Bind klp lain di Indonesia

EJAAN YANG
DISEMPURNAKAN
Oleh:

Eka Asriningrum
Hesti Dwiyanti
Pungki Cahyanti
Melisa Apriliana
Riska Fitria Yulizar



Ejaan adalah seperangkat aturan tentang
cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan huruf, kata, dan tanda baca
sebagai sarannya.



Ejaan yang pernah berlaku di Indonesia:


1.

Ejaan Van Ophuijsen (nama seorang guru
besar belanda yang juga pemerhat
bahasa) . Berlaku pada tahun 1901 selama
46 tahun dan baru digant setelah 2 tahun
Indonesia merdeka.

2.

3.

Ejaan Republik atau Soewandi (menteri
PP dan K). Berlaku pada tahun 1947.
Ejaan yang erlaku sekarang dinamakan
EYD yang mulai diberlakukan tanggal 16
Agustus 1972.

PEMAKAIAN HURUF


K

k

ka

L

l

el

M

m

em

N


n

en

O

o

o

P

p

pe

Q

q


ki

R

r

er

S

s

es

T

t

te


U

u

u

V

v

ve

W

w

we

X


x

eks

Y

y

ye

z

zet

B. Huruf Vokal
a, e, i, o, dan u.
Vokal

Posisi awal Posisi Tengah PosisiAkhir


A

api

padi

lusa

E*

enak

petak

sore

emas

kena


tpe

I

itu

simpan

murni

O

oleh

kota

radio

U


ulang

bumi

ibu

A. Huruf Abjad
Kapital Kecil

Nama

A

a

a

B

b


be

C

c

ce

D

d

de

E

e

e


F

f

ef

G

g

ge

B

bahasa sebut

adab

H

h

ha

C

cakap

kaca

-

I

i

i

D

dua

ada

abad

J

j

je

F

fakir

kafan

maaf

C. Huruf Konsonan
b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w,
x, y, dan z.
Awal

Tengah Akhir

G

guna

tga

gudeg

H

hari

saham tuah

J

jalan

manja

mikraj

K

kami

paksa

politk

L

lekas

alas

akal

M

maka

kami

diam

N

nama

tanah

daun

P

pasang apa

Q

quran

statusquotaufq

R

raih

bara

S

sampai asli

tangkas

T

tali

mata

rapat

V

varia

lava

-

W

wanita hawa

-

X

xerox

-

sinar-x

Y

yakin

payung bombay

Z

zeni

lazim

F. Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
pada awal kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
petkan langsung.
3. Huruf kapital sebagai huruf pertama dalam kata
yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan
Tuhan termasuk kata gant untuk Tuhan.
4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikut nama orang.

siap

b. Huruf kapital tdak dpakai sebagai huruf
pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang tdak diikut nama orang.

putar

5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama jabatan yang diikut nama orang,
nama instansi, atau nama tempat yang digunakan
sebagai penggant nama orang tertentu.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama jabatan atau nama instansi yang merujuk
kepada bentuk lengkapnya.
c. Huruf kapital tdak dipakai sebagai huruf
pertama nama jabatan dan pangkat yang tdak
merujuk pada nama orang, instansi, atau tempat
tertentu.

juz

D. Huruf Difong

6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama orang.

ai, au, dan oi
Difong awal

tengah

akhir

Ai

ain

malaikat

pandai

Au

aula

saudara

harimau

Oi

-

boikot

amboi

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
singkatan nama orang yang digunakan sebagai
nama jenis atau satuan ukuran.
c. Huruf kapital tdak dipakai sebagai huruf
pertama nama orang yang digunakan sebagai
nama jenis atau satuan ukuran.

