Manajer dalam lingkungan generasi y

Gaya Kepemimpinan “Fit & Match” untuk Generasi Y
Harapan Generasi Y
Untuk mengidentifikasi apa yang membuat Gen Y terpisah dari generasi sebelumnya dalam konteks organisasi, perlu
diketahui apa sebenarnya harapan dari Gen Y? Karakteristik yang berbeda dari Gen Y tidak lepas diantaranya
karena faktor pola asuh orang tua dan faktor teknologi. Terjadi perubahan pola asuh orang tua jaman dulu dibanding
Gen Y, dimana orang tua Gen Y selalu mendampingi dan mengawasi aktivitas anak (gen Y) mulai dari bangun tidur,
menyiapkan buku sekolah serta mengatur jadual kegiatan sesudah jam sekolah berakhir (ekstra kurikuler), bahkan
sampai dengan menyiapkan rencana liburan. Pola asuh ini menjadikan Gen Y, ketika lepas dari orang tuanya
mengalami kesulitan mengelola pekerjaannya dengan baik, karena sudah terbiasa beraktivitas mengikuti jadual dari
orang tuanya. Dengan kemajuan teknologi, alat komunikasi seperti handphone menjadikan orang tua dan anak dapat
setiap waktu selalu berkomunikasi sehinga akhirnya menimbulkan ketegantungan dari Gen Y terhadap orang tuanya.
Gen Y selalu butuh pendampingan dalam menyelesaikan pekerjaannya, sebagaimana mereka selalu dipantau orang
tuanya ketika beraktivitas.
Sebagai generasi yang tumbuh dalam lingkungan yang berubah dengan cepat, memiliki kemajuan teknologi yang
berpengalaman seperti internet dan ponsel, mereka tidak hanya mengharapkan perubahan tetapi menginginkannya.
Mereka membutuhkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di dalam dan di luar organisasi, dan jika
kebutuhan mereka tidak terpenuhi mereka tidak akan ragu untuk mencari tempat yang akan menampung mereka.
Dari dua contoh dan beberapa hasil penelitian, ada beberapa harapan dari Gen Y terhadap perusahaan, yaitu;
lingkungan kerja yang menyenangkan, kehidupan nomor satu dan pekerjaan nomor dua, pemberian penghargaan
berdasarkan kinerja, tidak birokratis, menyelesaikan tugas-tugas dengan kecepatan mereka sendiri dan dalam gaya
mereka sendiri, melakukan apa yang ingin mereka lakukan, rekan kerja dan atasan sebagai teman, mengharapkan

umpan balik langsung, menyukai keberagaman dan akses teknologi yang cepat.
Gaya Kepemimpinan untuk Generasi Y
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemimpin untuk melakukan “fit & match” gaya kepemimpinan untuk Gen Y
sehingga mereka lebih bertahan dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya: Pertama, pahami gaya komunikasi
Gen Y. Sesuai dengan namanya, konon ada pendapat yang menyebutkan kenapa disebut gen Y, karena generasi ini
selalu menanyakan “Why = Kenapa” dalam berkomunikasi. Berkomunikasi dengan generasi Y, pemimpin harus
menyampaikan informasi secara jelas, transparan dan apa adanya. Gen Y juga ingin diberikan kesempatan untuk
berbicara dan bertanya mengenai semua hal. Mereka menganggap bahwa semua di perusahaan adalah tim,
sehingga dengan atasan pun mereka menganggap berbicara dengan rekan kerja/teman bukan dengan orang yang
posisinya lebih tinggi. Hal ini yang biasanya menjadikan ketidakakraban antara Gen Y dengan atasannya, karena
pemimpin masih menganggap sikap ini tidak sopan.
Kedua, jadilah pemimpin sebagai mentor bagi Gen Y. Sebagaimana sudah dibahas di awal, Gen Y terbentuk
sebagai hasil pola asuh orang tua yang selalu mendampingi dan mengawasi dalam setiap aktivitasnya. Ketika
berada di dunia kerja, maka generasi Y butuh atasan yang selalu siap mendampingi dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Mereka membutuhkan pemimpin yang berfungsi sebagai pelatih dan mentor untuk terus memelihara
kebutuhan pembelajaran dan pertumbuhan. Mereka tertarik untuk terus meningkatkan dan mengembangkan diri

mereka sendiri. Mereka menginginkan otonomi untuk membentuk karir mereka sendiri, dan itu berarti pemimpin
harus menyediakan alat yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan pribadi dan profesional, sehingga
mereka memiliki pilihan kemana mereka ingin berkembang.

Ketiga, berikanlah umpan balik dengan cepat. Gen Y mengharapkan umpan balik langsung dan konsisten. Katakan
kepada mereka bagaimana mereka harus melakukan secara teratur – jangan menunggu hingga waktu pertemuan.
Karena peran teknologi dalam kehidupan mereka, mereka menginginkan feedback dilakukan dengan cepat.
Keempat, kendalikan output bukan proses. Berikan Gen Y tanggungjawab atas pekerjaannya dan berilah
kebebasan serta kepercayaan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan caranya sendiri. Namun demikian
pemimpin harus selalu siap untuk men-support proses penyelesaian pekerjaan.
Kelima, dukungan teknologi. Pemimpin perlu untuk memberikan kesempatan Gen Y untuk meningkatkan
keterampilan teknologi mereka. Jangan membatasi akses ke situs-situs jejaring sosial karena kita berpikir ini adalah
‘waktu bersosialisasi atau waktu dari pekerjaan.’ “Gen Y seringkali tidak memiliki batas yang tajam antara kerja dan
sosial dan sering memadukan pekerjaan menjadi pengalaman sosial mereka dan dengan demikian membantu
pertumbuhan perusahaan.
Pertanyaan selanjutnya, dapatkah kita menyesuaikan gaya kepemimpinan kita dengan karakteristik Gen Y. Semua
jawaban ada pada diri kita masing-masing. Yang perlu dipahami adalah Gen Y bukanlah virus bagi perusahaan,
bukan juga penyakit bagi perusahaan. Tetapi generasi yang muncul sebagai akibat dari sesuatu yang tidak bisa kita
hindari sebagaimana generasi-generasi sebelumnya, untuk itu kita juga hendaknya menyikapi dengan bijak sehingga
terciptanya hubungan atasan dan bawahan yang harmonis.
(Sumber : http://ppm-manajemen.ac.id/gaya-kepemimpinan-fit-match-untuk-generasi-y/)