BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SDN Bugel 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakterisitik Subjek Penelitian

  Berisi tentang tempat, waktu dan subjek penelitian yang akan dilakukan dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa laki-laki dan perempuan, latar belakang dan siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini.

3.1.1 Setting Penelitian

  

Penelitian dilakukan di SDN Bugel 01Salatiga pada siswa kelas V semester II

  tahun pelajaran 2014/2015. Akses untuk menuju ke sekolah dapat dijangkau dengan mudah karena lokasi sekolah tidak jauh dari jalan raya utama. Beralamatkan di Jl Mutiara No.10 Kelurahan Bugel Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah dan nama Gugus sekolah ini adalah Gugus Diponegoro. SDN Bugel sering mengikuti lomba dan mendapatkan prestasi yang cukup memuaskan, baik dalam lomba tingkat kecamatan, kota maupun provinsi. Waktu Penelitian penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015 di SDN Bugel 01 Salatiga mulai bulan April sampai selesai Penelitian dilaksanakan selama tiga setengah bulan yaitu bulan Januari sampai bulan April 2015. Bulan Januari persiapan dengan membuat proposal penelitian, bulan Februari sampai Maret merupakan perencanaan tindakan yang meliputi menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi IPA yang akan diajarkan, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapakan kartu soal dan kartu jawaban, menyiapkan alat peraga, menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa dan yang terakhir yaitu menyusun soal tes formatif. Sedangkan pada bulan April merupakan pelaksanaa penelitian siklus I dan Siklus II. Selanjutnya pada bulan Mei peneliti mengolah data hasil penelitian, menyusun laporan penelitian , konsultasi

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Waktu Januari Februar Maret April Mei No Keterangan 2015 i 2015 2015 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  1 Persiapan

  2 Perencanaan Pelaksanaan

  3 I

  II

  4 Pelaporan

  Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa warna merah menunjukkan tahap persiapan yang dilaksanakan pada bulan januari, warna kuning menunjukkan tahap perencanaan yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai awal bulan April, warna hijau menunjukkan tahap pelaksanaan yang dilaksanakan pada Minggu ke tiga dan ke empat bulan April, dan yang terakhir yaitu warna orange menunjukkan tahap pelaporan yang dilaksanakan pada bulan Mei.

3.1.2 Karakterisitik Subjek Penelitian

  Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V sejumlah 17 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Karakteristik siswa kelas V yang rata - rata berumur 11 tahun menuju tahap berpikir konkret atau nyata. Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa juga sangat beragam. Sebagian besar berprofesi sebagai petani. Banyak siswa yang kurang dipantau dalam perkembangan belajarnya. Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, banyak siswa yang asyik bermain sendiri, berbincang

  • – bincang dengan temannya tanpa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan dan siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sehingga dalam hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA yang masih rendah.

3.2 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian dengan cara kolaborasi antara peneliti, observer dan guru kelas V di SDN Bugel 01 Salatiga. Adapun tugas peneliti yaitu mempersiapkan penelitian mulai dari pembuatan rencana pembelajaran (RPP), penentuan model, persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran, dan pemilihan materi. Tugas guru dalam penelitian ini yaitu sebagai palaksana tindakan kegiatan belajar mengajar sedangkan tugas observer yaitu mengobservasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru lain sampai menghasilkan suatu data untuk dianalisa. Observer adalah guru lain atau guru sejawat yang ditunjuk oleh peneliti. Penelitian PTK dilakukan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari tiga kali tatap muka atau tiga kali pertemuan dan tiap tatap muka masing

  • – masing 70 menit. Setiap siklus memuat satu Kompetensi Dasar (KD) dan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Oleh karena itu, siklus II materi ajarnya berbeda dari materi ajar di siklus I.

