MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU INDONESIA

MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DALAM PERSPEKTIF
IPA
Vina Untari
Hentrista Rahma W
Siska Pratama
Endah Dani P

Disusun oleh:
(09312244024)
(09312244027)
(0931224431)
(09312244034)

PRODI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERIYOGYAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas

terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan
juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia
serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman
tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat
rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang
baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting. Kemajuan IPTEK yang begitu
pesat sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di
Indonesia dan negara-negara maju.
Pendidikan IPA telah berkembang di negara-negara maju dan telah terbukti dengan adanya
penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan tetapi di Indonesia sendiri belum
mampu mengembangkannya. Pendidikan IPA di Indonesia belum mencapai standar yang diinginkan,
padahal untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sains penting dan menjadi tolak
ukur kemajuan bangsa.
Kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata plajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang
diperhatikan. Apalagi melihat kurangnya pendidik yang menerapkan konsep IPA. Permasalahan ini
terlihat pada cara pembelajaran IPA serta kurikulum yang diberlakukan sesuai atau malah
mempersulit pihak sekolah dan siswa didik, masalah yang dihadapi oleh pendidikan IPA sendiri
berupa materi atau kurikulum, guru, fasilitas, peralatan siswa dan komunikasi antara siswa dan
guru.

Oleh sebab itu untuk memperbaiki pendidikan IPA di SMP diperlukan pembenahan kurikulum
dan pengajaran yang tepat dalam pendidikan IPA. Masalah ini juga yang mendasasri adanya
kurikulum yang di sempurnakan (KYD) yang saat ini sedang di kembangkan di sekolah-sekolah, yaitu
KTSP.

Dalam makalah ini penulis akan menyajikan tentang pengertian pendidikan IPA dan
perkembangannya sehingga menyebabkan adanya perubahan kurikulum yang disempurnakan.
Diharapkan setelah adanya penyempurnaan kurikulum maka pendidikan IPA dapat diajarkan sesuai
dengan konsepnya serta dapat dikembangka dala dunia tekologi. Pendidikan IPA terpadu yang
diterapkan di SMP dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, yang mampu berpikir logis, kreatif
dan kritis dalam menanggapi isu teknologi di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pendidikan Ipa ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Pendidikan IPA

Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang didalamnya terkait dengan ilmu pendidikan
dan IPA itu sendiri. Sebelum mengetahui lebih jelas mengenai pendidikan IPA serta ruang
lingkupnya, IPA memiliki dua pengertian yaitu dari segi pendidikan dan IPA itu sendiri.
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan menurut Siswoyo (2007: 21) merupakan “proses sepanjang hayat dan
perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka
pemenuhan dan cara komitmen manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social, serta sebagai
makhluk Tuhan”.
Sugiharto (2007: 3) menyatakan bahwa “pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan
secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun
kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses sadar dan
terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan
mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan.
Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwapendidikan tidak hanya menitik beratkan pada
pengembangan pola piker saja, namun juga untuk mengembangkan semua potensi yang ada pada
diri seseorang. Jadi pendidikan menyangkut semua aspek pada kepribadian seseorang untuk
membuat seseorang tersebut menjadi lebih baik.

