PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL T

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT
DAN NONELEKTROLIT DI
SMAN I PASIE RAJA

SKRIPSI

Diajukan Oleh

LINDA KARIANA
NIM. 291223284
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Kimia

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2016 M/1437 H

1


PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT
DAN NONELEKTROLIT DI
SMAN I PASIE RAJA
1

Linda Kariana, 2Azhar M. Amsal, M.Pd, 3Teuku Badlisyah, M.Pd
1
Mahasiswa prodi PKM FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

2

Dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
3

Dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UIN Ar-Raniry Banda Aceh

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Media Audio
visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit di SMAN 1 Pasie Raja”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas X
pada materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMAN 1 Pasie Raja
Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif, bentuk desain dari penelitian ini adalah quasi experimental design.
Penelitian experiment ini melalui penggunaan media audio visual yang
dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh
kelas X dan Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 berjumlah 30
orang siswa dan kelas X3 berjumlah 31 orang siswa di SMAN I Pasie Raja tahun
ajaran 2015-2016. Pengambilan Sampel dilakukan dengan teknik sampling
purposive. Sampel ini dibagi atas kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data
dianalisis dengan menggunakan uji-t, untuk mengetahui hasil belajar siswa
dengan menggunaan media audio visual pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit dilakukan tes hasil belajar. Hasil pengolahan data dengan
menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0.05, dari hasil penelitian di peroleh
bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yaitu 67 dan nilai rata-rata
hasil belajar siswa kelas exsperiment yaitu 74. Berdasarkan hal itu di lakukan
pengujian distribusi t diperoleh t 𝑡abel = 2,021 karena hasil perhitungan diperoleh

5,91 maka thitung ≥ ttabel atau 5,91 > 2,021 sehingga diterima kebenaran bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar diantara
siswa kelas exsperiment dibandingkan dengan siswa kelas kontrol, dengan
demikian Ha diterima dan terjadi penolakan Ho. Berdasarkan hal itu dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Pasie Raja yang
dibelajarkan dengan menggunakan media audio visual lebih tinggi dari pada hasil
belajar siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media audio visual pada
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit kelas X di SMAN 1 Pasie Raja.
Kata Kunci

: Media Audio Visual, Hasil Belajar, Larutan Elektrolit
dan Nonelektrolit
2

ABSTRACT
The study on the effect of using audiovisual media on the achievements of
students year X in the topic of electrolyte and nonelectrolyte solution has been
carried out in SMAN 1 Pasie Raja. This study aims to figure out the effect of
using audiovisual media on the achievement of class X students in the topic of
electrolyte and nonelectrolyte solution in SMAN 1 Pasie Raja, Regency of South

Aceh. This study employs quantitative method, and is designed inquasi
experimental design. This experimmental study is conducted by using audiovisual
media in four meetings.The population of this research is the entire students of
class X and the sample is the students of class X1 that consists of 30 students and
class X3 that consists of 31 students of academic year 2015-2016. The sampling
technique which is executed is purposive sampling.This sample is grouped into
controlling and experimental classes. The data are analyzed by employing t-test.
To figure out the achievement of students’ learning using audiovisual media in the
topic of electrolyte and nonelectrolyte, the achievement test is administered.The
findings of processing data by using t-test in significant level α = 0.05, reveal that
the average scoresof controlling class is 67 and of experimental one is 74.
Considering that, t-distributionis used and reveal that ttable is 2,021, because the
calculation shows the result 5,91, this means that tscore ≥ ttable or 5,91 > 2,021.
Consequently, the truth is accepted that there is significant difference between the
improvement in achievement of experimental and controlling classes students,
therefore Ha is accepted while Ho is rejected. In the ligh of that, it can be
concluded that the achievement of class X students of SMAN 1 Pasie Raja who
were treated by audiovisual media is higher than the achievement of the students
who were treated without audiovisual media in the topic of electrolyte and non
electrolyte solution.

