Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) : pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Kurniyati Indahsari
Pendahuluan
Pokok Bahasan : Pembangunan Berkelanjutan
Sub Pokok Bahasan:
(1)Apa pembangunan berkelanjutan?
(2)Mengapa ‘perlu’ pembangunan berkelanjutan?
(3) Sejarah terkait pembangunan berkelanjutan
(4) Bagaimana ‘konsep’ implementasi pembangunan
berkelanjutan
Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan apa pembangunan berkelanjutan dan kondisi saat ini
sehingga perlunya konsep pembangunan berkelanjutan, serta
bagaimana mengimplementasikannya
Apa
Pembangunan Berkelanjutan?
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Pengertian:
Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) :
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang
Manfaat pembangunan (kesejahteraan), sumberdaya alam dapat
dirasakan sama besar dari generasi ke generasi.
Pembangunan harus terus berjalan, lingkungan/SDA
terjaga, stabilitas sosial tinggi/aman.
Perlu keseimbangan tiga pilar: Ekonomi, Lingkungan,
Sosial
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Profit
(Ekonomi)
Planet
(Lingkungan)
Manusia
(Keadilan
Sosial)
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Akan ada 3 tujuan dalam pembangunan:
Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan/Ekosistem
TujuanEkonomi: Pertumbuhan, pemerataan
dan Efisiensi Kapital
Tujuan Sosial: Pemberdayaan masyarakat,
partisipasi, mobilitas sosial, kepaduan/kohesi
sosial, identitas budaya, dan pengembangan
kelembagaan
Tujuan Lingkungan/Ekosistem: Integritas
ekosistem, daya dukung lingkungan,
keaneka-ragaman hayati, dan isu-isu global
Apa pembangunan berkelanjutan
Sosial
Lumayan, tapi??
Berkelanjutan
Wajar,
tapi??
Lingkungan
Wajar, tapi??
Ekonomi
Pembangunan Ekonomi, Komunitas, Berkelanjutan
Pembangunan Ekonomi
Fokus: peningkatan
standard hidup,
pemenuhan kebutuhan
usaha/ekonomi
Perhatian: iklim usaha,
ketenagakerjaan,
transportasi, infrastruktur,
dll. (ekonomi)
Pembangunan Komunitas
Fokus: peningkatan kualitas
hidup, pemenuhan
kebutuhan manusia
Perhatian: perumahan,
layanan sosial, pendidikan,
kesehatan, rekreasi, dll.
(sosial, lingkungan (?))
Pembangunan Berkelanjutan
Fokus: peningkatan kualitas dan standar hidup;
pemenuhan kebutuhan generasi saat ini dan mendatang
Perhatian: 3 pilar (ekonomi, sosial, lingkungan)
Mengapa Perlu
Pembangunan Berkelanjutan?:
Kondisi Saat Ini
Kecenderungan Model Pembangunan
Pembangunan yang hanya mengutamakan
aspek ekonomi; Pemakaian sumber daya bahan
dan energi yang berlebihan
dampak negatif : kerusakan lingkungan
(perubahan iklim, pemanasan global,
biodiversity dan SDA menurun.), proses
produksi inefisien
Tragedy of the commons
Tragedy of the commons
Based on Garrett Hardin’s work (1968)
Situasi di mana
sekelompok individu,
bertindak independen
dan rasional dalam
memenuhi
‘kepentingan dirinya’,
akan menurunkan
kontribusi
(produktifitas)
SUMBERDAYA yang
terbatas, walaupun
sudah jelas bahwa
hal ini tidak diinginkan
oleh siapa dan kapan
pun
Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan
Lingkungan
Anthropogenic
interplay
Ekonomi
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
~80% Permukaan lahan dunia secara
signifkan berubah oleh ‘Aktiftas anusia’
~40% ‘fotosintesis’ diambil alih oleh manusia
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Konsentrasi CO2 meningkat antar waktu
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Suhu permukaan rata-rata global meningkat
Slide courtesy
James Hansen
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Perubahan buruk pada ekosistem air
Jumlah air di reservoirs (waduk,
dll) untuk kepentingan manusia
4x lipat sejak1960
Pengambilan air dari sungai
dan danau dua kali lipat
sejak1960
Intercepted Continental Runoff
3-6 times as much water in reservoirs as in
natural rivers
(Data from a subset of large reservoirs totaling ~65% of
the global total storage)
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Perubahan buruk pada siklus
Biogeochemical
Sejak 1960:
Aliran Nitrogen di
ekosistem meningkat
2x lipat
Aliran fosfor
meningkat 3x lipat
> 50% pupuk nitrogen
sintesis telah digunakan
sejak1985
Human-produced Reactive
Nitrogen
Humans produce as much biologically
available N as all natural pathways and
this may grow a further 65% by 2050
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’C
Polusi udara pengaruhi pertumbuhan tanaman
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’: kelangkaan
air
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Bencana alam semakin sering terjadi
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Bencana besar berhubungan dengan
perubahan iklim: banjir, kekeringan, badai
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Penipisan sumber energi dari fosil (BBM)
Kelangkaan
sumber energi
energi
mahal
perekonomian,
pekerjaan dan
produktifitas
menurun
Jika kondisi terus berlanjut,
Apa yang terjadi dengan
generasi mendatang??