2. Pengertian IPA

Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya
adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau
Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan
proses.
Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara
untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses
yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S.
2003: 11)
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan
penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut
adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data,
menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari
Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyoso (1998:23)
merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada hentihentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode
dan berlaku secara universal”.
Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau
disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait
antara cara yang satu dengan cara yang lain”.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil
kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode
ilmiah dan dididapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan
terus di sempurnakan.
Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan objek alam serta
persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam
semesta serta proses materi dan sifatnya. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia.
Pada apek Fisika IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak hidup. Pada sapek Biologi IPA
mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup serta lingfkungannya. Sedangkan pada
aspek Kimia IPA mempelajari gejala-gejala kimia baik yang ada pada makhluk hidup maupun benda
tak hidup yang ada di alam.
Dari uraian di atas mengenai pengertian pendidikan dan IPA maka pendidikan IPA merupakan
penerapan dalam pendidikan dan IPA untuk tujuan pembelajaran termasuk pembelajaran di SMP.
Pendidikan IPA menurut Tohari (1978:3) merupakan “usaha untuk menggunakan tingkah laku
siswa hingga siswa memahami proses-proses IPA, memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik terhadap
IPA serta menguasi materi IPA berupa fakta, konsep, prinsip, hokum dan teori IPA”.
Pendidikan IPA menurut Sumaji (1998:46) merupakan “suatu ilmu pegetahuan social yang
merupakan disiplin ilmu bukan bersifat teoritis melainkan gabungan (kombinasi) antara disiplin ilmu
yang bersifat produktif”.
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPA merupakan suatu usha

yang dilakukan secara sadar untuk mengungkap gejala-gejala alam dengan menerapkan langkahlangkah ilmiah serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa dapat
memahami proses IPA dan dapat dikembangkan di masyarakat.

Pendidika IPA menjadi suatu bidang ilmu yang memiliki tujuan agar setiap siswa terutama
yang ada di SMP memiliki kepribadian yang baik dan dapat menerapkan sikap ilmiah serta dapat
mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap bentuk
pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tersebut. Bukan berarti teori-teori
terdahulu tidak digunakan, ilmu tersebut akan terus digunakan sampai menemukan ilmu dan teori
baru. Teori lama digunakan sebagai pembuktian dan penyempurnaan ilmu-ilmu alam yang baru.
Hanya saja teori tersebut bukan untuk dihapal namun di terapkan sebagai tujuan proses
pembelajaran. Melihat hal tersebut di atas nampaknya pendidikan IPA saat ini belum dapat
menerapkannya.
Perlu adanya usaha yang dilakukan agar pendidikan IPA yang ada sekarang ini dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal yang akan dicapai, karena kita tahu bahwa pendidikan IPA
tidak hanya pada teori-teori yang ada namun juga menyangkut pada kepribadian dan sikap ilmiah
dari peserta didik. Untuk itu maka kepribadian dan sikap ilmiah perlu ditumbuhkan agar menjadi
manusia yang sesuai dari tujuan pendidikan.


Ilmu Pengetahuan
Teknologi

Alam

sebagai

dasar

Pengembangan

Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar atau murni,
IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi mengkaji bahan pokok yang sama,
yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988)
ilmuwan IPA dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA
terapan mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi
memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara
alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang sebagai proses untuk
membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan,
dan mengendalikan tingkah laku alam.

Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang belum
diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau teori yang  dapatÂ
diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini merupakan pengkajian
yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi atau proses optimal yang diharapkan, melainkan hanya
untuk memenuhi penjelasan dari objek (benda dan energi) dan peristiwa alam. Konsep-konsep IPA
dasar merupakan konsep-konsep IPA mengenai kondisi, interaksi, dan peristiwa dari kondisi yang
normal (biologi) atau ideal (fisika). Dalam konsep-konsep IPA dasar, seringkali ada variabel
(parameter), yang dalam kenyataannya berpengaruh, tidak dimasukkan ke dalam konsepkonsepnya. Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau normal agar berlaku umum, yang
berarti dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut
luas, sehingga berfungsi sebagai konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan teknologi. Para ilmuwan
menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan teknologi.
Teknologi dapat dibentuk dari IPA, tetapi dapat juga terbentuk tanpa IPA. Teknologi tanpa
IPA dapat diibaratkan sebagai mobil yang mesinnya hidup dan bergerak maju, tetapi tanpa sopir.
Betapa berbahayanya mobil itu, karena dapat menabrak apa saja yang ada di depannya. Jika ada
sopir di dalam mobil itu, sopir akan mengendalikan mobil, sehingga mobil itu aman dan bermanfaat
bagi manusia, sopir itulah IPA. Jadi, IPA ada dalam teknologi dan mengendalikan teknologi,
sehingga teknologi aman dan bermanfaat bagi manusia. Prinsip-prinsip dan teori-teori IPA dasar dan
pengendalian alam dari IPA terapan digunakan dalam teknologi untuk menyusun objek-objek,
membuat konstruksi di alam, dan membuat alat untuk mengendalikan cara alam bekerja.