Keyword

: Audio Visual media, achievement, electrolyte and nonelectrolyte
solution

3

‫جتريد‬
‫قد أجنزت دراسة ثأجري اس تخدام وس يةل أوديوفيجوال ػىل حتاصيل طللبة امصف ‪10‬ىف مادة حملول‬
‫امكرتوميتيوغريامكرتومييت ىف املدرسة امثاهوية احلكومية ‪ 1‬ابيس راجا‪ ،‬حمافظة أجش يه اجلنوبية‪ .‬اس تخدم‬
‫هذا امبحث أسلوب امبحث اممكي‪ ،‬امتصممي مهذا امبحث هو ثصممي ش به امتجرييب‪ .‬هفذ هذا امبحث‬
‫امتجرييب اباس تخدام وس يةل أوديوفيجوال ىف أربع جلسات‪ .‬أما امجلاػة مهذه ادلراسة يه اكفة طلبة امصف‬
‫‪10‬وامؼينية يه طلبة امصف ‪101‬املتكون من ‪ 31‬أشخاص ىف املدرسة امثاهوية احلكومية ‪ 1‬ابيس راجا‬
‫نلؼام ادلرايس ‪ .2016/2015‬أخذت امؼينية ابس تخدام طريقة أخذ امؼينيات هادفة‪ .‬ثوزع امؼينية اىل‬
‫مجموغيت املؼيارية وامتجريبية‪ .‬حتللت امبياانت اباس تخدام الختبار ‪ ،t‬ينفذ اختبار امتحاصيل لدراك‬
‫حتاصيل ثؼمل امطلبة بوس يةل أوديوفيجوال ىف مادة حملول امكرتوميتيوغري امكرتومييت‪ .‬انثئج اجناز امبياانت‬
‫ابس تخدام الختبار ‪ t‬غند مس توى ادللةل ‪ 0.05 = α‬ثؼرب أن متوسطة درجات حتاصيل امطلبة‬
‫نلمجموػة املؼيارية يه ‪ 67‬ومتوسطة درجات حتاصيل امطلبة نلمجموػة امتجريبية يه ‪ .74‬ثأسيسا ػىل‬
‫هذا ينفذ الختبار ثوزيع ‪ t‬وجيد بأن ‪t‬اجلدومية = ‪ ،2.021‬لن جتد هتيجة الحصاء ‪ 5.91‬فــ ‪t‬احملسوبة >‪t‬اجلدومية‬
‫او ‪ ،2.021 >5.91‬ذلكل ثقبل حصة الفرتاض بأن جيد فرقا هاما ػىل حتاصيل طلبة اجملموػة امتجريبية‬

‫خبالف حتاصيل طلبة اجملموػة املؼيارية‪ ،‬ومهذا يقبل ‪Ha‬ويرفض ‪ .Ho‬بناء ػىل هذا‪ ،‬يس تنبط بأن حتاصيل‬
‫طللبة امصف ‪ 10‬املدرسة امثاهوية احلكومية ‪ 1‬ابيس راجا اذلين يتؼلمون ابس تخدام وس يةل أوديوفيجوال‬
‫أرىق من حتاصيل طللبةاذلين يتؼلموهبدون اس تخدام وس يةل أوديوفيجوال ىف حملول امكرتوميتيوغري‬
‫امكرتومييت ىف امصف ‪10‬املدرسة امثاهوية احلكومية ‪ 1‬ابيس راجا‪.‬‬
‫املكاميت امرئيس ية‪ :‬وس يةل أوديوفيجوال‪،‬حتاصيل‪ ،‬حملول امكرتوميتيوغريامكرتومييت‬