Bisakah “pembangunan” tetap berlanjut?
Dibutuhkan “Keseimbangan”
Pertanyaan untuk Solusi Keseimbangan
Q1. Bagaimana menyeimbangkan Lingkungan dan
ekonomi?
Q 2. Bagaimana menyeimbangkan pemanfaatan
sumberdaya lingkungan untuk kebutuhan
masyarakat/sosial?
Q 3. Bagaimana menyeimbangkan upaya
pengentasan kemiskinan namun tetap
memperhatikan pertumbuhan ekonomi?
Solusi : Pembangunan Berkelanjutan
Menurut Komisi Dunia Lingkungan dan
Pembangunan: “Sustainable development is
development that meets the needs of the present
without compromising the ability of future
generations to meet their own needs".
Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan
Pendekatan baru:
Pembangunan
Berkelanjutan
Environment
Anthropogenic
interplay
Economy
Sejarah Konsep
Pembangunan Berkelanjutan
Stockholm Conference (1972)
United Nations Conference on the Human
Environment
Dilaksanakan di Sweden 5–16 Juni 1972
Konferensi PBB pertama yang membahas isu
lingkungan internasional
Hasil: (1) Deklarasi 26 prinsip terkait
pembangunan dan lingkungan; (2) Rencana
Aksi: 109 rekomendasi
Stockholm Conference (1972)
26 Prinsip
Pengakuan terhadap HAM; perlindungan bumi, SDA,
biodiversity untuk semua generasi; kewajiban manusia
dan negara mengelola dan menjaga lingkungan dan
peningkatan kualitas hidup; dst.
3 Tipe Rencana Aksi: (a) The global environmental
assessment programme (Earthwatch); (b)
Environmental management activities; (c) International
measures to support the national and international
actions of assessment and management. Dijabarkan
lebih lanjut ke 109 rekomendasi
World Conservation Strategy (1980)
Sebuah BUKU LAPORAN tentang Strategi Konservasi
Dunia
Dipersiapkan oleh The International Union for
Conservation of Nature (IUCN) tahun 1980,
kerjasama dengan UNEP, WWF, Unesco, FAO
Berisi strategi konservasi untuk pembangunan
berkelanjutan: prioritas-prioritas aksi nasional dan
internasional untuk mencapai tujuan konservasi
3 Tujuan Konservasi: (1) menjaga proses ekologi dan
sistem pendukung kehidupan; (2) perlindungan
keragaman genetik; (3) Pemanfaatan berkelanjutan
ekosistem dan spesies
World Commission on Environment
and Development (1983)
1. 1982: General Assembly PBB mengeluarkan resolusi 38/161
"Process of preparation of the Environmental Perspective to the
Year 2000 and Beyond“ perlu komisi khusus untuk menjalankan
pembangunan berkelanjutan
2. 1983: Komisi PBB ini dibentuk untuk mendorong negara-negara
menjalankan pembangungan berkelanjutan
3. Dikenal juga dengan Brundtland Commission (ketua komisi: Gro
Harlem Brundtland)
4. Th 1987 dikeluarkan laporan Brundtland - “Our Common Future”
konsep/definisi Pembangunan Berkelanjutan muncul pertama
kalinya
5. Th 1988: The Center for Our Common Future secara resmi
‘menggantikan’ tugas komisi ini
Earth Summit (1992)
1. United Nations Conference on Environment and
Development (UNCED), Rio de Janeiro, 3-14
Juni 1992 Earth Summit
2. Hasil: (1) Agenda 21; (2) the Rio Declaration on
Environment and Development; (3) the
Statement of Forest Principles; (4) the United
Nations Framework Convention on Climate
Change and the United Nations Convention on
Biological Diversity
Earth Summit (1992): Agenda 21
Cetak biru aksi yg harus dilakukan secara global, nasional, dan
lokal oleh organisasi-organisasi PBB, pemerintah dan kelompokkelompok di area di mana manusia secara langsung mempengaruhi
lingkungan
‘21’ abad 21
4 tema utama:
Promoting sustainable development through trade
Making trade and environment mutually supportive
Providing adequate financial resources to developing countries
Encouraging economic policies conducive to sustainable
development
Earth Summit (1992): Deklarasi Rio
Terdiri dari 27 prinsip yang mengarahkan
pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia
27 prinsip di antaranya: manusia adalah ‘pusat’
perhatian pembangunan; kewajiban
‘membangun’ dan ‘melindungi’ lingkungan;
penurunan kemiskinan; prioritas pada negara
terbelakang; partisipasi publik; peran wanita;
dst.