Teknologi meliputi teknik menyusun objek, serta membuat konstruksi alam dan alat,
sedangkan IPA mengenai properti (kondisi, kandungan dan sifat objek), interaksi, dan perubahan
objek. Konstruksi alam dan alat mengatur bentuk, ukuran ruang, ukuran objek, pergerakan dan
interaksi objek. Objek dengan properti dan interaksinya diatur oleh konstruksi atau alat, sehingga
menimbulkan
peristiwa
yang
diharapkan
oleh
perancang
teknologi.
Dalam biologi, teknologi juga dapat diartikan sebagai teknik mengendalikan organisme dan sel-sel
untuk menghasilkan sesuatu, misalnya mengendalikan jamur atau bakteri. Istilah engineering dalam
bahasa Inggris menunjukkan teknologi. Contohnya Soil and Water Conservation Engineering dapat
diterjemahkan dengan Teknologi (Teknik) Konservasi Tanah dan Air. Dalam Biologi, penggunaan
istilah engineering dan technology berbeda. Membuat tape disebut biotechnology, tetapi membuat
alat pacu jantung untuk dipasang pada tubuh manusia disebut bioengineering.
Konsep teknologi menggunakan konsep IPA dasar dan terapan, contohnya adalah merancang cara
untuk membuat tanah berpori-pori, agar tanah dapat menyimpan banyak air kohesi, misalnya
dengan membenamkan kompos atau bahan organik yang lain ke dalam tanah dengan menggunakan

teknik dan perhitungan tertentu.
Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern,
bahkan begitu pentingnya bagi pelajar ataupun mahasiswa, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan
professional kita, maka belajar sains dan mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat
ini adalah sangat penting dan menjadi keniscayaan.
Pentingnya terampil berkomunikasi dapat dibuktikan secara sepintas melalui
berbagai surat kabar harian/koran. Kebanyakan lowongan pekerjaan untuk posisi-posisi penting
selalu mempersyaratkan penguasaan teknologi. Bahkan saat ini begitu terasa pentingnya bagi para
pelajar Indonesia bertepatan dengan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan investasi asing
di Indonesia.
Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat memasuki
berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas pribadi
maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa
depan
yang
cerah
atau
adanya
pengembangan
karir

pribadi
yang
pasti.
Sebagaimana kita ketahui negara-negara Asia pernah mengalami masa kejayaan di bidang sains dan
teknologi. Justru ketika negara Barat mengalami apa yang disebut dengan “abad kegelapan”. Islam
punya peranan penting di bidang tersebut . Sayang, itu adalah masa silam. Kolonialisme membuat
sains dan teknologi diambil alih oleh Barat, dan menjadikan negara terjajah termasuk Indonesia
hanya sebagai negara “satelit”.Sebuah kilas balik dari sisi sejarah dan filosofi ini semoga mampu
membuat kita menguraikan kembali kesuksesan yang pernah kita ukir di masa lampau. Dan berpikir,
bahwa saat ini pun kita harus kembali merebut sejarah itu.

c

Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Tidak diragukan lagi
kemajuan IPTEK telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan
umat
manusia.
Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh
negatif. Semakin kuatnya gejala "dehumanisasi", tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini,
merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Bahkan, sampai tataran
tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan
pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis. Tak hanya itu iptek juga
bisa mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang
muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan

umat
manusia.
Perbudakan dan penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya memungkinkan melalui
dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat membuahkan revolusi industri yang menindas
kelas pekerja dan yang melahirkan komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia,
biologi ataupun nuklir tentu saja tidak bisa dipisahkan dari iptek; belum lagi menyebut kerusakan
ekosistem alam akibat dari kemajuan iptek.Berikut adalah manfaat dan dampak negatif dari Ilmu
Pengetahuan Alam dan Teknologi :
A.Bidang Informasi dan komunikasi
Dampak Positif
a.Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian
manapun melalui internet
b.Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan
melalui handphone
c.Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.
Dampak Negatif
a.
Pemanfaatan
jasa
komunikasi
oleh
jaringan
teroris
(Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah
gunakan
fihak
tertentu
untuk
tujuan
tertentu
c.Kerahasiaan alat tes semakin terancam.
Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan
bahkan dapat
memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d.Kecemasanteknologi. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan
komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa
contoh
stres
yang
terjadi
karena
teknologi.
B. Bidang Ekonomi dan Industri
Dampak Positif
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2. Terjadinya industrialisasi
3.Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek
teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung
secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa
depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah
menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara
individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara
langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke
toko.
4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki
Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga
kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan
adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan
dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.

5. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi
komoditi
Dampak negatif
1. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan
yang dibutuhkan
2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan
generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas
yang
bermental
“instant”.
{mospagebreak}
C. Bidang Sosial dan Budaya
Dampak Positif
1.Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin
besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan
maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya
merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for
Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993)
menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak
wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan
berbagai jabatan penting lainnya.
2.Meningkatnya rasa percaya diri
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan
kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa
akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3 Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi,
akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras
Dampak Negatif
1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan
material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi
miskin
dalam
rohani”.
2. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya
kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong
telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan
kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan
remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, coratcoret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
3. Pola interaksi antar manusia yang berubah.
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah
pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi
siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Selain itu tersedianya berbagai warung internet
(warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran
internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang
yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting
(IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
D. Bidang Pendidikan

Dampak Positif
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat
siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan
teknologi bisa dibuat abstrak
3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,
tetapi
bisa
juga
menggunakan
jasa
pos
internet
dan
lain-lain.
Dampak Negatif
1. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential
Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes
psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan
kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
2. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita
tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi
tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang
akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
E. Bidang politik
Dampak Positif
1.Timbulnya kelas menengah baru
Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah
baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas
menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi
pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
2.Proses regenerasi kepemimpinan.
Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalamgaya dan substansi
politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
3. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh regionalisme.
Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. ditambah
dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran
tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme
akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
Dampak Negatif
1. Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan.
2.Terorisme yang semakin merajalela.
3. Kurangnya privacy suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengansemakincanggih
nya alat –alat pendeteksi.
B.

Perkembangan Pendidikan IPA
Pemberian pendidikan IPA di sekolah menengah bertujuan agar siswa paham dan menguasai
konsep alam. pembelajaran ini juga bertujuan agar siswa dapat menggunakan metode ilmiah untuk
menyelesaikan persoalan alam tersebut.
Pendidikan IPA atau IPA itu sendiri memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu
pendidikan terutama dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas yang mepunyai pemikiran

