Sistem Informasi Akuntansi SIA Suatu Pen

BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi (SIA): Suatu Pengantar
A. Pendahuluan
1. Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berkaitan, yang berinteraksi, untuk mencapai
sebuah tujuan tertentu. Sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil dengan tujuannya
masing-masing. Oleh karena itu, sebuah sistem dapat mengalami hal-hal sebagai berikut.
a. Konflik Tujuan (Goal Conflict)
Konflik tujuan terjadi manakala aktivitas dari sebuah subsistem tidak konsisten dengan subsistem
yang lain maupun dengan sistem secara keseluruhan.
b. Kongruensi Tujuan (Goal Congruence)
Kongruensi tujuan terjadi ketika tujuan dari setiap subsistem berkesesuaian dengan tujuan sistem
secara keseluruhan.
2. Data adalah fakta-fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan, dan diproses oleh sebuah sistem
informasi. Data yang dikumpulkan perusahaan antara lain:
a. peristiwa-peristiwa yang terjadi,
b. sumberdaya yang dipengaruhi oleh peristiwa tersebut, dan
c. pihak yang berpartisipasi dalam peristiwa tersebut.
3. Informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan diproses untuk memberikan manfaat bagi
pengguna tertentu. Secara umum, sampai dengan tingkat tertentu, semakin banyak informasi yang
tersedia akan semakin meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan. Namun, kondisi information
overload bisa saja terjadi, yaitu ketika informasi yang diperoleh melebihi kapasitas pemanfaatannya

secara efektif. Dalam kondisi tersebut, kualitas keputusan yang dihasilkan justru menurun. Adapun
karakteristik dari informasi yang berkualitas antara lain sebagai berikut.
a. Relevansi (Relevance), yaitu ketika informasi tersebut memiliki pengaruh terhadap suatu
pengambilan keputusan.
b. Reliabilitas (Reliability), yaitu ketika informasi tersebut bebas dari kesalahan dan bias serta
menggambarkan peristiwa atau aktivitas sebagaimana nyatanya.
c. Kelengkapan (Completeness), yaitu informasi tersebut tidak melewatakan satu pun hal penting
sama sekali.
d. Ketepatan waktu (Timeliness), yaitu informasi tersebut tersedia pada saat dibtuhkan untuk
pengambilan keputusan.
e. Keterpahaman (Understandability), yaitu informasi tersebut disajikan dengan cara yang dapat
dipahami dan digunakan.
f.

Veriabilitas (Veriability), yaitu sebuah konsensus yang mana orang yang berbeda dengan prosedur
yang sama akan menghasilkan informasi yang sama.

DANAR SUTOPO SIDIG/A31115701

BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

g. Aksesibilitas (Accessibility), yaitu informasi tersebut dapat diperoleh pada saat dibutuhkan dengan
format yang siap digunakan.
Nilai dari suatu informasi (value of information) adalah selisih dari manfaat yang diperoleh dari suatu
informasi dikurangi dengan biaya untuk menghasilkan informasi tersebut. Manfaat informasi meliputi
pengurangan ketidakpastian, peningkatan kualitas keputusan, dan peningkatan kemampuan
perencanaan. Adapaun biaya dari suatu informasi adalah biaya untuk menghasilkan dan
mendistribusikan informasi tersebut.
B. Kebutuhan Akan Informasi dan Proses Bisnis
1. Kebutuhan Akan Informasi
Setiap organisasi membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang efektif. Untuk membuat
keputusan yang efektif tersebut, organisasi harus memutuskan:
a. keputusan-keputusan apa yang perlu dibuat,
b. informasi apa yang mereka perlukan untuk membuat keputusan tersebut, dan
c. bagaimana menyatukan dan memproses data yang dibutuhkan untuk memproduksi informasi yang
diperlukan tersebut.
2. Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan serangkaian aktivitas dan tugas yang berhubungan, terkoordinasi, dan
terstruktur yang dilaksanakan baik oleh manusia maupun oleh komputer dalam rangka mencapai tujuan
tertentu dari sebuah organisasi. Secara umum, proses bisnis atau siklus transaksi diklasifikasikan
menjadi lima siklus sebagai berikut.

a. Siklus pendapatan (revenue cycle)
Siklus pendapatan adalah siklus yang terdiri dari aktivitas penjualan barang dan jasa, baik secara
tunai maupun nontunai.
b. Siklus pengeluaran (expenditure cycle)
Siklus pengeluaran adalah siklus yang terdiri dari aktivitas pembelian, baik tunai maupun nontunai,
persediaan untuk dijual kembali maupun bahan baku untuk digunakan dalam proses produksi
barang dan jasa.
c. Siklus produksi atau siklus konversi (production cycle or conversion cycle)
Siklus produksi adalah siklus yang terdiri dari aktivitas pemrosesan bahan baku menjadi barang
jadi.
d. Siklus sumber daya manusia/siklus penggajian (human resources/payroll cycle)
Siklus sumber daya manusia adalah siklus yang terdiri dari aktivitas perekrutan, pelatihan,
pembayaran kompensasi, evaluasi, promosi, dan pemberhentian karyawan.