Earth Summit (1992):
the Statement of Forest Principles
Berisi prinsip-prinsip konsensus dalam
Pengelolaan, Konservasi, dan Pembangunan
Berkelanjutan dari semua tipe hutan
Earth Summit (1992):
the United Nations Framework Convention on Climate Change
Dikenal dengan UNFCCC
Perjanjian negara-negara tentang lingkungan
internasional, khususnya Perubahan Iklim
Tujuan: Mencegah interfensi manusia yang
membahayakan iklim, spt. stabilisasi konsentrasi gas
rumah kaca (GRK)
UNFCCC: Iklim sebagai common resources
Perkembangan: Protokol Kyoto (komitmen negaranegara untuk menurunkan emisi GRK) di tahun 1997
Earth Summit (1992):
the United Nations Convention on Biological Diversity
1. Dikenal dengan CBD
2. Perjanjian negara-negara tentang lingkungan
internasional, khususnya Keragaman hayati
3. Keragaman hayati sebagai common resources
4. Tiga Tujuan:
- The conservation of biological diversity.
- The sustainable use of the components of
biological diversity.
- The fair and equitable sharing of the benefits
arising out of the utilization of genetic resources
Millenium Summit (2000)
Konferensi tingkat tinggi (KTT) tanggal 6-8
September 2000 di New York, diiukuti 189
pimpinan negara di dunia
Membahas peran PBB di abad 21
Hasil: United Nations Millenium Declaration (ada
8 bab)
Dari deklarasi tersebut diturunkanlah Millenium
Development Goals (MDGs)
Millenium Summit (2000): MDGs
Di th 2015 disepakati untuk mencapai tujuan berikut:
Eradicating extreme poverty and hunger,
achieving universal primary education,
Promoting gender equality and empowering women
Reducing child mortality rates,
Improving maternal health,
Combating HIV/AIDS, malaria, and other diseases,
ensuring environmental sustainability, and
developing a global partnership for development
World Summit on
Sustainable Development (2002)
1. 26 Agt – 4 Sept 2002 di Johannesburg, Afrika
Selatan
2. Dikenal juga sebagai Earth Summit 2002 atau
“Rio+10”
3. Hasil: Deklarasi Johannesburg serta
Kesepakatan Internasional yang dirangkum
dalam Johannesburg Plan of Implementation
(JPoI) sebagai rencana aksi
World Summit 2002: JPoI
JPoI : Rencana implementasi World Summit tentang
Pembangunan berkelanjutan, diantaranya rencana:
Menurunkan kemiskinan
Mengubah pola konsumsi dan produksi yang
‘tidakberkelanjutan’
Melindungi dan mengelola pembangunan sosial ekonomi
berbasis SDA
Pembangunan berkelanjutan di era globalisasi, bidang
kesehatan, dan negara-negara di dunia
Kerangka pengembangan kelembagaan untuk pembangunan
berkelanjutan
World Summit 2012 (Rio+20)
New York, 29 Mei-2 Juni 2012
Hasil: konsepsi “ekonomi hijau dalam konteks
pembangunan berkelanjutan dan pengentasan
kemiskinan”
Konsep Pelaksanaan
Pembangunan Berkelanjutan
Bagaimana Pelaksanaan Konsep
Ketiga tujuan sama pentingnya (segitiga sama sisi)
Ekonomi
- Amdal
- Penilaian
sumberdaya
- Internalisasi
dampak/eksternalita
s
- Distribusi
pendapatan
- Employment
- Targeted
assistance
Sosial
- Partisipasi
- Konsultasi
- Pluralisme
Ekosistem
Tujuan Ekonomi dan Sosial
Upaya pencapaian Tujuan Ekonomi dan Sosial:
Peningkatan kesempatan kerja
Pemerataan hasil-hasil pembangunan (prioritisasi
kepada kelompok/wilayah termajinalkan).
