Strategi Pembangunan Ekonomi rakyat dalam

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Strategi di sini merupakan kebijakan dalam mengimplementasikan

program, dan sebagai payung pada perumusan program dan kegiatan
pembangunan di salam mewujudkan visi dan misi. Kemudian strategi ini oleh
SKPD merupakan cara untuk mencapai tujuan, dirancang secara konseptual,
analitis, realistis, rasional dan komprehensif. Fokus pada pemanfaatan
sumberdaya pembangunan (sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi
dan modal) berbasis pada pedesaan. Mengembangkan agribisnis dan ekonomi
pedesaan yang dapat memberikan nilaitambah bagi masyarakat. Membangun
manusia

yang

cerdas,

religius,


berbudaya

dan

memiliki

keterampilan

Penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat Mengupayakan terwujudnya interkoneksitas sinergis
dengan wilayah lainnya di tingkat provinsi, nasional dan internasional. Dengan
berupaya menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh wilayah lainnya.

B.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka saya merumuskan masalah tentang dengan
rumusan masalah sebagai berikut :

1.

Apa yang dimaksud dengan Strategi?

2.

Apa yang dimaksud dengan Pembangunan?

3.

Bagaimana Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah?

C.

Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas
maka, tujuan penulisan yang ingin disampaikan dalam tulisan ini adalah :
1.


Memberitahukan Apa yang dimaksud dengan Strategi?

2.

Memberitahukan Apa yang dimaksud dengan Pembangunan?

3.

Memberitahukan Bagaimana Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah?

BAB II
PEMBAHASAN

A.

STRATEGI
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,

memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsipprinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan
memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit
dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali
mencampuradukkan ke dua kata tersebut.

B.

PEMBANGUNAN
Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan

terncana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia seperti termaktub dalam
pembukaan

Undang-Undang

Dasar

1945


telah

mencantumkan

tujuan

pembangunan nasionalnya. Kesejahteraan masyarakat adalah suatu keadaan yang
selalu menjadi cita-cita seluruh bangsa di dunia ini. Pembangunan (development)
adalah proses perubahan yang mencakup seluruh sistem sosial, seperti politik,
ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan
budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai
transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan
yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Siagian (2004), pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha

pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh
suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka
pembinaan bangsa (nation building)”.
Ginanjar Kartasasmita (2007) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu

sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang
dilakukan secara terencana”.
Pengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling menarik untuk
diperdebatkan. Mungkin saja tidak ada satu disiplin ilmu yang paling tepat
mengartikan kata pembangunan. Sejauh ini serangkaian pemikiran tentang
pembangunan telah berkembang, mulai dari perspektif sosiologi klasik
(Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis, modernisasi oleh Rostow,
strukturalisme

bersama

modernisasi

memperkaya

ulasan

pendahuluan

pembangunan sosial, hingga pembangunan berkelanjutan. Namun, ada tema-tema

pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam hal ini, pembangunan dapat
diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang
lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan
mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri,
2004).

C.

STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Menurut Arsyad (1999:122-126) Strategi pembangunan ekonomi derah

dapat dikelompokkan empat kelompok besar yaitu :
1. Strategi pengembangan fisik/lokalitas
Melalui pengembangan program perbaikan kondisi fisik /lokalitas daerah yang
ditujukan untuk kepentingan pembangunan industri dan perdagangan, pemerintah
daerah akan berpengaruh positif bagi pengembangan dunia usah daerah. Secara
khusus tujuan strategi pembangunan fisik/lokalitas ini dalah untuk menciptakan
identitas daerah, memperbaiki basis pesona (amenity base) atau kualitas hidup
masyarakat dan memperbaiki daya tarik pusat kota (civic center) dalam upaya
untuk memperbaiki dunia usaha daerah.


2. Strategi pengembangan dunia usaha
Pengembangan dunia usaha merupakan komponen penting dalam perencanaan
pembangunan ekonomi daerah karena daya tarik, kreasi, atau daya tahan kegiatan
dunia usaha merupakan cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah
yang sehat.
Beberapa alat untuk mengembangkan dunia usaha ini yakni :
1. Penciptaan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha melalui pengaturan dan
kebijakan yang memberikan kemudahan bagi dunia usaha
2. Pembuatan pusat informasi terpadu yang dapat memudahkan masyarakat
dunia usaha untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah untuk
segala macam kepentingan terutama mengetahui masalah perizinan,
rencana pembangunan ekonomi daerah, pemerintah daerah ketersediaan
lahan, izin mendirikan bangunan dan sebagainya.
3. Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil
4. Pembuatan sistem pemasaran bersama untuk menghindari skala yang tidak
ekonomis dalam produksi, meningkatkan daya saing terhadap produkproduk impor dan meningkatkan sikap kooperatif antar sesama pelaku
bisnis.
5. Pembuatan


lembaga

penelitian

dan

pengembangan.