kritis dan ilmiah dalam menanggapi isu di masyarakat. Perkembangan IPA ini dapat menyesuaikan
dengan era teknologi informasi yang saat ini tengah hangat di bicarakan dalam dunia pendidikan.
Menyadari hal ini maka pendidikan IPA perlu mendapat perhatian, sehingga dapat dilakukan
suatu usaha yang di sebut modernisasi. Modernisasi sendiri merupakan proses pergeseran sikap,
cara berpikir dan bertindak sesuai dengan tuntunan zaman. Dengan demikian modernisasi
pendidikan IPA memiliki upaya untuk mengubah system menjadi lebih modern dan akan terus
berjalan dinamis.
Modernisasi dalam pendidikan IPA meliputi dua hal yaitu materi IPA dan matematika, serta
system penyampaian. Modernisasi pendidikan IPA telah berkembang di Negara-negara maju seperti
Amerika, namun untuk Indonesiasendiri belum nampak perkembangannya
Modernisasi yang dilakukan di Indonesia terkait dengan adanya perubahan kurikulum yang
dominant terlihat pada kurikulum 1975, kurikulum ini berpengaruh pada kurikulum 1984 dan 1994.
selanjutnya berubah menjadi Kurikulum 2004 yang biasa dikenal dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) sampai akhirnya sekarang telah disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
1. Perkembangan Kurikulum
Kurikulum sendiri memiliki pengertian sebagaimana dalam UU SPN No 20 Tahun 2003 pada
bab I pasal I (Muhammad. Joko,2007:82) yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum dimulai sejak adanya
kurikulum 1975 yang berpengaruh pada kurikulum 1984 dan 1994.
a. Kurikulum 1975
Pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak proklamasi kemerdekaan atau tepatnya tanggal
17 agusyus 1945. sejak saat itu telah terjadi beberapa kali pembaharuan kurikulum mulai dari
yingkat sekolah dasar hingga menengah. Pembaharuan kurikulm tersebut dilakukan untukmembuat
pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, menurut Jasin (1987), sudah dilakukan lima kali
pembaharuan kurikulum. Pembaharuan tersebut adalah:
 Pembaharuan pertamakali dilakukan pada tahun 1947. Pembaharuan tersebut dilakukan untuk
mengganti seluruh sistem pendidikan kolonial Belanda yang sebelumnya telah dicanangkan
di Indonesia.Pembaharuan ini sangat didukung dengan masih adanya semangat revolusi nasional
dan semangat proklamasi kemerdekaan yang masih menyala-nyala. Pembaharuan yang pertama
atau disebut dengan rencanapelajaran 1947 ini menekankan pada pembentukan karakter manusia.
 Pembaharuan yang kedua terjadi dengan keluarnya rencana pendidikan 1964. Pembaharuan
kurikulum ini didasarkan pada usaha untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia di
bidang ilmu alam (science) dan matematika.
 Pembaharuan yang ketiga terjadi karena dikeluarkannya kurikulum 1968. Pembaharuan ini terjadi
bersamaan dengan beralihnya sistem pemerintahan dari orde lama ke orde baru. Keadaan tersebut
menuntut adanya pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang salah satunya adalah
pendidikan.
 Pembaharuan yang keempat terjadi seiring dengan diterbitkannya kurikulum 1975/1976/1977.
Kurikulum ini ditandai dengan adanya usha yang sistematis dalam penyusunan kurikulum tersebut.
Bahan-bahan yang bersifat empiris dijadikan dasar dalam penyusunan kurikulum ini.
b. Kurikulum 1984
Kurikulum ini manggantikan kurikulum 1975 yang didasarkan pada surat keputusan menteri
pendidikan dan kebudayaan nomor 0461/U/1983 tentang perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan
menengah. Kurikulum ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan kerja industri pada masa itu.
c. Kurikulum 1994