‫‪4‬‬

PENDAHULUAN

Pembelajaran kimia merupakan pembelajaran yang menekankan pada
pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pembelajaran kimia pada
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit termasuk konsep abstrak yang sulit
dipahami oleh siswa karena memerlukan penalaran yang tinggi. Berdasarkan hal
itu maka akan lebih mudah dipahami apabila diperkenalkan dengan benda-benda
konkrit atau nyata selalu dapat dilihat bentuknya, dapat diraba, juga membantu
siswa dalam memahami konsep yang sukar diingat. Berdasarkan hal itu,
Penggunaan media akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berdasarkan pada pelajaran kimia siswa masih menganggap bahwa
materi pelajaran kimia merupakan materi yang membosankan, selain itu banyak

diantara siswa yang menganggap pelajaran kimia adalah suatu pelajaran yang
sangat sulit untuk dipahami dan dimengerti, karena bahan kajian ilmu kimia
merupakan materi yang abstrak dan sarat dengan konsep matematika yang
kadang-kadang tidak sederhana. Kombinasi kedua hal ini menjadikan ilmu kimia
sebagai materi pelajaran yang sulit. Berdasarkan anggapan tersebut menjadikan
tes atau hasil belajar siswa rendah.
Salah satu upaya dalam mengembangkan minat dan keberhasilan
pembelajaran adalah dengan menggunakan media kedalam kegiatan belajar
mengajar. Media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan
pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Media tidak hanya berupa
alat atau bahan, tetapi juga hal-hal yang lain yang memungkinkan siswa
memperoleh pengetahuan dan oleh sebab itu media pembelajaran bisa dikatakan
sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk terjadinya proses pembelajaran.
Dengan memperhatikan berbagai kegunaan media dan macam-macam
media serta dengan memperhatikan modalitas belajar yang dimiliki siswa yang
telah dipaparkan diatas, maka peneliti akan mencoba menggunakan media audio
visual. Media audio visual yaitu media pandang-dengar. Media audio visual akan
menjadikan bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal sesuai dengan
modalitas belajar siswa sehingga diharapkan siswa akan lebih paham pada materi
pembelajaran yang dipelajari sehingga adanya pengaruh terhadap hasil belajar

yang diperoleh siswa. Selain itu media audio visual ini juga tidak hanya
digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan, tetapi
sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya dan memberikan pengalaman yang
bersifat konkrit kepada siswa.
Dalam upaya mengurangi kesulitan belajar siswa, metode mengajar dan
penggunaan media yang sesuai dan menyenangkan akan membuat minat dan
keberhasilan belajar siswa akan berpengaruh terhadap hasil pelajaran kimia dan
dapat meyakinkan siswa bahwa kimia bukanlah pelajaran yang sulit untuk
dipelajari, tetapi pelajaran kimia merupakan pelajaran yang menarik dan
menyenangkan untuk dipelajari sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis tertarik melakukan
penelitian ini dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Audio visual

5

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit Di SMAN 1 Pasie Raja.
A. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk
quasi eksperimental dan rancangan penelitian yang digunakan adalah sampling

purposive.

B. HASIL PENELITIAN
a. Analisis Hasil Belajar Siswa
menggunakan Media Audio Visual

yang

dibelajarkan

dengan

Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian yang dilakukan dan
setelah data ditabulasikan maka diperoleh deskripsi data. Data hasil belajar
diperoleh dari tes akhir (post-test). Tes akhir dilakukan setelah siswa dibelajarkan
dengan menggunakan media audio visual dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas X
pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Soal tes yang diberikan pada kelas
exsperiment yang dibelajarkan dengan menggunakan media audio visual terdiri
dari 30 butir soal dalam bentuk multiple choise.

Berikut ini ditunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan menggunkan media audio visual yaitu:
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperiment
No.
Kode Sampel
Nilai Postest
(1)
(2)
(3)
1
X1
74
2
X2
84
3
X3
77
4
X4

94
5
X5
77
6
X6
90
7
X7
77
6

(1)
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jumlah
Rata rata
Maksimum
Minimum
Jumlah sampel

(2)
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X30
X31

(3)
87
84
65
94
77
84
71
77
81
74
84
74
77
84
84
77
87
77
84
65
87
84
87
77
2294
74
94
65
31

