Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Think Pair and Share (TPS) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Ngelo Cepu Semester II Tahun 2014/2015
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Penelitian ini menggunkan metode eksperimen yang membendingkan hasil belajar antara kelas control yang pembelajarannya tidak mendapat perlakuan dengan kelas eksperimen yang pembelajarannya mendapat perlakuan yaitu menggunaan model pembelajaran kooperativ tipe Think Pair Share (TPS). Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan informasi dan menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan dan direncanakan, guru membentuk kelompok setiap kelompok terdiri 4 siswa, guru memberikan sebuah permasalahan pada setiap kelompok, Guru memberikan waktu kepada setiap anak untuk berpikir dan mengerjakan tugas tersebut secara individu atau sendiri-sendiri terlebih dahulu, dari 4 orang siswa disetiap kelompok, dibentuk 2 pasang siswa yang mendiskusikan hasil pekerjaan individunya, guru mengontrol kerja siswa dalam berdiskusi dan membantu siswa, serta mengarahkan jika terdapat hal-hal yang belum dipahami, pasangan dari kelompok tadi bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan atau memaparkan hasil diskusinya, guru memimpin jalanya diskusi kelas dan akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan. Setelah tugas kelompok selesai siswa diberikan tugas mandiri dengan mengerjakan soal-soal.
Penelitian ini terdapat hasil pretest pada kelompok siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Deskripsi masing-masing data dijelaskan dalam uraian berikut ini. Pretest atau tes awal pada kelompok eksperimen dilakukan pada tanggal 28 Maret 2015, sedangkan pada kelas kontrol pretestnya diberikan pada tanggal 28 Maret 2015. Pretest (tes awal) dilakukan untuk ada tidaknya perubahan terhadap hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan apakah ada peningkatan.
4.2. Analisa Deskriptif 4.2.1. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum Perlakuan
Berikut ini data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas control sebelum perlakuan.
1. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Distribusi frekuensi skor pretest kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:
Table 4.1 Rangkuman Distribusi Frekuensi Skor Pretest Kelas EksperimenNo Katagori Frekuensi Presentase % 1.
Sangat Rendah 15 65,2
2. Rendah 3 13,0
3. Cukup 5 21,8
4. Baik
Total 23 100 Berdasarkan Statistik Deskriptif hasil pretest kelas
Eksperimen didapatkan pada katagori sangat rendah dengan presentase 65,2% sedangkan pada katagori baik presentase 0% masih banyak siswa yang mendapatkan nilai jauh di bawah KKM.
Gambar 4.1 Histogram Skor Pretest Kelas EksperimenSetelah dilakukan uji deskriptif statistic seperti pada
gambar 4.1 dapat dilihat rata-rata dari hasil pretest kelompok eksperimen adalah 50,17.2. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
Sebelum diberikan perlakuan pada kelas control didapatkan hasil pretest kelas control seperti pada table 4.2 dibawah. Distribusi frekuensi skor pretest kelas control adalah sebagai berikut:
Table 4.2 Rangkuman Distribusi Frekuensi Skor Pretest Kelas ControlNo Katagori Frekuensi Presentase % Sangat Rendah 16 76,1 Rendah 2 9,6 Cukup 3 14,3 Berdasarkan Statistik Deskriptif hasil pretest kelas Kontrol didapatkan pada katagori sangat rendah dengan presentase 76,1% sedangkan pada katagori baik presentase 0% masih banyak siswa yang mendapatkan nilai jauh di bawah KKM.
Gambar 4.2 Grafik batang skor pretest kelas controlSetelah dilakukan uji deskriptif statistic seperti pada
gambar 4.2 dapat dilihat rata-rata dari hasil pretest kelompok eksperimen adalah 47,90.Dari data gmabar 4.1 dan gambar 4.2 diketahui bahwa rata- rata nilai antara kelas eksperimen 50,17 dan kelompok kontrol 47,90. Jadi antara kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang sama.
4.2.2. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum Perlakuan
1. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Setelah dilakukannya penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) maka didapatkan hasil nilai potest kelas eksperimen adalah seperti pada table 4.3.
Table 4.3 Rangkuman distribusi frekuensi skor postest kelas eksperimenNo Katagori Frekuensi Presentase % 1.
Sangat Rendah 2. Rendah 3. 4 17,4 Cukup 4. 19 82,6 Baik
Total 23 100 Berdasarkan statistic deskriptif hasil postest kelas eksperimen didapatkan pada katagori sangat rendah dengan presentase 0% sedangkan pada katagori baik presentase 82,6% banyak siswa yang mendapatkan nilai melampaui KKM. Setelah dilakukan uji deskriptif statistic seperti pada
gambar 4.3 dapat dilihat rata-rata dari hasil postest kelompok eksperimen adalah 82,22.Berdasarkan hasil data table 4.1 dan table 4.3 mengalami peningkatan hal ini terbukti dari presentase perolehan nilai yang jauh berbeda bahwa nilai hasil belajar dengan menggunakan treatment siswa banyak yang mendapat nilai yang baik dan melampaui KKM dibandingkan dengan pembelajaran yang belum diberikan treatment masih banyak siswa yang mendapatkan nilai jauh dari KKM.
2. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
Setelah dilakukannya penelitian dengan menggunakan pembelajaran konvensional didapatkan data hasil nilai postest kelas control adalah sebagi berikut:
Table 4.4 Rangkuman distribusi frekuensi postest kelas controlNo Katagori Frekuensi Presentase % 1.
Sangat Rendah 2. 7 33,3 Rendah 3. 12 57,2 Cukup 4. 2 9,5 Baik
Total 21 100 Berdasarkan statistic deskriptif hasil postest kelas kontrol didapatkan pada katagori rendah dengan presentase 33,3% sedangkan pada katagori baik presentase 9,5% masih banyak siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM. Rata-rata nilai hasil belajar postest kelas control yaitu 67,81.
Gambar 4.4 Grafik batang skor postest kelas controlSetelah dilakukan uji deskriptif statistic seperti pada
gambar 4.4 dapat dilihat rata-rata dari hasil postest kelompok control adalah 67,81.Berdasarkan gambar 4.3 dan gambar 4.4 diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen 82,22 dan kelompok control 67,81. Jadi hasil belajar yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas control berbeda, kelas eksperimen yang menggungakan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas control yang tidak menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS).
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa SD. Hal tersebut dapat dilihat dari rata- rata perolehan skor pretest maupun skor postest pada kelas eksperimen dibandingkan dengan rata-rata skor pretes maupun
4.3 Analisa Regresi
Analisa regresi digunakan untuk keputusan apakah naik dan menurunnya variable dapat dilakukan melalui peningkatan variable independen atau tidak. Dalam analisis regresi maka memerlukan uji normalitas dan uji regresi linear sederhana. Uji normalitas yang sudah dilakukan pada awal sebelum penelitian guna mengetahui variable terikat dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi yang normal. Karena model regresi yang baik yaitu memilki distribusi normal atau mendekati normal.
4.3.1 Uji Regresi Linear Sederhana Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Analisis pengujian data menggunakan uji linieritas dengan uji ANOVA.
Tabel 4.5 Uji Linier ANOVA a ANOVASum of Mean Model Squares Df Square F Sig.
1 Regressi
b
6.152 1 6.152 53.553 .000 on Residual 4.825 42 .115 Total 10.977
43
a. Dependent Variable: kelas
b. Predictors: (Constant), nilai
(0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi model pembelajaran Think-Pair-
Share (TPS). Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penerapan model Think-Pair-Share terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 2 Ngelo Kec. Cepu Kab. Blora Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
Table 4.6 Hasil Analisis Regresi Sederhana Nilai dan Kelasb
Model Summary
Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate
a
1 .749 .560 .550 .33894
a. Predictors: (Constant), nilai
b. Dependent Variable: kelas
2 R square (R ) adalah kuadrat R menunjukkan koefisien
determinasi. Angka akan diubah ke bentuk persen, yang artinya presentase sumbangan pengaruh variable Independen (Kelas) terhadap variable Dependen (Nilai). Dari perhitungan menggunakan SPSS yang dilakukan R square sebesar 0,560, artinya presentase sumbangan variable Model Pembelajaran terhadap hasil belajar IPA sebesar 56,0 %, sedangkan 44,0% dipengaruhi variable lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis
Pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi (dapat signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan df=n-2 atau 44 - 2=42. Sehingga dapat diperoleh t table sebesar 3.230. karena f hitung (53.533) > f table (3.230) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H ditolak. Artinya ada pengaruh secara signifikan antara nilai dan kelas penelitian.