Kurikulum 1994 berisi tentang kewenangan pengembangan yang seluruhnya beada ditangan
pusat dan daerah sehingga sekolah tidak begitu terlibat, kemudian tidak terjadi penataan materi,
jam pelajaran serta struktur program siswa hanya dianggap sebagai siswa yang harus menerima
semua materi dan tanpa mem[praktekannya. Pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas dan
ketrampilan hanya dikembangkan melalui latihan soal. Mulyasa (Muhammad Joko,2007:102-104).
Dari uraian di atas erlihat bahwa kurikulum ini tidak atau kurang mengena pada siswa untuk
pendidikan IPA, mengingat bahwa pendidikan IPA tidak sekedar mengajarkan konsep namun
membutuhkan proses ketrampilan. Sebagai contoh meneliti, mengalami danmembuat rancangan
prosedur sehingga kurikulum ini dirasa kurang baik dan akhirnya terjadi perubahan kurikulum yang
disebut KBK.
d. Kurikulum 2004 (KBK)
KBK tidak ditetapka dalam UU
atau Peraturan Pemerintah. Alasan dirubahnya kurikulum
1994 menjadi KBK karena mutu pendidikan di Indonesia yang kurang baik dan banyak siswa yang
tidak menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan, selain itu mereka dituntut untuk
menghapal materi tanpa memahaminya sehingga apa yang telah di ujikan maka materi itu akan
dengan mudah lupa.
Oleh karena itu dengan dirubahnya kurikulum 1994 menjadi KBK diharapkan dapat menekankan
kurikulum pada kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran. Menurut Paul (2007:43) kompetensi merupakan “kemampuan yang dapat berupa
keterampilan, nilai hidup siswa yang mempengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak”.
Secara umum KBK memiliki enam karakteristik menurut Muhammad joko (2007:102) yaitu: “(1)
system belajar dengan modul,(2) menggunakan keseluruhan sumber belajar, (3) pengalaman
lapangan, (4) strategi individual personal, (5) kemudahan belajar dan (6) belajar tuntas”.
Dalam kurikulum KBK ini sekolah dimberi keleluasaan dalam menyusun dan mengembangkan
silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasi potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan
peserta didik serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. Di samping itu kurikulum ini juga
menuntut siswa untuk aktif dan diharapkan lulusan dari tingkat SMP siswa dapat berpikir logis, kritis
dan inovatif serta dapat memecahkan masalah sesuai metode ilmiah.
e. Kurikulum 2006 (KTSP)
KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum yang di sempurnakan dari
kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini disusun oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah.
Prinsipnya hamper sama dengan KBK. KTSP diberlakukan mulai tahun 2006/2007. Dalam kurikulum
ini pemerintah hanya sebagai pengembang kompetensi sebagai standar isi dan kelulusan.
Selanjutnya sekolah bebas menyusun kurikulum sesuai dengan keadaan sekolah dan siswa didik.
KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam UU republic Indonesia No 20
Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dan permen No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP).Dalam KTSP pendekatan balajar berbasis kompetensi dan terjadi
penataan materi, jam belajar dan struktur program. (Muhammad Joko, 2007:102).
Perubahan urikulum harus beranjak pada kompetensi yang berdasar pada kebutuhan dimasyarakat.
Harapannya dengan kurikulum terakhir yang lebih dikenal dengan KTSP lebih mudah diterapkan
karena guru diberi kebebasan untuk mengembangkan kompetensi siswa. Keberhasilan pendidikan
akan tergantung pada sekolah dan guru yang menerapkan kurikulum tersebut. Harapannya dapat
meningkatkankualitas SDM.
2. Kurikulum IPA di Indonesia
Melihat dari kurikulum di atas maka kurikulum Pendidikan IPA di SMP telah dirancang
sebagai pembelajaran yang berdimensi kompetensi karena IPA sangat penting sebagai Ilmu
Pengetahuan dan untuk mengembangkan teknologi.