Contoh konkrit:
pemberian kesempatan berusaha dan mengembangkan
usaha bagi masyarakat kecil melalui pinjaman modal
dan/atau kemitraan, penyediaan fasilitas yang mampu
meningkatkan kualitas SDM (pendidikan, kesehatan,
pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam
pembangunan.
Tujuan Ekonomi dan Lingkungan
Contoh konkrit upaya pencapaian kedua tujuan ini:
Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal)
untuk setiap aktifitas pembangunan,
digalakkannya keikutsertaan perusahaan dalam
membangun masyarakat melalui implementasi
corporate social responsibility (CSR)yang
diperuntukkan bagi masyarakat sekitar/lokal.
Tujuan Sosial dan Lingkungan
Contoh Konkrit pencapaian kedua tujuan ini:
Adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan –
khususnya masyarakat sekitar sebagai pemanfaat
sumberdaya alam dan lingkungan.
Adanya konsultasi dengan stakeholders pembangunan pun
harus dilaksanakan untuk memastikan bahwa pembangunan
diterima pihak-pihak berkepentingan tersebut.
Pengakuan dan penghormatan terhadap tradisi, nilai-nilai
atau kearifan lokal juga perlu dilakukan sehingga terjadi
harmonisasi sosial dan terhindarnya konflik.
www.themegallery.com
Company Logo
Komposisi Modal Pembangunan
Komposisi 4 tipe kapital dalam pembangunan
berkelanjutan:
SDM
SDSos
SDA
SD Buatan
SDM
Antar waktu
SDSos
SDA
SD Buatan
Indikator
Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Pembangunan
Pengertian indikator:
Ukuran yang mengindikasikan bahwa objek/subjek yang
diamati tergolong dalam kategori yang telah ditentukan.
Indikator pembangunan:
ukuran yang mengindikasikan apakah pembangunan
berhasil/gagal, dst.
Paradigma pembangunan tradisional: indikator ekonomi saja:
PDB/kapita
Indikator pembangunan berkelanjutan:
Sesuai dengan tujuan, akan ada indikator ekonomi, sosial,
dan lingkungan
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Sosial – Ekonomi
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Pengangguran: terkait dengan produktifitas tenaga kerja
3. Distribusi pendapatan (tingkat ketimpangan)
4. Tingkat/Kondisi Kemiskinan:
(1) individu/rumahtangga: % pengeluaran untuk kebutuhan pokok
; rasio konsumsi barang/jasa ; berdasarkan garis kemiskinan
(contoh BPS dan World Bank); kondisi rumah ; kondisi kesehatan
dan pendidikan anggota rumahtangga , dst.
(2) regional/wilayah: akses transportasi, komunikasi, air bersih;
tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakatnya; kepadatan
penduduk rendah dan tersebar; kelembagaan adat setempat belum
berkembang; dst.
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Ekosistem / Lingkungan:
Kualitas lingkungan hidup dan Produktifitas
sumberdaya alam
Variabel untuk mengukur indikator lingkungan
tingkat erosi relatif rata-rata. Erosi relatif=erosi aktual
– erosi yang masih ditoleran oleh alam. Makin tinggi
erosi, makin rendah kualitas lingkungan hidup
Kesimbangan alam mengatur air (hidro orologis)
Efesiensi pemanfaatan air
Produksi biomas (hutan) dalam jangka waktu tertentu
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Institusi Dunia: UNDP, World Bank Human
Development Index (HDI), Phisical Life Quality
Index, Diamond development, poverty indicators
Millenium Developmeny goals (MDGs)
Berbagai indikator yang merupakan gabungan 3
tujuan di atas
22 Indikator untuk memantau pencapaian MDGs
dikeluarkan oleh BPS.