Peningkatan

persaingan didunia yang berbasiskan ilmu pengetahuan sekarang ini
menuntut pelaku bisnis dan pemerintah daerah untuk secara terus menerus
melakukan kajian tentang produk baru, pengembangan teknologi baru, dan
pencarian pasar-pasar baru.
3. Strategi pengembangan sumber daya manusia

Sumber daya manusia merupakan aspek yang paling penting dalam proses
pembangunan ekonomi. Oleh karena peningkatan kualitas dan ketrampilan
sumber daya manusia adalah suatu keniscayaan.
4. Strategi pengembangan ekonomi masyarakat

Kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat ini merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk pengembangan suatu kelompok masyarakat tertentu di suatu
daerah. Dalam bahasa populer sekarang sering juga dikenal dengan istilah
pemberdayaan

(empowerment) masyarakat.

Kegiatan-kegiatan seperti

ini

berkembang marak di Indonesia belakangan ini karena ternyata kebijakan umum
ekonomi yang ada tidak mampu memberikan manfaat bagi kelompok-kelompok
masyarakat tertentu.
“Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi ditambah dengan
perubahan”. Artinya, ada tidaknya pembangunan ekonomi dalam suatu Negara
pada saat tertentu tidak saja diukur dari kenaikan produksi barang dan jasa yang
berlaku dari tahun ketahun, tetapi juga harus diukur dari perubahan lain yang
berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi seperti perkembangan
pendidikan, perkembangan teknologi, penigkatan dalam kesehatan, peningkatan

dalam infrastuktur yang tersedia dan peningkatan dalam pendapatan dan
kemakmuran masyarakat. Oleh karena pembangunan ekonomi meliputi berbagai
aspek perubahan dalam kegiatan ekonomi, maka sampai dimana taraf
pembangunan ekonomi yang dicapai suatu Negara telah meningkat, tidak mudah
diukur secara kuantitatif. Berbagai jenis data perlu dikemukakan untuk
menunjukan prestasi pembangunan yang dicapai suatu Negara.
Walaupun memahami kekurangan-kekurangan dari data pendapatan per kapita
(pendapatan rata-rata penduduk) sebagai alat ukur mengukur tingkat kelajuan
pembangunan ekonomi dan taraf kemakmuran masyarakat, hingga saat ini data
pendapatan per kapita selalu digunakan untuk memberikan gambaran mengenai
pembangunan ekonomi.
Dalam kebanyakan literature awal mengenai pembangunan ekonomi yang
diterbitkan dalam tahun 1950-an dan 1960-an, pada umumnya pembangunan

ekonomi didefinisikan sebagai: Suatu proses yang menyebabkan pendapatan per
kapita penduduk suatu Negara meningkat secara berketerusan dalam jangka
panjang. Apabila pengertian ini dibandingkan dengan pengertian pembangunan
ekonomi yang telah dijelaskan sebelumnya, sudah tentu definisi yang mengartikan
pembangunan ekonomi secara sempit ini tidak dapat diterima. Namun demikian,
oleh karena tidak terdapat alat pengukur lain yang lebih sesuai, hingga saat ini
ahli-ahli ekonomi masih menggunakan data per kapita untuk dua tujuan berikut:


Menunjukan secara kasar tingkat kelajuan atau kecepatan pembangunan
ekonomi yang dicapai pada suatu tahun.



Membandingkan tingkat kemakmuran yang dicapai berbagai Negara.

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana pemerintah daerah
dan masyarakatnya mengelola sumber daya-sumber daya yang ada dan
membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta
untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut.
Dalam pembangunan ekonomi daerah yang menjadi pokok permasalahnya
adalah terletak pada kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada
kekhasan daerah yang bersangkutan (endogonus) dengan menggunakan potensi
sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal (daerah).
Orientasi ini mengarah pada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari
daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk meenciptakan kesempatan kerja
baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi.
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mancakup pembentukan
institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan
kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih
baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih pengetahuan dan teknologi, serta
pengembangan usaha-usaha baru.
Tujuan utama dari setiap pembangunan ekonomi daerah adalah untuk
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Untuk
mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus bersamasama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah
daerah dengan partisipasi masyarakatnya, dengan dukungan sumber daya yang