Kurikulum sebelum KTSP IPA di SMP diajarkan dengan memisahkan mata pelajaranm
kedalam tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia. Dalam hal ini ketiga mata pelajaran ini hanya
mencakup pada aspek IPA tanpa teknologi dan masyarakat. Padahal tujuan dari pembelajaran IPA
buakn hanya pada konsep tetapi ketrampilan proses agar dapat berpikir ilmiah, rasional dan kritis.
Sesuai dengan adanya isi materi yang kurang mengena pada teknologi maka ketiga aspek
tersebut dirangkum dalam satu mata pelajaran yaitu pendidikan IPA terpadu yang saat ini telah
diterapkan dalam kurikulum KTSP.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang di dalamnya terkait antara pendidikan dengan
IPA. Pendidikan merupakan suatu proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok
untuk membentuk pribadi yang baik dalam mengembangkan potensi yang ada dalam upaya
mewujudkan cita-cita dan tujuan hidup yang diharapkan. IPA sendiri merupakanpengetahuan dari
hasil kegiatan manusia yang dipeoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa
metode ilmiah yang didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga
akan terus disempurnakan.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPA merupakan suatu usaha
yang dilakukan secara sadar untuk mengungkap gejala-gejala alam dengan meerapkan langkahlangkah ilmiah serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa dapat
memehami proses IPA yang kemudian dapat dikembangkan di masyarakat.
Pendidikan IPA di SMP memiliki tujuan agar peserta didik dapat mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar yang kemudian dapat dikembangkan menjadi suatu ilmu yang baru.
Perkembangan IPA ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi yang berpengaruh
dalam kehidupan di masyarakat. Oleh sebab itu pendidikan IPA sangat diperlukan, melalui
pembelajaran IPA ini, diharapkan peserta didik dapat menggali pengetahuan melalui kerja ilmiah
dan terus mengembangkan sikap ilmiah.
B. Saran
Dengan adanya kurikulum yang disempurnakan, diharapkan pendidikan IPA di SMP menjadi
lebih baik dan sesuai dengan kurikulum, terutama dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Aly & Eny Rahma. (1998). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Dwi Siswoyo, dkk. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta. UNY Press
Djohar.(1990).Pendidikan Sains.Yogyakarta:FMIPA UNY
Hermana Soemantri. (1993). Perekayasaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Berdasarkan Undang- Undang
Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (pengembangan dan penilaian). Bandung:
Angkasa. Mulyasa. (2006). Kurikulum yang Disempurnakan: Pengambangan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Bandung: PT Remaja Rasdakarya
Masnur Muslich. (2007). KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara
Muhammad Joko Susilo. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan
Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mulyasa. (2006). Kurikulum yang Disempurnakan: Pengambangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Bandung: PT Remaja Rasdakarya
Mulyasa. (2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja
Rasdakarya
Moh. Amien. (1984). Hakekat Science. Yogyakarta: IKIP
Paul Suparno. (2007). Kajian dan Pengantar Kurikulum IPA SMP & MTS. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Sugiharto, Kartika N.F. Farida Harahap. dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. UNY Press
Sumaji, Soehakso, Mangun Wijaya, dkk. (1998). Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisus
Suyoso, Suharto dan Sujoko. (1998). Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakart: IKIP
Thohari Mustamar. (1978). Program Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta

Pendidikan IPA sebagai disiplin ilmu
Paul Hurd(Yager,1983)menyatakan bahwa ”Krisis dalam pendidikan sains terletak pada
tekanan-tekanan untuk menegakan pengakuan(legitimasi) akan pendidikan sains sebagai disiplin
ilmu dan untuk mengajukan bukti akan kegunaan dan berharganya penelitian-penelitian yang
dihasilkan .”sebagian dari legitimasi itu terletak pada deskripsi yang lebih tepat mengenai
ranah(domain) untuk pendidikan sains.Yager mengemukakan bahwa meskipun pendidikan sains
merupakan disiploin ilmu yang relatif masih muda baru sekitar 50tahun namun telah berfungsi
sebagai daerah liputan untuk study lanjut dan penelitian bagi 65 perguruan tinggi di AS.Kebanyakan
guru ,para pengawas sekolah dan dosen di perguruan tinggi tidak memandang pendidikan IPA
sebagai disiplin ilmu.kendala utama dalam mencari penyelesaian adalah kegalalan mereka dalam
menemukan definisi ,kerangka kerja dan rasional bagi disiplin pendidikkan IPA.pendidikan sains
merupakan studi tentang hubungan antara sains dengan masyarakat.pendidikan sains oleh Yager
dianalogikan dengan fisiologi membran menjadi salah satu subtansi yang penting dan produktif
dalam studi tentang kehidupan
Berdasarkan pandangan-pandangan tersebut ,Yager kemudian menegaskan bahwa
pendidikan sains merupakan suatu ilmu pengetahuan sosial.para praktisi pendidikan sains termasuk
guru kelas,pengawas ,perencana kurikulum,guru besar dan peneliti.namun pendidikan sains
bukanlah suatu disiplin ilmu