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes akhir siswa kelas
exsperiment dengan nilai rata-rata sebesar 74 dengan nilai tertinggi 94 dan nilai
terendah 65.
b. Analisis Hasil Belajar Siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan
Media Audio Visual
Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini dan setelah data
ditabulasikan maka diperoleh deskripsi data. Data hasil belajar siswa diperoleh
dari tes akhir (post-test). Tes akhir dilakukan setelah menggunakan metode
konvensional dan menggunakan media gambar sebagai pelengkap yang
dibelajarkan tanpa menggunakan media audio visual dengan tujuan untuk melihat
tingkat pengaruh hasil belajar siswa. Soal tes yang diberikan pada siswa yang
dibelajarkan tanpa menggunakan media audio visual terdiri dari 30 butir soal yang
berupa pilihan ganda (multiple choise).

7

Berikut ini ditunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang
dibelajarkan tanpa menggunakan media audio visual.
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Tanpa Menggunakan Media Audio Visual
No.
Kode Sampel
Nilai Tes Akhir
1
X1
67
2
X2
73
3
X3
70
4
X4
60
5
X5
73
6
X6
67
7
X7
80
8
X8
73
9
X9
53
10
X10
63
11
X11
70
12
X12
73
13
X13
67
14
X14
80
15
X15
63
16
X16
57
17
X17
60
18
X18
73
19
X19
67
20
X20
73
21
X21
70
22
X22
80
23
X23
77
24
X24
73
25
X25
80
26
X26
60
27
X27
73
28
X28
67
29
X29
80
30
X30
60
Jumlah
2010
Rata rata
67
Maksimum
80
Minimum
53
Jumlah sampel
30
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh rata-rata nilai tes akhir kelas kontrol
67 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 53.

8

1. Analisis Data
Sebelum melakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu diakukan uji
prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi
uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
1. Uji Normalitas Kelas Eksperiment
Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data masingmasing dalam kelompok penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi
normal atau tidak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pengujian
normalitas maka diperoleh nilai chi-kuadrat hitung adalah x2 = 1,26 dengan taraf
signifikan α = 0,05 dan nilai chi-kuadrat tabel adalah x2tabel = 7,82.
Berdasarkan dalam hal lain yang menjadi hipotesis Ha adalah sampel
sebarannya mengikuti distribusi normal. Kriteria pengujian adalah: “ Tolak Ha
jika x2hitung ≥ x2tabel dengan α sebagai tarafnya untuk pengujian, dalam hal lain Ha
diterima”. Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh x2hitung ≤
x2tabel yaitu x2 hitung= 1,26 ≤ x2tabel = 7,82 maka Ha diterima dan dapat disimpulkan
bahwa data dari siswa kelas exsperiment sebarannya mengikuti distribusi normal.
Data hasil dan langkah-langkah pengujian normalitas kelas exsperiment dapat
dilihat dilampiran 11.
2. Uji Normalitas Kelas kontrol
Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas.
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data masing-masing dalam
kelompok penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pengujian normalitas maka
diperoleh nilai chi-kuadrat hitung pada kelas kontrol adalah x2 = 5,37 dengan
taraf signifikan α = 0,05 dan nilai chi-kuadrat tabel adalah x2tabel = 7,82.
Berdasarkan dalam hal lain yang menjadi hipotesis Ha adalah sampel
sebarannya mengikuti distribusi normal. Kriteria pengujian adalah: “ Tolak Ha
jika x2hitung ≥ x2tabel dengan α sebagai tarafnya untuk pengujian, dalam hal lain Ha
diterima”. Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh x2hitung ≤
x2tabel yaitu x2 hitung= 5,37 ≤ x2tabel = 7,82 maka Ha diterima dan dapat disimpulkan
bahwa data dari siswa kelas kontrol sebarannya mengikuti distribusi normal. Data
hasil dan langkah-langkah pengujian normalitas kelas eksperimen dapat dilihat
dilampiran 11.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas
berasal dari populasi yang sama atau tidak setelah dilakukan perlakuan. Uji
homogenitas sampel dapat digunakan rumus:
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
F=
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Berdasarkan kriteria pengujian adalah : “Tolak Ha hanya jika F ≥ F1/2
𝛼 (𝑣1 , 𝑣2 ) dengan F1/2 𝛼(𝑣1 , 𝑣2 ) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang 1/2
𝛼 sedangkan derajat kebebasan 𝑣1 dan 𝑣2 masing–masing sesuai dengan dk
pembilang dan penyebut dengan taraf nyata α = 0,05.
9