E. Gabungan Huruf Konsonan
7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

kh, ng, ny, dan sy
Konsonan

awal

tengah akhir

Kh

khusus akhir

Ng

ngilu

bangun senang

Ny

nyata

banyak -

Sy

syarat

isyarat arasy

tarikh

b. Huruf kapital tdak dipakai sebagai huruf
pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang
digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama tahun, bulan, hari dan hari raya.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur-unsur nama peristwa sejarah.
c. Huruf kapital tdak dipakai sebagai huruf
pertama peristwa sejarah yang tdak digunakan
sebagai nama.

9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi,
lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama
dokumen resmi, kecuali kata tugas, sepert
dan, oleh, atau, dan untuk.

16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
pada kata, sepert keterangan, catatan, dan
misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap
dan diikut oleh paparan yang berkaitan dengan
pernyataan lengkap itu.

b. Huruf kapital tdak dipakai sebagai huruf
pertama kata yang bukan nama resmi negara,
lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan,
dan nama dokumen resmi.

G. Huruf Miring

10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur-unsur nama diri geograf.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur-unsur nama geograf yang diikut nama diri
geograf.

1.

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, dan
surat kabar yang dikutp dalam tulisan.

2.

Huruf miring dalam ctakan dipakai untuk
menegaskan untuk mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok
kata.

3.

a. Huruf miring dalam cetakan dipakai
untuk menuliskan kata atau ungkapan
yang bukan bahasa Indonesia.

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama diri atau nama diri geograf jika kata yang
mendahuluinya menggambarkan kekhasan
budaya.
d. Huruf kapital tdak dipakai sebagai huruf
pertama unsur
geograf yang tdak diikut
nama diri geograf.
e. Huruf kapital tdak dipakai sebagai huruf
pertama nama diri geograf yang digunakan
sebagai penjelas nama jenis.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
setap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat
pada nama lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan dokumen resmi, dan judul
karangan.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
semua kata (termasuk semua unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat
kabar, dan makalah, kecuali kata tugas sepert di,
ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tdak terletak
pada posisi awal.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan
yang digunakan dengan nama diri.
14. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
kata penunjuk hubungan kekerabatan, sepert
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang
digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
b. Huruf kapital tdak dipakai sebagai huruf
pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang tdak digunakan dalam pengacuan atau
penyapaan.
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.

b. Ungkapan asing yang telah diserap ke
dalam bahasa Indonesia penulisannya
diperlakukan sebagai kata Indonesia.
H. Huruf Tebal
1.

Huruf tebaldalam cetakan dipakai untuk
menuliskan judul buku, bab, bagian bab,
dafar isi, dafar tabel, dafar lambang,
dafar pustaka, indeks, dan lampiran.

2.

Huruf tebal tdak dipakai dalam cetakan
untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok
kata. Untuk keperluan itu digunakan
huruf miring.

3.

Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai
untuk menuliskan lema dan sublema serta
untuk menuliskan lambang bilangan yang
menyatakan polisemi.

PENULISAN KATA
1.

2.

3.

Kata Dasar

kata penggant kata benda

Kata yang berupa kata dasar ditulis
sebagai satu kesatuan. Kata dasar
merupakan kata yang paling sederhana
yang belum memiliki imbuhan.

1. orang pertama (saya)

Kata Turunan

4. kata gant kepunyaan (-nya)

kata baru yang diturunkan dari kata dasar
yang mendapat imbuhan

5. kata gant penunjuk (ini, itu)

Bentuk Ulang
kata yang telah mengalami proses
reduplikasi atau kata jadian yang
terbentuk dengan pengulangan kata.

4.

Gabungan Kata
unsur-unsur gabungan kata. Lazim disebut
kata majemuk.

5.

Suku Kata
bunyi atau urutan bunyi yang mempunyai
satu puncak kelantangan.

6.

Kata Depan
kata yang merangkaikan kata-kata atau
bagian kalimat dan biasanya diikut oleh
nomina atau pronomina misalnya di dan
untuk.

7.

Partkel
partkel atau kata tugas adalah kelas kata
yng hanya memiliki art gramatkal dan
tdak mempunyai art leksikal.

8.