  3.3 Variabel Penelitian

  Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu make a match dan hasil belajar

  IPA. Adapun rinciannya sebagai berikut: 1) Make a match merupakan variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini. Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain atau tidak tergantung oleh variabel yang lain. 2) Hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Bugel 01 Salatiga merupakan variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini. Variabel terikat adalah unsur yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini mengandung arti bahwa model pembelajaran make a match mempengaruhi hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Bugel 01 Salatiga.

  3.4 Rencana Tindakan

  Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan model Hopkins dalam Arikunto (2009:105) yang menggambarkan adanya tiga langkah, meliputi: perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action) dan observasi (observation), serta melakukan refleksi (reflecting). Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:

  Perencanaa

  nn Refleksi

  Tindakan/ Observasi

  Perbaikan Rencana

  Refleksi Tindakan/

  Observasi Perbaikan

  Rencana

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan oleh Hopkins

  Berdasarkan gambar 3.1, penelitian akan dilaksanakan melalui beberapa siklus sampai proses belajar dan hasil belajar mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti menyusun suatu perencanaan mengenai apa saja yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan tentang jalannya tindakan dalam pembelajaran. Setelah tindakan kemudian dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan siklus I kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada siklus berikutnya.

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I

  

Berdasarkan pembelajaran make a match pada mata pelajaran IPA maka kegiatan

  siklus I dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.

   Tahap Perencanaan

  Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi IPA yang akan diajarkan.

  b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  c. Menyiapakan kartu soal dan kartu jawaban.

  d. Menyiapkan alat peraga e. Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa .

  f. Menyusun soal tes formatif.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi tidak dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena observasi dilakukan selama tindakan berlangsung dan peneliti mempunyai peran sebagai observer. Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observer melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Adapun gambaran pelaksanaan tindakan sebagai berikut: a) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

  b) Mempersiapkan media pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

  c) Melakukan apersepsi untuk menuju materi yang akan disampaikan. d) Guru menyampaikan materi diiringi tanya jawab dengan siswa.

  e) Pembagian kelompok, yakni kelompok soal dan kelompok jawaban.

  f) Guru menjelaskan tata cara permainan.

  g) Siswa melakukan permainan mencari pasangan setelah masing

  • – masing siswa menerima kartu menurut waktu yang sudah ditentukan.

  h) Masing – masing pasangan secara bergantian membacakan kartu soal dan kartu jawabannya. i) Siswa yang lain memberikan tanggapan apakah pasangan kartu soal dan jawaban dari pasangan lain sudah sesuai atau belum. j) Guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan soal dan jawaban dari masing

  • – masing pasangan. k) Guru membimbing siswa dalam menarik kesimpulan. l) Guru menanamkan nilai moral pada siswa berdasarkan kegiatan pembelajaran yang baru saja dilakukan dengan meminta salah satu siswa untuk membuka kartu soal dan kartu jawaban lembar ke tiga dan membacakan kalimat yang tertera pada kartu lembar ke tiga.

  m) Siswa mengerjakan soal – soal tes formatif.

3. Tahap Refleksi

  

Pada tahap ini perlu memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil

  yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Kemudian melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan atau kelemahan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus pertama sebagai masukan untuk siklus berikutnya. Berdasarkan data yang telah dianalisis tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan apakah semua kegiatan telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pada tahap refleksi juga dilakukan perencanaan tindak lanjut siklus II untuk memperbaiki kekurangan siklus I.

3.4.2 Rancangan Siklus II

  

Rancangan siklus II dan seterusnya sama seperti pada siklus I, tetapi

  dikembangkan berdasarkan refleksi siklus I dengan langkah-langkah seperti pada siklus I. Penelitian dilakukan sampai semua indikator baik indikator proses maupun indikator hasil sudah mencapai indikator kinerja.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Berikut ini akan disajikan mengenai teknik dan instrumen pengumpulan data.

  Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik tes. Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir soal tes dengan bentuk pilihan ganda.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

  

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu dengan teknik

  observasi dan tes. Teknik observasi digunakan untuk mengukur aktivitas guru, dan aktivitas siswa. Sedangkan teknik tes yang berbentuk soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa

a) Observasi

  Observasi adalah suatu proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian menurut Hamzah (2006:90). Teknik observasi ini digunakan untuk mengetahui perkembangan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam menerapkan pembelajaran make a match pada mata pelajaran IPA.

  Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa pada setiap pertemuan. Masing-masing indikator terdapat pada lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa. Untuk menentukan apakah aktivitas guru dan aktivitas siswa sudah berjalan baik atau belum, peneliti membuat 4 kategori yaitu kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang.

  Jumlah skor yang didapatkan pada masing-masing lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa kemudian disimpulkan termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang. Dalam penelitian ini, salah satu syarat pembelajaran dikatakan berhasil jika jumlah skor dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa berada pada kategori baik.

b) Tes

  

Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan

  maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka menurut Hamzah ( 2006: 104).

  

Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah

  menerapkan pembelajaran make a match pada pembelajaran IPA. Bentuk tes yang diberikan pada siswa ialah berupa soal pilihan ganda. Tes setelah tindakan siklus I, dan setelah tindakan siklus II.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

  

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi

  untuk mengukur aktivitas guru dan aktivitas siswa dan butir soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

a) Lembar Observasi

  

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa

  selama proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran make a match dengan berbantuan media gambar dari awal sampai akhir pembelajaran. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan tanda checklist ( √) pada kolom skor sesuai hasil yang diamati observer terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa disajikan dalam tabel 3.2 dan tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.2 Kisi

  • – Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

  

No Aspek Indikator No.item Jumlah

  1. Pra

  a. Mempersiapkan perlengkapan

  1

  2 Pembelajaran pembelajaran atau alat peraga yang digunakan selama proses pembelajaran.

  b. Memeriksa kesiapan siswa.

  2

  2. Kegiatan Awal a. Melakukan apersepsi

  b. menyampaikan tujuan

  2 3, 4 pembelajaran.

  3. Kegiatan Inti

  a. Menyampaikan materi dengan

  5 alat peraga.

  b. Melakukan tanya jawab dengan

  6 siswa tentang materi yang disampaikan.

  c. Menjelaskan langkah

  • – langkah

  7 permainan make a match.

  d. Membagi siswa ke dalam 2

  8 kelompok.

  e. Membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban.

  9

  f. Menentukan batasan waktu

  10

  10 yang diperlukan siswa untuk menemukan pasangan kartunya.

  g. Mengawasi aktivitas siswa dan

  11 memberikan bantuan siswa selama melakukan permainan.

  h. Memanggil masing

  • – masing

  12 pasangan untuk presentasi. i. Memberikan kesempatan pada siswa lain untuk memberikan

  13 tanggapan tentang kecocokan pasangan kartu soal dan jawaban. j. Memberikan konfirmasi

  14 tentang kebenaran dan masing pasangan.

  3. Kegiatan k. Menyimpulkan materi yang

  15

  2 Akhir dipelajari.

  16 l. Melakukan refleksi.

  Total

  16 Tabel 3.3

  Kisi – Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek Indikator No.item Jumlah

  1. Pra

  a. Menyiapkan perlengkapan

  1 Pembelajaran pembelajaran (buku, alat tulis) yang digunakan selama pembelajaran.

  b. Kesiapan siswa dalam

  2

  2 menerima materi pembelajaran.

  2. Kegiatan

  a. Siswa memperhatikan dan

  3 Awal menanggapi apersepsi yang dilakukan guru dengan 2 melakukan tanya jawab.

  b. Siswa menyimak tujuan

  4 pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

  3. Kegiatan Inti

  a. Siswa mendengarkan

  5 penjelasan guru.

  b. Siswa mengajukan

  6 pertanyaan yang berhubungan dengan materi

  9 kepada guru.

  c. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

  7

  d. Siswa baris menurut

  8 kelompok masing-masing dan berhadap-hadapan e. Masing-masing siswa menerima satu kartu.