Terima Kasih
BERKELANJUTAN
Kurniyati Indahsari
Pendahuluan
Pokok Bahasan : Pembangunan Berkelanjutan
Sub Pokok Bahasan:
(1)Apa pembangunan berkelanjutan?
(2)Mengapa ‘perlu’ pembangunan berkelanjutan?
(3) Sejarah terkait pembangunan berkelanjutan
(4) Bagaimana ‘konsep’ implementasi pembangunan
berkelanjutan
Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan apa pembangunan berkelanjutan dan kondisi saat ini
sehingga perlunya konsep pembangunan berkelanjutan, serta
bagaimana mengimplementasikannya
Apa
Pembangunan Berkelanjutan?
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Pengertian:
Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) :
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang
Manfaat pembangunan (kesejahteraan), sumberdaya alam dapat
dirasakan sama besar dari generasi ke generasi.
Pembangunan harus terus berjalan, lingkungan/SDA
terjaga, stabilitas sosial tinggi/aman.
Perlu keseimbangan tiga pilar: Ekonomi, Lingkungan,
Sosial
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Profit
(Ekonomi)
Planet
(Lingkungan)
Manusia
(Keadilan
Sosial)
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Akan ada 3 tujuan dalam pembangunan:
Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan/Ekosistem
TujuanEkonomi: Pertumbuhan, pemerataan
dan Efisiensi Kapital
Tujuan Sosial: Pemberdayaan masyarakat,
partisipasi, mobilitas sosial, kepaduan/kohesi
sosial, identitas budaya, dan pengembangan
kelembagaan
Tujuan Lingkungan/Ekosistem: Integritas
ekosistem, daya dukung lingkungan,
keaneka-ragaman hayati, dan isu-isu global
Apa pembangunan berkelanjutan
Sosial
Lumayan, tapi??
Berkelanjutan
Wajar,
tapi??
Lingkungan
Wajar, tapi??
Ekonomi
Pembangunan Ekonomi, Komunitas, Berkelanjutan
Pembangunan Ekonomi
Fokus: peningkatan
standard hidup,
pemenuhan kebutuhan
usaha/ekonomi
Perhatian: iklim usaha,
ketenagakerjaan,
transportasi, infrastruktur,
dll. (ekonomi)
Pembangunan Komunitas
Fokus: peningkatan kualitas
hidup, pemenuhan
kebutuhan manusia
Perhatian: perumahan,
layanan sosial, pendidikan,
kesehatan, rekreasi, dll.
(sosial, lingkungan (?))
Pembangunan Berkelanjutan
Fokus: peningkatan kualitas dan standar hidup;
pemenuhan kebutuhan generasi saat ini dan mendatang
Perhatian: 3 pilar (ekonomi, sosial, lingkungan)
Mengapa Perlu
Pembangunan Berkelanjutan?:
Kondisi Saat Ini
Kecenderungan Model Pembangunan
Pembangunan yang hanya mengutamakan
aspek ekonomi; Pemakaian sumber daya bahan
dan energi yang berlebihan
dampak negatif : kerusakan lingkungan
(perubahan iklim, pemanasan global,
biodiversity dan SDA menurun.), proses
produksi inefisien
Tragedy of the commons
Tragedy of the commons
Based on Garrett Hardin’s work (1968)
Situasi di mana
sekelompok individu,
bertindak independen
dan rasional dalam
memenuhi
‘kepentingan dirinya’,
akan menurunkan
kontribusi
(produktifitas)
SUMBERDAYA yang
terbatas, walaupun
sudah jelas bahwa
hal ini tidak diinginkan
oleh siapa dan kapan
pun
Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan
Lingkungan
Anthropogenic
interplay
Ekonomi
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
~80% Permukaan lahan dunia secara
signifkan berubah oleh ‘Aktiftas anusia’
~40% ‘fotosintesis’ diambil alih oleh manusia
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Konsentrasi CO2 meningkat antar waktu
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Suhu permukaan rata-rata global meningkat
Slide courtesy
James Hansen
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Perubahan buruk pada ekosistem air
Jumlah air di reservoirs (waduk,
dll) untuk kepentingan manusia
4x lipat sejak1960
Pengambilan air dari sungai
dan danau dua kali lipat
sejak1960
Intercepted Continental Runoff
3-6 times as much water in reservoirs as in
natural rivers
(Data from a subset of large reservoirs totaling ~65% of
the global total storage)
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Perubahan buruk pada siklus
Biogeochemical
Sejak 1960:
Aliran Nitrogen di
ekosistem meningkat
2x lipat
Aliran fosfor
meningkat 3x lipat
> 50% pupuk nitrogen
sintesis telah digunakan
sejak1985
Human-produced Reactive
Nitrogen
Humans produce as much biologically
available N as all natural pathways and
this may grow a further 65% by 2050
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’C
Polusi udara pengaruhi pertumbuhan tanaman
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’: kelangkaan
air
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Bencana alam semakin sering terjadi
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Bencana besar berhubungan dengan
perubahan iklim: banjir, kekeringan, badai
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Penipisan sumber energi dari fosil (BBM)
Kelangkaan
sumber energi
energi
mahal
perekonomian,
pekerjaan dan
produktifitas
menurun
Jika kondisi terus berlanjut,
Apa yang terjadi dengan
generasi mendatang??