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, telah diperoleh varians dari
masing–masing kelompok s21 = 44,62 dan s22 = 60,22 sehingga:

F=

60,22
44,62

F = 1,34
Dari tabel distribusi diperoleh:
Fα(n 1 −1,n 2 −1)= F0,05(31−1,30−1)

= F0,05(30,29)
S = 1,85
Ternyata Fhitung < Ftabel yaitu 1,34 < 1,85 dengan demikian Ha diterima dan
dapat disimpulkan bahwa kedua varians homogen untuk data nilai tes akhir kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Maka dari itu tolak Ho dan terima Ha. Data hasil
dan langkah-langkah pengujian homogenitas dapat dilihat dilampiran 11.
c. Pengujian Hipotesi Penelitian
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya
untuk menguji perbedaan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas
exsperiment dan kelas kontrol, maka digunakan uji-t, dimana hasil belajar yang
diperoleh dari kelas exsperiment akan dibandingkan dengan hasil belajar yang
diperoleh dari kelas kontrol. Hipotesis pada penelitian ini, diuji dengan uji dua
belah pihak dan menggunakan statistik uji-t pada taraf signifikan α = 0,05.
Kriteria yang berlaku adalah “Tolak hipotesis Ha jika t hitung ≥ t 1-α, dan terima Ha
dalam hal lainnya”
Hipotesis yang diuji dengan menggunakan rumus uji-t dalam penelitian ini
adalah:
Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media audio visual dengan siswa yang dibelajarkan tanpa
menggunakan media audio visual pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit kelas X SMAN 1 Pasie Raja.
Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media audio visual lebih tinggi dari pada siswa yang
dibelajarkan dengan tanpa media audio visual pada materi larutan
elektrolit dan nonelektrolit kelas X SMAN 1 Pasie Raja.
Berdasrkan dari hasil penelitian didapat nilai deviasi gabungan yaitu
7,23 dan diperoleh nilai t yaitu 5,91 Pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat
kebebasan dk = n1 + n2 − 2 = 59, dari distribusi t dengan cara interpolasi
diperoleh t 𝑡abel = 2,021 karena hasil perhitungan diperoleh 5,91 maka thitung ≥ ttabel
atau 5,91 > 2,021, sehingga diterima kebenaran bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap peningkatan hasil belajar diantara siswa kelas exsperiment
dibandingkan dengan siswa kelas kontrol, dengan demikian Ha diterima dan
terjadi penolakan Ho, sehingga dapat disimpulkan bahwa “Terdapat perbedaan
hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media audiao visual