  9

  f. Siswa mencari kartu

  10 pasangan berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

  g. Siswa membacakan kartu

  11 soal dan kartu jawaban

  • – pasangannya masing masing.

  h. Siswa memberikan tanggapan tentang kecocokan kartu pasangan

  12 yang sedang melakukan presentasi. i. Siswa memperhatikan

  13 konfirmasi guru tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang melakukan presentasi.

  a. Siswa membuat kesimpulan

  14

  3. Kegiatan dengan bimbingan guru.

  2 Akhir

  15

  b. Siswa melakukan refleksi dengan membacakan pesan moral yang terdapat dalam kartu.

  Total

  15

b) Butir Soal Tes

  

Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

  tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, untuk mengetahui kondisi akhir hasil belajar dan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar antar siklus. Soal tes ini berbentuk pilihan ganda yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran tiap siklusnya.

  Penelitian ini dilaksanakan sampai siklus II. Adapun kisi-kisi soal siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kisi – Kisi Soal IPA Siklus I Standar Kompetensi

  Jumla Kompetens Indikator No.Item Dasar h i 7.

  7.6

  1. Menentukan pengertian 9, 34

  2 Memahami Mengidentifi- peristiwa alam yang perubahan kasi perisitiwa terjadi di Indonesia. 7,14,20,31,39

  5 yang terjadi alam yang

  2. Menentukan pengertian di alam dan terjadi di dari masing-masing hubunganny Indonesia dan contoh peristiwa alam. a dengan dampaknya penggunaan bagi makhluk

  2,5,16,25,30,

  7

  3. Menentukan ciri-ciri dari sumber daya hidup dan 36,40 peristiwa alam yang alam. lingkungan. terjadi.

  3,12,21,22,24

  5

  4. Menentukan penyebab terjadinya peristiwa alam 6,13,18,23,28

  5

  5. Menentukan alat pengukur gempa,cuaca 1,10,19,32,37

  5 dan iklim.

  6. Menentukan peristiwa 4,11,17,26,29 alam yang dapat dan

  6 ,35 tidak dapat dicegah.

  7. Menentukan dampak 8,15,27,33,38 dari peristiwa alam

  5 terhadap kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan.

  8. Menentukan bentuk upaya mencegah banjir dan tanah longsor.

  Total

  40

Tabel 3.5 Kisi

  • – Kisi Soal IPA Siklus II Standar Kompetensi

  Juml Indikator No.Item Kompetensi Dasar ah

  7. Memahami

  7.7

  1. Mendefinisikan 4,31

  2 perubahan Mengidentifi pengertian sumber daya yang terjadi di kasi beberapa alam alam dan kegiatan

  2. Mendefinisikan hubungannya manusia yang pengertian sumber daya 19,32

  2 dengan dapat alam yang tidak dapat penggunaan mengubah diperbaharui sumber daya permukaan

  3. Menyebutkan contoh alam. bumi . sumber daya alam yang 2,3,5,16,17,33,

  6 tidak dapat diperbarui

  4. Mendefinisikan penggunaan contoh 10,14,20.30,34,

  7 sumber daya alam yang 39,40 tidak dapat diperbaharui

  5. Mendefinisikan 25,36

  2 pengertian sumber daya alam yang dapat diperbaharui

  6. Menyebutkan contoh 1,7,28,35,37 sumber daya alam yang

  5 dapat diperbaharui

  7. Menyebutkan kegiatan 6,18,22,23,24,27

  7 manusia yang mengubah permukaan 38, bumi

  8. Menentukan dampak 8,9,11,12,13,15,2 dari masing-masing

  9 1,26,29 kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi

  Total

  40 Soal Siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Skala pengukuran yang digunakan pada instrumen ini adalah skala teknik skoring untuk jawaban benar diberi skor 1(satu) dan untuk jawaban salah diberi skor 0 (nol) kriteria Sugiyono(2009: 139).

3.6 Uji Coba Instrumen

  Sebelum dilaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti menguji instrumen soal yang akan digunakan. Instrumen yang akan digunakan sebelumnya harus diuji validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukarannya. Uji validitas dan reabilitas ini di ujikan kepada siswa kelas 5 SDN Samban 02 Bawen yang berjumlah 27 siswa.

3.6.1 Uji Validitas

  

Validitas instrumen digunakan untuk mengukur suatu instrumen tertentu valid

  atau tidak. Dasar pengambilan item yang valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2009:188-189) bahwa syarat minimum dianggap memenuhi syarat apabila r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dianggap tidak valid. Namun dalam penelitian ini, untuk menentukan valid atau tidaknya peneliti menggunakan ketentuan berdasarkan jumlah responden atau siswa yaitu 27 siswa menurut R Produck Moment dari Sugiyono (2009:455) yang ketentuan untuk megukur item soal syarat validitasnya adalah r

  ≥ 0,381. Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 22. Sebelum tindakan jumlah soal dibuat sebanyak 40 butir soal pilihan ganda untuk tiap siklus diujikan pada siswa berjumlah 27 orang. Hasil uji validitas siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.6 dan

table 3.7 berikut ini :Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus 1

  Analisis Data Soal Evaluasi Hasil Belajar Siklus I

  Instrumen Valid Instrumen Tidak Valid Analisis I

  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39,

  40 6, 11, 18, 22, 28, 31, 33,

  40 Analisis II 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,

  • Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus II

  Analisis Data Soal Evaluasi Hasil Belajar Siklus II

  Instrumen Valid Instrumen Tidak Valid Analisis I

  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40

  1, 5, 11, 18, 21, 31, 34 Analisis II

  2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40

  • Pada uji validitas siklus I menghasilkan 32 butir soal yang valid dari 40 butir soal. Pada uji validitas siklus II menghasilkan 33 butir soal yang valid dari 40 butir soal. Output data statistik hasil uji validtitas intrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3.6.2 Uji Reliabilitas

  

Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen

  dari variabel yang diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman dari Sugiyono (2009:190) yakni suatu instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas atau cronbach’s alpha minimal 0,809. Hasil perhitungan uji reliabilitas setelah dikurangi item soal yang tidak valid pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.8 dan tabel 3.9 sebagai berikut :

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Siklus I

  

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items .940

  32 Tabel 3.9

  Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Siklus II

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items .925

  33 Tabel 3.8 menunjukan bahwa pada siklus I dari 32 butir soal yang valid memiliki nilai

  cronbach’s alpha sebesar 0,940. Hal ini menunjukan bahwa

  reliabilitasnya atau

  cronbach’s alpha sudah diatas ketentuan yang sudah ditetapkan

  yaitu 0,809 , sehingga soal yang valid dan reliabel sebanyak 32 butir soal dapat digunakan sebagai intrumen dalam penelitian . Tabel 3.9 menunjukan bahwa pada siklus II dari 33 butir soal yang valid memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar 0,925. Hal ini menunjukan bahwa reliabilitasnya sudah diatas ketentuan yang sudah ditetapkan yaitu 0,809, sehingga soal yang valid dan reliabel sebanyak 33 butir soal dapat digunakan sebagai intrumen dalam penelitian . Berdasarkan dari hasil uji validitas dan reliabilitas maka pada penelitian ini ditetapkan 30 butir soal pada siklus I dan 30 butir soal pada siklus II yang digunakan.

3.6.3 Uji Tingkat Kesukaran

  

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik disamping

  memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran atau kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.

  Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus (Nana Sudjana, 2014:137) sebagai berikut: I =

  Keterangan: I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar untuk setiap butir soal N = jumlah siswa Kriteria indeks kesulitan soal sebagai berikut: 0 - 0,30 = soal kategori sukar 0,31- 0,70 = soal kategori sedang 0,71- 1.00 = soal kategori mudah Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal siklus I dan II dapat dilihat hasil indeks kesukaran intrumen pada table 3.10 sebagai berikut :

Tabel 3.10 Indeks Kesukaran Instrumen Soal

  

Siklus 1 Siklus II

Nomer Soal Mean/Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran Nomer Soal Mean/Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran 1 0,740741 Mudah 1 0,8889 Mudah 2 0,407407 Sedang 2 0,4074 Sedang 3 0,740741 Mudah 3 0,2222 Sukar 4 0,407407 Sedang 4 0,5185 Sedang 5 0,259259 Sukar 5 0,6296 Sedang 6 0,740741 Mudah 6 0,2963 Sukar 7 0,481481 Sedang 7 0,7407 Mudah 8 0,481481 Sedang 8 0,7407 Mudah 9 0,259259 Sukar 9 0,8889 Mudah 10 0,592593 Sedang 10 0,3704 Sedang 11 0,740741 Mudah 11 0,2963 Sukar 12 0,777778 Mudah 12 0,5926 Sedang 13 0,481481 Sedang 13 0,4444 Sedang 14 0,296296 Sukar 14 0,6296 Sedang 15 0,740741 Mudah 15 0.4074 Sedang 16 0,518519 Sedang 16 0,2593 Sukar 17 0,259259 Sukar 17 0,6667 Sedang 18 0,666667 Sedang 18 0,2222 Sukar 19 0,296296 Sukar 19 0,8889 Mudah 20 0,62963 Sedang 20 0,7407 Mudah 21 0,296296 Sukar 21 0,5556 Sedang 22 0,481481 Sedang 22 0,2963 Sukar 23 0,740741 Mudah 23 0,2222 Sukar 24 0,407407 Sedang 24 0,5185 Sedang 25 0,296296 Sukar 25 0,4444 Sedang 26 0,740741 Mudah 26 0,4444 Sedang 27 0,407407 Sedang 27 0,3704 Sedang 28 0,777778 Mudah 28 0,2963 Sukar 29 0,407407 Sedang 29 0,8519 Mudah 30 0,259259 Sukar 30 0,2963 Sukar

Tabel 3.10 menunjukan indeks kesukaran butir soal pada siklus I dari 30 butir soal terdapat 8 butir soal kriteria sukar , 13 butir soal kriteri sedang dan 9butir soal kriteria mudah. Pada siklus II dari 30 butir soal terdapat 9 butir soal kriteria sukar, 14 butir soal kriteria sedang dan 7 butir soal kriteria mudah.

  3.7 Indikator Kinerja

Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan indikator

  kinerja. Indikator kinerja berupa indikator hasil. Indikator hasil belajar dalam penelitian ini berhasil jika minimal 100% dari 17 siswa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 70.

  3.8 Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dalam PTK ini berbentuk data kuantitatif dan data

  kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes yang dilakukan di akhir kegiatan setiap siklusnya. Analisis data kuantitatif dilakukan secara diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar berdasarkan nilai tes pada setiap sikulsnya. Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan dengan cara analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi aktivitas kinerja guru dan observasi aktivitas siswa.

3.8.1 Data Kuantitatif

  Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti proses pembelajaran. Langkah awal yang harus dilakukan dalam proses pengolahan hasil belajar adalah penskoran dari data mentah berdasarkan hasil belajar siswa menurut Arifin (2012: 221). Langkah selanjutnya adalah mengubah angka hasil penilaian menjadi nilai-nilai untuk mendaptkan gambaran yang jelas menganai hasil belajar siswa. Pemberian skor pada tes hasil belajar dilakukan dengan cara memberikan skor pada soal pilihan ganda.