DANAR SUTOPO SIDIG/A31115701

BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
e. Siklus pembiayaan (financing cycle)
Siklus pembiayaan adalah siklus yang terdiri dari aktivitas penjualan saham oleh perusahaan
kepada para investor dengan memberikan imbal balik berupa dividen maupun perolehan pinjaman

dari para kreditor dengan memberikan imbal balik berupa bunga.
Secara garis besar, hubungan antara proses bisnis, keputusan kunci, dan informasi yang dibutuhkan
dalam sebuah organisasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut
Proses Bisnis
Perolehan Modal

Perolehan Peralatan dan
Bangungan

Perekrutan dan Pelatihan
Karyawan

Keputusan Utama

Informasi yang Dibutuhkan

- Berapa banyak

- Proyeksi arus kas


- Investor atau kreditor

- Laporan keuangan pro forma

- Jika kerditor, apa yang terbaik

- Daftar amortisasi pinjaman

- Ukuran bangunan

- Kapasitas yang dibutuhkan

- Jumlah peralatan

- Harga bangunan dan peralatan

- Sewa atau beli

- Studi pasar


- Lokasi
- Metode depresiasi

- Peraturan perpajakan terkait
depresiasi

- Persyaratan pengalaman

- Deskripsi pekerjaan

- Bagaimana mengukur integritas - Latar belakang dan ketrampilan
dan kompetensi
pelamar
- Bagaimana melatih karyawan

Perolehan Persediaan

- Alat angkutan apa yang akan
digunakan


- Analisis pasar

- Berapa banyak dibeli

- Kinerja pemasok

- Laporan status persediaan

- Bagaimana pengelolaan
persediaan
- Pemasok yang mana
Periklanan dan Pemasaran
Penjualan Barang Dagangan

Penagihan Piutang
Pelanggan

- Media yang mana

- Analisis biaya


- Apa isi periklanannya

- Cakupan pasar

- Persentase markup

- Laporan keuangan pro forma

- Penawaran penjualan kredit

- Biaya kartu kredit

- Kartu kredit mana yang dipakai

- Status kredit pelanggan

- Apa persyaratan kredit yang
diberikan


- Status piutang pelanggan

- Bagaimana menangani
penerimaan kas
Penggajian Karyawan

- Laporan aging schedule piutang
pelanggan
- Catatan piutang pelanggan

- Jumlah yang dibayarkan

- Penjulan (untuk komisi penjualan)

- Potongan dan pungutan

- Jam kerja

- Ditangani sendiri atau pihak lain - SPT
- Biaya layanan oleh pihak lain


DANAR SUTOPO SIDIG/A31115701

BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Proses Bisnis
Pembayaran Utang Pajak

Keputusan Utama

Informasi yang Dibutuhkan

- Persyaratan pajak penghasilan

- Regulasi pemerintah

- Persyaratan pajak penjualan

- Total beban gaji
- Total penjualan


Pembayaran Utang Pemasok

- Siapa yang dibayar

- Faktur pembelian

- Kapan dibayarkan

- Catatan utang usaha

- Berapa banyak dibayarkan

- Ketentuan pembayaran

Dalam menjalankan proses bisnisnya, perushaan harus berintaraksi dengan pihak internal dan pihak
eksternal. Interaksi tersebut dalam kaitannya dengan SIA adalah sebagaimana diilustrasikan dalam
diagram di bawah ini.

C. Sistem Informasi Akuntansi
1. Definisi, Komponen, dan Fungsi SIA
SIA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data
untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. SIA terdiri dari enam komponen sebagai
berikut.
a. Orang-orang sebagai pemakai sistem
b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
c. Data terkait organisasi dan aktivitas bisnisnya

DANAR SUTOPO SIDIG/A31115701

BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
d. Software yang digunakan dalam memproses data
e. Teknologi informasi, termasuk komputer dan jaringan
f.

Pengendalian internal dan tindakan pengamanan untuk mengamankan data SIA.

Keenam komponen tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut.
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang peristiwa, sumber daya, dan pelaku.
b. Mengolah data yang telah dikumpulkan tersebut menjadi informasi yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan.
c. Menyediakan kontrol yang memadai untuk meyakinkan bahwa sumber daya entitas:
1) Tersedia pada saat dibutuhkan
2) Akurat dan andal
2. Peranan SIA dalam Meningkatkan Nilai Organisasi
SIA yang dirancang dengan baik akan dapat meningkatkan nilai organisasi dengan cara sebagai
berikut.
a. Meningkatkan kualitas produk atau jasa dan mengurangi biaya produksi
b. Meningkatkan efisiensi
c. Berbagi pengetahuan
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas supply chain
e. Meningkatkan struktur pengendalian internal
f.

Meningkatkan kualitas pembuatan keputusan.

