PRINSIP PRINSIP PERDAGANGAN ok. pptx

PRINSIPPRINSIP
PERDAGANGAN

Perdagangan
Internasional

finisi Perdagangan Internasional
Perdagangan
internasional
adalah
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain
atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antar
perorangan
(individu
dengan
individu),
antara
individu

dengan
pemerintah
suatu
negara
atau
pemerintah
suatu
negara
dengan
pemerintah negara lain.

Di banyak negara, perdagangan internasional
menjadi
salah
satu
faktor
utama untuk
meningkatkan
GDP.
Meskipun

perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun,
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi,
sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan.
Perdagangan internasional pun
turut
mendorong
Industrialisasi,
kemajuan
transportasi,
globalisasi, dan
Kehadiran perusahaan
multinasional

Prinsip-prinsip Perdagangan Internasional
Prinsip
1

2

3

4

Prinsip
1
Prinsip yang pertama ialah kebebasan
berkontrak. Prinsip ini berlaku di semua
Negara.
Inti dari prinsip ini ialah jika ingin terikat
dalam
perdagangan,
harus
diberikan
kebebasan
untuk
berkehendak
atau
"Meeting of Minds" (dalam literatur Inggris).


Di Indonesia suatu perjanjian dinyatakan
sah apabila (Pasal 1320 KUH Perdata):






Adanya kata sepakat dari kedua belah
pihak
Kecakapan untuk melakukan perbuatan
hukum (contoh: usia seseorang)
Adanya sebab (kausa) yang halal/ legal

Setiap sistem hukum pada bidang hukum dagang
mengakui kebebasan para pihak untuk membuat
kontrak dagang internasional.
Kebebasan tersebut mencangkup bidang hukum
yang cukup luas yang meliputi:



Kebebasan untuk melakukan jenis-jenis kontrak
yang disepakati para pihak



Kebebasan untuk memilih forum penyelesaian
sengketa



Kebebasan untuk memilih hukum yang berlaku
tehadap kontrak

Kebebasan ini tidak boleh bertentangan dengan
UU, kepentingan umum, kesusilaan, kesopanan,
persyaratan lain yang ditetapkan oleh masing-masing

Prinsip
2


Prinsip kedua, pacta sunt servanda,
adalah prinsip yang mensyaratkan bahwa
kesepakatan atas kontrak yang telah
ditandatangani
harus
dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya (dengan itikad
baik).
Seperti
pada
prinsip
kebebasan
berkontrak, prinsip inipun bersifat universal
dimana setiap sistem hukum di dunia
menghomati prinsip ini.

Prinsip
3
Arbitrase merupakan forum

penyelesaian sengketa dalam
perdagangan internasional.
Prinsip Dasar Arbitrase
a. Sebagai
alternatif
penyelesaian
sengketa/beda pendapat yang dapat
memenuhi tuntutan pelaku bisnis di
Indonesia, yaitu penyelesaian secara
cepat, efisien, murah, mandiri dan adil.

b. Melaksanakan prinsip umum arbitrase:
1) Penyelesaian
perkara
diluar
pengadilan
(atas dasar perdamaian)
2) Terjamin kerahasiaan sengketa
3) Terhindar dari kelambatan
karena prosedural dan

administratif
4) Arbiter yang memiliki
wawasan dan pengalaman

Ruang Lingkup
Penyelesaian sengketa atau beda pendapat
yang dapat diselesaikan oleh Arbitrase
mencakup:
a. Sengketa di bidang komersial di Indonesia
b. Dalam yurisdiksi perdata
c. Atas dasar kehendak sendiri dan itikad baik
dengan mengesampingkan penyelesaian
melalui pengadilan
d. Tertuang
dalam
klausula/perjanjian
arbitrase

Persyaratan Arbitrase :
Arbitrase memeriksa dan memutusan sengketa yang

timbul di antara para pihak jika :
1) Para pihak sudah menetapkan dalam Perjanjian
Arbitrase (yang dapat baik dibuat sebelum sengketa
muncul, ataupun sesudah munculnya sengketa); atau
2) Permohonan tertulis dari salah satu pihak yang
bertindak sebagai Pemohon
3) Arbitrase dapat menolak permohonan pemeriksaan
arbitrase apabila dasar pemeriksaan dianggap belum
cukup
4) Putusan Arbitrase “menolak”
tersebut, akan
diberitahukan secara tertulis dalam waktu tertentu