a) Penskoran soal bentuk pilihan ganda

  Penskoran tes yang berbentuk pilihan ganda menurut Arifin (2012: 229) ada tiga macam cara yaitu: penskoran tanpa koreksi, penskoran ada koreksi, dan prnskoran dengan butir beda bobot. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan cara penskoran tanpa koreksi, dimana penskoran yang dilakukan dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar akan mendapat nilai satu. Untuk mengetahui skor yang diperoleh siswa dilakukan dengan cara membagi jumlah jawaban yang benar dengan jumlah soal kemudian dikalikan seratus menurut Arifin (2012: 229). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat penjelasan di bawah ini:

  Skor = X 100 Keterangan : B = Jumlah jawaban benar

  N = Jumlah soal Skala = 0-100

  b) Menghitung rata-rata hasil belajar menurut Sudjana (2014:109) menggunakan rumus di bawah ini :

  =

  Keterangan: = rata- rata (mean) = jumlah seluruh skor

  N = banyaknya subjek

  c) Menentukan batas minimal ketuntasan belajar Dalam penelitian ini setiap siswa dikatakan tuntas apabila hasil belajar yang didapat diakhir pelajaran dalam menjawab soal evaluasi mendapat nilai diatas KKM yang telah ditentukan yaitu

  ≥ 70. Dalam menentukan kriteria tingkat keberhasilan siswa dapat dilihat pada table 3.11.

   Tabel 3. 11

Kriteria Rentang Nilai Belajar Siswa

  No Rentang Nilai Kriteria 1 50 - 59 Kurang Sekali

  2

  60 Kurang

  • – 69

  3 70 – 79 Cukup

  4

  80 Baik

  • – 89

  5

  90 Baik Sekali

  • – 99

3.8.2 Data Kualitiatif

  

Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi kinerja guru

  dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pengolahan data hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan siklus I dan siklus II. Observasi kinerja guru atau aktivitas guru dan siswa digunakan untuk mengukur apakah guru dan siswa sudah baik dalam menerapkan pembelajaran make a match. Lembar observasi guru terdiri dari 16 indikator yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Sedangkan untuk lembar observasi aktivitas siswa terdiri dari 15 indikator yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati aktivitas guru dan siswa selama dua siklus. Tugas observer adalah mengisi lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa siswa dengan menggunakan skala Likert ( Sugiyono, 2009:135). Yaitu dengan memberikan tanda centang atau cheklis pada kolom skor 1( jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori sangat tidak baik), 2 ( jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori tidak baik), 3 ( jika pernyataan dilakukan guru dengan kategori baik), dan 4 ( jika pernyataan dilakakukan guru dala kategori sangat baik). Setelah itu skor yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus menurut Purwanto ( 2013:207) sebagai berikut:

  Nilai =

  X Skala Keterangan = skala yang digunakan 0-100(%) Setelah dinilai kemudian dikategorikan pada kualifikasi yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali. Kategori dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.12 Pedoman Pengkatagorian Hasil Observasi Aktivitas Guru dan

  

Aktivitas Siswa

  ( % ) Nilai Huruf Bobot Kualifikasi 90% - 100% A

  4 Sangat Baik 80% - 89% B

  3 Baik 70% - 79% C

  2 Cukup 60% - 69% D

  1 Kurang > 59% E Kurang Sekali

  Sumber : Arifin 2012:236

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Ledok 05 Salatiga Semester II Tahun 2014/2015

0 0 17

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN LEDOK 05 SALATIGA SEMESTER II TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Ledok 05 Salatiga Semester II Tahun 2014/2015

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran IPA terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karanggeneng I Kec. Kunduran Kab. Blora Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran IPA terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karanggeneng I Kec. Kunduran Kab. Blora Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran IPA terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karanggeneng I Kec. Kunduran Kab. Blora Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran IPA terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karanggeneng I Kec. Kunduran Kab. Blora Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran IPA terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karanggeneng I Kec. Kunduran Kab. Blora Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 64

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SDN Bugel 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SDN Bugel 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 20