4.4. Pembahasan
Dari uji homogenitas dan uji normalitas yang dilakukan dikelas eksperimen dan kelas control didapatkan hasil yang mengindikasikan bahwa kedua kelas tersebut berdistribusi normal, varian yang dimiliki tidak berbeda secara signifikan, dan rata-rata nilai Pretest yang sama. Hal ini dapat dijadikan tolok ukur untuk kedua kelas memiliki keadaan yang sama. Penelitian dapat dilanjutkan dengan memilih kelas control dan kelas eksperimennya. Pada kelas eksperimen dapat diberikan perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan model Think Pair And Share (TPS) dan kelas control menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab. Setelah dilakukan perlakuan, kelas eksperimen dan kelas control diberikan tes akhir
Dalam Penerapan model Think Pair And Share (TPS) pada mata
pelajaran IPA model yang dapat mengaktifkan seluruh siswa selama proses pembelajaran, memberikan kesempatan untuk bekerja sama antar siswa yang mempunyai kemampuan heterogen. Melalui kesempatan yang diberikan untuk siswa bekerja sendiri serta bekerja sama orang lain dengan pengaturan kelompok dan pengaturan kelas secara keseluruhan. Siswa sangat antusias dengan sajian materi menggunakan model pembelajaran ini, karena merangsang keaktifan siswa dan lebih menarik. Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan materi dan masalah yang akan dibahas dengan diskusi berpasangan.
Pada kelas control yang pembelajarannya menggunakan metode menyampaikan kepada siswa. Sebaliknya, siswa berperan pasif selama pembelajaran tanpa melakukan banyak kegiatan karena semuanya dilakukan guru dan siswa tinggal menyerap materi yang diberikan. Saat Tanya jawab berlangsung ada beberapa siswa yang aktif.
Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diperoleh hasil nilai rata-rata (mean) pada kelas eksperimen, dan nilai rata-rata (mean) pada kelas control. Hasil rata-rata kelas eksperimen yang diberi perlakuan (Treatment) dengan menggunakan model Think Pair And Share (TPS) sebesar 82,22 dan kelas control yang tidak diberi perlakuan (Treatment) menggunakan model Think Pair And Share melainkan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab sebesar 67,81. Setelah didapatkan rata- rata nilai dari kedua kelas, selanjutnya dilakukan analisis regresi untuk mengetahui seberapa besar presentase pengaruh variable model Think
Pair And Share (TPS)
terhadap hasil belajar karena masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah apakah ada tidaknya pengaruh signifikan dari model Think Pair And Share (TPS) terhadap hasil belajar
IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Ngelo Cepu Semester II Tahun 2014/2015.
Hasil pengujian hipotesis memperoleh nilai f hitung sebesar 53,553 dengan signifikansi 0,000 diterima pada taraf signifikansi 5% (<0,05). Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara model
Think Pair And Share (TPS)
terhadap Hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri 2 Ngelo Cepu Tahun 2014/2015. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil presentase sumbangan variable model Think Pair And Share (TPS) terhadap hasil belajar IPA sebesar 56,0 %, sedangkan 44,0% dipengaruhi variable lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen sebesar 77,55 lebih besar daripada rata-rata skor hasil belajar siswapada kelompok kontrol sebesar 70,85 ada perbedaan pengaruh yang sangat signifikan anatara nilai posttest kelas control dengan nialai posttest kelas eksperimen yang artinya terdapat perbedaan pengaruh yang sangat signifikan pada Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar SDN Salatiga 05. Jadi dengan penerapan pendekatan structural TPS dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.