ada harus mampu menghitung potensi sumber daya-sumber daya yang diperlukan
untuk merancang dan membangun ekonomi daerahnya.
Pada saat ini secara universal diketahui bahwa dalam rangka mengatasi sifat kaku
yang melekat di negara terbelakang, pemerintah harus memegang peranan positif.
Ia tidak boleh berlaku sebagai penonton pasif. Problema negara terbelakang
adalah sedemikian besarnyansehingga problema itu tidak dapat diserahkan begitu
saja kepada mekanisme bebas kekuatan-kekuatan ekonomi. Perusahaan swasta
tidak mampu menyelesaikan problema tersebut karena pengertian tersebut tidak
ditemui di alam yang modern. Karena itu tindakan pemerintah sangat diperlukan
bagi pembangunan ekonomi negara-negara seperti itu.
Pada fase awal pembangunan, investasi harus dilakukan di bidang-bidang yang
meningkatkan ekonomi eksternal yaitu yang mengarah pada penciptaan overhead
sosial dan ekonomi seperti tenaga, transportasi, pendidikan, kesehatan dan
sebagainya. Perusahaan swasta tidak akan tertarik melaksanakan kegiatankegiatan tersebut karena resiko besar dan keuntungannya kecil. Dari sinilah timbul
kebutuhan untuk meneimbangkan pertumbuhan berbagai sektor perekonomian
sehingga penawaan sesuai dengan permintaan. Oleh karena itu pengawasan dan
pengaturan, oleh negara, menjadi penting dalam rangka mencapai keseimbangan
pertumbuhan. Pemerintah harus merencanakan pengawasan fisik dan langkahlangkah fiskal dan moneter. “Mengatasi perbedaan sosial dan menciptakan situasi
psikologis, ideologis, sosial dan politik yang menguntungkan bagi pembangunan
ekonomi merupakan tugas terpenting pemerintah.”.
Peran pemerintah dalam pembnagunan ekonomi daerah adalah sebagai
berikut:
a.

Entrepreneur
Peran pemerintah daerah sebagai entrepreneur, adalah merupakan tanggung

jawab untuk menjalankan suatu usaha bisnis di daerahnya. Dalam hal ini
pemeritah daerah bisa mengengembangkan suatu usaha sendiri dengan
membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) atau bermitra dengan dunia usaha
swasta namun kegiatan usahanya tetap dalam pengendalian pemerintah daerah.
Pemerintah daerah harus mampu mengelola aset-aset pemerintah daerah dengan

lebih baik dan ekonomis sehingga mampu memberikan keuntungan bagi
pemerintah daerah.
b.

Koordinator
Pemerintah daerah harus mampu bertindak sebagai koordinator dalam

pembangunan ekonomi di daerahnya, yaitu melalui penetapan kebijakankebijakan atau mengusulkan strategi-strategi pembangunan ekonomi yang
komprehensip bagi kemajuan daerahnya. Dalam peran ini pemerintah daerah bisa
melibatkan kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk proses pengumpulan
data dan evaluasi tentang informasi yang berkaitan tentang kondisi perekonomian
di daerah.
Pemerintah daerah dapat juga melibatkan lembaga-lembaga pemerintah
daerah lainnya, dunia usaha dan masyarakat dalam menyusun sasaran-sasaran
ekonomi, rencana-rencana, dan strategi-strategi pelaksanaannya. Pendekatan ini
sangat potensial dalam menjaga konsistensi pembangunan daerah dan
pembangunan nasional serta untuk menjamin bahwa perekonomian di daerah akan
mendapatkan manfaatnya yang optimal.
c.

Fasilitator
Pemerintah

daerah

dapat

berperan

sebagai

fasilitator

dengan

cara

mempercepat pembagunan melalui perbaikan lingkungan attitudinal (perilaku
atau budaya masyarakat) didaerahnya. Hal ini perlu dilakukan untuk mempercepat
proses pembangunan dan prosedur perencanaan, peraturan penetapan tata ruang
daerah (Zoning) yang lebih baik.
d.

Stimulator

Pemerintah daerah dapat berperan sebagai stimulan dalam penciptaan dan
pengembangan

usaha

melalui

tindakan-tindakan

khusus

yang

dapat

mempengaruhi dunia usaha untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar
perusahaan-perusahaan yang telah ada tetap eksis berada di daerah tersebut.
Stimulus ini dapat dilakukan antara lain dengan pembuatan brosur-brosur,
pembangunan kawasan industri pembuatan outlet untuk produk-produk UKM,
membantu UKM melakukan pameran dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan

Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terncana
melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia seperti termaktub dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 telah mencantumkan tujuan pembangunan
nasionalnya. Kesejahteraan masyarakat adalah suatu keadaan yang selalu menjadi
cita-cita seluruh bangsa di dunia ini. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu
proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber dayasumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah
daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam
wilayah tersebut.
B.

Saran

Pembangunan Ekonomi Daerah Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bisa
dianggap sebagai perencanaan untuk memperbaiki penggunaan sumberdaya
publik yang tersedia didaerah tersebut dan untuk memperbaiki kapasitas sektor
swasta dalam menciptakan nilai sumberdaya swasta secara bertanggung jawab.
Dengan ini kita sebagai generasi penerus harus ikut berpartisipasi dalam
pembangunan daerah kita sendiri terutama di Palangka Raya ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://anaarisanti.blogspot.co.id/2010/06/strategi-pembangunan-ekonomidaerah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi
http://www.definienda.com/2015/07/pembangunan-adalah.html
https://harryhidayat.wordpress.com/2013/04/21/strategi-pembangunan/