10

dengan siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media audio kelas X pada
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit di SMAN I Pasie Raja.
C. PEMBAHASAN
Berdsarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan media audio visual pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit
yang dilakukan dari tanggal 31 Maret- 21 April. Penelitian ini merupakan metode
penelitian kuantitatif, jenis eksperimen dalam penelitian ini adalah quasi
exsperimental design, dimana sampel diambil dengan teknik sampling purposive.
Sampel diambil dua kelas, yaitu kelas eksperimen (X3) dan kelas kontrol (X1) di
SMAN 1 Pasie Raja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi
larutan elektrolit dan non elektrolit di SMAN 1 Pasie Raja.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis membuat analisis terhadap penelitian
tentang pengaruh penggunaan media audio visual pada materi larutan elektrolit
dan nonelektrolit dikelas X SMAN 1 Pasie Raja. penelitian ini dilakukan
sebanyak empat kali pertemuan yang terdiri dari tiga kali tatap muka dan satu kali
untuk tes akhir pada kelas kontrol dan kelas exsperiment. Kelas exsperiment
diberikan perlakuan dengan menggunakan media audio visual sedangkan kelas
kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual.
Berdasarkan pengumpulan data, kemudian diolah dan dilakukan pengujian
normalitas sebaran data dan homogenitas variannya. Jika data normal dan
variannya homogen, maka untuk pengujian hipotesisnya dilakukan dengan
statistik uji-t, setelah dilakukan pengujian normalitas sebaran data dan
homogenitas variannya, ternyata data menyebar secara normal dan variannya
homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan uji-t.
Berdasarkan dari pengujian hipotesis dengan mengguakan uji-t pada taraf
signifikan α = 0,05, ternyata nilai thitung = 5,91 dan ttabel = 2,021 sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima, karena Ha dapat diterima maka penggunaan media audio
visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terutama pada materi larutan
elektrolit dan nonelektrolit kelas X di SMAN 1 Pasie Raja.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini diterima kebenaran bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media audio visual pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit
dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan
media audio visual kelas X di SMAN 1 Pasie Raja. Hasil penelitian ini dapat
diperkuat dari suatu penelitian yang telah dilakukan oleh Haryoko pada tahun
2009, judul karya ilmiahnya yaitu “Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual
sebagai Altenatif Optimalisasi Model Pembelajaran”. Haryoko Menyatakan
bahwa hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penyampaian
pembelajaran dengan menggunakan media audio visual lebih baik dibandingkan
dengan pembelajaran melalui pendekatan konvensional menunjukkan bahwa perlu
ada perubahan paradigma dalam proses pembelajaran. Fenomena ini juga
disebabkan oleh adanya faktor kejenuhan diantara kelompok mahasiswa yang
selama ini justru perkembangan pengajaran kurang diperhatikan. Penelitian ini

11

menunjukkan bahwa variasi model pembelajaran, khususnya yang melibatkan
media audio visual sangat cocok untuk digunakan karena mahasiswa dibawa
dalam dunia yang mendekati kenyataan. Berdasarkan dari penelitian yang telah
dilakukan oleh Sapto Haryoko dan penelitian yang telah penulis lakukan maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dalam suatu proses
belajar mengajar dapat membuat minat dan motivasi siswa dalam belajar akan
meningkat dan itu akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang
diperoleh siswa, karena siswa dapat belajar walaupun tidak bisa mengalami
pembelajaran itu secara langsung dan hal ini terbuki pada hasil penelitian yang
telah penulis lakukan dan penelitian yang telah dilakukan oleh Sapto Haryoko.
Berdasarkan dari peelitian yang telah dilakukan hasil penelitian inilah yang
menjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Pasie Raja yang
dibelajarkan dengan menggunakan media audio visual lebih tinggi dari pada hasil
belajar siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media audio visual pada
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit kelas X di SMAN 1 Pasie Raja.
Berdasarkan pada teori Oemar Hamalik yang menyatakan bahwa “ hasil belajar
adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang
tersebut misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi
mengerti”.

12

DAFTAR PUSTAKA

Haryoko, Sapto. 2009. “Efektivitas Pemamfaatan Media Audio Visual Sebagai
Altenatif Optimalisasi Model Pembelajaran”. Jurnal Edukasi Elektro, vol.5.
No.1.
Nur. 1997. Pendekatan-Pendekatan Kontruktivis Dalam Pembelajara. Surabaya:
IKIP Surabaya
Oemar, Hamalik. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara
Rusffandi. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara
Teuku Badlisyah. 2013. Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Taringan Dan Cooperative Learning Tipe Stad
Dengan Menggunakan Multimedia Berbasis Komputer Dalam
Meningkatkan Sikap Toleran Dan Hasil Belajar Lajar Larutan Penyangga
Pada Siswa Kelas XI MAN. Medan: Universitas Sumatera Utara
Usman, Husaini. 2006. Pengantar Statistika. Yogyakarta: PT Bumi Aksara

13