Prinsip
4
Komunikasi adalah kebebasan berkomunikasi
para pihak dengan siapapun untuk keperluan
dagang melalui beberapa sarana navigasi, baik
darat, laut, udara, atau melalui sarana elektonik.
Kebebasan

ini
sangat
esensial
bagi
terlaksananya perdagangan internasional.
Aturan-aturan hukum memfasilitasi kebebasan ini.
Dalam berkomunikasi untuk maksud berdagang ini
kebebasan para pihak tidak boleh dibatasi oleh
sistem ekonomi, sistem politik, dan sistem hukum.

Inti dari prinsip ini ialah semua pihak
mempunyai akses yang sama dalam komunikasi.
Komunikasi atau navigasi adalah kebebasan para
pihak untuk berkomunikasi untuk keperluan
dagang dengan siapapun juga dengan melalui
berbagai sarana navigasi atau komunikasi, baik
darat, laut, udara, atau melalui sarana
elektronik.
Kebebasan
ini

sangat
esensial
bagi
terlaksananya perdagangan internasional.
Dalam berkomunikasi  untuk maksud berdagang
ini, kebebasan para pihak tidak boleh dibatasi
oleh sistem ekonomi, sistem politik, atau sistem
hukum. 

Perdagangan
Dalam Islam

Untuk melakukan kegiatan perdagangan,
diperlukan standar nilai yang disepakati untuk
menghindari
kemungkinan
terjadinya
kecurangan, untuk itu digunakan nilai standar
uang.
Mata uang menurut syariat Islam dilarang
untuk
diperdagangkan
karena
dapat
menyebabkan ketidakstabilan terhadap nilai
uang itu sendiri sehingga tidak dapat
berfungsi
sebagaimana
tujuannya
yaitu
sebagai standar penilaian atau alat ukur dalam
pertukaran (perdagangan).

Prinsip Dasar
Prinsip dasar perdagangan dalam Islam adalah :
1. Kejujuran
Contoh : ketidakbenaran informasi dalam promosi atau
tawar menawar.
Dengan menggunakan sumpah palsu barang-barang
jadi terjual, tetapi menghilangkan berkahnya (HR.
Bukhari)
Tiga orang yang tidak diperhatikan oleh Allah SWT dan
memperoleh azab yang pedih adalah :
1) Orang yang memamerkan kemewahan
2) Selalu menyebut-nyebut kewajiban yang
dilakukannya
3) Orang yang melakukan sumpah palsu (HR. Abu
Dzar)

2. Kepercayaan
Timbangan dan ukuran yang digunakan dalam
perdagangan harus benar sesuai dengan standar.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Mutafifin 83 :2-7
Kecelaakaan yang besarlah bagi orang yang curang,
yaitu orang yang apabila menerima takaran dari orang
lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar untuk orang lain, mereka mengurangi.
Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa
sesungguhnya mereka akan dibangkitkan pada suatu
hari yang besar, yaitu hari ketika manusia berdiri
menghadap Tuhan semesta alam? Sekali-kali
janganlah berbuat curang, karena sesungguhnya kitab
orang yang durhaka, tersimpan dalam sijjin.

3. Ketulusan
Berdasarkan pada itikad baik, Islam mengajarkan
apabila kita menimbang takaran untuk orang lain
dengan dilebihkan, kelebihannya akan menjadi
shodaqoh, akan tetapi niat kelebihannya itu
tentunya harus tetap dengan itikad baik, dan
untuk tujuan mendapat pujian, mengharapkan
balasan yang lebih baik atau niat tidak baik
lainnya.
Kegiatan (perdagangan merupakan kebutuhan
bersama yang saling menguntungkan dan saling
tolong menolong.
Hal tersebut dapat tercapai apabila didorong oleh
itikad baik.