SIA dapat membantu meningkatkan kualitas pembuatan keputusan dengan beberapa cara sebagai
berikut.
a. SIA dapat mengidentifikasi situasi-situasi yang membutuhkan tindakan manajemen.
b. SIA dapat mengurangi ketidakpastian sehingga memberikan dasar pemilihan alternatif tindakan
yang tepat.
c. SIA dapat menyimpan informasi terkait hasil atau efek dari keputusan-keputusan di masa lalu yang
bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
d. SIA dapat menyediakan informasi yang akurat secara tepat waktu.
e. SIA dapat menganalisis data penjualan untuk memperoleh informasi tentang jenis-jenis persediaan
yang harus dibeli bersama-sama dan mengoptimalkan layout dari barang dagangan sehingga
mampu memaksimalkan volume penjualan.
3. SIA dan Strategi Perusahaan
Hubungan SIA dan strategi perusahaan adalah sebagaimana diilustrasikan dalam bagan di bawah ini.
Beberapa informasi yang dapat disimpulkan dari bangan tersebut adalah
a. terdapat tiga faktor yang mempengaruhi SIA, yaitu: budaya organisasi, strategi perusahaan, dan
teknologi informasi.

DANAR SUTOPO SIDIG/A31115701

BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

b. selain SIA dipengaruhi oleh budaya organisasi, SIA pun turut mempengaruhi budaya organisasi
dengan mengendalikan aliran informasi dalam organisasi. Ketersediaan informasi yang dapat
diakses dengan mudah cenderung mendorong perusahaan untuk menerapkan desentralisasi dan
otonomi.
c. perkembangan teknologi informasi dapat mempengaruhi strategi perusahaan. Misalnya
keberadaan internet dan kemajuan teknologi telah membuat perusahaan mampu memangkas
biaya produksi secara dramatis. Namun, hal tersebut terjadi pada perusahaan-perusahaan lain.
Oleh karenanya, untuk menghadapi persaingan tersebut perusahaan bisa jadi memilih strategi
diferensiasi produknya dari perusahaan lain.
Sistem Informasi Akuntansi memiliki peran dalam memilih dan mengimplementasikan strategi-strategi
perusahaan dengan cara sebagai berikut.
a. Mengumpulkan data dari setiap aktivitas
b. Mengitegrasikan data finansial dan nonfinasial.
4. Peranan SIA dalam Rantai Nilai (Value Chain)
Value Chain merupakan serangkaian aktivitas yang dilaksanakan perusahaan dalam rangka
menyediakan nilai bagi pelanggan. Aktivitas-aktivitas tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Aktivitas Utama
1) Inbound logistics, yaitu aktivitas menerima, menyimpan, dan mendistribusikan bahan-bahan
yang digunakan perusahaan sebagai input dalam menghasilkan barang dan jasa.
2) Operations, yaitu aktivitas untuk memproses input menjadi barang dan jasa.
3) Outbond logistics, yaitu aktivitas mendistribusikan barang dan jasa kepada pelangan.
4) Marketing and sales, yaitu aktivitas untuk membantu pelanggan membeli barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan.
5) Service, yaitu dukungan purna jual yang disediakan bagi pelanggan seperti perbaikan dan
pemeliharaan.

DANAR SUTOPO SIDIG/A31115701

BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
b. Aktivitas Pendukung
1) Infrastruktur perusahaan, yaitu akuntan, pengacara, administrator, termasuk SIA.
2) Sumber daya manusia, yaitu meliputi penerimaan pegawai baru, pelatihan, pembayaran, dan
pengelolaan manfaat karyawan.
3) Teknologi, yaitu aktivitas untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas barang dan jasa.
4) Pembelian, yaitu pembelian bahan baku, perlengkapan, mesin, dan bangunan yang diperlukan
oleh perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa.
Hubungan di antara aktivitas-aktivitas tersebut dapat diilustrasikan dengan bagan sebagai berikut.

Rantai niliai (value chain) dari sebuah orgaisasi merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar
yang disebut supply chain. Supply chain adalah hubungan antara value chain suatu organisasi tertentu
dengan value chain pelanggan, pemasok, maupun distributornya. Dengan memberikan perhatian pada
supply chain maka perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dengan membantu anggota supply
chain yang lain.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur, PT X akan mencapai kinerja yang maksimal
manakala perusahaan tersebut menerapkan just in time (JIT). Hal tersebut dapat direalisasikan dengan
cara menghubungkan sistem informasi inbound logistic nya dengan sistem informasi outbond logistic
pemasoknya, PT Y, sehingga PT Y tersebut dapat memperoleh informasi yang lengkap dan akurat
tentang jumlah dan waktu kebutuhan bahan baku dari PT X. Tindakan tersebut pada satu sisi telah
meningkatkan kinerja PT X dengan diterapkannya JIT dan pada sisi lain juga membantu PT Y dalam
merencanakan produksinya dengan lebih baik.

DANAR SUTOPO SIDIG/A31115701