Bisakah “pembangunan” tetap berlanjut?
Dibutuhkan “Keseimbangan”
Pertanyaan untuk Solusi Keseimbangan
Q1. Bagaimana menyeimbangkan Lingkungan dan
ekonomi?
Q 2. Bagaimana menyeimbangkan pemanfaatan
sumberdaya lingkungan untuk kebutuhan
masyarakat/sosial?
Q 3. Bagaimana menyeimbangkan upaya
pengentasan kemiskinan namun tetap
memperhatikan pertumbuhan ekonomi?
Solusi : Pembangunan Berkelanjutan
Menurut Komisi Dunia Lingkungan dan
Pembangunan: “Sustainable development is
development that meets the needs of the present
without compromising the ability of future
generations to meet their own needs".
Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan
Pendekatan baru:
Pembangunan
Berkelanjutan
Environment
Anthropogenic
interplay
Economy
Sejarah Konsep
Pembangunan Berkelanjutan
Stockholm Conference (1972)
United Nations Conference on the Human
Environment
Dilaksanakan di Sweden 5–16 Juni 1972
Konferensi PBB pertama yang membahas isu
lingkungan internasional
Hasil: (1) Deklarasi 26 prinsip terkait
pembangunan dan lingkungan; (2) Rencana
Aksi: 109 rekomendasi
Stockholm Conference (1972)
26 Prinsip
Pengakuan terhadap HAM; perlindungan bumi, SDA,
biodiversity untuk semua generasi; kewajiban manusia
dan negara mengelola dan menjaga lingkungan dan
peningkatan kualitas hidup; dst.
3 Tipe Rencana Aksi: (a) The global environmental
assessment programme (Earthwatch); (b)
Environmental management activities; (c) International
measures to support the national and international
actions of assessment and management. Dijabarkan
lebih lanjut ke 109 rekomendasi
World Conservation Strategy (1980)
Sebuah BUKU LAPORAN tentang Strategi Konservasi
Dunia
Dipersiapkan oleh The International Union for
Conservation of Nature (IUCN) tahun 1980,
kerjasama dengan UNEP, WWF, Unesco, FAO
Berisi strategi konservasi untuk pembangunan
berkelanjutan: prioritas-prioritas aksi nasional dan
internasional untuk mencapai tujuan konservasi
3 Tujuan Konservasi: (1) menjaga proses ekologi dan
sistem pendukung kehidupan; (2) perlindungan
keragaman genetik; (3) Pemanfaatan berkelanjutan
ekosistem dan spesies
World Commission on Environment
and Development (1983)
1. 1982: General Assembly PBB mengeluarkan resolusi 38/161
"Process of preparation of the Environmental Perspective to the
Year 2000 and Beyond“ perlu komisi khusus untuk menjalankan
pembangunan berkelanjutan
2. 1983: Komisi PBB ini dibentuk untuk mendorong negara-negara
menjalankan pembangungan berkelanjutan
3. Dikenal juga dengan Brundtland Commission (ketua komisi: Gro
Harlem Brundtland)
4. Th 1987 dikeluarkan laporan Brundtland - “Our Common Future”
konsep/definisi Pembangunan Berkelanjutan muncul pertama
kalinya
5. Th 1988: The Center for Our Common Future secara resmi
‘menggantikan’ tugas komisi ini
Earth Summit (1992)
1. United Nations Conference on Environment and
Development (UNCED), Rio de Janeiro, 3-14
Juni 1992 Earth Summit
2. Hasil: (1) Agenda 21; (2) the Rio Declaration on
Environment and Development; (3) the
Statement of Forest Principles; (4) the United
Nations Framework Convention on Climate
Change and the United Nations Convention on
Biological Diversity
Earth Summit (1992): Agenda 21
Cetak biru aksi yg harus dilakukan secara global, nasional, dan
lokal oleh organisasi-organisasi PBB, pemerintah dan kelompokkelompok di area di mana manusia secara langsung mempengaruhi
lingkungan
‘21’ abad 21
4 tema utama:
Promoting sustainable development through trade
Making trade and environment mutually supportive
Providing adequate financial resources to developing countries
Encouraging economic policies conducive to sustainable
development
Earth Summit (1992): Deklarasi Rio
Terdiri dari 27 prinsip yang mengarahkan
pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia
27 prinsip di antaranya: manusia adalah ‘pusat’
perhatian pembangunan; kewajiban
‘membangun’ dan ‘melindungi’ lingkungan;
penurunan kemiskinan; prioritas pada negara
terbelakang; partisipasi publik; peran wanita;
dst.