Singkatan dan Akronim
singkatan dan akronim adalah
kependekan dari kata atau gabungan
kata. Bentuk singkatan dilafalkan huruf
per huruf sedangkan akronim dilafalkan
sebagai suku kata.

9.

10. Kata gant

Angka dan Bilangan
Angka

: suatu tanda atau lambang yang
digunakan untuk melambangkan
bilangan.

Bilangan : suatu konsep matematka yang
digunakan untuk pencacahan
dan pengukuran.

2. orang kedua (engkau)
3. orang ketga (mereka)

11. Kata si dan sang
contoh: - Surat itu dikembalikan kepada si
pengirim.

PEMAKAIAN TANDA BACA

9. Tanda Elipsis (...)

1.Tanda Titk (.)

menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau naskah ada bagian yang dihilangkan.

tanda baca yang digunakan untuk
menandai akhir dari
sebuah kalimat
dalam berbagai bahasa.

10. Tanda Petk (“ “)
digunakan untuk mengapit petkan
langsung dari naskah atau bahan tertulis
lain, judul karangan atau istlah ilmiah
yang kurang dikenal.

2. Tanda Koma (,)
tanda baca yang memiliki bentuk depert
tanda petk tunggal tapi diletakan di garis
dasar teks. Tanda koma digunakan dalam
banyak konteks, umumnya sebagai
pemisah.

11. Tanda Petk Tunggal (‘ ‘)
digunakan untuk mengapit petkan yang
berada pada petkan lain, makna atau
ungkapan, dan makna terjemahan.

3. Tanda Titk Koma (;)
tanda baca dengan beberapa
penggunaan, terutama untuk jeda pada
kalimatdan pemotongan pada suatu
dafar. Dapat dipakai untuk memisahkan
bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara.

12. Tanda Kurung (())

4. Tanda Titk Dua (:)

tanda yang digunakan untuk mengapit
huruf, kata atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat atau
bagian kalimat yang ditulis orang lain.

tanda yang digunakan untuk
menambahakan materi yang dapat
berupa informasi tambahan.
13. Tanda Kurung Siku ([])

tanda baca yang dilambangkan dengan
dua ttk berukuran sama yang diletakan
ditengah garis vertkal yang sama. Sebagai
aturan umum, tanda ttk dua
memberitaukan pembaca bahwa uraian
setelah tanda ini memberi bukt dan
penjelasan.

14. Tanda Garis Miring (/)
dipakai dalam nomor surat, nomor pada
alamat, dan penandaan masa satu tahun
yang terbagi dalam dua tahun takwin atau
tahun ajaran. Dipakai juga sebagai
penggant kata atau, tap, dan ataupun.

5. Tanda Hubung (-)
tanda baca yang digunakan untuk
menghubungkan dua kata atau
memisahkan dua suku kata.

15. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)
menunjukkan penghilangan bagian kata
atau bagian angka tahun.

6. Tanda Pisah (───)
membatasi penyisipan kata atau kalimat
yang memberi penjelasan khusus di luar
bangun kalimat.

PENULISAN UNSUR SERAPAN
Dalam penerapannya, bahasa Indonesia
menyerap unsur dari berbagai bahasa ,
baik dari bahasa daerah maupun dari
bahasa asing, sepert Sansekerta, Arab,
Portugis, Belanda, Cina dan Inggris.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur
serapan dalam bahasa Indonesia dapat
dibagi menjadi dua kelompok besar.

7. Tanda Tanya (?)
salah satu tanda baca yang digunakan
untuk menandakan akhir kalimat pada
kalimat pertanyaan.
8. Tanda Seru (!)
tanda baca yang biasanya digunakan
setelaj suatu interjeksi atau kalimat
seruan untuk menunjukan perasaan
atau suara tnggi. Dapat juga berart
sebuah perintah.

1.

Unsur asing yang belum sepenuhnya
terserap kedalam bahasa Indonesia.

2.

Unsur asing yang penulisan dan
pengucapannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia.