsin. 2004.
Panduan Uji Latihan Jasmani dan
Peresepannya.
(ACSM)
Alih
Bahasa Ed. 5. Jakarta : EGC.
Baumgartner T. A, Jackson A.S. 1991.
Measurement For Evaluation In
Physical Education And Exercise
Science. Fourth Edition, Dubugue :
Wm. C. Publishers.
Beutelstahl, D. 1986. Belajar Bermain
Bolavoli. Bandung : Pionir Jaya
Bompa, O. Tudor. 1990. Theory and
Methodology of training : The Key
to Atletic Performance Second
edition
Dubuque
Iowa
:
Kcndall/Huns PublishingCompany
Bower, GH and Hilgrd Ernest. 1987.
Theories Of Learning. New Jersey
: Prenticehall Inc.
Brophy, jene E ,Good, Thomas L. 1990.
Educational Psychology a Realistic
Approach. London : Logman
Group Ltd.
Gunawan,
Pengaruh
Metode
Motorik
Terhadap
100 Jurnal
ILARA,
Volume
III, Latihan
Nomordan
2, Kemampuan
Juli-Desember
2012,
hlm.Ketepatan
95 – 101Servis
Chenfu Huang. and Lin-Huan Hu. 2007.
Journal Kinematic Analysis of
volleyball Jump Topspin And Float
Serve : National Taiwan Normal
University,
Taipei,
Taiwan.
http://w4.ub.uni-konstanz.
Drowatzky. JN. 1981. Motor Learning :
Principles and Practice. Mineapolis
: Burgers Publishing Co.
Fitts P. M, and Oxendine, Joseph B. 1984.
Psychology of Motor Learning,
New Jersey : Prentice Hall Inc.
Fox, Merle L, Foss, Steven J. 1998.
Physiological Basic for Exercise
and Sport, New York : McGrawHill Companies, Inc.
Guyton Arthur C. 1983. Text Book of
Medical Physiologi. Fifth Edition
Toronto
:
W.B.
Sounders
Campany.
Harsono. 1988. Coaching dan AspekAspek
Psychology
Dalam
Coaching. Jakarta CV. Tambak
utama
Imam Hidayat. 1996. Biomekanika.
Bandung
Johnson B. L, Nelson JK. 1970. Practical
Measurements For Evaluation In
Physical Education
Kirkendall. R. A. 1980. Measurement and
Evaluations
for
Physical
Education. IOWA : Wm. C. Brown
Company Publishers.
Lisa M Barnett. and Philip J Morgan. 2008.
Olahraga Dirasakan Kompetensi
Menengahi Hubungan Antara
Kemahiran Keterampilan Motorik
Masa Kanak-Kanak Dan Remaja
Aktivitas Fisik Dan Kebugaran :
Penilaian
Yang
Membujur.
International Journal of Behavioral
Nutrition and Physical Activity.
University of Sydney, Departemen
Kesehatan Pedesaan (Northern
Rivers), PO Box 3074, Lismore,
NSW, 2480, Australia.
Magill. R, A. 1980. Motor Learning
Concept And Application, Iowa :
We Browen Company.
Mary CB Tsili, 2009. He Hyperthrophy Of
The Tibia induced Oleh The
Volley-Ball. The Internet Journal
of Bioengineering. Department of
Lompat Bolavoli
100
Mathematics
University
of
Ioannina.
Mulyono Biatmo Atmojo. 1993. Tes Dan
Pengukuran Dalam Pendidikan
Jasmani/Olahraga : LPP UNS dan
UNS Press.
Sajoto. M. 1995. Peningkatan dan
Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik
Dalam Olahraga : Semarang
Dahara Prize
Yunus. M. 1992. Olahraga Pilihan Bola
voli. Jakarta : Depdikbud
Nossek, Josef. 1982. General Theory Of
Training. Logos : Nasional Institute
Of Sport
Oemar Hamalik. 1981 Media Pendidikan,
Bandung : Penerbit Amumni.
Oxedine, J. B. 1984. Psychology Of Motor
Learning : New Jersey PrenticeHall Inc
Radcliffe, J. C, Farentinos, R. C. 1985.
High-Powered Plyometrics. Illionis
: Human Kinetics Publisers. Inc.
Rahantoknam. 1988. Belajar Motorik Teori
dan
Aplikasinya
Dalam
Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.
Rushall, B. S, Pyke, F.S. 1990. A Training
for Fitness, Ist ed. Melbourne :
Macmillan Co. pp 5-26.
Rusli Lutan. 1998. Strategi Pembelajaran
Pendidikan
Jasmani
dan
Kesehatan. Jakarta : DirJendidikan
Dasar dan Menengah.
Schmidt Richard. A. 1991. Motor Control
And Learning. Champain, IIIionis :
Human Kinetics Publisher, Inc
Simon Coleman, A 3D Analisis Kinematik
Langsung Volleyball Serve : The
University
of
Edinburgh,
Skotlandia, Inggris.
Singer, Robert. n. 1980. Motor Learning
And Human Performance. New
York : Macmillan Publishing Co,
Inc Collier Macmillan Publishers.
Siswandari. 2008. Statistika Terapan Dan
Perbantuan Computer. Surakarta :
Sebelas Maret University Press.
Strand B. N, Wilson R, 1993. Assessing
Sport Skills Ausralia : Human
Kinetic Publishers
Sudjana. 2005. Metode Statistika :
Bandung. Tarsito.
Gunawan, Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik Terhadap Ketepatan Servis Lompat Bolavoli
101
Sukintaka. 2004. Filosofi, Pembelajaran,
dan Masa Depan Teori Pendidikan
Jasmani. Bandung : Yayasan
Nuansa Cendekia.
Suharno. H. P. 1984. Dasar-Dasar
Permainan Bola Voli. IKIP
Yogyakarta : Andi Offset.
Veira B. L, Fergusson B. J. 2000. Volley
Ball. Ali Bahasa Monti. Jakarta :
PT. Grafindo Persada.
Verducci, Frank M. 1932. Measurement
Concepts In Physical Education :
San Fransisco State University
Wibowo Endang. 2004. Pengaruh Metode
Mengajar
Dan
Kemampuan
Motorik
Terhadap
Hasil
Penempatan Servis Atas Dalam
Permainan Bolavoli Di SLTPN 6
Boyolali. Pascasarjana Universitas
sebelas Maret Press.