Earth Summit (1992):
the Statement of Forest Principles
Berisi prinsip-prinsip konsensus dalam
Pengelolaan, Konservasi, dan Pembangunan
Berkelanjutan dari semua tipe hutan
Earth Summit (1992):
the United Nations Framework Convention on Climate Change
Dikenal dengan UNFCCC
Perjanjian negara-negara tentang lingkungan
internasional, khususnya Perubahan Iklim
Tujuan: Mencegah interfensi manusia yang
membahayakan iklim, spt. stabilisasi konsentrasi gas
rumah kaca (GRK)
UNFCCC: Iklim sebagai common resources
Perkembangan: Protokol Kyoto (komitmen negaranegara untuk menurunkan emisi GRK) di tahun 1997
Earth Summit (1992):
the United Nations Convention on Biological Diversity
1. Dikenal dengan CBD
2. Perjanjian negara-negara tentang lingkungan
internasional, khususnya Keragaman hayati
3. Keragaman hayati sebagai common resources
4. Tiga Tujuan:
- The conservation of biological diversity.
- The sustainable use of the components of
biological diversity.
- The fair and equitable sharing of the benefits
arising out of the utilization of genetic resources
Millenium Summit (2000)
Konferensi tingkat tinggi (KTT) tanggal 6-8
September 2000 di New York, diiukuti 189
pimpinan negara di dunia
Membahas peran PBB di abad 21
Hasil: United Nations Millenium Declaration (ada
8 bab)
Dari deklarasi tersebut diturunkanlah Millenium
Development Goals (MDGs)
Millenium Summit (2000): MDGs
Di th 2015 disepakati untuk mencapai tujuan berikut:
Eradicating extreme poverty and hunger,
achieving universal primary education,
Promoting gender equality and empowering women
Reducing child mortality rates,
Improving maternal health,
Combating HIV/AIDS, malaria, and other diseases,
ensuring environmental sustainability, and
developing a global partnership for development
World Summit on
Sustainable Development (2002)
1. 26 Agt – 4 Sept 2002 di Johannesburg, Afrika
Selatan
2. Dikenal juga sebagai Earth Summit 2002 atau
“Rio+10”
3. Hasil: Deklarasi Johannesburg serta
Kesepakatan Internasional yang dirangkum
dalam Johannesburg Plan of Implementation
(JPoI) sebagai rencana aksi
World Summit 2002: JPoI
JPoI : Rencana implementasi World Summit tentang
Pembangunan berkelanjutan, diantaranya rencana:
Menurunkan kemiskinan
Mengubah pola konsumsi dan produksi yang
‘tidakberkelanjutan’
Melindungi dan mengelola pembangunan sosial ekonomi
berbasis SDA
Pembangunan berkelanjutan di era globalisasi, bidang
kesehatan, dan negara-negara di dunia
Kerangka pengembangan kelembagaan untuk pembangunan
berkelanjutan
World Summit 2012 (Rio+20)
New York, 29 Mei-2 Juni 2012
Hasil: konsepsi “ekonomi hijau dalam konteks
pembangunan berkelanjutan dan pengentasan
kemiskinan”
Konsep Pelaksanaan
Pembangunan Berkelanjutan
Bagaimana Pelaksanaan Konsep
Ketiga tujuan sama pentingnya (segitiga sama sisi)
Ekonomi
- Amdal
- Penilaian
sumberdaya
- Internalisasi
dampak/eksternalita
s
- Distribusi
pendapatan
- Employment
- Targeted
assistance
Sosial
- Partisipasi
- Konsultasi
- Pluralisme
Ekosistem
Tujuan Ekonomi dan Sosial
Upaya pencapaian Tujuan Ekonomi dan Sosial:
Peningkatan kesempatan kerja
Pemerataan hasil-hasil pembangunan (prioritisasi
kepada kelompok/wilayah termajinalkan).
Contoh konkrit:
pemberian kesempatan berusaha dan mengembangkan
usaha bagi masyarakat kecil melalui pinjaman modal
dan/atau kemitraan, penyediaan fasilitas yang mampu
meningkatkan kualitas SDM (pendidikan, kesehatan,
pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam
pembangunan.
Tujuan Ekonomi dan Lingkungan
Contoh konkrit upaya pencapaian kedua tujuan ini:
Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal)
untuk setiap aktifitas pembangunan,
digalakkannya keikutsertaan perusahaan dalam
membangun masyarakat melalui implementasi
corporate social responsibility (CSR)yang
diperuntukkan bagi masyarakat sekitar/lokal.
Tujuan Sosial dan Lingkungan
Contoh Konkrit pencapaian kedua tujuan ini:
Adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan –
khususnya masyarakat sekitar sebagai pemanfaat
sumberdaya alam dan lingkungan.
Adanya konsultasi dengan stakeholders pembangunan pun
harus dilaksanakan untuk memastikan bahwa pembangunan
diterima pihak-pihak berkepentingan tersebut.
Pengakuan dan penghormatan terhadap tradisi, nilai-nilai
atau kearifan lokal juga perlu dilakukan sehingga terjadi
harmonisasi sosial dan terhindarnya konflik.
www.themegallery.com
Company Logo
Komposisi Modal Pembangunan
Komposisi 4 tipe kapital dalam pembangunan
berkelanjutan:
SDM
SDSos
SDA
SD Buatan
SDM
Antar waktu
SDSos
SDA
SD Buatan
Indikator
Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Pembangunan
Pengertian indikator:
Ukuran yang mengindikasikan bahwa objek/subjek yang
diamati tergolong dalam kategori yang telah ditentukan.
Indikator pembangunan:
ukuran yang mengindikasikan apakah pembangunan
berhasil/gagal, dst.
Paradigma pembangunan tradisional: indikator ekonomi saja:
PDB/kapita
Indikator pembangunan berkelanjutan:
Sesuai dengan tujuan, akan ada indikator ekonomi, sosial,
dan lingkungan
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Sosial – Ekonomi
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Pengangguran: terkait dengan produktifitas tenaga kerja
3. Distribusi pendapatan (tingkat ketimpangan)
4. Tingkat/Kondisi Kemiskinan:
(1) individu/rumahtangga: % pengeluaran untuk kebutuhan pokok
; rasio konsumsi barang/jasa ; berdasarkan garis kemiskinan
(contoh BPS dan World Bank); kondisi rumah ; kondisi kesehatan
dan pendidikan anggota rumahtangga , dst.
(2) regional/wilayah: akses transportasi, komunikasi, air bersih;
tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakatnya; kepadatan
penduduk rendah dan tersebar; kelembagaan adat setempat belum
berkembang; dst.
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Ekosistem / Lingkungan:
Kualitas lingkungan hidup dan Produktifitas
sumberdaya alam
Variabel untuk mengukur indikator lingkungan
tingkat erosi relatif rata-rata. Erosi relatif=erosi aktual
– erosi yang masih ditoleran oleh alam. Makin tinggi
erosi, makin rendah kualitas lingkungan hidup
Kesimbangan alam mengatur air (hidro orologis)
Efesiensi pemanfaatan air
Produksi biomas (hutan) dalam jangka waktu tertentu
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Institusi Dunia: UNDP, World Bank Human
Development Index (HDI), Phisical Life Quality
Index, Diamond development, poverty indicators
Millenium Developmeny goals (MDGs)
Berbagai indikator yang merupakan gabungan 3
tujuan di atas
22 Indikator untuk memantau pencapaian MDGs
dikeluarkan oleh BPS.
Terima Kasih